Anda di halaman 1dari 19

Pengujian Hammer Test

Praktik Pengujian Teknologi Beton Kelompok 4 – K1


Anggota Kelompok 4
• Alfan Ziyyadan (22510334004)
• Muhammad Arya Nanta (22510334005)
• Bagus Dewantoro Rangga (22510334009)
• Annisa Qurrota Ayun (22510334014)
• Bella Putri Syahrani (22510334018)
Daftar Isi
A. Pengantar
• Job Safety Analysis (JSA), Tujuan Praktikum, Definisi dan Deskripsi
Umum Pengujian, Jenis dan Spesifikasi Bahan Praktikum, Standar
Bahan dan Alat Pengujian
B. Metode Pengujian
• Alat dan Bahan Praktikum, Langkah Kerja
C. Hasil Pengujian dan Pembahasan
• Pelaporan Hasil Pengujian, Analisis Data
D. Kesimpulan
Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui dan menentukan nilai kuat tekan
beton dari pengujian Hammer Test
Manfaat
Hammer Test dapat digunakan menentukan kualitas beton tanpa
merusaknya
Definisi dan Deskripsi Umum
Beton merupakan bahan yang terdiri dari campuran agregat kasar,
agregat halus, semen, air, dan bahan tambahan lainnya dengan
perbandingan tertentu
Definisi dan Deskripsi Umum
SNI 03-4430-1997
Hammer Test merupakan pengujian untuk menentukan kualitas beton
tanpa merusaknya (non-destructive test)
Hammer Test dilakukan dengan memberikan tumbukan pada
permukaan beton dengan kekuatan tertentu
Definisi dan Deskripsi Umum

Grafik Hammer Test


Jenis-Jenis dan Spesifikasi Bahan yang Digunakan
Beton segar berumur 28 hari dalam bentuk silinder dan balok dengan
target kekuatan tekan sebesar 35 Mpa
Alat
Schmidt Hammer

Alat yang digunakan dalam pengujian kuat tekan beton dengan


memperkirakan nilai kuat beton dengan memberikan tumbukan pada
permukaan beton dan memberikan nilai pada layar display
Bahan
Beton

Beton yang akan digunakan adalah tiga buah bentuk silinder dan satu
balok berumur 28 hari dengan target kekuatan tekan 35 Mpa
Pengujian
1. Pengujian dilakukan pada permukaan beton sebanyak sepuluh kali
dengan posisi vertikal berjarak 2 cm antara alat dengan bahan
2. Pembacaan angka pantul berdasarkan grafik dengan ketentuan nilai
konversi (Mpa)
3. Perhitungan dilakukan dengan mengambil antar data dengan nilai
selisih nilai pantul ≤ 3 dan ambil rata-rata per benda uji
Langkah Kerja
1. Benda uji disiapkan berupa tiga buah silinder dan satu buah beton
2. Alat digunakan dengan plunger ditekan secara perlahan pada titik
tembak dengan arah kestabilan tetap dijaga dari alat Hammer Test
3. Angka besaran kuat tekan dibaca pada display
4. Nilai besaran dikonversi melalui grafik
5. Pengujian dilakukan sepuluh kali dengan jarak minimal 2 cm
Hasil
Analisis Data
Kesimpulan
1. Beton merupakan bahan yang terdiri dari campuran agregat kasar,
agregat halus, semen, air, dan bahan tambahan lainnya dengan
perbandingan tertentu
2. Pengujian Hammer Test bertujuan untuk mengetahui kuat tekan
dari suatu beton agar memenuhi syarat yang telah ditentukan
3. Nilai kekuatan tekan beton merupakan hasil konversi dari alat
Hammer Test dengan jumlah sepuluh titik dengan nilai selisih ≤ 3
antar titik
Kesimpulan
4. Rata-rata benda uji 1 (silinder) adalah 28,1 jika dikonversikan menjadi
27 Mpa, rata-rata bacaan benda uji 2 (silinder) sebesar 22,1 jika
dikonversikan menjadi 18 Mpa, rata-rata bacaan benda uji 3 (silinder)
sebesar 23,9 jika dikonversikan menjadi 21 Mpa. dan yang terakhir
pada benda uji 4 (balok) sebesar 32,4 jika dikonversikan menjadi 34
Mpa
5. Kesimpulan dari pengujian ini adalah benda uji yang memenuhi
target pengujian sebesar 35 Mpa dengan nilai kuat tekan paling
mendekati adalah benda uji 4 (balok) sebesar 34 MPa

Anda mungkin juga menyukai