Anda di halaman 1dari 15

BAHAN DAN MATERIAL BANGUNAN

“Jerami Untuk Material Pembuatan Dinding”

Dosen Pengampu :
Haspa Rianty,ST.,M.Si

Disusun oleh:

Alung Gunawan : P3B123018

JURUSAN D3 ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Segala Puji Bagi Allah SWT. Penguasa alam semesta, karena atas Berkat dan
Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa pula kita
kirimkan salawat serta salam kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW. Karena
beliau telah membawa kita dari zaman Jahiliah, zaman kegelapan ke zaman terang
menerang seperti yang kita rasakan sekarang ini .

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah ”Bahan dan Material
Bangunan “ . Dalam makalah ini, penulis akan sedikit menjelaskan tentang " Jerami
Untuk Material Pembuatan Dinding ". Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk
memperbaiki makalah ini agar kedepannya bisa lebih baik. Makalah ini sekiranya dapat
bermanfaat, khususnya bagi kami dan bagi siapa saja yang membacanya.

Senin, 6 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ......................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
2.1. Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ................................................................ 3
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya. ............................. 3
2.3 Kemampuan Gagasan yang Diajukan ................................................................ 5
2.4 Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Mengimplementasikan Gagasan. ................. 5
2.5 Langkah-Langkah Strategis Untuk Mengimplementasikan Gagasan. .................... 6
BAB 3 PENUTUPAN ......................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 7
Daftar Pustaka .................................................................................................... 8
BAB I.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jerami merupakan sisa dari kegiatan bertani, yaitu didalamnya termasuk


batang, daun, dan merang ( Soekaharto, 1990 ). Adapun produksi jerami yang
dihasilkan sekita 50 % dari produksi gabah kering setiap panennya. Biasanya
sebagian masyarakat/petani di Aceh memanfaatkan sisa-sisa hasil pertanian ini
untuk pakan ternak, pupuk organik dan media tanam jamur. Namun pemanfaatan
tersebut masih dalam jumlah terbatas. Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten
Bireuen, kebanyakan masyarakat tidak memanfaatkan jerami sama sekali, bahkan
setelah panen dan menganbil semua padi yang bagus, mereka langsung membakar
jerami tersebut untuk mulai penanaman di periode berikutnya. namun perlakuan
ini akan berdampak buruk pada lingkungan (menyebabkan kenaikan konsentrasi
CO2, CO, dan Cox/gas rumah kaca) dan juga pada manusia berupa gangguan
pernapasan akibat asap yang ditimbulkan.

Mayoritas rakyat Indonesia khususnya di Aceh mengkonsumsi beras dengan


ladang tanaman padi yang sangat luas, semestinya bisa mengembangkan material
ini. Sayangnya, sekarang negara agraris ini justru sektor pertaniannya sedang lesu
sehingga beras pun harus diimpor. Padahal jerami yang bersifat insulator ini cocok
untuk iklim tropis. Dengan dinding jerami, suhu ruang bisa menghangat saat
musim dingin serta mendinginkan ruang saat udara di luar sedang panas-
panasnya.

Dalam bidang konstruksi, dulunya jerami hanya digunakan sebagai penutup


atap, biasa ditemukan di gubuk di tengah sawah, di gudang penyimpanan, dan di
tempat – tempat lain yang biasa terdapat di pedesaan. Untuk penggunaan di area
perkotaan, atap jerami ini kerap ditemukan pada pondok atau Gazebo yang ada di
kafe atau restoran berkonsep tradisional ala pedesaan. Namun tanpa disadari,
jerami juga bisa diandalkal sebagai konstruksi utama dinding rumah sederhana.

Pembuatan dinding rumah sederhana ini telah berhasil di bangun oleh


seorang arsitek asal Amerika Serikat yang bernama Kelly Lerner dengan
mendesain rumah bermaterial utama jerami yang hemat energi di Cina. Berkat
inovasinya ini, ia berhasil menjadi salah satu arsitek yang memenangkan World
Habitat Award.

Namun kini seiring menggiatnya isu energi efisiensi, masyarakat dituntut


untuk lebih bijak dalam memanfaatkan energi yang ada di sekitar. Termasuk
melalui penerapan pengguanan jerami sebagai dinding rumah sederhana, secara
tidak langsung kita turut menggiatkan material – material alami dan tradisional
yang belum begitu banyak diolah.
1.2 Tujuan
a. Pemanfaatan jerami sebagai material untuk pembuatan dinding
rumah sederhana,
b. Membangun suatu konstruksi yang ramah lingkungan dan sehat,
c. Untuk meminimalisir kerusakan akibat gempa,
d. Hemat energi.

1.3 Manfaat
a. Pemanfaatan jerami untuk dinding rumah sederhana sebagai
pengganti bata,
b, Mengurangi polusi akibat pembakaran ampas jerami setelah panen,
c. Material (jerami) yang digunakan akan lebih ringan dan
murah/ekonomis.
BAB II.
PEMBAHASAN

2.1 . Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Jerami merupakan material alami yang komposisi dasarnya mirip seperti


kayu, strukturnya sangat kuat. Kandungan silika , lignin dan selulosa membentuk
senyawa lignuselulose dalam dinding selnya membuat kadar dinding sel yang
tinggi dan merupakan ikatan yang kuat. Hal ini memungkinkan jerami digunakan
untuk membuat dinding rumah menggantikan papan/bata. Dinding rumah
berbahan jerami ini terdiri dari susunan bal jerami yang kemudian diplester
dengan menggunakan semen, yang dapat pula dicampur dengan tanah liat.
Adapun untuk fondasinya dapat berupa kantongan-kantongan kerikil dengan
tujuan agar jerami tidak bersentuhan langsung dengan jerami yang akan
mempercepat pembusukan.
Rumah jerami ini tahan terhadap gempa karena konstruksinya yang terbuat
dari jerami, menjadikannya lebih ringan dan fleksibel. Rumah bal jerami telah
diuji ketahanan gempanya dengan menggunakan simulasi meja guncang di
University Of Nevada dan hasilnya adalah rumah ini mampu bertahan dari
guncangan atau akselerasi yang 200% lebih kuat daripada yang tercatat pada
gempa Northridge, California, dengan magnitudo 6,7. Selain tahan gempa, rumah
ini juga hemat energi karena merupakan insulator yang membuat rumah lebih
sejuk saat musim panas dan lebih hangat saat musim dingin sehinnga mengurangi
pemakaian mesin pendingin dan pemanas ruangan, ramah lingkungan, kedap
suara dan bahkan lebih tahan terhadap api jika bal jerami disusun sangat padat.

Dengan potensi yang luar biasa ini diharapkan dapat membantu pengadaan
rumah tahan gempa yang murah dan lebih ramah lingkungan. Karena penyebab
tingginya korban meninggal saat gempa adalah timbunan reruntuhan beton-beton
rumah atau gedung. Oleh karena itu potensi ini perlu dikembangkan di Indonesia,
khususnya di Aceh yang merupakan daerah yang sangat rawan terhadap gempa.

2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya.

Pertanaman padi tidak hanya menghasilkan padi (gabah) tetapi juga


jerami. Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup besar
jumlahnya dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Produksi jerami padi bervariasi
yaitu dapat mencapai 12-15 ton setiap hektar pada masa panen, atau 4-5 ton bahan
kering tergantung pada lokasi dan jenis varietas tanaman yang digunakan. Bila
produksi padi dilakukan tiga kali setiap tahun, berarti jumlah gabah maupun
jerami yang dihasilkan menjadi tiga kali lipat.

Ketersediaan jerami sebanyak ini biasanya para petani memanfaatkan


jerami untuk pakan ternak, seperti sapi potong, sapi perah, maupun kerbau. Jerami
padi juga diolah untuk pupuk fermentasi, tetapi hal ini jarang sekali dilakukan di
jaman modern ini. Biasanya tumpukan padi yang melimpah jumlahnya oleh para
petani hanya dibakar saja, karena mengingat lokasi persawahan harus segera
dipersiapkan untuk segera diolah kembali.

Jerami juga merupakan salah satu tanaman yang mengandung serat dan
telah digunakan produksi pulp dan kertas. Begitu juga pemanfaatan jerami sebagai
bahan bangunan, semisal digunakan sebagai bahan penutup atap pada tempat
peristirahatan atau cottage. Pemanfaatan jerami sebagai bahan bangunan dapat
mengurangi dua pertiga jumlah batu bata yang dipakai dalam membangun dinding
eksterior. Hal tersebut dibuktikan dengan pemanfataan jerami didaerah yang
beriklim dingin (timur laut-cina), tumpukan jerami dipakai sebagai bahan dinding
eksterior bangunan. Tumpukan jerami ini kemudian diplester kedua sisi,
menghasilkan dinding setebal 45 cm yang kelihatannya mirip dengan dinding bata
jemuran (adobe) atau batu, dengan demikian pemanfaatan jerami padi akan
mengurangi polusi dan pemakaian tanah liat yang langka. Rumah-rumah yang
dibangun dengan program tersebut sejauh ini mampu bertahan terhadap gempa
karena dinding jerami yang ringan dan lentur ini mampu menyerap goncangan
gempa (alambina-construction intelligence, htm, 2005).

Berikut merupakan cara/langkah-langkah pembuatan dinding dengan


menggunakan material jerami:

1. Jerami dikeringkan sampai tidak ada lagi kandungan air di dalamnya,

2. Jerami yang sudah kering di padatkan sampai berbentuk gumpalan


yang sangat padat,

3. Kemudian gumpalan jerami tersebut di ikat dengan kawat pengikat


supaya gumpalan jerami tidak terlepas dan membentuk persegi
panjang dengan lebar 45 cm dan panjang 60 cm,

4. Gumpalan-gumpala jerami tersebut di susun rapi seperti halnya


pengikatan dinding bata biasa, dingding tersebut kemudian di ikatkan
ke kolom dengan kawat pengikat supaya tidak roboh,

5. Setelah semuanya rapi, kedua sisi dinding tersebut di plester dengan


menggunakan semen, supaya dinding tersebut kokoh dan tahan lama.
2.3 Kemampuan Gagasan yang Diajukan

Pemakaian jerami sebagai bahan konstruksi pengganti bata pada dinding


terdapat beberapa keunggulan yang luar biasa, diantaranya:

• Hemat Energi
Dinding yang terbuat dari jerami dapat mengurangi penggunaan energi.
Dari rumah-rumah yang dibangun, tercatat rumah jerami bisa mengurangi
jumlah batubara untuk pemanas hingga 68% (dibandingkan dengan rumah
berdinding bata). Di musim panas, kita tidak perlu memakai pendingin
udara (AC) karena material jerami mampu mendinginkan ruang di dalam
secara alami.

• Peredam Suara dan Api


Penyekat dari bahan jerami memiliki kemampuan untuk meredam suara
dari luar sehingga ruang di dalam bisa lebih nyaman. Jika gulungan jerami
disusun sangat padat, jerami jadi sulit terbakar karena oksigennya sedikit.
Rumah dengan material jerami ini bisa 3 kali lebih tahan api daripada
rumah biasa. Tapi hati-hati bila ada jerami yang terlepas atau tidak rapi,
karena rumah jadi mudah terbakar.

• Ramah Lingkungan dan Sehat


Jerami adalah material alami yang komposisi dasarnya mirip seperti kayu,
strukturnya sangat kuat. Sebagai hasil sampingan pertanian, jerami yang
terlalu banyak biasanya dibakar atau dialirkan ke sungai sehingga
menyebabkan polusi. Dengan memanfaatkannya menjadi bahan bangunan,
berarti kita telah mengurangi jumlah polutan. Selain itu, bahan-bahan
alami lebih sehat bagi penghuni dibandingkan bahan hasil industri yang
mengandung zat kimia.

• Tahan Terhadap Gempa


Salah satu prinsip bahan bangunan atau material bangunan tahan gempa
adalah material yang mempunyai berat jenis ringan, disamping itu
strukturnya harus menyatu, dan menggunakan peredam pasif atau aktif.

2.4 Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Mengimplementasikan Gagasan.

Gagasan tentang jerami untuk material pembuatan dinding (JUMPUNG)


akan dapat terlaksana dengan baik jika adanya dukungan dari berbagai pihak,
seperti pemerintah, instansi terkait dan LSM yang bergerak dalam bidang
konstruksi atau sejenisnya. Dukungan disini dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk. Misalnya peran pemerintah dengan memberikan arahan serta mengadakan
kegiatan yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang kegunaan/
keunggulan jerami, sehingga petani tidak lagi membakarnya dan mengakibatkan
pencemaran polusi.
Selain itu, LSM dapat melakukan kegiatan berupa memberikan sosialisasi
dan dampingan kepada masyarakat dalam pemanfaatan jerami untuk material
pembuatan dinding dan cara pengelolahannya. Pada intinya semua pihak yang
terkait dalam gagasan ini dapat memberikan dukungan sepenuhnya kepada
masyarakat dalam pemanfaatan jerami tersebut.
Seperti yang dilakukan di Kanada, Sekelompok masyarakat yang
tergabung dalam Eco Homes Network sengaja memberikan edukasi dan informasi
kepada masyarakat sekitar mengenai cara membangun rumah dengan bahan dasar
jerami. Tujuannya adalah menciptakan hunian sehat dari bahan alternatif yang
ramah lingkungan.

Gambar 2.1 . Pembangunan Rumah Dinding Jerami di Kanada


Pemb
Pemb erian informasi tentang bangunan dari jerami telah dilakuk
Eco Homes Network selama 2 tahun, setiap musim gugur. Mereka mengajarkan
mulai dari tahap mencampurkan bahan bangunan hingga penyebaran bahan pada
bingkai kayu di dinding. Ada lebih dari 150 orang wisatawan yang mengikuti
edukasi tersebut setiap tahunnya, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak.

Gambar 2.2 . Pekerjaan Plesteran Dinding Jerami

Seperti yang terlihat pada gambar, Eco Homes Network bersama


masyarakat berhasil membangun rumah yang sangat luar biasa. Mungkin rumah
tersebut terlihat seperti bangunan rumah lainnya yang terdiri dari bahan kayu atau
batu bata. Namun, siapa sangka, rumah kokoh tersebut dibangun dari 700
gulungan jerami.

Gambar 2.3 . Tampak Perspektif Setelah di Plester


2.5 Langkah-Langkah Strategis Untuk Mengimplementasikan Gagasan.
Untuk mengimplementasikan jerami untuk material pembuatan dinding
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• Sosialisasi atau penyuluhan dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
seminar kepada masyarakat/petani tentang manfaat dari jerami,
sehingga mereka tidak lagi membakarnya.
• Menyebarkan informasi mengenai jerami untuk material pembuatan
dinding melalui brosur, media elektronik berupa radio pada
masyarakat umum tentunya.
BAB III.
PENUTUPAN

Kesimpulan

Sisa (jerami) dari kegiatan bertani tersebut mempunyai manfaat yang


cukup banyak, material alami yang komposisi dasarnya mirip seperti kayu,
strukturnya sangat kuat. Kandungan silika , lignin dan selulosa membentuk
senyawa lignuselulose dalam dinding selnya membuat kadar dinding sel yang
tinggi dan merupakan ikatan yang kuat. Hal ini memungkinkan jerami digunakan
untuk membuat dinding rumah menggantikan papan/bata. Dinding rumah
berbahan jerami ini terdiri dari susunan bal jerami yang kemudian diplester
dengan menggunakan semen, mempunyai keuntungan yang cukp besar. Selain
biayanya yang sangat murah, dinding jerami juga ramah lingkungan, kedap suara
dan tahan terhadap gempa. Maka sebagai negara agraris kita harus memanfaatkan
dan mengembangkan material ini dengan sebaik-baiknya, terus menciptakan
kreafitas yang baru sehingga para petani tidak lagi membakarnya dan
mencemarkan udara.
DAFTAR PUSTAKA

http://rooang.com/2014/09/rumah-rumah-unik-dari-jerami/

http://blog.urbanindo.com/2014/09/rumah-jerami-yang-ramah-lingkungan-part-
2/
http://www.buildingwithawareness.com/
http://www.naturalbuildingworks.com.au/
http://blog.urbanindo.com/2014/09/rumah-jerami-yang-ramah-lingkungan/

Anda mungkin juga menyukai