Anda di halaman 1dari 15

Dalam perkapalan, Fender adalah bumper yang digunakan untuk meredam benturan yang

terjadi pada saat kapal akan merapat kedermaga atau pada saat kapal yang
sedang ditambatkan tergoyang oleh gelombang atau arus yang terjadi di pelabuhan. Untuk
mampu melakukan peredaman, fender biasanya memiliki daya serap energi yang tinggi dan
gaya reaksi yang rendah.[1] Fender umumnya terbuat dari karet, busa elastomer, atau plastik.

Yacht dan kapal pendukung biasanya memiliki fender yang dapat dipindahkan yang ditempatkan
di antara kapal dan dermaga saat kapal merapat. Dermaga dan bangunan di atas air lainnya,
seperti pintu masuk kanal dan dasar jembatan, memiliki fender permanen yang ditempatkan
untuk mencegah kerusakan akibat benturan kapal. Ban-ban bekas sering digunakan sebagai
fender di beberapa tempat.
Cara Memilih Fender yang tepat

Fungsi utama dari sistem fender karet adalah untuk mencegah kapal dan dermaga dari kerusakan yang timbul
selama proses merapatnya kapal dan sewaktu kapal bersandar. Gaya eksternal, seperti abrasi dan faktor alam
lainnya, sangat mungkin terjadi saat kapal merapat. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada kapal dan
struktur dermaga jika tidak ada sistem yang menjadi penengah. Karena dibutuhkan biaya yang cukup besar
untuk memperbaiki kapal dan struktur dermaga, diciptakanlah bantalan karet yang dipasang pada sisi dermaga
yang disebut fender atau marine fender.

Fender dirancang untuk menyerap energi yang dihempaskan dari kapal (sering disebut energy absoption)
sehingga hanya sedikit saja energy yang diterima oleh dermaga. Gaya pantul dari energi yang diserap ini
dikeluarkan kembali dari fender dan disebut reaction force. Oleh karena itu, jumlah energi yang diserap and gaya
reaksi yang diberikan menjadi kriteria utama yang dipertimbangkan dalam merancang fender.
Ada berbagai tipe fender yang biasa digunakan sebagai bantalan dermaga, misalnya: fender cylindrical, tipe V, A,
dan M, super cell, super cone, tugboat fender, dsb. Oleh karena itu, untuk memilih tipe fender yang tepat, ada
beberapa faktor yang harus menjadi pertimbangan, di antaranya adalah jenis dan berat (dimensi) kapal yang
merapat, jenis pelabuhan, keadaan lingkungan laut, dan ada tidaknya bimbingan saat kapal merapat.

1. Dimensi kapal yang merapat

Jenis dan berat kapal atau dimensi kapal menjadi faktor signifikan dalam memilih jenis fender karena
mempengaruhi tidak hanya jenis fender, tetapi juga besar fender yang harus dipasang. Semakin besar kapal
yang akan merapat, semakin besar pula fender yang dibutuhkan untuk melindungi dinding dermaga. Umumnya,
fender yang dilengkapi dengan frontal frame menjadi pilihan yang tepat karena memiliki luas permukaan kontak
yang besar. Dari segi ekonomis, fender tipe V banyak dipilih. Akan tetapi, untuk hasil yang lebih maksimal, fender
super cell dan super cone adalah pilihan yang tepat. Untuk pelabuhan yang hanya terbuka untuk kapal kecil dan
sedang, fender tipe A, V, cylindrical, M, dan LMD sudah cukup untuk melindungi dinding dermaga.

2. Jenis pelabuhan

Jenis pelabuhan memegang peranan yang tak kalah penting dalam menentukan jenis fender apa yang
digunakan. Berdasarkan posisi atau lokasi dermaga, struktur dermaga yang kerap digunakan antara lain,
terminal dolphin, monopile, jetty, quay wall, dll. Untuk dermaga tipe dolphin, tempat kapal bersandar berupa
dolphin yang berbentuk tiang pancang. Fender tipe super cell biasanya dipilih untuk tipe dermaga dolphin. Lain
dengan jetty terminal yang berupa dermaga apung yang umumnya digunakan untuk kapal penumpang. Dermaga
dengan sistem jetty ini tidak membutuhkan konstruksi yang kuat karena fisiknya yang terapung. Dermaga quay
wall adalah dermaga yang strukturnya terbuat dari tembok beton yang sejajar dengan pantai. Dermaga ini tidak
bisa disandari oleh kapal besar karena lokasinya yang dekat sekali dengan bibir pantai, sehingga dapat terbilang
kedalamannya dangkal.

3. Keadaan lingkungan laut

Keadaan lingkungan laut seperti pasang surut air laut, kekuatan angin yang juga berdampak pada besar kecilnya
ombak menjadi faktor penentu berikutnya dalam pemilihan sistem fender. Jika pasang surut air laut yang tinggi
terjadi pada satu pelabuhan, maka fender yang panjang menjadi pilihan yang tepat. Hal ini dimaksudkan agar
pada saat air surut, kapal terkecil yang akan merapat ke dermaga masih bisa bersandar. Oleh karena itu, posisi
pemasangan vertikal dipilih. Sama halnya dengan keadaan laut yang berombak yang disebabkan oleh angin
kencang, air laut akan bergerak naik dan turun. Hal ini membuat kapal bergoncang dan membentur dinding
dermaga. Jika struktur kapal tidak dilengkapi dengan pisang-pisangan, fender tipe super cell dan supercone
yang dilengkapi dengan frontal frame yang panjang dapat digunakan. Tetapi apabila kapal yang banyak merapat
adalah kapal yang dilengkapi dengan pisang-pisangan, fender tipe V yang berukuran panjang dapat digunakan
dengan posisi vertikal.

4. Keberadaan bimbingan saat kapal merapat

Keberadaan bimbingan dengan menggunakan tugboat saat kapal merapat merupakan salah satu faktor yang
krusial dalam menetukan jenis fender yang akan digunakan. Hal ini dikarenakan kecepatan kapal dan sudut sisi
kapal bisa diatur saat mendekati dermaga.
Rubber Fender Type DD
Rubber Fender Type D ada 2 Jenis Rubber Fender Type DO dengan lubang tengah (bore) berbetuk
silinder atau Rubber Fender Type DD dan lubang berbentuk huruf Ddalam Postingan kali ini kami
akan membahas tentang apa itu RUBBER FENDER TYPE DD sebelum melanjutkan ke artikel ini
jangan lupa : (baca juga) Rubber Fender Type Cylinder
Rubber Fender Type DD diperlukan untuk proses persyaratan mounting. Rubber Fender Type
DDdirancang untuk digunakan pada Tug Boat dan Tongkang. Rubber Fender Type DD mempunyai
daya tahan jangka
panjang untuk aplikasi,di mana siklus kompresi terjadi berulang-ulang karena sering terjadinya proses
berlabuh atau bersandarnya kapal pada dermaga. Rubber Fender Type DD ini juga mempunyai
karakteristik fisik yang sangat baik yang diperlukan untuk menangani beban tinggi yang terjadi baik
pada kontak awal maupun sepanjang proses berlabuhnya kapal.

Rubber Fender Square Square Rubber


Fender Rubber Fender Rubber
Fender Square
Rubber Fender Square biasanya dipasang ke dermaga atau kapal untuk melawan kekuatan benturan
antara dermaga dan kapal yang dihasilkan selama penambatan dan berlabuh, sehingga dapat
mencegah kerusakan pada kapal dan struktur dermaga. Pada umunya ada dua jenis Rubber Fender
Square , hal ini dibedakan oleh bentuk lubang tengah yang berbentuk D ( D Bore )dan bentuk O (O
Bore). Keduanya dapat digunakan pada semua jenis dermaga, galangan kapal. Beberapa tahap
produksi Rubber Fender Squaresecara umum antara lain :
1. Persiapan Bahan Baku Karet Kompon
Rubber Fender Square BCS Rubber diproduksi dari bahan baku karet kompon yang berkualitas dan
dengan komposisi yang tepat untuk memberi sifat Rubber Fender Square yang kuat dan fleksibel
disesuaikan dengan tujuan penggunaan Rubber Fender yaitu sebagai penahan benturan dermaga
dan kapal saat berlabuh. Jenis karet Natural Rubber, EPDM, Neoprene, dan NBR adalah beberapa
jenis karet yang dapat digunakan untuk bahan baku Rubber Fender karena memiliki tensile strength,
elongation break, dan sifat sifat lain yang dibutuhkan untuk penahan benturan yang baik. Namun
jenis Natural Rubber adalah yang paling banyak digunakan untuk Rubber Fender karena memiliki
harga yang lebih ekonomis daripada jenis karet yang lain.
2. Pengukuran dan Pemotongan Bahan Baku
Karet kompon lembaran diukur, dipotong, dan ditimbang sesuai dengan ukuran berat dan
volumeRubber Fender Square.
3. Pengisian Kompon dan Proses Vulkanisasi
Karet kompon yang sudah dipotong dan ditimbang diisikan ke dalam mesin press hidrolik. BCS
Rubber menggunakan mesin press hidrolik (tidak menggunakan alat press dongkrak konvensional)
sehingga menjamin keakuratan tekanan, suhu, dan waktu yang diperlukan dalam proses produksi
dan menjaga konsistensi kualitas produk akhir.
4. Output Rubber Fender dan Finishing
Rubber Fender Square siap dikeluarkan dari mesin press hidrolik setelah proses vulkanisasi dan
dilakukan proses finishing untuk merapikan dan memperindah penampakan Rubber Fender Square
Rubber Fender Square Merupakan Rubber Fender Yang cocok di gunakan sebagai sandaran kapal
selain bentuknya yang ramping juga instalisinya tidak terlalu rumit. BCS Rubber Industry yang
berlokasi di kota Malang, Jawa Timur. BCS Rubber Industry memproduksi Rubber Fender
Square yang telah banyak digunakan untuk pembangunan Kebutuhan Dermaga dan kapal yang ada
di seluruh Indonesia .

Karet Alam karet alam mengalami


polimerisasi manfaat vulkanisasi karet alam
Karet Alam adalah polimer dari satuan isoprena (politerpena) yang tersusun dari 5000 hingga 10.000
satuan dalam rantai tanpa cabang. Diduga kuat, tiga ikatan pertama bersifat trans dan selanjutnya
cis. Senyawa ini terkandung pada lateks pohon penghasilnya. Pada suhu normal, karet tidak
berbentuk (amorf). Pada suhu rendah ia akan mengkristal. Dengan meningkatnya suhu, karet akan
mengembang, searah dengan sumbu panjangnya. Penurunan suhu akan mengembalikan keadaan
mengembang inilah alasan mengapa karet bersifat elastic dan karet alam
mengalami polimerisasi.baca juga Neoprene Elastomeric Bearing Pad Untuk Jembatan
Jenis-Jenis Karet Alam :
Ada beberapa macam karet alam yang dikenal, diantaranya merupakan bahan olahan. Bahan olahan
ada yang setengah jadi atau sudah jadi. Ada juga karet yang diolah kembali berdasarkan bahan karet
yang sudah jadi. Jenis-jenis karet alam yang dikenal luas adalah.
1. Bahan olah karet ( lateks kebun, sheet angin, slab tipis, dan lump segar )
2. Karet konvensional
3. Lateks pekat
4. Karet bongkah atau block rubber
5. Karet spesifikasi teknis atau crumb rubber
6. Karet Reclaim atau reclaimed rubber

Tipe Fender
ULTRA PI-TYPE (UPI)

Tipe fender dengan desain open-leg yang efisien

Daya tekan hingga 60% sesuai dengan rancangan pelenturan simpangan (deflection design)

Fleksibilitas dalam instalasi; baik secara horizontal maupun vertikal

Daya resistensi yang sempurna dalam menghadapi gerakan menyamping

Panjang ukuran fender dapat disesuaikan dengan kebutuhan

HPI-TYPE (HPI)
Daya resistensi yang kuat terhadap gerakan menyamping

Daya pelenturan simpangan (deflection) hingga 52.5% sesuai rancangan

Fleksibilitas dalam instalasi; baik secara horizontal maupun vertikal

Panjang ukuran fender dapat disesuaikan dengan kebutuhan

Sistem fender yang diunggulkan oleh Sumitomo

PPI TYPE
Pembaharuan model PI dengan rancangan pelenturan simpangan (deflection) hingga
57.5%

Peningkatan dalam daya penyerapan energi hingga 12.7%, dengan perbandingan


terhadap model HPI

Penggunaan baut angkur yang lebih minim

Dapat menggabungkan Plastic Pad dan Rubber Buffer tanpa penggunaan Steel Panel
atau Steel Frame

Fleksibilitas dalam instalasi; baik secara horizontal maupun vertikal

HOM-TYPE
Tingkat penyerapan energi (energy absorption) yang tinggi dengan tingkat gaya reaksi (reaction
load) yang rendah

Tingkat pelenturan simpangan (deflection) hingga 70% sesuai desain

Bentuk sabuk penguat di bagian dalam dan bagian luar fender yang dirancang untuk
pelenturan simpangan (deflection) hingga 70%

Resistensi terhadap tekanan sudut (resistance angular compression) tanpa mengurangi


kinerja dalam menghadapi tekanan sudut hingga 7 derajat

Fender bekerja seperti "Ball Joint Effect"

Pilihan pertama anda untuk sistem fender dengan kinerja tinggi

Tipe fender HOM adalah tipe pertama yang menjalani uji kompresi bergeser (shear
compression)

LAMBDA TYPE (LMD)


Defleksi (deflection) hingga 52.5%

Dikembangkan dengan menggunakan metode FEM pada tahap perancangannya

Peningkatan kinerja penyerapan energi (Energy Absorption) hingga 26% dari standar
Fender V-Type yang mencapai 45%

Fleksibilitas dalam instalasi; baik secara horizontal maupun vertikal

Distribusi dan instalasi yang tersebar luas dalam pasar global saat ini

LMD F-TYPE

Dilengkapi dengan Steel Plate dan Nut yang disisipkan ke area yang bersinggungan
(contact area) dengan kapal

Steel Panel, Steel Frame atau Polyethylene Plastic Pad diikat dengan baut ke Fender

LMD S-TYPE

Sisi muka UHMW-PE akan diikat secara molekular ke area yang bersinggungan
(contact area) dengan kapal tanpa pengikat lainnya

Meminimalisir tingkat gesekan yang terjadi diantara area fender yang bersinggungan
dengan kapal

BETA TYPE
Desain pelenturan simpangan (deflection) hingga 52.5%

Merupakan pembaharuan dari desain tipe LMD dengan area yang bersinggungan dengan kapal
(contact area) lebih besar

Meminimalisir benturan dengan kapal

BETA F-TYPE

Memiliki fitur Steel Plate dan Nut yang disisipkan ke area yang bersinggungan dengan kapal
(contact area)

Steel Panel, Stell Frame atau Polyethylene Plastic Pad diikat dengan baut ke fender

BETA S-TYPE

Sisi muka UHMW-PE secara molekular akan terikat pada wilayah yang bersinggungan dengan
kapal (contact area) tanpa pengikat lainnya

Meminimalisir tingkat gesekan yang terjadi diantara area fender yang bersinggungan
dengan kapal

HYPER ACE-TYPE
Sistem fender pertama yang dimanufaktur dan dijual oleh Sumitomo

Hingga saat ini fender tipe HA masih memiliki popularitas di pasar global

HC Tipe

Sistem fender karet yang menjadi asas dasar dalam perancangan fender berbentuk silinder
berongga (hollow cylinder

Sistem fender karet yang menjadi asas dasar dalam perancangan fender berbentuk silinder
berongga (hollow cylinde)
Fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan dermaga. Fender akan
menyerap energi benturan antara kapal dan dermaga. Ada beberapa tipe fender yaitu :

Fender Kayu

Fender Karet

Fender Gravitasi

A. Fender Kayu
1. Fender kayu bisa berupa batang-batang kayu yang dipasang horisontal atau vertikal.
Fender kayu ini mempunyai sifat untuk menyerap energi.

2. Fender tiang pancang kayu yang ditempatkan di depan dermaga dengan kemiringan 1 H :
24 V akan menyerap energi karena defleksi yang terjadi pada waktu dibentur kapal.

B. Fender Karet
Karet banyak digunakan sebagai fender, bentuk paling sederhana dari fender ini berupa ban-
ban luar mobil untuk kapal kecil yang dipasang pada sisi depan di sepanjang
dermaga. Fender karet mempunyai bentuk berbeda seperti

Fender tabung silinder dan segiempat

Fender blok karet berbentuk segiempat

Fender Raykin

Fender Karet sering digunakan karena lebih murah, juga sudah banyak pabrik yang
memproduksinya.
1. Fender Tabung Silinder
Fender tabung silinder yang digantungkan secara melengkung pada dermaga dengan
mengunakan rantai, yang disebut dengan draped fender. Fender ini cocok digunakan pada
dermaga tipe tertutup (solid) seperti sel turap baja dengan dinding beton diatasnya, dinding
beton masa, atau pada bresting dolphin dengan platform beton yang besar.
Titik terbawah dari fender ini,dilengkapi dengan lobang drainasi. Energi yang diserap fender
karet silinder adalah sebanding dengan gaya sampai dicapai defleksi sebesar 50% dari
diameter luar.
Apabila defleksi lebih besar dari nilai tersebut, maka gaya yang harus ditahan fender akan
naik dengan cepat. Pada Keadaan ini akan lebih baik apabila digunakan ukuran fender yang
lebih besar,sehingga defleksi akan lebih kecil dan gaya yang diteruskan ke dermaga menjadi
kecil.

2. Fender Blok Karet Segiempat


Fender blok karet segiempat yang digantungkan lurus pada dermaga dengan mengunakan
rantai

3. Fender Raykin

Fender Raykin ialah bantalan yang terdiri dari platplat baja yang dibuat berlapis dengan
karet. Sesuai dengan perkembangan kapal tanker dengan ukuran yang sangat besar, telah
dikembangkan pula fander karet untuk bisa menahan benturan kapalkapal tanker raksasa,
yang dikenal dengan fender karet tipe V dan H.

Untuk Menahan energi yang lebih besar dapat dilakukan dengan memasang dua fender
Seribu menjadi satu. Sehingga penyerapan energi dapat menjadi dua kalinya tanpa terjadinya
peningkatan gaya reaksi.

C. Fender Gravitasi
Fender gravitasi terbuat dari tabung baja yang diisi dengan beton dan sisi depannya diberi
pelindung kayu dengan berat sampai 15 ton. Apabila terbentur kapal fender akan bergerak ke
belakang dan ke atas, sedemikian sehingga kapal dapat dikurangi kecepatannya.
Prinsip kerja fender ini merubah energi kinetik menjadi energi potensial. Besar energi yang
diserap tiap fender tergantung bentuk kapal dan gerak kapal pada waktu membentur dermaga.

Alat Penambat
Alat Penambat adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk keperluan berikut ini :

1. Mengikat kapal pada waktu berlabuh agar tidak terjadi pergeseran atau gerak kapal
yang disebabkan oleh gelombang, arus dan angin

2. Menolong berputarnya kapal

Alat Penambat ini bisa diletakkkan di darat (dermaga) dan di dalam air. Menurut macam
konstruksinya alat penambat dapat di bedakan menjadi tiga macam berikut ini :

1. Bolder Pengikat

2. Pelampung penambat

3. Dolphin

A. Bolder (Alat Pengikat)


Kapal yang berlabuh ditambatkan ke dermaga dengan mengikatkan tali-tali penambat ke
bagian haluan, buritan dan badan kapal. Tali-tali penambat tersebut diikatkan pada alat
penambat tersebut diikatkan pada alat penambat yang dikenal dengan bitt yang dipasang di
sepanjang sisi dermaga. Bitt dengan ukuran yang lebih besar disebut dengan bollard (corner
mooring post) yang diletakkan pada kedua ujung dermaga atau di tempat yang agak jauh dari
sisi muka dermaga.
Bitt digunakan untuk mengikat kapal pada kondisi cuaca normal. Sedangkan bollard selain
untuk mengikat pada kondisi normal dan pada kondisi badai, juga dapat digunakan untuk
mengarahkan kapal merapat ke dermaga atau untuk mengarahkan kapal merapat ke dermaga.

Beberapa jenis Bolder pengikat

Alat penambat ini ditanam pada dermaga dengan menggunakan baut yang dipasang melalui
pipa yang ditempatkan di dalam beton.

Pengoperasian sistim penambatan kapal didermaga dilaksanakan dengan menggunakan


Warping Winch yang merupakan Derek penggulung untuk menarik tali tambat. Derek
penggulung ini dapat digerakkan dengan tenaga penggerak listrik atau hidrolik.

B. Pelambung penambat (Mooring Buoy)


Pelampung penambat berada di dalam kolam pelabuhan atau di tengah laut. Kapal yang akan
bongkar muat tidak selalu dapat langsung merapat pada dermaga karena dermaga sedang
dipakai, diperbaiki atau lainnya. Dengan demikian kapal harus menunggu di luar dermaga
dan berhenti.
Pelampung penambat juga bisa dpakai sebagai penolong untuk berputarnya kapal dan
penambat lepas pantai. Pelampung penambat terdiri dari beberapa komponen yaitu
pelambung penambat, jangkar, dan rantai antar jangkar dan pelampung. Pelampung penambat
tidak boleh hanyut atau berubah banyak dari tempat yang telah ditentukan.

C. Dolphin
Dolphin adalah Konstruksi yang digunakan untuk menambat kapal tangker berukuran yang
biasanya digunakan bersama-sama dengan pier dan wharf untuk memperpendek panjang
bangunan tersebut. Dolphin penahan mempunyai ukuran lebih besar, karena dia direncanakan
untuk menahan benturan kapal ketika berlabuh dan menahan tarikan kapal karena pengaruh
tiupan angin, arus dan gelombang.
Menurut konstruksinya dolphin dapat dibedakan menjadi dolphin lentur dan kaku. Dolphin
lentur dapat terdiri dari suatu kelompok tiang dari kayu, besi atau beton yang diikat dengan
kabel baja. Dolphin lentur juga dapat berupa tiang-tiang pancang yang disusun secara
simetris.

Anda mungkin juga menyukai