Indra Wahyu Setiawan (165060400111019) Rifco Ray Firmanda (165060400111021) Christopher Efraim Hazael (165060400111029) Pengertian
Bangunan ukur Thompson didasarkan pada prinsip aliran yang melimpah
sempurna melalui ambang tajam. Pada pintu ukur Thompson ambang berbentuk segitiga siku-siku. Pintu ukur ini umumnya terbuat dari plat besi yang ditanamkan pada pasangan batu. Alat ukur ini biasanya dipergunakan pada Laboratorium atau perkebunan tebu. Bangunan ukur Thomson adalah alat ukur yang sangat teliti dan cocok digunakan untuk mengukur debit kecil antara 5 70 liter/detik (hmax = 30 cm) Bangunan ukur Thomson cocok untuk saluran kuarter atau saluran cacingan dalam petak sawah Persyaratan Untuk ketelitian pengukuran debit, alat ukur Thompson dibuat dengan ketentuan sebagai berikut: Ambang alat ukur tidak terlalu dekat dengan muka pasangan dinding kolam tenang, ukuran minimum 0,3 m atau 1-2 kali dari hmax. Duga dasar kolam tenang harus sedalam 2-3 kali dari hmax. Aliran air di hulu dan hilir bangunan ukur tidak bergejolak Harus ada ruang udara di bawah maupun di samping terjunan air melalui ambang Mempunyai kehilangan tinggi tekan cukup melalui ambang. Duga air di sebelah hilir ambang harus paling tidak 0,05 m di bawah bagian terbawah dari pisau (sudut v) Kemiringan pisau ambang diharuskan 1:1 Rumus Perhitungan Debit Aliran di Alat Ukur Thompson 5 Q = K. 2
Keterangan: Q = Debit (m3/detik) h = Tinggi air (m) 0,24 12 K = Koefisien Debit = 81,2 + + (8,4 + )( - 0,09)2
B = Lebar saluran (m)
D = Tinggi alat ukur dari dasar salurann (m) Penempatan yang cocok untuk bangunan ukur Thompson Dalam penggunaannya, pintu ukur debit Thompson ini digunakan untuk mengukur air yang debitnya kecil, seperti di saluran yang mengalirkan air ke kebun tebu. Karena pada umumnya untuk mendapatkan hasil tebu yang baik sebuah perkebunan tebu tidak akan dialiri air yang banyak. Selain pada perkebunan tebu, pintu ukur ini juga sering digunakan pada saluran tersier dan kuarter yang melayani areal kecil. Pintu ukur ini juga mengharuskan adanya aliran yang tenang sehingga penempatan pintu ukur ini sangat cocok pada areal atau daerah yang cenderung datar atau tingkat keterjalannya rendah. Hal lain yang menjadikan pintu ukur Thompson ini sangat cocok pada perkebunan tebu adalah karena pintu ukur ini sederhana, dapat dibuat dari bahan lokal seperti plat besi atau kayu sehingga pada sewaktu-waktu dapat dipindahkan ke areal yang lain. Kelebihan Alat Ukur Thompson dibanding Alat Ukur Cipoletti Sederhana dan mudah dibuat Biaya pelaksanaan tidak mahal Di muka ambang,tidak mudah terjadi pengendapan lumpur Kekurangan Alat Ukur Thompson dibanging Alat Ukur Cipoletti Hanya dapat digunakan di debit aliran yang kecil ( <100 lt/dtk ) Penggunaannya sering kurang optimal karena gejolak aliran yang melalui sekat terlampau besar (sangat turbulen) dan jarak dari ambang ke saluran di hulunya tidak memenuhi syarat Pengukuran debit tidak bisa dilakukan jika muka air hilir naik diatas elevasi ambang bangunan ukur Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pintu ukur Thompson memiliki ambang berbentuk segitiga siku-siku. 2. Syarat umum yang harus terpenuhi untuk pintu ukur Thompson adalah aliran air yang tenang dan daerah yang datar 3. Penempatan yang cocok untuk pintu ukur Thompson adalah pada perkebunan tebu atau pada saluran tersier dan kuarter yang mengaliri areal yang kecil. 4. Berbentuk segitiga dengan berbagai macam sudut sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya