PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan untuk memahami berbagai jenis material menjadi suatu tanda dari
kemajuan dalam bidang teknologi. Sebagai contoh; Pemanfaatan material silicon;
Material ini meningkatkan industry bernilai triliunan dollar; membantu
komunikasi disemua bidang, dari alat bantu hingga telemetri ini ruang angkasa.
Adanya hiburan dirumah kita seperti TV, kaset, video dan komputer yang kini
terjangkau oleh perorangan. Perasalahan yang terjadi bukan masalah teknis
semata tetapi meliputi berbagia hal. Contoh lain; untuk mewujudkan automobile
harus ada baja atau material lainnya. Hal ini menunjukan bahwa kehidupan
manusia selalu berhubungan dengan kebutuhan material seperti pada transportasi,
rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi, produk makanan dan lain-lain. Material-
material teknik adalah material yang dapat digunakan langsung maupun melalui
proses perlakuan dan menjadi material baku sebuah produk yang bermanfaat.
Keragaman kebutuhan manusia akan sebuah produk dengan kualitas maupun
kuantitas yang baik membutuhkan pula keragaman dari material-material teknik
sebagai material bakunya. Walaupun, semua material diperoleh dari alam tetapi
untuk memudahkan dalam pemilihanya, maka material teknik digolongkan
berdasarkan pemakaiannya sebagai produk jadi maupun sebagai material baku.
Material-material ini dapat dipakai secara lansung dan dipilih disesuaikan dengan
sifat dan karakteristik dari material tersebut, material ini yang kita sebut sebagai
material alam, namun ada juga material yang diolah terlebih dahulu agar memiliki
sifat dan karakterisik secara spesifik atau menyerupai sifat dan karakteristik
material-material alam tertentu sehingga memenuhi syarat kebutuhan sifat dan
karakteristik suatu produk yang diinginkan dan kelompok material ini kita sebut
material tiruan (syntetic materials).
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini yang dapat diuraikan adalah mulai dari latar belakang beserta
isi, rumusan masalah beserta isi,tujuan praktikum beserta isi,manfaat dari
praktikum beserta isi dan juga sistematika penulisan.
Pada bab ini akan berisi tentang hasil dari praktikum yang telah
dilakukan.
BAB V PEMBAHASAN
Pada bab ini akan berisi mengenai pembahasan tentang hasil dari
Pada bab ini berisi tentang uraian kesimpulan dan saran dari para praktikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Komposit
Besi hollow merupakan produk besi berbentuk kotak atau persegi panjang
dengan rongga di bagian tengah sehingga menyerupai pipa. Besi hollow juga
merupakan salah satu material bangunan yang banyak digunakan pada saat ini,
besi yang memiliki kekuatan sepeti baja ringan dan sangat cocok digunakan untuk
bahan baku furniture maupun aksesoris rumah.
II.3 Blockboard
Blockboard adalah variasi dari kayu lapis, terbuat dari lembaran ini strip
kayu (barecore) dilem diantara dua lapisan veneer atau kayu lapis. Blokboard
terdiri dari 3 bagian, yaitu lapisan pertama adalah wajah (face) yang berasal dari
lembaran plywood 0.5-2 mm. Lapisan kedua berupa inti yang terbuat dari kayu
hutan seperti kayu meranti atau kayu albasia yang sudah dipotong-potong, serata
sudah dilaminasi dan dibuat sedemikian rupa dengan ketebalan berkisar 10-14
mm. Dan lapisan terakhir terbuat dari lapisan yang sama seperti awal yang
menggunakan kayu plywood yang memiliki tebal 0.5-2.0 mm.
II.4 Triplek
Triplek adalah material yang dihasilkan dari kayu dalam bentuk lembaran.
II.5 Uji Tarik
Uji tarik adalah pemberian gaya atau tegangan tarik kepada material
dengan maksud untuk mengetahui atau mendeteksi kekuatan dari suatu material.
Tengan Tarik yang dignakan adalah tegangan aktual eksternal atau perpanjangan
sumbu benda uji. Uji tarik dilakukan dengan cara penarikan uji dengan gaya tarik
secara terus menerus, sehingga bahan (perpanjangannya) terus menerus meningkat
dan teratur sampai putus, dengantujuan untuk menentukan nilai tarik. Untuk
mengtahui kekuatan tarik suatu bahan dalam pembebanan taril, garis gaya harus
berhimpit dengan garis sumbu bahan sehingga pembebanan terjadi beban tarik
lurus. Tetapi jika gaya tarik sudut berhimpit maka yang terjadi adalah gaya lentur.
(Martawirya,2002).
MULAI
MATERIAL
PENGUMPULAN
DATA
HASIL
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
SELESAI
III.2 Penjelasan Flowchart
HASIL PRAKTIKUM
IV.I Besi Hollow
a. Uji Tarik
Benda
Uji T S So Lo Fy Fm YS TS %EL
Standar
Keterangan :
c. Uji Impact
a. Uji Tarik
Grafik IV.1 Grafik hasil uji tarik Blockboard
b. Uji Bending
Grafik IV.2 Grafik hasil uji bending pada Blockboard
IV.3 Triplek
a. Uji Tarik
Grafik IV.4 Grafik hasil uji tarik pada triplek
b. Uji Bending
Grafik IV.5 Grafik hasil uji bending pada triplek
c. Uji Impact
Grafik IV.6 Grafik hasil uji impact pada triplek
BAB V
PEMBAHASAN
Pada besi hollow didapatkan sampel pada uji tarik yaitu pada benda uji besi
hollow berbentuk wire pada uji tarik dalam intensitas yang standar didapatkan
hasil yaitu 23.28% sedangkan pada uji dalam intensitas delta L yaitu sebesar 25%
dari bentukan awal.Dan pada benda besi hollow berbentuk plate dalam intensitas
standar didapatkan hasil yaitu 51.083% dari sedangkan pada uji intensitas delta L
yaitu sebesar 64% dari bentukan awal.
Pada proses uji bending hanya dilakukan satu kali percobaan yang hasilnya
lengkungnya mencapai 14.000 N.
Pada bagian uji impact material A diberikan luas penampang seesar 550 mm pada
suhu 32 derajat celcius diberikan energi impact sebesar 224 joule dan benda
mengalami patahan getas, pada material B diberikan luas penampang 550 mm dan
suhu sebesar 0 derajat celcius diberikan energi impact sebesar 197 joule benda
menglami patahan getas. Pada material C diberikan luas penampang sebesar 550
mm dan diberikan suhu sebesar 850 derajat celcius energi impact yang diberikan
sebesar 139 joule hasil yang didapatkan yaitu patahan ulet.
Dari hasil penelitian ini nilai kuat tarik yang diperoleh pada papan tip blok yang
mempergunakan perekat polivinil alkohol adalah 620,579 N/m pada komposisi
sampel (100:95:5) sampai dengan 935,236 N/m pada komposisi (pada komposisi
sampel (100:90:10), kemudian nilai kuat tarik yang menurun pada variasi
komposisi (100:85:15) 799,474 N/m hingga komposisi (100:75:25) 525,273 N/m.
Hal ini disebabkan kemampuan bahan pada pengujian kuat tarik tidak terlalu
bagus dikarenakan kemampuan perekat polivinil alkohol yang tidak mengikat
potongan kayu meranti.
Pengujiaan kuat tekan ini mengacu pada ASTM D-1037-99, hasil pengujian yang
telah dilakukan pada sampel uji memperlihatkan bahwa persentase yang paling
tertinggi nilai kuat tekannya pada papan tip blok yang mempergunakan Polivinil
Alkohol pada persentase 75 % yaitu 18,10 N/m. Hasil pengujian kuat tekan dapat
digambarkan pada grafik berikut ini :
Grafik hubungan kuat impact dengan variasi komposisi sampel dari grafik
hubungan antara kekuatan impact dengan sampel pada persentase 95 % nilai
impaknya terendah yaitu 13870 J/cm, pada persentase 90 % mengalami penurunan
menjadi 13470 J/m dan pada persentase 85 % mengalami peningkatan menjadi
16000 J/m dan terus mengalami peningkatan hingga pada persentase 75 % terjadi
33000 J/m.
Dari hasil penelitian ini nilai kuat tarik yang diperoleh pada papan tripleks yang
mempergunakan perekat polivinil alkohol adalah 620,579 N/m pada komposisi
sampel (100:95:5) sampai dengan 935,236 N/m pada komposisi (pada komposisi
sampel (100:90:10), kemudian nilai kuat tarik yang menurun pada variasi
komposisi (100:85:15) 799,474 N/m hingga komposisi (100:75:25) 525,273 N/m.
Hal ini disebabkan kemampuan bahan pada pengujian kuat tarik tidak terlalu
bagus dikarenakan kemampuan perekat polivinil alkohol yang tidak mengikat
potongan kayu meranti.
Pengujiaan kuat tekan ini mengacu pada ASTM D-1037-99, hasil pengujian yang
telah dilakukan pada sampel uji memperlihatkan bahwa persentase yang paling
tertinggi nilai kuat tekannya pada papan tip blok yang mempergunakan Polivinil
Alkohol pada persentase 75 % yaitu 19,10 N/m. Hasil pengujian kuat tekan dapat
digambarkan pada grafik berikut ini :
Grafik Hubungan Kuat Impak dengan Variasi Komposisi Sampel Dari grafik
hubungan antara kekuatan impak dengan sampel pada persentase 95 % nilai
impaknya terendah yaitu 14670 J/cm, pada persentase 90 % mengalami penurunan
menjadi 15470 J/m dan pada persentase 85 % mengalami peningkatan menjadi
26000 J/m dan terus mengalami peningkatan hingga pada persentase 75 % terjadi
36000 J/m.
Dari hasil penelitian ini nilai kuat Tarik yang diperoleh pada papan tip blok yang
mempergunakan perekat polivinil alkohol adalah 620,579 N/m pada komposisi
sampel (100:95:5) sampai dengan935,236 N/m pada komposisi (pada komposisi
sampel (100:90:10), kemudian nilai kuat tarikyang menurun pada variasi
komposisi (100:85:15) 799,474 N/m hingga komposisi ( 100: 75: 25) 525, 273
N/m. Hal ini disebabkan kemampuan bahan pada pengujian kuat tarik tidak terlalu
bagus dikarenakan kemampuan perekat polinivil alcohol yang tidak mengikat
potongan kayu merah.
BAB VI
Pada praktikum ini dapat kami simpulkan bahwa praktikum material teknik
adalah material yang paling sering digunakan dikehidupan sehari-hari, contohnya
seperti Besi Hollow, Triplek dan Papan blok. Dalam praktikum ini material-
material yang digunakan sudah melewati uji kelayakan pakai agar sesuai untuk
digunakan banyak orang dan bisa dirancang menjadi sebuah produk yang
memiliki nilai ergonomis.
V.2 Saran
Saran kami untuk praktikum kali ini diharapkan lebih mempelajari dan
memahami materi yang akan dipraktikan agar praktikum dapat berjalan sesuai
dengan tujuan praktikum, dan juga dapat diharapkan tetap semangat pada teman-
teman untuk praktikum-praktikum selanjutnya.
Daftar Pustaka
Esterling. Kelly, “Tomorrows Materials” , The Institute of Metal, London, 1988