Anda di halaman 1dari 18

RESIKO INFEKSI YANG

DITULARKAN MELALUI
TRANSFUSI DAN DONOR
INFEKSI YANG DITULARKAN MELALUI TRANSFUSI

HIV

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.

Kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi, antara lain:


Orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik hubungan sesama jenis
maupun heteroseksual.
Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik.
Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
Pengguna narkotika suntik.
Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik
HEPATITIS B

Hepatitis B adalah suatu penyakit


hati yang disebabkan oleh “Virus
Hepatitis B” (VHB), suatu anggota
famili Hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut
atau menahun yang pada sebagian
kecil kasus dapat berlanjut menjadi
sirosis hati atau kanker hati.
HEPATITIS C

Hepatitis C adalah infeksi hati yang disebabkan oleh


virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C menyebar melalui
kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi.

Hepatitis C kronis dapat mengakibatkan masalah


kesehatan yang serius, bahkan mengancam jiwa
seperti sirosis dan kanker hati.
SIFILIS

Sifilis atau penyakit raja singa adalah Infeksi


Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh
bakteri. Penyakit ini dimulai sebagai luka yang
tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin, rektum
atau mulut.

Kondisi ini dapat menyebar dari orang ke orang


melalui kontak kulit atau selaput lendir dari luka
ini.
PENILAIAN
RESIKO Penilaian risiko donor melalui transfusi adalah proses evaluasi terhadap
penyumbang darah untuk memastikan keamanan dari darah yang akan
DONOR diberikan kepada penerima transfusi. Beberapa risiko yang harus
dipertimbangkan dalam penilaian risiko donor meliputi apakah donor
memiliki infeksi atau tidak, apakah donor memiliki riwayat medis
tertentu, dan apakah donor menggunakan obat tertentu.

Proses penilaian risiko donor akan melibatkan wawancara dengan


donor, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium pada sampel darah dari
donor. Hasil dari penilaian risiko donor akan menentukan apakah darah
donor aman dan cocok untuk diberikan kepada penerima transfusi.

Sistem pemantauan dan evaluasi risiko juga digunakan untuk


memastikan bahwa penyumbang darah yang aman digunakan dalam
proses transfusi dan untuk mencegah penularan penyakit melalui darah
yang disumbangkan.
INFEKSI VIRUS

transfusi darah dapat menjadi sumber infeksi virus jika darah yang disumbangkan
mengandung virus tersebut. Beberapa virus yang dapat ditularkan melalui transfusi
darah termasuk HIV, hepatitis B dan C.

Infeksi virus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Infeksi ini biasanya
menular dari orang ke orang. Akan tetapi, infeksi virus juga dapat menular melalui gigitan
hewan atau benda yang terkontaminasi virus.

Virus adalah mikroorganisme yang berukuran lebih kecil dari bakteri. Mikroorganisme ini
hanya terdiri atas inti materi genetik, yaitu DNA dan RNA, serta lapisan pelindung berupa
protein.
INFEKSI
PROTOZOA

protozoa adalah binatang satu sel, yang berukuran


beberapa mikron sampai dengan 130 mikron. Meskipun
sebagian besar dari organisme ini hidup bebas di alam,
beberapa spesies hidup parasitik dalam tubuh
manusia dan menyebabkan penyakit. Sebagian
Protozoa juga dapat hidup pada hewan ternak yang
merupakan persediaan makanan bagi manusia.
INFEKSI VIRUS

MALARIA
Malaria disebabkan oleh Protozoa dari
genus Plasmodium. Ada empat spesies TOXOPLASMOSIS
yang sering ditemukan pada manusia,
yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium
Toxoplasmosis, penyakit yang
falciparum, Plasmodium malariae dan
disebabkan Protozoa Toxoplasma
Plasmodium ovale.
gondii, mempunyai prevalensi yang
tinggi, tidak hanya di negaranegara
tropis, tetapi juga di negara-negara
maju
INFEKSI VIRUS

CRYPTOSPORIDIOSIS

Cryptosporidiosis yang disebabkan oleh GIARDIASIS


Protozoa dari genus Cryptosporidium,
tersebar secara luas di seluruh dunia
dan sering menyebabkan epidemi
Giardia lamblia merupakan Protozoa
Usus yang paling banyak ditemukan
dalam tinja manusia.
INFEKSI VIRUS

TRICHOMONIASIS

Penyakit ini disebabkan oleh AMUBIASIS


Trichomonas vaginalis. Sebagaimana
namanya, binatang ini hidup di dalam
rongga vagina, alat kelamin wanita, dan
Amubiasis, penyakit yang disebabkan
menyebabkan gejala keputihan.
oleh Protozoa patogen Entamoeba
histolytica, merupakan salah satu dari
3 penyakit parasit yang paling banyak
menyebabkan kematian.
THANK YOU
S0AL

Protozoa jenis apa yg dapat menyebabkan malaria ?

A. toxxoplasma gondi
B. Plasmodium vivax
C. Trichomonas vaginalis
D. Giardia lamblia
E. Entamoeba histolytica

jawaban B
S0AL

Orang yg dapat terancam terkena HIV yaitu?

A. Pengguna narkotika suntik


B. Melakukan hubungan intim tanpa pengaman
C. Orang yang sering membuat tato atau melakukan
tindik
D. Orang yg berhubungan intim dengan pengguna
narkotika suntik
E. Semua benar

Jabawan E
S0AL

Virus yg menyerang sistem kekebalan tubuh yang


dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan
infeksi dan penyakit, Merupakan pengertian dari ?

A. Hepatitis c
B. Hepatitis B
C. Sifilis
D. HIV
E. Aids

Jawaban D
S0AL

Sifilis dikenal oleh masyarakat dengan istilah penyakit

A. Faringtis
B. Maningtis
C. hepatitis
D. HIV
E. Raja Singa

Jawaban E
S0AL

berikut ini merupakan salah satu cara penularan HIV


yaitu

A. makanan yang dimakan bersama dengan penderita


B. bersentuhan dengan penderita
C. berjabtan tangan dengan penderita
D. kontak seksual dengan penderita
E. semua benar

Jawaban D
PERTAYAAN

Hardiyanti ;
Apakah membersihkan diri dengan benar setelah
berhubungan intim dengan pasien HIV dapat
menurunkan risiko terkenanya HIV?

Jawaban ;
ya, membersihkan diri dengan benar setelah
berhubungan intim dengan HIV pengidap HIV, namun
penting dicatat bahwa pencegahan yang paling efektif
adalah menggunakan kondom dengan benar atau
tidak berhungan intim dengan penginap HIV tersebut.

Anda mungkin juga menyukai