Anda di halaman 1dari 36

BAHAN & TEKNOLOGI BANGUNAN

Disusun Oleh:

Nama : Tegar Nur Angkoso


NIM : 304210005

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GORONTALO
TAHUN 2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat allah swt, yang mana atas ridho dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mengenai Bahan & Teknologi Bangunan dengan
tepat waktu. Makalah ini berisi uraian mengenai bahan suatu bangunan. Saya mengucapkan
terima kasih kepada dosen terkait mata kuliah ini yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini. Diharapkan tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman mahasiswa dan pembaca tentang Bahan & Teknologi Bangunan. Saya menyadari
bahwa penulisan dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu dengan
tangan terbuka saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua. Demikian makalah ini saya susun,
bila ada kata-kata yang salah dalam penyusunan makalah ini, saya memohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Limboto, 9 januari 2024

Tegar Nur Angkoso

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................... 1

Kata Pengantar ................................................................................................................... 2

Daftar isi .............................................................................................................................. 3

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5

1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 5

BAB II. PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

2.1. Genteng ........................................................................................................................ 6

2.2. Kayu ................................................................................................................................ 12

2.3. Semen ........................................................................................................................... 14

2.4. Pasir ........................................................................................................................... 17

2.5. Batu Kali ...................................................................................................................... 21

2.6. Batu Bata ..................................................................................................................... 22


2.7. Batako .......................................................................................................................... 26

2.8. Kapur ......................................................................................................................... 27

2.9. Plywood ............................................................................................................................ 28

2.10. Besi ............................................................................................................................ 30

2.11. Cat .............................................................................................................................. 32

BAB III. PENUTUP ............................................................................................................ 35

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 35

3.2 Saran ......................................................................................................................... 35

Daftar Pustaka………………………………………………………......………………........... 36

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peradaban manusia dari jaman dahulu sampai sekarang berkembang sangat cepat dan
banyak teknologi-teknologi yang sudah diketemukan oleh para ahli. Semakin majunya
peradaban manusia dari jaman prasejarah sampai jaman moderen saat ini ditunjang oleh
banyaknya fasilitas dan infrastruktur yang mempermudah kehidupan manusia. Fasilitas dan
infrastruktur tersebut berjalan searah dengan peradaban manusia.
Majunya suatu peradaban manusia pada suatu daerah dapat ditinjau dari kehidupannya
terutama masalah fasilitas dan infrastruktur. Jika pada peradaban tersebut terdapat banyak
infrastruktur megah, maka bisa dikatakan bangsa tersebut mempunyai peradaban yang
tinggi, sebagai contoh mesir dengan piramidanya.
Sampai sekarang ditinjaunya kemajuan suatu negara atau bangsa bisa dilihat dari
infrastruktur yang terdapat pada bangsa tersebut terutama bangunannya. Bangunan sering
diartikan sebagai gedung ataupun rumah, namun sebenarnya bangunan tidak hanya rumah
dan gedung tapi mencakup segala sesuatu berupa infrastruktur, sarana prasarana dalam
kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti
halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi.
Perkembangan bangunan ataupun infrastruktur di dunia tidak terlepas dari ilmu teknik
sipil dan arsitektur, karena dua disiplin ilmu terbsebut yang paling dominan pada
perkembangan bangunan.
Pada awal kehidupan atau jaman prasejarah, manusia hanya menggunakan apa yang
sudah disediakan oleh alam tanpa mengolahnya. Sebagai contoh adalah penggunanaan gua
sebagai tempat tinggal manusia jaman prasejarah, namun seiring perkembangan jaman,
manusia mulai mempergunakan bahan-bahan yang tersedia. Mereka mempergunakan bahan
tidak hanya langsung dipakai tetapi diolah terlebih dahulu untuk digunakan sebagai bahan
infrastruktur sebagai contoh kayu dan batu alam.

4
Dalam perkembangannya sekarang manusia tidak hanya mempergunakan bahan yang
tersedia di alam tetapi juga membuat bahan bangunan tersebut yang bahannya diambil dari
alam dengan bantuan mesin-mesin moderen untuk menunjang perkembangan infrastruktur
yang lebih kompleks dari pada infrastruktur pada jaman dahulu.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja bahan bangunan yang diperlukan untuk membangun sebuah rumah ?
2. Apa fungsi masing-masing bahan bangunan ?
1.3. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui bahan-bahan bangunan yang biasa
digunakan di dalam pekerjaan konstruksi bangunan beserta fungsi dan jenis-jenisnya.

5
BAB II

PEMBAHASAN

Berbagai macam bahan bangunan telah digunakan manusia untuk pembangunan


infrastruktur penunjang kehidupan manusia itu sendiri. Berikut ini beberapa jenis bahan
bangunan yang umum digunakan manusia untuk konstruksi bangunan khususnya rumah tinggal.

2.1. Genteng

Genteng merupakan penutup rumah dan berfungsi sangat vital bagi kelangsungan kehidupan
di dalam rumah. Seindah apapun rumah tanpa genteng belum bisa dikatakan sebuah rumah,
fungsinya yg sebagai pelindung dan kenyamanan tuk penghuninya baik itu siang atau malam
hujan maupun panas menjadi buktinya. Namun seiring perkembangan arsitektur, genteng tidak
hanya sebatas pelindung sebuah rumah semata, kini peranan genteng bergeser kearah yang lebih
luas.
Penyesuaian model rumah yang hendak dibangun sangat mempengaruhi warna dan jenis
genteng yang akan diambil, karena penyesuai bangunan rumah dan pemilihan genteng yang tepat
dapat menambah nilai estetika pada sebuah hunian. Sehingga ketika akan memilih atap genteng,
sebaiknya di sesuaikan degan desain rumah secara keseluruhan.
Semestinya juga genteng tersebut memiliki kualitas yang baik semakin kuat dan awet
genteng rumah, maka rumah juga akan semakin awet dan tahan bocor. Genteng yang baik juga
harus tahan bocor dan tidak mudah pecah.
Berikut beberapa jenis genteng yang digunakan orang sebagai penutup atap rumah.

1. Genteng tanah liat


Genteng tanah liat merupakan genteng yang paling banyak detimui saat ini. Hampir
seluruh rumah menggunakan genteng tipe ini karena menurut asumsi orang bahwa daya tahan
genteng jenis ini sangat kuat sekali. Material ini umunya banyak dipergunakan diberbagai rumah.
Gentang yang dari tanah liat, kekuatannya cukup baik. Genteng tanah liat membutuhkan rangka
untuk pemasangannya.

6
ssGenteng ini merupakan salah satu genteng yang terbuat dari bahan alami yang diambil
langsung dari alam yaitu tanah liat. Tanah liat diambil dari alam masih dalam bentuk campuran
dengan lumpur dan lain-lain dan perlu diolah lebih lanjut untuk mendapatkan tanah liat yang
bagus untuk pembuatan genteng tanah liat ini.

Genteng Tanah Liat

Genteng tanah liat ini dibuat dengan cara ditekan / di-press menggunakan alat press
kemudian dipanaskan menggunakan bara api dengan derajat kepanasan tertentu.
Keuntungan penggunaan genteng tanah liat adalah genteng ini mempunyai daya tahan
yang sangat kuat, harganya relatif murah, mempunyai beban yang ringan sehingga
meminimalisir beban atap, dan memiliki kuat tekan sehingga dapat diinjak.
Sedangakan kekurangan dari genteng ini yaitu diperlukan ketelitian pada saat
pemasangan reng sehingga tidak terjadi kebocoran di dalam rumah selain itu akan mudah
berlumut atau berjamur jika tidak dilapisi cat atau glasur.
Untuk pemasangan, diperlukan teknik pemasangan kunci / kaitan genteng pada rangka
penopang atau inter-locking system.

2. Genteng Keramik

Genteng ini memiliki warna yang cukup beragam karena pada saat proses finishingnya,
dilapisi pewarna pada bagian atasnya (glazur). Bahan utama genteng ini adalah keramik.
Genteng keramik ini diproses dengan pembakaran dengan suhu 1100 ° C.

7
Kelebihan dari genteng ini adalah lebih tahan lama dan kuat menahan beban manusia,
warna akan tahan lama, lebih anti-bocor karena, sistem interlock yang memungkinkan adannya
celah untuk mengaitkan dan tak mudah terlepas. Genteng keramik merek tertentu bahkan
menggunakan sistem double interlocking..

Genteng Keramik

Sedangkan untuk kelemahannya adalah harga yang lumayan mahal dan perlu konstruksi
atap kayu atau baja yang kuat dikarenakan genteng keramik berbobot lebih berat selain itu
diperlukan ketelitian pada saat pemasangan reng sehingga tidak terjadi kebocoran di dalam
rumah, dan juga diperlukan kemiringan atap minimum 30° agar air hujan dapat mengalir
sempurna dan genting tidak dapat terlepas ketika diterpa angin (jika dipasang pada sudut
kemiringan 45 – 60 °, perlu bantuan baut ketika memasangnya agar genting tidak terlepas dan
lebih kuat. Pemasangannya, bertumpu pada rangka kayu, baja atau beton.

3. Genteng Aspal
Berbeda dengan jenis genteng yang lainnya, bahan meterial yang satu ini dari campuran
lembaran bitumen (turunan aspal) dan bahan kimia lain. Material ini diolah sehingga
menghasilkan sebuah genteng yang ringan, lentur, dan tahan air.

8
Genteng Aspal
Liat

Aspal dalam hal ini berfungsi sebagai water proofing sehingga atap menjadi tahan terhadap
kebocoran. Keuntungannya selain anti bocor, genteng aspal juga lebih ringan dibandingkan
genteng tanah liat, beton, atau keramik. Dengan bobot yang ringan konstruksi atap pun bisa
diminimalkan, sehingga biaya pun bisa dihemat. Keuntungan lainnya yaitu bisa digunakan untuk
kemiringan genteng 22,5° sampai 90°, mudah dan praktis dalam pemasangannya, tahan terhadap
api dan mampu menahan tekanan angin, memiliki pilihan warna dan dilindungi lapisan anti
jamur dan anti pudar. Sedang kelemahannya adalah pada harganya yang relatif mahal.
Ada dua model yang tersedia di pasar. Pertama, model datar bertumpu pada multipleks
yang menempel pada rangka. Multipleks dan rangka dikaitkan dengan bantuan sekrup. Genteng
aspal dilem ke papan. Untuk jenis kedua, model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok
gording.
Bentuknya yang lebar dan ringan, membuat atap ini sering diapakai untuk atap pada
bangunan tambahan seperti garasi.

4. Genteng Kaca

Genteng ini dipakai agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan secara langsung.
Sehingga, menghemat konsumsi listrik untuk penerangan. Material genteng ini terbuat dari kaca.
Genteng ini mempunyai bentuk yang terbatas, sehingga kompatibel/sesuai dengan beberapa jenis
genteng tertentu saja.

9
Genteng Kaca

Keunggulannya adalah bahannya yang bersifat transparan, bisa memberikan pencahayaan


alami di dalam rumah, kaca memiliki kesan modern sehingga cocok dipadukan di rumah yang
bergaya modern dan minimalis. untuk kekurangannya bahannya yang mudah pecah, juga
penggunaan yang berlebihan akan berakibat meningkatnya suhu ruangan dibawahnya.

5. Genteng Beton
Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisiona. Geteng ini terbuat
dari beton, yaitu campuran pasir, semen, kerikil, dan bahan aditif. Bahan dasarnya adalah
campuran semen PC (Portland Cement) adalah semen yang paling banyak terdapat di pasaran,
masyarakat Indonesia biasa menyebut semen abu-abu untuk membedakan dengan semen warna
(semen pengisi nat). Bahan baku semen PC adalah batu kapur/gamping berkadar kalsium tinggi
yang dimasak dalam tanur bertekanan tinggi dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang
berfungsi sebagai pewarna dan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya,
tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun.

.
Genteng Metal
10
Bentuknya yang bergelombang dan ada juga yang datar. Bentuk datar muncul seiring
dengan gaya arsitektur rumah yang modern dan minimalis sehingga perlu adanya penyesuaian
bentuk atap yang lebih sederhana. Keunggulannya adalah kuat dan tahan lama dan daya tahan
terhadap tekanan tinggi sehingga tidak mudah goyah oleh angin. Kekurangannya memiliki
tekstur yang kasar dan mudah timbul lumut pada permukaannya.

6. Genteng Metal
Bentuknya lembaran, mirip seng. Genteng ini ditaman pada balok gording rangka atap,
menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran. Pemasangannya tidak jauh berbeda
dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja yang lebih besar. Ukuran yang tersedia
bervariasi, 60-120cm (lebar),dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m

Genteng Metal

Pilihan warna genteng metal yg tersedia sangat variatif dan menarik. Kombinasi warna
atap dan dinding fasade bangunan dapat menciptakan harmoni warna yg menarik.
Keunggulannya dari genteng metal ini adalah mudah dan cepat dalam pemasangannya,
hemat material karena bentangnya yang lebih lebar, dilapisi bahan anti karat, menngunakan
bahan anti pecah jadi lebih aman dari kebocoran, teknologi baru yang membuat genteng tidak
menimbulkan panas dan tidak mudah terbakar, selain itu dilapisi bahan anti lumut sehingga tidak
perlu khawatir untuk mengecet ulang yang tentunya memerlukan biaya tambahan.
Untuk kelemahannya yang perlu diperhatikan adalah ketika pemasangannya, karena jika
tidak rapi maka akan sangat tidak indah dilihat.

11
7. Genteng Polimer
Genteng berbasis polimer merupakan suatu alternatif pengganti genteng yang kita kenal
selama ini,dibuat dengan mencampur polimer sebagai matriks dan pengisi (filler) dari bahan
alam.
Genteng komposit polimer dibuat secara partikel komposit dengan terlebih dahulu
mengubah bentuk bahan pengisi menjadi partikel,partikel ini kemudian dicampur dengan matrik
polimer pada suhu titik leleh polimer tersebut. Matrik yang digunakan adalah polietilen,
polipropilen, dan paduan polietlen – karet alam.
Mutu genteng komposit polimer yang dihasilkan bergantung pada bahan matriks,pengisi
dan perbandingan antara matrik dan pengisi. Terhadap komposit yang diperoleh dilakukan uji
fisik, mekanik,dan termal.
Komposit polimer yang memberikan sifat yang diinginkan lalu dicetak dengan bentuk
genteng sehingga diperoleh genteng komposit polimer. Secara keseluruhan genteng komposit
polimer mempunyai beberapa keunggulan seperti ringan, kuat, ekonomis dan elastis serta
menggunakan bahan alam yang berlimpah sebagai bahan pengisi

2.2. Kayu

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena
mengalami lignifikasi (pengayuan). Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat
akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.
Salah satu kegunaan kayu adalah untuk bahan bangunan yang dibedakan sebagai kayu
struktural (memikul beban) dan non struktural (tidak memikul beban). Baik untuk tujuan
struktural maupun non struktural, diperlukan dukungan data teknis diantaranya sifat mekanis.

Kayu
12
Sifat mekanis ada beberapa macam yang berhubungan dengan macam penggunaannya
antara lain sebagai bahan bangunan, misalnya untuk tiang diperlukan data keteguhan tekan
sejajar serat, untuk kuda-kuda diperlukan data keteguhan lentur static, keteguhan tekan sejajar
serat, keteguhan geser.
Balai penyelidikan Kehutanan Bogor telah mengklasifikasi kayu di Indonesia dalam 5 kelas
keawetan berdasarkan kriteria :
* Pengaruh kelembaban/kayu diletakkan di tempat yang lembab.
* Pengaruh iklim dan panas matahari tetapi terlindung terhadap pengartuh air.
* Pengaruh iklim, tetapi terlindung terhadap panas matahari.
* Terlindungi dan terawat baik.
* Pengaruh rayap dan serangga lainnya.

1. Klasifikasi Kayu berdasarkan kelas keawetan dan kekuatan:


1. Kelas 1 dan 2 : Untuk bangunan-bangunan heavyduty , yang selalu
berhubungan dengan tanah yang lembab, angin atau panas matahari. Kayu
yang termasuk jenis antara lain : Jati, Merbau, bangkirai (Meranti Telur)
2. Kelas 3 : Untuk bangunan dan perabot dalam naungan atap yang tidak
berhubungan dengan tanah dan lembab. Antara lain :Kamfer, Keruing.
3. Kelas 4 : Untuk bangunan dan perabot ringan dalam naungan atap.
Misal:Meranti, Suren (Surian)
4. Kelas 5 : Untuk pekerjaan sementara / non permanent, seperti untuk papan
bekisting, perancah ataupun peti.

2. Jenis-jenis Kayu :
 Kayu Jati : Karakteristiknya stabil, kuat dan tahan lama. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati sudah terbukti tahan terhadap jamur,
rayap, dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri.
 Kayu Merbau : Jika dibandingkan dengan kayu jati, karakteristiknya cukup keras
dan stabil. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, dan Kelas Kuat I, II. Kayu
Merbau sudah terbukti tahan terhadap serangga.

13
 Kayu Mahoni : Memiliki tekstur yang cukup halus, seratnya indah dan berwarna
merah muda sampai merah tua. Banyak digunakan sebagai elemen dekorasi
ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III.
 Kayu Bangkirai : Karakteristiknya cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan
kelas Awet I, II, III dan kelas kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat
kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Karena
kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap
kayu.
 Kayu Kamper : Memiliki karakteristik tidak setahan kayu jati dan sekuat bangkirai,
kamper memiliki sert kayu yang yang halus dan indah
 Kayu Meranti Merah : Termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua
hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. Selain tidak
bertekstur halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga
tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet
III, IV.
 Kayu Sonokeling : Memiliki serat kayu yang sangat indah, berwarna ungu,
bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan.
Selain indah kayu ini juga kuat dan awet. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I dan
Kelas Kuat II.
 Kayu Sungkai : Teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwarna kuning
pucat. Kayu sungkai sering digunakan sebagai bahan elemen dekoratif. Termasuk
kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III.
 Kayu Kelapa : Merupakan salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari
perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun ke atas)
sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Semua bagian
dari pohon kelapa adalah serat/fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek.
2.3. Semen

Semen adalah suatu bahan perekat hidrolis berupa serbuk halus yang dapat mengeras
apabila tercampur dengan air. Semen terdiri dari batu lapur / gamping yang mengandung kalsium
oksida (CaO), tanah liat (lempung) yang mengandung silika oksida (SiO2), aluminium

14
oksida (Al2O3), besi oksida(Fe2O3) dan gips yang berfungsi untuk mengontrol pengerasan. Semen
memiliki 4 unsur pokok, yaitu :

1. Batu kapur (Cao) sebagai sumber utama, terkadang terkotori oleh SiO 2, Al2O3, dan
Fe2O3.
2. Tanah liat yang mengandung senyawa SiO2, Al2O3, dan Fe2O3.
3. Bila perlu ditambahkan pasir kwarsa / batu silika, ini di tambahkan apabila pada
tanah liat mengandung sedikit SiO2.
4. Pasir besi / biji besi, ini ditambahkan apabila tanah liat mengandung sedikit Fe 2O3.

Semen Portland

1. Tipe-tipe semen, dan penggunaan sesuai tipenya:

o Tipe I, merupakan semen yang digunakan untuk bangunan umum tanpa syarat
khusus. Nama lain dari semen ini adalah Ordinary Portland Cement (OPC).
o Tipe II, dapat digunakan bila ada gangguan dari sulfat yang sedang dan panas
hidrasi sedang.
o Tipe III, semen ini memiliki proses pengerasan yang cepat. Biasanya digunakan
untuk pembangunan yang penyelesaiannya cepat atau di batasi waktu.
o Tipe IV, semen yang panas hidrasinya rendah.
o Tipe V, semen ini digunakan apabila pembangunan ada di sekitar tepian pantai
atau bangunan tersebut memiliki gangguan sulfat yang tinggi.

2. Jenis-jenis semen yang sering digunakan yaitu :

a) Semen Portland Pozolan (SPP)

15
 Semen ini merupakan hasil dari semen Portland ditambah dengan pozolan, yang
mana pozolan yang di tambahkan bekrisar 10-30%. Nama lain dari semen ini Traz
Portland Cement, semen ini sering dipakai di Negara Jerman. Tras yang di
gunakan adalah Tras Andernach.
Semen ini digunakan untuk bangunan bertingkat namun dalam skala keci, dua lantai atau
tiga lantai saja.

 Semen Putih
Campuran semen ini memiliki kadar Fe2O3-nya rendah, karena warna abu-abu pada semen
portland disebabkan oleh serbuk besi. Semen ini dibuat dari batu kapur dan tanah liat putih
(kaolin), kadar Fe2O3 tidak boleh lebih dari 1,5%. Pengolahannya sama dengan pengolahan
semen biasa, tapi tidak menggunakan alat-alat yang mengandung besi.
 Mansory cement
Semen ini berfungsi untuk pasangan tembok dan plasteran. Semen ini dibuat dari semen
Portland dan di campur dengan hasil gilingan batu kapur. Namun semen tipe I lebih baik
dibandingkan dengan semen ini.
 Semen sumur minyak
Berfungsi untuk menyemen pipa pengeboran minyak, melapisi bocoran air atau gas.
Semen ini di pakai dalam bentuk bubur cair yang di pompakan dengan tekanan tinggi yang
mencapai 1200 kg/cm2 dengan suhu rata-rata lebih dari 170o dalam keadaan belum mengeras.
 Hidropobic cement
Klinker yang di giling dengan tambahan asam oleat atau asam streat.
 Waterproofed cement
Semen yang digunakan di Inggris yang terbuat dari semen Portland yang ditambahkan
calsium, aluminium, atau sterat logam lainnya.
 Semen alumina
Tebuat dari batu kapur dicampur dengan bauksit dengan kadar campuran 60-70% (batu
kapur), dan 30-40% (bauksit). Campuran dibakar pada suhu 1600 oC dalam tungku listrik sampai
cair, kemudian hasil baker tadi di tambahkan gips.

16
2.4. Pasir

Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara
0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di
beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Pasir merupakan bahan
bangunan yang banyak dipergunakan dari struktur paling bawah hingga paling atas dalam
bangunan. Baik sebagai pasir urug, adukan hingga campuran beton.
1. Pasir Urug
Penggunaan sebagai urugan, misalanya untuk menambah level lantai, sebagai landasan
kerja, atau urug pondasi, pasir urug dibawah pemasangan paving block dan lain lain.

Pasir Urug

Ketika mau memasang paving blok, biasanya setelah di ratakan permukan tanah diberi
lapisan pasir. Jenis pasir yang digunakan adalah pasir urug. Ciri utamanya adalah warnanya agak
kecoklatan. Bentuk butiran pasir ini lebih halus jika dibanding dengan pasir beton. Kelebihan
dari pasir jenis ini adalah mampu menampung air lebih banyak sehingga sangat bagus untuk
penyerapan. Namun jika digunakan untuk bangunan akan mengakibatkan mutu bangunan tidak
kuat. Karena pasir urug tidak bisa mengikat lebih kuat bahan semen yang dicampurkan.
2. Pasang
Penggunaan pasir ini biasanya untuk pekerjaan pasangan dinding, pondasi, pasangan batu
kali, plesteran.

17
. Pasir Pasang

Penggunaan sebagai mortar atau spesi, biasanya digunakan sebagai adukan untuk lantai
kerja, pemasangan pondasi batu kali, pemasangan dinding bata, spesi untuk pemasangan
keramik lantai dan keramik dinding, spesi untuk pemasangan batu alam , plesteran dinding dan
lain lain.

Berdasarkan tempat penambangan, maka pasir pasang di bedakan dalam 2 jenis sebagai
berikut :

 Pasir Gunung, adalah pasir yang diperoleh dari hasil galian , butirannya kasar dan tidak
terlalu keras. Biasanya pasir jenis ini mengandung pozolan (jika dicampur dengan kapur
padam dan air setelah beberapa waktu dapat mengeras sehingga membentuk suatu massa
padat dan sukar dalam air)
 Pasir Sungai, adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang merupakan hasil gigisan batu-
batuan yang keras dan tajam, pasir jenis ini butirannya cukup baik (antara 0,063 mm – 5
mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk pekerjaan pasangan.

3. Pasir Beton
Pasir beton dipergunakan sebagai campuran beton baik untuk beton bertulang maupun
tidak bertulang, bisa kita jumpai dalam struktur pondasi beton bertulang, sloof, lantai, kolom ,
plat lantai, cor dak, ring balok dan lain -lain.

18
Pasir Beton

Ciri dari pasir ini adalah warnanya hitam dan kasar. Pasir jenis ini biasanya didapat dari
kawah gunung atau aliran sungai. Selain untuk pengecoran pasir ini juga digunakan untuk plester
penutup dinding dan pemasangan ubin.
Agar bisa mendapatkan pasir beton yang punya kualitas bagus, wajib memilih jenis pasir
yang punya kandungan lumpur lebih sedikit. Untuk mengetahui banyak atau sedikitnya
kandungan lumpur ini bisa dilakukan dengan cara dipegang langsung. Jika terasa kasar dan keras
serta tajam, kemungkinan besar kandungan lumpurnya lebih sedikit. Namun jika terasa lebih
lembut dan jadi menggumpal jika diberi air maka bisa dipastikan pasir tersebut punya kandungan
lumpur yang lebih banyak.
Cara lain untuk mengenal pasir beton yang baik adalah mengamati warna larutan air yang
disiramkan pada pasir tersebut. Jika warnanya coklat dan keruh kandungan lumpur didalam pasir
tersebut pasti lebih banyak. Pasir yang tidak mengandung lumpur airnya tidak akan berubah
warna.

2.4.1. Sumber Pasir


Saat ini sumber pasir ada dua jenis :
1) Pasir Alam , yaitu pasir yang bersumber dari gunung, sungai, pasir laut, bekas rawa
dan ada juga dari pasir galian .
2) Pasir Pabrikasi, yaitu pasir yang didapatkan dari penggilingan bebatuan yang
kemudian diolah dan disaring sesuai dengan ukuran maksimum dan minimum
aggregat halus.

19
2.4.2. Pengolahan
Semua pasir yang diambil dari sumbernya harus tetap diolah sebelum dijual di pasaran. Pasir
harus di cuci dari kotoran dan harus dilakukan penyaringan sesuai dengan gradasi yang di
syaratkan. Terutama pasir yang diambil harus benar benar dicuci untuk menghilangkan
kandungan kandungan organik yang tergandung didalam pasir.

2.4.3. Persyaratan Pasir Yang Bagus Sebagai Bahan Banguna

Menurut standar nasional indonesia (SK SNI – S – 04 – 1989 – F : 28) disebutkan


mengenai persyaratan pasir atau agregat halus yang baik sebagai bahan bangunan sebagai berikut
:

a. Agregat halus harus terdiri dari butiran yang tajam dan keras dengan indeks kekerasan <
2,2.
b. Sifat kekal apabila diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai berikut:
 jika dipakai natriun sufat bagian hancur maksimal 12%.
 jika dipakai magnesium sulfat bagian halus maksimal 10%.
 Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dan apabila pasir
mengandunglumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci.
 Pasir tidak boleh mengadung bahan-bahan organik terlalu banyak, yang harus
dibuktikan dengan percobaan warna dari Abrans–Harder dengan larutan jenuh
NaOH 3%.
 Susunan besar butir pasir mempunyai modulus kehalusan antara 1,5 sampai 3,8
dan terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam.
 Untuk beton dengan tingkat keawetan yang tinggi reaksi pasir terhadap alkali
harus negatif.
 Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua mutu beton
kecuali dengan petunjuk dari lembaga pemerintahan bahan bangunanyang diakui.
 Agreagat halus yang digunakan untuk plesteran dan spesi terapan harus
memenuhi persyaratan pasir pasangan

20
c. Syarat batas gradasi pasir

2.4.4. Pengecekan Pasir

Pengecekan kualitas pasir bisa menggunakan cara sederhana sebagai berikut:


1) Untuk mengecek kandungan lumpur pasir, dapat dilakukan dengan
memasukkan pasir kedalam gelas yang sudah terisi dengan air. Kemudian
botol digoncang dengan kuat dan kemudian biarkan hingga isi dalam gelas
sampai tenang. Jika pasir banyak mengandung lumpur, akan kelihatan
dengan jelas dimana lapisan lumpur akan tertumpu diatas pasir.
2) Untuk mengecek apakah pasir mengandung kotoran oraganik, dapt
dilakukan dengan cara berikut : ambilkan segemgam pasir kemudian
letakkan di sebuah wadah, kemudian tuangkan soda (sodium hydroxide)
ke pasir tersebut. Kemudian tunggu beberapa saat, jika warna pasir
berubah menjadi coklat, berarti pasir tersebut banyak mengandung bahan
kimia organik.

2.5. Batu Kali

Ciri utama dari batu kali adalah berupa bongkah-bongkahan dan ukurannya tidak teratur.
Batu kali berasal dari sungai maupun gunung. Salah satu batu kali yang banyak dijumpai adalah
batu belah.

21
Batu Kali

Batu belah merupakan bahan konstruksi pondasi yang paling banyak digunakan, karena batu
belah yang umumnya didapatkan dari batu kali tidak mengalami perubahan bentuk dan kualitas
bila tertanam di dalam tanah.

Persyaratan batu belah sebagai bahan konstruksi pondasi adalah batu tersebut mempunyai
permukaan yang kasar, berukuran ± 25 cm, bersih dari segala kotoran. Batu belah yang
permukaannya halus kurang baik dipakai sebagai bahan pondasi, sehingga harus dipecah terlebih
dahulu agar didapatkatkan permukaan yang kasar. Demikian juga dengan batu belah yang
berpori sebaiknya tidak digunakan untuk bahan konstruksi pondasi. Permukaan batu yang kasar
akan membuat ikatan yang kokoh.

Pada umumnya tampang lintang dari badan pondasi batu belah berbentuk trapesium dengan
lebar sisi bagian atas paling sedikit 25 cm, sehingga didapatkan susunan batu yang kokoh.
Sebelum dipasang, batu belah harus disiram air terlebih dahulu. Bila tanah dasar pondasi banyak
mengandung air, maka sebelum pondasi dipasang harus disusun terlebih dahulu pasangan batu
kosong yang diisi pasir pada rongga-rongganya.

Kelebihan dari batu kali merupakan batuan yang tergolong kuat, dengan harga relatif murah,
sedangkan kekurangannya berupa ukuran nya yang sulit disesuaikan dengan desain.

2.6. Batu Bata


Batu bata merupakan salah satu komponen material yang penting peranannya dalam
membuat rumah, karena dari batu bata tersebut suatu dinding bisa berdiri kokoh.
Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah
lihat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu. Umumnya memiliki

22
ukuran: panjang 17 – 23 cm, lebar 7 – 11 cm, tebal 3 – 5 cm. Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung
merek dan daerah asal pembuatannya).
Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir
ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen
dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air,
dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.
Berikut beberapa jenis batu bata yang umum digunakan orang dalam pembangunan suatu
rumah hunian.

1. Batu Bata Tanah Liat


Batu bata tanah liat terbuat dari tanah liat dengan 2 kategori yaitu bata biasa dan bata muka.
Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu, bata ini digunakan untuk dinding
dengan menggunakan morta (campuran semen) sebagai pengikat. Bata jenis ini sering disebut
sebagai bata merah.

BatuBata Tanah Liat

Bata muka , memiliki permukaan yang baik dan licin dan memupnyai warna dan corak
yang sragam . Disamping dipergunakan sebagai dinding juga digunakan sebagai penutup d dan
sebagai dekoratif.

2. Batu Bata Pasir – Kapur


Sesuai dengan namanya batu bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan
perbandingan 1 : 8 serta air yang ditekankan kedalama campuran sehingga membentuk batu bata

23
.
Batu Bata Pasir - Kapur

Walaupun bata bata merah umum digunakan orang dalam membangun rumah, tidak
selamanya memiliki efek yang bagus bagi hunian orang tersebut. Terdapat berbagai kelebihan
pada bata merah ini tapi juga ada kekurangan-kekurangan di dalamnya.
Kelebihan dinding bata merah:
 Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air hujan.
 Keretakan relatif jarang terjadi.
 Kuat dan tahan lama.
 Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 – 12 m2.
Kekurangan dinding bata merah:
 Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.
 Biaya lebih tinggi.

Saat ini ukuran batu bata yang beredar dipasaran mempunyai ukuran dimensi bervariasi
baik yang dijumpai dari hasil pabrikasi maupun hasil pekerjaan lokal atau industri rumah
tangga. Untuk bangunan, ukuran standard yang biasa dipergunakan adalah :
 Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 mm
 Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 mm
Penyimpangan yang diijinkan untuk ukuran tersebut adalah : Panjang maksimum 3%,
Lebar maksimum 4 % dan Tebal maksimum 5%.
Pada penerapan di lapangan ada berbagai cara pemasangan batu bata sebagai dinding
rumah. Ikatan-ikatan batu bata merah bermacam macam.

24
 Ikatan Setengah Bata
Ikatan jenis ini merupakan ikatan yang paling ekonomis karena pemotongan yang sangat
minim dan karena siar tegak yang tidak begitu banyak oenggunaan mortel pun akan menjadi
berkurang

Ikatan Setengah
Bata

 Ikatan Klesor
Ikatan ini sama seperti ikatan setengah bata, namun perbedaanya terletak pada sejumlah
klesor disudut-sudutnya. Ikatan ini dapat menimbulkan kerugian banyak dibanding dengan
ikatang setengah bata

Ikatan Klesor
 Ikatan Liar
Jenis ikatan ini sesuai dengan namanya yaitu ikatan yang liar, yang berarti ikatan bata-
bata tersusun tidak beraturan dan terkesan seperti acak-acakan. Ikatan liar ini banyak digunakan
pada tahun perta,a setelah perang dunia ke-2

Ikatan Liar

25
2.7. Batako

Salah satu penunjang dinding adalah batako. Batako bisa digunakan sebagai pengganti dari
batu bata merah sebagai elemen dinding rumah, namun dari segi bahan sangat berbeda dari batu
bata merah.
Batako dibuat dengan bahan dasar berupa kapur, pasir, semen dan air sebagai media
pembuatnya. Rumus yang biasa digunakan ialah empat truk pasir dan satu ton kapur kembang.

Batako

Proses pembuatan batako yaitu setelah pencampuran bahan dasar selesai dilanjutkan dengan
proses pengeringan batako. Proses ini tidak menggunakan sinar matahari secara langsung,
tetapi cukup diangin-anginkan saja. Bila kena sinar matahari secara langsung, batako akan
banyak yang pecah sehingga akan merugikan perusahaan. Berbeda hasilnya apabila batako
tersebut hanya diangin-anginkan saja. Batako akan lebih kuatdan tidak banyak yang pecah,
sehingga akan menguntungkan perusahaan. Pengeringan ini membutuhkan waktu selama dua
minggu.
Salah satu perbedaan batako dengan bata merah ialah dalam prosespembuatannya. Batako
tidak perlu dibakar, sehingga walaupun musim hujan produksi dapat terus berjalan dengan
lancar.
Keuntungan yang didapatkan dari penggunaan batako ini adalah lebih kuatnya batako
dibandingkan dengan batu bata biasa selain itu lebih ekonomis dan praktis. Namun batako ini
dalah segi pembuatan memerlukan waktu lama dan kalaupun lebih kuat dari batu bata, batako ini
mjudah sekali pecah dan patah. Apalagi kalau terkena sinar matahari secara langsung secara
terus menerus menyebabkan retak-retak atau pecah-pecah pada batako tersebut. Terkadang juga
pembuat batako juga kurang memperhatikan mengenai komposisi bahan yang digunakan
sehingga terkadang batako lebih tidak awet.

26
Pengaplikasian batako tidak jauh berbeda dengan batu bata biasa karena kedua bahan
tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu bisa digunakan sebagai tembok ataupun pagar.
Ukuran batako sendiri bisa dibilang lebih besar dimensinya dibandingkan dengan batu bata
biasa namun sebenarnya ukuran batako sangat bervariasi sesuai kebutuhan. Salah satunya ada
yang berukurang 60cm.

2.8. Kapur

Kapur telah dikenal sejak zaman dahulu digunakan dalam berbagai keperluan yang
dalam bidang bangunan digunakan sebagai bahan adukan untuk pasangan dinding maupun
plesteran, pembuatan kapur ribuan tahun yang lalu dilakukan dengan cara pembakaran melalui
tungku sederhana kemudian hasil pembakaranya dicampur dengan bahan air sehingga terccipta
bahan perekat bangunan, perkembangan penggunaan kapur saat ini adalah dalam bidang
pertanian, industri pembuatan kertas, industri semen dan lain sebagainya.
Kapur sebagai bahan bangunan terdapat beberapa macam antara lain

a. Kapur Tohor
Kapur Tohor yaitu hasil pembakaran batu alam yang komposisinya sebagian besar
adalah kalsium karbonat, pada suhu sedemikian tinggi. Jika diberi air dapat terpadamkan
(dapat bersenyawa dengan air membentuk hidrat).
b. Kapur Padam
Kapur Padam merupakan hasil pembakaran kapur tohor dengan air membentuk hidrat.
c. Kapur Udara
Kapur Udara adalah kapur padam yang apabila duaduk dengan air dan membentuk
setelah beberapa waktu hanya dapat mengeras di udara karena pengikatan karbondioksida
(CO2).
d. Kapur Hidrolis
Kapur Hidrolis adalah kapur padam yang apabila diaduk dengan air setelah beberapa
waktu dapat menegras baik di dalam air maupun di udara.
e. Kapur Magnesia
Kapur Magnesia, kapur yang mengandung lebih dari 5 % magnesium oksida (MgO)
dihitung dari contoh kapur yang dipijarkan

27
Proses pembuatan kapur bangunan ini dengan cara pembakaran menggunakan tungku
pembakaran pada suhu 6000oC – 8000oC panasnya harus terbagi rata diseluruh bagian tungku
agar mendapatkan hasil batu kapur yang baik.
Jenis-jenis kapur bangunan ini memberikan beberapa fungsi jika dipakai untuk
konstruksi bangunan antara lain :
 Memberikan sifat pengerasan hidrolik bila dicampur air untuk kapur hidrolis.
Pada kapur udara mengerasnya kapur setelah bereaksi dengan karbon dioksida,
bukan dengan air
 Memudahkan pengolahan pada adukan (mortar) semen
 Mengikat kapur bebas, yang timbul pada ikatan semen
Kapur-kapur bangunan ini yang berupa kapur yang telah dibakar atau kapur hidup perlu
penanganan khusus dalam hal penyimpanan yaitu :

 Di simpan di ruangan yang tidak bocor ataupun lembab


 Diatas lantai perlu dilapis papan atau bambu serta diberi lapisan kapur mati
setebal 15 – 20 cm, kemudian diatasnya ditumpukkan batu-batu kapur hidup
yang belum disiram, dan seluruhnya disiram dengan kapur mati agar celah-celah
batu dapat terisi. Semua itu akan mencegah penyerapan air dari udara lembab

2.9. Plywood

Kayu lapis atau plywood merupakan hasil perekatan/press dari beberapa lembaran
kayu/triplek/multiplek dengan tekanan tinggi. Kayu lapis memiliki beberapa jenis ketebalan.
Ketebalan plywood menentukan kekuatan furniture tersebut.

Plywood

28
Kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar kayu disebut tripleks. Sedangkan yang terdiri
dari lebih dari tiga lembar kayu, disebut multipleks. Harga plywood sudah pasti lebih murah
dari pada kayu solid. Umumnya plywood digunakan untuk membuat lemari pakaian, kitchen
set, meja, tempat tidur, ataupun rak buku.

Salah satu tipe playwood yang memiliki kelebihan anti air adalah Melaminto. Tipe
ini pada penggunaannya biasa dipasang pada bagian dalam kitchen set atau furniture
lainnya. Melaminto yang tersedia dipasaran saat ini telah memiliki beberapa pilihan warna.

Ordinary Plywood dikenal di Indonesia dengan istilah Triplek / Tripleks atau


Multiplek / Multipleks. Plywood jenis ini berdasarkan kayunya terbagi dalam 2 jenis yaitu :

1) Soft Wood Plywood

Soft Wood Plywood adalah kayu lapis yang berbahan dasar kayu lunak,
biasanya terbuat dari kayu Albasia Falcata atau di daerah Jawa Barat disebut
kayu Jingjing sedang di Jawa Tengah disebut kayu Sengon di beberapa daerah
disebut dengan kayu Angsana.
Karena bobotnya yang ringan plywood jenis ini banyak dipergunakan untuk
pembuatan furniture dalam ruangan, kotak packing dan lain lain.

2) Hard Wood Plywood,

Hard Wood Plywood adalah kayu lapis yang berbahan dasar kayu Keras,
biasanya terbuat dari kayu Meranti atau ada juga yang terbuat dari kayu dari
pohon buah buahan.
Karena bobotnya yang Berat plywood jenis ini banyak juga dipergunakan
untuk pembuatan furniture dalam ruangan, bekesting atau papan penahan
pengecoran.

Ketebalan kayu lapis dipasaran bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, dan 18mm
dengan ukuran penampang standart yaitu 120cm x 240cm. Untuk plywood yang memiliki
beberapa motif, diantaranya adalah motif jati, sungkai, nyatoh, dll. Masing-masing motif
mempunyai ciri khas dan warna tersendiri.

29
Untuk fungsinya, Papan plywood kerap digunakan sebagai pelapis bagian atas lemari
ataupun kitchen set. Untuk Plywood yang polos atau tanpa motif, biasanya dilapisi dengan
HPL, veneer PVC atau melaminto untuk memberikan motif/tekstur finishing pada
permukaannya.

Kelebihan plywood adalah karena daya tahannya terhadap penyusutan kayu dan
ukuran panjang lebar yang tidak mungkin didapatkan dari kayu solid pada posisi kualitas
yang sama. Selain itu bahan ini sangat tahan terhadap resiko pecah/retak, melengkung atau
melintir yang tergantung pula pada ketebalannya

Tetapi bukan berarti plywood punya daya tahan yang sama kuatnya terhadap cuaca,
material ini hanya direkomendasikan untuk perabot di dalam ruangan (indoor). Kelemahan
paling besar pada plywood terdapat pada sisi tebalnya. Sisi tebal plywood merupakan bagian
yang paling mudah menyerap air dan permukaannya sangat kasar. Untuk mendapatkan
kehalusan yang baik harus ditambahkan penutup sisi tebal.

2.10. Besi

Besi, atau istilah dalam bangunan disebut baja atau steel adalah salah satu material
dalam bangunan yang memiliki peranan penting dalam struktur & konstruksi, sebagai
struktur utama atau sebagai penguat struktur beton bertulang.

Besi dibuat melalui biji besi yang dilebur dan hanya dikerjakan oleh pabrik. Setiap
produk besi memiliki pengawasan dalam pembuatannya, sesuai dengan apa yang dipesan
oleh suplier, baik ukuran maupun kandungannya, karena itu tidak semua besi memiliki
peruntukan yang sama.

Setiap besi yang dikeluarkan oleh pabrik memiliki sertifikasi. Didalamnya terdapat
beberapa keterangan, seperti ukuran besi, kandungan besi, bahkan sampai ke
peruntukannya. Toko bangunan yang bijaksana, tentu memiliki fotocopy sertifikasi besi
yang dijual.

30
Ada beberapa bentuk besi, yaitu profile ataupun besi batangan.

Besi bisa dikatakan material fleksibel, baik secara sifatnya yang bisa dibengkokkan
juga sifatnya yang dapat dilebur lagi (reject). Besi yang baik mutunya adalah besi yang
sekali lebur, dan bukan besi yang didaur ulang (lebih dari 1x lebur)

Ada beberapa cara melihat besi bermutu baik, secara kasat mata adalah:
1. Besi mulus (karat pada besi tidak terlalu parah)
2. Tidak ada “kuping” pada besi
3. Besi berkuping bukan berarti tanpa sebab dan bukan lebih baik karena
volumenya ditambahkan kuping. Besi berkuping lebih dikarenakan barang
reject (daur ulang), besi mengalami gagal produksi saat peleburan namun
“ditimpa/ditambah” lagi masa besi sehingga sesuai yang diinginkan
4. Diameter sama dari pangkal awal, tengah dan akhir
5. Panjang besi sesuai dengan ketentuan, 12 meter atau sesuai kesepakatan
6. Untuk mengukur daya lentur, bengkokkanlah besi 180 derajat kearah
berlawanan dan dikembalikan 180 derajat kearah berlawanan. Besi yang baik
adalah yang memiliki tingkat kelenturan tinggi dan tidak mudah patah.

31
2.11. Cat

Tanpa dekorasi cat, rumah akan terasa kaku dan hambar, bahkan terkesan dingin
(seperti candi). Warna warni cat akan menciptakan keindahan tersendiri bagi rumah karena
kenyamanan dan suasana rumah sering kali mampu membangkitkan suasana hati atau
mood seseorang.

Salah satu faktor yang bisa menentukan kenyamanan rumah adalah permainan
dekorasi pada interior, termasuk di dalamnya cat atau warna pada dinding ruang. Ada 2
jenis cat yang sering digunakan yaitu cat untuk kayu dan cat khusus untuk tembok atau
beton.

1. Cat Kayu
Secara garis besar cat kayu dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu cat solid, cat
transparan, dan cat efek khusus. Banyak orang sering salah dalam menyebut istilah
pelitur dengan cat kayu atau meni kayu. Padahal pelitur hanya sebagian saja dari
beragam jenis cat kayu.
a. Cat Solid
Cat ini oleh sebagian produsen disebut opaque finish. Pigmen yang
terkandung di dalam cat mampu menyebar dan menutupi seluruh permukaan
kayu. Untuk kayu yang teksturnya tidak menarik atau terdapat cacat di sana
sini, cat jenis ini mampu menutupi dan menyembunyikan cacat kayu dengan
sempurna.
Ada dua jenis cat solid yaitu cat duco dan cat minyak (sintetik). Cat duco
banyak dipakai untuk otomotif tetapi dapat juga diaplikasikan pada kayu. Cat
ini memiliki ketahanan yang baik terhadap cuaca, namun harga cat jenis ini
relatif mahal dan harus menggunakan alat penyemprot untuk mendapatkan
hasil optimal. Sementara cat jenis minyak/sintetik dapat diaplikasikan dengan
kuas dan harganya pun murah.
bCat Transparan
Sesuai namanya, cat ini tidak menutup permukaan kayu secara rapat.
Warna alami kayu tetap dipertahankan dan serat maupun teksturnya tetap
terlihat. Bila Anda memakai kayu yang serat maupun teksturnya unik, cat jenis

32
ini sangat cocok untuk menampilkan keunikan tersebut. Salah satu jenis cat
transparan untuk kebutuhan eksterior adalah pelitur.

a. Cat Efek Khusus


Selain kedua jenis cat diatas, ada cat yang dapat memberikan efek khusus.
Hasil pengamplikasian cat jenis ini menghasilkan efek seperti tekstur granit,
kesan antik, retak-retak, bahkan besi tempa.

2. Cat Tembok
Cat tembok yang bisa digunakan untuk mengecat dinding rumah ada 2 macam
yaitu cat tembok untuk interior dan cat tembok untuk eksterior.

a. C
at Eksterior
Cat jenis ini untuk bagian luar rumah, digunakan sebagai perlindungan
terhadap hujan dan sinar matahari, di samping memberi aspek estetika pada
tembok dan juga berfungsi melindungi tembok dari cuaca.
Terpaan sinar matahari dan hujan serta perubahan suhu akibat perubahan
cuaca membuat tembok luar cepat mengalami kerusakan,misalnya retak-
retakakibat proses pemuaian dan penyusutan. Dibutuhkan cat tembok yang
bersifat fleksibel atau berbahan lateks acrillic.
Selain itu, terpaan polusi asap kendaraan sangat mempengaruhi durasi
kecemerlangan cat. Untuk itu dperlukan cat eksterior yang tahan terhadap
cuaca dan polusi serta memiliki daya tahan yang baik.

b. Cat Interior
Cat interior digunakan untuk mengecat bagian dalam rumah. Jenis cat ini
dapat dilihat dari kehalusan penampilan lapisan cat dan warnanya. Jenis cat ini
juga mudah dibersihkan jika ada noda atau kotoran sehingga mudah dalam
perawatan dan berbahan dasar air (water based).

33
Dilihat dari tingkat kilapnya, biasanya cat tembok berbahan dasar air dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu doff dan semi kilap.

34
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada pembahasan dari makalah ini, yaitu:
a. Terdapat berbagai macam bahan bangunan yang bervariasi dan mempunyai
kegunaan masing-masing
b. Berbagai macam bahan bangunan tersebut mempunyai berbagai keunggulan
masing-masing dan juga mempunyai kekurangan.
3.2. Saran
Untuk mendapatkan kualitas dan harga yang diinginkan, ada baiknya mengenal
jenis bahan-bahan bangunan beserta kelebihan dan kekuranggannya secara keseluruhan
sebelum memutuskan untuk memilih atau menggunakannya dalam proses konstruksi.

35
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.wikipedai.org
 http://tokobangunan.net/daftar-harga-bahan-bangunan/daftar-harga-bahan-bangunan-dan-
material-bangunan
 http://www.info-rumah.com/bahanbangunan.htm
 http://www.beacukai.go.id/library/data/Semen.htm
 http://www.propanraya.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=156&Itemid=257
 http://danahauses.blogspot.com/2012/06/aneka-ragam-bagian-kitchen-set-dapur.html
 http://kerockan.blogspot.com/2012/01/mengenal-genteng-berdasrkan-materialnya.html
 http://rahmatyani.blogspot.com/2011/02/besi-dalam-bangunan.html
 http://developerdankontraktor.blogspot.com/2012/02/material-dinding-batako-bata-
merah-atau.html

36

Anda mungkin juga menyukai