Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Lomba
Beton nasional Inovation Concrete Competition 2017 Diploma Civil Scientific
Competition dengan judul “Pemanfaatan limbah keramik sebagai pengganti kerikil
dan penambahan abu ampas tebu sebagai subtituen dalam penerapan beton ramah
lingkungan bermutu tinggi” ini dengan cukup baik dan lancar.
Banyak pihak yang telah membantu pelaksanaan penulisan proposal ini, penyusun
mengucapkan terimakasih. Penyusun menyadari bahwa penyusunan proposal ini
masih jauh dari kata sempurna. Dengan demikian, penyusun sangat mengharap
kritik dan saran dari dewan juri yang bersifat membangun.
ii
iii
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................. i
iv
3.3.5 Air .................................................................................................... 11
3.4 Metode Perhitungan Mix Design ................................................................. 11
3.5 Metode Pembuatan Beton ............................................................................ 11
3.5.1 Pemeriksaan Material ...................................................................... 11
3.5.2 Pengecoran ...................................................................................... 12
3.5.3 Sumber pengambilan material-material yang digunakan dalam
pembuatan beton ............................................................................. 12
LAMPIRAN ...................................................................................................... 22
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hasil uji tekan benda uji 1 umur 1 hari ...................................... 16
Gambar 4.2 Hasil uji tekan benda uji 2 umur 1 hari ...................................... 16
Gambar 4.3 Hasil uji tekan benda uji 3 umur 7 hari ...................................... 17
Gambar 4.4 Hasil uji tekan benda uji 4 umur 7 hari ...................................... 17
vi
DAFTAR TABEL
vii
ABSTRAK
PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI PENGGANTI
KERIKIL DAN PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU SEBAGAI
SUBTITUEN SEMEN DALAM PENERAPAN BETON RAMAH
LINGKUNGAN BERMUTU TINGGI
1
Bagas Nugroho, 2Adiyasa Buyung S, 3Amira Tiur S
123
DIII Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Jalan Ir Sutami 36A, Kentingan, Surakarta, 57126, (0271)646994
Kebutuhan akan penggunaan material ramah lingkungan dalam pembuatan beton mutu tinggi yang
ramah lingkungan guna mendukung konsep Go-Green pada perkembangan jaman modern kali ini
perlu untuk ditambah dan terus dikembangkan. Guna mewujudakan konsep beton ramah lingkungan
serta bermutu tinggi pada penelitian dan percobaan kali ini digunakan material pengganti agregat
kasar dengan menggunakan limbah keramik yang kurang tepat guna dan diubah menjadi material
pengganti yang tepat guna serta memiliki kuat dukung tinggi pada pengaplikasian beton mutu tinggi
dan berkonsep GoGreen karna dengan penggunaannya dapat menekan jumlah limbah yang cukup
rendah nilai gunanya menjadi material pembuatan beton mutu tinggi. Dengan peggunaan limbah
keramik ditargetkan kuat tekan pada umur 28 hari adalah 50 MPa. Selain itu digunakan juga Abu
Ampas Tebu sebagai subtituen semen guna menekan biaya pembuatan beton yang dihitung
berdasarkan 5% dari berat semen. Penggunaan Abu Ampas Tebu juga dapat menunjang beton
dengan konsep GoGreen karna dapat mengurangi jumlah limbah Abu Ampas Tebu yang mana akan
menjadi limbah lingkungan apabila tidak dimanfaatkan dengan baik. Serta memiliki kandungan
silica yang tinggi sehingga dapat menunjang kuat tekan pada beton inovasi ramah lingkungan
Mix desain pada pembuatan beton ramah lingkungan berkonsep GoGreen mengacu pada
penggunaan limbah keramik sebagai pengganti kerikil secara total. Serta penggunaan Abu Ampas
Tebu sebesar 5% dari berat semen total. Dengan FAS yang rendah 0,35% disini digunakan
admixture berupa SuperPlasticizer guna mempermudah proses pembuatan beton.
Kata kunci : Beton ramah lingkungan, limbah keramik, Abu Ampas Tebu, Kuat tekan tinggi, Mix
Desain
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
gula pasir, selain itu juga hanya dijadikan pupuk kompos oleh petani lokal.
Sehingga bila abu ampas padi ini dijadikan bahan subtituan semen akan dapat
manaikkan nilai guna dari ampas tebu ini karna memiliki kadar silica yang tinggi
maka dapat menaikkan kualitas beton tepatnya pada kuat tekan beton, dengan
campuran abu ampas tebu ini. Dengan banyaknya jumlah ampas tebu di indonesia
dapat mensukseskan konsep beton ramah lingkungan pada bangunan berkonsep
gogreen.
Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh penggunaan
limbah pecahan keramik secara langsung sebagai alternatif bahan pengganti kerikil
dalam campuran beton dan pengaruh penambahan abu ampas tebu sebagai
subtituen beton ramah lingkungan serta bermutu tinggi. Sasaran yang hendak
dicapai adalah beton ramah lingkungan dengan kekuatan tekan yang tinggi juga
telah ditentukan dengan bahan tambahan ekonomis dan ramah lingkungan dan
sesuai dengan rancangan campuran bahan (mix design) yang telah dibuat. Hal ini
diharapkan beton yang diinovasikan ini memiliki sifat yang ramah lingkungan serta
bermutu tinggi.
2
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BETON
Beton merupakan suatu bahan komposit (campuran) dari beberapa material,
yang bahan utamanya terdiri dari campuran antara semen, agregat halus, agregat
kasar, air dan atau tanpa bahan tambah lain dengan perbandingan tertentu. Karena
beton merupakan komposit, maka kualitas beton sangat tergantung dari kualitas
masing-masing material pembentuk. (Kardiyono Tjokrodimulyo,2007).
Agar dihasilkan kuat desak beton yang sesuai dengan rencana diperlukan mix
design untuk menentukan jumlah masing-masing bahan susun yang dibutuhkan.
Disamping itu, adukan beton harus diusahakan dalam kondisi yang benar-benar
homogen dengan kelecakan tertentu agar tidak terjadi segregasi. Selain
perbandingan bahan susunnya, kekuatan beton ditentukan oleh padat tidaknya
campuran bahan penyusun beton tersebut. Semakin kecil rongga yang dihasilkan
dalam campuran beton, maka semakin tinggi kuat desak beton yang dihasilkan.
Syarat yang terpenting dari pembuatan beton adalah:
1. Beton segar harus dapat dikerjakan atau dituang.
2. Beton yang dikerjakan harus cukup kuat untuk menahan beban dari yang telah
direncanakan.
3. Beton tersebut harus dapat dibuat secara ekonomis dan ramah lingkungan.
Beton tersusun atas material semen, pasir, kerikil, dan air, yang terkadang
juga diberikan bahan-bahan tambah lainnya untuk mencapai performa beton yang
diinginkan. Material semen, walaupun dalam beton digunakan sekitar 7%-15%,
ternyata untuk menghasilkan semen digunakan energi yang cukup besar dan limbah
yang melimpah juga, sehingga akan sangat berpengaruh pada kondisi lingkungan.
Hasil kajian Neville, Davidovits dan Mehta, yang berkaitan dengan pengaruh
penggunaan semen terhadap lingkungan, terdapat beberapa kelemahan yakni : (1)
kurang efisien dalam pemakaian bahan mentah/raw material, karena dalam
pembuatan 1 ton klinker OPC dibutuhkan ± 1.7 ton raw material, (2) kebutuhan
4
energi yang besar (dibutuhkan pemanasan pada tungku pembakar hingga ±
1450OC) untuk mendapatkan klinker, (3) kurang ramah lingkungan karena
produksinya mengeluarkan emisi gas CO2 yang besar (produksi 1 ton klinker OPC
menghasilkan 1 ton CO2), (4) memiliki kerentanan yang tinggi terhadap masalah
durabilitas/ketahanan karena produk hidrasi semen OPC menghasilkan mineral
Ca(OH)2 yang mudah terlarut, dan (5) harga semakin mahal.
Penggunaan material agregat kerikil dan pasir, yang merupakan bahan
penyusun utama beton, sekitar 80%, apabila penambangannya tidak terkendali dan
serampangan, tentu akan menimbulkan degradasi lingkungan yang cukup besar.
Oleh karena itu, saat ini perlu dipikirkan penggunaan material penyusun beton yang
dibuat dengan konsep ramah lingkungan. Atau diupayakan material lain yang
mempunyai karakteristik, performa dan kekuatan yang menyamai material beton
tapi juga ramah lingkungan.
Menurut The Institution of Structural Engineers/ISE, 1999, pembuatan
material penyusun beton yang ramah lingkungan ini dapat dilakukan dengan
mewujudkan 3 (tiga) usaha kelangsungan dan konservasi lingkungan, yaitu: (1)
pengurangan emisi gas rumah kaca (terbesar adalah CO2), (2) efisiensi energi dan
material dasar, (3) penggunaan material buangan/waste, dan dan (4) pengurangan
efek yang mengganggu kesehatan/keselamatan pada pengguna konstruksi, baik
yang timbul selama proses konstruksi ataupun yang timbul selama operasi
bangunan, dengan menggunakan Konsep 4R (Reduce, Refurbish, Reuse and
Recycle).
Diantara upaya itu adalah dengan mereduksi penggunaan semen sebagai
bahan pengikat beton, dengan melakukan pengkajian dan pemanfaatan material lain
seperti fly ash, hulk ash, abu ampas tebu, metakaolin, silika fume sebagai pozzolan
yang dapat mengurangi sebagian penggunaan semen. Mengembangkan rancang
campur beton mutu tinggi, penggunaan material daur ulang, material buatan dan
limbah industri seperti tailing, bottom ash, feronikel dan gelas sebagai agregat
5
2.3 INOVASI ABU AMPAS TEBU
6
Ampas tebu dipilih karena abunya mengandung SiO2 yang tinggi dan
termasuk sumber daya alam yang terbarukan dan dalam penerapannya kandungn
silika pada ampas tebu telah dilakukan dalam penelitian oleh Gerry Philip
Rommpas (2013) dengan judul penelitian “Memanfaatkan Abu Ampas Tebu
Sebagai Subtitusi Parsial Semen Dalam Campuran Beton”. Dalam penelitian
tersebut membuktikan pengaruh abu ampas tebu pada kuat tekan beton pengujian
28 hari:
7
Limbah tegel keramik sortiran dari pabrik maupun dari bongkaran bangunan
sangat mengganggu lingkungan baik tertimbun maupun tidak tertimbun didalam
tanah.Bagaimana memanfaatkan limbah tersebut agar bermanfaat bagi manusia,
tentu saja tidak mudah mendapatkan jawabannya, sebagai alternatif limbah tegel
keramik dimanfaatkan untuk bahan campuran beton.
Yang dimaksud dengan limbah tegel keramik disini adalah tegel keramik
yang tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya akibat ketidak sempurna dan
tidak sesuai dengan standar, tegel yang mengalami kerusakan sehingga menjadi
barang sortiran, tegel bongkaran yang sering terjadi karena berubahnya fungsi
ruang atau bagunan lama menjadi baru dan lain lain. Limbah tegel keramik
tersebut biasanya dibuang begitu saja tanpa mempertimbangkan efek yang akan
terjadi di lingkungan sekitar, walaupun pembuangannya di lokasi yang memang
telah disediakan untuknya seperti untuk urugan atau peninggian tanah bangunan.
8
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Agregrat kasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah pecahan limbah
keramik yang berasal dari sisa potongan keramik pembangunan masjid fakultas
teknik dan bekas renovasi gedung disekitar fakultas teknik universitas sebelas
maret. Berikut ini data laboratorium agregrat kasar yang digunakan:
9
Tabel 3.1 Data Laboratorium Agregrat Kasar
Agregrat kasar akan digradasi untuk mendapatkan gradasi menerus dengan ukuran
maksimal 25 mm.
Agregat halus yang digunakan dalam penelitian ini berjenis pasir merapi
dari PT. Varian usaha beton . Berikut ini data laboratorium agregat halus yang
digunakan:
6. Persentase lumpur 2%
7. Persentase zat organik 0-6%
Agregrat halus yang ada akan digradasi agar mendapatkan gradasi menerus.
10
3.3.3 Semen
Semen yang digunakan pada penelitian ini adalah Semen OPC dari PT
Varian Usaha Beton.
3.3.5 Air
Air yang digunakan merupakan air sumur sebagai mana air sumur pada umumnya.
Rencana mix design beton ramah lingkungan bermutu tinggi seta memiliki
nilai ekonomis dengan menggunakan abu ampas tebu sebagai substitusi semen dan
pecahan keramik sebagai pengganti kerikil. Berikut ini adalah teknis pembuatan
beton tersebut.
3.5.1 Pemeriksaan Material
1. Sebelum melakukan mix design, hal pertama yang harus dilakukan adalah
melakukan pemeriksaan material (agregat kasar dan agregat halus) yang terdiri
dari.
11
2. Water Content (Kadar air) agregat baik dalam kondisi asli maupun dalam
kondisi SSD (Saturated Surface Dry).
3. Specific Gravity agregat dalam kondisi SSD.
4. Sieve Analysis agregat untuk mencari Finess Modulus (derajat kehalusan)
agregat.
5. Absorbtion agregat.
6. Organic content pada agregat halus.
3.5.2 Pengecoran
Pembuatan Beton
1. Semen, menggunakan semen OPC yang didapat dari pt varian usaha beton.
6. Air sumur.
12
BAB IV
13
4.2 INOVASI BAHAN PENGGANTI DAN BAHAN TAMBAH
Selain itu digunakan juga Abu Ampas Tebu sebagai subtituen semen guna
menekan biaya pembuatan beton yang dihitung berdasarkan 5% dari berat semen.
Penggunaan Abu Ampas Tebu juga dapat menunjang beton dengan konsep
GoGreen karna dapat mengurangi jumlah limbah Abu Ampas Tebu yang mana akan
menjadi limbah lingkungan apabila tidak dimanfaatkan dengan baik. Serta memiliki
kandungan silica yang tinggi sehingga dapat menunjang kuat tekan pada beton
inovasi ramah lingkungan
14
4.3 PERHITUNGAN MIX DESIGN
Mix desain pada pembuatan beton ramah lingkungan berkonsep GoGreen
mengacu pada penggunaan limbah keramik sebagai pengganti kerikil secara total.
Serta penggunaan Abu Ampas Tebu sebesar 5% dari berat semen total. Dengan
FAS yang rendah 0,35% disini digunakan admixture berupa SuperPlasticizer guna
mempermudah proses pembuatan beton.
Berikut perhitungan Mix Design Tim SEMARSOLID ABB yang telah
didapatkan.
Berikut adalah RAB pembuatan beton ramah lingkungan yang dihitung untuk
tiap m3, dibuatkan pula perbandingan RAB pembuatan beton konvensional dengan
beton inovasi ramah lingkungan.
15
4.5. HASIL UJI SLUMP TEST
Dalam perencanaan uji slump test tinggi slump adala 4-8 cm, dan dari hasil
pengujian didapatkan hasil 8 cm, dengan ini campuran memenuhi syarat
perencanaan.(Hasil dapat dilihat didalam video)
Hasil pengujian kuat tekan beton pada benda uji silinder dengan ukuran Ø 15
cm x 30 cm pada umur 1 hari :
16
Hasil pengujian kuat tekan beton pada benda uji silinder dengan ukuran Ø 15
cm x 30 cm pada umur 7 hari :
Pada hasil uji tekan beton umur 1 dan 7 hari korelasi 28 hari di laboratorium
struktur Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta didapat data pada 2
benda uji masing masing adalah 53,2 MPa, 45,2 MPa, 72,3 MPa, 66 MPa dengan
rata-rata kuat tekan 59,2 MPa. Sehingga beton tersebut memenuhi syarat sebagai
beton mutu tinggi sesuai SNI 03-6468-2000
17
4.7. ANALISA DAMPAK DARI INOVASI BETON
Limbah keramik sebagai pengganti kerikil dan Abu ampas tebu yang
digunakan sebagai substitusi parsial semen yang merupakan limbah dari pabrik
yang tidak memiliki nilai ekonomis jika di bandingkan dengan harga semen
sehingga dapat menekan biaya pembuaan beton, maka dari itu beton yang
dihasilkan dari inovasi tersebut dapat tergolong ekonomis.
18
mengurangi keberadaan barang tidak tepat guna yang dapat memakan tempat dan
mengurangi keindahan lingkungan, menjadi barang tepat guna dan memiliki
kekuatan tinggi yang dapat menjadikan beton ramah lingkungan memiliki kuat
tekan yang tinggi.
Selain itu abu ampas tebu sebagai substitusi parsial semen dapat mengurangi
penggunaan semen, hal ini dikarenakan produksi semen dapat menghasilkan
karbondioksida (CO2) sebanyak 7% yang dihasilkan dari berbagai sumber. Maka
diperlukannya alternatif untuk mengurangi penggunaan semen pada beton .Dengan
mengurangi jumlah semen dengan abu ampas tebu yang merupakan limbah dari
pabrik gula yang berada di Tasikmadu Karanganyar maka limbah yang dihasilkan
dapat dimanfaatkan sehingga ramah lingkungan.
Selain itu abu ampas tebu merupakan limbah yang jarang dimanfaatkan
oleh sebagian orang, seperti dari penggilingan pabrik gula dan di buang di sungai
hal ini mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan. Adanya pemanfaatan
dari limbah tersebut dapat mengurangi pencemaran dan juga mewujudkan
keberlanjutan lingkungan hidup.
19
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1. Hasil kuat tekan beton umur 1 dan 7 hari berturut-turut adalah 53,2 MPa, 45,2
MPa, 72,3 MPa, 66 MPa. Dari pengujian 4 benda uji tersebut diperoleh rata-
rata sebesar 59,2 MPa.
3. Beton inovasi yang dihasilkan lebih murah daripada beton Konvensional pada
umumnya dan memanfaatkan limbah ramah lingkungan yang mengurangi
penggunaan semen Portland dan menghasilkan emisi gas buang berupa
karbondioksida pada proses produksinya. Juga kuat tekan pada beton yang
tinggi.
5.2. SARAN
Hasil pengujian tersebut dapat dijadikan evaluasi untuk dapat menemukan suatu
mix design yang dapat membuat beton ramah lingkungan bermutu tinggi dengan
campuran pasir lokal dengan limbah padat keramik sebagai pengganti kerikil, juga
penggunaan Abu Ampas Tebu sebagai subtituen semen, perlunya penelitian lebih
lanjut agar dikemudian hari penelitian ini dapat berguna untuk megurangi
penggunaan semen juga ramah lingkungan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Gerry Philip Rompas, 2013. Pengaruh pemanfaatan abu ampas tebu sebagai
subtitusi parsial semen dalam campuran beton ditinjau terhadap kuat tarik
lentur dan modulus elastisitas. Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi
21
LAMPIRAN
22
23
24
25