Anda di halaman 1dari 15

Vol 3 Nomor 2.

Juli-Desember 2015 Jurnal Fropil

ANALISIS PERBANDINGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN


DENGAN RANGKA ATAP KAYU TERHADAP MUTU, BIAYA DAN
WAKTU

Sherly Anggun Rahayu


Alumni Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung
Email: sherlyanggunrahayu90@gmail.com

Donny Fransiskus Manalu


Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung
Email : donny_fm@yahoo.com

ABSTRAK
Konstruksi rangka atap adalah bagian atas dari suatu bangunan yang merupakan struktur
rangka batang yang diletakkan pada sebuah bidang dan saling dihubungkan dengan sendi
pada ujungnya, sehingga membentuk suatu bagian bangunan yang terdiri dari segitiga-
segitiga. Permasalahan konstruksi rangka atap tergantung pada jenis bahan material
strukturnya, bentuk dan luas ruang yang harus dilindungi, serta lapisan penutupnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu rangka atap baja ringan dan rangka
kayu, menghitung besaran biaya pemasangan rangka atap baja ringan dan rangka atap
kayu dan membandingkan waktu (efisiensi) pengerjaan rangka baja ringan dan rangka
kayu. dimana analisis mutu dilakukan pengujian dilaboratorium yang meliputi uji kuat
tarik untuk material baja ringan benda uji dibuat menjadi spesimen berdasarkan standar
ASTM A370-03a kemudian untuk material kayu benda uji dibuat menjadi spesimen
berdasarkan standar SNI-03-3399-1994, analisis biaya menggunakan harga satuan
pekerjaan (HSP) berdasarkan APBN tahun 2014 yang akan digunakan dalam pembuatan
rencana anggaran biaya dan analisis waktu pengerjaan dilakukan dengan cara
penyebaran kuesioner kemudian diolah menggunakan metode statistik deskripsi.
Berdasarkan hasil analisis, mutu kuat tarik baja ringan dan kayu didapat nilai kuat tarik
material baja ringan sampel profil C 7,7/0,75, didapatlah hasil rata-rata dimana yield
(Tegangan Leleh) = 542,80 MPa dan U maks (Tegangan Maksimum) = 544,01 MPa,
sampel profil U tebal 0,45, didapatlah hasil rata-rata dimana yield (Tegangan Leleh) =
200,82 MPa dan U maks (Tegangan Maksimum) = 440,26 MPa dan nilai kuat tarik
material kayu Sampel Kayu Menggeris, didapatlah hasil rata-rata dimana Kuat tarik rata-
rata adalah 338,8 MPa, Sampel Kayu Nyato, didapatlah hasil rata-rata dimana Kuat tarik
rata-rata adalah 157,7 MPa dapat disimpulkan bahwa dari hasil pengujian mutu kuat
tarik material baja ringan lebih baik dari pada material kayu. Hasil biaya pemasangan
rangka atap baja ringan dan rangka atap kayu didapatlah kesimpulan dimana biaya
pemasangan rangka atap baja ringan lebih murah dengan total biaya Rp. 17.660.845,00
dari pada rangka atap kayu dengan total biaya19.941.324,00. Dan untuk analisis waktu
untuk pemasangan rangka atap baja ringan dan rangka atap kayu didapat lah kesimpulan
bahwa bahwa pemasangan rangka atap kayu lebih banyak membutuhkan pekerja dan
waktu pemasangan lebih lama, dari pada pemasangan rangka atap baja ringan. Dimana
pemasangan rangka atap baja ringan dibutuhkan 3,4 pekerja (OH) dan 3,9 hari lama

116 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung


Jurnal Fropil Vol 3 Nomor 2 Juli-Desember 2015

waktu pemasangan, sedangkan untuk mengerjakan rangka atap kayu 99 m, dibutuhkan


3,8 pekerja (OH) dan 5,8 hari lama waktu pemasangan.

Kata kunci : Konstruksi atap, baja ringan, kayu, mutu, biaya, dan waktu

PENDAHULUAN material dari bahan kayu yang digunakan


untuk konstruksi kuda-kuda. Seiring
Atap adalah suatu bagian dari
bertambahnya waktu persedian kayu
bangunan yang berfungsi sebagai penutup
semakin menipis hal ini disebabkan, oleh
seluruh ruangan yang ada di bawahnya
pemerintah yang melakukan penertiban
terhadap pengaruh panas, hujan, angin,
penebangan kayu liar (illegal logging).
debu dan untuk keperluan perlindungan.
Berkat perkembangan teknologi baru
Dalam kedudukannya sebagai bagian
diciptakanlah material lain yang dapat
paling atas dari suatu konstruksi bangunan
menggantikan material kayu ini, yaitu
rumah hunian maupun gedung, atap erat
rangka baja ringan. Sehingga dapat
kaitannya dengan konstruksi rangka atap
membantu mengurangi penggundulan
atau kuda-kuda. dimana susunan rangka
hutan yang merupakan paru-paru dunia.
batang yang berfungsi menerima beban
Selain pemilihan material untuk
oleh bobot sendiri, yaitu beban kuda-kuda
konstruksi atap atau kuda-kuda, hal lain
dan bahan pelapis berarah vertikal
yang harus menjadi pertimbangan adalah
kemudian meneruskannya pada kolom dan
ke ekonomisannya dalam segi biaya, waktu
pondasi, serta dapat berfungsi untuk
pengerjaan serta kualitas material (mutu).
menahan tekanan angin muatan yang
Sehingga akan tercipta suatu konstruksi
berarah horizontal pada gevel (Felix yap,
kuda-kuda yang diinginkan.
2001).
Pada dasarnya konstruksi kuda-
kuda terdiri dari rangkaian batang yang TINJAUAN PUSTAKA
membentuk segitiga. Setiap susunan Pemilihan Material Rangka Atap
rangka batang haruslah merupakan Kayu Dan Baja Ringan Pada Proyek
kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya Perumahan Di Jayapura Menggunakan
mampu memikul beban yang bekerja Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)
padanya tanpa mengalami perubahan bertujuan untuk mengetahui kriteria yang
bentuk, serta pemilihan material yang baik. digunakan pelaku konstruksi perumahan di
Perkembangan teknologi telah Jayapura dalam memilih material rangka
membawa perubahan yang sangat besar di atap dan menentukan pilihan material
bidang konstruksi dan pembangunan rangka atap antara kayu Merbau dan baja
infrastruktur. Pesatnya pertambahan ringan menggunakan metode AHP
jumlah penduduk saat ini, kebutuhan akan (Analytic Hierarchy Process). Dari hasil
tempat tinggalpun semakin meningkat. perhitungan yang dilakukan didapat bahwa
Maka hal ini akan berdampak pula pada kriteria yang memiliki nilai tertinggi dan
kebutuhan bahan bangunan, salah satunya menjadi kriteria utama dalam penelitian

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 117


Vol 3 Nomor 2. Juli-Desember 2015 Jurnal Fropil

material rangka atap adalah kriteria LANDASAN TEORI


pelaksanaan konstruksi (0.612) dan untuk
sub kriteria adalah ketersedian material Konstruksi Rangka Atap
(0.330). dari perbandingan diketahui Konstruksi rangka atap adalah bagian
bahwa kayu Merbau lebih unggul atas dari suatu bangunan yang merupakan
dibandingkan dengan baja ringan. Dilihat struktur rangka batang yang diletakkan pada
dari hasil AHP kayu Merbau memiliki sebuah bidang dan saling dihubungkan dengan
sendi pada ujungnya, sehingga membentuk
Eigenvektor sebesar 70 % sedangkan baja
suatu bagian bangunan yang terdiri dari
ringan 30 %, hasil ini menandakan bahwa
segitiga-segitiga. Permasalahan konstruksi
kayu Merbau masih menjadi pilihan pelaku
rangka atap tergantung pada jenis bahan
konstruksi perumahan di Jayapura sebagai material strukturnya, bentuk dan luas ruang
material atap. (Irianto, 2009) yang harus dilindungi, serta lapisan
Khairul Maulana Rachmayani penutupnya.
(2012), Komparasi Penggunaan Kayu Dan Pengaruh lingkungan luar seperti panas
Baja Ringan Sebagai Konstruksi Rangka (sinar matahari), cuaca (air hujan dan
Atap Pada Bentang 9 Meter. Tujuan kelembaban udara), serta keamanan dari
penelitian ini untuk membandingkan nilai kebakaran (petir dan bunga api) terhadap
ekonomis kedua bahan ini, maka konstruksi atap, mengharuskan kita untuk
berfikir bijak dalam menentukan pilihan jenis
diperlukan analisis perbandingan harga
bahan material pembuatan struktur rangka atap
konstruksi atap kayu dengan harga
pagar konstruksi rangka atap tersebut
konstruksi rangka baja ringan pada
memenuhi kebutuhan terhadap keamanan dan
bentang 9 m, kemudian membandingkan kenyamanan serta keindahan suatu bangunan.
besarnya biaya yang dibutuhkan pada
masing-masing konstruksi rangka atap dari a. Konstruksi rangka atap baja ringan
kedua bahan material tersebut. Konstruksi rangka atap baja ringan
Berdasarkan dari hasil analisis biaya adalah konstruksi atap yang strukturnya
konstruksi atap rangka kayu dan atap tidak jauh berbeda dengan konstruksi
rangka baja ringan pada panjang yang rangka atap kayu, hanya saja bahan
sama 9 m, terdapat selisih biaya yaitu pembuatnya dari bahan baja ringan atau
sebesar Rp. 1.079.390,00 dengan sering disebut truss. Rangka atap (kuda-
persentase senilai 7,8 % terhadap biaya kuda) baja ringan atau yang biasa disebut
konstruksi atap kayu. Hasil analisis ini truss adalah rangka yang terbuat dari bahan
biaya ini hanya menghitung biaya bahan baja lapis Zincalume dengan kandungan
baku yang digunakan pada konstruksi alumunium, zinc, dan silikon.
rangka atap saja dan belum termasuk biaya Baja cold-formed atau cold rolled
pengecetan kayu yang biasanya berfungsi (canai dingin) atau ligh-gage atau baja
untuk. ringan adalah komponen struktur baja dari
lembaran atau pelat baja dengan proses
pengerjaan baja dingin. Baja ringan
memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi

118 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung


Jurnal Fropil Vol 3 Nomor 2 Juli-Desember 2015

yaitu sekitar 550 MPa (5500 kg/m). Baja benda uji dibentuk sesuai dengan Standar
ringan zincalume memiliki kandungan ASTM A370-03a. Mesin yang digunakan
alumunium 55%, zinc 43,5%, dan silicon untuk mengetahui kuat tarik baja ringan
1,5%. Baja ringan zincalume 5 kali lebih adalah Universal Testing Machine (UTM),
kuat dari baja galvanis dan 40% lebih kuat kemudian Data yang didapat berupa
dari mild steel, baja ringan zincalume juga perubahan panjang dan perubahan beban
tahan karat atau korosit. (Smartruus, 2011). yang selanjutnya ditampilkan dalam
b. Konstruksi rangka atap kayu bentuk grafik tegangan-regangan.
Besarnya benda uji harus memenuhi
Konstruksi rangka atap kayu adalah
ketentuan, yaitu besarnya beban
suatu konstruksi yang berfungsi sebagai
maksimum sampai benda uji mengalami
penahan beban penutup atap, yang
putus. (Wei Wen Yu, 2000)
melindungi penghuni rumah dari panas
matahari, angin dan air hujan, yang Cara menghitung kuat tarik benda uji
strukturnya terbuat dari rangka kayu. Kayu profil baja ringan:
berasal dari berbagai jenis pohon memiliki 1. Tegangan leleh:
sifat-sifat umum, yaitu sifat yang
menyebabkan kayu selalu dibutuhkan.
Sifat-sifat utama tersebut ialah kayu bisa
digunakan untuk konstruksi atap. Kayu 2. Tegangan maksimum:
merupakan bahan mentah yang mudah
diproses, mempunyai sifat-sifat spesifik
yaitu sifat elastic, ulet mempunyai
Keterangan :
ketahanan terhadap pembebanan yang
tegak lurus dengan seratnya. Sifat-sifat ini Fyield = gaya saat leleh (N)
tidak dipunyai oleh bahan-bahan baja, Fmaks = gaya saat maksimum (N)
beton, atau bahan-bahan lain yang bisa A = luas penampang benda uji (mm)
dibuat oleh manusia. (Iswanto, 2007)
b. Pengujian Kuat Tarik Material Kayu
Analisis Mutu Rangka Atap Baja Pengujian tarik dilakukan untuk
Ringan dan Rangka Atap Kayu mengetahui kekuatan tarik pada material.
a. Pengujian Kuat Tarik Material Baja Material yang digunakan pada penelitian
Ringan (Cold from steel) ini adalah kayu. Kekuatan tarik sendiri
adalah kekuatan kayu untuk menahan
Pengujian tarik dilakukan untuk
gaya-gaya yang berusaha menarik kayu itu.
mengetahui kekuatan tarik pada material.
Kekuatan tarik terbesar pada kayu adalah
Material yang digunakan pada penelitian
sejajar arah serat. Kekuatan tegak lurus
ini adalah baja ringan. Kekuatan tarik
arah serat lebih kecil dari pada kekuatan
sendiri adalah kekuatan baja ringan untuk
tarik sejajar arah serat dan keteguhan tarik
menahan gaya-gaya yang berusaha
ini mempunyai hubungan dengan
menarik baja ringan. Dimana sampel atau
ketahanan kayu terhadap pembebanan.

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 119


Vol 3 Nomor 2. Juli-Desember 2015 Jurnal Fropil

Dimana sampel atau benda uji dibentuk termaksuk dan diperhitungkan oleh pihak
sesuai dengan Standar Nasional Indonesia supplier baja ringan itu sendiri.
atau SNI 03-3399-1994. Mesin yang Menghitung besarnya biaya, harga
digunakan untuk mengetahui kuat tarik ditentukan oleh berbagai macam faktor,
kayu adalah Universal Testing Machine seperti merek, desain atap, kualitas
(UTM), kemudian Data yang didapat material, lokasi proyek, dan volume
berupa perubahan panjang dan perubahan pekerjaan. Sebagai panduan, harga yang
beban yang selanjutnya ditampilkan dalam ditawarkan bervariasi antara Rp.
bentuk grafik. Besarnya benda uji harus 150.000,00 Rp. 200.000,00 permeter
memenuhi ketentuan, yaitu besarnya beban persegi miring. Apabila desain sederhana
maximum sapai benda uji mengalami dan variable desain tidak rumit harga
putus. Kuat tarik benda uji dihitung dengan dikisarkan Rp. 150.000,00 Rp.
rumus: (SNI-03-3399-1994) 180.000,00 per meter persegi miring. Perlu
diketahui bahwa standar harga konstruksi
atap baja ringan dihitung permeter persegi
Keterangan : miring (luas genteng) (Wicaksono,2011)
ft : kuat tarik (MPa) Dalam menghitung biaya rangka atap
p : beban maksimum baja ringan harus diawali dengan
b : lebar dalam (mm) perencanaan desain atap baja ringan dan
h : tinggi dalam (mm) perhitungan kebutuhan material yang akan
// : sejajar serat digunakan. Pada perencanaan desain
rangka atap baja ringan awalnya harus
Perhitungan Besaran Biaya diketahui bentang atap rangka baja ringan
Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan yang akan dipasang, bentuk atap, serta
dan Rangka Atap Kayu kemiringan atap rangka baja ringan yang
a. Perhitungan Biaya Atap dari Baja nantinya segala kebutuhan baik material
Ringan dan biaya dapat menyesuaikan dengan
Perhitungan besaran biaya untuk desain tersebut. Selanjutnya dari hasil
pekerjaan rangka atap baja ringan, hanya desain gambar yang telah dketahui,
meliputi perhitungan dari besar biaya dari kemudian dapat dibuat daftar kebutuhan
materialnya saja. Sedangkan untuk materialnya.
perhitungan tenaga kerja tidak Tabel 1. Daftar kebutuhan material rangka
diperhitungkan mengingat sejauh ini belum
baja ringan
ada peraturan atau standarisasi untuk
Penampang
pekerjaan pemasangan atap baja ringan No Panjang
Profil
tidak seperti pekerjaan rangka atap kayu 1 .m C.-.
Botton
yang sudah mempunyai SNI, sedangkan cord, top 2 .m C.-.
cord dan 3 .m C.-.
untuk pekerjaan atap baja ringan biasanya web 4 .m C.-.
besarnya biaya untuk pekerjaan itu telah 5 .m C.-.
6 .m C.-.
7 .m C.-.
Sumber: Super Truss, 2008

120 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung


Jurnal Fropil Vol 3 Nomor 2 Juli-Desember 2015

Setelah diketahui kebutuhan panjang Tabel 3. Memasang 1m konstruksi


material atap baja, selanjutnya dapat gordeng, kayu kelas II
dilakukan perhitungan untuk mendapatkan
berapa jumlah batang truss dam Reng yang Kebutuhan Satuan Indeks
akan digunakan. Balok kayu m 1.100
b. Perhitungan Biaya Atap dari Baja Bahan Besi strip tebal Kg 15.000
5mm
Ringan Paku 12 cm Kg 3.000
Biaya pada pekerjaan atap dari kayu Pekerja OH 2.400
Tenaga Tukang kayu OH 7.200
dapat diketahui melalui beberapa tahap
kerja Kepala tukang OH 0.720
yaitu, mengetahui volume atau kubikasi
Mandor OH 0.120
pekerjaan, harga satuan pekerjaan dan Sumber: SNI-3434-2002
anggaran biaya suatu pekerjaan. Uraian
volume pekerjaan ialah menguraikan Tabel 4. Memasang 1m rangka atap
secara rinci besar volume atau kubikasi genteng beton, kayu kelas II
suatu pekerjaan sesuai dengan gambar Kebutuhan Satuan Indeks
bestek dan gambar detail. (Ibrahim, 2009) Kaso-kaso
m 0,014
(5x7) cm
Perhitungan harga satuan pekerjaan
Bahan Reng (3x4) cm m 0,057
untuk pekerjaan atap dari material kayu Paku 5cm dan
Kg 0,250
menggunakan ketentuan dari Standar 10 cm
Pekerja OH 0,100
Nasional Indonesia (SNI) tentang tata cara Tenaga Tukang kayu OH 0,100
perhitungan harga satuan pekerjaan kayu kerja Kepala tukang OH 0,010
untuk konstruksi bangunan dan Mandor OH 0,005
Sumber:SNI-3434-2002
perumahan. (SNI-3434-2002).
Tabel 2. Memasang 1m konstruksi kuda- Perbandingan Waktu (Efisiensi)
kuda konvensional, kayu kelas I,II, dan III Pengerjaan Rangka Baja Ringan dan
bentang 6 meter Rangka Kayu
Kebutuhan Satuan Indeks a. Metode pengumpulan data
Balok kayu m 1.100 Dalam penelitian ini, teknik
Besi strip tebal pengumpulan data merupakan faktor
Bahan kg 15.000
5mm
Paku 12 cm kg 5.600 penting demi keberhasilan penelitian. Hal
Pekerja OH 4.000 ini berkaitan dengan bagaimana cara
Tenaga Tukang kayu OH 12.000 mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan
kerja Kepala tukang OH 1.200 apa alat yang digunakan. Metode
Mandor OH 0.200
pengumpulan data merupakan teknik atau
Sumber: SNI-3434-2002
cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara
sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket,
wawancara, pengamatan tes, dokumentasi
dan sebagainya.

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 121


Vol 3 Nomor 2. Juli-Desember 2015 Jurnal Fropil

Pengumpulan data merupakan alat ANALISIS DAN PEMBAHASAN


yang digunakan untuk mengumpulkan
data. Karena berupa alat, maka Analisis Mutu Kuat tarik Material Baja
pengumpulan dapat berupa lembaran cek Ringan Dan Material Kayu
list, kuesioner (angket terbuka/tertutup), a. Analisis Mutu Kuat tarik Material Baja
pedoman wawancara, camera photo dan Ringan
lainnya. Adapun teknik pengumpulan data Pengujian kuat tarik material baja
yang biasa digunakan adalah ringan dilakukan di laboraturium Teknik
angket/kuesioner. mesin Universitas Bangka Belitung.
Rumus perhitungan besaran sampel Berikut langka-langkah pengujian kuat
adalah : tarik material baja ringan:
1. Persiapan benda uji
Material yang akan diuji pada
Keterangan: pengujian kuat tarik baja ringan terdiri dari
n : Jumlah sampel yang dicari profil C 7,5/0,75 berjumlah 3 sampel dan
N : Jumlah populasi profil U tebal 0,45 berjumlah 3 sampel,
d : Nilai presisi (misalnya sebesar kemudian benda uji dibuat menjadi
90% maka nilai d sebesar 0,1) spesimen berdasarkan standar ASTM
A370-03a.
b. Metode statistik deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik


yang menggambarkan fenomena atau data
sebagaimana dalam bentuk tabel, grafik,
frekuensi, rata-rata ataupun bentuk lainnya.
Statistik deskriptif umumnya hanya
memberikan gambaran (deskripsi)
Gambar 1. Bentuk spesimen uji tarik
mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa
material baja ringan
bermaksud membuat generalisasi dari data
tersebut. 2. Persiapan alat
Dalam statistik deskriptif dilakukan Mesin uji kuat tarik Universal
analisis dalam bentuk tabel, kolom, grafik, Testing Machine (UTM), dengan kapasitas
perhitungan frekuensi ukuran tendensi 30 Ton.
pusat (mean, median, modus), ukuran Penggaris dan jangka sorong
disperse (kisaran, varian, standar deviasi), digunakan untuk mengukur dimensi benda
dan lain sebagainya. uji yaitu tebal dan lebar benda uji sedang
kan penggaris digunakan untuk mengukur
panjang benda uji.
3. Pelaksanaan Pengujian
a) Material baja ringan yang telah
dibentuk dengan specimen ASTM

122 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung


Jurnal Fropil Vol 3 Nomor 2 Juli-Desember 2015

diukur kembali dengan menggunakan


jangka sorong dan penggaris untuk
menentukan nilai tebal, lebar dan
panjang benda uji, yang akan diimput
kedalam mesin perekam data pada
mesin Universal Testing Machine
(UTM)
b) Setelah dilakukan pengukuran, material
baja ringan kemudian dicekam dengan
alat yang ada pada mesin Universal
Testing Machine.
c) Berakhirnya pengujian sampai dengan
Gambar 3. Material baja ringan profil U
batas patah pada benda uji. selanjutnya
tebal 0,45 setelah selesai pengujian.
data pengujian direkam menggunakan
UTM Testing Program untuk
menetukan nilai uji tarik, dalam bentuk
kurva Stress dan Strength. Contoh
Kurva sempel pertama C 7,5/0,75 dapat
dilihat pada Gambar 4 dan kurva
sempel pertama U tebal 0,54 pada
Gambar 5.

Gambar 4. Kurva tegangan dan regangan


hasil pengujian sempel pertama C 7,5/0,75

Gambar 2. Material baja ringan profil C


7,5/0,75 setelah selesai pengujian.
Gambar 5. Kurva tegangan dan regangan
hasil pengujian sampel pertama profil U
tebal 0,45.

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 123


Vol 3 Nomor 2. Juli-Desember 2015 Jurnal Fropil

4. Pengolahan Data dan Hasil Uji Kuat Leleh) = 542,80 MPa dan U maks
Tarik Material Baja Ringan (Tegangan Maksimum) = 544,01 MPa
Hasil pengujian dan perhitungan kuat
Hasil pengujian dan perhitungan kuat
tarik baja ringan profil U tebal 0,45,
tarik baja ringan profil C 7,5/0,75, Setelah
Setelah selesai pengujian kuat tarik,
selesai pengujian kuat tarik, selanjutnya
selanjutnya menghitung nilai kuat tarik
menghitung nilai kuat tarik profil C
profil U tebal 0,45. Maka hasil perhitungan
7,5/0,75. Maka hasil perhitungan ketiga
ketiga sampel pengujian adalah
sampel pengujian adalah
a) Sampel pertama
a) Sampel pertama
yield = = 141,16 MPa
yield = = 556,80

MPa U maks = = = 323,72 MPa

U maks = = = 558,82 b) Sampel kedua


yield = = 248,92 MPa
MPa
b) Sampel kedua U maks = = = 584,08 MPa
yield = = 541,84
c) Sampel ketiga
MPa yield = = 212,39 MPa
U maks = = = 542,13 MPa
U maks = = = 407,99 MPa
c) Sampel ketiga
Tabel 6. Hasil uji kuat tarik baja ringan
yield = = 530,13 MPa
profil U tebal 0,45
U maks = = = 531,07 MPa Sampel Baja Ringan yield U maks
Profil U tebal 0,45 (MPa) (MPa)
Sempel 1 141,16 323,72
Tabel 5. Hasil uji kuat tarik baja ringan
Sempel 2 248,92 589,08
profil C 7,7/0,75
Sempel 3 212,39 407,99

Sampel Baja Ringan yield U maks Rata-Rata 200,82 440,26


Profil C 7,5/0,75 (MPa) (MPa) Sumber : Data sekunder diolah, 2015

Sempel 1 556,80 558,82 Dari hasil pengujian kuat tarik


Sempel 2 541,48 542,13 material baja ringan profil U tebal 0,45,
Sempel 3 530,13 531,07 yang terdiri dari tiga sempel, didapatlah
Rata-Rata 542,80 544,01 hasil rata-rata dimana yield (Tegangan
Sumber : Data sekunder diolah, 2015 Leleh) = 200,82 MPa dan U maks
Dari hasil pengujian kuat tarik (Tegangan Maksimum) = 440,26 MPa
material baja ringan profil C 7,5/0,75,
yang terdiri dari tiga sampel, didapatlah
hasil rata-rata dimana yield (Tegangan

124 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung


Jurnal Fropil Vol 3 Nomor 2 Juli-Desember 2015

b. Analisis Mutu Kuat tarik Material Kayu perekam data pada mesin Universal
Pengujian kuat tarik material kayu Testing Machine (UTM).
dilakukan di laboraturium Teknik mesin b) Setelah dilakukan pengukuran,
Universitas Bangka Belitung. Berikut material baja ringan kemudian
langkah-langkah pengujian kuat tarik dicekam dengan alat yang ada pada
material kayu: mesin Universal Testing Machine.
c) Berakhirnya pengujian sampai
1. Persiapan benda uji
dengan batas patah pada benda uji.
Material yang akan diuji pada
selanjutnya data pengujian direkam
pengujian kuat tarik kayu, terdiri dari Kayu
menggunakan UTM Testing
Menggeris berjumlah 3 sampel dan Kayu
Program untuk menetukan nilai uji
Nyato berjumlah 3 sampel, kemudian
tarik, dalam bentuk kurva Stress
benda uji dibuat menjadi spesimen
dan Strength. Contoh Kurva sampel
berdasarkan standar SNI-03-3399-1994.
pertama Kayu Menggeris dapat
dilihat pada Gambar 9 dan Kurva
sampel pertama Kayu Nyato pada
Gambar 10.

Gambar 6. Bentuk uji tarik material kayu


2. Persiapan alat
Mesin uji kuat tarik Universal
Testing Machine (UTM), dengan kapasitas
30 Ton. Penggaris dan jangka sorong Gambar 7. Material Kayu Menggeris,
digunakan untuk mengukur dimensi benda setelah selesai pengujian
uji yaitu tebal dan lebar benda uji sedang
kan penggaris digunakan untuk mengukur
panjang benda uji.
3. Pelaksanaan Pengujian
a) Material kayu yang telah dibentuk
dengan spesimen SNI-03-3399-
1994 diukur kembali dengan
menggunakan jangka sorong dan
penggaris untuk menentukan nilai
tebal, lebar dan panjang benda uji, Gambar 8. Material Kayu Nyato, setelah
yang akan diimput kedalam mesin selesai pengujian

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 125


Vol 3 Nomor 2. Juli-Desember 2015 Jurnal Fropil

Tabel 7. Hasil uji kuat tarik Kayu


Menggeris
Sampel Beban
Kuat Tarik
Kayu Maksimum
(Mpa)
Menggeris (MPa)

Sempel 1 15938,9 349,5

Sempel 2 14223,4 311,9

Sempel 3 16188,9 355,0

Rata-Rata 338,8
Gambar 9. Kurva tegangan dan regangan
Sumber : Data sekunder diolah, 2015
hasil pengujian sampel pertama Kayu
Dari hasil pengujian kuat tarik
Menggeris
material baja ringan profil C 7,5/0,75,
yang terdiri dari tiga sampel, didapatlah
hasil rata-rata dimana yield (Tegangan
Leleh) = 542,80 MPa dan U maks
(Tegangan Maksimum) = 544,01 Mpa.
Hasil pengujian kuat tarik Kayu
Nyato, s etelah selesai pengujian kuat tarik,
selanjutnya menghitung nilai kuat tarik
Kayu Nyato. Maka hasil perhitungan
ketiga sampel pengujian adalah
Gambar 10. kurva tegangan dan regangan a) Sampel pertama
hasil pengujian sampel pertama Kayu = 181,5 MPa
Nyato.
b) Sampel kedua
Hasil pengujian dan perhitungan kuat
tarik Kayu Menggeris Setelah selesai = 141,9 MPa
pengujian kuat tarik, selanjutnya
c) Sampel ketiga
menghitung nilai kuat tarik Kayu
= 149,9 MPa
Menggeris. Maka hasil perhitungan ketiga
sampel pengujian adalah
Tabel 8. Hasil uji kuat tarik Kayu Nyato
a) Sampel pertama
Beban Kuat
= 349,5 MPa Sampel Kayu
Maksimum Tarik
Nyato
(MPa) (MPa)
b) Sampel kedua
Sempel 1 8279,3 181,5
= 311,9 MPa
Sempel 2 6470,7 141,9
c) Sampel ketiga Sempel 3 6835,6 149,9
= 338,8 MPa Rata-Rata 157,7
Sumber : Data sekunder diolah, 2015

126 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung


Jurnal Fropil Vol 3 Nomor 2 Juli-Desember 2015

Dari hasil pengujian kuat tarik tebal 0,45. Analisis ini dilakukan terhadap
material Kayu Menggeris yang terdiri dari kuda-kuda dengan bentang 7 m, lebar atap
tiga sempel, didapatlah hasil rata-rata 10 m, kemiringan atap 30, penutup atap
dimana Kuat tarik rata-rata (MPa) adalah menggunakan genteng beton, dana tipe
157,7 MPa atap yang digunakan adalah tipe atap
Maka dapat disimpulkan bahwa pelana. Untuk membuat rencana anggaran
dari hasil pengujian mutu kuat tarik biaya pada analisis biaya rangka atap baja
material baja ringan lebih baik dari pada ringan yang harus dikerjakan terlebih
material kayu. dahulu mengetahui daftar harga satuan
upah dan bahan. Setelah itu dilanjutkan
Analisis Biaya Pemasangan Rangka membuat rencana anggaran biaya, dapat
Atap Baja Ringan dan Rangka Atap dilihat pada Tabel 9.
Kayu
a. Analisis Biaya Pemasangan Rangka
Atap Baja Ringan
Dari data yang didapat, untuk
konstruksi atap rangka baja ringan
digunakan Profil C 75/0,75 dan Profil U
Tabel 9. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

HARGA SATUAN HARGA SATUAN


NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME
(Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6
I PEKERJAAN STRUKTUR KUDA-KUDA
1 Konstruksi Kuda-kuda Baja Ringan m 115.50 106,950.00 12,352,725.00
Sub Jumlah I 12,352,725.00
II PEKEKERJAAN ATAP
1 Genteng Beton m 30.00 98,960.00 2,968,800.00
2 Genteng Nok Beton m 10.00 110,572.00 1,105,720.00
3 Listplank m 24.00 51,400.00 1,233,600.00
Sub Jumlah II 5,308,120.00
Total 17,660,845.00
Sumber : Data sekunder diolah, 2015

biaya pemasangan atap 99 m, sedangkan


Dari tabel 5.5. Rencana Anggaran untuk harga/m rangka atap baja ringan
Biaya. didapat total biaya untuk
pemasangan rangka atap baja ringan adalah
adalah Rp. 178.392,00 (Seratua Tujuh
sebesar Rp. 17.660.845,00 (Tujuh Belas
Puluh Delapan Ribu Tiga Ratus Sembilan
Juta Enam Ratus Enam Puluh Ribu Delapan
Puluh Dua Rupiah)
Ratus Empat Puluh Lima Rupiah) untuk

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 127


Vol 3 Nomor 2. Juli-Desember 2015 Jurnal Fropil

b. Analisis Biaya Pemasangan Rangka Untuk membuat rencana anggaran biaya


Atap Kayu pada analisis biaya rangka atap kayu tidak
jauh berbeda dengan analisis biaya rangka
Dari data yang didapat, untuk
atap baja ringan cara penyusunannya hanya
konstruksi atap rangka kayu digunakan
saja daftar harga satuan upah dan bahan,
kayu dengan dua jenis yaitu Kayu
daftar analisis harga satuan upah pekerja
Menggeris untuk pekerjaan pemasangan
dan dan rencana anggaran biaya (RAB)
kuda-kuda dan Kayu Nyato untuk pekerjaan
yang berbeda. Dalam analisis biaya rangka
pemasangan usuk, dan reng. Dimana
atap kayu yang harus dikerjakan terlebih
analisis ini dilakukan terhadap kuda-kuda
dahulu adalah membuat daftar harga satuan
dengan bentang 7 m, lebar atap 10 m,
upah dan bahan. Setelah itu dilanjutkan
kemiringan atap 30, penutup atap
membuat rencana anggaran biaya, dapat
menggunakan genteng beton, dan tipe atap
dilihat pada Tabel 10.
yang digunakan adalah tipe atap pelana.
Tabel 10. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
HARGA SATUAN HARGA SATUAN
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME
(Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6
I PEKERJAAN STRUKTUR KUDA-KUDA
1 Kuda-Kuda Kayu Menggeris m 1.9580 6,513,300.00 12,753,041.40
2 Bubungan m 2.2000 839,665.00 1,847,263.00
3 Usuk 5/7 m 0.1400 175,000.00 24,500.00
4 Reng 3/4 m 0.0480 175,000.00 8,400.00
Sub Jumlah I 14,633,204.40
II PEKEKERJAAN ATAP
1 Genteng Beton m 30.00 98,960.00 2,968,800.00
2 Genteng Nok Beton m 10.00 110,572.00 1,105,720.00
3 Listplank m 24.00 51,400.00 1,233,600.00
Sub Jumlah II 68.35 5,308,120.00
Total 19,941,324.40

Sumber : Data sekunder diolah, 2015

Dari tabel 5.6. Rencana Anggaran pemasangan rangka atap baja ringan lebih
Biaya. didapat total biaya untuk murah dari pada biaya pemasangan rangka
pemasangan rangka atap kayu adalah atap kayu.
sebesar Rp. 19.941.324,00 (Sembilan Belas
Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Satu Analisis Waktu Pemasangan Rangka
Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Empat Rupiah) Atap Baja Ringan Dan Rangka Atap
untuk biaya pemasangan atap 99 m, Kayu
sedangkan untuk harga/m rangka atap kayu Dalam analisis waktu pemasangan
adalah Rp. 201.427,00 (Dua Ratus Satu rangka atap baja ringan dan rangka atap
Ribu Empat Ratus Dua Puluh Tujuh kayu. analisis ini menggunakan teknik
Rupiah), dari analisis biaya yang telah pengumpulan data yaitu penyebaran
dihitung dapat disimpulkan bahwa biaya kuesioner (angket). Sebelum melakukan

128 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung


Jurnal Fropil Vol 3 Nomor 2 Juli-Desember 2015

penyebaran kuesioner terlebih dahulu dari pada pemasangan rangka atap baja
menentukan jumlah sampel yang akan ringan.
gunakan dalam penyebaran kuesioner.
Dimana dalam menentukan jumlah sampel KESIMPULAN
analisis ini menggunakan teknik simple 1. Hasil analisis mutu kuat tarik material
random sampling. Dimana setiap anggota baja ringan dan kayu
populasi memiliki kesempatan yang sama a. Material baja ringan
untuk dipilh. Maka hasil perhitungannya 1) Sampel profil C 7,7/0,75,
yaitu: didapatlah hasil rata-rata dimana
= yield (Tegangan Leleh) =
542,80 MPa dan U maks
= 33,333, dibulatkan 33 sampel (Tegangan Maksimum) = 544,01
Setelah melakukan perhitungan dan MPa.
mendapatkan nilai rata-rata, maka 2) Sampel profil U tebal 0,45,
selanjutnya data kuesioner dikelompokkan didapatlah hasil rata-rata dimana
untuk mentukan waktu pemasangan rangka yield (Tegangan Leleh) =
atap baja ringan dan waktu pemasangan 200,82 MPa dan U maks
rangka atap kayu. dapat dilihat pada Tabel (Tegangan Maksimum) = 440,26
11. MPa
b. Material Kayu
Tabel 11. Rekapan rata-rata data kuesioner
1) Sampel Kayu Menggeris,
Jenis Analisis Baja Ringan Kayu didapatlah hasil rata-rata dimana
Jumlah Pekerja Kuat tarik rata-rata adalah 338,8
3.4 3.8
(OH)
MPa
Waktu (Hari) 3.8 5.8
2) Sampel Kayu Nyato, didapatlah
Sumber : Data sekunder diolah, 2015
hasil rata-rata dimana Kuat tarik
Dari hasil rekapan rata-rata data rata-rata adalah 157,7 MPa
kuesioner, didapatlah analisis waktu
Dari analisis mutu kuat tarik yang
pemasangan rangka atap baja ringan dan
didapat, disimpulkan bahwa material
rangka atap kayu dimana pada Tabel 5.13.
baja ringan memiliki mutu yang baik
untuk mengerjakan 99 m rangka atap baja
dari pada mutu material kayu.
ringan dibutuhkan jumlah pekerja 3,4
orang per hari dan 3,9 hari lama waktu 2. Hasil analisis biaya untuk pemasangan
pemasangan, sedangkan untuk mengerjakan konstruksi rangka atap pada bentang 7
rangka atap kayu 99 m, dibutuhkan pekerja m dengan menggunakan material
sejumlah 3,8 orang per hari dan 5,8 hari rangka baja ringan didapat total biaya
lama waktu pemasangan. Sehingga dapat sebesar Rp. 17.660.845,00 (Tujuh
disimpulkan bahwa pemasangan rangka Belas Juta Enam Ratus Enam Puluh
atap kayu lebih banyak membutuhkan Ribu Delapan Ratus Empat Puluh Lima
pekerja dan waktu pemasangan lebih lama, Rupiah) dan konstruksi atap yang
menggunakan rangka atap kayu sebesar

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 129


Vol 3 Nomor 2. Juli-Desember 2015 Jurnal Fropil

Rp. 19.941.324,00 (Sembilan Belas DAFTAR PUSTAKA


Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Satu Felix, Y., 2001, Konstruksi kayu, ,
Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Empat www.Google.co.id, Diakses pada
Rupiah), dari analisis biaya yang telah tanggal 21 April 2015.
dihitung dapat disimpulkan bahwa
Irianto, 2009, Material Rangka Atap Kayu
biaya pemasangan rangka atap baja dan Baja Ringan Pada Proyek
ringan lebih murah dari pada biaya Perumahan Di Jaya Pura
pemasangan rangka atap kayu. menggunakan Metode Analitic
Hierarchy Proses (AHP), Universitas
3. Hasil analisis waktu untuk pemasangan Yapis Papua.
rangka atap baja ringan untuk
Iswanto., 2007, Konstruksi Rangka Atap
pemasangan 99 m dibutuhkan 3,4
Kayu, www.Google.co.id, Diakses
pekerja (OH) dan 3,9 hari lama waktu pada tanggal 11 Maret 2015.
pemasangan, sedangkan untuk
mengerjakan rangka atap kayu 99 m, SNI 03-3399-1994, Metode Pengujian Kuat
Tarik Kayu Di Laboratorium, Badan
dibutuhkan 3,8 pekerja (OH) dan 5,8 Standarisasi Nasional (BSN).
hari lama waktu pemasangan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pemasangan SNI 03-3434-2002, Tata Cara
Perencanaan Konstruksi Kayu
rangka atap kayu lebih banyak
Indonesia, Badan Standarisasi
membutuhkan pekerja dan waktu Nasional (BSN).
pemasangan lebih lama, dari pada
pemasangan rangka atap baja ringan. Wei-wen yu, 2000, Cold Formed Steel
Design, Penerbit Jhon Wiley & Sons,
Canada

Wicaksono, A., 2011, Panduan Konsumen


memilih Konstruksi Baja Ringan,
Penerbit Andi, Yogyakarta.

130 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung

Anda mungkin juga menyukai