Anda di halaman 1dari 8

Sistem Distribusi Air Bersih Pada Bangunan Tinggi

Mata Kuliah Mekanikal dan Elektrikal Lanjutan

Dosen Pengampu:

Adryanto Ibnu Wibisono, S.T., M.T

Disusun oleh :
Cut Ulfah Nur Afifah (4117210022)
Harits Mufley(4117210035)
Meike Wulandari (4117210044)
Reyza Ramadhan (4117210063)
Vania Kirana (4117210074)

Fakultas Teknik
Universitas Pancasila
2019
A. SISTEM PASOKAN AIR BERSIH (Water Supply System)

Sistem air pada bangunan Burj Khalifa memasok rata-rata 946.000 L air per hari
melalui pipa 100 km. Perpipaan 213 km tambahan melayani sistem darurat kebakaran,
dan 34 km memasok air dingin untuk sistem pengkondisian udara. Sistem air limbah
menggunakan gravitasi untuk membuang air dari peralatan pipa ledeng, saluran
pembuangan, peralatan mekanik dan air hujan, ke saluran pembuangan kota.

Burj Khalifa menerapkan sistem vertikal pengambilan sumber air bersih dari bak
reservoir yang terdiri dari ground reservoir dan top reservoir.
B. SISTEM INSTALASI AIR BERSIH

TANKI AIR
PIPA AIR

AIR TURUN DENGAN GRAVITASI

AIR NAIK DENGAN POMPA


PIPA AIR TURUN

TANKI AIR RESIDENCE

POMPA AIR

TANKI AIR HOTEL

TANKI AIR UTAMA

POMPA AIR

TANKI UTAMA

Gedung Burj Khalifa memiliki sistem instalasi air yang cukup rumit karena
bangunannya yang tinggi menyulitkan distribusi air, maka dari itu sistem instalasi air ini
dibuat bertingkat agar beban pompa air tidak terlalu berat.
Pompa air utama yang berada di lantai paling dasar memompa air menuju
penampungan air yang terdapat di lantai 40 dengan kapasitas 750.000 liter, kemudian
air dipompa lagi menuju penampungan air lagi di lantai 70, dan seterusnya dengan
kelipatan 30 lantai. Hal ini dilakukan agar penyaluran air lebih merata dan kinerja pompa
tidak terganggu karena di setiap penampungan ada pompa lagi yang menyalurkan air ke
pompa berikutnya.
Sistem pada sprinkler memiliki instalasi yang sama dengan air bersih, dengan
memanfaatkan gaya gravitasi dapat menghasilkan air bertekanan yang cukup untuk
kebutuhan penggunanya.

C. KOMPONEN UTAMA

Sistem distribusi air bersih perpipaan pada umumnya mencakup beberapa


komponen, yaitu reservoir dan jaringan perpipaan. Reservoir mempunyai fungsi penting
bagi system penyediaan air bersih di suatu daerah. Perbedaan kapasitas pada jaringan
transmisi jaringan yang menggunakan kebutuhan maksimum per hari dengan
kebutuhan pada jam puncak untuk sistem distribusi, menyebabkan dibutuhkannya
reservoir. Saat pemakaian air berada di bawah rata-rata, reservoir akan menampung
kelebihan air untuk digunakan saat pemakaian maksimum. Fungsi dari reservoir
antara lain adalah untuk menampung air bersih yang siap didistribusikan, meratakan
debit air dalam sistem jaringan distribusi serta mengatur tekanan air dalam jaringan
distribusi. Berdasarkan lokasinya reservoir dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Elevated Reservoir
Reservoir yang menyimpan atau menampung air yang terletak diatas tanah.

2. Ground Reservoir
Reservoir yang menyimpan atau menampung air yang terletak dibawah tanah.
Jaringan perpipaan merupakan penghubung antara node. Penghubung antar pipa
tersebut biasanya berupa tee yang tergolong sebagai aksesoris pipa. Aksesoris pada
jaringan perpipaan memengaruhi kehilangan air. Fungsi dari jaringan perpipaan
adalah untuk mengalirkan air dari penyedia distribusi menuju konsumen. Jaringan
perpipaan terdiri dari beberapa komponen, meliputi:
1. Pipa utama/ primer
Pipa utama merupakan pipa distribusi yang menghubungkan blok-blok
pelayanan dalam area yang dilayani, dimulai dari reservoir ke seluruh jaringan. Pipa
ini tidak dapat dipakai untuk melayani penyadapan (tapping) ke konsumen. Jenis pipa
yang digunakan harus mempunyai ketahanan tinggi terhadap tekanan.

2. Pipa distribusi/ sekunder


Pipa distribusi dipakai untuk menyadap air langsung dari pipa utama untuk
mengalirkan ke suato blok pelayanan. Jenis pipa yang digunakan sebaiknya memiliki
kualitas yang relatif sama dengan pipa utama. Pipa distribusi terhubung secara
langsung dengan pipa servis dan diameternya dapat ditentukan berdasarkan
banyaknya pipa servis yang terhubung dengan pipa distribusi tersebut.

3. Pipa servis/ tersier


Pipa servis adalah pipa yang melayani dan terhubung secara langsung dengan
konsumen. Pipa ini berhubungan dengan pipa distribusi dan mengalirkan air ke
konsumen dengan diameter tertentu sesuai dengan pemakaian konsumen.

4. Fitting dan aksesoris


Fitting dapar berupa tee dan bend yang menghubungkan satu pipa ke pipa lain
sedangkan aksesoris yang umumnya digunakan adalah valve, enlarger dan reducer.

Tee
Bend

Valve

Enlarger

Reducer

5. Water meter
Water meter berfungsi untuk memonitor penggunaan air.

6. Keran kebakaran/ hidrant


Keran kebakaran digunakan sebagai titik pengambilan air pada saat
kebakaran dan juga dapat berfungsi sebagai ventilasi (air valve)

D. PERHITUNGAN KEBUTUHAN GWT DAN ROOF TANK

System air Burj Khalifa memasok rata-rata 946.000 L air per hari melalui pipa 100
km. Perpipaan 213 km tambahan melayani sistem darurat kebakaran, dan 34 km
memasok air dingin untuk system pengkondisian udara. Burj Khalifa membutuhkan
sekitar 100.000 ton pendinginan, sama dengan kapasitas pendinginan yang disediakan
oleh sekitar 10.000 es mencair. Sistem air limbah menggunakan gravitasi unutuk
membuang air dari peralatan pipa ledeng, saluran pembuangan, peralatan mekanik dan
air hujan, kesaluran pembuangan kota.
Portable Water (dapat diminum) menggunakan air bersih yang berasal dari air
sumur atau PAM yang ditampung pada bak penampungan dan didistribusikan melalui
pipa-pipa saluran. Menggunakan system down feed distribution, air sumur disalurkan
menuju tangki yang berada diatas (rooftank) melewati water treatment dengan
menggunakan pompa, kemudian disalurkan menuju ruang-ruang yang memerlukan,
dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Penyalaan pompa air menggunakan saklar
otomatis yang menyala apabila air pada roooftank mencapai batas minimal dan mati
apabila air mencapai batas maksimal.
Non portable Water, air yang dipperoleh dari pengolahan air kotor yang berasal
dari kamar mandi dan pantry. Digunakan untuk jaringan pemadam kebakaran (sprinkler
& hydrant) dan penyiraman lapangan rumput.
Penentuan Kebutuhan Air Bersih
a. Pemakaian air dalam satu hari Burj Khalifa
Qd = jumlah penghuni x pemakaian air per orang per hari
35.000 x 100 L = 3.500.000
= 3.500 m3/hari
b. Kebutuhan air rata-rata pemakaian per hari Burj Khalifa
Qh : Qd/t (8 jam/hari)
Qh : 3.500.000 / 8 = 437.500

Qh = pemakaian air rata-rata (l/jam)


Qd = pemakaian air rata-rata (l/hari)
t = pemakaian rata-rata (jam/hari)

c. Kapasitas Pipa Dinas


QS = 2/3 x Qh
= 2/3x 437.500
= 291.666

d. Kapasitas GWT
Volume GWT = [Qd - (Qs x t)] x T
= [3500-(291.666 X 8)] 1
= 3.947

Qd = pemakaian air rata-rata (m3/jam).


Qs = kapasitas pipa dinas (m3/jam)
t = pemakaian air 1 hari (jam/hari).
T = waktu penampungan (hari)
Perhitungan dimensi bak air atas berdasarkan suplai air dari PDAM
terutama didasarkan pada fluktuasi kebutuhan air dan pemompaan yang
disesuaikan dengan waktunya. Berikut merupakan rumus yang digunakan
dalam menghitung tangki atap (Roof Tank) menurut (Noerbambang &
Morimura, 2005) yaitu:

Ve [(Qp – Qh - maks)Tp - (Qpu x Tpu)]

Ve = volume bak air atas (m3)


Qp = kebutuhan puncak (m3/menit)
Qh - maks = kebutuhan jam puncak (m3/menit)
Qpu = kapasitas pompa pengisi (m3/menit)
Tp = jangka waktu kebutuhan (menit)
Tpu = jangka waktu pengisian (menit

Anda mungkin juga menyukai