Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

hikmat, berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini

dengan baik. Adapun judul dari makalah ini : Material konstruksi bahan alami serta jenis

struktur konstruksi bahan alami.

Masalah yang ditelusuri dalam penulisan makalah ini adalah jenis jenis material konstruksi
yang tergolong bahan alami serta klasifikasi material konstruksi bahan alami berdasarkan jenis
strukturnya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulisan makalah ini bertujuan untuk
mengetahui jenis jenis material konstruksi bahan alami serta jenis strukturnya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan penulis guna penyempurnaan
tulisan ini.

Kupang,18 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................1

DAFTAR ISI .........................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................3


Latar Belakang..........................................................................3
Rumusan Masalah....................................................................4
Tujuan Penulisan .....................................................................4
Manfaat Penulisan...................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................5
2.1 Kajian Teoritis.................................................................................5

2.2 Pembahasan Isi...............................................................................6

BAB III PENUTUP ...............................................................................9


Saran........................................................................................9
Kesimpulan .............................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan bangunan sangatlah diperlukan dan dibutuhkan disetiap daerahnya. Bahan


bangunan merupakan bahan yang dapat digunakan untuk membangun sebuah rumah
ataupun gedung. Bahan bangunan ada dua jenis yaitu bahan bangunan alami dan bahan
bangunan buatan. Bahan bangunan alami adalah bahan bangunan yang sudah tersedia dari
alam dan terbentuk secara alami, bahan bangunan alami meliputi tanah liat, pasir,
kayu ,bambu,dan batu,bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun
bangunan. Sedangkan bahan bangunan buatan adalah bahan bangunan yang terbentuk
karena disengaja dengan proses yang dibantu manusia dengan segala perencanaannya,
bahan bangunan buatan meliputi pipa, atap, baja, besi dan lain sebagainya.

Selain bahan bangunan struktur bangunan juga diperlukan untuk membangun sebuah
gedung. Struktur bangunan pada umumnya terdiri dari struktur bawah (lower
structure)dan struktur atas (upper structure). Struktur bawah (lower structure) yang
dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang berada di bawah permukaan tanah,
sedangkan yang dimaksud dengan struktur atas (upper structure) adalah struktur bangunan
yang berada di atas permukaan tanah seperti kolom, balok, plat, tangga. Setiap komponen
tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda di dalam sebuah struktur.Suatu bangunan
gedung beton bertulang yang berlantai banyak sangat rawan terhadap keruntuhan jika
tidak direncanakan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan struktur
yang tepat dan teliti agar dapat memenuhi kriteria kekuatan (strenght), kenyamanan
(serviceability), keselamatan (safety), dan umur rencana bangunan (durability).

Beban-beban yang bekerja pada struktur seperti beban mati (dead load), beban hidup (live
load), beban gempa (earthquake), dan beban angin (wind load) menjadi bahan perhitungan
awal dalam perencanaan struktur untuk mendapatkan besar dan arah gaya-gaya yang
bekerja pada setiap komponen struktur, kemudian dapat dilakukan analisis struktur untuk
mengetahui besarnya kapasitas penampang dan tulangan yang dibutuhkan oleh masing-
masing struktur (Gideon dan Takim, 1993).

Selain itu ada pula super struktur Superstruktur pada bangunan adalah bagian dari
konstruksi bangunan yang letaknya di atas permukaan tanah dimana tempat orang
menghabiskan sebagian besar waktunya. Area ini termasuk lantai pertama dan kedua pada
rumah bertingkat dan semua tingkatan lantai pada bangunan gedung yang memiliki lantai
lebih besar. Superstrukturnya meliputi balok, kolom, lantai, kuda-kuda dan semua
komponen struktur yang di atas pondasi.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka rumusan


masalah dalam makalah ini adalah

1. Apa saja jenis jenis material konstruksi yang tergolong bahan alami?

2. Apa saja Klasifikasi jenis struktur material bahan alami?

1.3 Tujuan penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui jenis jenis material konstruksi
bahan alami dan klasifikasi jenis jenis struktur bahan alami.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teoritis

1.Hassan Fathy:Hassan Fathy adalah seorang arsitek Mesir yang terkenal dengan
kontribusinya dalam mempromosikan penggunaan bahan alami seperti tanah liat,
jerami, dan bambu dalam konstruksi.Dia memandang bahwa bahan alami adalah
sumber daya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan yang harus digunakan dalam
perencanaan dan pembangunan bangunan.Fathy membangkitkan minat dalam rumah
adobe dan teknik bangunan berbahan alami lainnya melalui buku-buku seperti
"Architecture for the Poor: An Experiment in Rural Egypt."

2.Nader Khalili:Nader Khalili adalah seorang arsitek dan penemu Iran-Amerika yang
mengembangkan teknik konstruksi berbahan alami yang dikenal sebagai
"superadobe."Dia mengadvokasi penggunaan tanah sebagai bahan konstruksi yang
murah, berkelanjutan, dan kuat.Khalili mendirikan Institut Bumi Garam, yang berfokus
pada pengajaran dan pengembangan teknik konstruksi berbahan alami.

3.Simón Vélez:Simón Vélez adalah seorang arsitek Kolombia yang terkenal dengan
penggunaannya yang kreatif dan inovatif terhadap bambu dalam konstruksi.Dia
memandang bambu sebagai bahan yang tahan lama dan kuat yang bisa digunakan
dalam berbagai jenis struktur, termasuk rumah, jembatan, dan bangunan komersial.

4.David Easton:David Easton adalah seorang ahli material dan penulis yang berfokus
pada penggunaan tanah sebagai bahan konstruksi.Dia mengembangkan teknik
konstruksi berbahan alami yang disebut "rammed earth" atau "pise," yang melibatkan
pemadatan lapisan-lapisan tanah untuk membuat dinding yang kuat dan tahan lama.

Klasifikasi struktur bahan alami biasanya didasarkan pada berbagai faktor seperti
jenis bahan, teknik konstruksi, tujuan penggunaan, dan aspek budaya. Para ahli ini,
bersama dengan banyak lainnya dalam bidang konstruksi berkelanjutan, telah
berkontribusi pada pemahaman dan pengembangan berbagai jenis struktur berbahan
alami, dari rumah adobe hingga bangunan bambu dan dinding tanah yang kuat.Penting
untuk dicatat bahwa setiap jenis struktur berbahan alami memiliki kelebihan dan
keterbatasan masing-masing, dan pemilihan bahan dan teknik konstruksi harus
memperhitungkan berbagai faktor termasuk iklim lokal, biaya, dan tujuan proyek
konstruksi.
2.2 Pembahasan Isi

2.2.1 Jenis Bahan Alami dalam Konstruksi

1.Kayu

Kayu adalah salah satu bahan alami yang paling umum digunakan dalam konstruksi.

Makalah ini akan membahas berbagai jenis kayu yang dapat digunakan, sifat-sifatnya,

dan cara penggunaannya dalam berbagai jenis bangunan.

2.Bambu

Bambu adalah bahan alami yang kuat dan ringan. Kami akan mengulas penggunaan

bambu dalam konstruksi dan keunggulannya sebagai alternatif yang berkelanjutan.

3.Tanah Liat

Tanah liat adalah bahan alami yang dapat digunakan dalam pembuatan bata dan material

dinding lainnya. Kami akan menjelaskan proses pembuatan bata tanah liat dan

manfaatnya dalam konstruksi berkelanjutan.

2.2.2 Kalsifikasi Struktur material konstruksi bahan alami


Klasifikasi material bahan alami untuk berbagai jenis struktur dapat dibagi menjadi tiga kategori

utama: substructure, upper structure, dan superstructure. Di bawah ini adalah klasifikasi bahan

alami berdasarkan kategori tersebut:

Substructure:

Tanah dan Batuan: Tanah alami dan batuan digunakan sebagai dasar atau fondasi

struktur, terutama pada bangunan yang tidak memerlukan fondasi dalam yang rumit. Batu

alam, seperti granit, juga dapat digunakan dalam pondasi.

Pasir dan Kerikil: Pasir dan kerikil sering digunakan sebagai lapisan dasar di bawah

fondasi beton.

Bambu dan Kayu: Dalam beberapa konstruksi substructure, bambu atau kayu digunakan

sebagai tiang atau pondasi pada struktur yang lebih ringan.

Upper Structure:

Kayu: Kayu digunakan dalam pembangunan dinding, lantai, dan struktur internal lainnya,

terutama pada bangunan yang lebih tradisional atau ringan.

Bambu: Bambu sering digunakan dalam konstruksi dinding dan atap bangunan di

beberapa daerah tropis.

Tanah Liat: Tanah liat dapat digunakan dalam pembuatan bata, ubin, dan material bangunan

lainnya untuk struktur internal.

Daun Kelapa dan Jerami: Beberapa daerah menggunakan daun kelapa atau jerami sebagai bahan

atap pada bangunan tradisional.


Superstructure:

Kayu: Kayu sering digunakan dalam pembangunan atap, dinding, dan lantai pada

bangunan superstructure. Kayu juga digunakan dalam pembuatan bingkai struktural

untuk bangunan ini.

Bambu: Bambu dapat digunakan dalam struktur atap dan dinding pada bangunan

superstructure di beberapa daerah.

Batu Alam: Batu alam seperti batu bata dan batu granit digunakan dalam pembangunan

dinding dan struktur dekoratif pada bangunan superstructure.

Tanah Liat: Tanah liat dapat digunakan untuk membuat bata dan ubin yang digunakan

dalam struktur superstructure seperti dinding dan lantai.

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan bahan alami dalam konstruksi tergantung pada

lokasi geografis, iklim, dan budaya setempat. Oleh karena itu, pilihan bahan alami dapat

bervariasi berdasarkan faktor-faktor ini.


BAB III

PENUTUP

Manfaat Penggunaan Bahan Alami

Pengurangan Emisi Karbon: Bahan alami seperti kayu dan bambu membantu mengurangi

emisi karbon karena mereka menyerap karbon selama pertumbuhan mereka.

Pengurangan Limbah Konstruksi: Bahan alami dapat digunakan kembali atau didaur

ulang dengan lebih mudah daripada bahan sintetis.

Kualitas Udara dalam Bangunan: Penggunaan bahan alami dapat meningkatkan kualitas

udara dalam bangunan dan mempromosikan kesehatan penghuni.

Tantangan dalam Pemanfaatan Bahan Alami

Perlindungan Sumber Daya Alam: Penggunaan bahan alami memerlukan pengelolaan

yang bijak untuk melindungi sumber daya alam.

Kekuatan dan Ketahanan: Beberapa bahan alami mungkin memiliki sifat fisik yang

berbeda, sehingga diperlukan rekayasa yang cermat.

Solusi dan Rekomendasi

Penggunaan Teknologi Modern: Integrasi teknologi dalam pemrosesan dan konstruksi

bahan alami.
Pelatihan dan Kesadaran: Pelatihan bagi tenaga kerja konstruksi tentang penggunaan

bahan alami.

Kebijakan Berkelanjutan: Mendorong penerapan kebijakan yang mendukung penggunaan

bahan alami dalam konstruksi.

Kesimpulan

Pemanfaatan bahan alami dalam konstruksi adalah langkah penting menuju pembangunan

berkelanjutan. Dengan memahami jenis bahan alami yang tersedia, manfaatnya, dan cara

mengatasi tantangan, kita dapat menciptakan bangunan yang lebih ramah lingkungan dan

berdampak positif pada planet ini.

Bahan alami dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis struktur atau penggunaannya dalam

konstruksi. Berikut adalah klasifikasi umum untuk bahan alami berdasarkan jenis struktur:

Bahan Alami untuk Struktur Bangunan:

Kayu: Digunakan untuk kerangka bangunan, lantai, dinding, dan atap. Jenis kayu yang berbeda

memiliki sifat-sifat yang beragam, seperti kayu keras (misalnya oak) dan kayu lunak (misalnya

pine).

Bambu: Biasanya digunakan dalam konstruksi bangunan di daerah tropis. Bambu memiliki

kekuatan yang baik dan cocok untuk konstruksi ringan hingga menengah.

Bahan Alami untuk Struktur Jembatan:Kayu: Terutama digunakan dalam jembatan kayu,

khususnya untuk jembatan kecil dan jembatan penyeberangan.Bambu: Bambu dapat digunakan

dalam konstruksi jembatan gantung yang lebih ringan.

Anda mungkin juga menyukai