Anda di halaman 1dari 8

AIR DALAM PEMBUATAN BETON

Dewasa ini perkembangan teknologi bahan konstruksi di dunia semakin marak, yang
ditandai dengan banyaknya inovasi - inovasi baru yang berdatangan dikalangan bahan
konstruksi, dalam hal ini pada pembuatan beton. Perkembangan yang terjadi ini tentunya
tidak juga lepas dari munculnya efek negatif yang mengakibatkan semakin banyaknya
kandungan zat-zat kimia yang terdapat pada bahan campuran beton, salah satunya adalah
air. Berubahnya kandungan air, menyebabkan kita harus lebih selektif dalam memilih air
yang akan kita gunakan dalam pembuatan beton. Karena hal ini bisa berpengaruh pada
kuat tekan beton itu sendiri.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai Air yang
Layak digunakan dalam Pembuatan Beton.

Definisi dan Peranan Air pada Beton


Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan di
bumi. Salah satunya adalah dalam hal pembuatan beton. Pada pembuatan beton air diperlukan
dalam proses pengadukan untuk melarutkan semen sehingga membentuk pasta (bereaksi
dengan semen) yang kemudian mengikat semua agregat dari yang paling besar sampai paling
halus dan menjadi bahan pelumas antara butir-butir agregat agar dapat mudah dikerjakan
dalam proses pengadukan, penuangan, maupun pemadatan. Pasta semen merupakan hasil
reaksi kimia antara air dan semen maka bukan perbandingan jumlah air terhadap total berat
campuran yang penting, tetapi justru perbandingan air dengan semen atau yang biasa disebut
Faktor Air Semen (FAS). Air yang berlebihan akan menyebabkan banyaknya gelembung air
setelah proses hidrasi selesai, sedangkan air yang terlalu sedikit akan menyebabkan proses
hidrasi tidak tercapai seluruhnya, sehingga akan mempengaruhi penguatan beton. Untuk air
yang tidak memenuhi syarat mutu kekuatan beton pada umur 7 hari/28 hari tidak boleh
kurang dari 90% jika dibandingkan dengan kekuatan beton yang menggunakan air
standar/suling.
Karena air mempunyai peranan penting dalam pencampuran beton, maka air tidak
dapat ditambahkan sembarangan dalam pengadukan mortal, jadi harus diingat faktor air
semennya disesuaikan dengan kebutuhan dalam workability serta mutu beton yang

diinginkan. Dan yang perlu dicatat bahwa jumlah air yang terlalu banyak dapat menyebabkan
kekuatan beton menjadi rendah.

Unsur Unsur yang terkandung dalam Air


Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, dimana satu molekul air tersusun
atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen.
Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu
pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan suatu
pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya,
seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi
oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur danklor. Semua elemen-elemen ini apabila
berikatan dengan hydrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal.
Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah
karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali
flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang
dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom
hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom
tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik
antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling
berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik
didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
lon Chlorida merupakan salah satu unsur di dalam air yang memiliki sifat
korosif

dan

ion

Chlorida

tersebut

akan

mempengaruhi

karakteristik

beton.

Karakteristik yang menjadi perhatian adalah kuat tekannya. Metode penelitian


diutamakan pada setting time, kuat tekan dan kadar ion Chlorida. Langkah
penelitian

meliputi

perhitungan

kebutuhan

air,

pengambilan

contoh

air,

pemeriksaan kadar unsur air, pemeriksaan setting time, pembuatan dan uji kuat
tekan dan pemeriksaan kadar ion Chlorida. Kesimpulan, ion Chlorida dapat
mempercepat

setting

time,

bertambahnya

ion

Chlorida

tidak

selalu

berarti

meningkatkan kuat tekan, grafik kuat tekan sebanding dengan grafik kadar ion

Chlorida dan pada waktu tertentu, kurva kadar ion Chlorida dapat menurun atau
meningkat.

Pengaruh Kualitas Air pada Beton


Kualitas air sangat mempengaruhi kekuatan beton. Kualitas air erat kaitannya dengan
bahan-bahan yang terkandung dalam air tersebut. Air diusahakan agar tidak membuat rongga
pada beton, tidak membuat retak pada beton dan tidak membuat korosi pada tulangan yang
mengakibatkan beton menjadi rapuh.
Berikut ini uraiannya :
1. Air tidak mengandung lumpur lebih dari 2 gram/liter karena dapat mengurangi daya
lekat atau bisa juga mengembang (pada saat pengecoran karena bercampur dengan
air) dan menyusut (pada saat beton mengeras karena air yang terserap lumpur menjadi
berkurang).
2. Air tidak mengandung garam lebih dari 15 gram karena resiko terhadap korosi
semakin besar.
3. Air tidak mengandung khlorida lebih dari 0,5 gram/liter karena bisa menyebabkan
korosi pada tulangan.
4. Air tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter karena dapat
menurunkan mutu beton sehingga akan rapuh dan lemah.
5. Air tidak mengandung minyak lebih dari 2 % dari berat semen karena akan
mengurangi kuat tekan beton sebesar 20 %.
6. Air tidak mengandung gula lebih dari 2 % dari berat semen karena akan mengurangi
kuat tekan beton pada umur 28 hari.
7. Air tidak mengandung bahan organik seperti rumput/lumut yang terkadang terbawa
air Karena akan mengakibatkan berkurangnya daya lekat dan menimbulkan rongga
pada beton.

Syarat Air yang Layak dalam Pembuatan Beton


Air untuk pembuatan beton minimal memenuhi syarat sebagai air minum yaitu tawar,
tidak berbau, bila dihembuskan dengan udara tidak keruh dan lain-lain, tetapi tidak berarti air
yang digunakan untuk pembuatan beton harus memenuhi syarat sebagai air minum.

A. Syarat umum air


a) Air yang digunkan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan
merusak yang mengandung oli,asam,alkali,garam,bahan organik,atau bahan-bahan
lainya yang merugikan terhadap beton atau tulangan.
b) Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang didalamnya
tertanam alumunium,termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat ,tidak boleh
mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan.
c) Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton.

B. Syarat mutu Air menurut british standart (BS 3148-80)


Kreteria ini adalah kreteria yang harus dipenuhi oleh air yang akan digunakan sebagai
campuran beton.Jika ketentuain-ketentuan ini tidak terpenuhi,sebaiknya air tidak
digunakan untuk membuat campuran beton.Syarat-syarat tersebuat adalah:
a) Garam-garam anorganik
Konsentrasi garam-garam tersebut hingga 500 ppm dalam campuran beton masih diijinkan.
b) NaCl dan Sulfat
Konsentrasi sebesar 20000 ppm pada umumnya masih diijinkan.
c) Air asam
Penggunaan air dengan pH diatas 3,00 harus dihindarkan.
d) Air biasa

Konsentrasi basa lebih tinggi dari 0,5% berat semen akan mempengaruhi kekuatan
beton.
e) Air gula
Apabila kadar gula dinaikan hingga mencapai 0,2% dari berat semen ,maka waktu pengikatan
biasanya akan semakin cepat. Gula sebanyak 0.25% akan mempengaruhi kekuatan beton.
f) Minyak
Konsentrasi lebih dari 2 % berat semen dapat mempengaruhi kekuatan beton hingga 20%.
g) Rumput laut
Rumput laut yang tercampur dalam air,dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan beton
secara signifikan.
h) Zat organik,lanau dan bahan-bahan terapung
Kira-kira 2000 ppm lempung yang terapung atau bahan halus yang berasal dari batuan masih
diijinkan.
i) Pencemaran limbah industry atau air limbah.
Air ini sebelum dipakai harus dianalisis kandungan pengotornya dan diuji untuk mengetahui
pengikatannya dan kekuatan tekan betonnya.

C. Kardiyono Tjokrodimulyo, 1992


Penggunaan air untuk beton sebaiknya air memenuhi persyaratan sebagai berikut ini:
a) Tidak mengandung lumpur atau benda melayang lainnya lebih dari 2 gr/ltr.
b) Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton (asam, zat organik) lebih dari 15
gr/ltr.
c) Tidak mengandung Klorida (Cl) lebih dari 0,5 gr/ltr.

d) Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gr/ltr.


D.

Menurut SK SNI S-04-1989 F,


Spesifikasi bahan bangunan bagian A, air yang sebaiknya digunakan sebagai campuran

beton adalah sebagai berikut :


1. Air harus bersih
2. Tidak mengandung Lumpur, minyak, dan benda melayang lainnya, yang dapat dilihat
secara visual. Benda-benda tersuspensi ini tidak boleh lebih dari 2 gram per liter.
3. Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat merusak beton (Asam,
zat organik dan sebagainya) lebih dari 15 gram/liter.
4. Tidak mengandung khlorida (Cl) lebih dari 0,5 gram/liter. Khusus untuk beton
prategang kandungan khlorida tidak boleh lebih dari 0,05 gram per liter.
5. Tidak mengandung senyawa sulfat (sebagai SO3) lebih dari 1 gram/liter.

E. Menurut SK SNI

03-2847-2002 ,

Air yang dapat digunakan dalam proses pencampuran beton adalah sebagai berikut :
1. Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan
merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan-bahan
lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan.
2. Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang didalamnya
tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat, tidak
boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan.
3. Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali ketentuan berikut
terpenuhi:

a. Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran beton yang
menggunakan air dari sumber yang sama.
b. Hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang dibuat dari
adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus mempunyai kekuatan sekurangkurangnya sama dengan 90% dari kekuatan benda uji yang dibuat dengan air yang
dapat diminum. Perbandingan uji kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan
serupa, terkecuali pada air pencampur, yang dibuat dan diuji sesuai dengan Metode
uji kuat tekan untuk mortar semen hidrolis (Menggunakan spesimen kubus dengan
ukuran sisi 50 mm) (ASTM C 109 ).
F. Syarat-syarat air untuk adukan beton menurut ACI 318-83
a. Air untuk beton harus bebas dari minyak, alkali, garam dan bahan-bahan organik.
b. Air untuk beton pratekan atau yang dilekati alumunium, termasuk agregat tidak boleh
mengandung ion clorida. Untuk mencegah korosi, kadar klorida setelah beton
berumur 28 hari dibatasi sebagai berikut :

Bentuk konstruksi

Maksimum Clorida Ion thd


berat semen

a. Beton pratekan

0,06 %

b. Beton bertulang yg berhub. Dg Cl dalam

0,15 %

pemakaiannya
c. Beton bertulang di tempat yg selalu

1,0 %

kering
d. Beton bertulang secara umum

0,3 %

Air yang keruh harus diendapkan minimal 24 jam atau disaring sehingga memenuhi
syarat untuk digunakan.Bila terdapat keragu-raguan terhadap pemakaian air, dianjurkan untuk
diperiksa ke Lembaga- Pemeriksaaan Bahan-bahan yang diakui.

Kesimpulan
Pada pembuatan beton air diperlukan dalam proses pengadukan untuk melarutkan semen
sehingga membentuk pasta (bereaksi dengan semen) yang kemudian mengikat semua
agregat dari yang paling besar sampai paling halus dan menjadi bahan pelumas antara
butir-butir agregat agar dapat mudah dikerjakan dalam proses pengadukan, penuangan,
maupun pemadatan.

Tidak semua air dapat digunakan untuk pembuatan beton. Kualitas air sangat
mempengaruhi kekuatan beton. Air diusahakan agar tidak membuat rongga pada beton,
tidak membuat retak pada beton dan tidak membuat korosi pada tulangan yang
mengakibatkan beton menjadi rapuh.

Air yang memenuhi syarat untuk pembuatan beton memiliki karakteristik yaitu tawar,
tidak berbau, bila dihembuskan dengan udara tidak keruh, bebas dari minyak, alkali,
garam dan bahan-bahan organik.

Air yang digunakan untuk pembuatan beton tidak harus memenuhi syarat sebagai air
minum.

Saran
Lebih teliti dalam memilih air yang akan digunakan untuk pembuatan beton
Air yang akan digunakan untuk pembuatan beton harus memenuhi syarat-syarat
yang telah ditentukan
2

Anda mungkin juga menyukai