Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Harapan
Pada suatu bangunan banyak di jumpai dimana suatu batang mengalami
lentur (bending) dan gaya aksial. Hal ini biasa terdapat pada batang tepi atau suatu
rangka atap, yaitu gording letaknya tidak dapat pada titik pertemuan. Begitupula
kolom sebuah portal akan mengalami kombinasi lentur, momen, dan gaya aksial.
Misalnya: P dan M , yaitu gaya Aksial dan Momen lentur yang bekerja pada
suatu penampang dari suatu batang tersebut. Asalkan tegangan-tegangan yang timbul
lebih kecil daripada tegangan leleh (yield,stress) maka pengaruh P dan M dapat
dihitung dengan menjumlahkan persamaan.

B. Kenyataan
Beberapa kategori gabungan lentur dan beban aksial bersama dengan ragam
kegagalan (mode of failure) yang mungkin terjadi dapat diringkas sebagai berikut:
 Tarikan aksial dan lentur: kegagalan biasanya karena leleh
 Tekanan aksial dan lentur terhadap satu sumbu: kegagalan disebabkan oleh
ketidakstabilan pada bidang lentur, tanpa puntir. (contoh, balok-kolom
dengan beban transversal yang stabil terhadap tekuk puntir lateral)
 Tekanan aksial dan lentur terhadap sumbu kuat: kegagalan disebabkan
tekuk puntir lateral
 Tekanan aksial dan lentur biaksial (dua sumbu)-penampang yang kuat
terhadap puntir, kegagalan disebabkan oleh ketidak-stabilan pada satu arah
utama. (Profil W biasanya termasuk kategori ini)
 Tekanan aksial dan lentur biaksial-penampang, terbuka berdinding tipis
(penampang yang lemah terhadap puntir): kegagalan disebabkan oleh
gabungan puntir dan lentur.
 Tekanan aksial, lentur biaksial, dan puntir: kegagalan akan disebabkan oleh
gabungan puntir dan lentur bila pusat geser tidak terletak pada bidang
lentur.
Oleh karena banyaknya ragam kegagalan, kelakuan yang beraneka ragam ini
umumnya tidak dapat disertakan dalam cara perencanaan yang sederhana.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan Konsep
B. Bagaimana
C. Mengapa

BAB III
PENUTUP
A. Pesan
B. Kesan
C. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai