Beton yang akan digunakan adalah tiga buah bentuk silinder dan satu
balok berumur 28 hari dengan target kekuatan tekan 35 Mpa
Pengujian
1. Pengujian dilakukan pada permukaan beton sebanyak sepuluh kali
dengan posisi vertikal berjarak 2 cm antara alat dengan bahan
2. Pembacaan angka pantul berdasarkan grafik dengan ketentuan nilai
konversi (Mpa)
3. Perhitungan dilakukan dengan mengambil antar data dengan nilai
selisih nilai pantul ≤ 3 dan ambil rata-rata per benda uji
Langkah Kerja
1. Benda uji disiapkan berupa tiga buah silinder dan satu buah beton
2. Alat digunakan dengan plunger ditekan secara perlahan pada titik
tembak dengan arah kestabilan tetap dijaga dari alat Hammer Test
3. Angka besaran kuat tekan dibaca pada display
4. Nilai besaran dikonversi melalui grafik
5. Pengujian dilakukan sepuluh kali dengan jarak minimal 2 cm
Hasil
Analisis Data
Kesimpulan
1. Beton merupakan bahan yang terdiri dari campuran agregat kasar,
agregat halus, semen, air, dan bahan tambahan lainnya dengan
perbandingan tertentu
2. Pengujian Hammer Test bertujuan untuk mengetahui kuat tekan
dari suatu beton agar memenuhi syarat yang telah ditentukan
3. Nilai kekuatan tekan beton merupakan hasil konversi dari alat
Hammer Test dengan jumlah sepuluh titik dengan nilai selisih ≤ 3
antar titik
Kesimpulan
4. Rata-rata benda uji 1 (silinder) adalah 28,1 jika dikonversikan menjadi
27 Mpa, rata-rata bacaan benda uji 2 (silinder) sebesar 22,1 jika
dikonversikan menjadi 18 Mpa, rata-rata bacaan benda uji 3 (silinder)
sebesar 23,9 jika dikonversikan menjadi 21 Mpa. dan yang terakhir
pada benda uji 4 (balok) sebesar 32,4 jika dikonversikan menjadi 34
Mpa
5. Kesimpulan dari pengujian ini adalah benda uji yang memenuhi
target pengujian sebesar 35 Mpa dengan nilai kuat tekan paling
mendekati adalah benda uji 4 (balok) sebesar 34 MPa