Anda di halaman 1dari 79

MEMBUAT RUMAH SEHAT

00:57  Denawi Usman  No comments

Perumahan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia disamping sandang dan
pangan .
Masalah perumahan merupakan masalah yang mempunyai pengaruh didalam kehidupan
manusia sehari-hari.

Akhir – akhir ini dengan bertambahnya populasi manusia, dan kurangnya lahan untuk
membangun rumah, sehingga sering muncul masalah kesehatan pada rumah dan
lingkungannya.

Pengertian rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani
secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.
Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani sperti membaca, menulis, istirahat
dan lain-lain.
Kebutuhan rohani misalnya , perlindungan terhadap penyakit, cuaca, angin dan sebaginnya.

LINGKUNGAN RUMAH.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan rumah apabila menghendaki suatu
linkungan yang baik dan sehat adalah :
1. Sampah – sampah di tempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara dibuang dilokasi
pembuangan sampah (yang jauh dari lingkungan tempat tinggal), atau dengan pembuatan
lubang sampah, dengan menimbun atau dikelolah untuk dibuat pupuk kandang.

2. Genangan air, air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu, karena dapat dijadikan tempat
berkembang biaknya nyamuk, masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan parit – parit atau
selokan agar air dapat mengalir.

3. Sumber Air (sumur), konstruksinya baik dan memenuhi syarat, perlu diperhatikan saat
membuat sumur, jarak minimal dari sumber air kotor (septick tank, sumur resapan, saluran air
kotor yg tidak kedap air) adalah 7 meter, agar sumur tidak tercemar.

4. Tanaman disekitar rumah, pepohonan yang rindang akan mengakibatkan lingkungan yang
gelap dan lembab, diusahakan agar sinar matahari pagi dapat menyinari rumah, tanpa
terhalang oleh pepohonan

5. Kadang hewan (biasanya untuk rumah di pedesaan), letaknya diusahakan agar tidak terlalu
dekat dengan rumah terutama pembungan kotoran, dapat dibuatkan tempat – tempat tertentu
dan dapat dimanfaatkan sebagai

KONSTRUKSI RUMAH

1. Konstruksi Bambu.
Apabila usuk menggunakan bambu, harus diperhatikan dalam pemotongan bambu,
diusahakan pemotongannya tepat pada ruas, bila tidak ujung bambu, agar tidak lembab dan
menjadi sarang tikus.
2. Lantai rumah.
Harus selalu kering, maka tinggi lantai harus disesuaikan dengan kondisi setempat, lantai
harus lebih tinggi dari muka tanah.

3. Penempatan langit-langit.
Dibuat sedemikian rupa, sehingga masih ada ruang antara, adanya ruang tersebut antara atap
dan langit-langit, agar orang dapat masuk kedalamnya untuk membersihkan ruang dan
perbaikan.

4. Dinding Rumah.
Apabila dibuat dinding rangkap tidak boleh ada ruang antara, karna akan menjadi sarang
tikus, dan bila terbuat dari bata atau sejenisnya diusahakan menggunakan komposisi
campuran yg benar dapat dilihat disini.

5. Sudut Kemiringan atap.


Kemiringang atap disesuaikan dengan bahan yang akan dipakai, agar air hujan dapat
mengalir dengan baik.
Atap dari bahan alam = 30 derajat
Atap genteng = 25 derajat
Atap asbes,seng = 15 derajat.

KEBUTUHAN UDARA

a. Pada daerah tropis, setiap orang membutuhkan hawa udara 500 lt/jam sampai dengan 1500
lt/jam.
b. Kecepatan angin atau udara yang melaluli ventelasi pada ketinggian 2 meter dari muka
tanah rata-rata sekitar 0,01 – 0,5 m/lt. Pada rumah sehat kebutuhan udara tersebut dapat
dipenuhi dengan memperhatikan lubang ventelasi pada rumah tersebut, dengan cara
perhitungan sebagai berikut :
Q = K.A
Q = Volume udara dalam ruangan
A = Luas lubang ventelasi
Koefesien K = (0,6 – 0,8 untuk arah angin ventelasi), (0,3 – 0,4 untuk arah angin dating
bersudut 45).

KEBUTUHAN CAHAYA

Kebutuhan cahaya (Er).


1. Ruang gambar = 300 lux
2. Ruang Sekolah= 150 lux
3. Ruang kediaman= 125 lux

Perbandingan luas jendela dengan luas lantai.


1. Ruang kerja , luas jendela 1/5 a 1/3 luas lantai
2. Ruang sekolah, luas jendela 1/6 a 1/3 luas lantai
3. Ruang kediaman, luas jendela 1/8 a 1/6 luas lantai
4. Ruang orang sakit, luas jendela 1/5 a ¼ luas lantai
5. Sudut datang lebih besar atau sama denga 27 derajat.
6. Sudut lihat lebih besar 5 deraj

http://www.struktur-rumah.com/2009/02/membuat-rumah-sehat.html

Bahan Bangunan Sehat Dan Aman ?

Semen, Keramik, Batu bata, Aluminium, Kaca, dan Baja sebagai bahan baku utama dalam
pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah
lingkungan,material yang ramah dapat dijabarkan menjadi dua hal yakni dari sisi teknologi
dan penggunaan. Dari sisi teknologi, misalnya, pemilihan bahan sebaiknya menghindari
adanya toksin atau racun dan diproduksi tidak bertentangan dengan alam. Sebagai contoh,
minimalkan penggunaan material kayu, batu alam ataupun bahan bangunan yang
mengandung racun seperti asbeston.

Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan
material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan
yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud
kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun
perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.Baja ringan dapat dipilih
berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan
bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur,
mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi
Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi
bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang
(digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai
gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising
(hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali
hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur
variasi (klasik, kayu).
Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami
atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki
karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan
menyerap panas matahari secara signifikan.

Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan salah satu bentuk
inovatif desain. Dinding keramik memberikan kemudahan dalam perawatan, pembersihan
dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup dilap), motif beragam dengan warna pilihan eksklusif
dan elegan, serta menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi. 
Sedangkan dari sisi penggunaan, pemilihan material yang ramah lingkungan misalnya
menggunakan lampu hemat energi seperti lampu LED yang rendah konsumsi listrik, semen
instan yang praktis dan efisien, atau pun memilih keran yang memakai tap yang hanya
mengeluarkan air dalam volume tertentu.

Diposkan oleh reinalldy di 15:46


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar
http://reinalldy.blogspot.com/2012/01/bahan-bangunan-sehat-dan-aman.html

 About HCN
 Investor Relations
 Portfolio
 Capital Programs
 Planning & Development
 Property Management & Leasing
 Featured Partners & Transactions
 Sustainability

Home / Interactive Building


Interactive Building

Close

Building Material Reuse and Recycling The redevelopment project focused on minimizing
waste and debris going into landfills. During the project, the company diverted over 77% of
all construction waste and debris. An example of reuse is material from the old asphalt
roadways was used to create the new walking path.

Space Available Quick Links HCN Stock Quote Resources News Events Site Map Careers
Terms & Conditions Privacy Policy Contact Us Mobile Site

© 2011 Health Care REIT, Inc.

The 'LEED® Certification Mark' is a registered trademark owned by the U.S. Green Building
Council and is used with permission.
SENIN, 09 JANUARI 2012

Bahan Bangunan Sehat Dan Aman ?


Semen, Keramik, Batu bata, Aluminium, Kaca, dan Baja sebagai bahan baku utama dalam
pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah
lingkungan,material yang ramah dapat dijabarkan menjadi dua hal yakni dari sisi teknologi
dan penggunaan. Dari sisi teknologi, misalnya, pemilihan bahan sebaiknya menghindari
adanya toksin atau racun dan diproduksi tidak bertentangan dengan alam. Sebagai contoh,
minimalkan penggunaan material kayu, batu alam ataupun bahan bangunan yang
mengandung racun seperti asbeston.
Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan
material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan
yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud
kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun
perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.Baja ringan dapat dipilih
berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan
bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur,
mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi
Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi
bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang
(digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai
gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising
(hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali
hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur
variasi (klasik, kayu). 
Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami
atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki
karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan
menyerap panas matahari secara signifikan.

Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan salah satu bentuk
inovatif desain. Dinding keramik memberikan kemudahan dalam perawatan, pembersihan
dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup dilap), motif beragam dengan warna pilihan eksklusif
dan elegan, serta menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi. 
Sedangkan dari sisi penggunaan, pemilihan material yang ramah lingkungan misalnya
menggunakan lampu hemat energi seperti lampu LED yang rendah konsumsi listrik, semen
instan yang praktis dan efisien, atau pun memilih keran yang memakai tap yang hanya
mengeluarkan air dalam volume tertentu.

Diposkan oleh reinalldy di 15:46 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

http://reinalldy.blogspot.com/2012/01/bahan-bangunan-sehat-dan-aman.html

Mari Galakan Kegiatan Membuat Bangunan Sehat

Bahan bangunan untuk arsitek design seperti semen, keramik, batu bata,


aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah
bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan
dan mendukung gerakan go green.

Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah bisa di
gantikan material baja ringan. Kegiatan seperti penebangan liar (illegal logging)
akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan
berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan
terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Selain itu, baja ringan dipilih
berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka
atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat,
antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak
membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan
desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.

Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen,
dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi,
daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara
signifikan. Batu bata alami digunakan untuk pembuatan dinding di rumah sehingga
dinding dapat menyerap panas dari sinar matahari.

Pemilihan bahan lantai rumah dapat dikatakan beragam, seperti lantai marmer,
granit, keramik, teraso, dan parquet. Merangkai lantai rumah tidak selalu
membutuhkan bahan yang mahal untuk tampil artistik dan mempunyai arsitek
design yang unik dan berbeda dengan yang lainnya. Lantai teraso (tegel)
mempunyai arsitek design berwarna abu-abu gelap dan kuning yang terkesan
sederhana dan antik dapat diekspos baik asal dikerjakan secara rapi. Kombinasi
plesteran pada dinding dan lantai di beberapa tempat akan terasa unik.

Selain itu beberapa konsultan arsitek sudah mulai mengembangkan dan


menyarankan kepada klien mereka untuk menggunkan sistem pengolahan air
limbah bersih yang mendaur ulang air buangan sehari-hari (cuci tangan, piring,
kendaraan, bersuci diri) maupun air limbah (air buangan dari kamar mandi) yang
dapat digunakan kembali untuk mencuci kendaraan, membilas kloset, dan
menyirami taman, serta membuat sumur resapan air (1 x 1 x 2 meter) dan lubang
biopori (10 sentimeter x 1 meter) sesuai kebutuhan.

Edit oleh erick. Artikel asli di tulis oleh nirwono jog

http://karpetbasah.blogspot.com/2010/09/mari-galakan-kegiatan-membuat-bangunan.html

Memilih Material Bangunan Rumah Sehat 

  

Tahukah Anda, anak kecil lebih peka 30 kali terhadap pencemaran bahan-bahan
material berbahaya dalam rumah? 

Siapa sih yang tidak ingin rumah menjadi tempat yang mendukung kesehatan kita?
Seluruh anggota keluarga tinggal dalam rumah, sehingga kesehatan rumah harus
sangat dijaga. Dalam memilih bahan bangunan, ada baiknya kita memperhatikan
kesehatan material bangunan, terlebih karena pilihan material menjadi sangat
beragam akhir-akhir ini dan kita bisa memilih bahan yang tidak membahayakan
kesehatan. 

Secara tidak sadar, bahan bangunan, apalagi yang baru sering mengandung bahan
berbahaya yang dapat menimbulkan penyakit, terutama bahan bangunan hasil
industri, seperti kayu olahan, particle board, cat tembok, pipa plastik, dan
sebagainya. Bahan bangunan ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti
kanker, gangguan pernafasan, penyakit kulit dan sebagainya. Tentunya korban
paling dirugikan adalah penghuni rumah karena setiap hari harus berkontak
dengan bahan-bahan berbahaya ini, terutama anak kecil. Berikut ini tabel bahan
bangunan berbahaya : 

Kayu
sumber bahaya: penggunaan politur, melamin (urea formal-dehyde)  
Alergi kulit, mata, gangguan selaput lender 

Pipa PVC, lem PVC, cat PVC, Lantai Vilil, karpet plastik (yang dibuat dari PVC), lem
kontak 
Kanker, pembakaran menguapkan asam klorida (mematikan tanaman), penyakit
hati, ginjal 

Cat sintetis (cat besi/kayu), thinner, cat epoksi yang mengandung etylalkohol,
epoksi mesin 
Penyakit syaraf, darah, pernafasan, mata buta, gangguan keseimbangan, selaput
lendir, eksim pada kulit 

Asbes (plafon dan atap) 


Asbestose (penyakit paru), kanker 

Gas radon (merupakan penguapan dari tanah) 


Mutagen dan karsinogenik (penyebab kanker) 

Dengan banyaknya bahan bangunan berbahaya yang mungkin ada disekitar kita


tanpa disadari, bahaya yang muncul selalu mengintai. Inilah sebabnya penghuni
rumah baru seringkali mendapatkan penyakit-penyakit kepala, mual, stress, dan
lain-lain yang disebabkan oleh pencemaran dalam rumah.  

Pemilihan bahan bangunan dan material untuk isi rumah 

Pemilihan bahan bangunan dapat berpengaruh pada kesehatan Anda, karena dari


bahan bangunan, dapat timbul pencemaran udara dan gangguan kesehatan akibat
terlepasnya gas beracun, bahan-bahan karsinogenik (penyebab kangker), dan
sebagainya. Contoh bahan material yang dapat mengganggu kesehatan: 

Finishing cat, finishing kayu olahan, finishing besi, dapat mengandung


formaldehyde, bahan beracun yang dapat mengeluarkan gas beracun yang dapat
menimbulkan keracunan, alergi, memicu asma, penyakit tenggorokan dan
pernafasan, serta menimbulkan kanker (karsinogenik). Karena bahan ini banyak
digunakan didalam material untuk rumah tinggal seperti cat, lem kayu, dan
sebagainya, sangat mungkin ini menjadi sumber utama polusi udara didalam
rumah. Saran untuk hal ini, bila rumah baru saja dicat, atau ada furniture yang baru
difinishing (dicat/dipolitur), sebaiknya tidak dihuni dahulu sementara waktu
hingga bau menyengat dari formaldehyde tidak tercium lagi. Normalnya, emisi gas
ini tetap tinggi selama 6 - 12 bulan. Sebaiknya ventilasi dalam ruangan dipikirkan
dan digunakan dengan baik agar gas dapat lebih dinetralisir oleh udara segar. 

Pada saat ini banyak dikembangkan bahan-bahan finishing berbahan dasar air, yang
lebih ramah lingkungan karena kandungan bahan kimia organik yang mudah
menguap lebih rendah. Berbagai bahan material rumah tinggal yang baik digunakan
sebenarnya tersedia cukup banyak. Bahan material ini biasanya langsung berasal
dari alam dan tidak melalui industri yang melibatkan bahan kimia berbahaya. 

www.rmexpose.com 

http://id.88db.com/id/Knowledge/Knowledge_Detail.page/Real-Estate-Property/?
kid=28824&lang=en-us

http://kusut.blogdetik.com/tag/bangunan-sehat/

Bahan bangunan untuk arsitek design seperti semen, keramik, batu bata,


aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah
bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan
dan mendukung gerakan go green.

Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah bisa di
gantikan material baja ringan. Kegiatan seperti penebangan liar (illegal logging)
akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan
berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan
terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Selain itu, baja ringan dipilih
berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka
atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat,
antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak
membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan
desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.
Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen,
dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi,
daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara
signifikan. Batu bata alami digunakan untuk pembuatan dinding di rumah sehingga
dinding dapat menyerap panas dari sinar matahari.
Pemilihan bahan lantai rumah dapat dikatakan beragam, seperti lantai marmer,
granit, keramik, teraso, dan parquet. Merangkai lantai rumah tidak selalu
membutuhkan bahan yang mahal untuk tampil artistik dan mempunyai arsitek
design yang unik dan berbeda dengan yang lainnya. Lantai teraso (tegel)
mempunyai arsitek design berwarna abu-abu gelap dan kuning yang terkesan
sederhana dan antik dapat diekspos baik asal dikerjakan secara rapi. Kombinasi
plesteran pada dinding dan lantai di beberapa tempat akan terasa unik.
Selain itu beberapa konsultan arsitek sudah mulai mengembangkan dan
menyarankan kepada klien mereka untuk menggunkan sistem pengolahan air
limbah bersih yang mendaur ulang air buangan sehari-hari (cuci tangan, piring,
kendaraan, bersuci diri) maupun air limbah (air buangan dari kamar mandi) yang
dapat digunakan kembali untuk mencuci kendaraan, membilas kloset, dan
menyirami taman, serta membuat sumur resapan air (1 x 1 x 2 meter) dan lubang
biopori (10 sentimeter x 1 meter) sesuai kebutuhan.
Edit oleh erick. Artikel asli di tulis oleh nirwono jog

Tags: bangunan, galakan, kegiatan, mari, membuat, sehat

 Home / 
 Product Blog / 
 Bagaimana Cara Memilih Bahan Bangunan Yang Sehat ?
Bagaimana Cara Memilih Bahan Bangunan Yang Sehat ?
Tuesday, January 24, 2012 10:44:28 AM Asia/Bangkok
ketika ingin mendirikan sebuah bangunan atau interior, anda sebaiknya memilih
dan menggunakan material yang ramah lingkungan dan tidak membahayakan
kesehatan, apalagi jika rumah tersebut akan anda tempati sendiri. Untuk itu
diperlukan pengetahuan bagaimana cara memilih bahan bangunan yang tidak
berbahaya bagi kesehatan anda dan anggota keluarga yang akan menempati rumah
tersebut nantinya.

Harus anda ketahui bahwa anak kecil ternyata lebih lebih peka 30 kali terhadap
pencemaran bahan-bahan material berbahaya di dalam rumah? Anda tentu tidak
menghendaki sesuatu yang buruk terjadi pada anda dan keluarga karena salah
dalam memilih material pada rumah anda. Bagaimana kita mengetahui tentang
penggunaan building material dan potensi bahaya yang ditimbulkan. Dengan
memiliki pengetahuan tersebut tentu saja hal-hal yang tidak kita inginkan karena
salah dalam memilih material dapat kita hindari sedini mungkin.

 
Banyak dari kita yang tidak menyadari penggunaan bahan-bahan industri yang kita
pakai untuk material bangunan banyak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya
bagi kesehatan, seperti kayu olahan, particle board, cat tembok, pipa plastik, dan
sebagainya. Bahan bangunan ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti
kanker, gangguan pernafasan, penyakit kulit dan sebagainya. Tentunya korban
paling dirugikan adalah penghuni rumah karena setiap hari harus berkontak dengan
bahan-bahan berbahaya ini, terutama anak kecil.

Berikut ini beberapa material yang mengandung bahan berbahaya dan


akibatnya pada manusia:
 
Bahan: Politur, melamin (urea formal-dehyde)
Penyakit yang ditimbulkan: Alergi kulit, mata, gangguan selaput lendir

Bahan bangunan: Pipa PVC, penutup lantai Vinyl, lem kontak.


Penyakit yang ditimbulkan: Kanker, pembakaran menguapkan asam klorida
(mematikan tanaman), penyakit hati, ginjal

Bahan bangunan: Cat sintetis (cat besi), thinner, cat epoksi yang mengandung


etylalkohol, epoksi mesin.
Penyakit yang ditimbulkan: Penyakit syaraf, darah, pernafasan, mata buta,
gangguan keseimbangan, selaput lendir, eksim pada kulit.

Bahan bangunan: Asbes (plafon dan atap)


Penyakit yang ditimbulkan : Asbestose (penyakit paru), kanker

Bahan bangunan: Gas radon (merupakan penguapan dari tanah)


Penyakit yang ditimbulkan: Mutasi gen dan karsinogenik (penyebab kanker)
Tapi bagaimanapun bahan-bahan tersebut pasti banyak dipakai pada material yang
akan kita gunakan untuk membangun sebuah rumah atau bangunan, lalu bagaimana
solusinya?
Untuk meminimalisasi bahaya yang mungkin ditimbulkan dari material atau bahan
bangunan tersebut, setidaknya kita mempunyai beberapa solusi diantaranya :
1. Apabila rumah baru saja dicat, atau ada furniture yang baru difinishing
sebaiknya tidak dihuni dulu sampai bau menyengat yang ditimbulkan berkurang
atau hilang, normal nya emisi gas ini bisa bertahan 6-12 bulan, tetapi dengan
mendesain rumah yang cukup ventilasi udara, bau itu akan lebih cepat hilang
karena adanya perputaran udara segar yang cepat pula, maka perlu diperhatikan
juga dengan baik ventilasi pada rumah saat dibangun.

2. Menggunakan bahan-bahan finishing yang berbahan dasar air, pada saat ini
sudah banyak dikembangkan bahan-bahan tersebut, tinggal anda pandai-pandai
saja memilihnya, karena lebih ramah lingkungan dan kandungan bahan kimia
organik yang mudah menguap lebih rendah. Bahan material ini biasanya langsung
berasal dari alam dan tidak melalui industri yang melibatkan bahan kimia
berbahaya.

3. Pilih bahan bangunan sehat dan tidak tercampur bahan kimia yang berbahaya
seperti batu alam, tanah liat, batako, kayu, bambu, rumbia, ijuk, alang-alang,
logam, bata merah, genteng tanah, kaca, beto, batako, conblok, kertas dll.

Dengan mengetahui hazard dari material tersebut, anda akan menjadi lebih peka
dan berhati-hati sehingga bahaya yang ditimbulkan bisa dihindari sedini mungkin.
http://www.angzcommerz.com/product-
blog/BagaimanaCaraMemilihBahanBangunanYangSehat/

entang Rumah Sehat

I. Pengertian Rumah Sehat

Setiap manusia, di manapun berada, membutuhkan tempat untuk tinggal yang disebut
rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepas lelah, tempat bergaul dan
membina rasa kekeluargaan di antara anggota keluarga, serta sebagai tempat berlindung
dan menyimpan barang berharga. Selain itu, rumah juga merupakan status lambang
sosial. (Azwar, 1996; Mukono, 2000).

Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia dan juga merupakan determinan


kesehatan masyarakat. Karena itu, pengadaan perumahan merupakan tujuan fundamental
yang kompleks dan tersedianya standar perumahan adalah isu penting dari kesehatan
masyarakat. Perumahan yang layak untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat
kesehatan, sehingga penghuninya tetap sehat. Perumahan yang sehat tidak lepas dari
ketersediaan prasarana dan sarana terkait, seperti penyediaan air bersih, sanitasi
pembuangan sampah, transportasi, dan tersedianya pelayanan sosial. (Krieger and
Higgins, 2002).

Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang
digunakan sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun
1992). Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat
berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta
keadaan sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan individu. (Komisi WHO Mengenai
Kesehatan dan Lingkungan, 2001).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat
berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan
kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat
bekerja secara produktif. Oleh karena itu, keberadaan perumahan yang sehat, aman,
serasi, teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan
baik.

II. Kriteria Rumah Sehat

II.1. Menurut Winslow dan APHA

Permukiman sehat dirumuskan sebagai suatu tempat untuk tinggal secara permanen.
Berfungsi sebagai tempat untuk bermukim, beristirahat, berekreasi (bersantai) dan
sebagai tempat berlindung dari pengaruh lingkungan yang memenuhi persyaratan
fisiologis, psikologis, dan bebas dari penularan penyakit.

Rumusan yang dikeluarkan oleh American Public Health Association (APHA), syarat
rumah sehat harus memenuhi kriteria sebagai berikut

1. Memenuhi kebutuhan fisiologis. Antara lain, pencahayaan, penghawaan dan


ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu. 
2. Memenuhi kebutuhan psikologis. Antara lain, privacy yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah. 
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah,
yaitu dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah
tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan,
cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari
pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup. 
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan, baik yang timbul
karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan
jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak
cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

II.2. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


829/Menkes/SK/VII/1999

Ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal adalah sebagai berikut:

a. Bahan bahan bangunan


Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat yang dapat membahayakan
kesehatan, antara lain:

 Debu total kurang dari 150 mg per meter persegi;


 Asbestos kurang dari 0,5 serat per kubik, per 24 jam;
 Timbal (Pb) kurang dari 300 mg per kg bahan;
 Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme patogen.

b. Komponen dan penataan ruangan

 Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;


 Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan
mudah dibersihkan;
 Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;
 Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir;
 Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;
 Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap

c. Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi
seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan
mata.

d. Kualitas udara

 Suhu udara nyaman, antara 18 – 30 oC;


 Kelembaban udara, antara 40 – 70 %;
 Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm per 24 jam;
 Pertukaran udara 5 kali 3 per menit untuk setiap penghuni;
 Gas CO kurang dari 100 ppm per 8 jam;
 Gas formaldehid kurang dari 120 mg per meter kubik.

e. Ventilasi
Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.

f. Vektor penyakit
Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.

g. Penyediaan air

 Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter per
orang setiap hari;
 Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum
menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.

h. Pembuangan Limbah

 Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah; 
 Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak
mencemari permukaan tanah dan air tanah.

i. Kepadatan hunian
Luas kamar tidur minimal 8 meter persegi, dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang
tidur.

II.3. Menurut Ditjen Cipta Karya, 1997

Komponen yang harus dimiliki rumah sehat adalah:

1. Pondasi yang kuat guna meneruskan beban bangunan ke tanah dasar, memberi
kestabilan bangunan, dan merupakan konstruksi penghubung antara bagunan
dengan tanah; 
2. Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan
dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat
terbuat dari papan atau anyaman bambu; 
3. Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya
sinar matahari dengan luas minimum 10% luas lantai;
4. Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga
atap, menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar,
serta menjaga kerahasiaan (privacy) penghuninya; 
5. Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari, minimum 2,4
m dari lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gipsum;
6. Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta
melindungi masuknya debu, angin dan air hujan.
 

III. Perlunya Pencahayaan dan Pertukaran Udara Dalam Rumah

III.1. Pencahayaan

a. Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami diperoleh dengan masuknya sinar matahari ke dalam ruangan melalui
jendela, celah-celah dan bagian-bagian bangunan yang terbuka. Cahaya matahari
berguna untuk penerangan dan juga dapat mengurangi kelembaban ruang, mengusir
nyamuk, membunuh kuman penyakit tertentu seperti TBC, influenza, penyakit mata dan
lain-lain.

Kebutuhan standar minimum cahaya alam yang memenuhi syarat kesehatan untuk
berbagai keperluan menurut WHO dimana salah satunya adalah untuk kamar keluarga
dan tidur dalam rumah adalah 60 – 120 Lux.

Guna memperoleh jumlah cahaya matahari pada pagi hari secara optimal sebaiknya
jendela kamar tidur menghadap ke timur dan luas jendela yang baik minimal mempunyai
luas 10-20% dari luas lantai.

b. Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan yang baik dan memenuhi standar dapat dipengaruhi oleh:
 Cara pemasangan sumber cahaya pada dinding atau langit- langit
 Konstruksi sumber cahaya dalam ornamen yang dipergunakan
 Luas dan bentuk ruangan
 Penyebaran sinar dari sumber cahaya

III.2. Ventilasi (Pertukaran Udara)

Ventilasi digunakan untuk pergantian udara. Udara perlu diganti agar mendapat
kesegaran badan. Selain itu agar kuman-kuman penyakit dalam udara, seperti bakteri dan
virus, dapat keluar dari ruangan, sehingga tidak menjadi penyakit. Orang-orang yang
batuk dan bersin-bersin mengeluarkan udara yang penuh dengan kuman-kuman
penyakit, yang dapat menginfeksi udara di sekelilingnya. Penyakit-penyakit menular
yang penularannya dengan perantara udara, antara lain TBC, bronchitis, pneumonia, dan
lain-lain.

Hawa segar diperlukan dalam rumah guna mengganti udara ruangan yang sudah
terpakai. Udara segar diperlukan untuk menjaga temperatur dan kelembaban udara dalam
ruangan. Umumnya temperatur kamar 220C – 300C sudah cukup segar. Guna
memperoleh kenyamanan udara seperti dimaksud di atas diperlukan adanya ventilasi
yang baik.

Membuat sistem ventilasi harus dipikirkan masak-masak, jangan sampai orang-orang


yang ada di dalam rumah menjadi kedinginan dan sakit. Pembuatan lubang-lubang
ventilasi dan jendela harus serasi dengan luas kamar dan sesuai dengan iklim di tempat
itu. Di daerah yang berhawa dingin dan banyak angin. Jangan membuat lubang-lubang
ventilasi yang lebar. Cukup yang kecil-kecil saja.

Tetapi di daerah yang berhawa panas dan tidak banyak angin, lubang ventilasi dapat
dibuat agak lebih besar.

Ventilasi yang baik dalam ruangan harus mempunyai syarat lainnya, di antaranya:

1. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan. Sedangkan
luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5%. Jumlah
keduanya menjadi 10% dikali luas lantai ruangan. Ukuran luas ini diatur
sedemikian rupa sehingga udara yang masuk tidak terlalu deras dan tidak terlalu
sedikit. 
2. Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap dari sampah atau
dari pabrik, dari knalpot kendaraan, debu dan lain-lain. 
3. Aliran udara diusahakan ventilasi silang dengan menempatkan lubang hawa
berhadapan antara 2 dinding ruangan. Aliran udara ini jangan sampai terhalang
oleh barang-barang besar misalnya almari, dinding sekat dan lain-lain.
IV. Bagaimana Tingkat Kelembaban Dapat Mempengaruhi Kesehatan Kita?

IV.1. Pengertian Kelembaban

Kelembaban mengacu pada jumlah partikel air (dengan kata lain, uap air) yang ada di
udara. Udara memiliki kapasitas tertentu untuk menahan partikel-partikel air yang
sering bervariasi dengan suhu sekitarnya. Saat cuaca berawan, musim panas atau hujan,
akan ada kelembaban yang tinggi di udara. Anda juga mungkin merasa berkeringat dan
lebih panas daripada biasanya, sebagai uap air di udara telah mencapai tingkat
kejenuhan. Demikian pula, ketika suhu turun selama musim dingin, udara menjadi
kering. Tingkat kelembaban rendah juga dapat terjadi di tempat-tempat yang sangat
panas dimana tidak ada hujan selama berbulan-bulan.

IV.2.a. Pengaruh Tingkat Kelembaban Tinggi

 Jika tingkat kelembaban relatif yang tinggi baik karena kondisi eksternal, seperti
suhu udara terbuka atau faktor manusia, udara akan membawa lebih banyak uap
air yang dapat mengakibatkan kondisi seperti embun pada permukaan yang
dingin, menyebabkan kelembaban di sekitar kita.
 Sebagai kumpulan air yang terbentuk pada dinding, jendela dan pintu, permukaan
ini mengundang berkembang-biaknya jamur dan lumut yang menjadi sumber
berbagai masalah kesehatan kita.
 Jamur, bersama dengan tungau dan debu sering menyebabkan masalah
pernapasan seperti asma, alergi dan batuk. Mikroorganisme tersebut juga dapat
tumbuh di pakaian dalam kondisi basah. 
 Seperti udara sekitarnya yang kaya dengan uap air, tubuh anda mungkin keringat
mengucur deras dan anda mungkin mengalami kegerahan bahkan selama cuaca
berawan. 
 Kelembaban juga dapat menyebabkan dinding kertas atau lukisan menjadi lepek,
atau bahkan menyebabkan dinding plester yang baru dikerjakan mengalami
retak. 
 Tingkat kelembaban tinggi di rumah kita dapat menyebabkan pintu kayu atau
jendela memuai atau melebar sehingga tidak sesuai dengan ukuran kusen.

IV.2.b. Pengaruh Tingkat Kelembaban Rendah

Ketika kelembaban turun di bawah tingkat kenyamanan, anda mungkin akan mengalami
udara kering dan juga mungkin merasakan dingin yang tidak menyenangkan selama
musim dingin. Seperti udara lembab yang sangat tinggi, udara kering juga dapat
menyebabkan masalah kesehatan yang terkait seperti kulit kering, bibir pecah-pecah,
dan lain-lain. Ketika Anda bernafas dalam udara dingin dan sangat kering, anda juga
mungkin mengalami kesulitan bernafas atau mendapatkan sakit tenggorokan selama
pagi dan malam hari di saat musim angin.

Tidak seperti tingkat kelembaban tinggi, udara


kering tidak berpengaruh begitu banyak pada
alat-alat rumah tangga. Akan tetapi furnitur
seperti pintu, jendela biasanya menciut akibat
kekeringan ekstrim udara di sekitarnya.

Singkatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi


kondisi kelembaban di rumah Anda adalah
sebagai berikut:

 Kondisi cuaca dan tingkat suhu di luar


rumah Anda. 
 Bagaimana bangunan tersebut dilindungi dari kelembaban, dan lain-lain, serta
kebocoran. 
 Anda sehari-hari aktivitas seperti mandi, pengukusan, pengeringan pakaian basah
dan lain-lain

V. Penutup

Rumah sebagai bangunan, yang tidak hanya sebagai tempat berlindung dan beristirahat
serta sebagai sarana pembinaan keluarga, tentu sangat dirindukan oleh banyak keluarga
agar dapat menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga
seluruh anggota keluarga dapat beraktifitas secara produktif, nyaman, dan sehat. Tulisan
ini yang diambil dari berbagai sumber, mudah-mudahan dapat menginspirasi bagi
pembaca yang akan membangun maupun yang sudah memiliki rumah dan juga bagi
pelaku pemberdayaan masyarakat, sehingga warga yang tidak mempunyai pengetahuan
rumah sehat dapat terbantukan. (diambil dari berbagai sumber oleh Wirawan Kristianto,
TA Safeguard Lingkungan, KMP PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)

(dibaca 10824)
KOMENTAR ANDA:
Jadikan Anda sebagai komentator pertama untuk Warta ini!

Kembali ke atas | Kirim komentar | Kirim Warta | Indeks Artikel | Arsip Artikel | Print

www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=3049&catid=2&

kesadaran akan kesehatan utamanya kesehatan lingkungan telah menjadi perhatian utama
dalam beberapa dekade ini. Tuntutan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dan
higiene bermula dari kebijakan pemerintah di daerah Amerika dan Eropa. Mereka
memandang kesehatan lingkungan tersebut menjadi hal yang prioritas ditengah kemajuan
era sekarang ini.

Akhirnya Indonesia-pun memperhatikan permasalahan kesehatan lingkungan ini ditandai


dengan pembuat UU No. 2 Tahun 1966 tentang Higiene. Oleh karena itu untuk
menciptakan kondisi kesehatan lingkungan yang optimal, ada baiknya kita mengenal apa itu
Rumah Sehat dan masalah Higienitas.

Pembahasan I : Higienitas dan Standar Higiene

Kata `higiene’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti perawatan dan pemeliharaan
kesehatan. Bahan makanan yang diolah tanpa prinsip higiene dapat mengakibatkan
penyakit. Badan manusia merupakan tempat yang sangat menguntungkan bagi tumbuhnya
berbagai macam kuman. Kuman tersebut berkembang cepat di lingkungan yang hangat
seperti kulit, apalagi jika orang berkeringat, ia ‘menyediakan’ zat dan air bergizi bagi kuman.

Pengalih kuman yang utama adalah tangan. Oleh karena itu, penting sekali mencuci tangan
dengan sabun sebelum mulai bekerja dengan bahan pangan dan sesudah memakai kamar
mandi atau toilet. Tidak hanya mencuci tangan yang penting, tetapi juga cara mengeringkan
tangan merupakan hal yang sangat penting. Kain dan handuk yang biasanya digunakan
untuk mengelap tangan merupakan pengumpul dan pengalih kuman yang berbahaya. Oleh
karena itu, handuk dan kain yang digunakan untuk mengelap tangan, balk di dapur maupun
kamar mandi/toilet harus sering diganti dan dicuci.

Maka dari itu persoalan Higienitas merupakan persoalan yang menjadi kegiatan sehari - hari
kita, dimana kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dari permasalahan
yang akan timbul dari ketidakperdulian kita terhadap kebersihan tersebut.

Pembahasan II : Rumah Sehat


Untuk mendukung keberhasilan mewujudkan kesehatan lingkungan, menciptakan rumah
sehat merupakan salah satu pilar pendukung keberhasilannya. Hal ini didorong juga dengan
kemajuan yang pesat di bidang teknologi dan ilmu kesehatan yang tentunya memberikan
pengertian dan kesadaran kepada manusia bahwa perumahan yang tidak sehat (poor
housing) adalah penyebab rendahnya taraf kesehatan jasmani dan rohani.

Maka untuk memperbaiki keadaan ini dan meningkatkan taraf kesehatan, pembangunan
gedung-gedung dan perumahan memerlukan perencanaan yang memenuhi persyaratan
teknis konstruksi, ditambahlagi perhatian khusus diberikan kepada persyaratan kesehatan.
Dimana persyaratan kedua ini dikenal sebagai higiene bangunan. Tujuannya, agar gedung
atau perumahan tersebut dapat memenuhi kebutuhan akan kondisi tempat tinggal yang
sehat (healthy) dan menyenangkan (comfortable), yang dikenal secara umum sebagai
“rumah sehat”.

WHO (World Health Organization) mendefinisikan pengertian “sehat” yang lebih terperinci
sebagai keadaan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial yang baik dan lengkap, bukan hanya
berarti terhindar dari penyakit atau kelemahan (Health is a state of complete physical,
mental and social wellbeing, not merely the absence of disease or infirmity). Untuk
menetapkan kondisi perumahan yang sesuai dengan kriteria sehat tersebut, The American
Public Health Association telah meneliti dan merumuskan empat fungsi pokok rumah
sebagai tempat tinggal yang sehat bagi setiap manusia dan keluarganya selama masa
hidupnya.

Keempat fungsi pokok itu ialah:


- untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmani manusia yang pokok (the satisfaction of
fundamental physiological needs);
- untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohani manusia yang pokok (the satisfaction of
fundamental psychological needs);
- tempat perlindungan terhadap penularan penyakit menular (protection against
communicable diseases);
- tempat perlindungan terhadap gangguan ataupun kecelakaan (protection against
accidents).
(Sumber: Basic Principles of Healthful Housing)

Dalam pengertian rumah sebagai tempat tinggal yang dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan jasmani manusia maka rumah harus dapat memenuhi syarat-syarat berikut:

1. Dapat memberikan perlindungan terhadap gangguan-gangguan cuaca atau keadaan iklim


yang kurang sesuai dengan kondisi hidup manusia, misalnya: panas, dingin, angin, hujan,
dan udara yang lembap.
2. Dapat memenuhi kebutuhan penghuninva untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan
rumah tangga yang lazim, antara lain:
- kegiatan kerja yang ringan, misalnya memasak, menjahit, belajar, dan menulis.
- berkumpul bersama seluruh keluarga atau mengadakan pertemuan dengan tamu (human
relation).
- kegiatan rutin untuk memenuhi kebutuhan kesehatan jasmani bagi kelangsungan hidup,
antara lain mandi, makan, dan tidur.
3. Dapat digunakan sebagai tempat istirahat yang tenang sewaktu lelah atau sakit.
Dalam pengertian rumah sebagai tempat tinggal yang dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan rohani manusia, rumah harus berfungsi sebagai tempat yang dapat memberikan
perasaan aman dan tenteram bagi seluruh keluarga. Dengan demikian, seluruh anggota
keluarga merasa kerasan berkumpul dan hidup bersama, belajar saling menghargai, dan
masing-masing dapat mengembangkan sifat dan kepribadian yang sehat.

Dalam pengertian rumah sebagai susunan ruang kediaman yang tertutup/terpisah dari
pengaruh langsung lingkungan luar, rumah harus dapat menjauhkan manusia dari gangguan
kesehatan yang disebabkan epidemi penyakit menular. Misalnya, penyakit tifus, kolera, dan
disentri. Selain itu, rumah juga harus dapat memberikan cukup perlindungan terhadap
gangguan keamanan karena kejahatan atau kerusuhan, misalnya pencurian dan
perampokan.

Daftar Pustaka
Rencana Rumah Sehat Oleh IR. Rudy Gunawan
Pangan, Papan, Dan Kebun Berguna Oleh Petra Widmer

http://www.gudangmateri.com/2011/07/pengertian-rumah-sehat-dan-higiene.html

Memilih Material Bangunan Rumah Sehat

Tahukah Anda, anak kecil lebih peka 30 kali terhadap pencemaran bahan-bahan
material berbahaya dalam rumah?
Siapa sih yang tidak ingin rumah menjadi tempat yang mendukung kesehatan kita?
Seluruh anggota keluarga tinggal dalam rumah, sehingga kesehatan rumah harus
sangat dijaga. Dalam memilih bahan bangunan, ada baiknya kita memperhatikan
kesehatan material bangunan, terlebih karena pilihan material menjadi sangat
beragam akhir-akhir ini dan kita bisa memilih bahan yang tidak membahayakan
kesehatan.
Secara tidak sadar, bahan bangunan, apalagi yang baru sering mengandung bahan
berbahaya yang dapat menimbulkan penyakit, terutama bahan bangunan hasil
industri, seperti kayu olahan, particle board, cat tembok, pipa plastik, dan
sebagainya. Bahan bangunan ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti
kanker, gangguan pernafasan, penyakit kulit dan sebagainya. Tentunya korban
paling dirugikan adalah penghuni rumah karena setiap hari harus berkontak dengan
bahan-bahan berbahaya ini, terutama anak kecil. Berikut ini tabel bahan bangunan
berbahaya;
Bahan bangunan/ material Bahaya/ penyakit yang ditimbulkan
Kayu Alergi kulit, mata, gangguan selaput lendir
sumber bahaya: penggunaan politur,
melamin (urea formal-dehyde)
Pipa PVC, lem PVC, cat PVC, Lantai Vilil, Kanker, pembakaran menguapkan asam
karpet plastik (yang dibuat dari PVC), lem klorida (mematikan tanaman), penyakit
kontak hati, ginjal
Cat sintetis (cat besi/kayu), thinner, cat Penyakit syaraf, darah, pernafasan, mata
epoksi yang mengandung etylalkohol, buta, gangguan keseimbangan, selaput
epoksi mesin lendir, eksim pada kulit
Asbes (plafon dan atap) Asbestose (penyakit paru), kanker
Gas radon (merupakan penguapan dari Mutagen dan karsinogenik (penyebab
tanah) kanker)

Dengan banyaknya bahan material berbahaya yang mungkin ada disekitar kita tanpa
disadari, bahaya yang muncul selalu mengintai. Inilah sebabnya penghuni rumah
baru seringkali mendapatkan penyakit-penyakit kepala, mual, stress, dan lain-lain
yang disebabkan oleh pencemaran dalam rumah.

Pemilihan bahan bangunan dan material untuk isi rumah


Pemilihan bahan bangunan dapat berpengaruh pada kesehatan Anda, karena dari
bahan bangunan, dapat timbul pencemaran udara dan gangguan kesehatan akibat
terlepasnya gas beracun, bahan-bahan karsinogenik (penyebab kangker), dan
sebagainya. Contoh bahan material yang dapat mengganggu kesehatan:
Finishing cat, finishing kayu olahan, finishing besi, dapat mengandung
formaldehyde, bahan beracun yang dapat mengeluarkan gas beracun yang dapat
menimbulkan keracunan, alergi, memicu asma, penyakit tenggorokan dan
pernafasan, serta menimbulkan kanker (karsinogenik). Karena bahan ini banyak
digunakan didalam material untuk rumah tinggal seperti cat, lem kayu, dan
sebagainya, sangat mungkin ini menjadi sumber utama polusi udara didalam rumah.
Saran untuk hal ini, bila rumah baru saja dicat, atau ada furniture yang baru
difinishing (dicat/dipolitur), sebaiknya tidak dihuni dahulu sementara waktu hingga
bau menyengat dari formaldehyde tidak tercium lagi. Normalnya, emisi gas ini tetap
tinggi selama 6 - 12 bulan. Sebaiknya ventilasi dalam ruangan dipikirkan dan
digunakan dengan baik agar gas dapat lebih dinetralisir oleh udara segar.
Pada saat ini banyak dikembangkan bahan-bahan finishing berbahan dasar air, yang
lebih ramah lingkungan karena kandungan bahan kimia organik yang mudah
menguap lebih rendah. Berbagai bahan material rumah tinggal yang baik digunakan
sebenarnya tersedia cukup banyak. Bahan material ini biasanya langsung berasal
dari alam dan tidak melalui industri yang melibatkan bahan kimia berbahaya.
Contoh material bangunan yang sehat antara lain:
Bahan material dari alam Batu alam, tanah liat, batako, kayu,
bambu, rumbia, ijuk, alang-alang, logam
Bahan material buatan bata merah, genteng tanah, kaca, beton,
batako, conblok, kertas

Jika melihat dari daftar diatas, tidak mengherankan bila orang-orang jaman dahulu
lebih sehat daripada saat ini, karena mereka memakai bahan material bangunan
yang langsung dari alam. Hmm, setidaknya, kita punya pilihan saat memilih material
bangunan.

- 25 Mei 2009

Sumber :
Probo Hindarto, Rosi Rahadi
http://www.astudio.id.or.id/artikel74material-bangunan-rumah-house.htm
27 September 2009
Diposkan oleh Prodi Blog di 16:56

Tidak ada komentar:


http://aa-arsitektur.blogspot.com/2009/09/memilih-material-bangunan-rumah-sehat.html

Halaman 1
CleanMed 2002
Oktober 2002
Hijau dan Sehat Bangunan untuk
Kesehatan Industri
Author: Gail Vittori
Pusat Sistem Maksimum Bangunan Potensi, Austin, Texas
Pengenalan
Sama seperti profesional perawatan kesehatan mendiagnosa penyakit pasien dan resep
pengobatan yang tepat, demikian juga
adalah semakin banyak profesional bangunan mendiagnosis bagaimana bangunan
mempengaruhi kesehatan manusia dan
lingkungan dan resep strategi untuk meminimalkan dampak tersebut. Ini adalah jawaban
terhadap pemasangan
bukti bahwa bangunan di sepanjang siklus hidup mereka adalah penyebab signifikan penyakit
manusia dan lingkungan
degradasi. Menurut US Environmental Protection Agency (EPA) dan Ilmu nya Penasehat
Board (SAB), polusi udara dalam ruangan adalah salah satu dari lima risiko atas lingkungan
bagi kesehatan masyarakat.
saya
Rata-rata,
orang di Amerika Serikat menghabiskan 90% waktu di dalam ruangan mereka.
ii
Banyak bahan bangunan yang umum dapat memancarkan senyawa berbahaya dan menular
cetakan pelabuhan, jamur
dan bakteri. Khusus bahan seperti lem, karpet, kain pelapis, dan kayu diproduksi
produk memancarkan senyawa organik volatil (VOC), termasuk formaldehida, manusia
kemungkinan
karsinogen. PVC (Polyvinyl chloride atau vinyl) produk seperti di penutup lantai, karpet dan
dinding dapat
merilis berbagai aditif berbahaya, termasuk endokrin mengganggu ftalat peliat dan berat
logam stabilisator.
Untuk ruangan terbatas orang karena sakit dan terutama bagi mereka dengan sistem
kekebalan tertekan,
kedua populasi menonjol di fasilitas kesehatan, konsekuensi dari salah satu dampak dapat
signifikan. Selain itu, fasilitas staf dan pengunjung rentan terhadap berbagai efek kesehatan
potensial dari
miskin kualitas udara dalam ruangan, termasuk asma dan masalah kesehatan pernapasan,
kanker, dan reproduksi
dan perkembangan penurunan nilai.
Bagaimana bangunan dirancang, dan bahan-bahan dan metode yang digunakan untuk
membangun dan mengoperasikan mereka, memiliki
konsekuensi yang signifikan terhadap lingkungan alam dan hasil kesehatan orang di luar
gedung
amplop juga. Bangunan-kegiatan terkait bertanggung jawab untuk 35% menjadi 45% dari
rilis CO2 ke
atmosfer,
iii
pelopor untuk pemanasan global, dan menguras lapisan ozon stratosfer dengan menggunakan
refrigeran dan produk, termasuk beberapa bahan isolasi, dibuat dengan ozon depleting
senyawa. Bangunan menggunakan lebih dari 75% dari polyvinyl chloride (PVC atau vinyl)
yang dihasilkan.
iv
Pembuatan
dan pembuangan dari PVC, serta pembakaran dalam kebakaran disengaja, terkait dengan
emisi dari berbagai
racun bioaccumulative persisten. Memang, PVC kemungkinan penyumbang bahan terkemuka
untuk
rilis lingkungan dioksin, karsinogen sintetik yang paling kuat yang pernah diukur. Konstruksi
juga
menyumbang sekitar 40% dari baku batu, kerikil, pasir, dan konsumsi baja, dan 25% dari
kayu perawan.
Bangunan menggunakan sekitar 40% dari sumber daya energi dan 16% air, sementara
konstruksi bangunan dan
pembongkaran menghasilkan sekitar 25% dari limbah padat perkotaan.
v
Masing-masing memiliki dampak langsung atau tidak langsung
konsekuensi pada kesehatan manusia, sejauh mana yang menjadi lebih baik dipahami sebagai
interkoneksi
antara bangunan, kesehatan manusia dan kualitas lingkungan menjadi sasaran analisis yang
lebih ketat.
Menyadari masalah ini, asosiasi profesional seperti American Institute of Architects (AIA)
dan UIA / AIA World Congress of Architects telah mengeluarkan arahan yang jelas untuk
menggabungkan berkelanjutan
desain dan strategi green building sebagai dasar dan fundamental untuk praktek standar.
vi
Amerika
Masyarakat Kesehatan Rekayasa (Ashe) telah mengembangkan dokumen pedoman khusus
untuk mendorong
penggabungan elemen-elemen desain yang berkelanjutan di fasilitas kesehatan
vii
. Selain itu, lokal, negara bagian dan
kebijakan umum nasional yang mengadopsi pedoman bangunan hijau, dan perusahaan
membangun
Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih
1

Halaman 2
lingkungan bangunan standar. Strategi ini muncul mendefinisikan kembali cara bangunan
dirancang,
dibangun, dan dioperasikan, dan memperluas gagasan konvensional dari kinerja bangunan
untuk memasukkan kesehatan manusia
dan kualitas lingkungan sebagai pilar penting dari kualitas dan nilai.
Pergeseran dalam praktek menuju bangunan hijau dan sehat secara fundamental konsisten
dengan nilai inti
profesional perawatan kesehatan - pertama, tidak membahayakan. Untuk tujuan ini, praktisi
kesehatan harus mengasumsikan
kesehatan jabatan publik berorientasi relatif terhadap fasilitas di mana mereka beroperasi, dan
memastikan bahwa
bangunan tidak menurunkan kesehatan individu atau masyarakat umum dengan menerapkan
berkelanjutan
desain, operasi, dan pemeliharaan praktek.
Proses menciptakan dan memelihara pengaturan kesehatan dinamis ini baru mulai dipahami
oleh
pemilik dan penyedia. Mereka harus belajar penganggaran yang perlu diubah dari pertama-
biaya untuk biaya penuh
akuntansi yang, misalnya, memperpanjang neraca konvensional untuk memasukkan nilai
untuk dampak kesehatan
dan lingkungan. Mereka harus memahami konsep pemeliharaan preventif dan terpadu,
antisipatif
desain. Akhirnya, mereka harus merangkul konsep bermitra dengan pemasok mereka dan
desain
profesional untuk terus mengeksplorasi hubungan antara sifat lingkungan fisik dan
dampak lingkungan - termasuk lingkungan dibangun - telah pada hasil medis, kepuasan
pengguna dan
produktivitas.
viii
Prinsip-prinsip Panduan
Lebih dari optimasi dari setiap komponen tunggal, desain yang berkelanjutan dan konstruksi
merupakan
integrasi bahan dan metode yang, bersama-sama, membuat manifestasi fisik dari sebuah
bangunan. Itu
kehidupan seluruh siklus bahan bangunan dan produk, serta bangunan sebagai relatif
keseluruhan untuk yang
fisik, konteks lingkungan dan manusia pada skala lokal, regional dan global, harus dievaluasi
untuk pertimbangan lingkungan dan kesehatan (lihat Gambar 1 di bawah). Kami diberitahu
oleh US EPA
Temuan bahwa polusi udara dalam ruangan adalah salah satu dari lima risiko atas lingkungan
terhadap kesehatan masyarakat, dan oleh
AS Science Advisory Board penilaian tertinggi prioritas lingkungan global: iklim global
perubahan, kehilangan keanekaragaman hayati, kerusakan habitat, dan penipisan ozon
stratosfer. Meskipun tidak jelas
untuk mempengaruhi terhadap kesehatan manusia sebagai kualitas udara dalam ruangan,
indikator kesehatan lingkungan beresiko -
meningkatnya suhu global yang, meningkatnya paparan radiasi ultraviolet, dan persediaan
berkurang dari alam
sumber daya - sinyal masalah bagi spesies manusia. Membangun kehidupan siklus kesehatan
dan lingkungan
pertimbangan sebagai kriteria evaluatif untuk keputusan desain dan bahan dan produk hasil
spesifikasi
terukur manfaat dalam hasil pasien ditingkatkan, produktivitas pekerja meningkat, dan
operasi berkurang
dan biaya pemeliharaan, untuk beberapa nama. Pengakuan ini harus memicu tinjauan
langsung dan
modifikasi yang ada A E / Pedoman, kebijakan pengadaan standar dan spesifikasi.
Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih
2

Halaman 3
HULU
POST-GUNAKAN
SUMBER, ANGKUTAN, PROSES, mendistribusikan
LANGSUNG
GUNAKAN
ADAPTIF RE-USE, MAT'LS RE-use,
RECYCLE, PEMBUANGAN
CONSTRUCT
KELOLA DAN
MENJAGA
OFF-SITUS PERTAMBANGAN, MANUFACTURING, DLL.
ON-SITE
ON-SITUS / OFF-SITUS
RESOURCEDEPLETION / RECYCLEDCONTENT
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Perubahan Iklim:
Gas Rumah Kaca
Ozon Depleting Senyawa-
PUBLICHEALTH:
PersistantOrganicPolutants
CriteriaAirPollutants
Beracun ReleasesInventory
OCCUPATIONALHEALTH & KESELAMATAN
10-20 TAHUN SETARA
5 YRS.EQUIV.
50-100 TAHUN
?
0-100S OFYEARS
LI FE CYC LE PENILAIAN
INDOORENVIRONMENTALQUALITY:
IndoorAirQuality
Pencahayaan
BuildingVentilation
ENERGYEFFICIENCY
DURABILITAS
OCCUPANTHEALTH & PRODUKTIVITAS
OCCUPATIONALHEALTH & KESELAMATAN
AMBIENTAIR KUALITAS
BUILDINGADAPTIVERE-GUNAKAN
MAT'LSREUSABILITY
MAT'LSRECYCLABILITY
MAT'LSSAFEDISPOSAL
GAMBAR 1: SIKLUS HIDUP PENILAIAN BAHAN BANGUNAN DAN PRODUK
(Gambar oleh PUSAT MAKSIMUM SISTEM BANGUNAN POTENSI)
Dampak lingkungan dan kesehatan Hulu terjadi selama akuisisi bahan (sumber), transportasi,
memproduksi, dan tahap siklus hidup distribusi bahan dan produk. Dampak dapat
setara dengan 10-20 tahun beroperasi bangunan. Dalam ekonomi konvensional, dampak ini
disebut
"Eksternalitas."
Konstruksi bangunan adalah tahap kehidupan Langsung siklus. Dampaknya adalah setara
dengan sekitar lima tahun
operasi bangunan. Tahap Penggunaan meliputi operasi dan pemeliharaan bangunan dan
biasanya diasumsikan menjadi 50 tahun atau lebih dalam perkiraan Life Cycle Costing.
Pemilik tertarik untuk
payback periode selama kehidupan yang diharapkan dari bangunan, yaitu, dalam berapa
tahun akan penghematan
biaya operasional menjadi sama atau lebih besar dari investasi awal dalam perbaikan tertentu.
Selain pembenaran biaya, investasi dalam praktek-praktek pembangunan yang sehat
memberikan hasil yang terukur dalam medis
hasil bagi pasien.
Setelah masa manfaat bangunan, bangunan dapat dimodifikasi untuk "penggunaan-ulang
adaptif" atau gedung
bahan dan produk dapat digunakan kembali, didaur ulang, atau dijual. Ini adalah tahap Post-
Penggunaan bahan dan
produk. Menggunakan kembali atau daur ulang bahan mengurangi beban pada tempat
pembuangan sampah, menghemat sumber daya, dan menyimpan
kontraktor atau pemilik biaya pembuangan TPA. Ini adalah salah satu contoh "menghindari
biaya".
Studi kasus mengkonfirmasikan bahwa fasilitas dapat greened dengan nominal, jika ada,
biaya tambahan. Disain
keputusan dan pilihan bahan yang bisa mewakili biaya pertama yang lebih tinggi diperoleh
kembali melalui penghematan
operasi, pemeliharaan dan kinerja pekerja ditingkatkan selama umur bangunan. Memang,
terakhir
studi di fasilitas komersial / manufaktur besar, seperti Pabrik SQA Herman Miller di Zeeland,
Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih
3

Halaman 4
Michigan dan di fasilitas pemerintah seperti Research Fasilitas EPA AS di Research Triangle
Park, North Carolina berkorelasi kualitas lingkungan unggul indoor (IEQ) dengan pekerja
ditingkatkan
produktivitas.
ix
Karena gaji pekerja merupakan bagian tertinggi dari biaya operasional bangunan, sebuah
Peningkatan 1% dalam produktivitas jauh melampaui biaya tambahan terkait dengan fitur
desain hijau
atau bahan yang sehat dan produk.
x
Konsisten dengan temuan ini dan lebih erat dengan kesehatan
profesional, penelitian menunjukkan lain bahwa meningkatkan kualitas ruang-ruang rumah
sakit dapat menyebabkan penurunan
panjang tinggal untuk pasien.
xi
Jelas, menetapkan standar tertinggi dicapai untuk indoor
kualitas lingkungan (IEQ) merupakan prinsip penting bagi semua fasilitas kesehatan.
Soal Pernyataan
Karakteristik unik Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan, rata-rata antara 70 dan 75 juta kaki persegi constructionperyear,
xii
harus unik
pemrograman kriteria bahwa panduan keputusan desain dan spesifikasi material, produk dan
peralatan.
Memahami kompleks implikasi kesehatan manusia dari keputusan ini sangat penting. Sebagai
contoh,
Akademi Arsitektur dan Kesehatan mengutip penelitian yang menunjukkan bahwa
pencahayaan alami, lansekap dalam ruangan,
atap taman, solarium, dan atrium kecil memiliki dampak kesehatan pada staf rumah sakit dan
dapat meningkatkan
rasa kesejahteraan dan hasil medis pada pasien. Mereka merekomendasikan views
memaksimalkan alam
dan lansekap dari semua lingkungan pasien, dan meningkatkan penggunaan skylight, jendela
di atas pintu interior
jendela, dan cahaya alami.
xiii
Selain itu, bangunan ini mengalami tingkat tinggi perubahan, sebagai ruang interior ulang,
dimodifikasi
dan dilengkapi dengan perabotan dan peralatan baru yang mencerminkan perubahan dalam
manajemen dan pengiriman
sistem.
xiv
Hasilnya adalah sejumlah besar limbah. Menyadari kecenderungan ini, Fasilitas Internasional
Asosiasi Manajemen (IFMA) Kesehatan Dewan telah melacak perkembangan kesehatan
fleksibel
interior berdasarkan konstruksi bangunan shell dengan jaringan distribusi universal yang
dirancang untuk meminimalkan
limbah dan mempercepat jadwal. Menurut sebuah artikel di IFMA Management Fasilitas
Journal, "The
keuntungan dari pendekatan ini adalah penyelesaian proyek yang cepat, instalasi bersih dan
tenang, fleksibilitas yang besar dan
mirip dengan konstruksi konvensional, tetapi dengan biaya siklus hidup yang signifikan dan
biaya operasional
tabungan ".
xv
Mewakili saham besar desain tahunan dan kegiatan konstruksi di AS, perawatan kesehatan
sektor adalah posisi yang baik untuk menyoroti potensi bahwa bangunan harus membalikkan
penurunan lingkungan
dan untuk menciptakan lingkungan bagi orang-orang yang meningkatkan kesehatan, hasil
pasien, dan kinerja di tempat kerja.
Daya beli yang diwakili oleh industri kesehatan dapat menyebabkan kemitraan industri untuk
meningkatkan
kesehatan dan profil lingkungan dari bangunan di seluruh siklus hidup mereka. Menyadari
hal ini bersama
tanggung jawab antara desainer, produsen, pemilik bangunan, manajer fasilitas dan publik
pembuat kebijakan menetapkan agenda yang akan memberikan hasil yang penting. Sebagai
profesional bangunan sekutu adalah
diarahkan untuk melaksanakan bangunan hijau dan sehat, produsen akan semakin didorong
untuk beralih
mereka praktek dalam menanggapi permintaan untuk produk yang berkelanjutan dan praktek.
Demikian pula, adalah tepat dan tepat waktu untuk membangun kemitraan antara pengatur
dan yang diatur
masyarakat. Pedoman dan peraturan yang mengawasi rumah sakit desain dan konstruksi
harus
dievaluasi berdasarkan dampaknya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia dan
direvisi sehingga mereka
mencerminkan sebagai pertimbangan prioritas.
Indoor Kualitas Lingkungan
Sementara kualitas udara yang buruk biasanya dihubungkan dengan udara luar, udara di
dalam bangunan seringkali lebih buruk. Sebagai
bangunan dibangun dengan standar energi efisiensi yang lebih ketat di tahun 1970-an, bahan
dan
senyawa yang digunakan untuk memproduksi bahan bangunan yang umum ditemukan
memiliki emisi berbahaya, dengan
Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih
4

Halaman 5
langsung mempengaruhi terhadap kesehatan masyarakat. Sebagai tanggapan, standar ventilasi
ditingkatkan didirikan, namun,
berbagai bahan bangunan yang umum dan produk - spesifikasi standar untuk komersial dan
bangunan institusional - terus menjadi sumber polusi udara dalam ruangan. Kedua tingkat
ventilasi ditingkatkan
dan penghapusan sumber diperlukan untuk mencapai dan mempertahankan kualitas udara
yang baik dalam ruangan.
Menurut US EPA, sebagian besar sumber polusi udara dalam ruangan berasal dari bahan dan
produk yang digunakan
di gedung seperti perekat, karpet, kain pelapis, dan produk kayu manufaktur yang
memancarkan
volatil senyawa organik (VOC), termasuk formaldehida, penyebab kanker pada manusia
mungkin.
xvi
Memang,
industri konstruksi adalah pengguna akhir utama dari formaldehida produk berbasis, yang
merupakan 70% dari yang
digunakan.
xvii
Kesehatan mempengaruhi dari VOC dan kontributor lain untuk kualitas udara dalam ruangan
miskin termasuk asma,
kanker, dan efek reproduksi dan pengembangan, dan diwujudkan dalam ribuan kematian
akibat kanker dan
ratusan ribu masalah kesehatan pernapasan.
xviii
Spesifikasi yang memerlukan penggunaan bahan dengan
VOC rendah atau tidak ada dan tidak ada formaldehida tambah disertifikasi oleh emisi kuat
pengujian protokol dapat sangat
meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
PVC (polyvinyl chloride) produk bangunan meningkatkan kekhawatiran serius kesehatan
dalam ruangan bersama dengan siklus hidup
masalah lingkungan yang disebutkan di atas. Pelepasan asap gas hidrogen klorida sangat
beracun dan
dioksin dan furan yang dihasilkan dari pembakaran disengaja atau disengaja dari PVC telah
mendorong berbagai
domestik dan internasional pemadam kebakaran organisasi untuk mendukung penggunaan
produk PVC alternatif. Di
Selain itu, paparan PVC dapat menyebabkan eksposur ke host senyawa berbahaya yang
digunakan sebagai aditif dalam
PVC produk. Terutama terkenal adalah yang offgassing endokrin mengganggu ftalat peliat
digunakan
di banyak produk PVC fleksibel, dan pelepasan racun stabilisator logam berat seperti timah,
kadmium
dan organotins digunakan dalam produk PVC kaku. PVC juga telah ditemukan untuk
mendorong pertumbuhan jamur beracun sebagai
kelembaban yang terperangkap di balik penutup PVC dinding.
xix
Salah satu aditif plasticizer digunakan dalam produk PVC yang fleksibel, DEHP (di-
ethylhexyl phthalate), adalah
dievaluasi oleh Pusat federal untuk Evaluasi Risiko terhadap Reproduksi Manusia (CERHR)
dari
Program Toksikologi Nasional. Dalam laporannya, CERHR yang menyatakan keprihatinan
bahwa paparan hamil
perempuan untuk saat ini tingkat eksposur dewasa diperkirakan DEHP negatif dapat
mempengaruhi pengembangan
keturunan mereka. Mereka juga mengangkat kekhawatiran serius tentang kemungkinan efek
buruk pada
mengembangkan saluran reproduksi bayi laki-laki terkena tingkat yang sangat tinggi DEHP
dari medis
perangkat.
xx
Akibatnya, US Food and Drug Administration baru-baru mendesak penyedia layanan
kesehatan untuk
mempertimbangkan alternatif untuk produk PVC medis yang leach DEHP l
xxi
dan Health Care Without Harm memiliki
direkomendasikan bahwa rumah sakit menentukan produk bangunan dibuat tanpa PVC.
xxii
Mengakui masalah ini, beberapa sistem rumah sakit besar mencari untuk menghilangkan
PVC dari kedua
alat kesehatan dan produk bangunan. PVC produk bebas, dalam bahan tradisional dan baru
formulasi, tersedia untuk seluruh rentang aplikasi bangunan dari karpet dan produk lantai
untuk penutup dinding, atap membran, furnitur dan pipa.
xxiii
Hambatan untuk Green Building
Meskipun pengakuan yang berkembang dari manfaat bangunan hijau, banyak faktor yang
berkontribusi hanya sederhana
transformasi praktek desain dan bangunan sampai saat ini. Ini termasuk:
Resistensi terhadap perubahan: Inovasi dalam industri bangunan tertinggal hampir setiap lain
ekonomi sektor, dengan beberapa pengecualian. Konsolidasi kepemilikan alami
sumber daya dan infrastruktur manufaktur memperlambat semangat kompetitif yang telah
menjadi
karakteristik yang membedakan dari sektor lain seperti telekomunikasi. Selain itu,
pelatihan akademis profesional untuk arsitek dan insinyur telah lambat untuk memasukkan
lingkungan dan kesehatan manusia pertimbangan ke dalam kurikulum inti, sehingga praktisi
meninggalkan sekolah tanpa manfaat dari pelatihan ini.
Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih
5

Halaman 6
Rekomendasi: Perlu tingkat yang sama inovasi dalam bangunan Anda seperti dalam Anda
kesehatan pengiriman sistem; kontrak dengan desain profesional dengan mandat yang
ditetapkan
di bangunan hijau dan sehat; memberikan pelatihan yang sesuai untuk bangunan
berhubungan dengan profesional
untuk melaksanakan praktek berubah.
Takut kewajiban: Memperkenalkan metode asing dan bahan menimbulkan kekhawatiran
kewajiban,
terutama ketika arsitek dan insinyur profesional yang diperlukan untuk cap gambar.
Rekomendasi: Membangun kemitraan akademik dan industri strategis, berinvestasi dalam
penelitian,
pengembangan dan proyek percontohan, dan monitor hasil untuk mengurangi risiko
kewajiban.
Bandingkan manfaat meningkatkan kinerja lingkungan dan kesehatan bangunan
dengan kewajiban sekarang dari bangunan yang kompromi kualitas lingkungan dan manusia
kesehatan. Pertimbangkan bahwa kewajiban ini dapat diperluas dan ditingkatkan secara
substansial
sebagai valuasi ekonomi lebih kuat kualitas lingkungan dan kesehatan manusia yang
dikodifikasikan
dan ditegakkan.
Persepsi biaya yang lebih tinggi: Kesehatan fasilitas biasanya beroperasi selama 30, 50, 100
tahun atau
lebih. Sistem akuntansi yang artifisial membedakan modal (biaya pertama) anggaran dari
operasi dan pemeliharaan (O & M) anggaran menghambat kemampuan untuk membuat
keputusan berdasarkan
pada analisis siklus hidup biaya.
Rekomendasi: front loading proses desain dan bahan dan spesifikasi produk
untuk membuat sebuah bangunan hijau dan sehat dan mengoptimalkan kinerja biaya selama
umur dari
bangunan adalah investasi yang sehat. Sebuah studi oleh Badan Standar Nasional
menyimpulkan bahwa
di kantor khas biaya tenaga kerja karyawan adalah 13 kali biaya fasilitas itu sendiri selama
masa
siklus hidup, termasuk konstruksi, perabot, pemeliharaan, dan bunga, sedangkan biaya
desain hanya sekitar 1/50
th
biaya tenaga kerja orang.
xxiv
Investasi dalam desain, bahan dan
produk yang meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kesehatan yang berhubungan
dengan hasil yang cepat
diperoleh kembali dan meningkatkan bottom line dari waktu ke waktu.
Larutan
Mendefinisikan ulang bangunan di sepanjang siklus hidup mereka sebagai bagian integral
dari ekosistem daerah sehat, dan sebagai
lingkungan yang berdampak langsung terhadap kesehatan manusia, prinsip-prinsip dasar
green building. Meminimalkan
limbah, polusi, dan bahan beracun yang terkait dengan pembangunan dan pengoperasian
bangunan dan mengejar
setiap kesempatan untuk mengoptimalkan kualitas lingkungan dalam ruangan adalah tujuan
kinerja yang terukur. Ini
agenda konsisten dengan misi fundamental dari profesional kesehatan dan harus tercermin
dalam
mereka membangun portofolio.
Industri kesehatan dengan tepat diposisikan untuk berinvestasi dalam proyek penelitian dan
demonstrasi untuk
mengevaluasi, membuat rekomendasi dan menerapkan kebijakan dan prosedur untuk
meningkatkan terapi
kualitas fasilitas kesehatan, dan meminimalkan bahan-dan padat karya renovasi dan renovasi
praktek. Selain itu, investasi harus diperluas untuk meningkatkan kinerja lingkungan mereka
bangunan dengan mengadopsi dan menerapkan pedoman green building dan membangun
kesehatan dan
kinerja lingkungan parameter untuk semua perencanaan, desain, spesifikasi, operasi,
pemeliharaan,
dan pasca-penggunaan keputusan.
Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih
6

Halaman 7
Pelaksanaan
Jangka Pendek Tindakan (Tahun 1)
1. Memasukkan bangunan hijau dan sehat ke dalam rencana strategis dan mendirikan di-
rumah "hijau
tim "untuk melaksanakan komitmen perusahaan dengan mandat untuk:
-
meninjau bangunan yang ada terkait kebijakan dan prosedur, dan dibantu oleh konsultan
sebagai
yang sesuai;
-
mengembangkan spesifikasi hijau;
-
mengembangkan panduan rumah hijau untuk membangun pengawas dan staf kustodian;
terlibat dalam advokasi legislatif, dan
-
menetapkan protokol akuntabilitas
2. Perlu arsitek, insinyur dan kontraktor untuk menentukan tersedia secara komersial, biaya
yang kompetitif
bahan dan produk sebagai pengganti untuk produk yang kompromi kualitas lingkungan dan
manusia
kesehatan. Contoh pengganti adalah:
Bebas PVC produk, misalnya, lantai, meliputi dinding, karpet backing, genteng langit-langit,
pipa
pipa, atap membran
formaldehida bebas produk kayu rekayasa, misalnya, papan oriented strand, menengah
density fiberboard, kayu lapis, perabot
tidak / VOC produk rendah, misalnya, cat, perekat, noda, selesai, penutup lantai
akustik plafon ubin yang tidak mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri
bahan dan produk yang diproduksi tanpa senyawa perusak ozon (CFC,
HCFC dan halon), misalnya, isolasi, pendingin, penekan api
diperlakukan kayu diproduksi tanpa kromium atau arsen
produk kayu bersertifikat berkelanjutan dipanen (sesuai Forest Stewardship Council)
tertinggi yang tersedia konten daur ulang baja dan beton untuk memenuhi persyaratan kinerja
3. Menyediakan dan / atau memerlukan kehadiran pada seminar green building dan sehat
pelatihan untuk semua bangunan
terkait staf dan manajemen atas
4. Memperluas tanggung jawab Departemen Lingkungan, Kesehatan & Keselamatan untuk
mencakup pemantauan
kualitas udara dalam ruangan dan berkelanjutan komisioning sistem operasional utama
5. Mengukur energi dan konsumsi air, emisi gas rumah kaca, dan generasi limbah dan
menetapkan tujuan efisiensi berdasarkan baseline
6. Mengadopsi American Society of Konstruksi Kesehatan (Ashe) Kesehatan Rekayasa Hijau
Bimbingan Pernyataan sebagai tujuan untuk desain proyek dan penggunaan fasilitas untuk
membuat peta jalan strategi
untuk memasukkan dalam desain.
7. Meninjau dan memodifikasi, sebagaimana mestinya, US Green Building Council LEED
Peringkat sebagai awal
alat bangunan hijau evaluatif
8. Menetapkan penggunaan kembali dan daur ulang sebagai tingkatan prioritas praktek
manajemen fasilitas 'limbah
Pertengahan ke Long-Range Tindakan (Tahun 3-5)
1. Menetapkan metrik siklus hidup untuk lingkungan, kesehatan manusia dan kinerja sumber
daya alam untuk
panduan keputusan desain, bahan dan spesifikasi produk dan konstruksi dan operasional
protokol
2. Desain untuk jangka panjang (harapan 50-tahun + hidup bangunan)
3. Gabung anggaran modal & O & M untuk mengoptimalkan siklus hidup biaya
4. Menetapkan kebijakan pengadaan dan bahan bangunan dan spesifikasi produk yang
konsisten dengan
hijau dan sehat metrik; memberikan tinjauan tahunan / revisi
5. Membangun kerjasama dengan regulator untuk meninjau / merevisi peraturan untuk
mencerminkan dampak pada manusia
kesehatan dan kualitas lingkungan
Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih
7

Halaman 8
6. Membentuk sistem bangunan peringkat hijau dan sehat internal, dan / atau mengadopsi
Green AS
Building Council LEED dengan amandemen untuk mencerminkan prioritas tertentu dari
fasilitas kesehatan
dengan fokus pada kriteria kesehatan lingkungan dan paparan lingkungan
7. Menetapkan posisi permanen untuk mengawasi kepatuhan dengan standar bangunan hijau
dan sehat
dan membuat sebuah template untuk desain bangunan hijau, operasi konstruksi, dan
pemeliharaan
8. Memberikan kesempatan yang sedang berlangsung pelatihan green building (on-site/off-
site) untuk semua bangunan berhubungan
staf dan manajemen tingkat atas
9. Mengintegrasikan / menyeimbangkan arus sumber daya (energi, air, bahan) untuk
meningkatkan efisiensi siklus hidup
10. Desain untuk fleksibilitas untuk memfasilitasi perubahan operasional, menanggapi
kebutuhan pengguna berubah dan
meminimalkan limbah dan kebutuhan tenaga kerja
Kunci Online Resources
Sehat Gedung Jaringan • www.healthybuilding.net
Rumah sakit untuk Lingkungan Sehat • www.h2e-online.org/~~V
Lingkungan Bangunan Berita • www.buildinggreen.com
Institut Nasional Gedung Ilmu (biji) Bangunan Desain Panduan Utuh • www.wbdg.org /
index.asp
Organisasi
American Society for Healthcare Rekayasa (Ashe)
Satu Utara Franklin, Lantai 27 • Chicago, IL 60606
(312) 422-3800 • www.ashe.org
Pusat Desain Kesehatan
3470 Mt.Diablo Blvd. • Lafayette, CA 94549
925/299-3631 • www.healthdesign.org
Pusat Sistem Maksimum Bangunan Potensi
8604 FM 969 • Austin, TX 78724
512/928-4786 • www.cmpbs.org
Komite Lingkungan
American Institute of Architects
1735 New York Avenue, NW • Washington, DC 20006
202/626-7300 • www.e-architect.com/pia/cote
Lingkungan Gedung Berita
122 Birge Street, Suite 30 • Brattleboro, VT 05301
800/861-0954 • www.buildinggreen.com
Hijau Roundtable
Brookline, MA
617/374-3740 • www.greenroundtable.org
HDR Inc
8404 Indian Hills Hard • Omaha, NE 68114-4049
402/399-1000 • www.hdrinc.com
Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih
8

Halaman 9
Kesehatan Fasilitas Research Consortium
Fasilitas Internasional Asosiasi Manajemen Kesehatan Dewan
PO Box 151 • Barrington, RI 02806
401/245-6212 • yarmeco@aol.com
Health Care Without Harm
1755 "S" Street NW, Unit 6B • Washington DC 20009
(202) 234-0091 • www.noharm.org
Sehat Bangunan Jaringan
C / o Institut Kemandirian Lokal
2425 18
th
Street, NW • Washington, DC
202-232-4108 • www.healthybuilding.net
Rumah sakit untuk Lingkungan Sehat (H2E)
1755 S Street NW, Suite 6B • Washington DC 20009
800-727-4179 • www.h2e-online.org/
Langkah Alam
Thoreau Pusat untuk Agribisnis • PO Box 29372 • San Francisco, CA 94129
415/561-3344 • www.naturalstep.org
Rocky Mountain Institute
1739 Snowmass Creek Road • Snowmass, CO 81654-9199
970/927-3851 • www.rmi.org
US Green Building Council
1825 I Street, NW • Washington, DC 20006
202/429-2081 • www.usgbc.org
Studi Kasus
Lihat www.healthybuilding.net / kesehatan / hindex.html untuk daftar studi kasus
Penulis ingin mengakui dan berterima kasih kepada orang-orang berikut yang memberikan
kontribusi berharga
komentar dan konten untuk makalah ini: Carol Antle, Davis Baltz, Gary Cohen, Kaya
MacMath Jan Stensland
Patton, Kevin Powell, Scott Pyrsi MD, Mark Rossi, Tom Prapaskah, Bill Walsh.
Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih
9

Halaman 10
Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih
10
Catatan akhir
saya
US Environmental Protection Agency, Kualitas Udara Halaman Utama Tertutup,
www.epa.gov/iaq/, 23 Agustus 2000.
ii
US Environmental Protection Agency, "Bangunan Sehat, Rakyat Sehat: Sebuah Visi untuk 21
st
Century "(Draft
Laporan), Kantor Udara dan Radiasi, Maret 2000.
iii
Roodman Malin, David & Nicholas Lenssen, "Revolusi Bangunan: Bagaimana Ekologi dan
Kesehatan Kekhawatiran adalah
Transformasi Konstruksi "Worldwatch Institute, Washington, DC, Maret 1995..
iv
Geiser, Kenneth, Ph.D., bahan presentasi, Juni 2000.
v
Roodman Malin, David & Nicholas Lenssen, "Revolusi Bangunan: Bagaimana Ekologi dan
Kesehatan Kekhawatiran adalah
Transformasi Konstruksi "Worldwatch Institute, Washington, DC, Maret 1995..
vi
American Institute of Architects, Desain Resolusi Berkelanjutan 00-3, lewat suara bulat oleh
konvensi
delegasi, 6 Mei 2000, dan UIA / AIA World Congress of Architects, "Deklarasi
Interdependensi untuk
Berkelanjutan Masa Depan "Chicago,. Illinois, 18-21 Juni 1993.
vii
Amerika Serikat Kesehatan Teknik, "Green Kesehatan Konstruksi Bimbingan Pernyataan"
Chicago, IL.,
Januari 2002 Lihat juga Berkelanjutan Desain Ashe Awards Program.
viii
Yarme, Howard dan Judith Yarme, "Kami Apakah Heard Bangunan Sakit, Tapi Bisa Juga
Jadilah Bangunan
Terapi ",? Kesehatan Fasilitas Research Consortium, Barrington, RI, 2000.
ix
US Green Building Council, LEED ™ Panduan Referensi, Pilot Versi 1.0, April 1999.
x
American Institute of Architects Komite Lingkungan Hidup, "Sehat, Produktif Bangunan: A
Guide to
Lingkungan Berkelanjutan Arsitektur ". Www.e-architect.com/pia/cote/hlth_bld.asp.
xi
Parimucha, Joseph P. AIA, James Lussier, Barbara J. Huelat, "Kesehatan-Fasilitas
Perencanaan, Desain, dan
Konstruksi: Ini Biaya Berapa Banyak? Bawah Realitas Line "Conference Report, Akademi
Arsitektur untuk Kesehatan..
xii
McKahan, Donald, AIA, "Kesehatan Fasilitas: Current Trends dan Prakiraan Masa Depan".
Perencanaan dan Desain
Pembangunan Lingkungan Kesehatan, Komisi Bersama Akreditasi Kesehatan Organisasi,
Oakbrook Terrace, IL 1997.
xiii
Ibid.
xiv
Baskerville & Son, "Kesehatan Desain Newsletter", 2000, 804/343-1010.
xv
Yarme, Howard dan Judith Yarme, "Menjamin Pidato Privasi dalam Pengaturan Kesehatan
Fleksibel". Fasilitas
Jurnal Manajemen, Internasional Fasilitas Asosiasi Manajemen
xvi
US Environmental Protection Agency, "Fakta Indoor Air No 4 (revisi): Building Syndrome
Sakit". Kantor
Air & Radiasi, Kantor Penelitian dan Pengembangan, Kantor Radiasi dan Indoor Air, April
1991.
xvii
Massachusetts Toxics Gunakan Pengurangan Institute, 2000 Formaldehida Kimia Lembar
Fakta ini, www.turi.org.
xviii
US Environmental Protection Agency, "Bangunan Sehat, Rakyat Sehat: Sebuah Visi untuk 21
st
Century "
(Draft Laporan), Kantor Udara dan Radiasi, Maret 2000.
xix
Thorton, Joe, Ph.D., "Dampak Lingkungan dari Polyvinyl Chloride Bahan Bangunan,"
Membangun Sehat
Jaringan, Washington, DC, Oktober 2002.
xx
National Toxicology Program, Pusat Untuk Evaluasi Risiko Untuk Reproduksi Manusia,
Panel Pakar
Review Dari Phthalates, 14 Juli 2000.
xxi
US Food and Drug Administration 15 Jul 2002 www.fda.gov / CDRH / safety.html
xxii
Health Care Without Harm, Siaran Pers: "Panel Pemerintah Mengutarakan" Kepedulian
Serius "bahwa bahan kimia beracun
di Medical Products Vinyl Mei Harm Bayi Sakit ". 13 Juli 2000.
xxiii
"PVC Gratis Alternatif Material" www.healthybuilding.net / hindex.html , Membangun
Network Sehat 2002,
xxiv
American Institute of Architects Komite Lingkungan Hidup, "Sehat, Produktif Bangunan: A
Guide to
Lingkungan Berkelanjutan Arsitektur ". Www.e-architect.com/pia/cote/hlth_bld.asp.
http://www.healthybuilding.net/healthcare/Vittori_Green_and_Healthy_Buildings.pdf

esadaran akan kesehatan utamanya kesehatan lingkungan telah menjadi perhatian utama
dalam beberapa dekade ini. Tuntutan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dan
higiene bermula dari kebijakan pemerintah di daerah Amerika dan Eropa. Mereka
memandang kesehatan lingkungan tersebut menjadi hal yang prioritas ditengah kemajuan
era sekarang ini.

Akhirnya Indonesia-pun memperhatikan permasalahan kesehatan lingkungan ini ditandai


dengan pembuat UU No. 2 Tahun 1966 tentang Higiene. Oleh karena itu untuk
menciptakan kondisi kesehatan lingkungan yang optimal, ada baiknya kita mengenal apa itu
Rumah Sehat dan masalah Higienitas.

Pembahasan I : Higienitas dan Standar Higiene

Kata `higiene’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti perawatan dan pemeliharaan
kesehatan. Bahan makanan yang diolah tanpa prinsip higiene dapat mengakibatkan
penyakit. Badan manusia merupakan tempat yang sangat menguntungkan bagi tumbuhnya
berbagai macam kuman. Kuman tersebut berkembang cepat di lingkungan yang hangat
seperti kulit, apalagi jika orang berkeringat, ia ‘menyediakan’ zat dan air bergizi bagi kuman.

Pengalih kuman yang utama adalah tangan. Oleh karena itu, penting sekali mencuci tangan
dengan sabun sebelum mulai bekerja dengan bahan pangan dan sesudah memakai kamar
mandi atau toilet. Tidak hanya mencuci tangan yang penting, tetapi juga cara mengeringkan
tangan merupakan hal yang sangat penting. Kain dan handuk yang biasanya digunakan
untuk mengelap tangan merupakan pengumpul dan pengalih kuman yang berbahaya. Oleh
karena itu, handuk dan kain yang digunakan untuk mengelap tangan, balk di dapur maupun
kamar mandi/toilet harus sering diganti dan dicuci.

Maka dari itu persoalan Higienitas merupakan persoalan yang menjadi kegiatan sehari - hari
kita, dimana kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dari permasalahan
yang akan timbul dari ketidakperdulian kita terhadap kebersihan tersebut.

Pembahasan II : Rumah Sehat

Untuk mendukung keberhasilan mewujudkan kesehatan lingkungan, menciptakan rumah


sehat merupakan salah satu pilar pendukung keberhasilannya. Hal ini didorong juga dengan
kemajuan yang pesat di bidang teknologi dan ilmu kesehatan yang tentunya memberikan
pengertian dan kesadaran kepada manusia bahwa perumahan yang tidak sehat (poor
housing) adalah penyebab rendahnya taraf kesehatan jasmani dan rohani.

Maka untuk memperbaiki keadaan ini dan meningkatkan taraf kesehatan, pembangunan
gedung-gedung dan perumahan memerlukan perencanaan yang memenuhi persyaratan
teknis konstruksi, ditambahlagi perhatian khusus diberikan kepada persyaratan kesehatan.
Dimana persyaratan kedua ini dikenal sebagai higiene bangunan. Tujuannya, agar gedung
atau perumahan tersebut dapat memenuhi kebutuhan akan kondisi tempat tinggal yang
sehat (healthy) dan menyenangkan (comfortable), yang dikenal secara umum sebagai
“rumah sehat”.

WHO (World Health Organization) mendefinisikan pengertian “sehat” yang lebih terperinci
sebagai keadaan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial yang baik dan lengkap, bukan hanya
berarti terhindar dari penyakit atau kelemahan (Health is a state of complete physical,
mental and social wellbeing, not merely the absence of disease or infirmity). Untuk
menetapkan kondisi perumahan yang sesuai dengan kriteria sehat tersebut, The American
Public Health Association telah meneliti dan merumuskan empat fungsi pokok rumah
sebagai tempat tinggal yang sehat bagi setiap manusia dan keluarganya selama masa
hidupnya.

Keempat fungsi pokok itu ialah:


- untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmani manusia yang pokok (the satisfaction of
fundamental physiological needs);
- untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohani manusia yang pokok (the satisfaction of
fundamental psychological needs);
- tempat perlindungan terhadap penularan penyakit menular (protection against
communicable diseases);
- tempat perlindungan terhadap gangguan ataupun kecelakaan (protection against
accidents).
(Sumber: Basic Principles of Healthful Housing)
Dalam pengertian rumah sebagai tempat tinggal yang dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan jasmani manusia maka rumah harus dapat memenuhi syarat-syarat berikut:

1. Dapat memberikan perlindungan terhadap gangguan-gangguan cuaca atau keadaan iklim


yang kurang sesuai dengan kondisi hidup manusia, misalnya: panas, dingin, angin, hujan,
dan udara yang lembap.
2. Dapat memenuhi kebutuhan penghuninva untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan
rumah tangga yang lazim, antara lain:
- kegiatan kerja yang ringan, misalnya memasak, menjahit, belajar, dan menulis.
- berkumpul bersama seluruh keluarga atau mengadakan pertemuan dengan tamu (human
relation).
- kegiatan rutin untuk memenuhi kebutuhan kesehatan jasmani bagi kelangsungan hidup,
antara lain mandi, makan, dan tidur.
3. Dapat digunakan sebagai tempat istirahat yang tenang sewaktu lelah atau sakit.
Dalam pengertian rumah sebagai tempat tinggal yang dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan rohani manusia, rumah harus berfungsi sebagai tempat yang dapat memberikan
perasaan aman dan tenteram bagi seluruh keluarga. Dengan demikian, seluruh anggota
keluarga merasa kerasan berkumpul dan hidup bersama, belajar saling menghargai, dan
masing-masing dapat mengembangkan sifat dan kepribadian yang sehat.

Dalam pengertian rumah sebagai susunan ruang kediaman yang tertutup/terpisah dari
pengaruh langsung lingkungan luar, rumah harus dapat menjauhkan manusia dari gangguan
kesehatan yang disebabkan epidemi penyakit menular. Misalnya, penyakit tifus, kolera, dan
disentri. Selain itu, rumah juga harus dapat memberikan cukup perlindungan terhadap
gangguan keamanan karena kejahatan atau kerusuhan, misalnya pencurian dan
perampokan.

Daftar Pustaka
Rencana Rumah Sehat Oleh IR. Rudy Gunawan
Pangan, Papan, Dan Kebun Berguna Oleh Petra Widmer

http://www.gudangmateri.com/2011/07/pengertian-rumah-sehat-dan-higiene.html

aturday, January 3, 2009


Tentang konsep rumah dan interior rumah sehat

Mungkin sebulan yang lalu, dalam sebuah kesempatan


presentasi yang dihadiri berbagai kalangan dimana mayoritas adalah mahasiswa dan
karyawan pengembang perumahan, saya berbicara tentang cara-cara sederhana agar rumah
lebih tanggap terhadap lingkungan. Di perkotaan, lahan makin sedikit sehingga harga lahan
naik yang mengakibatkan makin banyak orang kesulitan untuk membeli sebuah rumah.
Dampaknya; jumlah penghuni dalam sebuah rumah meningkat seiring kenaikan jumlah
anggota keluarga, dan faktor lain yang turut berperan adalah kondisi alam yang sudah
terganggu.

Bila pada masa ini kita bisa memiliki sebuah rumah, itu adalah anugerah dan kemewahan
yang patut kita syukuri, apalagi bila rumah yang kita tempati adalah sebuah rumah yang
sehat. Unsur apa sajakah yang sebaiknya diperhatikan dalam mendesain lay out denah dan
penataan ruang untuk rumah sehat?

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah luasan dari rumah yang sehat, harus dapat
memenuhi setidaknya kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas secara sehat, dalam hal ini
berarti bisa melakukan aktivitas secara wajar dalam ruangan, tidak terlalu sempit atau terlalu
besar. Tentunya kita masih sering mendengar banyak saudara-saudara kita yang kurang
mampu hidup dalam kondisi kurang layak dalam rumah-rumah yang sangat sempit karena
faktor ekonomi yang kurang mendukung.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), kebutuhan ruang untuk seorang penghuni rumah
adalah 9m2, dengan ambang batas 7,2m2. Jadi misalnya sebuah rumah direncanakan dihuni
oleh 4 orang, maka sebaiknya luas rumah tidak kurang dari 36m2. Meskipun demikian, kita
tahu bahwa luas rumah tinggal 36 meter persegi sudah cukup sempit untuk dihuni 4 orang.
Bila rumah direncanakan untuk ditambahkan ruang-ruang dengan ditingkat, jangan lupa
untuk memperkuat pondasi dan struktur kolom agar mendukung dibangun dua tingkat. Hal
ini agar menghindari penambahan biaya karena harus membongkar konstruksi yang sudah
ada.

Penataan ruangan dapat mempengaruhi kesan kita terhadap ruang-ruang tersebut. Ruang tidur
berdekatan dengan kamar mandi akan berbeda 'rasa' bila dibandingkan dengan disandingkan
ruang makan. Penataan ruang yang pintar dalam hal ini termasuk bagaimana agar aktivitas
seperti dalam kamar mandi tidak mengganggu ruang makan, setidaknya dengan dijauhkan
jaraknya.

Penataan ruang juga harus diperhatikan agar tidak ada ruang-ruang yang miskin udara segar,
gelap, dan sebagainya. Hindari ruang-ruang pojok dengan sudut tajam karena ruang seperti
ini tidak efektif dan tidak sesuai dengan standar furniture yang umumnya berbentuk persegi
empat atau bulat. Hubungkan ventilasi dan jendela tiap ruangan dengan taman depan,
samping atau taman dalam rumah untuk pergantian udara. Ruang-ruang yang bisa
dihubungkan seperti ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan tidak perlu diberi penyekat
dinding agar udara bisa lebih leluasa mengalir.

Untuk memaksimalkan pencahayaan alami, sebaiknya kita menyediakan jendela-jendela yang


cukup, setidaknya 5% dari luas ruangan. Selain itu, ruang dapat diberi cat tembok atau
material finishing yang terang agar suasana ruang cukup terang bila bukaan jendela agak
terbatas.

Ruang-ruang yang membutuhkan air seperti dapur, kamar mandi, tempat cuci dan sebagainya
sebaiknya dikelompokkan dalam area yang berdekatan agar sanitasi lebih efisien karena pipa-
pipa dapat disatukan. Demikian pula dengan kamar mandi atas dan bawah, sebaiknya berada
dalam satu area vertikal (kamar mandi atas berada diatas kamar mandi bawah) sehingga bila
terjadi kebocoran pun, hanya area basah yang terimbas.
Koran Sindo juga pernah mewawancarai saya tentang konsep interior rumah sehat. Berikut
ini wawancara tersebut. Dan berikut ini saya copy-kan artikel dalam koran Sindo

KORAN SINDO

Baca lebih lengkap: astudioarchitect.com: Tentang konsep rumah dan interior rumah sehat
http://astudioarchitect.com/2009/01/tentang-konsep-rumah-dan-interior-
rumah.html#ixzz21hvR9BFT
http://astudioarchitect.com/2009/01/tentang-konsep-rumah-dan-interior-
rumah.html#.UBDjLqOqkks

Unsur Itu Kontribusi Desain Bangunan Sehat

 Artikel

Vivian Loftness 1 , Bert Hakkinen 2 , Olaf Adan 3 , Aino Nevalainen 4

1 Carnegie Mellon University, Sekolah Arsitektur, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika


Serikat, 2 Gradient Corporation, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, 3 TNO
Lingkungan Dibangun dan Geosciences, Delft, Belanda, 4 National Public Health Institute,
Departemen Kesehatan Lingkungan, Kuopio, Finlandia

Abstrak Top

Latar belakang

Elemen-elemen yang berkontribusi terhadap sebuah bangunan yang sehat adalah


multifaktorial dan dapat dibahas dari perspektif yang berbeda.

Tujuan

Kami menyajikan tiga sudut pandang merancang sebuah bangunan sehat adalah sebuah
bangunan yang mencakup pembangunan berkelanjutan, peran penghuni untuk memastikan
kualitas udara dalam ruangan, dan perkembangan yang sedang berlangsung terkait dengan
kualitas didalam bangunan dengan emisi kimia rendah dan ketahanan yang baik terhadap
jamur.

Diskusi
Desain yang berkelanjutan menemukan kembali nilai-nilai sosial, lingkungan, dan teknis dari
masyarakat dan penggunaan campuran, menggunakan infrastruktur yang ada termasuk "jalan
utama" dan merebut kembali hubungan antara indoor-outdoor. Jenis desain memperkenalkan
bahan nonpolluting dan rakitan dengan kebutuhan energi yang lebih rendah dan daya tahan
lebih tinggi dan daur ulang. Penghuni bangunan memainkan peran utama dalam menjaga
lingkungan dalam ruangan sehat. Kontributor kualitas udara di dalam ruangan meliputi cara
membersihkan dan perilaku lainnya; produk konsumen, perabot, dan pembelian peralatan,
serta di mana dan bagaimana penghuni menggunakannya. Sertifikasi produk konsumen dan
bahan bangunan serendah-emitting produk adalah ukuran kontrol utama untuk mencapai
kualitas udara yang baik dalam ruangan. Produk utama dalam hal ini adalah office furniture,
lantai, cat dan pelapis, perekat dan sealant, penutup dinding, produk kayu, tekstil, isolasi, dan
produk pembersih. Bahan finishing memainkan peran utama dalam kualitas udara dalam
ruangan yang terkait dengan retensi kelembaban dan pertumbuhan jamur.

Kesimpulan

Desain yang berkelanjutan menekankan kebutuhan infrastruktur, lebih rendah konsumsi


energi, daya tahan, dan daur ulang. Untuk memastikan kualitas udara baik dalam ruangan,
pengembangan produk untuk keperluan rumah tangga harus bertujuan untuk mengurangi
kerentanan material terhadap kontaminan seperti jamur dan harus mengadopsi berorientasi
konsumen pelabelan produk.

Kata kunci: produk konsumen, kelembaban, emisi, ketahanan jamur, bangunan sehat, udara
dalam ruangan, pembangunan berkelanjutan, ventilasi.

Citation: Loftness V, Hakkinen B, Adan O, Nevalainen A 2007. Unsur Itu Kontribusi Desain
Bangunan Sehat. Lingkungan Kesehatan Perspect 115:965-970.
http://dx.doi.org/10.1289/ehp.8988

Diterima: 9 Januari 2006; diterima: 25 Januari 2007; Online: 25 Januari 2007

Alamat korespondensi ke A. Nevalainen, Neulaniementie 4, FI-70700 Kuopio, Finlandia.


Telepon: 358 17 201 342. HP: 358 400 587 634. Faks: 358 17 201 155 E-mail:
aino.nevalainen @ ktl.fi

Artikel ini adalah bagian dari monografi mini "Mengembangkan Kebijakan untuk
Meningkatkan Kualitas Lingkungan Tertutup."

Para penulis menyatakan mereka tidak memiliki kepentingan keuangan bersaing.

Sebuah bangunan yang sehat didasarkan pada pemenuhan sukses banyak persyaratan. Untuk
setiap bangunan, desain suara dan konstruksi yang diperlukan untuk fungsi teknis dan
stabilitas mekanik dan untuk keselamatan dasar penghuninya. Namun, ini tidak cukup untuk
menjamin kualitas lingkungan dalam ruangan (IEQ) untuk penghuninya. Ada sejumlah faktor
lain yang mempengaruhi kesejahteraan penghuninya baik secara langsung maupun tidak
langsung. Diantara faktor-faktor tersebut adalah pemanasan, ventilasi dan AC, dan kegiatan
penghuni, termasuk penggunaan peralatan kantor atau kegiatan rumah tangga seperti
memasak, membersihkan, atau menerapkan pestisida. Penilaian risiko kontaminan dalam
ruangan dan efektivitas intervensi adalah tantangan yang dihadapi secara global karena
perbedaan besar dalam jenis tempat tinggal mereka dan iklim serta berbagai jenis produk
rumah tangga, furnitur, peralatan, dan sebagainya, yang tersedia bagi konsumen hari ini.
Contoh dari beragam tantangan telah dibuktikan dalam buku The Material World yang
menyediakan rinci, menggugah pikiran potret visual dan tertulis "statistik rata-rata" keluarga
dan rumah tangga mereka di 30 negara di seluruh dunia ( Menzel 1994 ).

Polusi udara dalam ruangan bukan masalah baru, meskipun hanya baru-baru memiliki itu
menjadi masalah yang menjadi perhatian publik. Pada awal abad ke-18, ahli kesehatan telah
mengidentifikasi konsekuensi dari ventilasi tidak memadai dalam lingkungan indoor.
Kegiatan penelitian sistematis muncul segera setelah Perang Dunia II, dalam beberapa hal
dibalik dengan tindakan konservasi energi diperkenalkan di rumah setelah krisis minyak pada
awal tahun 1970. Sejak itu, kompleksitas dan relevansi dari masalah kesehatan lingkungan
dalam ruangan telah menjadi semakin jelas ( Komisi Eropa 2005a , 2005b ).

Kegagalan untuk mengendalikan risiko udara dalam ruangan memiliki konsekuensi ekonomi
yang besar dalam bentuk biaya perawatan kesehatan, kehilangan hari kerja, dan biaya pribadi
untuk individu ( Mendell et al. 2002 ). Akibatnya, investasi dalam perkembangan yang
mengejar kesehatan manusia ditingkatkan dan kesejahteraan melalui lingkungan dalam
ruangan sehat tidak harus dilihat sebagai gangguan bisnis tetapi harus dipertimbangkan
terhadap manfaat yang diperoleh. Karena faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan
bangunan yang kompleks, dengan koneksi ke bidang penting banyak, kita tidak mencoba
untuk mencakup semua aspek tapi menyajikan tiga ide penting: pembangunan berkelanjutan
bangunan dan masyarakat, efek dari penghuni pada lingkungan dalam ruangan, dan
perkembangan terakhir di menciptakan produk-produk sehat dan bahan bangunan dengan
fokus pada kontrol kelembaban dan jamur. Ketiga bidang ini penting karena mereka
mengatasi masalah yang paling saat ini di desain bangunan: keberlanjutan (dalam hal baik
sumber daya alam dan dari masa hidup bangunan); perilaku individu dan bagaimana mereka
mempengaruhi lingkungan dalam ruangan mereka, dan tren terbaru dalam bahan bangunan
yang dapat mempromosikan lingkungan yang sehat dalam ruangan.

Kelestarian Lingkungan Berkontribusi pada Kesehatan, Produktivitas Kualitas, dan


Kehidupan Top

Desain yang berkelanjutan adalah proses kolektif dimana lingkungan yang dibangun
mencapai keseimbangan ekologis dalam konstruksi baru dan retrofit terhadap kelangsungan
hidup jangka panjang dan humanisasi arsitektur. Dalam konteks lingkungan, proses ini
menggabungkan, alami minimum sumber daya AC solusi dari masa lalu (siang hari, panas
matahari, ventilasi alami) dengan teknologi inovatif dari masa sekarang ke dalam sistem
terintegrasi "cerdas" yang mendukung kontrol individu untuk mencapai kualitas lingkungan
dengan kesadaran sumber daya. Desain yang berkelanjutan menemukan kembali, nilai-nilai
sosial, lingkungan, dan teknis dari pejalan kaki, penggunaan campuran masyarakat,
sepenuhnya menggunakan infrastruktur yang ada, termasuk "jalan utama" dan kota kecil
prinsip-prinsip perencanaan dan merebut kembali indoor-outdoor hubungan. Ia mencoba
untuk menghindari penipisan dari penggunaan lahan dan penempatan dislokasi bangunan dan
fungsi disebabkan oleh sekali pakai zonasi. Desain yang berkelanjutan memperkenalkan
jinak, bahan nonpolluting memiliki kebutuhan energi operasi yang lebih rendah dan daya
tahan lebih tinggi dan daur ulang. Akhirnya, desain yang berkelanjutan menawarkan
arsitektur dari nilai jangka panjang melalui sistem bangunan dimodifikasi melalui siklus
hidup bukan yang paling murah investasi dan melalui kesenangan abadi dan keahlian (
Loftness et al 2005. ).
Pentingnya membuktikan bahwa desain yang berkelanjutan dan teknik meningkatkan
kesehatan, produktivitas, dan kualitas hidup tidak pernah lebih penting. Untuk tujuan ini,
Pusat Membangun Kinerja di Carnegie Mellon University bekerja sama dengan Konsorsium
Sistem Integrasi Gedung Lanjutan (ABSIC) dari tahun 2000 hingga saat ini telah
mengembangkan investasi bangunan pendukung keputusan alat-tawaran (Carnegie Mellon,
Pittsburgh, PA). Alat biaya-manfaat menyajikan siklus hidup data lebih dari 200 studi kasus-
laboratorium, lapangan, dan studi simulasi yang mengungkapkan manfaat lingkungan yang
besar dari berbagai sistem bangunan canggih dan inovatif. Manfaat kesehatan dari kinerja
tinggi bangunan yang dirancang untuk memberikan high-kualitas udara, kontrol termal,
cahaya, ergonomi, privasi, dan interaksi serta akses terhadap lingkungan alam dianalisis (
Pusat Gedung Kinerja dan Diagnostik / Bangunan Sistem Konsorsium Integrasi Lanjutan
2005 ). Komponen berikut dimasukkan:

 sehat udara, berkelanjutan;

 sehat kontrol, termal berkelanjutan;

 sehat cahaya, berkelanjutan;

 tempat kerja ergonomi dan kualitas lingkungan;

 akses ke lingkungan alam, dan

 penggunaan lahan dan transportasi.

Sehat udara, berkelanjutan

Komponen ini tergantung pada komitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas udara
luar, memaksimalkan ventilasi alami dengan campuran-mode pemanas, ventilasi, dan
pendingin ruangan (HVAC) sistem, dan ventilasi udara terpisah dari pendingin termal,
memberikan udara tugas dan kontrol individu, dan meningkatkan pengendalian polusi sumber
dan filtrasi. Studi kasus internasional telah menunjukkan bahwa kinerja tinggi strategi
ventilasi mengurangi penyakit pernapasan 9-20% dan meningkatkan produktivitas individual
antara 0,48 dan 11%, dengan biaya energi kecil untuk meningkatkan tingkat udara luar
dengan pemulihan panas, atau penghematan energi 25-50% untuk alam ventilasi dan
dicampur-modus ruangan (misalnya, Fisk dan Rosenfeld 1997 ; . Kroeling et al, 1988 ).

Sehat kontrol, termal berkelanjutan

Komponen kedua tergantung pada komitmen untuk ventilasi udara terpisah dari termal,
desain pendingin untuk ukuran zona dinamis termal, memberikan kontrol panas individu
(misalnya, Underfloor udara), desain untuk membangun load balancing dan kenyamanan
berseri-seri, dan prototyped insinyur, sistem yang kuat. Studi kasus internasional
menunjukkan bahwa suhu memberikan kontrol individu untuk setiap pekerja meningkatkan
produktivitas individu dengan 0,2-3% dan mengurangi sindrom gedung sakit (SBS) gejala
dan ketidakhadiran, sementara menghemat 25% energi pendingin (misalnya, Wyon 1996 ).
Sehat cahaya, berkelanjutan

Komponen ketiga dapat dicapai dengan memaksimalkan penggunaan cahaya matahari tanpa
silau, memilih perlengkapan pencahayaan kualitas tertinggi, memisahkan tugas dan cahaya
sekitar, dan merancang plug-and-play dengan zona pencahayaan pencahayaan dinamis. Studi
kasus menunjukkan bahwa desain pencahayaan ditingkatkan meningkatkan produktivitas
individual antara 0,7 dan 23%, mengurangi sakit kepala dan gejala SBS oleh 10-25%,
sekaligus mengurangi beban energi tahunan oleh 27-88% ( Heschong et al. 2002 ).

Tempat kerja ergonomi dan kualitas lingkungan

Memperbaiki komponen keempat memiliki, sebagai tujuan, kesejahteraan dan efisiensi


pekerja individu dengan teknologi hemat energi, pencahayaan yang optimal, suhu, dan
penempatan furnitur, dan bahan interior sehat. Desain yang berkelanjutan tergantung pada
penggunaan material yang mendukung lingkungan yang sehat sekaligus mengurangi energi
transportasi yang membawa masalah kesehatan sekunder. Pemilihan bahan adalah penting
untuk kinerja termal, kualitas udara dan outgassing, toksisitas dalam kebakaran, penyebab
kanker serat, dan cetakan, semua yang mempengaruhi sistem pernapasan dan pencernaan,
mata, dan kulit ( Dainoff 1990 ).

Akses ke lingkungan alam

Komponen kelima ini dicapai dengan memberikan akses individu dengan alam dengan
memaksimalkan penggunaan cahaya matahari tanpa silau, memaksimalkan penggunaan
ventilasi alami dengan campuran-mode HVAC, dan merancang untuk pemanas surya pasif
dan pendinginan. Akses ke lingkungan alam dapat meningkatkan produktivitas individu
antara 0,4 dan 18% dan mengurangi ketidakhadiran, SBS, dan waktu pemulihan sambil
menyimpan bahkan 40% dari energi pencahayaan ( Pusat Gedung Kinerja dan Diagnostik /
Bangunan Advanced Systems Integrasi Konsorsium 2005 ).

Penggunaan lahan dan transportasi

Komponen terakhir ini dapat ditingkatkan dengan komitmen untuk merancang campuran
menggunakan komunitas, memungkinkan untuk mobilitas multigenerasi dengan campuran-
mode transportasi, dan melestarikan dan merayakan pemandangan alam. Untuk penggunaan
tanah, lingkungan walkable dapat berkontribusi untuk pencegahan obesitas ( Srinivasan et al.
2003 ). Atap dingin dan perkembangan komunitas keren dengan kenaikan permukaan indah
dan kanopi pohon menunjukkan penurunan beban pendinginan tahunan sebesar 10%,
pendinginan puncak sebesar 5%, serta manfaat untuk penyerapan karbon, manajemen badai
limpasan, dan penurunan 6-8% pada kabut asap yang berpotensi mengurangi penyakit
pernapasan ( Rosenfeld dan Romm 1997 ).

Mengukur Nilai Lingkungan Dibangun untuk Kesehatan Top

Sangat penting untuk memasukkan biaya siklus hidup penuh lingkungan berkualitas rendah
dibangun, dari bahan-bahan untuk sistem penggunaan lahan dan transportasi. Berdasarkan
biaya asuransi kesehatan dilaporkan dalam lima referensi oleh organisasi nirlaba independen,
perusahaan sumber daya manusia penelitian, dan pemerintah AS, biaya majikan rata-rata
untuk asuransi kesehatan adalah sekitar US $ 5.000 per karyawan per tahun pada tahun 2003
( Gambar 1 ). Beberapa kondisi kesehatan dan penyakit telah dikaitkan dengan kualitas
lingkungan indoor, termasuk pilek, sakit kepala, penyakit pernapasan, gangguan
muskuloskeletal, nyeri punggung, dan gejala SBS. Ini disajikan dalam Gambar 1 dengan
referensi.

Lingkungan dalam ruangan suboptimal dapat menyebabkan berbagai efek yang merugikan
kesehatan yang secara langsung menghasilkan kunjungan ke dokter meningkat dan perawatan
medis. Hal ini menyebabkan kenaikan biaya asuransi kesehatan, baik untuk lembaga dan
individu. Perbaikan lingkungan dalam ruangan, seperti tingkat ventilasi meningkat, ergonomi
lebih baik dan pencahayaan, dan pemanasan dan pendinginan yang lebih baik metode, akan
mengurangi banyak gejala yang merugikan dan penyakit dijelaskan di atas.

Kesehatan manusia dalam lingkungan yang dibangun adalah salah satu yang paling upaya
penelitian sangat dibutuhkan, membutuhkan baik eksperimental dan penelitian lapangan.
Percobaan laboratorium terkontrol perlu dilakukan secara simultan dengan percobaan di
gedung-gedung yang sebenarnya untuk memetakan rantai konsekuensi dan untuk
mengidentifikasi kemungkinan bangunan terkait penyebab meningkatnya masalah
pernafasan, kelelahan, stres, depresi dan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan
penurunan kualitas hidup . Namun ada investasi federal sangat sedikit dalam mendefinisikan
dan menilai bangunan sehat dan masyarakat ( Gambar 2 ).

Kesempatan untuk secara substansial meningkatkan kesehatan warga bangunan dan


masyarakat melalui investasi dalam bahan berkualitas tinggi, sistem, dan perencanaan
penggunaan lahan yang signifikan. Katalis untuk investasi ini harus penelitian dan kebijakan
berikutnya berdasarkan keahlian gabungan dari komunitas riset kesehatan dan desain yang
berkelanjutan dan disiplin rekayasa bahwa kita bertanggung jawab untuk membangun
lingkungan kita.

Manusia Pengaruh on Air Sehat Indoor Top

Manusia memiliki peran utama dalam menjaga kualitas lingkungan dalam ruangan di mana
mereka tinggal. Gaya hidup yang mempengaruhi IEQ meliputi:

 Pribadi pembersihan kebiasaan. Contohnya termasuk frekuensi pembersihan dan


pencucian sprei dan handuk.

 Pribadi lainnya perilaku seperti apakah dapur atau kamar mandi penggemar yang
umum digunakan dan apakah jendela dibuka untuk meningkatkan sirkulasi udara jika
produk konsumen tertentu digunakan.

 Jenis-jenis produk konsumen yang dibeli dan di mana dan bagaimana konsumen dan
penghuni lainnya dari tempat tinggal menggunakannya.

 Keputusan tentang jenis perabotan rumah atau apartemen yang dibeli, misalnya,
kehadiran karpet dan tirai di berbagai ruangan, dan pilihan renovasi.

 Keputusan tentang jenis-jenis peralatan yang dibeli, misalnya, sistem pembersihan


udara pusat atau vacuum cleaner efisiensi tinggi.

 Pribadi pembersihan kebiasaan.


Contoh sumber-sumber polutan dalam ruangan seperti timbal, pestisida, hidrokarbon
polisiklik aromatik (PAH), alergen, dan senyawa organik volatil (VOC) termasuk produk
konsumen, sekarang debu di karpet dan, mebel hewan peliharaan rumah tangga, atau polutan
memasuki rumah dari udara luar. Akumulasi debu, tungau debu, dan dilacak-dalam tanah di
karpet tua, sofa, kasur dan tampaknya menjadi sumber utama paparan untuk memimpin,
pestisida, alergen, PAH, dan VOC dan dapat dipengaruhi oleh kebiasaan membersihkan
seperti frekuensi debu dan mencuci sprei dan handuk ( Roberts dan Dickey 1995 ).

Pribadi lainnya perilaku di lingkungan dalam ruangan

Perilaku pribadi seperti membuka jendela dan menggunakan kipas angin dapat memiliki
dampak penting dalam mengurangi eksposur dari kegiatan seperti cat stripping ( et al, 2000
Riley. ). Jendela yang membuka perilaku dapat memiliki efek yang kuat pada tingkat
perubahan rumah itu udara, dengan demikian, faktor ini harus dimasukkan ke dalam analisis
paparan ketika memperkirakan paparan polutan udara dalam ruangan ( Howard-Reed et al,
2002. ). Perilaku yang berkaitan dengan pemanasan dan pendinginan bangunan juga dapat
mempengaruhi tingkat pertukaran udara dan prevalensi kontaminasi mikroba dan kimia (
Flannigan dan Miller 2001 ). Umum rumah tangga penggunaan air kegiatan seperti mandi,
clotheswashing, cuci tangan, mandi, pencuci piring, dan paparan mandi tidak langsung dapat
meningkatkan eksposur kimia dalam ruangan dengan menghirup menguap atau bahan kimia
aerosol dan dengan sengaja menelan air. Sebagai contoh, beberapa dari kenaikan terbesar
dalam paparan sistemik untuk trihalomethanes (THM) telah dikaitkan dengan mandi
(langsung dan tidak langsung), mandi, dan tangan pencuci piring ( McKone 2005 ; . Nuckols
et al 2005 ). Aktivitas seperti memasak, seni dan kerajinan, membersihkan lantai, dan lukisan
dapat berkontribusi untuk jangka pendek peningkatan tingkat VOC dalam ruangan. Tingkat
VOC berkurang dicapai dengan menghidupkan sistem AC ( Clobes et al. 1992 ). Kegiatan
terbukti menghasilkan sejumlah besar partikel dalam ruangan termasuk memasak, merokok,
pembersihan, sumber seperti rokok samping aliran asap, lilin lilin murni, lilin wangi,
penyedot debu, udara-penyegar semprot, flat iron (dengan atau tanpa uap) pada selembar
kapas, radiator listrik, dan listrik dan kompor gas ( Afshari et al. 2005 ).

Sebuah studi oleh Ferro et al. (2004) dari partikel pribadi, indoor, dan outdoor (PM)
konsentrasi untuk berbagai kegiatan manusia ditentukan menemukan bahwa kegiatan yang
mengakibatkan eksposur tertinggi kepada PM dengan diameter aerodinamis ≥ 2,5 pM (PM
2,5), ≥ 5 pM (PM 5), dan ≥ 10 pM (PM 10) adalah mereka seperti membersihkan debu kering,
melipat pakaian dan selimut, dan membuat tempat tidur. Kegiatan-kegiatan tersebut
terganggu waduk debu pada perabot dan tekstil. Semangat kegiatan dan jenis lantai juga
merupakan faktor penting bagi resuspension debu. Temuan menunjukkan bahwa berbagai
kegiatan dalam ruangan resuspension manusia meningkatkan paparan PM dan berkontribusi
pada efek "awan pribadi" ( Ferro et al. 2004 ).

Produk konsumen dan penggunaannya pada rumah tinggal

Berbagai produk rumah tangga dapat digunakan sendiri atau bersamaan dengan produk
lainnya untuk membersihkan, kosmetik, atau berbagai keperluan lainnya. Konsumen studi
telah menemukan bahwa tidak mungkin variasi yang besar intra-serta interindividual dalam
frekuensi, durasi, dan jumlah penggunaan produk seperti deterjen pencuci piring, pestisida,
produk pembersih, dan rambut-styling produk ( Weegels dan van Veen 2001 ) . Kegiatan
rumah tangga biasa dapat meningkatkan eksposur bahan kimia organik volatil (VOC) sampai
dengan faktor 100 dibandingkan dengan eksposur selama periode tidur dan jauh di atas
konsentrasi tertinggi luar ruangan yang diamati. Asosiasi utama produk konsumen dengan
eksposur kimia tertentu dalam ruangan termasuk pengharum dan tingkat p-dichlorobenzene,
pencuci piring dan deterjen laundry dan tingkat kloroform, merokok dan kadar benzena dan
stirena, dan melukis dan menggunakan remover cat dan tingkat n -dekana dan n-undecane (
Wallace et al. 1989 ).

Selain itu, kombinasi produk konsumen, atau campuran dari produk konsumen dengan udara
luar, dapat menghasilkan iritasi saluran pernapasan. Agen pembersih dan penyegar udara
dapat mengandung bahan kimia yang bereaksi dengan kontaminan udara lainnya untuk
menghasilkan produk sekunder yang berpotensi membahayakan. Sebagai contoh, terpena dari
produk konsumen dapat bereaksi dengan ozon di udara dalam ruangan untuk menghasilkan
polutan sekunder ( Clausen et al 2001. ; Nazaroff dan Weschler 2004 ).

Rumah perabot dan dekorasi

Keputusan tentang perabot rumah dan dekorasi, seperti jenis furnitur dibeli, kehadiran karpet
dan tirai di berbagai ruangan, dan pilihan renovasi, juga dapat mempengaruhi eksposur
kontaminan dalam ruangan. Misalnya, renovasi tempat tinggal dan penerapan metode
konservasi energi dapat mengurangi ventilasi dan meningkatkan kelembaban relatif.
Perubahan faktor-faktor ini bisa meningkatkan kadar debu, tungau debu, jamur, VOC, dan
polutan udara lainnya dalam ruangan ( Roberts dan Dickey 1995 ).

Peralatan rumah tangga

Keputusan tentang jenis-jenis peralatan yang dibeli dapat didorong sebagian oleh kebiasaan
membersihkan pribadi, misalnya, seberapa bersih tempat tinggal disimpan. Selanjutnya,
menggunakan AC saat tidur dapat menyebabkan cukup build-up di ruang karbon dioksida
(CO 2) dari semua jenis sistem pendingin udara. Ini CO 2 tingkat secara substansial lebih
tinggi dari tingkat di kamar tidur berventilasi alami. Penelitian ini dilakukan untuk
menyelidiki apakah penghuni menunjukkan gejala SBS saat tidur di ruangan ber-AC serta
kamar tidur berventilasi alami. Hampir semua penghuni yang menggunakan AC saat tidur
menunjukkan satu atau lebih gejala SBS dan biasanya ditampilkan lebih gejala SBS setelah
menggunakan AC daripada ketika mereka menggunakan ventilasi alami. Survei tersebut juga
mengungkapkan bahwa frekuensi dan durasi menggunakan AC memiliki dampak penting
pada pameran gejala SBS ( Wong dan Huang 2004 ).

Berkelanjutan Perkembangan Pengendalian Emisi dari Produk dan Bahan Bangunan


Atas

Saat ini, produk konsumen lebih banyak dan bahan bangunan sedang diteliti dan disertifikasi
serendah kimia pemancar produk dan bahan untuk melayani sebagai tindakan pengendalian
utama untuk mencapai kualitas udara yang baik dalam ruangan. Produk utama yang
diidentifikasi oleh US Environmental Protection Agency (EPA) sebagai sumber polusi udara
dalam ruangan adalah office furniture, lantai, cat dan pelapis, perekat dan sealant, penutup
dinding, peralatan kantor, produk kayu, tekstil, isolasi, dan produk pembersih. Protokol emisi
pengujian produk telah dirancang untuk membantu memastikan bahwa hasil tes dapat
diterjemahkan ke dalam skenario dunia nyata penggunaan produk.

American Society for Testing Material (ASTM) telah menetapkan pedoman untuk mengukur
emisi kimia menggunakan ruang lingkungan. ASTM D5116-97 ( ASTM 2007a ) dan D6670-
01 ( ASTM 2007b ) merupakan dasar untuk beberapa produk khusus protokol tes. Satu
pengujian laboratorium, Greenguard Lingkungan Institute (GEI) di Atlanta, Georgia, telah
membentuk berbasis kinerja standar untuk barang label dengan kimia rendah dan emisi
partikel untuk digunakan dalam ruangan, terutama bahan bangunan, perabot interior, mebel,
pembersihan dan pemeliharaan produk, elektronik peralatan, dan produk perawatan pribadi.
Standar GEI menetapkan prosedur sertifikasi, termasuk metode pengujian, tingkat emisi yang
diijinkan, produk pengumpulan dan penanganan sampel, pengujian jenis dan frekuensi, dan
proses program aplikasi dan penerimaan ( GEI 2005 ). Karpet dan "Green Label" Karpet
Institute Testing Program untuk Karpet dan Vacuum Cleaners di Dalton, Georgia, adalah
contoh lain dari pengujian dan sertifikasi rendah memancarkan produk (Karpet Karpet dan
Institute 2005).

Bahan bangunan "Smart" dan coating yang dikembangkan melalui program uji untuk bahan
bangunan yang inovatif, dengan tujuan mengurangi polusi udara dalam ruangan. Salah satu
contoh adalah PICADA (fotokatalitik Inovatif Penutup Aplikasi untuk De-Polusi Penilaian)
proyek, yang melibatkan konsorsium Eropa perusahaan swasta, lembaga penelitian, dan Pusat
Penelitian Bersama Komisi Eropa. Bahan konstruksi "pintar" (plester, mortar, beton
arsitektur) dan coating mengandung titanium dioksida (TiO 2). Nitrogen oksida (NO x) gas dan
senyawa organik menyebar melalui permukaan berpori dari bahan dan coating dan menempel
pada nanopartikel TiO 2. Penyerapan sinar ultraviolet oleh TiO 2 menyebabkan
photoactivation dan degradasi berikutnya dari polutan teradsorbsi ke partikel. Produk asam
diciptakan oleh proses ini terhindar dari hujan dan / atau dinetralkan oleh basa kalsium
karbonat yang terkandung dalam bahan. Seperti bahan bangunan baru bisa membantu untuk
mengurangi kadar gas NO x yang menyebabkan masalah pernapasan dan produksi asap
pemicu, dan zat beracun lainnya seperti benzena.

Tests with photocatalytic materials under field conditions have shown that outdoor air quality
can be significantly improved. For example, up to 60% reduction in the concentration of NO x
at street level was detected after 7,000 m 2 of road surface in Milan, Italy, were covered with
a photocatalytic cementlike material. Such new construction materials and coatings could
play a major role in helping meet the European Union (EU) target of reducing NO x levels to
< 21 ppb/year by 2010. Although EU researchers have focused on the development of these
types of materials for outdoor applications, future work is planned to determine whether these
products can also be used as depolluting building materials and coatings in indoor
environments ( PICADA 2005 ).

Fungal Resistance of Construction Materials and Finishes Top

Dampness, moisture, and mold problems in buildings are a major factor affecting the quality
of indoor air worldwide [ Institute of Medicine (IOM) 2004 ]. These phenomena have a well-
documented link to health effects such as respiratory symptoms and asthma ( Bornehag et al.
2001 , 2004 ; IOM 2004 ; Peat et al. 1998 ). Various signs of dampness or moisture damage
are common in modern buildings ( Nevalainen et al. 1998 ), and the prevalence of
observations of mold varies from 1.5–20% ( Bornehag et al. 2005 ; Anonymous 1993 ).

Dampness and mold are complex problems both from the point of view of building
construction and human health. Although fungal spores are present everywhere, it is when
dampness and moisture are uncontrolled that fungi grow and thus develop into visible mold.
Use of fungicides or disinfection products do not solve the problem and may even be an
additional load to indoor chemical exposures. Moisture control may be difficult to manage in
existing buildings, and therefore any delay in the development of actual mold damage allows
time for drying of the moistened materials. It is evident that the materials of a healthy
building should be sturdy and resistant to microbial growth. It is also evident that both
dissemination of information and access to training about the risks of dampness and mold are
necessary for control of the problem. Training should be directed to professionals in building
design and construction as well as in building maintenance, management, and renovation.
Furthermore, the general public, as the users and occupants of buildings, plays an important
role in prevention and control of these problems. Therefore, their awareness of the risks of
dampness and interventions to control it is critical.

Adan (1994) found that the finishing materials on buildings play a pivotal role in mold
growth and the quality of the indoor environment. Effects are most pronounced in places with
highly transient moisture loads such as bathrooms. Regardless of insulation levels and even
with high ventilation rates, moistening of surfaces cannot be avoided. Moisture retention in
the finish may cause sustained high surface humidity, even when the indoor air is dry. This
explains why, in modern highly insulated dwellings in cold and temperate maritime climates,
mold risk is primarily a matter of material properties. Considering the industrial trend toward
ecofriendlier products, which is generally accompanied by an increase in constituent
biodegradability, the situation is growing worse.

Therefore, a sustained strategy of indoor fungal growth control must consider the pivotal role
of finishing products. Two major developments are promising:

 Research and development is under way in the supply industry, with the goal of
reduced material susceptibility. This initiative is driven primarily by environmental
legislation and concerns biocides in particular.

 Performance requirements in building codes and/or consumer-oriented product


labeling are being considered for finishes. The finishing materials very often are a
designer's or consumer's choice. Labeling can make the end-user conscious of the
consequences.

Reducing biosusceptibility

Presently, sufficient resistance of materials to microbial attack requires addition of biocides,


with paints being the main application area. There are two major technical limitations in
terms of release and environmental impact.

First, the activity period of the biocide is usually much shorter (maximum 1–2 years) than the
desired service life of the finish, leading to early replacement. Biocides tend to leach out
quickly in the early stages of the coating's lifespan, thereby decreasing the amount of active
material available for the longer term. Raising initial biocide concentrations tries to counter
this effect. Biocides must be sufficiently mobile to find their way to the surface.
Consequently, biocides are inherently sensitive to leaching, especially when the surface is in
direct contact with water.

To prolong the effective release period, a viable approach is to incorporate a retarding step
before the diffusion of the biocide to the surface occurs. A number of such approaches have
been introduced. Most are based on reservoir properties of added porous materials such as
zeolites and silica (eg, Edge et al. 2001 ). Other release-concepts are emerging, addressing
release-on-demand (inclusion of nanopackages), slow release, and so-called bioswitches,
which have been applied successfully in other areas such as medical applications and food
packaging.

Second, most traditional biocides, for example, mercury compounds, are or will soon be
under prohibitive rules. In this context, the EU Biocides Directive 98/8/EC ( European
Parliament and the Council of the EU 1998 ) reflects a tightened environmental policy.
Therefore, European industries are eagerly searching for ecofriendlier alternatives.

Toward performance requirements and product labeling

The recognition of the crucial role of the interior finish calls for an approved method for
assessing the its mold control performance. Such a method is a basic instrument for product
labeling and end-user implementation. In addition, control of fungal growth on materials has
been identified as a priority in EU member states responding to mandate M/366 (approved
November 2004; EU Commission 2005c ). The CPD applies to all construction products that
are produced for or incorporated within building and civil engineering construction works. It
harmonizes all construction products subject to regulatory controls for marking purposes.

Present methods use a single moisture regime and do not explicitly consider effects of
transient moisture loads and subsequent material performance in relation to the transient
loads. Most tests are based either on a more or less steady-state level of the relative humidity
below saturation ( Anonymous 1968 , 1975 , 1978 , 1986 , 1988a ) or unambiguous surface
moistening ( Anonymous 1988b , 1989a , 1989b ). Adan et al. (1999) proposed a new test
that considers the effect of indoor climate dynamics.

Pilot application of the test during the past decade yielded a highly reproducible and
discriminating picture of material performance in terms of fungal resistance and showed
performance that might differ considerably based on the moisture load. Tests were conducted
specifically on silicon caulking typically applied in sanitary rooms ( Adan and Lurkin
1997a ); a wide range of coating types including waterborne interior paints ( Adan et al.
1999 ); specialties such as high-absorbing claddings ( Adan and Lurkin 1997b ) and ceramic
coatings ( Sanders 2002a ); fiber products, gypsum-based plasters, and wallpapers including
glues ( Adan et al. 1999 ); and cement-based panels ( Sanders 2002b ). Fungal resistance was
found to be a product-based feature and application oriented, emphasizing the importance of
indoor climate dynamics for mold resistance. These findings laid the foundation for an
approved product qualification system in the Netherlands with respect to fungal resistance.
Such a system is a step toward performance requirements in building regulations. Moreover,
product labeling provides support to end users, ie, tenants and building owners, the actual
occupants.

Labeling is defined by a three-level classification system: I, resistant; II, fairly resistant; and
III, sensitive ( Table 1 ). These definitions are based on analysis of the entire growth pattern
as a function of time ( Adan 1995 ; Adan et al. 1999 ).

The basic principle underlying the classification system is the potential of most products to
exhibit widely divergent behavior as a function of the moisture load. In the past decade, in
about 50% of the tested products, steady-state and transient (ie, condensation) conditions
showed highly differing behavior, underlining the importance of considering both climatic
conditions in assessing product performance. Consequently, a labeling system should be
connected to a recommended application. The best quality (labeled “I”) in terms of resistance
reflects that the majority of mold problems occurs in indoor areas with a distinct vapor
production [eg, bathrooms and kitchens in 60 and 40% of cases in the Netherlands,
respectively ( Anonymous 1993 )]. In all other indoor areas, with a more or less steady-state
indoor humidity, risks of surface growth are a consequence of interaction of finishing
product, building construction—thermal bridging in particular—and average humidity or
ventilation. In these cases, product labeling discriminates between fairly resistant products
that can be applied on thermal bridges and sensitive products that should be applied only on
inner constructions in dry environments.

Kesimpulan Atas

We discussed the issue of how to design a healthy building from three viewpoints. The first
approach describes sustainable development, focusing on what should be considered in
design and land use. Second, the analysis of how occupants affect their indoor air quality
links the everyday use of the building to its design. Third, the overview of recent
developments in products and materials and their certification and labeling indicates a trend
toward addressing current problems.

Sustainable design rediscovers the social, environmental and technical values of pedestrian,
mixed-use communities, using existing infrastructures, including main streets and small-town
planning principles, and recapturing indoor–outdoor relationships. Sustainable design
introduces benign, nonpolluting materials and assemblies with lower energy requirements
and higher durability and recyclability.

Humans have a major role in maintaining the healthy indoor environment, especially in
residences. This role includes personal cleaning habits and other personal behaviors. The
occupants of the building decide the types of consumer products to be used and furnishings
and appliances to be purchased, as well as where and how they are used. Thus, the occupant
has a key role in determining the quality of indoor air in his/her residence.

Certification of consumer products and building materials as low-emitting products is a


primary control measure for achieving good indoor air quality. Key products in this respect
are office furniture, flooring, paints and coatings, adhesives and sealants, wall coverings,
wood products, textiles, insulation, and cleaning products. The finishing materials have a key
role in moisture retention and mold growth. The goal of product development is to reduce
material susceptibility, to establish performance requirements for finishes in building codes
and to require consumer-oriented product labeling.

Training professionals in various fields of design, construction, maintenance, and


management of the building is necessary in developing healthier environments for living and
work. Dissemination of information concerning the healthiness of the indoor environment
and what a consumer can do about it is essential to increase root-level activities toward
obtaining and maintaining healthier buildings.

Figures and Table Top

http://ehp03.niehs.nih.gov/article/fetchArticle.action?articleURI=info%3Adoi
%2F10.1289%2Fehp.8988
NDOOR KUALITAS UDARA (IAQ)

Perbedaan HBS adalah kami memberikan solusi nyata lingkungan dibangun, bukan
memperbaiki jangka pendek .... Fokus layanan kami adalah pada keberlanjutan -
organisasi terkemuka melalui perubahan yang mereka butuhkan untuk mengurangi
resiko dan menciptakan bisnis yang jauh lebih berkelanjutan dan lingkungan hidup
sehat.

IAQ adalah kualitas dan sifat udara dalam ruangan, ini mempengaruhi tidak hanya
kesehatan dan kesejahteraan mental penghuni Anda, tetapi efisiensi siklus hidup
dan berkelanjutan bangunan.
Tumbuh kesadaran lingkungan secara logis telah menyebabkan meningkatnya
kesadaran menjaga diterima, tingkat IAQ bersih dan sehat. (Bukti menunjukkan
manusia yang hidup dalam struktur modern, dengan sistem pendingin udara
menyalurkan, memiliki resiko 45% lebih besar dari jatuh sakit dan menjadi terkena
infeksi saluran pernapasan, atas mereka yang bekerja dan tinggal di daerah ventilasi
alami).

IAQ dampak pada kehidupan masyarakat, kenyamanan, kesehatan dan


kesejahteraan mereka secara umum. Sangat penting untuk memastikan hanya
teknisi yang sangat terlatih menyelidiki dan mengurangi masalah IAQ untuk
memastikan itu diperbaiki. Setelah penilaian dan pengambilan sampel (baik udara
dan permukaan) kita akan menganalisis IAQ, menghasilkan Laporan IAQ formal,
baik lisan dan didokumentasikan dan menghasilkan lingkup direkomendasikan
karya.

NDOOR AIR QUALITY (IAQ) 

The HBS difference is we deliver real built environment solutions;


not a short term fix.... Our service focus is on upon sustainability –
leading organisations through changes they require to reduce risk
and create a far more sustainable business and healthier living
environment.

IAQ is the quality and nature of indoor air; this affects not only the
health and mental wellbeing of your occupants but the lifecycle and
ongoing efficiency of a building. 
Growing environmental awareness logically has led to increased
awareness of maintaining acceptable, clean and healthy IAQ levels.
(Evidence shows humans who live in modern structures, with air
conditioning ducted systems, are at 45% greater risk of falling ill and
becoming affected by respiratory infections, over those who work
and live in naturally ventilated areas). 
IAQ impacts on people’s lives, their comfort, health and their
wellbeing generally. It’s crucial to ensure only highly trained
technicians investigate and mitigate an IAQ problem to make certain
it’s rectified. After assessment and sampling (both air and surface)
we will analyse the IAQ, produce a formal IAQ Report, both verbal
and documented and generate a recommended scope of works. 

Contaminated Duct Grills Contaminated Duct Grills

Ductwork After Contaminated Air


Contamination Removal Conditioning Ductwork

 
Contaminated Air Contaminated Air
Conditioning Ductwork Conditioning Ductwork

Contaminated Air Contaminated Air


Conditioning Ductwork Conditioning Ductwork

LEMBUT HIGIENE DAN PERAWATAN PROGRAM LANTAI

HBS memimpin industri lantai lunak dalam hal hasil peringkat bintang hijau dan
keberlanjutan. Keberlanjutan nyata melibatkan menilai kualitas lingkungan indoor
(IEQ) dari sebuah bangunan, energi, listrik dan penggunaan air, bahan diinstal,
penggunaan lahan dan ekologi, emisi dan inovasi.

Fokus HBS yang sedang berlangsung pada keberlanjutan bekerja untuk


menyediakan restorasi, jalur manajemen untuk:
Peningkatan estetika, nilai aset, efisiensi, dan presentasi
Peningkatan kesehatan hasil pasien, produktivitas staf
Kurang permintaan untuk TPA
Positif berdampak pada IAQ, IEQ
Tugas Perawatan
Pengakuan untuk kepemimpinan hijau
Keberlanjutan (jauh di luar garansi pabrikan)
Mencapai penghematan biaya riil melalui umur panjang (memulihkan tidak
mengganti / mengganti mentalitas)
Berkelanjutan pengelolaan dampak lingkungan dari lantai lembut Anda.
Hijau bintang praktek memastikan bangunan lebih murah untuk beroperasi,
meningkatkan tingkat perawatan pasien, mengurangi belanja modal yang diperlukan
dan umumnya memberikan udara jauh lebih sehat dalam ruangan dan kualitas
lingkungan.

Operasi untuk Australia-Selandia Baru Standar (AS / NZS 3733-1995), kami


menyelidiki, menilai dan memperkenalkan spesifik lokasi program pengobatan. HBS
memiliki hak eksklusif di Australia untuk Enkapsulasi, sebuah teknologi lantai unggul
lunak, yang dikembangkan selama 4 tahun yang berpusat pada serat karpet untuk
mengusir kotoran dan kontaminan menggunakan "rilis" inovatif sistem.

Pendekatan kami pemeliharaan-based atau restoratif menyediakan Anda dengan


fitur berikut, manfaat dalam perawatan:
Praktek manajemen tekstil ke luar hasil peringkat bintang hijau dan keberlanjutan.
Re-pendidikan dan pelatihan staf untuk memastikan karpet dibeli (modal biaya
pembelian besar awalnya) dikelola dengan baik untuk umur panjang; dikelola cukup
hanya sebagai biaya operasi kecil yang sedang berlangsung.
Penganggaran yang lebih baik, perencanaan siklus hidup yang halus lantai aset -
kita mendapatkan siklus hidup klien kami tahan di luar garansi Produsen.
Cepat-kering; pereduksi kemungkinan kontaminasi cetakan salib dan minimalising
gangguan pada operasi sehari-hari bisnis Anda, dan
Capitalising pada link, nyata positif antara kualitas lingkungan yang lebih baik indoor
(IEQ) dan produktivitas karyawan dan ketenangan pikiran.

SOFT FLOOR HYGIENE PROGRAMS AND TREATMENTS 

HBS leads the soft flooring industry in terms of green star rating
outcomes and sustainability. Real sustainability involves assessing
indoor environment quality (IEQ) of a building, its energy, power and
water use, materials installed, land use and ecology, emissions and
innovations. 

An ongoing HBS focus on sustainability works to provide restoration,


management pathways for:

 Enhanced aesthetics, asset value, efficiency, and presentation


 Improved patient health outcomes, staff productivity
 Less demand for landfill
 Positive impact on IAQ, IEQ
 Duty of Care
 Recognition for green leadership
 Sustainability (far beyond a manufacturer's warranty)
 Achieving real cost savings through longevity (restoring not
replace/replace mentality)
 Ongoing management of the environmental impact of your soft
flooring.

Green star practices ensure buildings are cheaper to operate,


improve levels of patient care, lessen necessary capital expenditure
and generally provide far healthier indoor air and environment
quality. 

Operating to Australian-New Zealand Standards (AS/NZS 3733-


1995), we investigate, assess and introduce site-specific treatment
programs. HBS has exclusive rights in Australia to Encapsulation; a
superior soft flooring technology, developed over 4 years which
centres upon the carpet fibres to expel dirt and contaminants using
an innovative “release” system. 

Our maintenance-based or restorative approaches provide you with


the following features, benefits in treatments:

 Management practices of your textiles to beyond green star


ratings outcomes and sustainability.
 Re-education and staff training to ensure the purchased carpet
(major capital purchase expense initially) is well managed for
longevity; managed quite simply as a minor ongoing operating
expense.
 Better budgeting, planning of your soft flooring asset lifecycles
– we get our clients lifecycle lasting beyond Manufacturer’s
warranty.
 Quick-dry; reducing possibility of mould cross contamination
and minimalising any interruption to your business’ daily
operations; and
 Capitalising on the tangible, positive link between better indoor
environment quality (IEQ) and employee productivity and
peace of mind.

 
HVAC DESANITISATION & CLEANING
(Pemanas, Ventilasi dan AC Systems)

Buruk hadir untuk sistem ventilasi adalah penyebab utama bagi kualitas udara yang
buruk dalam ruangan. Kemungkinan jika sebuah HVAC telah beroperasi selama
beberapa waktu tanpa perhatian, itu mungkin beredar bau, pencemar biologis, debu
dan racun.
Sistem HVAC membutuhkan perawatan dan pemurnian secara berkala. Profesional
HBS rutin memeriksa pemanas, ventilasi dan sistem pendingin unit pendingin untuk
dekontaminasi, memurnikan dan memperpanjang siklus hidup peralatan HVAC, ini
menghemat waktu, uang dan menyediakan jauh lebih bersih, udara sehat untuk
penghuni Anda.

HBS dapat mengatasi semua jenis masalah kualitas udara dalam ruangan, dan
menyediakan membutuhkan saluran kerja pembersihan yang efisien, bersih dan
biaya yang efektif, pemurnian dan layanan monitoring untuk kedamaian pikiran
Anda.

Manfaat memiliki sistem HVAC Anda secara rutin, profesional dibersihkan meliputi:
Membantu mengembalikan efisiensi energi puncak, meningkatkan kinerja sistem
HVAC
Menghilangkan bau ofensif, kontaminan biologis dll
Mengurangi potensi pertumbuhan jamur
Mengurangi risiko kebakaran dan meminggirkan peristiwa kegagalan sistem
Memastikan tugas yang sedang berlangsung pelayanan dan kepatuhan lanjutan dari
aset Anda
Pengurangan biaya operasi masa depan, dan / atau biaya restorasi.
Situs kami operasi tertentu sesuai dengan kebutuhan sangat beragam.
Kami desanitise dan jasa semua jenis sistem HVAC

Pembersih profesional kami dan pemeliharaan sistem HVAC menjamin fungsi


optimal dari sistem anda, konservasi energi dan yang paling penting, lebih baik
kualitas kesehatan dan kebersihan di kantor, rumah atau lingkungan dibangun
komersial. Buatlah prioritas hari ini untuk mendapatkan Anda membutuhkan saluran
kerja HVAC diperiksa dan diuji oleh para profesional.
HBS memiliki hubungan formal dengan IAQ layanan, AS - yang keahlian khusus dan
inovasi di semua bidang masalah kualitas udara dalam ruangan adalah terkemuka di
dunia

HVAC DESANITISATION & CLEANING 


(Heating, Ventilation and Air-Conditioning Systems) 

Poorly attended to ventilation systems are major culprits for poor


indoor air quality. Chances are if a HVAC has been operating for
some time without attention, it is possibly circulating odours,
biological contaminates, dust and toxins. 
HVAC systems require maintenance and purification at regular
intervals. HBS professionals routinely inspect heating, ventilation
and air conditioning unit systems to decontaminate, purify and
extend the lifecycle of HVAC equipment; this saves you time, money
and provides far cleaner, healthier air to your occupants. 

HBS can address any type of indoor air quality concern, and


provides efficient, clean and cost effective ductwork cleaning,
purification and monitoring services for your peace of mind. 

Benefits of having your HVAC system routinely, professionally


cleaned include:

 Helps to restore peak energy efficiency, increases HVAC


system performance
 Eliminates offensive odours, biological contaminants etc.
 Reduces potential for mould growth
 Reduces fire risk and marginalises system failure events
 Ensures ongoing duty of care and continued compliance from
your asset
 Reduction of future operating costs, and/or costs of
restoration.
 Our site specific operations suit very diverse needs.
 We desanitise and services all types of HVAC systems

Our professional cleaning and maintenance of HVAC systems


ensures optimal functioning of your system, energy conservation and
most importantly, better quality health and hygiene across offices,
homes or commercial built environments. Make it a priority today to
get your HVAC ductwork inspected and tested by professionals. 
HBS has a formal association with IAQ services, USA – who specific
expertise and innovations in all areas of indoor air quality issues are
world-leading 
 

http://www.healthybs.com.au/

KERUSAKAN AIR RESTORASI

Untuk setiap situasi kerusakan air respon yang sangat cepat (dalam 24 sampai 48
jam) sangat penting untuk IAQ. Ini akan mencegah kontaminasi lebih lanjut dalam
jangka pendek, dan dampak buruk terhadap kesehatan penghuni, keamanan atau
keberlanjutan. HBS profesional terlatih dan teknisi memiliki pengetahuan dan
pengalaman untuk menangani setiap jenis situasi air kerusakan.

Kami dengan cepat mengisolasi sumber / s kontaminasi, tingkat intrusi dan jenis air
(putih, abu-abu atau hitam) dan kemudian memastikan metodologi terbaik dan jenis
pengobatan pilihan HBS. Setelah ini, kita akan melaksanakan tepat waktu, hemat
biaya lingkup bekerja untuk memulihkan dan mimalise risiko apapun / semua atau
efek samping kerusakan ini mungkin akan mengalami pada bangunan,
perlengkapan dan alat kelengkapan, dan yang lebih penting, atas kesehatan dan
keselamatan penghuninya .

 
 
Catatan Penting

Dapatkan bantuan profesional dalam 24 jam pertama - dengan kerusakan air, ini
sangat penting!
Jangan gunakan kipas angin untuk karpet kering ... ini lebih lanjut bisa menyebar
spora jamur, dan mungkin menyeberang mencemari seluruh bangunan dan aset-
asetnya.
Jangan menggunakan pemutih klorin [hipoklorit natrium] untuk membunuh jamur
atau disinfeksi daerah berjamur. Bleach bukan pembunuh efektif atau abadi
pertumbuhan jamur beracun dan spora jamur pada dan di dalam berpori, bahan
bangunan selulosa (seperti kayu kayu, dinding, eternit, partikel, kayu lapis, kayu
lapis pengganti, ubin langit-langit atau karpet dll)
Jangan pernah mencoba untuk melukis di atas masalah cetakan.
Cetakan mati masih dapat menyebabkan reaksi alergi, itu tidak cukup untuk
membunuh jamur, juga harus dihilangkan dengan tindakan fisik.

WATER DAMAGE RESTORATION 

For any water damage situation a very fast response (inside 24 to 48


hrs) is critical for IAQ. This will prevent further contamination over
the short term, and adverse effects to occupant health, safety or
sustainability. HBS trained professionals and technicians have
knowledge and experience to deal with any type of water damage
situation. 

We quickly isolate the source/s of contamination, intrusion levels and


type of water (white, grey or black) and then ascertain best
methodology and HBS’ preferred treatment type. Following this, we
will implement timely, cost-effective scope works to remediate and
mimalise any/all risk or adverse effects this damage may be having
upon the building, its fixtures and fittings, and more importantly,
upon the health and safety of its occupants. 

 
Important Notes

 Get professional assistance inside the first 24 hours – with


any water damage, this is crucial!
 Do not use fans to dry carpets ...this could further spread
mould spores, and possibly cross contaminate an entire
building and its assets.
 Do not use chlorine bleach [sodium hypochlorite] to kill
mould or disinfect mouldy areas. Bleach is not an effective
or lasting killer of toxic mould growth and mould spores on
and inside porous, cellulose building materials (such as wood
timbers, drywall, plasterboard, particleboard, plywood,
plywood substitutes, ceiling tiles or carpets etc)
 Never try to paint over mould problems.
 Dead mould can still cause allergic reactions; it’s simply not
enough to kill mould, it must also be removed by physical
action.

ejarah
Sejak tahun 1980, Bangunan Sehat telah tumbuh menjadi pemimpin dunia dalam
keberlanjutan perusahaan. Klien kami adalah "Siapa Siapa" dari perusahaan
komersial real estate. Dengan keahlian teknis dalam ruangan kualitas lingkungan
menangani lebih dari 4.400 bangunan di 45 negara yang berbeda, Bangunan Sehat
memiliki 30 tahun pengalaman terbukti yang diandalkan oleh baik jangka panjang
dan klien baru sama. Klien kami mencakup pemilik properti, manajer bangunan,
pengembang, arsitek, insinyur, dan instansi pemerintah. Jenis bangunan termasuk
kantor, kesehatan, pendidikan, multifamily dan penggunaan campuran perumahan,
kelembagaan, dan perhotelan. Kesuksesan kami didasarkan pada rekayasa padat
oleh teknisi yang telah dengan perusahaan kami untuk rata-rata sebelas tahun dan
beberapa selama 20 + tahun.

Bisnis kami solusi keberlanjutan berpikiran membawa nilai aset klien kami,
mempertahankan / menarik penyewa (dan karyawan), organisasi merek sebagai
pemimpin keberlanjutan dalam pasar, dan kewajiban operasional. Pada tahun-tahun
awal, Bangunan Sehat International, Inc (HBI) khusus terutama pada pekerjaan
reaktif berfokus pada sistem HVAC. Gedung pemilik dan manajer properti,
dihadapkan dengan dampak dari membangun masalah lingkungan terkait,
menugaskan kami untuk memecahkan masalah sebelum situasi memburuk. Sebagai
pelopor di bidang ini, Pengujian Bangunan Sehat '& Kelompok Diagnostik segera
mengembangkan konsep yang sedang berlangsung, program pemantauan proaktif
untuk kualitas udara dalam ruangan - sebuah konsep, yang sekarang diadopsi
sebagai prosedur operasi standar seluruh manajemen properti dan masyarakat
fasilitas manajemen.
Pemilik bangunan saat ini mengakui dampaknya terhadap lingkungan. Fokus ini
telah menjadi mainstream dan kepentingan penting untuk industri bangunan
komersial. Pada tahun 2008, keahlian Bangunan Sehat 'diperluas untuk mengatasi
green building berubah dan keberlanjutan perusahaan perlu serta efisiensi energi &
sumber daya teknis challengesfaced dalam industri dengan meluncurkan anak
perusahaan kami dimiliki sepenuhnya, Sehat Bangunan Solutions, LLC.
Dengan lebih dari 400 proyek LEED selesai, Bangunan Sehat menyediakan
berbagai kualitas tinggi dari solusi keberlanjutan bisnis minded. Pemimpin pemikiran
inovatif kami memberikan strategi keberlanjutan yang komprehensif perusahaan
untuk para klien kami melalui di-rumah Grup Keberlanjutan kami. Di-rumah kami &
Energi Resource Group memperluas keunggulan teknis kami mengkhususkan diri
pada komisioning, RCX, audit energi, proyek terbarukan, efisiensi air dan banyak
lagi.
Selama lebih dari tiga puluh tahun Bangunan Sehat telah memberikan keunggulan
teknis dan solusi lingkungan profesional untuk industri bangunan komersial global. 

Ini adalah janji kami tetap kepada klien komersial bangunan, sejak tahun 1980.

http://www.healthybuildings.com/history

LEED KREDIT: à la carte


Pada tahun-tahun sejak USGBC telah menawarkan program LEED untuk bangunan
yang ada, sertifikasi LEED telah berkembang dari layanan niche elit yang ditawarkan
oleh konsultan khusus untuk pelayanan yang berkualitas kontrol arus utama
profesional yang ditawarkan oleh banyak perusahaan jasa manajemen properti
utama. Daripada bersaing sebagai administrator LEED generik, Bangunan Sehat
telah menanggapi evolusi ini di industri dengan membangun reputasi nasional kami
untuk layanan berkualitas tinggi teknis di bidang kualitas lingkungan dalam
ruangan. Selama beberapa tahun terakhir kami telah mengembangkan keahlian luar
biasa dalam beberapa EBOM kredit teknis paling menantang LEED dan prasyarat,
sehingga kami bisa memberikan kredit ini sebagai sumber daya khusus untuk
properti manajemen dan konsultan LEED sama.
Karena sifat khusus dari kredit ini, ada nilai tinggi dalam outsourcing mereka untuk
spesialis. Risiko kegagalan berkurang, dan muka investasi dalam pengembangan
keahlian diminimalkan. Selain itu, keahlian ini tidak duduk menganggur antara
proyek atau terbuang setelah proyek selesai. Marilah kita menyelesaikan kredit
kompleks sehingga Anda tim administrasi LEED dapat fokus pada penyelesaian
proyek secara keseluruhan.
The "à la carte" Metode ini dirancang untuk memperoleh kredit LEED satu-per-satu
melalui keahlian teknis kami. Matriks bakat kami memiliki keahlian khusus yang
memungkinkan kita untuk memfasilitasi kredit individu atau poin dengan cara yang
efektif jauh lebih efisien dan biaya dari generalis LEED.
LEED NC EQc3.2 dan LEED CI EQc3.2 - Air Pengujian Kualitas Indoor
Bangunan Sehat awalnya ikut menulis kualitas udara dalam ruangan metode
pengujian yang diterbitkan oleh USGBC untuk EQc3.2. Keuntungan menggunakan
metode pengujian IAQ untuk mendapatkan kredit ini selama prosedur flush-keluar
termasuk dampak minimal dengan jadwal konstruksi, biaya lebih rendah, dan
kewajiban ditingkatkan. Bangunan yang sehat telah berhasil memperoleh kredit ini di
lebih dari 200 proyek LEED. Melalui koordinasi dan menggunakan peralatan
pengambilan sampel sesaat, kami memastikan kondisi yang menguntungkan
berlaku sebelum pengambilan sampel IAQ.
LEED EBOM IEQp1 - Kualitas Udara Indoor Kinerja Minimum (Pengujian
Ventilasi)
Bangunan Sehat memanfaatkan kalkulator ventilasi ASHRAE untuk menentukan
minimum yang diperlukan luar udara per ASHRAE 62,1-2007 untuk setiap unit
penyerahan udara menyediakan ventilasi dalam gedung. Menyusul identifikasi zona-
zona ventilasi kritis dan penyelesaian kalkulator ASHRAE, kami Manajer Proyek IAQ
mengukur udara luar pada setiap unit penanganan udara untuk memastikan
kepatuhan. Tim kami akan memastikan operasi yang tepat dari membangun sistem
pembuangan, termasuk: kamar kecil, dapur (jika ada) dan parkir. Bangunan sehat
akan menyelesaikan Template LEED-Online dan meng-upload dokumentasi yang
diperlukan.
LEED EBOM EAp1-Efisiensi Energi Praktek Manajemen Terbaik - Perencanaan,
Dokumentasi, dan Peluang (ASHRAE Tingkat I Energi Audit)
Bangunan sehat melakukan audit energi yang memenuhi persyaratan dari ASHRAE
Tingkat I, berjalan-melalui analisis.Perubahan biaya rendah atau tanpa biaya
potensial untuk fasilitas atau prosedur operasi dan pemeliharaan diidentifikasi dan
energi yang dihasilkan dan pemeliharaan tabungan dihitung. Penghematan
diperkirakan dari proyek modal juga disertakan.Sebuah perkiraan kasar dikompilasi
untuk menentukan rincian penggunaan energi untuk akhir utama penggunaan
kategori.Bangunan Sehat memberikan contoh LEED-compliant dan bekerja dengan
Owner untuk mendokumentasikan sebuah narasi sistem, rencana perawatan
pencegahan, rencana operasi bangunan, dan urutan operasi. Bangunan Sehat
melengkapi Template LEED-Online dan upload dokumentasi yang diperlukan.
LEED EBOM EA Kredit 2,1 - Bangunan yang ada Commissioning - Investigasi
dan Analisis
Opsi 1
Bangunan sehat melakukan penilaian situs untuk memahami bagaimana dan
mengapa sistem bangunan dan peralatan yang saat ini dioperasikan. Penilaian situs
sering kali berisi wawancara mendalam dengan operator bangunan dan staf,
tinjauan dokumen operasi yang ada, dan rekaman rinci tentang status peralatan dan
kondisi. Sebuah rencana retro commissioning dikembangkan dan diterapkan untuk
semua utama bangunan energi-menggunakan sistem. Bangunan Sehat
menghasilkan daftar Master of temuan yang mencakup semua masalah operasi
yang mempengaruhi kenyamanan penghuni 'dan penggunaan energi dan setiap
detail masalah diidentifikasi selama tahap investigasi dan analisis, bahkan jika itu
segera disesuaikan, diperbaiki, atau diperbaiki. Sebuah analisis biaya-manfaat akan
dilakukan untuk setiap perubahan operasional potensial, upgrade teknologi, dan
peningkatan modal. Bangunan sehat akan menyelesaikan Template LEED-Online
dan meng-upload dokumentasi yang diperlukan.
LEED EBOM EAc2.1 - ASHRAE Tingkat II Audit Energi
Opsi 2
Sebuah Tingkat II ASHRAE audit energi dibangun berdasarkan Tingkat I audit dan
dokumen lebih lanjut pemecahan penggunaan energi dalam gedung. Audit Tingkat II
berfokus lebih dekat pada pengukuran yang memerlukan modal dan tabungan rinci
dan analisis biaya akan dilakukan untuk setiap ukuran yang memenuhi kendala
Pemilik dan kriteria ekonomi.Bangunan sehat akan menyelesaikan Template LEED-
Online dan meng-upload dokumentasi yang diperlukan.
LEED EBOM EA Kredit 2,2 - Commissioning, Pelaksanaan
Sehat Bangunan dokumen pelaksanaan perbaikan biaya rendah atau tidak ada
operasional dan membantu pemilik dalam menciptakan rencana modal untuk
retrofits besar atau upgrade. Biaya keuangan yang diamati dan / atau diantisipasi
dan manfaat dari tindakan tersebut ditunjukkan. Selain itu, Bangunan Sehat
memberikan pelatihan berkelanjutan bagi staf manajemen. Sehat Bangunan update
operasi bangunan rencana yang diperlukan untuk mencerminkan perubahan dalam:
jadwal hunian, peralatan runtime jadwal, set poin desain dan tingkat
pencahayaan. Bangunan Sehat melengkapi Template LEED-Online dan meng-
upload dokumentasi yang diperlukan.
LEED EBOM EA Kredit 2,3 - Ongoing Commissioning
Program komisioning yang berkelanjutan meliputi unsur: perencanaan, pengujian
sistem, kinerja verifikasi, respon tindakan perbaikan, pengukuran yang sedang
berlangsung, dan dokumentasi untuk proaktif mengatasi masalah operasi. Bangunan
Sehat menciptakan rencana tertulis yang merangkum keseluruhan siklus
commissioning untuk bangunan oleh peralatan atau kelompok bangunan
sistem. Setidaknya setengah dari siklus komisioning harus diselesaikan sebelum
akhir periode kinerja.Bangunan Sehat melengkapi Template LEED-Online dan
meng-upload dokumentasi yang diperlukan.
Copyright ©, semua hak cipta
http://www.healthybuildings.com/leed-credit-a-la-carte

Membangun Sistem Sehat


Pemeliharaan dan Timbal Repair untuk spans Hidup Lebih Lama
Oleh Liz Prapaskah

Pasal Pilihan
Email ke Teman
Cetak Artikel
Tambahkan ke Favorit
Tambahkan ke 'Artikel Membaca'
Komentar
Sebuah bangunan adalah, dalam banyak hal, seperti body.If sebuah penduduknya
adalah jiwa, maka dipastikan sistem mekanis yang tetap berjalan adalah di hatinya.
Dan seperti yang peduli untuk tubuh seseorang dengan makan yang benar dan
berolahraga, demikian juga harus peduli bagi mereka manajemen sistem mekanik,
memastikan mereka berfungsi secara efisien dan baik sepanjang masa hidup
mereka.

Dengan jumlah yang tepat dari perencanaan dan tinjauan ke masa depan, merawat
sistem berskala besar bangunan dapat menjadi proses yang relatif tidak
menyakitkan. Mengetahui seluk-dan-beluk mesin ini - bagaimana mereka bekerja,
bagaimana bayi mereka dan membuat mereka terakhir - dapat sangat berharga
dalam menghemat uang, waktu dan frustrasi di jalan. Ini semua tentang mengetahui
apa yang diharapkan dan mempersiapkan untuk itu sebaik satu bisa.

Persiapan adalah Segalanya


Kunci untuk menjaga sistem, seperti boiler atau sistem HVAC atau sistem irigasi di
luar ruangan, adalah untuk merawat mereka dari hari pertama. "Maintenanceis
sangat penting," kata insinyur Russ Fernandes dari Becht Teknik di Corner Liberty,
New Jersey. "Para harapan hidup khas dari peralatan dapat melampaui secara
dramatis jika dirawat dengan baik."

Cadangan Spesialis Michael Callahan dari Advanced Cadangan Solutions, Inc di


Dover, New Hampshire, setuju. "Menunda pemeliharaan akan aus lebih cepat dan
usia peralatan peralatan lebih cepat," katanya. "Mengubah minyak, mengubah filter,
mengoles bagian semua bisa memperpanjang harapan hidup berguna dan dapat
menyelamatkan bangunan uang selama jangka waktu yang panjang. Anda ingin
memiliki kedua pemeliharaan dan sistem pemeliharaan pencegahan. "

Setiap bagian dari peralatan memiliki sebuah manual dengan saran termasuk
pemeliharaan terjadwal, kata Fernandes. Sangat penting untuk mematuhi jadwal
yang, baik melalui seorang profesional berlisensi yang mengkhususkan diri dalam
bagian tertentu dari peralatan atau melalui bangunan Tergantung pada ukuran
pertimbangan properti dan anggaran "super.", Beberapa HOAs dapat memilih untuk
melatih staf pemeliharaan mereka untuk menangani pemeliharaan terjadwal
daripada memanggil kontraktor luar masing-masing dan setiap waktu. Orang yang
melakukan pekerjaan, meskipun, itu pekerjaan yang harus dilakukan.

Dan itu pernah merupakan ide yang baik untuk menempatkan pemeliharaan yang
mati, jika hanya untuk logika sederhana "" Hukum Murphy. "Boiler hanya gagal di
musim dingin dan A / C hanya gagal di musim panas," kata Fernandes. Jadi jika
terlihat seperti boiler bertindak di bulan-bulan akhir musim dingin, lebih baik untuk
gigit masalah sejak awal musim semi datang daripada menunggu sampai musim
dingin gulungan sekitar lagi dan hanya berharap untuk yang terbaik. Pemilik Dingin
adalah pemilik bahagia.
Selain masalah pemeliharaan, sejumlah keadaan dapat faktor ke dalam masa hidup
sistem bangunan. Lokasi peralatan dapat memainkan peran lebih besar dari
beberapa mungkin berpikir, terutama untuk peralatan yang disimpan di luar air dekat
dan mungkin susceptibleto efek dari angin, laut dan pasir.

"Kualitas produk dan kualitas dari instalasi juga dapat membuat perbedaan," kata
insinyur Rebecca Gutierrez Sarana Teknik Associates di Waltham, Massachusetts.
Mungkin anggota dewan sebelumnya dipaksa untuk membeli pipa yang tidak
memenuhi standar yang biasa bangunan, atau mungkin mereka menyewa sebuah
installer yang membuat beberapa kesalahan selama pekerjaan itu; kedua masalah
ini bisa kembali menghantui sebuah HOA kemudian.

Ukuran bangunan juga dapat faktor dalam berapa lama sistem berlangsung.
"Apakah sistem ini ukuran yang tepat untuk bangunan?" Kata Callahan. Ini
pertanyaan penting karena "ketegangan mencoba untuk melayani sebuah bangunan
yang terlalu besar untuk sistem dapat prematur usia itu sistem." Itu berarti bahwa
boiler dirancang untuk melayani sebuah bangunan 20-unit yang bukan diinstal di
sebuah bangunan 40-satuan akan overtaxed dalam mencoba untuk berfungsi pada
dua kali kapasitas yang ditentukan tersebut. Seperti mobil subkompak mencoba
untuk menderek sebuah campervan, itu mungkin tidak akan mencapai tujuan.

Tanda-tanda Masalah
Bangunan sistem dapat dekade terakhir - boiler memiliki masa hidup dari mana saja
dari 25 sampai 40 tahun sedangkan sistem HVAC dapat bertahan 20 tahun atau
lebih. Sistem pipa bisa bertahan hidup bangunan selama perbaikan dan
pemeliharaan dilakukan secara teratur. Atap bisa bertahan puluhan tahun sementara
sistem irigasi juga dapat dipertahankan selama bertahun-tahun dengan bagian-
bagian yang rusak bertukar keluar dari waktu ke waktu.

Akan ada tanda-tanda, meskipun, ketika suatu sistem berada dalam kesulitan.
Dengan boiler, Callahan mengatakan, manajemen harus meminta sendiri beberapa
pertanyaan. "Apakah tidak datang sampai suhu atau memegang temperaturnya?
Apakah kehabisan air? Apakah panas yang memadai? "Perbaikan, tentu saja, dapat
dibuat. "Kebanyakan boiler tabung dapat rehabbed setelah 15 tahun untuk bertahan
lagi 15 tahun," kata Callahan.

Dengan sistem HVAC, tanda-tanda masalah termasuk bau di seluruh gedung.


Membanting pintu sendiri dapat berarti bahwa tekanan udara yang tidak sama di
berbagai bagian gedung. Dengan sistem sprinkler dan irigasi, biasanya rusak kepala
sprinkler dan jam waktu yang harus diganti - pekerjaan umumnya kecil yang tidak
memerlukan perombakan total.

Dan untuk sistem listrik, tanda-tanda masalah mungkin termasuk celana pendek di
sana-sini atau kegagalan outlet. "Jika tidak sistem yang memadai, Anda bisa
mendapatkan banyak overloads dan ulang sekering ditiup," kata Callahan. Dan
untuk pipa, "jika Anda mendapatkan kebocoran di pipa, Anda goingto
memperbaikinya segera." Mereka jenis kegagalan sistem menuntut perhatian segera
karena mereka tidak akan diperhatikan oleh pemilik.
 
Secara umum, meskipun, hal-hal seperti listrik dan pipa, "dirancang untuk bertahan
selamanya," kata Callahan. "Pengkabelan bisa mendapatkan usang yang mungkin
mereka butuhkan untuk menyegarkan kabel." Pipa dalam sistem pipa dapat diganti
dan diperbaiki, katanya.

Sistem tidak selalu diganti karena rusak. "Sering kali, hal-hal yang diganti karena
efisiensi," kata Gutierrez. "Jika boiler adalah 30 sampai 40 tahun, ada hal-hal di luar
sana yang sekarang jauh lebih baik dan lebih efisien." Mereka jenis upgrade dan
tabungan keuangan mereka menciptakan mungkin alasan yang cukup untuk
beberapa bangunan untuk beralih.

Tak pelak, meskipun, beberapa sistem mekanis akan gagal dan akan perlu diganti.
Tandanya? "Kapan biaya pemeliharaan dan memperbaiki mengalahkan sistem
mengorbankan menggantikannya?" Kata Callahan. Ketika itu titik kritis tercapai dan
terlampaui, maka mungkin sudah saatnya untuk melakukan langkah besar.

Dolar dan Sense


Ide mengganti sistem mekanis yang sangat besar dapat menjadi sesuatu yang
membingungkan bahkan untuk Intinya sehat anggaran. Itu sebabnya orang-orang
macam biaya yang direncanakan untuk dari hari pertama. Modal cadangan studi
dapat membantu papan dan manajemen memahami sistem bangunan mereka dan
rencana yang tak terelakkan.

Bagaimana cara kerja penelitian cadangan? Seorang spesialis cadangan akan


mengunjungi gedung dan melakukan inventarisasi semua sistem elemen umum
utama. Ini di tempat pemeriksaan sangat penting untuk penciptaan sebuah
penelitian cadangan sukses. "Tidak ada perhitungan nyata untuk harapan hidup juga
tidak ada bola kristal," kata Fernandes. Insinyur itu akan bergantung pada informasi
yang dipublikasikan yang memperkirakan siklus hidup untuk komponen bangunan
tetapi juga akan bergantung pada pengalaman orang yang melakukan penelitian.
"Selama bertahun-tahun, kami datang untuk mengetahui sistem dan tahu apa yang
harus dicari."

Ketika orang-pemeriksaan awal selesai, spesialis cadangan akan kemudian


melakukan perkiraan siklus hidup dan perkiraan biaya untuk menentukan berapa
banyak uang yang harus dikeluarkan setiap bulan dan setiap tahun untuk
menghindari penilaian khusus dan menambahkan beban apabila sistem perlu
perbaikan atau penggantian.

Menyisihkan uang secara jangka panjang, konsisten "adalah masalah keadilan,"


kata Fernandes. "Orang mengatakan, 'Mengapa menyisihkan uang untuk
penggantian atap dalam 20 tahun ketika saya bahkan mungkin tidak berada di sini?"
Apa yang mereka bayar adalah manfaat dari atap sekarang. "

Anda mungkin juga menyukai