Anda di halaman 1dari 5

Proposal Pembangunan Rumah Layak Huni

Dengan Konsep Rumah Bambu

Proposal Pembangunan Rumah Layak Huni


Dengan Konsep Rumah Bambu

RUMAH BAMBU KONSEP RAMAH LINGKUNGAN, EFISIAN, DAN KUAT

LATAR BELAKANG

Masyarakat Pulau Belitung pada


umumnya, dan khususnya Kabupaten
Belitung Timur sangat tergantung kepada
hasil beberapa bahan tambang antara lain,
tambang pasir timah yang telah
berlangsung puluhan tahun. Lubang pasca
penggalian, alias kolong bertebaran dimana
mana, seiring berkembangnya jentik
nyamuk seperti Anopheles, Aedes Agypti, dll sepertinya mengintai
masyarakat dengan datangnya pergantian musim dan melalui ancaman
munculnya penyakit menular yang menakutkan seperti malaria, demam
berdarah, penyakit kaki gajah, dan lain-lain. Lebih menyedihkan lagi bahwa
hasil dari bahan tambang itu tidak berbanding lurus dengan tingkat
kesejahteraan masyarakat secara umum. Di lapangan dapat kita lihat rumah-
rumah gedung yang berdiri kokoh tetapi masih banyak diantaranya masih
berbentuk rumah sederhana. Ini berarti kebutuhan dasar masyarakat akan
papan masih memerlukan pemikiran seksama dan perlu ada solusi bagaimana
pemerintah daerah dengan anggaran yang amat terbatas tetap dapat
membantu masyarakat memperoleh rumah yang layak sekaligus
mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan tetap dan berkesinambungan
dengan pola swakelola. Membangun rumah dari bambu adalah pilihannya.

MENGAPA YANG DIPILIH BAMBU

Kita sama-sama telah mengetahui bahwa komponen


yang paling utama dalam membangun rumah
adalah semen, pasir, besi, papan/kayu, dan tukang
(SDM). Tetapi seiring dengan meningkatnya efek
“global warming” maka penggunaan bahan dasar
papan/kayu yang bias didapat dari lokal menjadi
sangat terbatas dan kalaupun ada harganya sangat

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal


Kabupaten Belitung Timur 1
Proposal Pembangunan Rumah Layak Huni
Dengan Konsep Rumah Bambu

mahal. Besi yang sangat penting untuk pondasi dan kolom bangunan, akhir-
akhir ini harganya cenderung meningkat terus dan merupakan 40%-50% biaya
rumah, dan besi harus didatangkan dari luar Pulau Belitung. Komponen besi
inilah yang akan diganti dengan bahan baku lokal yaitu bambu. Pasir dan batu
bata adalah komponen yang bias didapat dari lokal. Akan tetapi bahan batu
bata dapat diganti dengan bahan dasar bambu juga. Komponen semen lah
satu-satunya bahan yang belum bisa tergantikan

TANAMAN BAMBU

Pemilihan jenis bambu akan sangat bergantung


kepada ukuran besarnya batang dan tebal batang.
Setelah itu batang bambu akan diawetkan denga
nmencelupkan atau dengan cara mengisi batang
pohon bambu dengan bahan pembasmi kuman
bubuk yang ramah lingkungan. Bambu yang telah
diawetkan mampu bertahan sampai dengan usia
30 tahun dan apabila sudah dicor dengan semen
mampu bertahan sampai 50 tahun. Jenis tanaman
ini telah lama diketahui sebagai sumber penghasil energy alamiah dan saat ini
banyak ahli bangunan dunia telah melakukan penelitian bahwa bambu telah menjadi
bahan alternatif untuk mengganti kayu dan pembesian bangunan atau rumah bahkan
sampai rumah dua lantai. Hal ini sekaligus membantu menghentikan efek deforestasi
hutan-hutan tropis yang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya efek
pemanasan global. Untuk mendapatkan batang bambu yang baik, batang bambu bisa
dipanen setahun sekali. Sedangkan apabila dibudidayakan, bambu siap dipanen
antara 3-5 tahun sekali. Batang bambu kalau dibakar mampu menghasilkan panas
setara 4400-4600 cal/g, sedikit dibawah kayu 4700-4900 cal/g. Dari tanaman pokok
bambu (rebung) yang dikeringkan mampu menghasilkan tiga bahan sumber energi
dan jika diukur dengan metode “flash pyrolisis” atau tes karbonisasi maka secara
proporsional akan diperoleh:
1. Arang 22%
2. Gas 21%
3. Bio-Oil 57%

Nilai enegi yang dihasilkan perkilogram pokok bambu kering berkisar sekitar 17,1
Megajoules (Mj). Adanya air dalam pokok bambu juga membuat densitas dari bio-oil
pada temperature 15°C adalah 1,24 g/cm3.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal


Kabupaten Belitung Timur 2
Proposal Pembangunan Rumah Layak Huni
Dengan Konsep Rumah Bambu

Sebagai gambaran, BBM ataupun minyak mentah mampu menghasilkan energi panas
dengan kapasitas 40 Mj/Kg dengan densitas pada 15°C adalah 0,89 g/cm3. Maka 1 kg
pokok bambu kering dapat menghasilkan 570 g atau 0,46 liter minyak bio-oil dengan
kemampuan menghasilkan energi panas 9,7 Mj. Artinya setiap panen 1 ha pokok
bambu yang mampu menghasilkan 10 ton rebung kering dan dapat menghasilkan
4.600 liter minyak bio-oil dan arang 2,2 ton. Sehingga segera dapat menggantikan
penggunaan minyak BBM yang tidak bisa diperbarui sebanyak 2.000 liter.

Kembali ke konsep rumah bambu,


bangunan dengan bahan bambu yang
telah dicor semen atau diplester
dengan semen yang dicampur dengan
bahan “polymer” khusus dari Jerman
yang ramah lingkungan mampu
mempunyai daya rekat 3x dari semen
biasa dan bangunan ini telah terbukti
tahan gempa karena daya lentur tinggi,
sanggup menyerap panas dari luar,
serta langsung diberi pewarna dinding
dari saat plester dilakukan sehingga tidak perlu dicat ulang apabila kotor, cukup
disikat dengan sabun biasa. Dan pada akhirnya pembuatan dinding, lantai, maupun
atap dapat dilakukan secara “pre-fabrikasi” apabila dilakukan secara massal.
Sehingga sesuai dengan pengalaman yang sudah dilakukan, sebuah rumah sederhana
30 m2 dapat diselesaikan dalam waktu sehari saja oleh 2-3 orang saja.

RUMAH PREFAB DARI BAMBU SEBAGAI SOLUSI GREEN DESIGN

Konstruksi rumah dengan mode prefab


atau modular sedang menikmati
booming di pasar green building yang
mengetengahkan isu global perubahan
iklim. Sejumlah orang berpikir bahwa
rumah prefabricated atau bangunan
modular berarti juga keseragaman
yang dingin tetapi tidak semua
bangunan yang bersifat prefabricated
menjadi seperti yang dipikirkan
banyak orang. Ada pula rumah-rumah
prefabricated yang hijau, indah, nyaman, dan paling penting adalah tidak membebani
bumi.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal


Kabupaten Belitung Timur 3
Proposal Pembangunan Rumah Layak Huni
Dengan Konsep Rumah Bambu

PREFAB DAN PENGERTIANNYA


Prinsip dasar dari konstruksi rumah prefab adalah bagian-bagian dari suatu rumah
atau modul adalah dibangun dalam suatu lingkungan pabrik yang terkontrol,
diangkut ke satu lokasi proyek pada saat memasuki tahap penyelesaian dan
dihubungkan serta menempatkan di atas pondasi yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Sambungan yang muncul pada rumah prefab bisa berjumlah sedikit,
bisa berjumlah banyak, tergantung dari model dan pengembangan sistem sambungan
pada prefabnya.

Sebagian besar orang menganggap rumah prefab dihubungkan dengan design yang
benar-benar modern. Banyak kalangan mengira bahwa design modern secara tipikal
ditandai dengan garis-garis yang bersih, bentuk kuat, menggunakan bahan yang
modern seperti beton, baja, aluminium, dan sedikit dekorasi yang ditambahkan pada
bangunan. Bangunan modular memungkinkan design modern dibawa ke pasar utama
karena ringan, praktis, efisien tidak menggunakan besi sebagai bahan dasar utama.
Karena itu secara umum mengurangi biaya konstruksi dan biaya design secara
signifikan ketika dibandingkan dengan rumah yang dibuat secara konvensional dan
manual. Akhir-akhir ini mulai muncul pilihan rumah prefab yang jauh menggunakan
prinsip “green building” yaitu berbahan dasar bambu.

RAMAH LINGKUNGAN RUMAH PREFAB


Tujuan utama dari membangun rumah yang bernafaskan green building adalah untuk
mengurangi dampak lingkungannya sementara juga membuat suatu lingkungan
sehat untuk penghuni. Arsitek dan pembangun melakukan ini dengan cara
menekankan efisiensi energi, mengurangi penggunaan air bersih dalam proses
membangun, memilih bahan bangunan yang sehat dan sustainable, dan memilih
lokasi yang bisa meminimumkan gangguan lingkungan. Design dan konstruksi rumah
prefab menawarkan sejumlah peluang unik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pertama, seperti yang kita ketahui bahwa dalam pembuatan elemen prefab yang
dilakukan di pabrik, sudah ada kontrol yang dilakukan di lingkungan pabrik
menjadikan perancang/pembangun untuk bisa dengan sangat presisi dalam
perencanaan material dan penggunaan meterialnya. Hanya akan ada sedikit limbah
jika dibanding dengan teknik konstruksi standar. Kedua, sulit sekali menemukan
material yang ramah lingkungan yang mudah dibeli dalam jumlah besar dan
digunakan pada banyak proyek, meminimumkan keterlambatan dan memastikan
bahwa tidak ada “jalan pintas” sehubungan dengan bahan tidak tersedia. Ketiga,
pembelian dengan jumlah yang besar ini dan pengiriman sejumlah modul ke lokasi
pembangunan rumah secara dramatis akan mengurangi polusi dari transportasi ke
dan dari lokasi. Dan akhirnya, gangguan dari lokasi konstruksi dapat diminimalkan
karena tidak lagi diperlukan penyimpanan meterial dalam jangka waktu lama. Selain
menjaga lingkungan, unsur-unsur ini juga membantu menurunkan biaya dan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal


Kabupaten Belitung Timur 4
Proposal Pembangunan Rumah Layak Huni
Dengan Konsep Rumah Bambu

memendekkan waktu pengerjaan proyek. Bahan bisa dibeli dalam jumlah yang besar
dan bisa mendapat harga yang menarik. Tukang-tukang terampil menjadi
dipekerjakan secara penuh dan bisa bekerja memasang modul untuk banyak rumah
prefab dalam waktu singkat. Dan proses konstruksi dalam ruangan mengeliminasi
keterlambatan dan kerusakan sehubungan dengan kondisi cuaca, seperti yang terjadi
pada konstruksi standar.

CONTOH RUMAH PREFAB RAMAH LINGKUNGAN


Rumah prefab ramah lingkungan muncul dalam semua bentuk dan ukuran. Banyak pilihan
material yang ramah lingkungan yaitu bambu sebagai bahan dasar utama

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal


Kabupaten Belitung Timur 5

Anda mungkin juga menyukai