Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemadatan tanah untuk digunakan untuk bermacam-macam jenis pekerjaan,


misalnya subgrade untuk pekerjaan jalan, pekerjaan pembuatan dasar dari
landasan pesawat terbang, dasar pondasi struktur bangunan, untuk dam, bendung
dan leeves. Kadang-kadang kondisi tanah aslinya dapat langsung digunakan,
sementara ada kondisi tanah yang harus digali, diproses dan dipadatkan untu
tujuan pembangunan. Pada pekerjaan alan dan pekerjaan landasan pesawat
terbang, setelah pekerjaan cut & fill selesai dikerjakan secara kasar dengan
buldoser, kemudian diperhalus dengan grader kadang-kadang dipertinggi
beberapa centimeter, 2-4 cm terhadap elevasi yang ditentukan, karena dengan
pemadatan tanah elevasi permukaannya kemungkinan akan menurun.

Pemadatan tanah ini jika medannya luas dan tanpa ada gangguan pekerjaan,
maka dapat dikerjakan dengan mesin. Kasus pemadatan tanah ini ada dua
kemungkinan, pertama pemadatan tanah dasar dari hasil pemotongan tanah, kedua
pemadatan tanah urungan dapat mempertinggi elevasinya. Kedua hal tersebut
harus dipadatkan dengan kondisi,

 Optimum moisture content


 Tidak mengandung clay material dalam batas-batas tertentu.

Dalam hal pemadatan tanah ini ada beberapa perbedaan pandangan


sehubungan dengan tingkat kepadatan dan sehubungan dengan metode untuk
mencapai kepadatan sesuai persyaratannya. Pemilik bangunan menginginkan yang
terpadat dengan biaya rendah. Dalam dokumen kontrak kadang-kadang
bermacam-macam persyaratan dalam hal pemadatan ini, tetapi sekarang pemilik
bangunan hanya menghendaki hasil akhir dari pemadatan. Pemilik bangunan
hanya mensyaratkan kepadatannya minimal harus mencapai 95% dari kepadatan
relatif density, berdasarkan modified Proctor test. Dengan persyaratan semacam

1
2

ini kontraktor akan dapat menentukan sendiri metode kerja pelaksanaannya yang
diusulkan kepada konsultan supervisi atau kepada pemilik bangunan. Kontraktor
akan melaksanakan dengan metode kerja yang paling efisien dan biaya yang
rendah dari hasil pengalamannya.

Sebagai pengguna alat harus digunakan secara efisien. Untuk digunakan


secara efisien perlu untuk mengetahui kemampuan alat, jenis-jenis alat, dan
keterbatasan alat, serta biaya operasional alat. Produktivitas alat tergantung pada
jenis atau type alat, metode kerja, kondisi medan kerja serta waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Untuk meninjau produktivitas
aspek diatas berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga untuk dapat
menganalisis produktivitas alat berat harus sesuai dengan teori dan tahapan
analisis yang tepat.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari produktivitas alat berat ?


2. Apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas alat berat ?
3. Apa yang dimaksud produktivitas dan durasi perkejaan ?
4. Apa saja macam-macam alat-alat berat pemadat tanah beserta
fungsinya ?
5. Bagaimana perhitungan dari alat-alat berat pemadat tanah tersebut ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari produktivitas alat berat.


2. Mengertahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas alat
berat.
3. Mengetahui produktivitas dan durasi pekerjaan.
4. Mengetahui bermacam-macam alat berat pemadat tanah beserta
fungsinya..
5. Mengetahui perhitungan dari alat-alat berat pemadat tanah.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Produktivitas Alat Berat

Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara out put dengan input, atau
rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan. Dalam
proyek konstruksi, rasio produktivitas adalah nilai yang diukur selama proses
konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, material, uang, metoda
dan alat. Sukses dan tidaknya proyek konstruksi tergantung pada efektifitas
pengelolaan sumber daya.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Produktivitas adalah kemampuan


untuk menghasilkan sesuatu, sehingga dikatakan bahwa produktivitas alat berat
adalah kemampuan alat berat untuk menghasilkan sesuatu persatuan waktu.
Produktivitas alat berat bergantung pada tiga faktor yaitu: waktu siklus, material
dan efisiensi.

2.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi Produktivitas Alat Berat

Produktivitas alat berat bergantung pada tiga faktor yaitu sebagai berikut :

A. Waktu Siklus

Dalam setiap pekerjaan pemindahan material, alat berat beroperasi menurut


pola siklus tertentu: memuat, mengangkut, membuang, dan kembali ketempat
pemuatan atau kombinasi dari keempatnya. Waktu siklus adalah jangka waktu
yang dibutuhkan alat berat untuk merampung serangkaian operasi kerja. Untuk
menaksir waktu siklus suatu alat berat yaitu dimulai ketika alat sudah siap untuk
beroperasi. Pengukutan waktu siklus dilakukan beberapa kali, kemudian dihitung
berapa rata-rata dari waktu siklus tersebut. Waktu siklus diketahui guna menaksir
produksi.

Waktu siklus dapat digolongkan dalam dua kategori yaitu, waktu tetap dan
waktu variabel. Waktu tetap adalah waktu yang digunakan untuk memuat dan

3
4

membuang, termasuk pengolahan gerak yang mungkin perlu dilakukan. Bagian


siklus ini cukup konstan tidak peduli panjangnya jarak angkut dan kembali
ketempat pemuatan.

Waktu variabel adalah lamanya perjalanan, atau lebih tapanya waktu yang
dibutuhkan untuk mengangkut dan kembali ketempat pemuatan dalam satu siklus.
Waktu ini berubah-ubah sesuai dengan jarak dan kondisi jalan angkutan antar
daerah pemuatan dan daerah pembuangan.

B. Material

Khusus untuk pekerjaan alat berat, yang dimaksudkan dengan meterial disini
adalah tanah, yang meliputi :

• Batu yang dalam hal ini sebagai tanah yang berukuran butir besar atau
berbentuk bongkahan berupa granit, batu kapur, cadas, dll
• Tanah dalam hal ini merupakan campuran batu-batu yang berukuran butir
kecil
• Campuran batu dengan tanah

C. Efisiensi

Efisiensi didefinisikan sebagai besar presentasi kerja alat efektif


dibandingkan dengan waktu kerja keseluruhan, misalnya beberapa menit
efektifnya beroperasi alat tersebut dalam waktu satu jam kerja.

2.3 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan

Produktivitas per jam alat yang harus diperhitungkan dalam perencanaan adalah
produktifitas standart alat pada kondisi ideal dikalikan suatu faktor yang disebut
efisiensi kerja. Besarnya nilai efisiensi kerja ini sulit ditentukan secara tepat tetapi
berdasarkan pengalaman-pengalaman dapat ditentukan efisiensi kerja yang mendekati
kenyataan.
5

Dalam menentukan durasi suatu pekerjaan maka hal-hal yang harus


diketahui adalah volume pekerjaan dan produktivitas alat tersebut. Produktivitas
alat bergantung pada kapasitas dan waktu siklus alat. Dasar untuk mencari
produktivitas alat adalah :

kapasitas alat
Produktivitas =
CM

Untuk memperoleh cycle time (CM) diperlukan sebagai berikut :

CM = TL + TH + TD + TR + TW

Dimana :

CM = Siklus waktu (cycle time) (detik)

TL = Waktu pemutaran (detik)

TH = Waktu pengankutan (detik)

TD = Waktu penumpahan (detik)

TR = Waktu kembali (detik)

TW = Waktu menunggu (detik)

Untuk menghitung jumlah alat-alat lainnya digunakan :

produktivitas terbesar
Jumlah alat =
produktivitas alat

Setelah jumlah masing-masing alat diketahui maka selanjutnya perlu


dihitung durasi pekerjaan alat-alat tersebut. Salah satunya cara menentukan berapa
Produktivitas total alat setelah dikalikan jumlahnya. Kemudian dengan
menggunakan Produktivitas jumlah alat maka durasi dapat dicari menggunakan
rumus sebagai berikut :

volume pekerjaan
durasi =
produktivitas terkecil
6

2.4 Alat-alat Berat Pemadatan Tanah

Tujuan memadatkan tanah adalah untuk meratakan elevansi pada era


tersebut, dapat meningkatkan daya dukung tanah, memperkecil daya rembes air
dan memperkecil pengaruh air terhadap lahan. Pemadatan yang diukur terlebih
dahulu tekanan air tanahnya menggunakan piezometer.

Pemadatan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat yang


membantu pemadatan dengan cepat. Terdapat pilihan peralatan yang tersedia
untuk memadatkan tanah, dalam hal ini sangat penting untuk menyesuaikan
medan, jenis tanah dan rencana anggaran agar tidak melebihi anggaran. Berikut
ini adalah alat-alat yang membantu pemadatan tanah :

A. Bulldozer

Alat ini merupakan alat berat yang sangat kuat untuk pekerjaan pekerjaan:
mendorong tanah, menggusur tanah (dozer), membantu pekerjaan alat-alat muat,
dan pembersihan lokasi (land clearing).

Kegunaan Buldoser sangat beragam antara lain untuk: Pembabatan atau


penebasan (cleraring) lokasi proyek, merintis (pioneering) jalan proyek, gali/
angkut jarak pendek, Pusher loading, menyebarkan material, penimbunan
kembali, trimming dan sloping, ditching, menarik, memuat.

Untuk menghitung jumlah produksi per jam dari bulldozer yang melakukan
pekerjaan secara terus menerus digunakan sebagai berikut :

q x 60 x E x faktor tanah
Q=
CM

Dimana :

Q = Produktivitas (m3/jam)

E = Efisiensi Kerja

q = produksi bulldozer per siklus


7

Produksi bulldozer per siklus dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :

(q) Produksi = L x H 2 x a

Dimana :

L = Lebar blade / sudut (m/yd)

H = Tinggi blade (m)

a = Faktor blade

Untuk menghitung produktivitas standar dari bulldozer, volume tanah yang


dipindahkan dalam satu siklus dianggap sama dengan lebar sudut x (tinggi sudut).
Pada kenyataannya di lapangan produksi per siklus akan berbeda-beda tergantung
dari jenis tanah sehingga faktor sudut yang diperlukan karena pengaruh tersebut.
Berikut persamaan untuk waktu siklus bulldozer :

D D
CM = x + 𝑍(𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
F R

Dimana :

D = Jarak angkut / gusur (m)

F = kecepatan maju (m/menit)

R = kecepatan mundur (m/menit)

Z = waktu ganti persnelling (menit)

Kecepatan maju berkisar antara 3-5 km/jam dan kecepatan mundur berkisar
antara 5-7 km/jam. jika menggunakan mesin dengan torqflow, kecepatan maju
diambil 75% maksimum, dan mundur 85% kecepatan maksimum.
8

B. Vibration Roller

Vibro atau vibration roller adalah salah satu alat berat yang berfungsi
sebagai alat pemadat, dimana cara pemadatan vibration roller adalah dengan
menggunakan efek getaran sangat cocok digunakan pada jenis tanah pasir atau
kerikil berpasir. Efisiensi pemadatan yang dihasilkan sangat baik, karena adanya
kosong yang terdapat diantaranya butir-butiranya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pemampatan dengan vibration roller ialah frekuensi
getaran, amplituda dan gaya sentrifugal.

Untuk menghitung produksi perjam vibration roller dapat dihitung dengan


rumus:

𝑊 𝑥 𝑉 𝑥 𝐻 𝑥 1000 𝑥 𝐸
𝑄=
𝑁

Dimana :

Q = Produksi vibration roller (m3/jam)

W = Lebar pemadatan efektif tiap pas (m)

E = Efisiensi Kerja

V = Kecepatan Operasi (Km/jam)

H = Tebal pemadatan untuk 1 lapis (m)

N = Jumlah Pas untuk pemadatan

C. Motor Grader

Motor grader adalah alat besar yang berfungsi sebagai pembentuk


permukaan tanah atau perataan tanah. Blade dari motor grader ini dapat diatur
sedemikian rupa, sehingga fungsinya bisa diubah angle dozer atau tilting dozer ini
jelas lebih flexible dari pada jenis dozer. Variasi posisi blade ini tidak berarti
bahwa motor grader termasuk dari jenis dizer, karena dalam pekerjaan
9

penggusuran tanah, bulldozer jauh lebih efektif dari pada grader, hal ini
disebabkan tenaga yang tersedia dan juga letak sentroid (titik berat) pada blade
bulldozer.

Waktu produksi motor grader diperhitungkan sebagai berikut :

dr df N
T = ( + ) ( ) Menit
Vf Vy E

Dimana :

df = jarak lurus pergi per siklus (meter)

dr = jarak kembali dalam grading berikutnya (meter)

Vf = kecepatan rata-rata pergi (m/menit)

Vy = kecepatan rata-rata kembali (m/menit)

N = jumlah pass

E = efisiensi

Perhitungan luas operasi per jam (m2/jam) dapat dihitungan dalam persamaan
berikut :

Qa = V x (Le − Lo) x 1000 x E

Dimana :

Qa = Luas operasi per jam (m2/jam)

V = Kecepatan kerja (km/jam)

Le = Panjang blade efektif (m)

Lo = Lebar tumpang tindih / overlap (m)

E = effisiensi
10

Dalam menghitung kapasitas kerja dari motor grader dapat digunakan persamaan
berikut :

QMG = [v x (Le − Lo) x 1000 x JM] x t

Dimana :

QMG = Produktivitas Motor Grader (m3/jam)

v = Kecepatan operasi (km/jam)

JM = Kondisi manajemen medan kerja

t = Tebal hamparan material (gembur)

D. Wheel Loader

Wheel Loader adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet
(ban), sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu :
hanya mampu beroperasi didaerah yangkeras dan rata, kering tidak licin karena
traksi di daerah basah akan rendah, tidak mampu mengambil tanah bank sendiri
atau tanpa dibantu lebih dulu oleh bulldozer. Metode pemuatan pada alat
pemuat/loader baik track shovel maupun wheel loader ada 3 macam :

1. I shape/cross loading
2. V shape loading
3. Pass loading

Wheel Loader mempunyai fix time atau waktu tetap 10,9 detik atau 0,1833 menit.
Kemudian menentukan cara pemuatan, dalam penelitian ini menggunakan cara
pemuatan V-loading
D D
CM = 2 ( + ) + Z
F R
Dimana :
CM = Cycle time atau waktu siklus (menit)
D = Jarak angkut (meter)
11

F = Kecepatan maju (meter/menit)


R = Kecepatan mundur (meter/menit)
Z = Waktu tetap / fixed time (menit)

Untuk menghitung produktivitas kerja alat wheel loader dapat digunakan


persamaan berikut ini :
𝑞 𝑥 60 𝑥 𝐸
𝑄=
𝐶𝑀
Dimana :
Q = Produktivitas per jam (m3/jam)
q = Produksi per siklus (m3)
E = Efisiensi kerja
CM = Waktu siklus (jam)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Produktivitas alat berat adalah kemampuan alat berat untuk menghasilkan
sesuatu persatuan waktu. Produktivitas alat berat bergantung pada tiga faktor
yaitu: waktu siklus, material dan efisiensi.

Produktivitas per jam alat yang harus diperhitungkan dalam perencanaan adalah
produktifitas standart alat pada kondisi ideal dikalikan suatu faktor yang disebut
efisiensi kerja. Besarnya nilai efisiensi kerja ini sulit ditentukan secara tepat tetapi
berdasarkan pengalaman-pengalaman dapat ditentukan efisiensi kerja yang mendekati
kenyataan.

Dasar untuk mencari produktivitas alat adalah :

kapasitas alat
Produktivitas =
CM

Untuk memperoleh cycle time (CM) diperlukan sebagai berikut :

CM = TL + TH + TD + TR + TW

Pemadatan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat yang


membantu pemadatan dengan cepat. Adapun alat berat tanah yang digunakan
dalam hal ini adalah : bulldozer, vibration roller, motor grader, dan wheel loader.
Dalam bulldozer, kegunaan alat ini sangat beragam antara lain untuk:
Pembabatan atau penebasan (cleraring) lokasi proyek, merintis (pioneering) jalan
proyek, gali/ angkut jarak pendek, Pusher loading, menyebarkan material,
penimbunan kembali, trimming dan sloping, ditching, menarik, memuat. Untuk
menghitung nilai produktivitasnya digunakan persamaan berikut :
q x 60 x E x faktor tanah
Q=
CM

Dalam vibration roller, Vibro atau vibration roller adalah salah satu alat
berat yang berfungsi sebagai alat pemadat, dimana cara pemadatan vibration roller

12
13

adalah dengan menggunakan efek getaran sangat cocok digunakan pada jenis
tanah pasir atau kerikil berpasir. Untuk menghitung produksi perjam vibration
roller dapat dihitung dengan rumus:

𝑊 𝑥 𝑉 𝑥 𝐻 𝑥 1000 𝑥 𝐸
𝑄=
𝑁

Dalam motor grader, kegunaan alat ini adalah alat besar yang berfungsi
sebagai pembentuk permukaan tanah atau perataan tanah. Untuk menghitung
produktivitas kerjanya digunkaan persamaan berikut :
QMG = [v x (Le − Lo) x 1000 x JM] x t

Dalam wheel loader, kegunaannya sedikit berbeda yaitu : hanya mampu


beroperasi didaerah yangkeras dan rata, kering tidak licin karena traksi di daerah
basah akan rendah, tidak mampu mengambil tanah bank sendiri atau tanpa dibantu
lebih dulu oleh bulldozer. Untuk produktivitas kerjanya digunakan persamaan
berikut :
𝑞 𝑥 60 𝑥 𝐸
𝑄=
𝐶𝑀
3.2 Saran
Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan faktor yang sangat
penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipakai haruslah tepat
sehingga proyek dapat berjalan lancar. Kesalahan di dalam pemilihan alat berat
dapat mengakibatkan manajemen pelaksanaan proyek menjadi tidak efektif dan
efisien. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi yang
menyebabkan biaya akan membengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang
waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan
hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA

Setiawati, Dwi Novi. 2013. Analisis Produktivitas Alat Berat pada Proyek
Pembangunan Pabrik Krakatau Posco Zone IV di Cilegon : Jurnal
Kontruksia. Vol 4, No. 2 : 91-103
Waani, Joice E. dan Kaseke, Oscar H. 2017. Analisa Produktivitas Alat Berat
untuk Pekerjaan Pembangunan Jalan : Jurnal Sipil Statik. Vol 5, No. 7 :
465-474

Effendi, Dicky Setiadi Hadi, Wiranto, Puji, dan Mudianto Arif. 2013. Perhitungan
Kebutuhan Alat Berat pada Pekerjaan Tanah Proyek Pembangunan Pabrik
Precast di Sentul : Jurnal FT – UNPAK

14

Anda mungkin juga menyukai