Anda di halaman 1dari 6

Lab.

Pengujian Material Beton


Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

PENGUJIAN KEKERASAN AGREGAT


( AG : 10 )

A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Kamis – Jum’at, 4-5 Mei 2023
Waktu : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Laboratorium Pengujian Beton Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang

B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Dapat menentukan kekerasan dari agregat yang di uji.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahami dan menguasai prosedur pelaksanaan dari kekerasan
aggregat.
b. Dapat mengenal dan mengetahui penggunaan peralatan pengujian kekerasan
agregat dengan baik dan benar.
c. Dapat menghitung dan menentukan hasil pengujian kekerasan agregat dengan
teliti.
d. Dapat menganalisa dan membandingkan hasil pengujian kekerasan agregat
yang didapat dengan standar yang dipakai.

C. REFERENSI
1. SNI 03-4426-1997
2. SII – 0079 -79

D. DASAR TEORI
Kekerasan agregat adalah daya tahan terhadap kehancuran akibat benturan,
kekerasan agregat ini dapat ditentukan dengan pengujian kuat tekan agregat kasar.
Kekerasan juga merupakan daya tahan agregat terhadap kerusakan akibat keausan
selama pemakaian. Kekerasan agregat tergantung pada berat jenis dan daya serap dari
agregat tersebut.
Semakin tinggi berat jenis dan daya serap agregat yang rendah maka semakin
keras agregat tersebut. Dan jika digunakan dalam campuran beton akan menghasilkan
beton yang baik.
KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A
D-III TEKNIK SIPIL AG : 10
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

Spesifikasi adan persyaratn agregat kasar dalam pengujian adalah :

1. Bila lolos saringan 2,36 ¿ 24 % maka agregat dapat digunakan untuk beton kuat
2
tekan tinggi dan tahan aus > K 225 Kg/cm
2. Bila lolos saringan 2,36 > 24 % maka agregat hanya bias digunakan untuk beton
2
normal ( K125 – K 225 Kg/cm )

Butir agregat lemah yaitu butir-butir yang kekuatannya lebih rendah dari –pasta semen
yang telah mengeras, tidak dapat menghasilkan beton yang kekuatannya dapat
diandalkan/tinggi.
Akan tetapi untuk butir-butir agregat yang kekuatannya sedang atau cukup mungkin
malahan dapat menguntungkan, karena dapat mengurangi konsentrasi tegangan yang
terjadi pada pasta beton, selama pembebanan, pembasahan, pemanasan dan
pendinginan. Dengan demikian dapat m,embantu mengurangi bahaya akibat terjadinya
keretakkan dalam beton.

Penentuan kekerasan agregat kasar dapat dilakukan dengan beberapa cara pengujian
yaitu:
1. SII – 0079 -79

Kekuatan agregat dinyatakan dalam persentase bagian yang hancur menembus


ayakan 2 mm terhadap berat contoh benda uji.

2. British Standard

Pengujian dengan cara ini menggunakan bejana berdiameter 16 cm dan tinggi 5cm.
Agregat diayak dengan saringan 12,5 mm dan 9,5 mm.

3. Bejana Rudolf

Bejana Rudolf terbuat dari baja berbentuk silinder yang dilengkapi stempel baja
dengan pembebanan terbesar 4 ton sedangkan untuk saringan digunakan no. 14
dan tertahan saringan 9,5 mm.

4. Cara lapangan

Dilakukan dengan menggunakan penusuk yang terbuat dari kawat sebesar 800 gr.
Agergat uji diberi tekanan melalui penusuk tembaga tersebut dan berakibat tergores
lalu dihitung persentasenya.

5. Cara ASTM standard C 131 dan C 535

Pengujian ini memakai geseran dengan mesin ausiloselet dan ketahanan aus
dinyatakan dengan persentase bagian aus dari keseluruhan berat yang diuji.
KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A
D-III TEKNIK SIPIL AG : 10
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

E. PERALATAN DAN BAHAN


1. Peralatan
a.Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram
b.Bejana rudolf
c.Tongkat pemadat
d.Saringan dengan no 2,36,10 dan 14 mm
e.Mesin penekan
f. Oven

2. Bahan :
a.Agregat kasar lolos saringan no.14 tertahan disaringan no.10 sebanyak 3000
gram untuk satu benda uji

Catatan:
 Agregat kasar yang diuji merupakan agregat alami yang berasal dari sungai
Lubuk Alung

F. KESELAMATAN KERJA
1. Kuasai dan pahami prosedur pelaksanaan terlebih dahulu
2. Memakai pakaian praktek selama pratikum
3. Membaca referensi terlebih dahulu sebelum memulai praktek
4. Lakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang ada
5. Konsentrasi saat melakukan praktium
6. Gunakan alat dengan benar sesuai fungsi
7. Menjaga kebersihan lingkungan tempat praktek
8. Menggunakan masker dan sarung tangan saat pengambilan

G. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Saring agregat dengan susunan ayakan 14mm dan 10mm Masukan kedalam Gelas
ukur plastik dan tambahka air hingga 1000 ml. gelas ukur tersebut digucang hingga
gelembung udara tidak ada lagi. Timbang dan dapatkan hasilnya ( B )
3. Oven selama 24 jam dengan suhu 110±5oC.
4. Masukkan ke dalam bejana setinggi 10 cm (2/3 volume) dalam 2 lapisan yang
masing-masingnya dipadatkan dengan 25 kali tumbukan.
5. Ratakan permukaan agregat.
6. Keluarkan dari bejana dan timbang beratnya (a).
KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A
D-III TEKNIK SIPIL AG : 10
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

7. Masukkan kembali agegat ke dalam bejana setinggai 10 cm.


8. Ratakan permukaan agregat.
9. Letakkan stempel penekan ke dalam silinder dan lakukan penenkanan.
10. Hentikan penekanan dan keluarkan agregat dari bejana.
11. Saring agregat dalam saringan 2.36 mm.
12. Timbang agregat yang lolos (b) dan tertahan (c)
13. Hitung persentase kekerasan agregat.

H. DATA DAN PERHITUNGAN


1. Sampel I
a. Berat benda uji setelah 25 kali tumbukan (a) = 1945 gr
b. Berat agregat tertahan saringan 2,36 (b) = 1415 gr
c. Berat agregat lolos saringan 2,36 (c) = 535 gr
b
 Kekerasan agregat ¿ × 100 %
a
1415
= ×100 %
1945
= 72 ,75 %
a−b
 Kehancuran agregat ¿ × 100 %
a
(1945−1415)
¿ ×100 %
1945
=27 , 25 %

2. Sampel II
a. Berat beda uji setelah 75kali tumbukan (a) = 1900 gr
b. Berat benda uji tertahan saringan 2.36 (b) = 1350 gr
c. Berat benda uji lolos saringan 2.36 (c) = 555 gr
b
 Kekerasan agregat ¿ × 100 %
a
1350
= ×100 %
1900
= 71 , 05 %
a−b
 Kehancuran agregat ¿ × 100 %
a
(1900−1350)
= ×100 %
1900
= 28 , 95 %
KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A
D-III TEKNIK SIPIL AG : 10
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

3. Sampel III
a. Berat beda uji setelah 75kali tumbukan (a) = 1840 gr
b. Berat benda uji tertahan saringan 2.36 (b) = 1360 gr
c. Berat benda uji lolos saringan 2.36 (c) = 495 gr
b
 Kekerasan agregat ¿ × 100 %
a
1360
= ×100 %
1840
= 73 , 91 %
a−b
 Kehancuran agregat ¿ × 100 %
a
(1840−1360)
= ×100 %
1840
= 26 , 09 %

Rata-rata kekerasan agregat = 72,57 %


Rata-rata kehancuran agregat = 27,43 %

I. KESIMPULAN
Dari pengujian kekerasan agregat terhadap agregat kasar yang berasal dari
Sungai Lubuk Alung didapatkan kekerasan agregat rata-rata 72,57% dan kehancuran
rata-rata sebesar 27,43%.
Menurut SNI 03-4426-1997 “Syarat kehancuran untuk beton mutu tinggi <24% (>K225)
dan beton mutu normal >24% (K125–K225)”. Jadi dapat disimpulkan bahwa kehancuran
beton yang didapat bisa digunakan untuk mutu beton normal, karna kehancuran yang
didapat yaitu 27,43% atau >24% (K125-K225).

J. LAMPIRAN

1. Data kelompok
2. Skema prosedur pengujian
3. Animasi prosedur pengujian
4. Gambar peralatan pengujian

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL AG : 10
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

5. SNI pengujian

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL AG : 10
TA 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai