Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri berasal dari industria yang diartikan sebagai kegiatan ekonomi bagian dari
proses produksi, yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan baku menjadi
barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri. Dari sudut pandang geografi industri merupakan perpaduan-perpaduan
subsistem fisis dengan subsistem manusia. Rekayasa industri yaitu kegiatan yang
berhubungan dengan pernacangan dan pebuatan mesin-mesin (peralatan pabrik) dan peralatan
industri lainnya.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki kekayaan alam cukup besar,
salah satunya adalah hutan yang cukup luas. Namun eksploitasi yang dilakukan masyarakat
untuk memenuhi kebutuhannya atau-pun untuk perdagangan kayu tidak diimbangi dengan
pelestarian hutan itu sendiri.Sebagai dampaknya, terjadi kerusakan alam yang sangat besar
dan memerlukan waktu lama untuk memperbaikinya. Untuk menanggulangi hal tersebut,
perlu adanya alternatif bahan yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kayu bagi
masyarakat.
Kayu sebagai bahan bangunan sampai saat ini masih hanya dipakai untuk struktur
atap dan kusen. Sedangkan untuk struktur balok, kolom dan lantai masih jarang ditemui.
Untuk itu diperlukan pengembangan teknologi pengolahan kayu sehingga dapat dijadikan
andalan sebagai bahan bangunan alternatif yang aman dan ekonomis.

Selain itu kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang
sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh
bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian,
memerlukan pengetahuan tentang struktur kayu. Pengetahuan tentang struktur ini penting
sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan struktur tersebut tidak saja
dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan
tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang
bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal. Ilmu perkayuan mempelajari
berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam
berbagai kondisi penanganan.

Laporan Hasil Survey


Rekayasa Industri Page 1
B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa
Industri. Di mana pada mata kuliah ini mahasiswa diwajibkan untuk mengsurvey langsung
kelapangan tentang keadaan dunia industri, baik itu produk industri kecil mau pun besar.
Sehingga dengan mengsurvey langsung kelapangan mahasiswa dapat mengetahui langsung
suatu proses industri, mulai dari input, proses dan output produk tersebut. Kegunaan
diadakannya penelitian ini adalah sebagai bahan informasi untuk mengetahui tentang
rekayasa industri, baik dari segi bahan-bahan yang diperlukan dalam melakukan
pembangunan maupun tidak.

Laporan Hasil Survey


Rekayasa Industri Page 2
BAB II

KAJIAN TEORI

Kayu merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tersedia dalam
berbagai macam spesies di negara tropis seperti Indonesia. Kayu sebagai bahan bangunan
mempunyai banyak jenisnya sekitar 3000 - 4000 jenis pohon. Kayu sebagai bahan bangunan
mempunyai kelebihan dibanding bahan bangunan lain seperti beton, baja, dan lain-lain.
Diantaranya ringan, mudah dalam pelaksanaan, dapat mudah didaur ulang, nilai estetika dan
relative ekonomis.

Kayu adalah salah satu bahan konstruksi ringan yang masih banyak digunakan di
Indonesia, antara lain untuk keperluan rumah tinggal, jembatan dan lain-lain. Yang dianggap
penting dalam perdagangan dan telah diselidiki hanya sekitar ± 150 jenis pohon yang
memenuhi syarat untuk konstruksi bangunan. Keuntungan dari kayu adalah sebagai bahan
struktur bangunan yang tahan terhadap gempa serta memiliki nilai estetika dan nilai seni yang
tinggi. Apalagi seperti kondisi saat ini setelah terjadinya gempa, masyarakat lebih memilih
kayu sebagai bahan struktur bangunan.

Kayu merupakan hasil hutan dan sumber kekayaan alam yang masih berupa bahan
mentah yang harus diolah terlebih dahulu untuk dapat digunakan sesuai kebutuhan. Kayu
yang dimaksudkan disini adalah kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan, yaitu kayu
olahan yang diperoleh dengan memproses kayu bulat atau gelondongan menjadi kayu
berbentuk balok, papan dan bentuk-bentuk yang lain sesuai dengan tujuan penggunaannya.Di
Indonesia kayu dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu:

 Pohon berdaun lebar (breadleaf trees).


Adalah jenis kayu yang disebut sebagai kayu keras pada umumnya (hard woods).
 Pohon berdaun jarum (conibearing trees).
Adalah kayu yang disebut sebagai kayu lunak (soft woods).
 Pohon palm.
Adalah jenis-jenis kayu seperti pohon kelapa, aren, lontar dan nibung.
 Pohon sebangsa bambu (rumput-rumputan).
Adalah semua jenis bambu yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan.

Laporan Hasil Survey


Rekayasa Industri Page 3
Menurut PUBI-1982, kayu sebagai bahan bangunan dapat dibedakan menjadi tiga
golongan pemakaian, yaitu:

 Kayu Bangunan Struktural


Ialah kayu yang digunakan sebagai struktur bangunan.
 Kayu Bangunan Non-Struktural
Ialah kayu yang digunakan sebagai bagian dalam bangunan yang tidak berfungsi sebagai
struktur bangunan.
 Kayu Bangunan Untuk Keperluan Lain
Ialah kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan penolong atau bangunan sementara.

Seperti kita ketahui Indonesia adalah suatu negeri yang sangat kaya akan kayu, baik
kayu di dalam jenisnya maupun kaya di dalam arti kuantitasnya. Jenis-jenis pohon di
Indonesia ada beberapa ribu, sedang jika kita melihat gambar peta Indonesia akan nyatalah,
bahwa pulau-pulau besar seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi masih banyak
mempunyai hutan sebagai penghasil kayu. Tetapi sayangnya, bahwa di dalam konstruksi
kayu kita belum banyak melakukan penelitian - penelitian untuk mendapatkan cara
konstruksi kayu yang baru yang bermaksud untuk menghemat pemakaian kayu.

Karena kurangnya penelitian ini, yaitu pekerjaan research maka pemakaian kayu di
dalam konstruksi Indonesia terlalu berlebih-lebihan, sedang alat-alat sambung kayu yang
dipergunakan termasuk kuno. Dengan adanya alat-alat sambung baru atau modern,
pemakaian kayu di dalam konstruksi dapat dihemat, sedang bangunan-bangunan yang besar,
seperti kuda-kuda untuk pabrik, gedung-gedung pertunjukan, jembatan, gedung olah raga,
yang mempunyai bentangan 50 meter atau lebih, dapat dibuat dari kayu.

Di negeri-negeri kayu, terutama di Amerika dan Swedia, di dalam bangunan gedung-


gedung yang besar, pemakaian kayu sebagai konstruksi dukung banyak menggantikan besi
dan beton bertulang. Dipukul rata-rata konstruksi kayu dengan dukung yang sama, harganya
± 23% sampai 40% lebih murah dari pada konstruksi baja atau beton bertulang. Dengan
pengetahuan tentang dasar-dasar bangun kayu serta sifat-sifat dan penelitian-penelitian orang
ahli pemakaian kayu di Indonesia dapat dihemat, faktor aman pada konstruksi kayu yang
besar ± 10 dapat diperkecil menjadi 5,5 sampai 8, asal teknik penyambungan dapat
disempurnakan. (Ir. Suwarno Wiryono)

Laporan Hasil Survey


Rekayasa Industri Page 4
Salah satu karakteristik kayu yang paling penting adalah sifatnya yang dapat diperbarui.
Bahkan mungkin kayu tidak akan habis asalkan digunakan dengan pandangan masa depan
dan perencanaan jangka panjang. Dala zaman makin berkurangnya sumber bahan bakar fosil,
sumber alternatif seperti kayu yang secara terus menerus diperbarui oleh alam menjadi sangat
penting.

Laporan Hasil Survey


Rekayasa Industri Page 5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian


 Lokasi : Jalan Pahlawan, Medan Perjuangan, Kota Meddan.

 Waktu : Selasa, 04 September 2018. Pukul, 12.00 WIB.

B. Subjek Survey

Subjek survey/observasi yang kami lakukan adalah kepala atau pemilik tempat
membuat kusen langsung.

C. Teknik Pengambilan Data


Wawancara dan pengambilan beberapa foto video dokumentasi.

Laporan Hasil Survey


Rekayasa Industri Page 6
BAB III
HASIL OBSERVASI

A. Hasil Penelitian :
Nama Narasumber : Rasmidi
Nama Tempat : Podomoro
Alamat : Jalan Pahlawan
Jenis Usaha : Tempat Pembuatan kusen Pintu dan Jendela
Lama Usaha : 15 tahun
Banyak Pekerja : 3 orang
Bahan Baku : Kayu damar dan kayu meranti yang merupakan kayu bekas
yang di dapat dari hutan kota di salurkan oleh agen kayu .
Proses Pembuatan : Untuk pembuatan pintu di butuhkan 1 hari untuk membuat
1 pintu sedangakan untuk membuat jendela dibutuhkan 1
hari untuk membuat 5 jendela
Ukuran : Tergantung dari permintaan konsumen yang biasanya adalah
pemborong
Modal Usaha : - (tidak di beri tahu narasumber)
Keuntungan : -( tidak di beri tahu narasumber)
Harga Jual : 30% di awal di bayar oleh pembeli. Harga tergantung bentuk
dan motif
Proses Pembuatan : Dalam proses pembuatan menggunakan 3 alat yang biasa di
gunakan belah, profil, serta alat ketam.
Pemasaran : ada yang di kirim ke Aceh, Pekan Baru, dan Padang . Bekerja
sama juga dengan beberapa pemborong.
Olahan Limbah : Limbah ada yang mengambil untuk pembuatan obat nyamuk.

Laporan Hasil Survey


Rekayasa Industri Page 7
B. Hasil Survey
Pada hari Selasa 4 September 2018jam 12.00 Wib kami mengadakan survey
untuk memenuhi tugas Rekayasa Industri . Kami mengadakan survey kepada pemilik
usaha kusen pintu dan jendela yang berbahan kayu.

Gambar 3.1 Foto dokumentasi bersama pemilik usaha, Pak Rasmidi.


Survey yang kami lakukan berada di Cv. Podomoro yang berada di jalan
Pahlawan , Kec. Medan Perjuangan, Sumatera Utara. Kami melakukan survey dengan
mewawancarai pemiliki usaha itu sendiri yang bernama Rasmidi. Menurut cerita
narasumber usaha tersebut sudah berdiri selama 15 tahun. Ada 3 orang pekerja dan
memiliki mesin untuk pembuatan kusen tersebut yaitu belah, profil, dan ketam.

(a) (b) (c) (d)


Gambar 3.2 (a) (b) (c)(d) Merupakan alat – alat untuk membuat kusen pintu
dan jendela yang tersedia.

Bahan baku yang di gunakan yaitu kayu meranti dan kayu damar yang
merupakan kayu bekas yang di dapatkan dari agen-agen kayu.Untuk harga bahan
baku, menurut narasumber bayarannya tidak menentu sesuai banyak kayu yang di
bawa oleh agen kayu.

Laporan Hasil Survey


Rekayasa Industri Page 8
(a) (b)
Gambar 3.3 (a) Bahan Baku untuk membuat kusen (b) Proses Pembuatan
kusen

Bahan baku tersebut diolah menjadi kusen pintu dan kusen jendela. Lama
proses pekerjaan untuk kusen pintu memakan 1 hari untuk 1 buahnya dan untuk
jendela untuk 1 harinya menghasilkan 5 jendela. Untuk pembuatan 1 pintu
menghabiskan 5-6 batang kayu. Menurut narasumber, ukuran pintu maupun jendela
yang di pesan merupakan ukuran yang di pesan oleh konsumen itu sendiri.

(a) (b)
Gambar 3.4 (a) Proses pembuatan kusen pintu (b) Proses pembuatan motif
pada pintu

Konsumen yang ingin membeli di wajibkan membayar dp 30% di awal. Harga


yang di patok dari bentuk dan motif yang konsumen inginkan. Pemasaran dari toko ini
sudah menjangkau luar daerah yaitu; Aceh, Padang, dan Pekanbaru serta banyak juga
Laporan Hasil Survey
Rekayasa Industri Page 9
yang menjadi konsumen tetap yaitu para pemborong yang memesan di tempat itu.
Usaha ini juga menghasilkan limbah yaitu potongan kayu-kayu kecil serta debu kayu.
Pengelolahan limbah nya dengn cara ada yang mengambil limbah tersebut untuk
diolah menjadi obat nyamuk.

Gambar 3.5 Salah satu kusen pintu pesanan konsumen.

Laporan Hasil Survey


Rekayasa Industri Page 10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

http://geo-smancis.blogspot.com/p/perindustrian-pengertian.html
https://ronawajah.wordpress.com/2009/01/10/rekayasa-industri-dan-rekayasa-manusia/

Laporan Hasil Survey


Rekayasa Industri Page 11

Anda mungkin juga menyukai