Disusun Oleh :
ERINNA PUTRI SAGITA
3.12.20.1.10
Pembangunan suatu gedung telah mengenal tiga jenis bahan utama yang di gunakan,
yaitu : baja, beton dan kayu. Di samping itu, sering juga digunakan baja ringan
sebagai konstruksi rangka atap. Konstruksi rangka atap pada umumnya terbuat dari
kayu, dan digunakan pada bangunan yang memiliki sistem struktur atap, seperti
bangunan sekolah, perkantoran, rumah sakit, rumah tinggal, tempat ibadah, ruang
serba guna, pabrik dan lain lain, dengan bahan penutup atap dari genteng, seng, asbes,
Pemakaian rangka atap baja ringan untuk atap rumah sebagai pengganti kayu saat ini
semakin popular. Tetapi anda perlu diperhatikan mengenai hal teknis mendasar
kesalahan kesalahan yang nantinya dapat merugikan kita sebagai konsumen rangka
Konstruksi rangka atap baja ringan digunakan pada bentang yang tidak terlalu besar.
menggunakan rangka atap baja ringan. Berbeda dengan baja konvensional weld mild
steel atau yang lebih dikenal dengan sebutan profi WF dan besi siku yang bisa
Kayu merupakan salah satu bahan kostruksi yang sering digunakan sebagai rangka
atap. Beberapa jenis kayu sepert kayu kamper, kayu bangkirai, kayu keruing, kayu
meranti, dan kayu kelapa adalah jenis kayu yang umum digunakan sebagai rangka
atap. Tetapi kayu memiliki kelemahan-kelemahan antara lain kualitas kayu yang tidak
merata, pelapukan yang disebabkan oleh serangan rayap, memuai ataupun menyusut
karena perubahan cuaca, mudah terbakar dan langkanya material kayu saat ini.
Baja ringan adalah alternatif untuk mengatasi kelemahan kayu dari masalah
keawetan, tetapi baja ringan mempunyai beberapa kelemahan yaitu berat jenis tinggi,
tidak mudah dalam pembuatan bentang besar dan memerlukan pengawasan ekstra
Penggunaan material baja ringan yang dikombinasikan usuk profil C dan reng adalah
suatu alternatif untuk mengatasi kelemahan dari penggunaan material rangka atap
beton dan kayu, sehingga penggunaanya cukup populer. Penggunaan material ini,
konstruksi saat ini, maka perlu adanya pengetahuan mengenai nilai kuat
maka perlu dilakukan adanya penelitian tentang kekuatan baja ringan dari
berikut :
1) Bentuk profil yang digunakan untuk reng adalah reng (roof batten) profil V
3) Alat sambung yang digunakan adalah baut khusus untuk baja ringan yaitu type
SDS (self drilling screw) dengan panjang (termasuk kepala baut) 16 mm dan diameter
6) Tumpuan pengujian kuat lentur reng baja ringan berupa sendi rol.
2. . Untuk mengetahui nilai kuat lentur reng baja ringan dengan bentang (L) dan
3. Untuk mengetahui beban maksimal (Pmaks) yang dapat ditahan dari reng
baja ringan tersebut dengan bentang (L) dan tinggi (h) yang sudah
ditentukan.
khususnya dalam hal baja ringan terutama tentang kuat lentur dari reng yang
2. Untuk menguji kualitas dari reng baja ringan sebagai penopang atap.
Penulisan karya ilmiah ini terdiri dari 5 bab dengan sistematika sebagai berikut :
penelitian.
3. Bab ketiga adalah metodologi penelitian. Bab ini menguraikan metode yang
4. Bab keempat adalah pembahasan. Bab ini menguraikan hasil dari metode
5. Bab kelima adalah penutup. Bab ini menguraikan simpulan, saran, dan kritik
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Struktur bawah yaitu berupa pondasi dan struktur atas yaitu terhitung
mulai dari sloof sampai atap. Donstruksi atap adalah bagian paling
dipasang.
7. Awet.
Pada struktur rangka atap baja ringan tidak jauh berbeda dengan struktur rangka atap
kayu. Baja ini terbuat dari baja lapis zincalume dengan kandungan aliminium, zinc,
dan silikon.
Baja cold-formed atau cold-rolled (canai dingin) atau light-gage atau baja ringan
adalah komponen struktur baja dari lembaran atau pelat baja dengan proses
pengerjaan dingin. Baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi yaitu
sekitar 550 Mpa (5500 kg/m2). Baja ringan zincalume memiliki kandungan
aluminium 55%, zinc 43,5%, dan silicon 1,5%. Baja ringan zincalume 5 kali lebih
kuat dari baja galvanis dan 40% lebih kuat dari mild steel, baja ringan zincalume juga
Berikut kelebihan dan kekurangan rangka atap baja ringan sebagai berikut :
Kelebihan :
• Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu atau baja konvensional,
beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya jauh lebih rendah sehingga
• Pemasangannya relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu dan baja
konvensional.
• Pada baja ringan tidak terjadi muai dan susut, jadi tidak berubah karena panas dan
dingin.
Kekurangan :
• Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem
rangkanya yang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon.
• Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian struktur
yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika salah satu bagian
kurang memenuhi syarat keamanan, maka kegagalan bisa terjadi secara keseluruhan.
• Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk
berbagai profil.
berat. Pada sisi lain ada juga profil baja canai dingin (cold-formed) yang
perencanaannyapun berbeda.
Rangka atap baja ringan merupakan sistem struktur yang berfungsi untuk
atap, yang terdiri dan batang utama luar (chords) dan batang dalam
(webs), dan yang berfungsi untuk menahan gaya aksial (tarik dan tekan),
- Panel joint merupakan titik pertemuan rangka batang truss menjadi satu.
- Web merupakan batang bagian dalam dari truss. Biasanya hanya menerima beban
aksial.
- Bottom cord merupakan batang utama bawah dari truss.
- Bearing merupakan titik atau ujung dimana posisi perletakan dari truss berada. Titik
perletakan truss harus dua atau lebih yang berada di panel points.
- Heel Point merupakan posisi/titik pada truss dimana batang utama bawah bertemu
- Overhang yaitu perpanjangan dari batang utama atas, melebihi dari perletakan truss.
- Bentang bersih merupakan jarak horisontal antara bagian dalam dari perletakan
truss.
yaitu:
kuda-kuda jenis ini dapat digunaka pada atap pelana, maupun bagian tengah dan atap
limasan,
terpancung,
- Saddle truss, merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga kecil, yang berfungsi untuk
menyatukan dua bidang atap pada rencana atap bangunan yang berbentuk Lesser L.
Di pasaran Indonesia beredar Profil baja ringan yang di bedakan menjadi dua, yaitu :
Profil C, ketebalan 0,75 mm dan 1 mm, digunakan pada pabrikasi kuda-kuda (truss).
Dan Profil U dengan ketebalan antara 0,4 mm sampai 0,7 mm (idealnya 0,55 mm),
yang biasa digunakan sebagai reng (Topspan). Berat struktur baja ringan ±6-9 kg/m2.
(Wicaksono, 2011)
Pada struktur atap baja ringan, perakitannya dilakukan fabrikasi di lokasi proyek
untuk menghindari salah konstruksi / tidak perlu merubah mengurangi ring balok
Untuk sambungan pada struktur rangka baja ringan menggunakan baut (screw)
khusus , yang terbuat dan baja mutu tinggi, dan telah dilengkapi lapisan anti karat
spesifikasi baut yang memenuhi persyaratan untuk digunakan pada struktur rangka
atap baja ringan adalah Jenis baut yang digunakan untuk kuda-kuda (truss) 12- 14×20
HEX dan baut untuk digunakan untuk menyambung reng 10- 16×26 HEX.
2.2.Landasan Teori
Harga ditentukan oleh berbagai macam faktor, seperti merek, desain atap, kualitas
material, lokasi proyek, dan volume pekerjaan. Dari sisi bisnis, harga produksi
ditentukan oleh factor seperti overhead, harga baja dunia, biaya promosi dan
Sebagai panduan, harga yang ditawarkan bervariasi antara 120 – 180 ribu permeter
persegi miring. Apabila desain sederhana dan variable desain tidak rumit, harga
dikisaran 120 – 140 ribu per meter persegi miring. Perlu diketahui bahwa standar
harga konstruksi atap baja ringan dihitung permeter persegi miring (luasan genteng).
(Wicaksono, 2011)
BAB 3
METODOLOGI PENITIAN
BAB 4
PEMBAHASAN
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Melalui pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan untuk melakukan
pemilihan antara penggunaan kayu dan baja ringan sebagai penutup atap terhadap
bangunan yang akan dibangun. Panduan desain praktisnya dapat dipakai baik untuk bentang
pendek dan bentang lebar dari kuda-kuda. Dua hal yang mesti dipedomani dalam pemilihan
jenis rangka atap, yakni aspek struktur kuda-kuda dan aspek ekonomisnya. Untuk bentang
yang kecil, biaya rangka atap kayu dapat lebih murah dari baja ringan dengan meminimalkan
struktur yang dipasang, sedangkan untuk bentang besar struktur rangka atap kayu
cenderung mahal dikarenakan bertambah penggunaan materialnya dikarenakan ukuran
kayu yang dijual di pasaran cenderung berukuran tanggung. Hasil analisis biaya untuk
pekerjaan atap rumah type 60 dengan menggunakan rangka kayu didapat sebesar Rp.
9.798.200.- dan yang menggunakan rangka baja ringan sebesar Rp. 8.550.880.-, maka
persentase selisihnya selisihnya sekitar kurang lebih 12,7 % lebih hemat terhadap biaya
rangka atap kayu. Analisis biaya konstruksi rangka kuda-kuda ini, belum termasuk biaya atau
upah untuk pekerja dikarenakan belum adanya standardisasi untuk pekerja baja ringan.
Mengganti material kayu dengan material baja ringan / truss pada pekerjaan rangka atap
rumah sederhana tidak terlalu memakan biaya yang besar,
2. Bahan ini dapat dibuat dengan bermacam bentangan ( panjang atau lebar atap )
3. Merupakan bahan yang bila dirancang dengan benar, akan lebih kuat dari atap kayu, serta
lebih aman
6.. Sifat materialnya ringan dan mudah dirakit,bila dibandingkan rangka kayu pada luasan
yang sama pemasangan kerangka atap baja ringan
7. Bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh
struktur dibawahnya lebih rendah
8. Sisa material sedikit.
1. Tidak bisa dibuat sembarang tukang harus dibuat oleh kontraktor spesialis konstruksi atap
baja ringan
3. Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem rangkanya yang
berbentuk seperti jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafond
4. Karena strukturnya yang seperti jaring maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah
hitung ia akan menyeret bagian lainnya
5. Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai
profil jika atap dibentuk bundar
5.2 Saran
Setelah memperhatikan isi makalah diatas maka akan dikemukakan beberapa saran yang
sekiranya berguna bagi kalangan masyarakat umum pada umumnya serta pada kalangan
teknik sipil pada khususnya yang telah membaca laporan ini. Berikut ini ada beberapa hal
yang dapat menjadikan sebagai bahan dari pertimbangan dalam upaya meningkatkan
kinerja kita sebagai Civil Engginerring :
1. Dengan adanya perencanaan anggaran biaya dalam pemilihan suatu atap rumah, maka
kita dapat merencanakan atap rumah yang akan digunakan untuk pembangunan tersebut
dengan mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan masing masing jenis atap yang akan
digunakan.
2. Untuk penggunaan bentang kecil di bawah 4 meter sebaiknya menggunakan material kayu
supaya mendapatkan harga yang ekonomis namun sebaliknya apabila untuk penggunaan
bentang besar atau lebar di atas 5 meter sebaiknya menggunakan material baja ringan supaya
mendapatkan harga yang ekonomis pula.
3. Dengan mempertimbangkan hasil analisis perbandingan antara atap kayu dengan atap baja
ringan, maka penulis akan memilih atap baja ringan karena dari segi waktu lebih cepat
pemasangannya, ekonomis, dan efisien, namun semua itu dikembalikan lagi kepada pembaca
untuk menentukan sendiri dari jenis atap yang akan digunakan.