Diusulkan Oleh :
TAHUN 2022
2
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul "5 janis material atap : genting, rumbia,
seng, sirap, kaca" Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu indah pujianti
selakku dosen mata kuliah material arsitektur yang telah membantu penulis dalam mengerjakan
karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini memberikan panduan dalam
memahami berbagai jenias material arsitektur. Bagi mahasiswa untuk memahami karakteristik
berbagai material atap. Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab
itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap
semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya memahami
berbagai jenis material atap.
Penulis
3
Daftar isi
Kata pengantar........................................................................................................................ 2
BAB 1 ..................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4
BAB 2 ..................................................................................................................................... 5
BAB 3 ..................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 7
1. Genteng ....................................................................................................................... 7
2. Rumbia ........................................................................................................................ 9
4. Sirap .......................................................................................................................... 12
5. Kaca ........................................................................................................................... 13
BAB 4 ................................................................................................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................................................ 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Atap adalah suatu bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh
ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, hujan, angin, debu dan untuk
keperluan perlindungan. Dalam kedudukannya sebagai bagian paling atas dari suatu
konstruksi bangunan rumah hunian maupun gedung, atap erat kaitannya dengan
konstruksi rangka atap atau kuda-kuda. dimana susunan rangka batang yang berfungsi
menerima beban oleh bobot sendiri, yaitu beban kuda-kuda dan bahan pelapis berarah
vertikal kemudian meneruskannya pada kolom dan pondasi, serta dapat berfungsi untuk
menahan tekanan angin muatan yang berarah horizontal pada gevel (Felix yap, 2001).
Pada dasarnya konstruksi kudakuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk
segitiga. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan kesatuan bentuk yang
kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami
perubahan bentuk, serta pemilihan material yang baik. Perkembangan teknologi telah
membawa perubahan yang sangat besar di bidang konstruksi dan pembangunan
infrastruktur. Pesatnya pertambahan jumlah penduduk saat ini, kebutuhan akan tempat
tinggalpun semakin meningkat. Maka hal ini akan berdampak pula pada kebutuhan
bahan bangunan, salah satunya material dari bahan kayu yang digunakan untuk
konstruksi kuda-kuda. Seiring bertambahnya waktu persedian kayu semakin menipis
hal ini disebabkan, oleh pemerintah yang melakukan penertiban penebangan kayu liar
(illegal logging). Berkat perkembangan teknologi baru diciptakanlah material lain yang
dapat menggantikan material kayu ini, yaitu rangka baja ringan. Sehingga dapat
membantu mengurangi penggundulan hutan yang merupakan paru-paru dunia. Selain
pemilihan material untuk konstruksi atap atau kuda-kuda, hal lain yang harus menjadi
pertimbangan adalah ke ekonomisannya dalam segi biaya, waktu pengerjaan serta
kualitas material (mutu). Sehingga akan tercipta suatu konstruksi kuda-kuda yang
diinginkan.
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
a. Tanaman rumbia dikenal dengan nama tanaman sagu, termasuk tanaman yang
tumbuh suburdi daerah rawa berair tawar. Kalimantan Selatan sebagai salah
satu daerah yang mempunyai daerah rawa cukup luas ± 200.000 ha, merupakan
daerah yang cocok untuk pengembangan jenis ini (salam, 1990)
b. Sumber daya alam hutan berupa kayu dan non kayu harus dimanfaatkan secara
rasional agar dapat berkesinambungan. Hasil hutan non kayu juga memberikan
manfaat yang banyak dan besar untuk memenuhi kepentingan hidup manusia,
salah satu hasil hutan non kayu yang mempunyai arti ekonomis yang cukup
berarti untuk meningkatkan penghasilan kesejahteraan masyarakat adalah
tumbuhan rumbia (Metroxylon sagu Rottb).
c. Suhu udara mempengaruhi aktifitas kehidupan tanaman, antara lain pada proses
fotosintesis, respirasi, transpirasi, pertumbuhan, penyerbukan, pembuahan, dan
keguguran buah. Besar kecilnya pengaruh ini terkait dengan faktor yang lain
seperti kelembaban, tersedianya air, dan jenis tanaman. Rata-rata suhu udara
yang dibutuhkan untuk aktifitas tanaman berkisar pada 15°C hingga 40°C
(Mardjuki, 1990).
d. Pemilihan material atap yang baik adalah kunci kenyamanan dan keamanan
suatu bangunan beratap, setiap material mempunyai karakteristik yang sanganat
berbeda tetapi dengan fungsi yang sama sebagai pelindung dari teriknya
matahari, pelindung hujan dan menutup dari benda benda yang berpotensi jatuh
dari atas bangunan.
e. Pemilihan material atap juga sangat berbengaruh bagi tujuan estetika suatu
bangunan, penempatan material kaca untuk atap dapat memberikan cahaya sinar
matahari yang masuk pada siang hari dan memperindah interior dengan
pengaturan cahaya matahari dari luar, pemilihan material sirap dan rumbia
adalah bentuk pemanfaatan bahan organik yang dapat terurai dan tidak
menimbulkan libah yang cukup banyak walau kuantitas penggunaan dan masa
pakai yang relative banyak dan singkat. Penggunaan rumbia dan genteng tananh
liat sebagai bentuk pelestarian tradisi dan budaya di berbagai suku di Indonesia.
6
BAB 3
PEMBAHASAN
1. Genteng
Genteng adalah salah satu bagian yang sangat popular dan sering di pakai pada
bangunan sampai saat ini, genteng sering di gunakan untuk banguanan rumah tinggal,
banguanan sekolah, bangunan yang di peruntukan untuk keyamanan tinggal dalam
kondisi panas terik ataupun hujan,
Sejarah genteng
Menurut artikel karya Muhammad rivai zein 2017 scbrid, Genteng ditemukan
pada awal milenium ke-3 SM di Lerna, Yunani. situs ini berisi ribuan puing-puing
ubin terakota yang jatuh dari atap. Pada periode Mycenaean, atap genteng
didokumentasikan untuk GLA dan Midea. Temuan awal genteng di Yunani kuno
yang didokumentasikan berasal dari daerah yang sangat terbatas yaitu sekitar
Korintus (Yunani), di mana genteng mulai menggantikan atap jerami di dua kuil
Apollo dan Poseidon antara 700-650 SM.
Karena penyebaran yang sangat cepat, atap ubin tercatat selama lima puluh tahun
dalam bukti untuk sejumlah situs besar di sekitar Mediterania Timur, termasuk
Daratan Yunani, Asia Kecil Barat, Selatan dan Tengah Italia. Awalnya, genteng
berbentuk S, berukuran agak besar, beratnya sekitar 30 kg.
8
Karena pembuatannya lebih mahal dan tenaga kerja yang dibutuhkan tidak
sembarangan, serta pengenalan genteng telah dijelaskan dengan ketahanan api.
maka genteng dibutuhkan untuk memberikan perlindungan yang diinginkan di kuil
yang mahal. Penyebaran teknik genteng dapat dikaitannya dengan meningkatnya
simultan dari arsitektur yang monumental di Yunani kuno. dibutuhkan dinding batu
untuk mendukung berat atap genteng. dinding digunakan untuk menggantikan
mudbrick dan dinding kayu, karena cukup kuat.
Spesifikasi genteng
Genteng sendiri untuk sekarang mempunyai banyak ragam jenis dan
bentuknya, jenis – jenis genteng antara lain :
o Genteng keramik
Genteng keramik adalah penyempurnaan dan inovasibaru dari grntrng
tanah liat, dengan teknik pembuatan yang hamper mirip, pembedanya
adalah adanya lapisan khusus seperti pewarna glazur yang membuat
genteng ini menjadi lebih terlihat mengkilap, intuk ukuran sendiri
genteng keramik ini ratarata adalah 31x32 cm dengan bobot 3,5 kg.
genteng ini memliki hargadi pasaran sekitar 2000- 8000 per pcsnya
(https://potensireadymix.com/bahan/harga-macam-macam-genteng)
o Genteng tanah liat
Adalah jenis genteng yang paling popular bagi masyarakat Indonesia,
memiliki kurang yang variatif ada yang 30x15 cm, dengan berat yang
9
Genteng tanah liat dipasang tiap baris yang dimulai dari bagian tengah
bangunan menuju ke bagian pinggir. Pastikan pemasangan genteng ini dilakukan
dengan susunan yang serapi mungkin. Disarankan mengaplikasikan cat waterproof
ke permukaan genteng ini untuk mencegah terjadinya rembesan air dan kebocoran.
2. Rumbia
Atap rumbia adalah atap yang trbuat dari pokok daun rumbia yang di ikat pada batang
bamboo yang di jadikan atap bangunan
sejarah
10
Menurut Wikipedia Atap rumbia merupakan bahan atap yang paling meluas
digunakan pada binaan tradisional di Malaysia pada masa dahulu.[1] Atap ini cepat
rosak dan perlu diganti setiap 10 - 15 tahun sekali. Bagaimanapun bagi kerosakan
kecil, cuma kepingan atap yang rosak perlu diganti. Selain daun rumbia, daun nipah
juga turut digunakan bagi menghasilkan atap nipah.
Pada era 50 - 70-an istilah atap nipah membawa erti orang miskin, yang dapat dilihat
dalam buku berjudul Atap Genting Atap Rumbia.[2]
spesifikasi rumbia
rumbia adalah nama suatu pohon dan daun nya sering di gubaka untuk di jadikan
atap, rumbia cukup ringan karena bahan dasarnya adalah daun dan di gabung
dengan bamboo yang juga ringan, ukuran relative ada yng 500cm x2m
kelebihan dan kekurangan
kelebihan : memiliki bobot yang ringan jadi cocok untuk tempat tempat seperti
gazebo, selter, tempat berteduh, dan rumah 1 atap. Pemasangan yang sangat murah
dan tidak memerlukan banyak komponen tambahan.
Kekurangnan : resiko terbakar yang tinggi
teknik pemasanan : jajaran daun rumbia yang sudah di sususun dapat langsung di
tali pada susunan batang kerangka atap bamboo.
Genteng metal stainless steel memiliki beban yang lebih berat dari metal
standing steam. Bahannya terbuat dari material ultra-permanen yang
sempurna sehingga disebut-sebut sebagai atap yang menawarkan proteksi
paling maksimal. Jenis genteng metal satu ini bisa kamu temukan di mana
saja, terutama pada bangunan-bangunan besar seperti hotel, pabrik, atau
stadium sepak bola. Tidak hanya itu, karena ketebalannya, genteng satu ini
sangat cocok dipasang pada rumah-rumah yang berada di wilayahbersuhu
ekstrem.
11
Beberapa keunggulan genteng metal berpasir adalah anti gores, anti pecah,
tahan bentur dan goncangan, serta dapat meredam panas.
Kkekuranganya adalah daya redam suara ketika hujan, pengatur suhu yang
bberapa gentengnya masih cukup panas
4. Sirap
Sirap adalah variasi kayu ulin atau kayu jati yang di pipihkan menjadi pelapis atap
yang cukup kuat.
Sejarah
Sirap di gunakan du rumah rumah tradisional cukup lama sebagai pengganti
genteng tanah liat, biasanya rumah rumah adat menggunakan sirap
Spesifikasi
o Sirap kayu ulin
Terbuat dari kayu ulin yang biasanya terdapat di wilayah kalimantan dan di
gunakan untuk rumah warga
o Sirap kayu jati
Terbuat dari kayu jati yang banyak terdapat di jawa dengan penggunaan
rumah adat
Kelebihan dan kekurangan
13
Kelebihan : tahan terhadap berbagai cuaca, desain yang sangat bagus di pakai
untuk mempridah rumah, meredam suara, tahan lama, makin tua makin indah
Kekurangan : harganya cukup mahal dan tidak tahan api
5. Kaca
Menurut rumah.com Atap kaca atau skylight, biasanya menggunakan kaca
laminated yang memiliki tingkat keamanan dan perlindungan tinggi. Kaca ini dapat
dibingkai dengan kayu, aluminium, dan baja serta ditempatkan sebagai atap di rumah,
atap gedung, dan atap bangunan lainnya.
Sejarah
Spesifikasi
Atap kaca biasanya mengunakan kaca temperd glass yang cukup kuat,
tergantung fungsinya juga jika menngunakan atap kaca, semakin luas dan
sedikitnya penampa maka semakin tebal kaca, biasanya di guanakan untuk
tempat dengan spot spot bagus untuk melihat bintang dan udaraluar
Kelebihan : kaca di gunakan untuk menghemat energy di siang hari karena
memnudahkan cahaya masuk, membuat ruangan dengan spot bagus, di
guanakan untuk green hous supaya tanaman tetap hidup,
14
BAB 4
PENUTUP
Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat di simpulkan bahwa tiap material
mempunyai kekurangan dan kelebihan masing masing,tujuan penggunakaan masing
masing. Denagan memadukan berbagai material dan mangetahui fungsi, spesifikasi,
searah dll menambah pengetahuan sejara lehih luas dan lebih baik.
16
DAFTAR PUSTAKA
Fitriyani, 2010, Produktivitas Pembuatan Atap Rumbia, Universitas Lambung Mangkurat,
banjarbaru
Aditya Kurniawan, M, 2012, Industri Genteng Press Massokka Dan Pengaruhnya Terhadap
Kehidupan Masyarakat, Institude Pemerintahan Dalam Negeri,