Anda di halaman 1dari 4

Lab.

Pengujian Material Beton


Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

PENGUJIAN KADAR ORGANIK AGREGAT HALUS


SECARA LAPANGAN
(AG : 02)

A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Senin / 4 November 2019
Waktu : 08.00 WIB – selesai
Lokasi : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang

B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Dapat menentukan besarnya kadar organik pada agregat halus secara lapangan.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahami dan menguasai prosedur pelaksanaan pengujian kadar organik
pada agregat halus.
b. Dapat mengenal dan menggunakan peralatan pengujian kadar organic dengan baik
dan benar sesuai dengan fungsinya.
c. Dapat menganalisa dan menentukan apakah agregat halus yang diuji baik digunakan
untuk campuran beton.
d. Dapat membandingkan hasil pengujian kadar organic yang didapat dengan standar
yang dipakai.

C. REFERENSI
1. ASTM C 40
2. SNI 2816 - 2014

D. DASAR TEORI
Kadar organik adalah bahan kimia asam yang terdapat pada agregat yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan atau mahluk hidup. Kadar organik yang terdapat pada agregat
halus merupakan hasil penghancuran makhluk hidup yang mengandung senyawa
asam atau karbohidrat yang merupakan zat yang dapat mempengaruhi pengikatan
semen pada agregat tersebut. Biasanya zat organic agregat halus berasal dari pelapukan
dari tumbuh-tumbuhan, lumut-lumut yang berasal dari mikroba, dan mika / karbon sisa-sisa
bakaran.

Aurel Monica Tedja AG : 02


1811031012
D-IV Perencanaan Irigasi dan Rawa
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

Menurut SNI 2816 – 2014 menyatakan jika sampel uji pada prosedur ini menghasilkan
warna lebih gelap dari warna standar atau plat organik nomor 3 (standart warna
Gardener No.11) aggregate halus yang diuji harus dianggap mengandung kotoran
organic yang merugikan. Dianjurkan untuk melakukan uji lebih lanjut sebelum
menyetujui aggregate halus tersebut digunakan dalam beton.

N Nomor Standar Warna Gardner Nomor Pelat Organik


o

1 5 1

2 8 2

3 11 3 (standar)

4 14 4

5 16 5
Untuk mengetahui adanya kadar organic dalam agregat halus maka dilakukan pengujian
dengan cara uji Abraham herder, yaitu dengan mereduksi pasir dengan larutan soda api
(NaOH) sebanyak 3% untuk setiap 100 ml air. Dalam pelaksanaan pengujian sama saja
prinsipnya dengan pengujian kadar lumpur lapangan, hanya saja setelah didiamkan selama
24 jam kita lakukan pembandingan dengan larutan pembandingnya.

Syarat hasil pengujian yaitu:


1. Jika warna cairan dalam botol reagen lebih terang dari warna larutan pembanding
maka kadar organiknya rendah, pasir dapat digunakan.
2. Jika warna cairan dalam botol reagen lebih gelap dari warna larutan pembanding
maka kadar organiknya tinggi, pasir tidak dapat digunakan.

Pengaruh kadar organik dalam beton yaitu:


1. Pada beton masih segar (baru selesai diaduk )
Kandungan organik akan memberikan efek bersenyawa dengan semen yang mana
akan meningkatkan jumlah gips karena pengaruh sifat asam (CaSO4 ). Dengan
meningkatnya jumlah gips, hal ini dapat menghambat proses pengerasan semen.

2. Pada beton yang telah mengeras


Asam yang dikandung beton dapat bereaksi dengan tulangan, akibatnya:
a. Menimbulkan karat, (pashe I)
b. Terjadi korosi tulangan, (pashe II)
c. Pembengkakan beton, (pashe III)
d. Konstruksi akan runtuh pada, (pashe IV)

Aurel Monica Tedja AG : 02


1811031012
D-IV Perencanaan Irigasi dan Rawa
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

E. PERALATAN DAN BAHAN


1. Peralatan
a. Gelas ukur 200 ml
b. Botol reagen
2. Bahan
a. Pasir sebanyak 50 ml
b. Air 50 ml
c. NaOH 3 %
d. Larutan pembanding
Catatan :
 Pasir/ agregat halus yang diuji merupakan agregat alami yang berasal dari Sungai
Duku, Batang Anai
 Air yang digunakan berasal dari lingkungan Politeknik Negeri Padang

F. KESELAMATAN KERJA
1. Keselamatan Umum
a. Memakai pakaian praktek selama berada di laboratorium
b. Membaca referensi sebelum pratikum
c. Kosentrasi saat pratikum
d. Mematuhi prosedur pelaksanaan dan penggunaan alat
e. Menjaga kebersihan lingkungan lokasi pratikum
2. Keselamatan Khusus
a. Menggunakan masker pelindung dari debu
b. Menggunakan sarung tangan saat pengambilan sampel dan pengolahan sampel

G. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Pertama, siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Kemudian isi agregat halus yang akan diuji ke dalam botol reagen hingga mencapai
50 ml.
3. Hancurkan larutan NaOH dengan air.
4. Lalu, tambahkan larutan NaOH 3 % dan air hingga mencapai 100 ml.
5. Tutup botol dengan rapat.
6. Setelah itu goyang-goyangkan botol reagen tersebut sampai gelembung yang ada habis
keluar.
7. Lalu diamkan selama ± 24 jam.
8. Setelah didiamkan selam ± 24 jam, bandingkan dengan zat pembanding dan amati
perbedaan kontras warna benda uji dengan pembanding apakah lebih gelap atau lebih
terang.

Aurel Monica Tedja AG : 02


1811031012
D-IV Perencanaan Irigasi dan Rawa
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

H. DATA DAN PERHITUNGAN


Setelah botol reagen didiamkan selama 24 jam, dilakukan pengamatan ternyata diperoleh
perbandingan cairan dalam botol reagen :

No Pengujian Perbandingan dengan larutan pembanding

Lebih terang dari warna pembanding, dan perbandingan warna


1 I
permanen no. 2

I. KESIMPULAN

Dari pengujian terhadap agregat halus yang berasal dari Batang anai, Duku, didapat kadar
organik agregat halus rendah, karena warna cairan pada benda uji I lebih terang dari pada
warna pembanding, begitu juga benda uji II.

Menurut SNI 2816 – 2014 menyatakan Jika sampel uji pada prosedur ini menghasilkan
warna lebih gelap dari warna standar atau plat organik nomor 3 (standart warna Gardener
No.11) aggregate halus yang diuji harus dianggap mengandung kotoran organic yang
merugikan. Dengan demikian agregat halus yang berasal dari Batang Anai, Duku dapat
digunakan dalam campuran beton.

J. LAMPIRAN

1. Data kelompok
2. Skema prosedur pengujian
3. Animasi prosedur pengujian
4. Gambar peralatan pengujian
5. SNI pengujian

Aurel Monica Tedja AG : 02


1811031012
D-IV Perencanaan Irigasi dan Rawa

Anda mungkin juga menyukai