Anda di halaman 1dari 9

KARAKTERISTIK DAN

PENGUJIAN AIR SEBAGAI


BAHAN BETON
Nama Anggota :

1. Bagas Nidhom
2. Bagus Ginanjar Dwi Putra
3. Dikna Dewanti
Beton

 Yaitu suatu campuran yang berisi pasir, kerikil / batu


pecah / agregat lain yang dicampurkan menjadi satu
dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air
yang membentuk suatu masa yang sangat mirip seperti
batu, dapat digunakan untuk membuat pondasi, balok,
plat cangkang, plat lantai, dll.
Parameter-parameter yang mempengaruhi kekuatan
beton adalah :

• Kualitas semen
• Proporsi semen dalam campuran beton
• Kekuatan dan kebersihan agregat
• Ikatan/adesi antara pasta , semen dan agregat
• Pencampuran yang cukup dari bahan bahan beton
• Pemadatan dan perawatan beton
Air

 Air merupakan bahan dasar yang sangat penting dalam


pembuatan konstruksi bahan bangunan (beton) dengan struktur
beton bertulang (baja). Dalam pembuatan konstruksi air
berfungsi sebagai bahan yang membuat bahan perekat hidrolis
menjadi pasta yang akhirnya akan mengeras. Bahan perekat
hidrolis merupakan bahan yang apabila dicampur dengan air
maka akan membentuk pasta kemudian mengeras dan setelah
mengeras tidak larut kembali dalam air.
Fungsi air dalam adukan beton

 Fungsi air di dalam adukan beton adalah untuk memicu proses


kimiawi semen sebagai bahan perekat dan melumasi agregat
agar mudah dikerjakan. Kualitas air yang digunakan untuk
mencampur beton sangat berpengaruh terhadap kualitas beton
itu sendiri. Air yang mengandung zat-zat kimia berbahaya,
mengandung garam, minyak, dll akan menyebabkan kekuatan
beton turun. Pada umumnya air yang dapat diminum dapat
digunakan sebagai bahan campuran beton. Ciri-ciri air yang baik
untuk campuran beton adalah tidak berwarna, tidak berbau, an
tidak berasa.
Jenis –jenis air untuk campuran beton

Air Hujan Air permukaan Air Tanah


Pengujian Air

 Air tidak mengandung lumpur lebih dari 2 gram/liter.

 Air tidak mengandung garam lebih dari 15 gram karena resiko terhadap korosi
semakin besar.

 Air tidak mengandung khlorida lebih dari 0,5 gram/liter.

 Air tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter.

 Air tidak mengandung minyak lebih dari 2 % dari berat semen.

 Air tidak mengandung gula lebih dari 2 % dari berat semen.

 Air tidak mengandung bahan organik seperti rumput/lumut.


Syarat air menurut SK SNI 03-2847-2002 adalah :

Air yang dapat digunakan dalam proses pencampuran beton adalah sebagai berikut :

 Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan
merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan-bahan
lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan.

 Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang didalamnya
tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat, tidak
boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan.

 Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali Pemilihan
proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran beton yang menggunakan
air dari sumber yang sama dan hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji
mortar yang dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus mempunyai
kekuatan sekurang-kurangnya sama dengan 90% dari kekuatan benda uji yang dibuat
dengan air yang dapat diminum. Perbandingan uji kekuatan tersebut harus dilakukan
pada adukan serupa, terkecuali pada air pencampur, yang dibuat dan diuji sesuai
dengan “Metode uji kuat tekan untuk mortar semen hidrolis (Menggunakan spesimen
kubus dengan ukuran sisi 50 mm)” (ASTM C 109 ).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai