Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Atap adalah salah satu bagian yang penting pada suatu bangunan. Tugas atap adalah
untuk melindungi penghuni bangunan dari sinar matahari yang terik, air hujan, dan cuaca
yang berubah-ubah sesuai musimnya. Salah satu bagian dari konstruksi atap adalah kuda-
kuda. Kuda-kuda merupakan bagian yang penting daripada atap, karena semua beban atap
ditanggung oleh kuda-kuda. Material kuda-kuda yang paling sering dijumpai orang adalah
kayu. Kayu sudah menjadi material kuda - kuda sejak lama, dikarenakan karena kayu
mempunyai daya dukung yang memadai, dan juga kayu cukup tahan terhadap lingkungan
sekitarnya, termasuk cuaca selama kayu tetap dijaga dalam kondisi kering. Meskipun
demikian, kayu merupakan bagian daripada alam dimana umurnya dapat dipengaruhi
dengan kondisi alam disekitarnya seperti kehadiran rayap, tikus, atau lumut yang dapat
saja timbul pada permukaan kayu. Apalagi sekarang ini, hutan yang tadinya lebat mulai
menjadi gundul karena meningkatnya permintaan manusia terhadap kayu, sehingga
mengancam ekosistem alam. Karena melihat keberadaan kayu yang mulai tidak tentu,
maka dianggap perlu untuk mencari material lain yang juga memadai.

B. Rumusan masalah

1. apa saja bahan yang diperlukan untuk membuat rangka atap?


2. bagaimana proses pembuatan rangka atap?
3. apa saja bagian-bagian pada rangka atap?

C. Tujuan

1. mahasiswa dapat mengetahui bahan yang diperlukan untuk membuat rangka atap.
2. mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan rangka atap.
3. mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian pada rangka atap.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. TEORI
Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu
pondasi dan struktur atas yaitu dari sloof sampai atap. Konstruksi atap adalah bagian paling
atas dari suatu bangunan, permasalahan konstruksi atap tergantung pada luasnya ruang yang
harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan lapisan penutupnya. Struktur atap
ada tiga bagian ,yaitu kuda-kuda, rangka atap, dan penutup atap. Pengaruh lingkungan luar
terhadap atap menentukan pilihan bahan yang digunakan. Pengaruh luar umumnya suhu (
sinar matahari ), cuaca ( air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan terhadap
kebakaran (petir dan bunga api) sehingga atap harus memenuhi kebutuhan terhadap
keamanan dan kenyamanan. Setiap susunan rangka batang struktur atap haruslah merupakan
satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja
padanya tanpa mengalami perubahan. (Wicaksono, 2011) Dalam pembuatan konstruksi atap
harus memperhatikan syarat-syarat yang diberlakukan untuk konstruksi atap. Adapun syarat-
syaratnya antara lain sebagai berikut :
1. Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap beban-beban
yang bekerja padanya.
2. Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan serta
kenyamanan bagi penghuninya.
3. Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan tahan
terhadap pengaruh cuaca.
4. Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar.
5. Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan penutupnya.
Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka kemiringannya dapat dibuat lebih landai,
seperti bahan dari seng, kaca, asbes dan lain –lainnya. Setelah syarat-syarat pembuatan
konstruksi atap diketahui, untuk tindakan selanjutnya yakni harus mengetahui kriteria
pemilihan jenis penutup atap. Jenis penutup atap merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi keserasian atap. Dalam pemilihan jenis penutup atap ada beberapa kriteria
antara alain sebagai berikut :
1. Tinjauan terhadap iklim setempat
2. Bentuk keserasian atap

2
3. Fungsi dari bangunan tersebut
4. Bahan penutup atap mudah diperoleh
5. Dana yang tersedia
Selain syarat-syarat pembuatan konstruksi atap di atas, ada juga syarat yang lebih
sederhana untuk diketahui yakni syarat umum pembuatan konstruksi atap sebagai berikut :
1. Bahan bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi.
2. Rapat terhadap air hujan dan tidak tembus air.
3. Tidak mengalami perubahan bentuk akibat pergantian cuaca
4. Tidak terlalu banyak memerlukan perawatan khusus.
5. Tidak mudah terbakar.
6. Bobot ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap setelah dipasang.
7. Awet.
Saat ini ada berbagai jenis bahan penutup atap yaitu, atap sirap, genteng tanah liat
tradisional, genteng keramik, genteng beton, atap seng, atap dek beton, genteng metal, dan
polycarbonate. Dari jenis penutup atap turut menentukan desain struktur atap. Pada penelitian
ini menggunakan atap jenis genteng keramik dengan bahan dasar berasal dari tanah liat.
Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada
permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari
lumut.

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan
yang ada di bawahnya. Atap juga merupakan sebuah mahkota yang mempunyai fungsi untuk
menambah keindahan dan sebagai pelindung bangunan dari panas dan hujan. Dimana di
dalam pegerjaannya ada beberapa syarat yang di penuhi antara lain :
1. Kontruksi atap harus kuat menahan beratnya sendiri dan tahan terhadap tekanan
maupun tiupan angin.
2. Pemilihan bentuk atap yang akan di pakai hendaknya sedemikian rupa, sehingga
menabah keindahan serta kenyamanan bertempat tinggal bagi penghuninya.
3. Agar rangka atap tidak mudah diserang oleh rayap/bubuk, perlu diberi lapisan
pengawet.
4. Bahan penutup atap harus tahan terhadap pengaruh cuaca.
5. Kemiringan atau sudut lereng atap harus disesuaikan dengan jenis bahan penutup
maka kemiringannya dibuat lebih landai.
6. Harus erat dengan bentuk bangunan, di buat dengan kemiringan yang tepat

3
BAB III
METODE PROJECT RANGKA ATAP

A. Bahan
1. Stick kayu
2. Sumpit kayu
3. Lem

B. Alat
1. gunting
2. pisau
3. penggaris
4. pensil

4
C. Tata Laksana Project rangka atap

a. Pembuatan kuda kuda


1. sambungkan stick menggunakan lem sesuai dengan ukuran pada gambar
yaitu 20cm, ukuran 13,5 cm dan penyambung lainnya untuk rangka kuda-
kudanya.
2. satukan semua rangkanya dengan menggunakan lem .
3. kemudian buat satu kuda-kuda lagi seperti langka sebelumnya.

b. Pembuatan Rangka atap :

1. ukur sumpit sesuai dengan gambar untuk menjadi bubungannya.


2. ukur juga sumpit lainnya untuk menjadi gording, reng dan kasau

3. satukan semua rangka ke kuda-kuda yang sudah dibuat sebelumnya dengan


menggunakan lem

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Atap merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
pembuatan bangunan. Selain berfungsi sebagai penutup ruangan, atap juga dapat
memperindah rumah penghuninya. Pembuatan miniatur rangka atap ini bertujuan
untuk membuat mahasiswa lebih bisa membayangkan rangka atap yang aslinya
secara detail.

B. Saran

Miniatur rangka atap ini sangat membantu mahasiswa dan orang awam untuk lebih
mengetahui dan bisa membayangkan bagaimana bagian rangka atap seperti aslinya.

Anda mungkin juga menyukai