Anda di halaman 1dari 13

Kami memperhatikan bahwa masing-masing produsen semen menggunakan bahan baku dengan kualitas yang berbeda, komposisi bahan

baku yang berbeda dan kondisi operasi pabrik yang juga berbeda seperti perbedaan tipe peralatan dan perbedaan kondisi parameter operasi yang dipakai. Hal ini merupakan alasan mengapa masing-masing produsen semen memerlukan Cement Grinding Aids yang diformulasikan secara khusus dan spesifik agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik yang berkaitan dengan kualitas produk dan atau pengurangan biaya produksi atau target efisiensi yang ingin dicapai. !ntuk memberikan dukungan terbaik kepada pelanggan, maka pendekatan dasar yang kami gunakan adalah dengan menghasilkan produk "#$%ACH#& yang spesifik untuk masingmasing pelanggan kami. Kami telah mengembangkan departement "enelitian dan "engembangan '()*+ di awal ,-., dengan maksud agar dapat mendukung realisasi komitmen kami untuk menhasilkan produk yang spesifik untuk tiap-tiap pelanggan kami, dan juga untuk mengembangkan berbagai produk baru atau meningkatkan kualitas produk yang sudah ada sebagai sebuah usaha perbaikan yang berkesinambungan. PENDAHULUAN *alam proses pembuatan semen yang jika dimulai dari proses grinding clinker beserta additi/e lainnya didalam tube mill, kemudian diperkecil ukuran partikelnya sehingga mencapai ukuran yang diinginkan, lalu di transportasikan ke separator untuk dipilah mana yang layak untuk dikeluarkan sebagai produk dan atau yang dikembalikan lagi kedalam tube mill untuk digiling kembali, sesungguhnya setiap mill atau finish mill telah di design sedemikian rupa dengan kapasitas produksi yang diharapkan. $amun pada kenyataannya usia sebuah mill dan adanya faktor penghambat sangat berpengaruh dalam pencapaian kapasitas produksi yang telah dirancang-bangun tadi Hambatan disini misalnya 0 coating yang terjadi pada grinding ball maupun fenomena agglomerasi menyebabkan kapasitas terpasang yang dijanjikan tidak tercapai. Pada saat inilah kita menoleh pada salah satu jalan keluar yaitu 1 Cement Grinding Aid

INEFFISIENSI PROSES

RINDIN

Grinding ball yang saling bertumbukan terus menerus baik sesama grinding ball itu sendiri maupun dengan liner menyebabkan terjadinya peningkatan panas didalam mill, apalagi ditambah dengan panas awal clinker yang masuk kedalam mill mendorong terjadinya coating pada grinding ball, hal yang sama juga dapat disebabkan oleh dehidrasi pada gypsum yang menyertai clinker didalam tube mill ikut pula memicu terjadinya coating tersebut, sedangkan grinding ball yang tercoating dapat menyebabkan kurang efektifnya tumbukan ball tersebut terhadap clinker. *isamping itu, effek electrostatika yang bekerja pada partikel semen membuat mereka terionisasi dan kemudian terjadi tarik menarik diantara parkikel tersebut menjadikan mereka melekat satu dengan yang lainnya dan hal ini berlanjut terus sehingga pada saatnya didalam separator mereka diperlakukan sebagai partikel kasar yang kemudian dikembalikan sebagai tailing untuk digiling kembali didalam tube mill sehingga terjadi o/er grinded terhadap

partikel yang sudah halus tersebut. "ada kejadian seperti ini kita tak dapat memperoleh specific surface yang kita inginkan bahkan tidak pula diperoleh meskipun memperpanjang waktu penggilingan, disebabkan oleh fenomena agglomerasi tersebut 2ni semua membuat proses grinding menjadi tidak effisien dimana retention time bertambah panjang dan tentu saja akan terjadi pemborosan enerji, sedangkan enerji yang dibutuhkan oleh sebuah mill dalam proses grinding merupakan bagian terbesar dari enerji yang dikonsumsi dalam rangkaian sebuah 3inish mill. !en"apa di#utuhkan $ement rindin" Aid4

$E!EN%

RINDIN

AID

5auh sebelum CGA ditemukan penggunaan air selain untuk menurunkan temperatur didalam mill juga dianggap dapat menjadi grinding aid didalam mill untuk membantu mempermudah proses ginding. $amun pada kenyataannya kontak yang terjadi antara air dengan clinker menunjukkan terjadinya perubahan kimiawi pada partikel clinker yang menyebabkan terjadinya pembentukan substansi berbentuk jelly yang menyelimuti permukaan partikel clinker tersebut dan hal ini mengakibatkan karakteristik dari partikel clinker yang diselimuti oleh bentuk jelly itu diwakili oleh karakter jelly tersebut. *an hal ini terasa pengaruhnya terhadap strength dari semen yang dihasilkan. 6edangkan Cement Grinding Aid yang meskipun dengan dosis kecil ternyata secara signifikan mampu menaikkan output produksi sebuah finish mill bila disertakan didalam proses grinding didalam tube mill tanpa mengalami perubahan kualitas semen yang dihasilkan seperti yang dialami pada pemakaian air saja. CGA juga tenyata dapat meng7eliminasi coating pada grinding ball maupun pada bagian lain seperti liner ataupun diaphragma slot didalam tube mill. CGA juga ternyata menghilangkan efek elektrostatika yang menyebabkan terjadinya agglomerasi diantara partikel semen hal seperti ini membuat semen yang dihasilkan memiliki dispersitas yang lebih baik yang berakibat naiknya flow ability dan atau mengurangi pack set pada semen.

PROP&$OL ' HS( $ement

rindin" Aid)

Kami menyadari bahwa karakteristik setiap finish mill tidaklah sama satu dengan yang lainnya, karena itu kami merancang bangun cement grinding aid yang mampu menyesuaikan dengan karakteristik atau kondisi yang ada pada sebuah mill namun tetap berpegang pada konsep yang sama yaitu tetap mempertahankan baku mutu.

"ada formula yang kami buat kami tambahkan surfectant, wetting agent, emulsifier dan corrosion inhibitor yang berfungsi mencegah terjadinya korosi pada kontak dengan permukaan metal. "(8"9C8: 7 H6; cement grinding aid yang kami buat memiliki ciri ciri suatu grinding aid yang tepat untuk sebuah tube mill dimana formula yang kami ajukan memiliki keunggulan 7 keunggulan yang antara lain adalah 1

&ampu menaikkan output produk rata rata dengan dihilangkannya hambatan yang ada pada proses grinding baik terhadap ball coating ataupun particle agglomeration. *apat meningkatkan compressi/e strength akibat terbentuknya partikel semen yang kehalusannya lebih merata sehingga menyebabkan proses hidrasi pada pada butiran semen terjadi lebih awal. *apat memperbaiki flow ability mengurangi pack set akibat dari partikel semen yang terbentuk memiliki dispersitas yang lebih baik. *engan naiknya produksi rata rata per-jam maka specific power consumption menjadi lebih rendah dan ini berarti *ost sa+in")

S%REN %H Kita menyadari bahwa strength dari semen yang dihasilkan adalah kontribusi dari besaran kandungan C<6 'Alite+, C,6 '=elite+ maupun C<A 'Celite+ didalam clinker. Hal ini jelas ditunjukkan pada proses pembuatan 8rdinary "ortland Cement dimana ratio campuran antara Clinker dengan Additi/e lain sekitar >-? 1 .-? $amun ketika kita merubah ratio campuran antara Clinker dengan Additi/e lain pada proses grinding semen jenis "o@@olanic Composite maka terjadi penurunan 6trength dari semen yang dihasilkan karena ratio kandungan C<6 ) C,6 terhadap produk semen menjadi berkurang 5alan keluar untuk memperbaiki kembali strength dari semen yang akan dihasilkan adalah dengan merekayasa "article 6i@e *istribution agar berada pada kur/a yang lebih sempit 6esungguhnya peranan Cement Grinding Aid "(8"9C8: 7 H6; dalam meningkatkan Compressi/e 6trength maupun 3leAural 6trength dari suatu produk semen adalah suatu akibat tidak langsung dimana hal ini terjadi karena setelah pemakaian CGA "(8"9C8: 7 H6; "article 6i@e *istribution dari semen yang dihasilkan lebih merata dimana konfigurasi butiran semen dengan kehalusan yang relatif sama berada pada kur/a yang lebih sempit sehingga proses hidrasi dapat terjadi lebih cepat, hal inilah yang menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap 6trength bila dibandingkan dengan semen yang dibuat tanpa memakai CGA "(8"9C8: 7 H6; . "roses ini sepenuhnya merupakan proses fisika dimana tidak ada sama sekali proses kimiawi yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan perubahan struktur kimiawi dari semen tersebut. *isini kenaikan 6trength pada semen setelah pemakaian CGA berkisar .- 7 .B?.

APLI,ASI "(8"9C8: 7 H6; dibuat didalam bentuk cair sehingga mudah untuk diaplikasikan dengan cara dipancarkan pada aliran clinker diatas Ceighing 3eeder pada lokasi yang terdekat kearah inlet mill. 6ebelum diaplikasikan sebaiknya dibuat dilution yaitu dicampur dengan air dengan miAing ratio yang disesuaikan dengan kondisi mill yang bersangkutan. *osing dapat dilakukan dengan metering, plunger atau centrifugal pump dengan dosis diantara <--""& sampai dengan B--""& sesuai dengan kondisi mill atau clinker. %entu saja semua keunggulan yang dimiliki "(8"9C8: 7 H6; tidak akan tampak dan mendapatkan hasil optimal bilamana hal-hal yang mendukung tidak disiapkan terlebih dahulu, yaitu masih tersedianya spare untuk kenaikan output produksi sampai dengan ,-?, kualitas clinker yang ideal baik kerapuhan maupun besaran fraksi yang seimbang serta kondisi mill dan peralatan pendukung seperti transporter, separator maupun dust collector dalam keadaan baik. !ntuk keterangan lebih lanjut harap hubungi %echnical *epartment kami yang siap untuk menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan produk tersebut.

SPESIFI,ASI %E,NIS
6pecific Grafity 'at ,>D Celcius+ "H 'at ,>D Celcius+ 3ree@e point Hiscosity 6olubility "hysical state Colour #/aporation rate 1 ..->E - ...-E 1 F.> - >.> 1 G - .1 ..1 6olluble in water 1 :iIuid 1 Clear 1 approA. -.---.

2nflammable $on toAic $on corrosi/e

PENDAHULUAN) *alam sejarah rangkaian pembuatan semen yang dimulai dari pemilihan raw material dan terakhir diperkecil ukuran partikelnya sehingga mencapai ukuran yang diinginkan, sesungguhnya teknologi pembuatan semen selama beberapa dekade belakangan ini hampir tidak mengalami perubahan yang berarti. *emikian pula masalah yang dihadapi tidak jauh berbeda.

&isalnya masalah emisi debu polutan di udara telah dapat diminimalisasi dengan memasang peralatan dedusting seperti #lectric "recipiratoratau =ag 3ilter. "emisahan partikel halus dan kasar juga telah dapat dilakukan secara efektif oleh High #fficiency separator seperti 8-6epa dan lain sebagainya. %etapi , Coating dan Aglome pada "abrik semen. Khusus Coating yang terjadi pada 6teel =all dapat mengurangi efektifitas grinding di dalam %ube &ill, Coating menyebabkan produksi di bawah kapasitas terpasang %ube &ill yang di desain dan Coating juga membawa konsekwensi pemborosan energi yang digunakan.

A LO!ERASI DAN $OA%IN ) %ube &ill yang mewakili performance sebuah "lant menyisakan persoalan yang sama dari dulu sampai sekarang yaitu 1 A"lomerasi dan -all *oatin", baik single %ube &ill maupun yang dilengkapi dengan "regrinding /ertical &ill ataupun (oll Crusher. %umbukan mekanik dari 6teel ball terhadap material , 6teel ball dengan liner dan diantara 6teel ball itu sndiri secara terus menerus ditambah panas awal Clinker yang masuk kedalam tube mill memicu terjadinya coating pada 6teel ball. Gypsum yang ter-dehidrasi ikut menyumbang terjadinya Coating pada 6teel ball. #fek #lektrostatika pada 6teel ball turut pula menjadi faktor terjadinya coating. 6edangkan 6teel =all yang telah terkena coating menyebabkan ineffisiensi proses grinding serta mengkon/ersi energi menjadi panas yang ter-akumulasikan didalam %ube mill. "artikel halus didalam tube mill ter-ionisasi sehingga menjadi bermuatan yang berbeda, hal ini menyebabkan terjadinya tarik menarik diantara partikel halus tersebut yang kemudian mereka bergabung atau disebut juga A"lomerasi. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya o/er grinded terhadap partikel tersebut, dan ternyata aglomerasi kadang-kadang didapati juga terjadi didalam 6eparator dimana partikel halus yang ter-aglomerasi dengan partikel kasar kembali ke tube mill bersama tailing sehingga terjadi pula o/er grinding. Hal-hal tersebut diatas menyebabkan terjadinya perpanjangan retention time clinker di dalam mill sehinggas throughput produksi ton per jam rendah di bawah kapasitas terpasang mengakibatkan sasaran sebuah 3inish &ill tidak tercapai, sedangkan recharge steel ball bukan merupakan jalan keluar yang terbaik sebab disini diperlukan shut-down dalam waktu yang cukup lama. *isinilah persoalan yang sering dihadapi oleh sebuah 3inish mill sampai ditemukannya $ement rindin" Aid .$ A/

$E!EN%

RINDIN

AID .$ A/

6ejak ditemukannya lebih dari B- tahun yang lalu , CGA seakan-akan menjadi suatu keharusan dalam pengoperasian sebuah 3inish &ill. CGA terbukti dapat mengatasi masalah 6teel =all Coating yang terjadi, lapisan film CGA yang melapisi 6teel =all menghalangi terbentuknya Coating pada 6teel ball serta menghilangkan efek elektrostatika yang bekerja pada partikel semen tersebut. 6ecara otomatis dengan hilangnya penghalang-penghalang tersebut diatas, proses grinding didalam 3inish &ill berjalan lebih effektif dan serta merta diproleh output produksi perjam yang meningkat. *ilain pihak pada saat yang sama konsumsi tenaga listrik untuk menghasilkan perton semen ' kCh %on semen + yang diunjukkan oleh nilai 6pesial "ower Consumption menjadi lebih rendah. 6elain itu pemakaian CGA secara teratur didalam proses grinding mampu menghasilkan partikel dengan dispersi yang lebih baik sehingga menghalangi terjadinya agglomerasi diantara partikel halus. Hal ini terlihat dengan meningkatnya 3low ability dari partikel dan berkurangnya "ackset. "ada beberapa kasus nampak performance dari separator juga menjadi lebih baik yang ditunjukkan dengan menurunnya nilai Circulating load.

PROP&$OL0 1 Cement Grinding Aid dapat dibuat dengan bahan dasar rantai lurus atau siklus Amine, Glycol atau "olymer Glycol , namun Cement Grinding Aid berbasis Amine ternyata meninggalkan bau yang tidak sedap pada produk akhir semen , juga tebukti bahwa semen yang menggunakan CGA berbasis Amine menyebabkan terjadinya Concrete 3atigue setelah < tahun kemudian '5ournal of American Ci/il #ngineer,<F #dition , page J,+. =erdasarkan penelitian dan pengembangan secara terus-menerus sejak tahun .>>F, kami "%. 2$*8 &A(C8 "(2&A menemukan formula baru yang lebih sempurna dengan basis "olymer Glycol #sters yang hingga kini telah dipakai oleh "%.2ndocement %unggal "rakarsa Citeureup , Cibinong pada proses didalam 3inish &ill diseluruh "lant yang ada. *isamping bahan utama dalam formula tersebut dapat pula 1 #mulsifier , Cetting Agent . 6urfactant dan Corrosion inhibitor. Kami sadar bahwa kondisi dan karakteristik dari setiap 3inish &ill tidaklah sama. 8leh karena itu kami berusaha untuk menyesuaikan produk CGA yang kami buat dengan keadaan dan masalah yang ada untuk 3inish &ill yang berbeda. =erdasarkan pengalaman dan pengamatan secara empiris pemakaian CGA secara teratur pada proses pembuatan semen jenis 8"C dapat menaikan produksi %on per jam semen rata 7 rata 1 ., ? sd ,- ? dan sekaligus menurunkan 6pecific "ower Consumption untuk tenaga listrik mulai 1 >? sd .B ?. &engapa range dari performance Cement Grinding Aid ini begitu lebar 4

Hal ini disebabkan begitu banyak faktor yang ikut menentukan kinerja sebuah 3insih &ill misalnya 1 Kualitas Clinker . peralatan %ransportasi kondisi &ill itu sendiri . kondisi 6eparator dan peralatan *edusting , temperatur inlet dan outlet &ill dan yang lebih penting lagi adalah Human 3actor. "ada kondisi 3inish &ill dan peralatan pendukung serta kualitas Clinker yang memenuhi standard , CGA dapat memberikan kenaikan produksi %on 5am semen diatas .B ? serta penurunan 6pecific "ower Consumption diatas .- ?.

APLI,ASI DAN ,EUN%UN AN LAIN) Cement Grinding Aid "ropycol-G, dibuat dalam bentuk cair sehingga mudah diaplikasikan dan konsitensi dosis dapat lebih mudah dikontrol. "roduk kami bersifat Cater soluble, oleh karena itu dapat diaplikasikan dengan dicampur air yang besaran miAing ratio disesuaikan dengan kondisi Clinker yang diumpankan kedalam &ill. %emperatur didalam &ill yang ideal untuk CGA agar bersinergi dengan baik adalah dibawah ,B- derajat Celcius. "ada dasarnya CGA produk kami mempunyai 3lash point cukup tinggi' ,F- derajat Celcius + , akan tetapi pada temperatur Clinker diatas ,B- derajat Celcius akan menguapkan air campuran dan menyebabkan penetrasi CGA terhadap Clinker kurang merata. *osis yang dianjurkan adalah 1 ,-- ""& sampai dengan <-- ""& disesuaikan dengan kondisi 3inish &ill dan kualitas Clinker yang diumpankan kedalam &ill dan diaplikasikan secara spray diatas Ceighing 3eeder. *ari hasil pengembangan dan pengalaman selama ini , kami merancang bangun 2nstalasi CGA yang sederhana namun cukup handal , dimana proses pencampuran CGA dengan air dilakukan secara otomatisasi sesuai ratio campuran yang diinginkan. =egitu pula pengumpanan CGA ke Ceighing 3eeder dilakukan dengan pompa centrifugal yang dibuat sedemikian rupa interlock dengan Ceighing 3eeder , hal ini untuk menghindari terjadinya blocking pada clinker di inlet &ill. bila mana &ill stop. =eberapa produsen Cement Grinding Aid membuat jenis Grinding Aid yang berbeda misalnya 1 Grinding Aid yang hanya bertujuan untuk menaikkan produksi, atau Grinding Aid yang hanya bertujuan untuk meningkatkan Compresi/e strength dll. Akan tetapi kami "%. 2ndo &arco "rima memproduksi hanya satu macam Cement Grinding Aid yaitu "ropycol-G, yang menghasilkan benefit yang bermacam-macam, apakah mungkin4 "ada hakekatnya mekanisme kerja Cement Grinding Aid "ropycol-G, terhadap kenaikan produksi rata-rata adalah proses fisika dimana kenaikan produksi adalah akibat tidak langsung yang disebabkan hilangnya hambatan terhadap efekti/itas grinding steel ball terhadap clinker atau effisiensi waktu grinding yang menyebabkan naiknya production throughput sebuah mill.

6edangkan proses kimiawinya adalah disebabkan pada pemakaian "ropycol-G, terjadi peniadaan proses pembentukan lapisan jelli pada partikel clinker disaat terjadinya kontak clinker menyebabkan sifat atau karakter partikel itu diwakli oleh lapisan jelli tersebut yang ikut andil menyebabkan terjadinya agglomerasi antar partikel. Hal inilah yang membuat semene yang terbentuk bilamana disertai dengan pemakaian CGA "ropycol-G, memiliki karakter khusus dengan dispersi yang lebih baik dan membuat "article si@e distribution lebih merata pada kelebaran si@e tertrentu yang lebih sempit. Karena itu benefit yang diperoleh dengan pemakaina Cement Grinding Aid "ropycol-G, secara teratur pada proses di 3inish &ill antara lain adalah 1

Cement Grinding Aid mampu mengeliminasi 6teel =all coating di dalam %ube &ill. Cement Grinding Aid ternyata dapat memfasilitasi pergerakan Compressi/e 6trength baik pada < hari, E hari dan ,F hari 'Cement *ata =ook, *ipl. 2ng Calter H. *uda, page .FK+ "emakaian CGA dalam proses grinding didalam 3inish &ill dapat menghalangi terjadinya Aglomerasi diantara partikel-partikel halus, sehingga dispersi partikel menjadi lebih baik , serta meningkatkan flow ability dan mengurangi "ack set. 6ecara tidak langsung CGA dalam proses grinding di dalam 3inish &ill juga mempunyai andil memperbaiki unjuk kerja 6eparator dan menurunkan nilai Circulating load. Hasil 6ie/e Analyses menunjukkan setelah menggunakan CGA kur/a "article 6i@e *istribution lebih menyempit. *engan kehalusan yang lebih merata '"article si@e distribution+ mendorong terjadinya fase hidrasi clinker lebih awal yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya peningkatan compressi/e strength. *an yang paling penting adalah #33262#$62 "#&AKA2A$ #$#(G2 "#$!(!$A$ 6"#C232C "8C#( C8$6!&"%28$ 'kCh ton semen+ atau dengan kata lain 1 "#$GH#&A%A$

ANALISA -ENEFI% 6esungguhnya benefit utama dari pemakaian CGA adalah kenaikan produksi '%on jam+ dan penurunan pemakaian energi 'kCh ton semen+. %etapi bilamana kita ingin mengabaikan kenaikan produksi sebagai suatu benefit maka kita akan mencoba untuk menghitung penghematan energi yang kita kon/ersikan kedalam rupiah. "enghematan yang diperoleh adalah dengan cara menghitung penurunan 6pecific "ower Consumption '?+ dikalikan dengan harga power setiap kCh '(p.+ dikurangi dengan dosis CGA perton semen perjam dikalikan dengan harga CGA per Kg '(p+. (umus 1 $ost Sa+in" per ton *ement 2 .P10P3/4 ( ' .D4&/

". L 6"C sebelum memakai CGA ", L 6"C seseudah memakai CGA ; L Harga listrik per kCh * L *osis CGA ton semen jam 9 L Harga CGA Kg

'kCh ton semen+ 'kCh ton semen+ '(p.+ 'Kg+ '(p+

SPESIFI,ASI %E,NIS PROP&$OL0 1 6 G 'pd ,F derajat Celcius+ "H 'pd ,F derajat Celcius+ 3ree@e point Hiscosity 6olubility "hysical state Color #/aporation rate 1 ..-EB 7 ..-FB 1 F.B 7 >.B 1 G-.1 ..1 6oluble in water 1 :iIuid 1 Colorless 1 approA. -.---.

!ntuk mendapatkan hasil optimal dalam pemakaian "ropycol-G, perlu diperhatikan beberapa hal yang sangat berpengaruh terhadap hasil akhir produksi baik kualitas maupun kuantitas yang akan dicapai, yaitu 1

&asih terjadinya spare untuk kenaikan produksi baik pada kapasitas &ill, peralatan transportasi maupun 6eparator atau peralatan dust collector. Kualitas clinker 0 kandungan C<6, Clinker work indeA ataupun besaran fraksi butiran clinker dimana fraksi .Bmm sampai dengan fraksi M<- mm dalam komposisi yang ideal dan seimbang.

*iluar hal-hal tersebut diatas tentu saja masih banyak lagi parameter yang berpengaruh dalam pencapaian hasil optimal pada proses pembuatan semen dan disini Cement Grinding Aid adalah salah satu langkah terobosan terhadap hambatan yang ditemui. PENDAHULUAN *alam proses pembuatan semen yang jika dimulai dari proses grinding clinker beserta additi/e lainnya didalam tube mill, kemudian diperkecil ukuran partikelnya sehingga mencapai ukuran yang diinginkan, lalu di transportasikan ke separator untuk dipilah mana yang layak untuk dikeluarkan sebagai produk dan atau yang dikembalikan lagi kedalam tube mill untuk digiling kembali, sesungguhnya setiap mill atau finish mill telah di design sedemikian rupa dengan kapasitas produksi yang diharapkan. $amun pada kenyataannya usia sebuah mill dan adanya faktor penghambat sangat berpengaruh dalam pencapaian kapasitas produksi yang telah dirancang-bangun tadi Hambatan disini misalnya 0 coating yang terjadi pada grinding ball maupun fenomena agglomerasi menyebabkan kapasitas terpasang yang dijanjikan tidak tercapai. Pada saat inilah kita menoleh pada salah satu jalan keluar yaitu 1 Cement Grinding Aid

INEFFISIENSI PROSES

RINDIN

Grinding ball yang saling bertumbukan terus menerus baik sesama grinding ball itu sendiri maupun dengan liner menyebabkan terjadinya peningkatan panas didalam mill, apalagi ditambah dengan panas awal clinker yang masuk kedalam mill mendorong terjadinya coating pada grinding ball, hal yang sama juga dapat disebabkan oleh dehidrasi pada gypsum yang menyertai clinker didalam tube mill ikut pula memicu terjadinya coating tersebut, sedangkan grinding ball yang tercoating dapat menyebabkan kurang efektifnya tumbukan ball tersebut terhadap clinker. *isamping itu, effek electrostatika yang bekerja pada partikel semen membuat mereka terionisasi dan kemudian terjadi tarik menarik diantara parkikel tersebut menjadikan mereka melekat satu dengan yang lainnya dan hal ini berlanjut terus sehingga pada saatnya didalam separator mereka diperlakukan sebagai partikel kasar yang kemudian dikembalikan sebagai tailing untuk digiling kembali didalam tube mill sehingga terjadi o/er grinded terhadap partikel yang sudah halus tersebut. "ada kejadian seperti ini kita tak dapat memperoleh specific surface yang kita inginkan bahkan tidak pula diperoleh meskipun memperpanjang waktu penggilingan, disebabkan oleh fenomena agglomerasi tersebut 2ni semua membuat proses grinding menjadi tidak effisien dimana retention time bertambah panjang dan tentu saja akan terjadi pemborosan enerji, sedangkan enerji yang dibutuhkan oleh sebuah mill dalam proses grinding merupakan bagian terbesar dari enerji yang dikonsumsi dalam rangkaian sebuah 3inish mill. !en"apa di#utuhkan $ement rindin" Aid4

$E!EN%

RINDIN

AID

5auh sebelum CGA ditemukan penggunaan air selain untuk menurunkan temperatur didalam mill juga dianggap dapat menjadi grinding aid didalam mill untuk membantu mempermudah proses ginding. $amun pada kenyataannya kontak yang terjadi antara air dengan clinker menunjukkan terjadinya perubahan kimiawi pada partikel clinker yang menyebabkan terjadinya pembentukan substansi berbentuk jelly yang menyelimuti permukaan partikel clinker tersebut dan hal ini mengakibatkan karakteristik dari partikel clinker yang diselimuti oleh bentuk jelly itu diwakili oleh karakter jelly tersebut. *an hal ini terasa pengaruhnya terhadap strength dari semen yang dihasilkan. 6edangkan Cement Grinding Aid yang meskipun dengan dosis kecil ternyata secara signifikan mampu menaikkan output produksi sebuah finish mill bila disertakan didalam proses grinding didalam tube mill tanpa mengalami perubahan kualitas semen yang dihasilkan seperti yang dialami pada pemakaian air saja. CGA juga tenyata dapat meng7eliminasi coating pada grinding ball maupun pada bagian lain seperti liner ataupun diaphragma slot didalam tube mill.

CGA juga ternyata menghilangkan efek elektrostatika yang menyebabkan terjadinya agglomerasi diantara partikel semen hal seperti ini membuat semen yang dihasilkan memiliki dispersitas yang lebih baik yang berakibat naiknya flow ability dan atau mengurangi pack set pada semen.

PROP&$OL ' HS( $ement

rindin" Aid)

Kami menyadari bahwa karakteristik setiap finish mill tidaklah sama satu dengan yang lainnya, karena itu kami merancang bangun cement grinding aid yang mampu menyesuaikan dengan karakteristik atau kondisi yang ada pada sebuah mill namun tetap berpegang pada konsep yang sama yaitu tetap mempertahankan baku mutu. "ada formula yang kami buat kami tambahkan surfectant, wetting agent, emulsifier dan corrosion inhibitor yang berfungsi mencegah terjadinya korosi pada kontak dengan permukaan metal. "(8"9C8: 7 H6; cement grinding aid yang kami buat memiliki ciri ciri suatu grinding aid yang tepat untuk sebuah tube mill dimana formula yang kami ajukan memiliki keunggulan 7 keunggulan yang antara lain adalah 1

&ampu menaikkan output produk rata rata dengan dihilangkannya hambatan yang ada pada proses grinding baik terhadap ball coating ataupun particle agglomeration. *apat meningkatkan compressi/e strength akibat terbentuknya partikel semen yang kehalusannya lebih merata sehingga menyebabkan proses hidrasi pada pada butiran semen terjadi lebih awal. *apat memperbaiki flow ability mengurangi pack set akibat dari partikel semen yang terbentuk memiliki dispersitas yang lebih baik. *engan naiknya produksi rata rata per-jam maka specific power consumption menjadi lebih rendah dan ini berarti *ost sa+in")

S%REN %H Kita menyadari bahwa strength dari semen yang dihasilkan adalah kontribusi dari besaran kandungan C<6 'Alite+, C,6 '=elite+ maupun C<A 'Celite+ didalam clinker. Hal ini jelas ditunjukkan pada proses pembuatan 8rdinary "ortland Cement dimana ratio campuran antara Clinker dengan Additi/e lain sekitar >-? 1 .-? $amun ketika kita merubah ratio campuran antara Clinker dengan Additi/e lain pada proses grinding semen jenis "o@@olanic Composite maka terjadi penurunan 6trength dari semen yang dihasilkan karena ratio kandungan C<6 ) C,6 terhadap produk semen menjadi berkurang 5alan keluar untuk memperbaiki kembali strength dari semen yang akan dihasilkan adalah dengan merekayasa "article 6i@e *istribution agar berada pada kur/a yang lebih sempit 6esungguhnya peranan Cement Grinding Aid "(8"9C8: 7 H6; dalam meningkatkan Compressi/e 6trength maupun 3leAural 6trength dari suatu produk semen adalah suatu akibat

tidak langsung dimana hal ini terjadi karena setelah pemakaian CGA "(8"9C8: 7 H6; "article 6i@e *istribution dari semen yang dihasilkan lebih merata dimana konfigurasi butiran semen dengan kehalusan yang relatif sama berada pada kur/a yang lebih sempit sehingga proses hidrasi dapat terjadi lebih cepat, hal inilah yang menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap 6trength bila dibandingkan dengan semen yang dibuat tanpa memakai CGA "(8"9C8: 7 H6; . "roses ini sepenuhnya merupakan proses fisika dimana tidak ada sama sekali proses kimiawi yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan perubahan struktur kimiawi dari semen tersebut. *isini kenaikan 6trength pada semen setelah pemakaian CGA berkisar .- 7 .B?.

APLI,ASI "(8"9C8: 7 H6; dibuat didalam bentuk cair sehingga mudah untuk diaplikasikan dengan cara dipancarkan pada aliran clinker diatas Ceighing 3eeder pada lokasi yang terdekat kearah inlet mill. 6ebelum diaplikasikan sebaiknya dibuat dilution yaitu dicampur dengan air dengan miAing ratio yang disesuaikan dengan kondisi mill yang bersangkutan. *osing dapat dilakukan dengan metering, plunger atau centrifugal pump dengan dosis diantara <--""& sampai dengan B--""& sesuai dengan kondisi mill atau clinker. %entu saja semua keunggulan yang dimiliki "(8"9C8: 7 H6; tidak akan tampak dan mendapatkan hasil optimal bilamana hal-hal yang mendukung tidak disiapkan terlebih dahulu, yaitu masih tersedianya spare untuk kenaikan output produksi sampai dengan ,-?, kualitas clinker yang ideal baik kerapuhan maupun besaran fraksi yang seimbang serta kondisi mill dan peralatan pendukung seperti transporter, separator maupun dust collector dalam keadaan baik. !ntuk keterangan lebih lanjut harap hubungi %echnical *epartment kami yang siap untuk menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan produk tersebut.

SPESIFI,ASI %E,NIS
6pecific Grafity 'at ,>D Celcius+ "H 'at ,>D Celcius+ 3ree@e point Hiscosity 6olubility "hysical state Colour #/aporation rate 1 ..->E - ...-E 1 F.> - >.> 1 G - .1 ..1 6olluble in water 1 :iIuid 1 Clear 1 approA. -.---.

2nflammable $on toAic $on corrosi/e

The grinding aid composition of the present invention requires the utilization of at least one alkylene ether glycol and oligomers thereof, as represented by the formula: HO(AO !sub!n H, "herein A represents a #!sub!$ %#!sub!& alkylene, such as ethylene or propylene and n represents an integer of from ' to (! )*amples of such compounds include ethylene glycol, diethylene glycol, triethylene glycol, propylene glycol, dipropylene glycol, tripropylene glycol and the like! These glycols can be used singly or as mi*tures of t"o or more glycols! The present grinding aid composition comprises a mi*ture of the above%described glycol and particulate carbon in a "eight ratio of from ':+!+' to ':+!(, preferably from about ':+!+$ to ':+!&! ,t has been found that one attains an improved cement having enhanced early strength properties "hen one has formed such cement "ith the aid of the present grinding aid

A preferred embodiment of the present in/ention is the grinding aid composition which is in the form of a stable dispersion of carbon in an alkylene glycol described abo/e in which the pH of at least about F 'preferably, at least about >+ has been achie/ed by the use of an organic amine selected from tertiary amines, such as alkylalkanol amines of the formula1 NN6%(.NN wherein each ( is independently selected from a C.sub.. -C.sub.B alkyl or C.sub., -C.sub.B 'preferably C.sub., -C.sub.<+ hydroAyalkyl groups. #Aamples of such compounds include dimethyl ethanolamine, diethylethanolamine, triethanolamine, triisopropanolamine, diethanolpropanolamine, triethylamine, triisopropylamine and the like. %he amine can be used as the free base or be introduced as a salt of a weak acid, such as acetic acid. %he base is used in sufficient amount to achie/e the pH of at least about F. %he amine can be used in any amount to achie/e the desired pH /alue. Howe/er, carbon and amine are normally used in weight ratio of from about .1-.-, to .1..B. %hus, the amine is present in low amounts with respect to the cement. %he amount of grinding aid composition of the present in/ention used in a grinding process is from -.-. to -.-K?, preferably from -.-. to -.-<? of the clinker weight which is being ground.

Anda mungkin juga menyukai