Anda di halaman 1dari 7

Analisis Pemilihan Material Beton dan Material Baja ………… (Retna Hapsari Kartadipura)

ANALISIS PEMILIHAN MATERIAL BETON DAN MATERIAL


BAJA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL PENGGANTI
KAYU ULIN UNTUK KOLOM/TIANG
Retna Hapsari Kartadipura(1)
(1)
Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakutas Teknik UNLAM Banjarmasin

Ringkasan
Kelangkaan kayu ulin saat ini dihadapi oleh industri konstruksi khususnya untuk pekerja-
an yang menggunakan konstruksi kayu. Kendala yang dihadapi saat ini selain langka ka-
yu ulin harganya pun kian hari mengalami kenaikan yang cukup tinggi akibat kelangka-
annya.
Permasalahan ini membuat kita harus mencari alternatif material lain yang tentunya da-
pat berfungsi sesuai spesifikasi teknis yang diinginkan.
Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor menggunakan Meto-
de Zero-one. Pemilihan variabel dikemukakan untuk menentukan alternatif pemilihan ma-
terial beton dan baja. Masing-masing faktor memiliki variabel yang spesifik berkaitan
dengan material beton dan baja.
Penilaian faktor sebagai dasar pengukuran untuk menentukan alternatif penilaian menun-
jukan bahwa untuk faktor pengadaan beton dan baja sama sama memiliki nilai 139.70,
untuk faktor teknis bahan beton memiliki nilai 360.29 dan baja memiliki nilai 485.29. Se-
dangkan untuk faktor finansial/ekonomi beton memiliki nilai 175 dan baja memiliki nilai
125.
Kata Kunci : kelangkaan kayu ulin, alternatif material pengganti

1. PENDAHULUAN 2. METODE PENELITIAN

Dewasa ini untuk memperoleh jenis kayu Penelitian ini dilakukan pada proyek peme-
yang umum digunakan untuk bangunan seperti, rintah untuk bangunan gedung Sekolah Dasar
ulin, kamper, kruing, merbau, meranti, dan lain- Negeri (SDN) dan sarana kesehatan (SAR-
lain sudah mulai sulit dan harganya sangat ting- KES). Objek penelitian adalah kelayakan alter-
gi. Keberadaannya kayu ulin saat ini cukup kri- natif pemakaian bahan konstruksi (selain kayu)
tis, terutama untuk memenuhi kebutuhan pem- pada proyek pembangunan tersebut ditinjau da-
bangunan perumahan konstruksi kayu khusus- ri pertimbangan teknis, ekonomi serta lingkung-
nya untuk konstruksi rangka badan atau kolom. an.
Bahan yang dapat dijadikan sebagai bahan al- Populasi data dari penelitian ini adalah se-
ternatif adalah baja dan beton. Pertimbangan bagian dari praktisi (kontraktor), tenaga ahli
penggunaan beton dan baja sebagai pengganti (konsultan), birokrat di bidang konstruksi (pim-
kayu, adalah didasarkan pada pertimbangan pinan proyek aktif dan mantan pimpinan pro-
kemudahan dalam proses pengerjaan konstruk- yek), serta para pakar di bidang bahan kons-
si, segi ketahanan material secara fisik, segi bi- truksi. Sedangkan sumber data berasal dari da-
aya,dan pertimbangan lain nya. Untuk itu perlu ta-data primer berupa dokumentasi dan data-
kiranya memperhitungkan faktor faktor yang a- data skunder.
kan mempengaruhi memilihan alternatif peng- Data primer dan sekunder dianalisis secara
ganti material kayu ulin tersebut. deskriptif, dengan memaparkan fenomena, per-
Perumusan masalahnya adalah bagaima- masalahan dan kondisi yang ada, khususnya
na penilaian pemilihan alternatif material beton mengenai kelangkaan material kayu dalam pro-
dan material baja sebagai alternatif material pe- ses pengerjaan konstruksi. Berdasarkan hal ter-
ngganti kayu ulin ? sebut, kemudian dibuat suatu alternatif peme-
Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemi- cahan masalah dengan menyampaikan material
lihan beton dan baja sebagai alternatif material penganti untuk pembahasan dalam permasa-
pengganti kayu ulin. lahan penelitian. Pada penyampaian alternatif
Penilaian dilakukan pada faktor pengadaan- tersebut, diuraikan secara luas mengenai efisi-
nya, faktor teknis bahan dan faktor finansial/ ensi dan efektivitas material pengganti sehingga
ekonominya dapat dikatakan layak menggantikan kayu.
Jurnal POROS TEKNIK, Volume 4, No. 1, Juni 2012 : 1 - 7

Ketentuan tentang faktor mana yang lebih Bangunan Sekolah Dasar Negeri tersebut
penting dari faktor yang lain dianalisis dengan menggunakan kayu sebagai bahan strukturnya,
menggunakan Metode Zero-one. Prinsip dari imana pengunaan bahan kayu ulin yang terba-
metode ini adalah menentukan relativitas suatu nyak adalah pada sruktur rangka badan yang
“lebih penting” atau “kurang penting” terhadap terdiri dari tiang sudut (corner colom), tiang sisi
faktor lainnya. Faktor yang “lebih penting” dibe- (adge colom) dan tiang tengah (internal colom).
ri nilai satu (one), sedangkan faktor yang “ku- Setiap bangunan SDN tersebut memerlukan ka-
rang penting” diberi nilai nol (zero). Faktor yang yu jenis ulin dengan ukuran 5x10 cm panjang 4
dinilai adalah 8 (delapan) faktor, berdasarkan 4 meter adalah berkisar antara 90 sampai dengan
(empat) pilar manajemen konstrusi yakni kuali- 100 batang. Struktur rangka badan yang meru-
tas, lingkup pekerjaan, biaya serta waktu pelak- pakan penempatan material kayu pada bangun-
sanaan. Urutan faktor berdasarkan rata-rata an tersebut seperti pada Gambar 2.
ranking yang didapat berdasarkan tingkat ke- Penggunaan kayu kolom adalah untuk pe-
pentingan faktor terhadap lingkup pekerjaan makaian tiang utama dengan ukuran 10 x 10
dari seluruh pilar cm, tiang antara dengan ukura 5 x 10 cm dan
Bobot yang didapatkan untuk masing-ma- tiang tengah dengan ukuran 5 x 10 cm. Panjang
sing faktor tersebut kemudian akan dijadikan dari masing-masing tiang adalah 3,5 meter.
standar perhitungan untuk pembobotan variabel Perhitungan beban bangunan dibutuhkan
sehingga akan dapat menetapkan alternatif pe- untuk membuat suatu estimasi terhadap pema-
milihan material dengan mengalikan dengan sangan kolom berdasarkan pertimbangan atas
skor pada masing-masing variabel yang mele- jenis material yang akan digunakan untuk kolom
kat pada tiap-tiap material. tersebut. Perhitungan beban bangunan ini diba-
gi dalam dua bagian, yaitu beban hidup dan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN beban mati. Dasar perhitungan beban adalah
struktur bangunan SDN dan standar beban
Kebutuhan Material berdasarkan PMI 1983. Adapun standar perhi-
Penelitian ini dilakukan pada pembangunan tungan dasar dari struktur bangunan adalah:
proyek Sekolah Dasar Negeri (SDN) dengan ka- 1. Karakteristik Bangunan
rakteristik ruangan terdiri dari 3 ruang kegiatan a. Luas lantai bangunan SDN yang terdiri
2
belajar dan 1 ruang kantor. Struktur bangunan dari ruang dan teras adalah 246,50 m .
yang direncanakan adalah bangunan kayu un- b. Luas atap bangunan untuk ruang kelas
2
tuk atap, badan, lantai dan pondasi. Untuk lebih dan teras adalah 384,40 m .
jelasnya mengenai bentuk dan struktur bangun- c. Luas plafon yang terbuat dari playwood
an SDN yang menjadi obyek dalam penelitian 2,7 mm dan rangka balok 5/7 terbuat
2
ini dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. dari kayu lanan adalah 296 m .

Gambar1. Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN)

Gambar 2. Struktur Rangka Badan Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN)


Analisis Pemilihan Material Beton dan Material Baja ………… (Retna Hapsari Kartadipura)

d. Bangunan tertutup dengan koefisien Dimensi kolom Baja yang direncanakan


angin (berdasarkan PPI 1983) adalah adalah menggunakan :
2
0,4/m . 1. Profil baja type S dengan ukuran penam-
2. Beban Mati (Berdasarkan PPI 1983) pang seperti pada Gambar 4. Luas pe-
2
a. Berat beban atap dari metal dengan nampang 9,50 cm dengan timggi 3,5 m
3
rangka reng, kasau, kuda-kuda dan gor- maka volumenya adalah : 0,3325 m .
2
ding adalah 25 kg/m .
5 cm
b. Berat beban plafon terbuat dari plywood
dengan tebal 2,7 mm dengan rangka
balok 5/7 dari kayu lanan adalah 7
2
kg/m .
3. Beban Hidup (Berdasarkan PPI 1983) 9 10
cm cm
a. Berat air hujan dengan kemiringan atap
2
> 20 kg/m diperhitungkan dengan ru- 3.50
mus ((40 – 0,8) x )) = ((40 – 1) x 30) = 0.5
m
2 cm
16 kg/m .
b. Berat angin minimum adalah sebesar Gambar 4. Dimensi kolom baja (Profil S)
2
25 kg/m .
Berdasarkan standar beban struktur ba- 2. Profil baja type siku dengan ukuran penam-
ngunan, maka dapat diperhitungkan berat be- pang seperti pada Gambar 5. Luas penam-
2
ban bangunan Sekolah Dasar Negeri, dengan pang 7,75 cm dengan tinggi 3,5 m maka
3
perhitungan sebagai berikut: volumenya adalah : 0,2712 m
1. Beban mati
a. Berat atap dari metal dengan rangka 3.50 m
reng, kasau, kuda-kuda dan gording a-
2
dalah : Berat beban atap/m x kese- 8 cm 7,5cm
2
luruhan luas atap = 25 kg/m x 384,40
2
m = 9.610,00 kg
b. Berat plafon terbuat dari plywood de- 0.5 cm
ngan tebal 2,7 mm dengan rangka ba- 8 cm
lok 5/7 dari kayu lanan adalah : Berat
2
beban plafon/m x keseluruhan luas Gambar 5. Dimensi kolom baja (Profil Siku)
2 2
plafond= 7 kg/m x 296 m =2.072,00 kg
2. Beban hidup Pembobotan Faktor Pengadaan dan Faktor
a. Berat air hujan : Berat beban air hujan/ Teknis Bahan
2 2
m x keseluruhan luas atap = 16/m x Kuisioner penelitian yang sudah diklasifika-
2
384 m = 6.150,40 kg sikan berdasarkan faktor dan variabel dari pemi-
b. Berat angin minimum : Berat beban lihan material menunjukkan hasil yang bera-
2
angin minimum/m x ½ luas atap x gam, sehingga dari perbandingan setiap faktor
2 2
koefisien angin = 25/m x 192 m x yang akan diukur dapat dilihat pada uraian be-
2
0,4/m = 1.922,00 kg rikut.
Sehingga total keseluruhan berat bangunan 1. Faktor Pengadaan Material dan Faktor Tek-
berdasarkan beban hidup dan beban mati ada- nologi
lah 19.754,40 Kg. a. Pengadaan Material lebih penting= 17
Dimensi kolom beton bertulang yang diren- orang
canakan seperti terlihat pada Gambar 3. Luas b. Faktor Teknologi lebih penting= 6 orang
2 2
penampangnya adalah 100 cm atau 0,01 m . Kedua faktor sama penting = 2 orang
Dengan tinggi kolom 3,50 m maka volume ko- Total = 25 orang
3
lom beton = 0,035 m . 2. Faktor Pengadaan Material dan Faktor Ke-
kuatan/daya tahan material
10cm a. Pengadaan Material lebih penting = 7
m cm orang
3.50m b. Faktor Kekuatan/daya tahan material
m mm
lebih penting = 14 orang
10cm
Kedua faktor sama penting = 4 orang
cm Total = 25 orang
3. Faktor Pengadaan Material dan Faktor
10x10
cm
Waktu
cmcm a. Pengadaan Material lebih penting = 8
cccm
Gambar 3. Dimensi kolom beton orang
Jurnal POROS TEKNIK, Volume 4, No. 1, Juni 2012 : 1 - 7

b. Faktor waktu lebih penting = 4 orang Tabel 1. Pembobotan Faktor


Kedua faktor sama penting = 3 orang
Total = 25 orang BOBOT
FAKTOR A B C D E JUMLAH
4. Faktor Pengadaan Material dan Faktor %
Dampak Lingkungan A 17 7 18 15 57 27.94
a. Pengadaan Material lebih penting = 15 B 6 9 8 11 34 16.67
orang C 14 8 16 21 59 28.92
b. Faktor Dampak Lingkungan lebih pen- D 4 11 6 21 42 20.59
E 5 5 2 0 12 5.88
ting = 5 orang
TOTAL 204 100
Kedua faktor sama penting = 5 orang Sumber : Hasil Analisis Data
Total = 25 orang
5. Faktor Teknologi dan Faktor Kekuatan/Da- 1. C : Faktor Kekuatan/Daya Tahan
ya Tahan Material 2. A : Faktor Pengadaan
a. Faktor Teknologi lebih penting = 9 3. D : Faktor Waktu
orang 4. B : Faktor Teknologi
b. Faktor Kekuatan/Daya Tahan Material 5. E. Faktor Dampak Lingkungan
lebih penting = 8 orang
Kedua faktor sama penting = 8 orang Faktor Biaya dan Faktor Risiko
Total = 25 orang Penilaian terhadap faktor biaya dan faktor
6. Faktor Teknologi dan Faktor Waktu risiko dilakukan dengan menghitung bobot vari-
a. Faktor Teknologi lebih penting = 8 abel dari hasil pembobotan faktor, sehingga
orang proses perhitungan bobot variabel adalah seba-
b. Faktor Waktu lebih penting = 11 orang gai berikut.
Kedua faktor sama penting = 6 orang 1. Faktor Biaya lebih penting = 15 orang, ber-
Total = 25 orang arti bobot Faktor Biaya adalah sebesar
7. Faktor Teknologi dan Faktor Dampak Ling- 15/16 x 100% = 93,75%
kungan 2. Faktor Risiko lebih penting = 1 orang, ber-
a. Faktor Teknologi lebih penting = 11 arti bobot Faktor Risiko adalah sebesar
orang 1/16 x 100% = 6,25%
b. Faktor Dampak Lingkungan lebih pen- Bobot masing-masing variabel didapat dari
ting = 5 orang nilai (rangking) yang diberikan responden de-
Kedua faktor sama penting berjumlah = 9 ngan skor tertinggi diberikan urutan 1 sebesar
orang banyaknya urutan prioritas. Pembobotan varia-
Total = 25 orang bel pada faktor biaya dapat dilihat pada Tabel 2
8. Faktor Kekuatan/Daya Tahan dan Faktor berikut:
Waktu
a. Faktor Kekuatan/Daya Tahan lebih pen- Tabel 2. Perhitungan Bobot Variabel untuk
ting = 16 orang Faktor Biaya (78%)
b. Faktor Waktu lebih penting berjumlah =
6 orang Priori- Priori- Priori-
Kedua faktor sama penting = 3 orang Indikator tas tas tas To- Bobot
Total = 25 orang Variabel urutan urutan urutan tal (%)
9. Faktor Kekuatan/Daya Tahan dan Faktor 1 2 3
Dampak Lingkungan 63/150
Pelaksa- 14x3= 10x2=
a. Faktor Kekuatan/Daya Tahan lebih pen- 1x1=1 63 x 78%
naan 42 20
ting = 21 orang = 32,76
57/150
b. Faktor Dampak Lingkungan lebih pen- Pengada- 11x3= 10x2=
4x1=4 57 x 78%
ting = 2 orang an 33 20
= 29,64
Kedua faktor sama penting = 2 orang 30/150
Total = 25 orang Perawat- 20x1=
0x3=0 5x2=10 30 x 78%
an 20
10. Faktor Waktu dan Faktor Dampak Ling- = 15,60
kungan Jumlah 150
a. Faktor Waktu lebih penting = 21 orang Sumber: Hasil Analisis Data
b. Faktor Dampak Lingkungan lebih pen-
ting = - orang Bobot masing-masing variabel didapat dari
Kedua faktor sama penting = 4 orang nilai (rangking) yang diberikan responden de-
Total = 25 orang ngan skor tertinggi diberikan urutan 1 sebesar
Hasil kalkulasi jawaban kuisioner dari para banyaknya urutan prioritas. Pembobotan varia-
responden, maka disusun pembobotan faktor bel pada faktor risiko dapat dilihat pada Tabel 3
sebagaimana yang terlihat pada tabel 1 berikut. berikut:
Analisis Pemilihan Material Beton dan Material Baja ………… (Retna Hapsari Kartadipura)

Tabel 3. Perhitungan Bobot Variabel untuk 4. PEMBAHASAN


Faktor Risiko (22%)
Analisis penilaian alternatif material beton
Priori- Priori- Priori- dan material baja adalah dengan melakukan
Indikator tas tas tas To- Bobot peninjauan terhadap literatur dan praktek la-
Variabel urutan urutan urutan tal (%) pangan terhadap penggunaan kedua material
1 2 3 tersebut, untuk mendapatkan skor keunggulan
Pencapai- 64/150
15x3= (lebih murah, lebih kuat, lebih cepat dan lebih
an 9x2=18 1x1=1 64 x 22 =
45 mudah), dimana nilai skor yang dimaksud terdiri
Kualitas 9,39
Kesalah- 33/150 dari skor 2-2 untuk penilaian bahwa kedua ma-
18x1= terial yang sama-sama memiliki keunggulan,
an Pema- 1x3=3 6x2=12 33 x 22 =
18
sangan 4,84 skor 2-1 untuk penilaian bahwa beton yang le-
Kesela- 53/150 bih unggul dibandingkan baja, skor 1-2 untuk
9x3= 10x2=2
matan 6x1=6 53 x 22 = penilaian bahwa baja yang lebih unggul dari
27 0
Kerja 7,77 beton dan skor 1-1 untuk penilaian bahwa ke-
Jumlah 150 dua material sama-sama tidak memiliki keung-
Sumber: Hasil Analisis Data gulan.
Hasil penilaian skor pada faktor pengadaan
Uji validasi dengan nilai r tabel sebesar dan teknis bahan dapat dilihat pada Tabel 6.
0,396 dilihat pada Tabel 4 berikut: Berdasarkan hasil penilaian material, menun-
jukkan bahwa material beton memiliki total nilai
Tabel 4. Validitas Instrumen sebesar 499,99 dan material baja memiliki total
nilai sebesar 624,99. Dengan rincian nilai faktor
Material Beton Material Baja
N pengadaan untuk beton dan baja sama-sama
Faktor Nilai r Kete- Nilai r Kete-
o 139.70, faktor teknis untuk beton 360.29 dan
hitung rangan hitung rangan
BIAYA baja 485.29.
Pengadaan 0,486 Valid 0,495 Valid
1. Pelaksana- 0,405 Valid 0,442 Valid Faktor Finansial / Ekonomi
an Hasil penetapan skor akan menghasilkan
Perawatan 0,411 Valid 0,525 Valid total skor yang dikalikan dengan bobot yang te-
RISIKO lah dihitung, yang hasil dasarnya dari masing-
Pencapaian 0,486 Valid 0,439 Valid masing variabel tersebut, sebagaimana yang
Kualitas terlihat pada Tabel 7.
Kesalahan 0,461 Valid 0,394 Tidak Berdasarkan hasil penilaian faktor finansial/
2.
Pemasang- Valid ekonomi pada alternatif material beton dan ba-
an ja, menunjukkan total hasil perkalian antara
Keselamat- 0,454 Valid 0,568 Valid
skor dan bobot dari tiap-tiap variabel material
an Kerja
Sumber: Hasil Analisis Data beton memiliki nilai sebesar 175, sedangkan
material baja memiliki nilai sebesar 125.
Pengukuran terhadap reliabilitas dengan
koefisien Alfha Cronbach () minimal 0,6 dapat 5. PENUTUP
dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut:
Kesimpulan
Tabel 5. Reliabilitas Faktor Kesimpulan yang dikemukakan dari peneli-
tian mengenai pemilihan material beton dan ba-
ja sebagai alternatif pengganti material kayu un-
Material Beton Material Baja tuk Tiang/kolom sebagai berikut:
Fak
No 1. Penilaian pemilihan beton dan baja seba-
tor
Nilai Nilai gai alternatif pengganti berdasarkan faktor
Keterangan Keterangan
Alpha Alpha pengadaan dan teknis bahan. Berdasarkan
1. Bia 0,925 Reliabel 0,825 Reliabel hasil penilaian material, menunjukkan bah-
ya wa material beton memiliki nilai sebesar
2. Risi 0,920 Reliabel 0,830 Reliabel 499,99 dan material baja memiliki nilai
ko sebesar 624,99. atau bila dilihat faktor pe-
ngadaannya beton dan baja mempunyai ni-
Pengukuran parameter pada masing-ma- lai sama tetapi baja unggul pada faktor
sing variabel diukur berdasarkan jawaban res- Teknis bahan.
ponden untuk masing-masing variable perta- 2. Berdasarkan hasil penilaian faktor finansi-
nyaan dengan mengklasifikasikan jawaban ber- al/ekonomi pada alternatif material beton
dasarkan Sumber: Hasil Analisis Data dan baja, menunjukkan total hasil beton
Jurnal POROS TEKNIK, Volume 4, No. 1, Juni 2012 : 1 - 7

Tabel 6. Penilaian Faktor Pengadaan dan Teknis Bahan pada Alternatif Material Beton dan Baja

Beton Baja
No. Faktor Variabel
Skor Bobot SxB Skor Bobot SxB
1. PENGADAAN Ketersediaan Stock 2 27.94 55.88 1 27.94 27.94
Transportasi 2 27.94 55.88 2 27.94 55.88
Sistem Pengadaan 1 27.94 27.94 2 27.94 55.88
Total Pengadaan 139.70 139.70
2. TEKNIS BAHAN Teknologi
Teknis Pengolahan 1 16.67 16.67 2 16.67 33.34
Pelaksanaan
1 16.67 16.67 2 16.67 33.34
Konstruksi
Keterlibatan Sumber
2 16.67 33.34 1 16.67 16.67
Daya dan Fasilitas
Kekuatan Bahan
G. Lentur 2 28.92 57.84 1 28.92 28.92
G. Tekan 1 28.92 28.92 2 28.92 57.84
G. Tarik 1 28.92 28.92 2 28.92 57.84
Perubahan Cuaca 1 28.92 28.92 2 28.92 57.84
Tahan Api 2 28.92 57.84 1 28.92 28.92
Waktu
Pelaksanaan 1 20.59 20.59 2 20.59 41.18
Pengadaan 1 20.59 20.59 2 20.59 41.18
Pemeliharaan 1 20.59 20.59 2 20.59 41.18
Dampak Lingkungan
Polusi 1 5.88 5.88 2 5.88 11.76
Kebisingan 2 5.88 11.76 2 5.88 11.76
Sisa Pengolahan 1 5.88 5.88 2 5.88 11.76
Angkutan Material 1 5.88 5.88 2 5.88 11.76
Total teknis bahan 360.29 485.29
TOTAL 499.99 624.99
Sumber: Hasil Analisis Data
Tabel 7. Penilaian Faktor Finansial/Ekonomi pada Alternatif Material Beton dan Baja

Beton Baja
Faktor Variabel
Skor Bobot SxB Skor Bobot SxB
FINANSIAL/ EKONOMI Biaya
Pelaksanaan 2 39.38 78.75 1 39.38 39.38
Pengadaan 2 35.63 71.25 1 35.63 35.63
Perawatan 1 18.75 18.75 2 18.75 37.50
Risiko
Pencapaian Kualitas 1 2.67 2.67 2 2.67 5.33
Kesalahan Pemasangan 1 1.38 1.38 2 1.38 2.75
Keselamatan Kerja 1 2.21 2.21 2 2.21 4.42
TOTAL 175 125
Sumber: Hasil Analisis Data

memiliki nilai sebesar 175, sedangkan baja lamatan kerja. Sedangkan kelemahannya
memiliki nilai sebesar 125. Atau dengan adalah pada variabel biaya pelaksanaan
kata lain beton memiliki kelebihan dari vari- dan biaya pengadaan
abel biaya pelaksanaan dan biaya penga-
daan, sedangkan kelemahannya adalah Saran Penelitian
pada biaya perawatan, risiko pencapaian 1. Perlu adanya peninjauan terhadap keter-
kualitas, kesalahan pemasangan dan kese- sediaan material, terhadap harga material
lamatan kerja. Sedangkan material baja serta kemudahan dalam melakukan distri-
memiliki kelebihan pada variabel pengada- busi material sehingga dapat meningkat-
an biaya perawatan, risiko pencapaian ku- kan efisiensi terhadap pengadaan material
alitas, kesalahan pemasangan dan kese - tersebut.
Analisis Pemilihan Material Beton dan Material Baja ………… (Retna Hapsari Kartadipura)

2. Diharapkan pemasangan material sebagai 6. Ibrahim, Bachtiar. 2001. Rencana dan


pengganti kayu dapat menggunakan teknis estimate Real of Cost. Jakarta: Bumi Ak-
yang lebih tepat agar material memiliki ke- sara
terjaminan dari ketahanan material seperti 7. Indira. 2005. Mengenal Kontrak Konstruksi
gaya tekan dan ketahanan terhadap api. di Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama.
Sedangkan dalam pengolahan dan pema- Jakarta.
sangan material, perlu pengukuran struktur 8. Lisman, Sumardjani. 2007. Analisa Kon-
bangunan dengan ukuran material yang sumsi Kayu Nasional. Tesis Magister Uni-
akurat sehingga meningkatkan efisiensi da- versitas Kristen Petra. Surabaya.
lam pemasangan karena tidak memerlukan 9. Mukomoko, J.A. 1993. Dasar Penyusunan
pemotongan dan penyambungan. Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta: Gaya
3. Perlu dilaksanakannya penelitian lanjutan Media Pratama.
dan dapat dikembangkan dengan sampel 10. Nugraha, Paul dan Natan, I. 1985. Mana-
yang lebih besar dan faktor alternatif la- jemen Proyek Konstruksi 2. Kartika Yudha.
innya. Surabaya
11. Nugraha, Paul dan Antoni. 2007. Teknologi
6. DAFTAR PUSTAKA Beton, dari material, Pembuatan, ke Beton
Kinerja Tinggi. Yogyakarta: Andi.
1. Barrie, D.S., dan Paulson, B.C. 1995. Ma- 12. Setiawan, Agus. 2008. Perencanaan Struk-
najemen Konstruksi Profesional. Universitas tur Baja dengan Metode LRFD, Berdasar-
Erlangga. Jakarta. kan SNI 03-1729-2002. Jakarta: Erlangga.
2. Ching, Francis D.K. dan Adam, Cassandra. 13. Sumaryani, Lisman. 1996. Analisa Konsum-
2008. Ilustrasi Konstruksi Bangunan. Ja- si Kayu Nasional. Jurnal Konstruksi. Diak-
karta: Erlangga. ses pada tanggal 26 Nopember 2009.
3. Daryanto, 2009. Teknik Bangunan. Jakar-
ta: Rineka Cipta.
4. Direktorat Jenderal Cipta Karya, 1979. Pe-
raturan Beton Bertulang Indonesia 1971
N.I.-2. Cetakan ke-7. Direktorat Penyelidik-
an Masalah Bangunan Departemen Peker-
jaan Umum dan Tenaga Listrik.
5. Frick, Heinz dan Moediartianto. 2004. Ilmu
Konstruksi Bangunan Kayu Pengantar Kon-
struksi Kayu. Yogyakarta: Kanisius. ₪ JPT © 2012 ₪

Anda mungkin juga menyukai