Anda di halaman 1dari 9

TEKNOLOGI BAHAN

KAP/ATAP GALVALUM

MAKALAH
untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teknologi Bahan Bangunan II
yang dibina oleh Dr. H. A. Dardiri, M.Pd

Kelompok 5
Oleh :

Makdalena Desta 170522526510


Miftah Aliyil’ ‘Ilmi 170522526534
Radix Fajarivandy 170522526513

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL DAN BANGUNAN
APRIL 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya, atap rumah menggunakan genteng dengan kuda-kuda dari
kayu. Namun, karena proses pembalakan liar, kebakaran hutan, dan alih fungsi
lahan, jumlah kayu berkualitas di Indonesia terus menyusut. Akibatnya, harga
kayu di pasaran terus merangkaknaik. Parahnya, harga mahal pun tidak menjamin
kualitas kayu. Padahal, atap sangat penting. Selain melindungi dari panas dan
hujan, atap merupakan pelindung isi rumah seperti furniture, alat elektronik, dan
peralatan lainnya.
Seiring Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan
mengalami kemajuan,sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan
cara berpikir manusia. sejak 1995, Indonesia mulai mengenal atap baja ringan.
Namun, atap baja ringan ini baru dikenal masyarakat pada 2000-an.
Atap baja ringan lebih terbukti kuat, praktis, irit desain, perawatannya
mudah, dan ketahanannya bisa mencapai 15 tahun. Dilihat dari strukturnya, baja
ringan lebih tipis. Ketebalan yang banyak ditemui di pasaran mulai 0,4 milimeter
hingga 1 milimeter. Derajat kekuatan tarik baja ringan mencapai 550 Mpa, lebih
tinggi dibanding baja biasa sekitar 300MPa. Kekuatan tarik dan tegangan ini
untuk mengompensasi bentuknya yang tipis. Tidak mudah ambruk ataupun patah.
Bahkan, jika gempa menerjang. Hal ini disebabkan elastisitas baja yang baik.
Ketika terjadi kebakaran, atap baja ringan tidak langsung dilalap api. Bukan
berarti atap baja ringan tahan terhadap api, namun atap baja ringan tidak seperti
kayu, jikaterjadi kebakaran malah memperbesar api. Tidak dimakan rayap,
berbeda dengan kayu yang setiap saat terancam rayap. Maka dari itu pada
makalah ini akan dijelaskan mengenai teknologi bahan pada atap bangunan
dengan menggunakan baja ringan/galvalum.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini tentunya memuat bahasan dari rumusan makalah sebagai
berikut:
1. Apa definisi konstruksi atap baja ringan?
2. Apa saja teknologi bahan yang digunakan pada konstruksi atap baja ringan?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan konstruksi atap baja ringan?

1.3 Maksud dan Tujuan


Dari penulis makalah ini dipaparkan tentunya memiliki maksud dan tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi konstruksi atap baja ringan.
2. Untuk mengetahui teknologi bahan yang digunakan pada konstruksi atap baja
ringan.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan konstruksi atap baja ringan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Atap Baja Ringan/Galvalum

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup
seluruh ruangan yang ada di bawahnya. Atap juga merupakan sebuah mahkota
yang mempunyai fungsi untuk menambah keindahan dan sebagai pelindung
bangunan dari panas dan hujan.
Rangka atap baja ringan ini telah banyak digunakan karena lebih effisien,
sehingga biaya perawatan lebih murah, serta memiliki keunggulan lain dengan
menggunakan baja ringan untuk atap rumah anda yaitu tahan lama dengan bahan
baja ringan tersebut.
Rangka atap baja ringan dipasang dengan sistem konstruksi baja ringan
yang stabil dan kokoh dengan keunggulan baja ringan yang tahan terhadap segala
cuaca, tidak berkarat, anti rayap, kuat untuk puluhan tahun, atap rumah akan
semakin kokoh dengan menggunakan rangka atap baja ringan dan memiliki
kelebihan-kelebihan lainnya.

2.2 Teknologi Bahan Atap Baja Ringan


Atap Baja Ringan (Truss) menawarkan alternatif konstruksi atap rumah
dengan menggunakan bahan baku baja lapis Zincalume (55% Alumunium, 43.5%
Zinc dan 1.5% Silikon) atau baja Galvanis yang telah dibentuk menjadi profil-
profil batangan dengan ketebalan dan panjang yang dapat dipesan sesuai
kebutuhan.
Baja ringan adalah baja berkualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis,
namun kekuatannya tidak kalah dari baja konvensional. Meskipun tipis, baja
ringan memiliki derajat kekuatan tarik 550 Mpa, sementara baja biasa sekitar 300
Mpa. Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk mengompensasi bentuknya yang
tipis. Ada beberapa macam baja ringan yang terbagi berdasarkan nilai tegangan
tariknya (tensile strength). Kemampuan tegangan tarik ini umumnya didasari pada
fungsi akhir dari baja ringan tersebut. Contohnya untuk berbagai produk struktur
seperti rangka atap baja ringan haruslah menggunakan baja ringan dengan
tegangan tarik tinggi (G550). Namun untuk berbagai produk home appliances
misalnya, diperlukan baja ringan dengan tegangan tarik lebih rendah
(G300,G250,dll) dan yang lebih lentur dan lunak sehingga lebih mudah dibentuk.
Karna tingkat kualitas dan kuat tariknya tinggi, tak heran baja ringan lebih tipis
dan ringan dibandingkan baja konvensional. Baja G550 bisa diartikan sebagai baja
yang mempunyai kuat tarik 550MPa (Mega Pascal). Uji kualitas ini hanya dapat
dibuktikan di laboratorium (Wordpress,2017).
Untuk ketebalan baja ringan umumnya berkisar antara 0,2-2,0 mm. Variasi
ketebalan ini ditentukan oleh fungsi besar beban yang ditopang, dan ukuran
bentangan baja itu sendiri. Dengan adanya variasi ketebalan yang ditentukan oleh
faktor-faktor diatas, baja ringan memiliki tingkat efektivitas yang lebih baik. Baja
ringan memang lebih tipis dibanding baja konvensional yang memiliki ketebalan
3mm atau lebih. Dengan ketipisannya, kita mungkin meragukan kekuatan material
ini. Namun kita tidak perlu khawatir, kekuatannya sangat bisa diandalkan karena
baja ringan terbuat dari baja bermutu tinggi. Masalah yang timbul karna ketipisan
baja ringan adalah,kurang kakunya struktur rangka baja itu sendiri dan disinilah
pengaku (bracing) dibutuhkan. Karena berbahan baja, maka baja ringan juga bisa
berkarat, agar awet, tahan lama dan tidak mudah berkarat, baja ringan biasanya
sudah dilapis antikarat.

2.2.1 Bahan Pendukung Teknologi Atap Baja Ringan


Konstruksi Teknologi Atap Baja Ringan memerlukan bahan-bahan
pendukung yang dapat menunjang berdirinya Atap Baja Ringan. Komponen
tersebut juga tidak jauh bahan-bahan baja ringan yang dibentuk untuk merekatkan
komponen tiap-tiap rangka baja ringan. Menurut Ibi Truss dalam wabsitenya
(Maret, 2019) menerangkan bahwa terdapat beberapa bahan yang diperlukan
untuk menunjang berdirinya Rangka Atap Baja Ringan, diantaranya
a) Kanal C
Kanal C menjadi salah satu bagian kerangka baja ringan. Bentuk kanal C yaitu
menyerupai huruf C dan terbuat dari bahan aluminium sebagai lapisan anti
karat, silicon dan zinc. Kanal C mudah dipasang dan juga dilepas sehingga
memudahkan dalam pemasangan. Material baja ringan kanal C mempunyai
ukuran tinggi dan lebar, hal ini bisa berbeda-beda antara pabrikan satu dengan
lainnya sesuai spesisfikasi masing-masing. Umumnya, yang paling sering
dipakai yaitu kanal C dengan ukuran lebar 3cm, tinggi 7.5 cm, ketebalan kanal
C 0.60mm, 0.65mm, 0.70mm, 0.75 mm dan 1 mm.
b) Reng
Sama dengan kanal C, reng merupakan material baja ringan yang berfungsi
sebagai rangkka atap. Ukuran yang dimiliki juga bervariasi sesuai produksi
pabrikan masing-masing. Ukuran reng umumnya memiliki tinggi 3cm dan 4
cm serta lebar rata-rata 5 cm. Ketebalan reng yaitu 040 mm dan 0.45mm.
Anda bisa pilih sesuai dengan kebutuhan.
c) Dynabolt
Material dynabolt berguna sebagai pengunci material baja ringan pada dinding
batu bata ataupun ring balok. Untuk ukurannya, dynabolt tersedia dalam
ukuran 8mm dan 10mm. Pilih ukuran dynabolt sesuai dengan keinginan
kekuatan kuncian.
d) Sekrup baja ringan
Selain dynabolt, yang tidak kalah penting untuk merangkai rangka baja ringan
adalah skrup atau disebut juga sebagai SDS (self drilling screw) atau bisa juga
skrup hexagon. Rata-rata, panjang skrup yang digunakan untuk memasang
rangka kanal C dan reng yaitu 16mm dan 20mm.
Keempat bahan tersebut, merupakan pendukung konstruksi atap agar dapat
berdiri kokoh dan tegak. Pemilihan atap, harus disesuaikan pula dengan ketebalan
dari rangka truss kanal C dan reng Seperti spandek, genteng metal, genteng tanah
dan lainnya. Semakin berat beban genteng, maka perlu memilih truss dengan
ketebalan yang lebih.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Atap Baja Ringan
a. Kelebihan
1. Bebannya yang ringan, sehingga beban yang ditanggung oleh konstruksi yang
lainnya seperti: pondasi, dinding, dan kolom tidak perlu Anda kuatirkan.
2. Material zincalum tahan terhadap rayap, keropos, dan lembab.
3. Pemasangan Atap Galvalum relatif lebih cepat.
4. Zincalum bersifat tidak merambatkan atau membesarkan api (non
combustible), hal ini karena dalam material zincalum terdapat sistem
perlindungan khusus yang disebut dengan "Fire Resistance".
5. Material zincalum tidak mempunyai nilai muai susut seperti halnya pada kayu.
6. Atap Galvalum lebih efisien dan ekonomis, karena tidak memerlukan
perawatan khusus dan mempunyai daya tahan yang cukup lama dibandingkan
dengan material kayu.
b. Kekurangan
1. Sistem Pemasangan Rangka Atap Galvalum lebih rapat, sehingga terlihat
kurang menarik jika tidak ditutupi dengan plafon.
2. Diperlukan keahlian khusus dalam proses perakitan dan pemasangannya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan Teknologi
Bahan Atap Baja Ringan, diantaranya
a) Teknologi baja ringan pada atap digunakan sebagai pengganti penggunaan
material kayu yang persediannya terbatas dan mahal
b) Penggunaan baja ringan dirasa efisien dikarenakan tahan terhadap keropos
dan tidak mempunyai nilai susut
c) Penggunaan baja ringan sebagai atap juga efektif untuk bangunan yang
didirikan di tanah rawan gempa

3.2 Saran
Dalam pemasangan rangka atap baja ringan harus diperhatikan bahan
penutup atap yang digunakan. Apakah memakai genteng metal, genteng tanah liat
ataupun spandek yang mempengaruhi ketebalan galvalum yang digunakan. Jarak
antar kuda-kuda juga harus dihitung sedemikian rupa sehingga diharapkan tidak
ada kegagalan konstruksi atap atau sesuai standar yaitu 0,9 meter.
DAFTAR PUSTAKA

_______, Ibi truss. 2019. Material baja ringan untuk membangun atap. Online.
https://indoberkainvestama.com/main/blog/detail/31/material-baja-
ringan-untuk-membangun-rangka-atap

,Wordpress. 2017. Pengertian Baja Ringan, Online.


https://cvabdiremajacontractor.wordpress.com/2017/08/19/pengertian-
baja-ringan-dan-beberapa-alasan-memilih-baja-ringan/. Diakses 2 April
2020.

________,Winnerfirmansyah. 2019. Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan.


(Online)
https://winnerfirmansyah.wordpress.com/2010/01/03/konstruksi-
rangka-atap-baja-ringan/

,Over Blog. 2016. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Atap Galvalum.


Online. http://snaexposition2010.over-blog.com/2016/10/analisa-
kelebihan-dan-kekurangan-atap-galvalum.html. Diakses 2 April 2020.

Anda mungkin juga menyukai