Anda di halaman 1dari 20

RANCANGAN STRUKTUR KUDA-KUDA

NAMA ANGGOTA :
Adhi Nur Ismail
Kaswan
Syania Sri Heryani

JURUSAN TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON BANTEN
2013

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang
sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang
sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain
karena sifat khasnya. Kayu sampai saat ini masih banyak dicari dan
dibutuhkan orang untuk memenuhi kebutuhan seperti veneer biasa,veneer
mewah, korek api, patung dan ukiran kayu, bantalan kereta api, perkakas
(mebel), arang dan untuk bahan konstruksi bangungan .
Penyediaan perumahan dengan memanfaatkan material lokal
sebagai bahan utama struktur dapat mengurangi biaya konstruksi dan
membuka lapangan pekerjaan.Upaya-upaya untuk pemanfaatan materialmaterial lokal sebagai bahan struktur di negara kita perlu terus di
kembangkan mengingat bangsa kita memiliki potensi sumber daya alam
yang beraneka ragam. Bukan hanya desain gedung atau bangunan besar
saja yang memiliki bentuk atap yang tertentu, namun desain rumah masa
kini pun mempunyai atap rumah yang beragam. Agar bentuk atap yang
direncanakan sesuai dengan rencana maka perlu dibuatkan gambar rencana
rangka atap yang sesuai. Atap adalah bagian paling atas dari suatu
bangunan, yang melindungi gedung dan penghuninya secara fisik maupun
metafisik (mikrokosmos /makrokosmos). Permasalahan atap tergantung
pada luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang
dipilih, dan lapisan penutupnya. Di daerah tropis atap merupakan salah
satu bagian terpenting.
Menentukan konstruksi atap yang baik adalah tugas yang cukup
rumit karena banyak faktor yang saling mempengaruhi seperti bentuk,
struktur, konstruksi, maupun bahan bangunan. Pembentukan atap

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

mengakibatkan persoalan antara bentuk luar dan ruang atap yang


diciptakan. Pada struktur dan konstruksi diadakan sistem rangka batang
atau pelat maupun bahan bangunan yang dipilih sebagai konstruksi atau
kuda-kuda atap sehingga mempengaruhi kemiringan atap.
Rangka atap ini terdiri dari kuda-kuda yang bentuk dan ukurannya
sesuai dengan atap yang direncanakan. Kuda-kuda memegang peranan
penting

untuk

membuat

atap

karena

kuda-kuda

disusun

untuk

menyalurkan beban-beban dari atap ke tanah, umumnya terbuat dari kayu


karena murah, ringan dan mudah didapat. Dibutuhkan inovasi-inovasi baru
mengenai bentuk kuda-kuda dan material penyusunnya yang ramah
lingkungan dan sesuai dengan kecanggihan teknologi masa kini.Untuk itu
pembuatan bangunan sederhana lebih efektif menggunakan kuda-kuda
yang terbuat dari kayu.
Penyadaran atas kayu masakini terbatas pada penebangan liar, kita
sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat
yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam
pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus
betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Dengan adanya

Hutan

Tanaman Industri program pemerintah yang bertujuan mengurangi


pengambilan bahan baku dari hutan alam. Kita sebagai konsumen yang
membutuhkan kayu harus sangat mempertimbangkan jenis kayu apa yang
kita butuhkan agar tidak banyak material kayu yang terbuang dengan
percuma.
Dari alasan diatas kami menilai kayu adalah hasil alam yang
masih banyak dibutuhkan dan sangat berguna untuk konstruksi bangunan
sampai saat ini. Dengan adanya desain rumah masa kini yang mempunyai
atap rumah beragam tentunya perancangan

kuda-kuda haruslah

menggunakan perhitungan yang akurat dan efisien, agar jumlah material


kayu yang dibutuhkan cukup tanpa banyak material kayu yang terbuang
sia-sia.

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

B. Tujuan
Adapun tujuan kami mengikuti Lomba Rancang Kuda-Kuda
Tingkat Nasional V adalah untuk mengeksplorasi ilmu kami di bidang
teknik sipil terutama tentang kayu dan kuda-kuda, menuangkan inovasi
baru tentang kuda-kuda, menambah wawasan dan pengalaman serta untuk
membuat bangga Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

BAB II

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

STUDI PUSTAKA

Kayu sebagai hasil tumbuhan hutan merupakan sumber kekayaan


alam yang mengikuti peredam alam dengan rantai bahan yang tidak
mengalami perubahan yang mempengaruhi keseimbangan keadaan entropi
maupun peredaran karbondioksida (CO2). Sebagai bahan bangunan, kayu
dapat diproses dan dikerjakan dengan mudah, dengan membandingkan
energi sedikit dan akhirnya dapat dimusnahkan tanpa merusak lingkungan.
Kayu sampai saat ini masih banyak dicari dan dibutuhkan orang.
Diperkirakan pada abad-abad yang akan datang kayu masih akan selalu
dibutuhkan. Dari segi manfaatnya bagi kehidupan manusia, kayu dinilai
mempunyai sifat-sifat utama yang menyebabkan kayu selalu dibutuhkan
manusia.

Membicarakan

masalah

kayu,

mengerjakan

kayu,

atau

mengonstruksikan sesuatu kayu berarti harus mengenal sifat-sifatnya


danmengingat pohon hidup. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap
jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat
kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan
penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan.
Sifat-sifat utama bahan bangunan kayu dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kayu merupakan sumber kekayaan alam yang tidak akan habis jika
dikelola dengan baik. Artinya, bila pohon-pohon ditebang di hutan
untuk diambil kayunya, harus segera ditanam kembali pohon-pohon
pengganti, supaya sumber kayu tidak habis. Kayu di katakan juga
sebagai renewable resources (sumber kekayaan alam yang dapat
diperbarui lagi). Berbeda misalnya dengan minyak bumi atau bahan
tambang lain yang setelah beberapa puluh atau beberapa ratus tahun
sebenarnya akan habis.
2. Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan
barang lain. Dan kemajuan teknologi, kayu sebagai bahan mentah

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

dapat dengan mudah diproses menjadi barang-barang seperti kertas,


tekstil, dan sebagainya.
3. Kayu mempunyai sifat-sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan
lain buatan manusia. Misalnya, kayu mempunyai sifat elastis, ulet,
tahan terhadap pembebanan yang tegak lurus dengan seratnya atau
sejajar seratnya, dan berbagai sifat lain lagi. Sifat-sifat seperti ini tidak
dimiliki baja, beton atau bahan-bahan lain yang bisa dibuat oleh
manusia.
Konstruksi bangunan kayu adalah ilmu yang sangat kompleks.
Tidak ada penyelesaian yang pasti bagi suatu permasalahan seperti pada
ilmu matematika. Tetapi, ilmu konstruksi kayu mutahir yang berdasarkan
penelitian dan ilmu pengetahuan teknik dapat memberikan penyelesaian
yang optimal dengan menghindari cacat konstruksi pada setiap bangunan.
Konstruksi kayu mengalami perkembangan luar biasa sejak perang dunia
kedua, walaupun belum demikian terwujud pada bangunan di Indonesia.
Konstruksi kuda-kuda kayu di Indonesia sangat kuat dalam hal
khazanah arsitektur dan kebudaan yang beragam-ragam. Konstruksi kudakuda kayu umumnya merupakan suatu konstruksi penyanggah atau
pendukung utama dari atap. Konstruksi kuda-kuda kayu mempunyai syarat
tidak boleh berubah bentuk, terutama jika sudah berfungsi. Beban- beban
atap yang harus diterima konstruksi kuda-kuda kayu melalui gordinggording yang sedapat mungkin disalurkan / diterima tepat pada titik buhul.
Dengan demikian rangka batang dapat bekerja sesuai dengan perhitungan
besarnya gaya batang dan juga batang tersebut tidak terjadi tegangan
lentur melainkan hanya terdapat tegangan normal tekan dan tarik.
Dimensi konstruksi kuda-kuda kayu umumnya tidak ditentukan oleh
perhitungan yang disebabkan oleh beban saja, melainkan banyak juga
yang ditentukan oleh persyaratan-persyaratan cara tata letak alat sambung.
Perhitungan harus mempertimbangkan beban-beban yang ada di atap biasa
disebut beban nominal,yaitu beban yang ditentukan di dalam Pedoman

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SKBI-1.3.53.1987.


SNI 03-1727-1989 Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan
gedung atau penggantinya.
Beban nominal yang ditinjau adalah sebagai berikut:

D : beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen,


termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, peralatan

layan tetap.
L : beban hidup yang ditimbukan oleh penggunaan gedung, termasuk
pengaruh kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin,

hujan, dan lain-lain.


La : beban hidup diatap yang ditimbulkan selama perawatan oleh
pekerja, peralatan, dan meterial, atau selama penggunaan biasa oleh

orang dan benda bergerak.


H : beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan oleh genangan air.
W : beban angin termasuk dengan memperhitungkan bentuk
aerodinamik bangunan dan peninjauan terhadap pengaruh angin topan,

puyuh, tornado, bila diperlukan.


E: beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03-1726-1989, atau
penggantinya.
Kombinasi Pembebanan
Perencanaan struktur dengan menggunakan kombinasi pembebanan
yang dipakai adalah sebagai berikut:

1.4D
1.2D + 0.5 La
1.2D + 1.6 La + 0.8W
1.2D + 1.3W + 0.5La

Karena keterbatasan panjang kayu yang ada di perdagangkan maka


untuk suatu konstruksi kayu yang panjang diperlukan adanya sambungan
kayu. Pengertian sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang
saling disambungkan satu sama lain sehingga menjadi satu batang kayu
yang panjang. Sambungan kayu tanpa alat-alat sambungan sedehana

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

seperti pengikatan, paku, pasak, kelam, atau besi strip berfungsi sebagai
pengaman pada titik letak sambungan.

Macam Sambungan Pada Kayu


1. Sambungan gigi tunggal
Pemakaian gigi tunggal secara ilmiah pada kuda penopang maupun
pada takikan kayu pelana mempengaruhi dengan sudut yang sama.
Kemiringan bidang gigi tunggal yang belakang ditentukan oleh
kedalaman takikan. Agar takikan pada kayu pelana tidak terlalu
mengurangi kekuatannya. Gaya tekan yang di perkenankan pada kuda
penopang dengan sambungan gigi tunggal untuk kayu kelas II-III
(berat jenis rata-rata 0,5 gr/cm3 kering udara).
2. Sambungan gigi tunggal yang di perkuat
Sambungan gigi tunggal yang diperkuat dengan baut biasanya
menggunakan baut

8mm untuk kayu 40mm, baut

10mm untuk kayu 60mm, baut

12mm untuk kayu 80mm.

Baut tersebut hanya menahan duduknya bagian kayu terhadap


geseran ke samping dan menghindari perubahan berdasarkan
penyusutannya, tetapi tidak memperkuat gigi tunggal secara
statis. Baut harus dipasang tegak lurus dengan tumit gigi

tunggal.
Sambungan gigi tunggal yang diperkuat dengan papan pengait
juga hanya menahan duduknya bagian kayu terhadap geseran
ke

samping

dan

menghindari

perubahan

berdasarkan

penyusutannya, tetapi tidak memperkuat gigi tunggal secara


statis. Papan pengakit dipasang minimal 4 paku sebelah

menyebelah.
Sambungan gigi tunggal yang diperkuat dngan pelana dan
pasak

cincin

merupakan

sistem

yang

benar-benar

meningkatkan kekuatan sambungan. Akan tetapi pengguanaan


pasak cincin menuntut lebar balok minimal 100mm.
Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

3. Sambungan gigi rangkap


Pada sambungan gigi rangkap, penting sekali agar gigi muka dan gigi
belakang dikerjakan denga teliti dan tepat sehingga tidak timbul ke
regangan. Gaya tekan yang diperkenankan pada kuda penopang
sambungan gigi rangkap untuk kayu kelas II-III (berat jenis rata-rata
0,5 gr/cm3 kering udara).
4. Sambungan purus
Sambungan purus merupakan salah satu jenis sambungan kayu
tradisional. Purus yang diganbungkan pada pertengahan balok dan dan
dengan lebar dan tebalnya minimal 40mm (ukuran balok minimal
40/120 mm) dapat dimanfaatkan dengan menyalurkan gaya lintang.
Gaya lintang yang diperkenankan pada purus untuk kayu kelas II-III
(berat jenis rata-rata 0,5 gr/cm3 kering udara).
5. Sambungan bibir lurus dengan takikan
Sambungan lurus dengan takikan merupakan sambungan kayu yang
secara tradisional tidak dikenal di Indonesia. Sambungan memanjang
yang diimpor dari Belanda ini dapat menerima gaya tarik menurut
perhitungan gaya geser jika diamankan dengan baut. Tinggi maksimal
takikan adalah tinggi balok, tapi <4cm dan >2cm. Gaya tarik yang
diperkenankan pada takikan bibir lurus untuk kayu kelas II-III (berat
jenis rata-rata 0,5 gr/cm3 kering udara).

BAB III
SPESIFIKASI MATERIAL

Bahan untuk kuda-kuda kayu ini harus dipilih dari kayu yang baik dan
ukurannya mencukupi dengan ukuran yang dibutuhkan. Kayu meranti
menjadi kayu yang kami pilih untuk bahan miniatur kuda-kuda ini. Alasan

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

kami memilih kayu merati adalah berat jenis yang masuk didalam kriteria
lomba yaitu memiliki berat jenis <0,6gr dan mudah untuk di dapat.

Spesifikasi Kayu Meranti


Kayu Meranti adalah nama sejenis kayu pertukangan yang populer
dalam perdagangan. Berbagai jenis kayu meranti dihasilkan oleh marga
Shorea dari suku Dipterocarpaceae. Pada umumnya kayunya lunak,
Paling tahan diantara kayu lokal lainnya, seperti durian, nangka, dan rengas.
Sifat-sifat kayu
Meranti tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat-sedang. Berat
jenisnya (Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah
zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm atau
1000 kg/m).berkisar antara 0,3 0,86 pada kandungan air 15%. Menurut
kekuatannya, jenis-jenis meranti dapat digolongkan dalam kelas kuat IIIV; sedangkan keawetannya tergolong dalam kelas III-IV. Kayu ini tidak
begitu tahan terhadap pengaruh cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk
penggunaan di luar ruangan dan yang bersentuhan dengan tanah. Namun
kayu meranti cukup mudah diawetkan dengan menggunakan campuran
minyak diesel dengan kreoso.
Pemanfaatan
Meranti merupakan salah satu kayu komersial terpenting di Asia Tenggara.
Kayu ini juga yang paling umum dipakai untuk berbagai keperluan di
kawasan Malaysia. Kayu ini lazim dipakai sebagai kayu konstruksi, panil
kayu untuk dinding, loteng, sekat ruangan, bahan mebel dan perabot
rumahtangga, mainan, peti mati dan lain-lain. Kayu meranti merah yang
lebih berat biasa digunakan untuk konstruksi sedang sampai berat, balok,
kasau, kusen pintu-pintu dan jendela, papan lantai, geladak jembatan, serta
untuk membuat perahu. Meranti baik pula untuk membuat kayu olahan
seperti papan partikel, harbor, dan venir untuk kayu lapis. Selain itu, kayu
ini cocok untuk dijadikan bubur kayu, bahan pembuatan kertas. Pada
musim-musim

tertentu

setiap

beberapa

tahun

sekali,

buah-buah

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

tengkawang ini dihasilkan dalam jumlah yang berlimpah-ruah; musim


mana dikenal sebagai musim raya buah-buahan di hutan hujan tropika. Di
musim raya seperti itu, masyarakat Dayak di pedalaman Pulau Kalimantan
sibuk memanen tengkawang yang berharga tinggi.
Pengolahan
Kayu meranti gampang di olah menjadi produk pertukangan berupa kusen
pintu jendela dll,kayu meranti sebagai kayu yang dapat dikerjakan sangat
mudah dan halus serat texturnya. Sebagian kayu meranti yang sudah
diperdagangkan tidak sesuai dengan standar baku ukurannya, biasanya
kami sering mendapatkan ukuran panjang (misal 4 m) tak ada sesuai
dengan ukurannya, sehingga menyulitkan bagi pertukangan untuk
mengatur kayu dalam pembuatan seperti kusen, pintu dan jendela. Harga
kayu meranti yang tak begitu mahal menjadikan pilihan bagi bahan
pembuatan

matrial

kusen,

pintu,

jendela.

BAB IV
ANALISIS STRUKTUR RANCANGAN KUDA-KUDA
A. Desain CAD Kuda-Kuda 2D dengan Detail

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

Rencana kuda-kuda beserta ukuran

Detail A

Detail B

Detail C

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

Detail D

Detail E

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

Detail F

Detail G

Detail H

Detail I

Detail J

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

Detail K

Detail L

B. Analisis Struktur
1. Kontrol dimensi batang atas

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

Luas penampang bruto (A) = 30x40 = 1200 mm2


Momen inersia pada sumbu bahan
3

I x=

bd 30 x 40
=
=160000 mm4
12
12

Jari-jari girasi (r) =

Ix
160000
=
=11,55 mm
A
1200

Angka kelangsingan (KcL)/r = (1 x 400)/11,55 = 34,64


Menghitung kuat tekan sejajar serat acuan (Fc) dan modulus elastisitas lentur
acuan (Ew) akibat rasio tahanan mutu kayu A sebesar 0,8 dengan kode mutu kayu
E16.
Fc = 0,8 x 33 = 29,7 MPa = 29,7 MPa
Ew = 0,8 x 11000 = 9900 MPa = 9900 Mpa
Menghitung faktor kestabilan kolom (CP)
Fc* = Fc x CM x Ct x Cpt x CF
Fc* = 29,7 x 0,8 x 1 x 1 x 1 = 23,76 MPa
P0 = A x Fc* = 1200 x 23,76 = 28,512 KN
E05 = 0,69 x Ew = 0,69 x 9900 = 6831 MPa
E05 = E05 x CM x Cr x Cpt
E05 = 6831 x 1 x 1 x 1 = 6831 MPa
2

E05 ' A

Pc =

c=

Kc L
r

( )

3,14 x 6831 x 1200


=67,35 KN
2
34,64

s Pc
0,85 x 67,35
=
=2,79
c P0 ' 0,8 x 0,9 x 28,512

1+ c 1+2,79
=
=2,37
2c
2 x 0,8
Cp=

1+ c

2c

1+ c 2 c

2c
c

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

C p =2,37 2,37 2

2,79
=0,91
0,8

Menghitung tahanan tekan terkoreksi (P)


P = Cp x P0
P = 0,91 x 28,512 = 25,988 N
Gaya tekan terfaktor maksimum yang diizinkan (Pu) adalah:
Pu

c P0 '

Pu

0,8 x 0,9 x 28,512

165,14 kg

20,53 KN

165,14 kg

205,3 Kg

OK..

2. Kontrol dimensi batang bawah


Menghitung kuat tarik sejajar serat acuan (Ft)
Ft = 0,8 x Ft

(rasio tahanan mutu kayu A sebesar 0,8 dengan kode mutu


kayu E16)

Ft = 0,8 x 33
Ft = 26,4 MPa
Menghitung tahanan tarik terkoreksi (T)
T = Ft x An
T = CM x Ct x Cpt x CF x Cn x Ft x An
T = 1 x 1 x 1 x 1 x 1 x 26,4 x 1200
T = 31,68 KN
Gaya tarik terfaktor maksimum yang diizinkan (Tu) adalah:
Tu

c T '

Tu

0,8 x 0,8 x 31,68

153,32 kg 15,406 KN

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

153,32 kg 154,06 Kg

OK..

Dari hasil perhitungan di atas, dengan beban sebesar 153 Kg pada batang tarik dan
165 Kg pada batang tekan disimpulkan bahwa dimensi balok yang digunakan
memiliki tahanan lentur yang sesuai dengan perencanaan beban sehingga dimensi
batang sudah sesuai dengan beban yang direncanakan.
Beban 200 kg
Join load

Deformed shape

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

Axial force diagram

Batang tekan

Batang tarik

beban 240 kg
join load

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

Deformed shape

Axial force diagram

Batang tekan

Batang tarik

Lomba Rancang Kuda-Kuda Tingkat Nasional V

Anda mungkin juga menyukai