Anda di halaman 1dari 15

SKRIPSI

UJI KINERJA MESIN PENCACAH UNTUK


MENGURAI SABUT KELAPA

THE PERFORMANCE OF CRUSHER MACHINE FOR


DECORTICATINGCOCONUT HUSK

SellyUlfaOctami
05021181419012

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, tuhan yang maha esa
dan maha kuasa atas segala sesuatu karena berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi sebagai bentuk tanggung jawab sebagai mahasiswa. Mata
kuliah skripsi merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknologi Pertanian.
Penulis sangat berterimakasih kepada Dr. Ir. Tri Tunggal, M.Agr dan Dr.
Ir. Hersyamsi, M.Agr selaku pembimbing atas kesabaran dan perhatiannya dalam
memberikan arahan dan bimbingan serta dukungan moril dan materil kepada
penulis dalam perencanaan, pelaksanaan dan analisis hasil penelitian sampai
penyusunan dan penulisannya ke dalam bentuk skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada, kedua orang tua,
keluarga yang telah memberikan doa, dukungan moril dan materil dalam
menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya
juga penulis sampaikan kepada Sdr. Ageng Prasetyo, S.TP dan Sdr. Miko Kasa
S.TP atas waktu dan tenaga yang telah dicurahkan dalam membantu penulis
melaksanakan penelitian di lapangan.
Ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis tujukan
secara khusus kepada Sdr. Sardika Saputra, S.E., Sdr. Linda Wulandari, S.TP.,
Sdr. Jamaludin Purba, S.TP dan Sdr. Silvia Lina, S.TP atas segala dukungan dan
partisipasinya yang begitu besar selama penelitian dan penyusunan skripsi
sehingga segala rintangan dapat dihadapi dengan mudah.
Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua.

Indralaya, Agustus 2019

Penulis

v Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................. xi


DAFTAR ISI ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Tujuan............................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 3
2.1. Tanaman Kelapa ............................................................................... 3
2.2. Limbah Sabut Kelapa ........................................................................ 4
2.3. Pengelolaan Sabut Kelapa ................................................................. 6
2.4. Mesin pengurai sabut kelapa ............................................................. 7
2.5. Komponen Mesin .............................................................................. 9
2.6. Motor Penggerak ............................................................................... 11
2.7. Proses Pemesinan .............................................................................. 12
BAB 3. PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................ 13
3.1. Waktu dan Tempat ............................................................................ 13
3.2. Alat dan Bahan.................................................................................. 13
3.3. Metode Penelitian ............................................................................. 13
3.4. Cara Kerja ......................................................................................... 13
3.5. Parameter Pengamatan ...................................................................... 14
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 16
4.1. Hasil Modifikasi Pisau Pencacah Jerami menjadi Pengurai Sabut Kelapa ... 16
4.2. Kapasitas Efektif Mesin .................................................................... 21
4.3. Konsumsi Bahan Bakar ..................................................................... 22
4.4. Rendemen Hasil Penguraian .............................................................. 23
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 25
5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 25

xii Universitas Sriwijaya


Halaman
5.2. Saran ................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 26
LAMPIRAN ............................................................................................ 28

xiii Universitas Sriwijaya


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Spesifikasi bagian mesin pengurai sabut kelapa merek ATT
model PS 5000 ATT ............................................................. 8
Tabel 2.2. Spesifikasi bagian hopper mesin pengurai sabut kelapa
merek ATT model PS 5000 ATT .......................................... 9
Tabel 2.3. Dimensi mesin pengurai sabut kelapa merek ATT
model PS 5000 ATT ............................................................. 9
Tabel 4.1. Kapasitas efektif mesin .......................................................... 13
Tabel 4.2. Rendemen penguraian ........................................................... 16

xiv
Universitas Sriwijaya
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Sabuk - puli ...................................................................... 10


Gambar 2.2. Pillow block ...................................................................... 11
Gambar 4.1. Pisau pencacah jerami sebelum dimodifikasi ..................... 16
Gambar 4.2. Pisau setelah dimodifikasi ................................................. 16
Gambar 4.3. Transmisi v belt dan pulley yang terhubung dengan diesel . 17
Gambar 4.4. Concave body pada mesin pencacah sebelum dimodifikasi 17
Gambar 4.5. Concave body sesudah dimodifikasi .................................. 18
Gambar 4.6. Convec body tampak atas .................................................. 18
Gambar 4.7. Convec body bagian atas saat dibuka ................................. 19
Gambar 4.8. Concave body sebelum dimodifikasi ................................ 19
Gambar 4.9. Concave body dimodifikasi ............................................... 20
Gambar 4.10. Mesin pencacah setelah dimodifikasi untuk pengurai
sabut kelapa ...................................................................... 21
Gambar 4.11. Konsumsi bahan bakar pada perlakuan kecepatan putar
dan massa bahan sama ...................................................... 23

xv
Universitas Sriwijaya
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Diagram alir penelitian ...................................................... 29


Lampiran 2. Gambar mesin pengurai sabut kelapa yang dimodifikasi .... 30
Lampiran 3 Penyaring cocopeat ........................................................... 31
Lampiran 4. Poros dan p isau pengurai ................................................. 32
Lampiran 5. Mesin pencacah Agrindo APO-1200 ................................. 33
Lampiran 6. Mesin diesel Yanmar TF 65 LYS ...................................... 34
Lampiran 7. Dokumentasi pelaksanaan penelitian ................................. 35

xvi
Universitas Sriwijaya
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris yang banyak menghasilkan limbah,
Terbatasnya pemanfaatan limbah berupa sabut kelapa karena kurangnya
kesadaran masyarakat akan pemanfaatan limbah yang mempunyai nilai jual
tinggi, contohnya kerajinan rumah tangga yang hanya memanfaatkan serabut
kelapa sebagian kecil saja, padahal kebutuhan serabut kelapa sangat tinggi
contohnya sebagai tempat tidur, bantal, guling, sapu dan dapat digunakan sebagai
komposit sebagai pengganti kayu. Pada bidang teknik dibutuhkan teknologi
modern yang perlu banyak perubahan, keuntungan menggunakan serabut kelapa
sebagai aplikasi teknik ialah bisa terurai oleh tanah sehingga tidak menyebabkan
pencemaran lingkungan. Sabut kelapa merupakan bagian terbesar dari buah
kelapa. Sabut kelapa jika diolah dengan optimal akan menghasilkan serat sabut
kelapa dengan kualitas baik, (Sudarsono et al., 2010). Bahwa serat kelapa lebih
murah dibandingkan serat lain dan ramah lingkungan (Subiyanto et al., 2003).
Indonesia mempunyai total areal perkebunan kelapa mencapai 3,29 juta ha
atau sekitar 31,2 % dari total areal perkebunan kelapa dunia sehingga ketersedian
serat sabut kelapa melimpah dan sering dimanfaatkan oleh para pengrajin.
(Prabowo et al., 2007). Jumlah produksi sebesar 15,5 milyar butir kelapa per
tahun menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil kelapa terbesar di dunia
Buah kelapa terdiri dari sabut, tempurung dan daging, dimana sabut kelapa
merupakan bagian terbesar dari buah kelapa, yaitu sekitar 35% dari bobot buah
kelapa. Sabut merupakan bagian mesokarp (selimut) yang berupa serat-serat kasar
kelapa. Sabut biasanya disebut sebagai limbah yang hanya ditumpuk di bawah
tanaman kelapa lalu dibiarkan membusuk atau kering. Pemanfaatannya paling
banyak hanyalah untuk kayu bakar. (Bahtiar, 2012).
Sabut kelapa dapat diolah menjadi serat sabut kelapa (cocofiber) dan
serbuk sabut kelapa (cocopeat). Cocofiber dapat dimanfaatkan sebagai bahan
baku industri karpet, jok, dashboard kendaraan, kasur dan hardboard sedangkan
cocopeat dapat dimanfaatkan sebagai sebagai media tanaman holtikultura.

Universitas Sriwijaya
1
2

Cocofiber dan cocopeat dapar diperoleh dengan menggunakan mesin pengolah


sabut kelapa. Secara tradisional, masyarakat telah mengolah sabut untuk dijadikan
tali dan dianyam menjadi keset. Padahal sabut kelapa masih memiliki nilai
ekonomis cukup baik yang jika diurai akan menghasilkan serat sabut (cocofiber)
dan serbuk sabut (cocopeat). Produk olahan yang paling ideal dan dicari dipasaran
adalah produk olahan dari cocofiber, cocofiber biasanya diekspor ke luar negeri
untuk dijadikan sebagai bahan baku jok pesawat dan jok mobil (Ilmi, 2009). Serat
sabut kelapa, atau dalam perdagangan dunia dikenal sebagai cocofiber, coirfiber,
coir yarn, coir mats, dan rugs merupakan produk hasil pengolahan sabut kelapa.
Perkembangan teknologi, sifat fisika-kimia serat dan kesadaran konsumen untuk
kembali ke bahan alami membuat serat sabut kelapa dimanfaatkan menjadi bahan
baku industri (Kustaman, 2005).
Mesin pengurai sabut kelapa dibutuhkan untuk menghasilkan cocofiber
dan cocopeat tersebut. Mesin ini berfungsi mengurai serat buah kelapa dari
lapisan spons atau serbuk, sehingga kedua produk yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan sesuai dengan yang diinginkan dan maksimal. Mesin pengurai sabut
kelapa sebaiknya memiliki prinsip kerja yaitu memukul sampai terpisah bagian
serat dan serbuk dari buah kelapa yang diumpankan pada hopper mesin pengurai.
Mesin pengurai sabut kelapa dapat menghasilkan cocofiber dan cocopeat yang
memiliki nilai ekonomis tinggi. Melihat potensinya yang masih sangat besar,
pengolahan serat sabut kelapa ini bisa menjadi usaha yang menjanjikan (Junardi,
2012). Mesin pengurai yang berkualitas diperlukam untuk mengurai sabut kelapa
agar mendapatkan hasil penguraian yang terbaik serta perlu dilakukan pengayaan
agar dapat dipisahkannya antara serat dan serbuk sabut kelapa. Penelitian ini
bertujuan untuk memodifikasi mesin pencacah jerami sehingga dapat
menguraikan sabut kelapa menjadi cocofiber dan cocopeat (Wildan, 2010).

1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji mesin pencacah menjadi pengurai
sabut kelapa untuk mengurai Cocofiber dan Cocopeat.

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, N.P., 2009. Hasil Samping Tanaman Kelapa. Tabloid Sinar Tani. 22-28
April 2009.
Astika, M., Lokantara, P., Karohika, M.G., 2013. Sifat Mekanis Komposit
Polyester dengan Penguat Serat Sabut Kelapa. Jurnal Energi dan
Manufaktur Vol.6 No.2, 95-202.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian., 2017. SNI 7726:2012 Laporan
Hasil Pengujian Mesin Pengurai Sabut Kelapa. Banten: Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian.
Bahtiar, A.D.M., 2012. Aplikasi Serat Serabut Kelapa Bermatrik Sagu dan
Gliserol Sebagai Pengganti Kemasan Makanan Dari Sterofoam.
Politeknik Kediri.
Cahyono, F.T., Yohanes, 2017. Pengaruh Variasi Putaran dan Bentuk Mata Pisau
Pengurai pada Mesin Pengurai Sabut Kelapa Terhadap Kapasitas Mesin.
Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2.
Depra, W., 2017. Pengaruh Variasi Jumlah Blade, Waktu dan Kecepatan Mesin
Pengurai Sabut Kelapa terhadap Hasil Cocofiber dan Cocopeat. Laporan
Proyek Akhir, Program Studi Teknik Mesin Politeknik Jambi, Jambi.
Djiwo, S., Setyawan, E.Y., 2016. Mesin Tepat Guna Dalam Sabut Kelapa Di
UKM Sumber Rejeki Kabupaten Kediri. Seminar Nasional Gelar Produk,
(Oktober 2016), 576-582.
Ellyawan, S., Arbintarso, 2009. Tinjauan Kekuatan Lengkung Papan Serat Sabut
Kelapa Sebagai Bahan Teknik, Jurnal Teknologi Juni, (2), no. 1: h. 53.
Haryanto, T. dan Dwi, S., 2004. Pemisahan Sabut Kelapa Menjadi Serat Kelapa
dengan Alat Pengolah (Defibring machine) untuk Usaha Kecil. Prosiding
Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses, Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro. Yogyakarta: Departemen Perindustrian dan
Perdagangan. ISSN: 1411-4216, hal 1-9.
Ilmi, A. R., 2009. Rancang Bangun Pengupas Sabut pada Alat Pengolah Sabut
Kelapa. Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Junardi, 2012. Strategi Pengembangan Agroindustri Serat Sabut Kelapa Berkaret
(Sebutret) (Studi Kasus di Kabupaten Sambas). Tesis. Institute Pertanian
Bogor. Bogor.
Kustaman, P.H., 2005. Analisis Respon Penawaran Ekspor Serat Sabut Kelapa
Indonesia. Skripsi. Program Studi Ekstensi Manajemen Agribisnis
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Nuryadi, Yohanes, 2017. Perancangan Mesin Pengurai Sabut Kelapa Berbasiskan
Metode Quality Function Deployment (QFD). JOM FTEKNIK Volume 4
No.2.

26 Universitas Sriwijaya
27

Pertiwi, Dini dan Welly Herumurti. 2009. Studi pemanfaatan Sabut Kelapa
Sebagai Karbon Aktif Untuk Menurunkan Konsentrasi Fenol. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Prabowo, P.A., 2015. Perencanaan Bisnis Serat Sabut Kelapa Melalui
Pendekatan Wirakoperasi di Kabupaten Bogor. Skripsi. Fakultas Ekonomi
dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Purnomo, H., Janari, D., 2015. Rancang Bangun Mesin Pengupas, Penghancur
dan Pengayak Sabut Kelapa. Spektrum Industri, 2015, Vol.13, No. 1,1–
114.
Sepriyanto, B., Saragih, R., Husin, E., 2018. Alat Pengurai Sabut Kelapa dengan
Blade Portable Untuk Menghasilkan Cocofiber dan Cocopeat. Jurnal
Civronlit Universitas Batanghari Vol.3 No.1.
Subiyanto et al. 2003. Pemanfaatan Serbuk Kelapa Sebagai Bahan Penyerap Air
dan Oli Berupa Panel Papan Partikel. Journal of Tropical Wood Science
and Technology 1:26-34
Sudarsono, Rusianto, T., dan Suryadi, Y., 2010. Pembuatan Papan Partikel
Berbahan Baku Sabut Kelapa Dengan Bahan Pengikat Alami (Lem
Kopal). Jurnal Teknologi Akprind.
Sukamto, Ir., 2001. Upaya Meningkatkan Produksi Kelapa. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Tyas, Sumarning, S.I., 2000, Studi Netralisasi Limbah Serbuk sabut Kelapa
(cocopeat) Sebagai Media Tanam. Skripsi Sarjana, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Ruhendi, S., Hadi, Y.S., 1997. Perekat dan Perekatan. Jurusan Teknologi
Pertanian Hasil Hutan. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.
Warisno, 2003. Budi Daya Kelapa Genjah. Yogyakarta: Kanisius.
Wahyudi, 2009. Pengaruh Varietas dan Umur Kelapa (Cocos nucifera) Terhadap
Tebal, Berat, dan Kadar Serat Nata De Coco. Skripsi. Jurusan Biologi
Fakultas MIPA. Malang: Universitas Negri Malang.
Windriyo, B.T., 2008. Rancang Bangun Penyerat dan Pemilah pada Alat
Pengolah Sabut Kelapa. Tugas Akhir. Surabaya: Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Widananto, H dan Purnomo, H., 2013. Rancangan Mesin Pengupas Sabut Kelapa
Berbasis Ergonomi Partisipatori. Prosiding IENACO, Inovasi Teknologi
untuk Kemandirian Bangsa. UMS Surakarta
Wildan, A., Abdullah, dan Priyanto, S., 2010. Studi Proses Bleaching Serat
Kelapa sebagai Reinforced Fiber. Prosiding Seminar Rekayasa Kimia dan
Proses. FT Undip, Semarang.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai