(Kayu Transparan)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia yang diampu oleh
Prof. Dr. Sri Atun, M.Si.
OLEH:
Rahmita
18708251014
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“Transparent Wood”. Makalah yang penulis susun bertujuan untuk pemenuhan
mata kuliah Kimia. Penulis menyusun makalah ini dengan keinginan untuk
memberikan berbagai pengetahuan maupun informasi terkait penemuan terbaru
dalam bidang teknologi dan industri bagi mahasiswa.
Makalah ini disusun secara sistematis dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat melancarkan proses pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Harapan yang ditujukan penulis
adalah agar penyusunan makalah ini dapat berguna bagi para pembaca untuk
menambah pengetahuan maupun informasi dalam berbagai hal tentang transparent
wood. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sehingga penulis menerima dan
meminta berbagai saran dari para pembaca dan penulis meminta maaf tentang
kekurangan yang dilakukan penulis.
Rahmita
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………...…………………………...….... ii
BAB I PENDAHULUAN………………...……………………………….…….. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………..…... 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………….... 2
C. Tujuan………………………………………………………..…………......... 2
BAB II Transparent Wood .....………….. ……………………..………..…...... 3
A. Transparent Wood …………………………...….…..….................................. 3
B. Proses Pembuatan dan Bahan Kimia Yang Berperan ….…....….........…........ 6
C. Kelebihan dan Kerkurangan ……….…………..…………………………...... 8
BAB III PENUTUP………………...……………………………..…….……... 12
A. Kesimpulan………………..………………………………………….…...... 12
B. Saran………………………...………………………………………….….. ..12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………..………...………..... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, penggunaan material kaca menjadi
sangat beragam dan mengalami peningkatan yang sangat pesat. Dulu material
kaca hanya digunakan sebagai pelengkap atau aksesoris suatu bangunan, namun
saat ini penggunaannya lebih luas dan tidak terbatas. Contohnya pada
pembangunan rumah atau kantor dan berbagai bangunan lainnya lebih
memenggunakan material kaca sebagai dinding karena dinilai dari segi estetika
yang lebih menarik. Penggunaan kaca sebagai material bangunan harus
dipertimbangkan beberapa dampak negatif dalam pemakaiannya.
Kaca merupakan material yang mudah pecah dan jika terkena benturan
yang keras akan mengalami retak, material kaca juga tidak dapat diperbaiki ketika
telah retak atau pecah. Sinar matahari yang mengenai material kaca dapat masuk
kedalam ruangan sebesar 90% yang mengakibatkan suhu suatu ruangan menjadi
lebih panas, saat musim hujan mengakibatkan kaca menjadi buram dan
menghasilkan noda oksidasi. Dampak negatif lainnya memberikan peningkatan
panas bumi akibat pemantulan sinar.
Sebuah penelitian baru yang diperkenalkan oleh ilmuwan dari Amerika
Serikat yaitu Dr. Liangbing Hu yang berasal dari Departemen Sains Material dan
Teknik di University of Maryland. Dr. Liang Hu memperkenalkan hasil
temuannya dalam mengembangkan sebuah produk material berbahan kayu tetapi
memiliki bentuk dan wujud transparan dan tembus pandang. Hasil penelitiannya
telah dipublikasikan di jurnal Advanced Materials. Penemuan ini dapat
menggantikan penggunaan material kaca dalam suatu bangunan. Kayu dikenal
sebagai bahan alam yang banyak dijumpai, ramah lingkungan dan bersifat
berkelanjutan. Kayu sendiri telah menjadi bahan utama pembangunan rumah
tradisional karena merupakan material yang unggul. Penemuan transparent wood
dapat diproduksi secara massal dan bahan dasarnya merupakan perpaduan antara
kayu dan akrilik secara mikroskopis (Jiang et al, 2018).
1
Transparent wood dihasilkan dengan menghilangkan bahan kimia yang
menjadikan kayu berwarna. Meskipun warna pada kayu dihilangkan, hal tersebut
tidak lantas mengurangi karakteristik utama kayu yaitu lebih kuat daripada kaca.
Bahkan Dr. Liang Hu menyatakan bahwa transparent wood akan lebih kokoh
daripada kayu pada umumnya. Perlu diketahui meskipun penemuan ini sangat
revolusioner tetapi para ilmuwan hingga saat ini terus melakukan penelitian
lanjutan sebelum digunakan secara luas untuk meminimalisir kelemahan atau
dampak negatif dari temuan transparent wood.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan transparent wood?
2. Bagaimanakah proses pembuatan transparent wood dan apa sajakah bahan
kimia yang berperan dalam produksi transparent wood?
3. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan dari penemuan transparent wood?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini agar dapat bermanfaat bagi
pembaca secara umum. Sedangkan tujuan khusus dari penulisan makalah ini,
antara lain :
1. Untuk mengetahui dan mendapatkan informasi terkait penemuan terbaru
transparent wood.
2. Untuk mengetahui proses pembuatan transparent wood dan mengetahui bahan
kimia yang berperan dalam produksi transparent wood.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penemuan transparent wood.
2
BAB II
TRANSPARENT WOOD
A. Transparent Wood
Kayu merupakan material struktural yang banyak digunakan dan memiliki
sifat mekanik yang sangat baik karena struktur unik dari pertumbuhannya secara
alami. Kualitas kayu tergantung dari jenis dan geografisnya. Setiap jenis kayu
memiliki variasi yang luar biasa (Zhu et al, 2016). Sepanjang sejarah, kayu telah
menjadi bahan utama yang digunakan oleh manusia dalam berbagai hal. Kayu
merupakan bahan terbarukan yang bersifat mekanis dan memiliki sifat
biofungsional (Wu et al, 2019). Saat telah dilakukan penelitian agar kayu dapat
menggantikan fungsi dari kaca sebagai salah satu material dalam bangunan dan
memiliki bentuk dan wujud yang transparan.
3
kayu dapat diproses menggunakan berbagai senyawa kimia sehingga
menyebabkan wujudnya transparan. Penemuan tersebut diharapkan dapat
menggantikan dan mengurangi ketergantungan manusia dalam penggunaan bahan
yang tidak terbarukan buatan manusia seperti kaca. Peneliti memfokuskan visi
penelitiannya dalam rekayasa bahan berbasis kayu di masa depan yang ramah
lingkungan dan dapat memenuhi kebutuhan dalam bidang pembangunan (Jiang et
al, 2018).
4
kayu putih perlu ditambahkan dengan prepolymerized methyl
methacrylate (PMMA) (Li et al, 2016).
Dengan penambahan polimer pada kayu transparan indeks bias mampu
memperoleh transmisi cahaya hingga 90% dan tingkat kekaburan optik hingga
80%. Namun, penambahan polimer ini masih mampu mempertahankan struktur
kayu sebagaimana sifat aslinya (Wang et al, 2016).
5
B. Proses Pembuatan dan Bahan Kimia yang Berperan
Kayu transparan dibuat berdasarkan ide menghilangkan komponen
penyerap cahaya (terutama lignin) diikuti oleh infiltrasi polimer dengan indeks
bias yang cocok dengan substrat kayu. Bahan baru ini dinilai lebih kuat dari
plastik, tetapi hanya dalam tahap laboratorium dan eksperimental, dan belum siap
untuk penggunaan komersial. Menurut (Zhu et al, 2016 dan Hu et al, 2017),
proses pembuatan kayu hingga menjadi transparan harus melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Pemilihan kayu yang tepat (basswood/kayu linden).
2. Pemotongan kayu dengan ukuran 2 x 2 cm (melawan arah serat).
3. Merendam balok kayu kedalam larutan air deionisasi (DI)/air suling, natrium
hidroksida (NaOH) (> 98%, Sigma-Aldrich), natrium sulfit (Na2SO3) (> 98%,
Sigma-Aldrich) dan hidrogen peroksida (H2O2) (larutan 30%, EMD Millipore
Corporation) pada suhu mendidih selama 12 jam (proses pemutihan kayu dan
penghilangan lignin), lignin merupakan komponen dalam kayu yang membuat
warna coklat dan kuat, proses menghilangkan lignin tidak membuat kayu
menjadi transparan. Pada suhu tinggi, senyawa lignin dapat mengalami
perubahan struktur dengan membentuk asam format, metanol, asam asetat,
aseton, vanilin dan lain-lain. Sedangkan bagian lainnya mengalami
kondensasi.
6
6. Setelah warna kayu menghilang, sampel dibilas dengan menggunakan air
dingin dan disimpan dalam etanol.
7. Perendaman kayu dengan resin epoxy berupa Prepolymerized methyl
methacrylate (PMMA) (untuk menghilangkan pelarut gas dan etanol). Epoxy
menghasilkan bahan yang memiliki sifat bias transparan dan menambahkan
kekuatan kayu, epoxy biasanya digunakan sebagai bahan perekat dan
memperkuat material komposit untuk bangunan. Proses ini membutuhkan
waktu sekitar 1 jam; dilakukan dengan tujuan menjaga serat nano selulosa.
8. Melakukan penutupan sampel menggunakan penyaringan micropore dan
kertas saring.
9. Menempatkan dibawah vakum selama 5 menit dan membiarkan sampel
berada pada tekanan atmosfer. Proses diulang sebanyak 3 kali selama 30
menit,
10. Sampel dan resin epoxy ditempatkan secara statis dalam piringan dengan suhu
30° C selama 12 jam,
11. Sampel dilepaskan dari piringan,
12. Dilakukan pengukuran transmisi cahaya dan menganalisis karakteristik,
*Panjang proses ditentukan oleh ukuran dan jenis kayu.
7
Gambar 7. Gambaran Transparent Wood (Sumber: Wikipedia).
Jadi secara singkat bahan kimia yang berperan dalam proses transparent wood,
yaitu:
1. Air Deionisasi/air suling (H2O)
2. Natrium Hidroksida (NaOH)
3. Natrium Sulfit (Na2SO3)
4. Hidrogen Peroksida (H2O2)
5. Asam Format (CH2O2)
6. Metanol (CH3OH)
7. Asam Asetat (C2H4O2)
8. Aseton (CH3COCH3)
9. Vanillin (C8H8O3)
10. Etanol (C2H5OH)
11. Epoxy berupa Prepolymerized methyl methacrylate (C5O2H8)n
8
adalah kayu. Bahan-bahan ini secara signifikan lebih mudah terurai dibanding
kaca dan plastic (Jiang et al, 2018)
b. Bersifat ramah lingkungan dan berkelanjutan (Jiang et al, 2018)
Gambar 8. Perbandinan transparent wood dan limbah plastik (Sumber: Jiang et al, 2018).
9
hampir sama seperti kaca. Selain itu, material ini dapat menghilangkan
silau dan menyediakan pencahayaan dalam ruangan secara konsisten.
Kayu transparan memungkinkan cahaya masuk ke rumah. Meskipun agak
lebih sedikit daripada kaca, panel bangunan dari kayu transparan memiliki
panas yang lebih rendah konduktivitas (Li et al, 2018).
g. Membuat ruangan lebih nyaman
Material kayu ini mengarahkan cahaya untuk menembus material,
tetapi struktur sel kayu tersebut masih tetap memantulkan cahaya didalam
kayu. Sifat material tersebut bernama haze. Ini berarti cahaya tidak
langsung menuju ke mata kita, sehingga kondisi ruangan lebih nyaman
untuk dilihat (Wu et al., 2019).
10
transparansi kayu menjadi lama dan hasil transparannya tdk maksimal
(Fink, 1992).
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan beberapa point
penting, antara lain :
1. Transparent wood merupakan produk material berbahan kayu dengan bentuk
dan wujud transparan dan tembus pandang. Transparent wood dirancang
dengan visi menggantikan penggunaan material kaca dalam suatu bangunan.
2. Prosedur pembuatan transparen wood dimulai dengan pembersihan lignin
pada kayu pada suhu mendidih, selanjutnya dilakukan pembilasan, kemudian
dilanjutkan proses penghilangan pemutih, sampel dibilas dengan
menggunakan air dingin dan disimpan dalam etanol kemudian ditutup,
selanjutnya ditempatkan dibawah vakum dan berada pada tekanan atmosfer,
sampel dan resin epoxy ditempatkan secara statis dalam piringan hingga 12
jam. Adapun bahan kimia yang berperan dalam proses transparent wood yaitu
air deionisasi, natrium hidroksida, natrium sulfit, hidrogen peroksida, asam
format, metanol, asam asetat, aseton, vanillin, etanol, epoxy berupa
prepolymerized methyl methacrylate.
3. Kelebihan transparent wood yaitu bersifat biodegradable yang mudah terurai,
ramah lingkungan dan bersifat berkelanjutan, dapat dimanfaatkan untuk sel
surya, dimanfaatkan untuk solar sel, lebih kuat, memberikan isolasi termal,
dan membuat ruangan lebih nyaman. Sedangkan kekurangan transparent wood
yaitu keterbatasan ukuran blok kayu, hasil transparan tidak 100%, dan
harganya mahal.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan yakni semoga dengan
disusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah khazanah
pengetahuan khususnya terkait penemuan terbaru dibidang teknologi dan industri
transparent wood.
12
DAFTAR PUSTAKA
13