Tujuan dari persiapan kayu sebelum proses pengawetan adalah agar 1 ebih
banyak atau lebih mudah bahan pengawet atau larutannya meresap ke dalam kayu.
Persiapan kayu sebelum diawetkan dapat satu atau lebih dari proses di bawah ini.
d. Perlubangan dangkal di sekitar garis tanah, untuk tiang listrik atau telepon.
Untuk kayu basah yang akan segera diawetkan dan untuk menunggo penge-
ringan akan terlalu lama dapat dilakukan pengukusan disertai penghampaan selama
satu atau dua hari. Apabila kayu diawetkan sebelum selesai pengerjaan akhir, maka
ada dtiga kerugian yang diperoleh. Pertama, boros penggunaan bahan pengawet dan
kedua, kayu limbah sesudah kayu diawetkan karena kayu kemudian dipotong, dibelah
atau dibor, dipasah dan sebagainya, mengandung bahan pengawet dan dapat
membahayakan lingkungan dan ketiga, karena dipotong akan terbuka bagian tengah
kayu yang mungkin tidak teresapi bahan pengawet.
a. Pengawetan permukaan
meliputi pelaburan (untuk jumlah kayu yang sedikit), penyemprotan (untuk kayu
bulat misalnya, pada bagian Ujung dan pangkalnya) danpencelupan (untuk kayu ger-
gajian yang banyak, baik dengan sistim rantai berjalan masuk ke dalam kolam berisi
larutan bahan pengawet, ataupun dengan sistim tumpukan yang diangkat dengan ke-
ran dan dicelupkan ke dalam bak larutan). Tujuan utama pengawetan permukaan
untuk mencegah serangan jamur permukaan pada kayu-kayu tertentu seperti tusam,
sengon dan ramin yang masih basah atau segar.
c. Proses difusi. Proses ini dilakukan pada kayu yang masih basah atau segar.
1) Pelaburan pada kayu bulat. Kayu bulat segar dikupas kulitnya dan dilaburi ba-
han pengawet bentuk pasta. Kayu kemudian ditumpuk, ditutup dengan lembaran yang
kedap air (tidak tembus air dan uap air) selama 40 hari. Bahan pengawet akan masuk
ke dalam kayu dengan cara difusi.
2) Proses stepping. Pohon ditebang, batang bebas cabang dipotong, disandarkan
pada pohon lain, pangkal batang direndam larutan bahan pengawet selama beberapa
hari.
3) Metode ban mobil. Pohon ditebang, batang direbahkan tanpa membuang
cabang dan dawn, pangkal diangkat, ban dalam mobil dipotong sehingga seperti pipa
karet, salah satu ujung pipa dimasukkan ke pangkal batang. Dari ujung lain dituangkan
larutan bahan pengawet.
4) Pengawetan pohon hidup. Pada permukaan batang pohon dibuat takik spiral
mengelilingi pangkal batang. Takik diisi bahan pengawet bentuk pasta, takik ditutup
dengan lembaran kedap air dan didikat kuat selama beberapa hari.
5) Metode tong atau drum. Tonggak-tonggak pendek masih segar didirikan di
dalam tong atu drum berisi larutan bahan pengawet. Setelah beberapa hari, bagian
ujung dipotong 5 cm kemudian tonggak dibalik ujung pangkalnya, bagian ujung
dimasukkan ke dalam larutan selama beberapa hari pula.