A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Senin / 4 November 2019
Waktu : 08.00 WIB – selesai
Lokasi : Laboratorium Pengujian Beton Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang
B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Dapat menentukan berat jenis dan penyerapan agregat kasar sehingga dapat
menyesuaikan kelompok agregat.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian berat jenis dan penyerapan
agrerat kasar.
b. Dapat mengenal dan menggunakan peralatan pengujian berat jenis dan
penyerapan agrerat kasar dengan baik dan benar.
c. Dapat menghitung dan mencatat hasil pengujian berat jenis dan penyerapan
agregat kasar dengan teliti.
d. Dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil pengujian berat jenis dan
penyerapan agregat kasar dengan mengacu pada standar yang dipakai.
C. REFERENSI
1. SNI 03-1969-1990
2. SK SNI M10-1989-F
3. Tjokrodimulyo, Kardyono Teknologi Beton; Nofiri, Yogyakart
D. DASAR TEORI
Berat jenis adalah perbandingan antara masa agregat dan masa air dengan volume dan
suhu yang sama. Penyerapan adalah persentase berat air yang diserap pori-pori
terhadap berat agregat kering dimana besar penyerapan tergantung pada porositas.
Agregat dibedakan atas 4 jenis kondisi menurut kandungan air yang terdapat dalam
agregat yaitu :
Berat Jenis Kering adalah perbandingan antara berat agregat dalam keadaan kering
dimana volume adalah volume /lateral/ dimensional agregat kasar.
BK
Bj kering = BT +BK−B
Berat Jenis SSD adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh
dengan berat air yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu
tertentu.
Wssd
Bj SSD = BT +Wssd−B
Berat Jenis Semu adalah perbandingan antara berat agreat kering dengan berat air
yang isinya sama dengan berat agregat dalam keadaa jenuh pada suhu tertentu.
BK
Bj semu = BT +Wssd−B
Penyerapan Agregat adalah persentase berat air yang dapat diserap pori-pori terhadap
berat agregat kering dimana besarnya tergantung porisitas.
Wssd−BK
X 100 %
Penyerapan = BK
Dimana :
BK = berat benda uji kering
BT = berat bejana berisi air
B = berat bejana + benda uji + air
Wssd = berat benda uji jenuh permukaan kering
F. KESELAMATAN KERJA
1. Keselamatan Umum
a. Memakai pakaian praktek selama berada di laboratorium
b. Membaca referensi sebelum pratikum
c. Kosentrasi saat pratikum
d. Mematuhi prosedur pelaksanaan dan penggunaan alat
G. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Pertama, siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Lalu, rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 jam.
3. Selanjutnya keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain lap sampai selaput air pada
permukaan agregat hilang (agregat dinyatakan dalam jenuh air kering pada
permukaan atau SSD).
4. Lalu timbang benda uji dalam keadaan jenuh air kering permukaan (Wssd)
5. Setelah itu masukan benda uji kedalam gelas ukur plastik dan tambahan air hingga
benda uji terendam dan permukaan benda uji pada tanda batas 1000 ml (pada gelas
ukur plastik diberi tanda batas)
6. Kemudian timbang berat bejana yang berisi benda uji dan air (B).
7. Lalu, bersihkan gelas ukur plastik dari benda uji dan masukkan lagi air sampai
permukaannya ada pada tanda batas.
8. Selanjutnya timbang berat gelas ukur plastik yang berisi air tersebut (Bt).
9. Lalu, masukkan benda uji yang basah tadi kedalam oven selama 24 jam
10. Setelah 24 jam, keluarkan dari oven dan timbang benda uji sebagai (Bk).
11. Terakhir, hitung BJ kering, BJ SSD dan BJ semu serta penyerapan dengan
menggunakan rumus-rumus yang tercantum pada dasar teori.
Bk
BJ Kering =
Bt + Bk−B
486 ,6
=
741,2+486,6−1047 ,2
=0,02 %
Wssd
BJ SSD =
Bt + Wssd−B
500
=
741,2+500−10472
=2, 57
Bk
BJ Semu =
Bt + Wssd−B
486 ,6
=
741 ,2+500−1047 ,2
=1
Wssd−Bk
Penyerapan = x 100 %
Bk
500−486,6
= ×100%
486,6
=2,75
I. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar yang merupakan agregat
alami yang berasal dari sungai Lubuk Alung
J. LAMPIRAN
1. Data kelompok
2. Skema prosedur pengujian
3. Animasi prosedur pengujian
4. Gambar peralatan pengujian
5. SNI pengujian