Anda di halaman 1dari 41

BAHAN BANGUNAN KAYU

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA
PENDAHULUAN

Ada banyak jenis-jenis kayu di Indonesia yang memiliki ciri-ciri yang


berbeda dan digunakan untuk produk yang berbeda pula. Setiap jenis
kayu memiliki sifat fisik tertentu yang menentukan kualitas dan
kegunaan dari kayu tersebut.

Di Indonesia, ada banyak jenis-jenis kayu yang memiliki spesifikasi


berbeda-beda. Bahan baku kayu banyak digunakan untuk berbagai
keperluan, seperti memasak, bahan bangunan (pintu, jendela, lantai),
membuat perabot (meja, kursi), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu
juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan rumah dan sovenir lainnya

Luas wilayah hutan Indonesia adalah 133.300.543,98 Hektar. Dengan


luas hutan yang begitu besar, negara kita memiliki salah satu jenis kayu
kelas 1 di dunia, yaitu kayu Besi. Kayu ini termasuk salah satu kayu
nomor 1 yang biasa digunakan sebagai BAHAN BANGUNAN
(MATERIAL KONSTRUKSI).
DIFINISI &
PENGERTIAN Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting
tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi
(pengayuan).
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari
memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan
(pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi.
Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah
tangga dan sebagainya.
Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi
selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di
batang.

Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek


mengenai klasifikasi kayu serta sifat-sifat kimia, fisika, dan
mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.
Beberapa jenis kayu dipilih karena bersifat kedap air, isolator,
dan mudah dibentuk.

Sumber : Wikipedia
UMUR KAYU

Cincin pertumbuhan atau juga disebut lingkaran tumbuh adalah


gambar pola-pola konsentrik pada penampang melintang kayu.
Terbentuknya cincin pertumbuhan kayu ini adalah karena terjadinya
perbedaan musim yang dialami oleh pohon tersebut. Pada satu
tahun pohon akan mengalami periode dengan pertumbuhan cepat
dan periode dengan pertumbuhan yang lambat, dan itu
mempengaruhi pertumbuhan diameter batang pohon. Diameter
yang bertumbuh cepat, lalu melambat, akan membentuk cincin
satu tahun, dan seterusnya.
Bagian paling tengah dari cincin pertumbuhan kayu merupakan
tahap hidup awal dari sebuah pohon yang masih mengalami
pertumbuhan relatif lebih cepat, sehingga massa jenisnya lebih
rendah dibandingkan dengan bagian kayu dari cincin pertumbuhan
yang dekat dengan kulit terluarnya
Sumber : Wikipedia
MATA KAYU
Batang pohon yang dipotong melintang akan
memperlihatkan bagian-bagian kayu, yang kerap kali
berbeda warna. Bagian terdalam adalah empulur yang
lunak, lalu ke bagian luar adalah kayu teras, kayu gubal,
dan terakhir adalah pepagan (kulit kayu). Bagian
percabangan akan memperlihatkan pola khusus, yang biasa
disebut sebagai "mata kayu"

Mata kayu atau knot adalah bagian dari kayu yang


merupakan dasar dari percabangan atau kuncup yang
dorman. Mata kayu memiliki pengaruh terhadap kayu, dan
seringkali berpengaruh negatif. Mata kayu mengurangi
kekuatan kayu sehingga akan bernilai rendah ketika
digunakan sebagai struktur bangunan atau keperluan lain
di mana kekuatan menjadi pertimbangan.[4] Namun untuk
tujuan seni, keberadaan mata kayu dapat meningkatkan
nilai

Sumber : Wikipedia
KAYU KERAS
Ada kaitan yang erat antara sifat-sifat kayu dengan sifat jenis
& LUNAK pohon yang menghasilkannya. Kerapatan (densitas) kayu
bervariasi menurut spesiesnya dan menentukan kekuatan kayu
tersebut. Kayu mahoni dan jati, misalnya, memiliki kerapatan
sedang hingga tinggi, sehingga baik untuk diolah sebagai
furniture dan kayu konstruksi. Akan tetapi kayu dadap dan
kapuk kerapatannya rendah, sehingga hanya layak untuk
membuat begisting atau penggunaan lain yang tidak
memerlukan banyak kekuatan.

Namun, pengertian 'kayu keras' dan 'kayu lunak' dalam bahasa


Inggris (yakni hardwood dan softwood, berturut-turut) lebih
terkait dengan kelompok tumbuhan yang menghasilkannya.
Hardwood dihasilkan oleh jenis-jenis pohon berdaun lebar
(kelompok dikotil), sedangkan softwood dihasilkan oleh
pohon-pohon berdaun jarum (konifer). Dalam kenyataannya,
jenis-jenis 'kayu keras' tertentu, yang memiliki kerapatan
rendah, bisa jadi lebih lunak daripada beberapa jenis 'kayu
lunak' berkerapatan tinggi.

Sumber : Wikipedia
SIFAT FISIK
Setiap jenis kayu memiliki sifat fisik yang bervariasi, yang
menentukan kualitas dan fungsi dari kayu tersebut. Kayu
lunak (softwood) misalnya lebih dipilih untuk menjadi
kertas karena mudah dihancurkan dan dijadikan pulp.
Sedangkan kayu keras (hardwood) digunakan sebagai
tiang bangunan. Selain itu, keberadaan fitur tertentu
seperti knot (mata kayu) dan warna juga mempengaruhi.
Kayu merupakan hasil dari tumbuhan hidup dengan serat
yang tidak homogen, sehingga sifat fisiknya tidak akan
sama secara radial (dari bagian empulur ke luar) dan
longitudinal (memanjang kayu, dari bawah ke atas)

Indonesia memiliki sekitar 4.000 jenis pohon, yang


berpotensi untuk digunakan sebagai kayu bangunan.
Akan tetapi hingga saat ini hanya sekitar 400 jenis (10%)
yang memiliki nilai ekonomi dan lebih sedikit lagi, 260
jenis, yang telah digolongkan sebagai kayu perdagangan

Sumber : Wikipedia
KEUNTUNGAN
& KERUGIAN

Keuntungan kayu
a. Murah dan mudah dikerjakan
b. Mempunyai kekuatan yang tinggi dan bobotnya rendah
c. Mempunyai daya penahan tinggi terhadap pegaruh listrik (bersifat isolasi), kimia,.
d. Bila ada kerusakan dengan mudah dapat diganti dan bisa diperoleh dalam waktu
singkat.
e. Pembebanan tekan biasanya bersifat elastis.
f. Bila terawat dengan baik akan tahan lama.

Kerugian kayu
a. Kurang homogen ketidaksamaan sebagai hasil alam.
b. Cacat-cacat pada kayu.
c. Mudah terbakar.
d. Dapat memuai dan menyusut dengan perubahan-perubahan kelembaban.
e. Terjadinya lendutan yang cukup besar
KELAS KUAT
KAYU
KELAS KUAT SELENGKAPNYA LIHAT PADA BUKU PKKI
KAYU
KELAS AWET
KAYU
MUTU KAYU
TEKUK KAYU
KADAR
LENGAS
KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
Jenis dan Ciri Kayu untuk Bahan
Konstruksi
Mengenal Jenis dan Ciri Kayu untuk Bahan
Konstruksi,Kayu merupakan salah satu material
bahan bangunan yang sering digunakan dalam
konstruksi. Setiap kayu memiliki sifat dan ciri
tersendiri baik dalam segi keindahan serat, kadar
air, keawetan, berat jenis, kerapatan, dan
kekuatan.

Maka dalam memilih kayu yang akan dipergunakan


ada baiknya kita mengenal Jenis dan Ciri Kayu
Yang Sering Digunakan Sebagai Bahan Konstruksi.
Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang
cocok dengan kriteria dan spesifikasi yang kita
inginkan, tentunya juga agar kita tidak tertipu
dengan jenis-jenis kayu lainnya
BEBERAPA JENIS KAYU
Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling
indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini
menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan
terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di
dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan
penampilan sebanding dengan kayu jati.

Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang
ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati
tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama
di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik
yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an,
dan sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua
kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah
tersebut.

Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan
kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada
doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya
mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi
kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat
memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan
kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.
Pohon Jati banyak berasal dari daerah Jawa Tengan dan
Jawa Timur. Daerah tersebut merupakan daerah penghasil
kayu Jati terbesar di indonesia, terutama daerah Alas
Roban Rembang, Blora, Grobogan, dan Pati.
Daerah penghasil kayu jati terbaik di Indonesia berasal
dari daerah tanah perkapuran Cepu, Kabupaten Blora, Jawa
Tengah. Daerah ini merupakan kecamatan yang terletak di
bagian paling timur Jawa Tengah, berbatasan dengan
provinsi Jawa Timur.

Jenis kayu Jati banyak digunakan untuk konstruksi rumah atau bangunan,
terutama di daerah Blora, Pati dan Rembang. Kebanyakan masyarakat
setempat menggunakan bahan baku jati untuk membangun rumah secara
keseluruhan, mulai dari tiang, usuk, reng dan dinding.

Penggunaan kayu Jati sebagai rumah menggunakan kayu Jati dinilai lebih
murah dan lebih awet. Hal ini juga mempertimbangkan kondisi tanahnya
yang kering dan tidak stabil. Apabila musim hujan, tanah menjadi becek,
sedangkan musim kemarau tanahnya kering dan terkadang bergeser.
Manfaat kayu jati selanjutnya adalah sebagai lantai
atau parket. Parket sendiri adalah jenis kayu yang
menutupi sebagian lantai rumah, sehingga lantai
rumah tidak lagi menggunakan keramik atau tegel
yang keras dan licin. Penggunaan kayu sebagai lantai
pastinya akan menambah estetika dekorasi rumah.

Kayu Jati yang memiliki ketahanan yang tinggi dan


sifat jati yang kertas, membuat kayu ini banyak
digunakan sebagai bantalan rel kereta api sejak
penjajahan Belanda
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, penggunaan
kayu jati sebagai bantalan rel kereta api telah
digantikan dengan beton yang lebih tahan lama

Sebelum banyak pembuatan jembatan dengan besi


dan beton, kayu jati menjadi bahan utama untuk
membuat jembatan. Bahkan beberapa jembatan
yang dibuat menggunakan kayu jati 20 tahun yang
lalu masih bisa digunakan sampai sekarang.
Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup
keras dan stabil sebagai alternatif pembanding dengan
kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga.
Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang
disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur
serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk
pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu dengan Kelas
Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan
terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat
kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning.
Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna
gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus
putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan
tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia,
terutama di pulau Irian / Papua. Kayu merbau kami
berasal dari Papua.
Kayu Bengkire/Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet
dan kuat. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas
Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang
tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan.
Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole.
Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan
wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi
kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini
sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap
kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap
cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di
luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring /
decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan
tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan kadang
agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau.
Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas,
dengan warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja
dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat
kemerahan
kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan
bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak
setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper
memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering
menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela.
Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang
ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan
berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan
untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan
tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas
Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan
tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang
terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus
dibandingkan daerah lain di Kalimantan
RASAMALA/DAMAR
Pohon Rasamala merupakan pohon hutan yang dapat tumbuh
hingga mencapai 40-60 meter. Kayu Rasamala merupakan jenis
kayu di Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena kuat
dan bisa menghasilkan damar
Damar dari kayu Rasamala berbahu harum, biasa digunakan
sebagai campuran parfum ruangan oleh beberapa perusahaan di
Indonesia.
Jenis pohon Damar memiliki banyak manfaat, selain bisa
digunakan sebagai bahan bangunan dan campuran parfum,
daun pohon Damar yang masih muda juga bisa dibuat
menjadi sayur , lalapan dan obat batuk. Biasanya daun yang
masih muda berwarna merah dan tidak terlalu alot.
Pemanfaatan kayu Damar di Indonesia biasa digunakan sebagai
bahan baku jembatan, penyangga rel kereta api, bahan
konstruksi bangunan, lantai hingga perahu. Pastinya masih
banyak lagi manfaat dari jenis kayu ini karena bahannya yang
kuat
Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras,
warnanya merah muda tua hingga merah muda
pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain
bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga
tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak
dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas
Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di hutan
di pulau kalimantan
KARET

Kayu Karet, dan oleh dunia internasional disebut Rubber


wood pada awalnya hanya tumbuh di daerah Amzon, Brazil.
Kemudian pada akhir abad 18 mulai dilakukan penanaman di
daerah India namun tidak berhasil. Lalu dibawa hingga ke
Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya termasuk
tanah Jawa
KELAPA

Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru


yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak
menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus
ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru.
Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua
bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk
garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat
lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua
bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu
karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa
tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang
paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah
dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna
terang
JENIS PRODUK KAYU

PAPAN KASO
t
t
b
b

BALOK TIANG

t t

b b
JENIS PENGGUNAAN (APLIKASI)
PENGGUNAAN KAYU OLAHAN

PARKET
PARKET :

BAHAN PENUTUP LANTAI PERMANEN


DARI PAPAN KAYU

KARAKTER PARKET :
- MEMBERI KESAN HANGAT&ALAMI
- DAPAT MEREDAM SUARA
- PEMASANGAN MUDAH
- TIDAK TAHAN BENTUR / BENDA
TAJAM
- TIDAK TAHAN PANAS
- TERSEDIA DENGAN BERBAGAI
WARNA DAN MOTIF
- STANDAR UKURAN PARKET :
40x9x1,5CM ; 45x9x1,5CM ;
90x9x1,5CM, DLL
- BANYAK DIPAKAI DI :
KANTOR, RESTAURANT, BOUTIQUE,
KAMAR TIDUR, STUDIO, DLL
KAYU OLAHAN
KAYU OLAHAN

Kayu olahan dalam pembuatan furniture dan


interior adalah bahan baku yang dibuat dari
kayu solid yang diolah secara fabrikasi menjadi
berbagai jenis material yang dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan furniture .
Hasil olahan kayu tersebut dapat berupa
partikel atau serbuk kayu maupun serat kayu
seperti partikelboard, dapat pula berbentuk
lapisan-lapisan kayu seperti
plywood/multipleks, dan pengolahan dengan
proses kimiawi seperti MDF (Medium Density
Fiberboard)
Kayu olahan lainnya juga digunakan sebagai
bahan bangunan, seperti untuk penutup daun
pintu, plafon, lantai, dinding dll
PROSES
PEMBUATAN PERBEDAAN
PAPAN LAPIS ANTARA KAYU ASLI
DENGAN OLAHAN

Proses pembuatan dari pohon menjadi kayu


olahan terbilang sangat efisien dengan
DIBUAT LAPIS
memanfaatkan hampir seluruh bagian dari
PERLAPIS
pohon menjadi kayu. Segala bagian dari
pohon seperti kulit kayu, sisa potongan
serbuk kayu, batang, ranting dsb dapat di
proses menjadi jenis kayu hasil olahan .
Berbeda dengan material kayu solid yang
hanya didapatkan dari batang pohon saja.
Hal ini yang menyebabkan kayu lebih murah
dan ekonomis sebagai bahan alternatif
pembuatan furniture untuk interior rumah
seperti wardrobe, kitchen set, kursi makan
dan lain sebagainya.
JENIS KAYU
OLAHAN KAYU LAPIS (TRIPLEX,
MULTIPLEX)

KAYU LAPIS (TRIPLEX,


MULTIPLEX) MUKA
SERAT KAYU

BLOCK TEAC
JENIS KAYU
OLAHAN
PARTICAL BOARD

PAPAN/KAYU PROFIL

PAPAN MOTIF
SELESAI

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA

Anda mungkin juga menyukai