Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Knalpot adalah alat peredam kebisingan pada kendaraan, apakah itu mobil, sepeda
motor, dan lain sebagainya. Untuk tujuan tersebut maka knalpot dirancang
sedemikian rupa agar suara yang keluar tidak begitu keras dalam artian mampu
menyerap bising yang dihasilkan oleh motor bakar penggerak.
Knalpot sepeda motor Creampie Racing Jogja menggunakan material metal,
namun penyerapan kebisingan pada jenis ini rendah. Suara kebisingan pada
knalpot yang bersumber dari kecepatan gas buang yang masuk kedalam tabung
knalpot melalui pipa penyalur, selalu berubah – ubah sesuai dengan tingkat variasi
putaran mesin. Kecepatan gas yang berubah – ubah tersebut menerpa bagian dalam
knalpot dan dinding knalpot. Fenomena ini sering disebut dengan istilah noise
generation mechanism untuk airborne.
Maka dari itu pada penelitian ini, saya ingin meneliti daya serap bising knalpot
material komposit BKS. Diharapkan material ini mampu menyerap kebisingan
diatas kemampuan material pada knalpot dengan material metal tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Salah satu karakteristik utama yang diperlukan dari sebuah knalpot adalah dapat
meredam kebisingan mesin. Berdasarkan latar belakang tersebut akan dilakukan
penelitian tentang bagaimana pengaruh desain knalpot yang terbuat dari komposit
dan metal (standart).

1.3 Tujuan Penelitian

Melakukan studi eksperimental karakteristik kebisingan pada knalpot creampie.

1
1. Menganalisis

2. Knalpotyangakandiujipadapenelitianinimerupakanknalpotkomposit yang

dibuat dengan menggunakan serat batang kelapa sawit,dengan desain dan

volume rongga saringan yang sama dengan knalpotstandartsatriaFU150.

3. Data diambil dari tes pengujian eksperimental kebisingan pada

knalpotstandartsatria FU150danknalpotkompositseratbatangkelapasawit.

1.4 SistematikaPenulisan

Sistematikapenulisaninidisajikandalamtulisanyangterdiridari5bab.

BABImerupakanpendahuluan.

Bab ini memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai tugas

akhiryangmeliputipembahasanlatarbelakang,perumusanmasalah,tujuanpenulisan,

dan sistematikapenulisan.

BABIIadalahtinjauanpustaka.

Dimana bab ini berisikan landasan teori dan studi literatur yang berkaitandengan

pokok permasalahanserta metode pendekatan yang

digunakanuntukmenganalisapersoalan.

2
BABIIImerupakanmetodepenelitian.

Babiniberisikanmetodedaripengerjaanmeliputilangkah–

langkahpengolahandananalisadata.

BABIVadalahhasildanpembahasan.

Babiniberisikantentanghasilpengujianeksperimentaldanpembahasandarihasil

pengujian.

BABVmerupakankesimpulandansaran.

Babiniberisikanjawabandaritujuanpenelitian.

3
BAB

IITINJAUANPUSTAKA

2.1 Komposit

Kompositadalahpenggabungandaribahanyangdipilihberdasarkankombinasi sifat

fisik masing – masing material penyusun untuik menghasilkanmaterial baru dengan sifat

baru dan unik dibandingkan dengan sifat material dasarsebelum dicampur dan terjadi

ikatan permukaan antara masing – masing materialpenyusun.

Material komposit terdiri dari dua bagian utama yaitu matriks dan

penguat(reinforcement). Padadesain strukturdilakukanpemilihan matriks danpenguathal

ini dilakukan untuk memastikan kemampuan material sesuai produkyangdihasilkan.

Matriks,umumnyalebihductileumumnyamempunyaikekuatandanrigiditas yang

lebih rendah. Secara garis besar ada 3 macam komposit

berdasarkanpenguatyangdigunakan,yaitu :

1. FibrousComposite(KompositSerat).Merupakanjeniskomposityanghanya terdiri

dari satu lapisan laminat atau satu lapisan yang menggunakanpenguat berupa

serat / fiber. Fiber yang digunakan bisa berupa glass fibers,carbon fibers, aramid

fibers (poly aramide), dan sebagainya. Fiber ini bisadisusun secara acak maupun

dengan orientasi tertentu bahkan bisa jugadalambentukyanglebihkompleks seperti

anyaman.

2. LaminatedComposite(KompositLaminat).Merupakanjeniskomposityang terdiri

dari dua lapis atau lebihyang digabung menjadi satu dansetiaplapisnyamemiliki

karakteristiksifat sendiri.

4
3. ParticulateComposite(KompositPartikel).Merupakankomposityangmenggunakan

seratsebagaipenguatnyadanterdistribusisecarameratadalammatriksnya.

2.2 Knalpot

Knalpotmerupakanalatuntukmereduksikebisinganpadakendaraan.Knalpot yang

dipasang pada kendaraan mempunyai banyak macam dan jenis sertaukuran. Masing –

masing pabrik knalpot merancang sedemikian rupa bentuk

danmodelnya,sehinggasesuaidenganjeniskendaraandantipekendaraanyangdipesan oleh

pabrik pemesanannya. Tinggi dan rendahnya tingkat kebisingan padaknalpotakan

tergantungbeberapafaktor, antaralain :

a. Volumeknalpot

b. Bentukdankonstruksiknalpot

c. Panjangsalurankeluarantaramesin keknalpot

d. Bahanyangdigunakanknalpot

2.3 KnalpotKomposit

Komposit adalah material yang dibentuk dari dua atau lebih material

dasar,yangmempunyaisifatberbedadarimaterialpembentuknya.Sifatdankarakteristikkompo

sitakanberbedasatudenganyanglain,haliniakantergantung pada bahan yang dipakai pada

komposit itu sendiri. Knalpot

komposityangakandibuatdariseratbatangkelapasawitdenganpengikatresindarithermoset.

Dengan bahan tersebut diharapkan knalpot mampu menurunkan

tingkatkebisingandantahanterhadappanassertadapatdipakai.Metodepengerjaanpembuatank

nalpottersebut,yaknidenganmenggunakansistempencetakan(casting).Sebagaimanapenjela

sandiatas,bahwaknalpotkompositsaluran

5
tunggal yang dibuat dari bahan komposit, yakni hanya pada tabung luarnya

saja(slancer),sedangkanisidalamnyasepertisekatterbuatdarialuminiumdanmagnesium

(AlMg) dan pipa masuk, pipa keluar, dibuat dari logam

sebagaimanaknalpotstandart.Bahankomposityangumumnyamempunyaikoefisienpenyerap

an yang besar bila dibanding dengan logam, tnentunya mampu menyeraptingkat tekanan

yang besar, sehingga knalpot tersebut dapat menurunkan

tingkatkebisisnganyangbegitubesarpula.

2.4 MetodeCasting

Die casting adalah cetakan tetap yang terdiri dari beberapa bagian/belahanyang

bahannya terbuat dari baja/besi (Hot Working Steel). sifat dari material diecasting yang

perlu diperhatikan adalah koefisien muai panas (Thermal ExpentionCoefficient),

konduktivitas panas (thermal conductivity), mampu tarik panas

(hotyieldstrength),ketahananterhadapprosestempering(temperresistant),dankeuletan(ductil

ity).

Penerapanmetodediecastingsangatcocokpadapembuatanbendaberdinding tipis.

Berukuran presisi dan benda dengan kwalitas permukaan yangbaik. Keuntungan lain dari

metode ini dari teknis dan ekonomis tidak hanya karnadaya manufaktur yang tinggi, tapi

juga waktu yang sangat singkat antara bahanbaku dangproduk.

Metode die casting atau yang sering juga disebut permanent die

castingmenggunakan cetakan setangkup yang terbuat dari logam (baja atau besi

tuang).Cetakan ini untuk selanjutnya disebut dies. Berdasarkan cara pengisian

pemberiantekananpadametodeiniuntukmembuatproduk,metodeinijugadapat

6
digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu Gravity Die Casting dan Pressure

DieCasting.Selain itu didapatpulavariasi lain darikeduametodedasrtersebut.

2.5 GelombangdanBunyi

2.5.1 Gelombang

Gelombangadalahgetaranyangmerambat.Bentukidealdarisuatugelombang akan

mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik,

danmungkinradiasigravitasional,yangbisaberjalanlewatruanghampaudara,gelombangjugat

erdapatpadamedium(yangkarenaperubahanbentukdapatmenghasilkan gaya pegas) dimana

mereka dapat berjalan dan dapat memindahkanenergi dari satu tempat ketempat yang lain

tanpa mengakibatkan partikel

mediumberpindahsecarapermanen;yaitutidakadaperpindahansecaramassal.

Satu gelombang terdiri dari satu lembah dan satu bukit (untuk

gelombangtransversal)atausaturenggangandansaturapatan(untunggelombanglongitudinal).

Besaran-

besaranuntungmendiskripsikangelombangantaralain.Panjanggelombang(λ)adalahjarakant

araduapuncakyangberurutan.Frekuensi

(f)adalahbanyakgelombangyangmelewatisuatutitiksetiapsatuanwaktu.

Periode (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang melewati suatu

titik.Amplitudo(A)adalahsimpanganmaksimumdarititikseimbang.Kecepatangelombang(v)

adalahkecepatandimanapuncakgelombang(bagianlaindarigelombang)bergerak.

Kecepatangelombangharusdibedakandarikecepatanpartikelpadamedium itu

sendiri. Pada waktu merambat gelombang membawa energi dari satutempat ketempat

lain. Saat gelombang merambat melewati medium maka

energidipindahkansebagaienergigetaranantarapartikeldalammediumtersebut.

7
2.5.2 Jenis-JenisGelombang

Jenis-jenis gelombang dikelompokkan berdasarkan arah getar, amplitudodan

fasenya, medium perantara dan frekuensi yang dipancarkannya.

Berdasarkanarahdangetarnyagelombangdikelompokkanmenjadi :

a. GelombangTransversal

Gelombangtransversaladalahgelombangyangarahrambatannyategaklurusdeng

anarahgetarannya.Sebuahgerakangelombang,dimana vartikel-

vartikelmediumberisolasidisekitarposisirata-

ratamerekadisudutkankearahrambatgelombang,disebutgelombangtransversal.

Dalamgelombangtransversal,mediamemilikivartikelyangbergetardalamarahte

gaklurusterhadaparahperambatangelombang. Berikutnya akan terbentuk

puncak dan lembah.

Polarisasigelombangtransversaladalahmungkin.Gelombanginidapatmerambat

melalui benda padat dan cairan tetapi tidak melalui gas,karena gas tidak

memiliki sifat elastis. Contoh gelombang ini

adalahgetarandalamtali,riakdipermukaanairdangelombangelektromagnetik.Da

pat dilihat padagambar2.1.

Gambar2.1GelombangTransversal

8
b. GelombangLongitudinal

Gelombanglongitudinaladalahosilasiataugetaranyangbergerak

dalam mediasecaraparalelatausejajarkearahgerakan.Ketikasatu

partikel getaran terganggu, melewatkan gangguan ke partikel

berikutnya,sertamengangkutenergigelombang.Ketikaenergisedang

diangkut,mediumpartikelbisabergeserdengangerakankiridan

kanan.Misalnya,jikagelombanglongitudinalbergerakkeTimur

melaluimedia,gangguanakanbergetarsecaraparalelpadaarahkiri

kekananbergantianbukangerakannaikturunsebuahgelombang

transversal.

Gelombanglongitudinaldapatdipecahmenjadiduakategori,yaitu

non-elektromagnetikdanelektromagnetik.Perbedaanutamaantara

keduanya adalah bahwa gelombang elektromagnetik dapat

memancarkanenergimelaluiruanghampa,sementaragelombangnon-

elektromagnetiktidakbisa.Gelombangnon-elektromagnetikantara

lainadalahtekanandangelombangsuara.Gelombangplasmayang

dianggapsebagaigelombanglongitudinalelektromagnetik.Dapatdi

lihatpadagambar2.2.

Gambar2.2GelombangLongitudinal

9
2.5.3 Bunyi

Bunyisecaraharafiahdapatdiartikansebagaisuatuyangkitadengar,bunyi merupakan

hasil getaran dari partikel-partikel yang berada di udara danenergiyang terkandung dalam

bunyi dapat meningkat secara cepat dan dapatmenempuhjarakyangsangat jauh.

Defenisi sejenis juga di kemukakan oleh Bruel dan Kjaer (1986) yangmenyatakan

bahwa bunyi diidentikkan sebagai pergerakan gelombang udara yangterjadi bila sumber

bunyi mengubah partikel terdekat dari posisi diam menjadipartikelyangbergerak.

Secaralebihmendetail,Doelle(1972)menyatakanbahwabunyimempunyaiduadefeni

si,yaitu;

1. Secara fisis, bunyi adalah penyampaian tekanan, pergeseran partikel

dalammediumelastissepertiudara.Defenisiinidikenalsebagaibunyiobjektif.

2. Secarafisiologis,bunyiadalahsensasipendengaranyangdisebabkanpenyimpanganfi

sisyangdigunakanpadabagianatas.Halinidisebutsebagaibunyi subjektif.

Secara singkat, bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal

yangmerambatsecaraperapatandanperengganganterbentukolehpartikelzatperantarasertaditi

mbulkanolehsumberbunyiyangmengalamigetaran.Rambatan gelombang bunyi disebabkan

oleh lapisan perapatan dan perengganganpartikel-partikel udara yang bergerak keluar,

yaitu karna penyimpangan tekanan.Hal serupa juga terjadi pada penyebaran gelombang

air pada permukaan suatukolomdari titik dimanabatu dijatuhkan.

1
2.5.4 Sifat-SifatBunyi

Bunyimempunyaibeberapasifat,sepertifrekuensibunyi,keceapatanperambatan,panj

anggelombang,intensitas dankecepatan partikel.

a. Frekuensi

Frekuensimerupakangejalafisisobjektifyangdapatdiukurolehinstrumen-

instrumenakustik.Frekuensiadalahukuranjumlahputaranulangperperistiwadalamse

langwaktuyangdiberikan.Untukmemperhitungkanfrekuensi,seorangmenetapkanja

rakwaktu,menghitung jumlah peristiwa. Hasil perhitunganini menyatakan

dalamsatuan Hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf

Hertzyangmenemukan fenomenaini pertamakali.

Frekuensiyangdapatdidengarolehmanusiaberkisar20sampai20.000Hzdanjangkaua

nfrekuensiinidapatmengalamipenurunanpadabatasatasrentangfrekuensisejalanpad

abertambahnyaumurmanusia.Jangkauan frekuensi audio manusia akan berbeda

jika umur manusia jugaberbeda.Besarnyafrekuensi ditentukandengan rumus:

f=....................(1)

Dimana:f= Frekuensi(Hz)

T=Waktu (detik)

Periode adalah banyaknya waktu perbanyaknya getaran, sehingga

periodeberbandingterbalik dengan frekuensi.

1
T=.................(2)

Dimana:f= Frekuensi(Hz)

T=Waktu (detik)

b. KecepatanPerambatan

Bunyibergerakpadakecepatanberbeda-bedadisetiapmediayangdilaluinya. Pada

media gas, udara, cepat rambat bunyi tergantung padakerapatan,suhu dan

tekanan.

c=...........................(3)

atau dalam bentuk sederhana dapat ditulis;c =

20,05√ ............. (4)

Dimana:c =cepatrambatgelombang(m/s)

Γ = rasio panas spesifik (untuk udara = 1,41)Pa

=tekananatmosfer(pascal)

ρ = kerapatan (Kg/m3)T

=suhu (K)

Pada media padat bergantung pada modulus elastisitas atau angka yangdigunakan

untuk mengukur objek bahan yang mengalami deformasi elastisketika gaya

diterapkan pada benda itu dan kerapatan, sehingga pada

mediacairbergantungpadamodulusbulkdankerapatanyangmenjelaskanelastisitasvo

lumetricataukecenderungansuatubendauntukberubahbentukkesegalaharahketikadi

beriteganganseragamkesegala arah.

1
c. PanjangGelombang

Panjang gelombang adalah jarak diantara unit berulang dari gelombang,yang

diukur dari satu titik pada gelombang ke titikyang sesuai di unityangberikutnya.

Dapat dilihat padagambar2.3.

Gambar2.3PanjangGelombang

Panjang gelombang sama dengan kecepatan jenis gelombang dibagi

olehfrekuensi gelombang. Ketika berhadapan dengan radiasi

elektromagnetikdalam ruang hampa, kecepatan ini adalah kecepatan cahaya c,

untuk sinyalgelombang di udara, ini merupakan cepat rambat bunyi. Dapat di

tulissebagaiberikut:

λ=..................(5)

Dimana:λ =panjanggelombangbunyic

=cepatrambatbunyi(m/s)f

=frekuensi (Hz)

d. IntensitasBunyi

Intensitasberasaldaribahasa latinyaituintentionyang berartiukurankekuatan,

keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Pengertian

intensitasbunyiyaituenergibunyiyangtiapdetik(dayabunyi)yangmenembus

1
bidangsetiapsatuanluaspermukaansecarategaklurus.Dapatditulissebagaiberikut :

I=......................(6)

Dimana:I = intensitas gelombang (W/m2)W

=dayaakustik (Watt)

A =luas area(m2)

e. KecepatanPartikel

Radiasi bunyi yang dihasilkan suatu sumber bunyi akan mengelilingi

udarasekitarnya. Radiasi bunyi ini akan mendorong partikel udara yang

dekatdenganpermukaanluarsumberbunyi.Haliniakanmenyebabkanpergerakan

partikel – partikel di sekitar radiasi bunyi yang disebut dengankecepatanpartikel.

` V= .............(7)

Dimana:V =kecepatanpartikel(m/detik)

p =tekanan(Pa)

ρ =kecepatanrambat gelombang(m/detik)

2.6 SifatAkustik

Kata akustik berasal dari bahasa Yunani yaitu akoustikos, yang artinyasegala

sesuatu yang bersangkutan dengan pendengaran pada suatu kondisi ruangyang dapat

mempengaruhi mutu bunyi. Terdefenisi sebagai bentukdan bahandalam suatu ruang yang

terkait dengan perubahan bunyi atau suara yang terjadi.Akustik sendiri berarti gejala

perubahan suara karena sifat pantul benda.

Akustikruangsangatberpengaruhdalamreproduksisuara,misalnyadalamgedungrapat

1
akansangatmempengaruhiartikulasidankejelasanpembicara.Fenomenaabsorpsisuaraolehsu

atupermukaanbahan ditunjukkanpadagambar2.4.

Gambar 2.4 Fenomena absorpsi suara oleh suatu permukaan

bahanFenomenayangterjadiakibatadanyaberkassuarayangbertemuatau

menumbukbidangpermukaanbahan,makasuaratersebutakandipantulkan(reflectged),

diserap (absorp), dan diteruskan (transmitted) atau

ditransmisikanolehbahantersebut.Mediumgelombangbunyidapatberupazatpadat,cair,ataup

un gas. Frekuensi gelombang bunyi dapat diterima manusia berkisar antara20 Hz sampai

dengan 20 KHz, ataupun dinamakan sebagai jangkauan yang

dapatdidengar(audiblerange).

2.6.1 KoefisienAbsorpsi

MenurutJailanietal.(2004)penyerapansuara(soundabsorption)merupakan

perubahan energi dari energi suara menjadi energy panas atau kalor.Kualitas daribahan

peredam suara ditunjukkan denganharga αmaka

semakinbaikpenyerapanbahanterhadapbunyi,semakinbesarαmakasemakinbaikdigunakan

sebagai peredam suara. Nilai α berkisar dari 0 sampai 1. Jika α bernilai0, artinya tidak ada

bunyi yang diserap sedangkan jika α bernilai 1, artinya 100 %bunyi yang dating diserap

oleh bahan. Besarnya energi suara yang

dipantulkan,diserap,atauditeruskanbergantungpadajenisdansifatdaribahanataumaterial

1
tersebut. Pada umumnya bahan yang berpori (porous material) akan menyerapenergi

suara yang lebih besar dibandingkan dengan jenis bahan lainnya. Adanyapori–

porimenyebabkangelombangsuaradapatmasukkedalammaterialtersebut.Energisuarayangdi

serapolehbahanakandikonversikanmenjadibentukenergi lainnya, padaumumnyadi

ubahkeenergi kalor.

Perbandingan antara energi suara yang diserap oleh suatu bahan denganenergi

suara yang datang pada permukaan bahn tersebut didefenisikan sebagaikoefisienpenyerap

suaraataukoefisienabsorpsi (α).

α=.............................................(8)

Terdapatduametodeuntukmengukurkoefisienabsorpsisuara,yaitudengan tabung

impedansi (impedance tube) dengan menggunakan metode tabungimpedansi yang relatif

lebih cepat dibanding metode lain yang ditawarkan,

makapermasalahanberikutnyaadalahbagaimanaakuisisidatayangdidapatdaripercobaan

dengan perangkat komputer yang dapat mengukur koefisien

absorpsisuaranormal.Pengukurandenganruangdengung(reverberationroom)yangdapat

mengukur koefisien absorpsi suara merupakan perangkat yang digunakanpada sinyal

audio untuk menciptakan atau mensimulasikan sebuah dimensi

ruangdengung.Tabel2.1berikutmerupakannilaikoefisienabsorpsidaribeberapamaterial.

1
Frekuensi(
Material Hz)

125 250 500 1000 2000 4000


Gypsumboard(13mm) 0.29 0.1 0.05 0.04 0.07 0.09
Kayu 0.15 0.11 0.10 0.07 0.06 0.07
Gelas 0.18 0.06 0.04 0.03 0.02 0.02
Tegelgeocoustic(81mm) 0.13 0.74 2.35 2.53 2.03 1.73
Betonyangdituang 0.01 0.01 0.02 0.02 0.02 0.03
Batatidakdihaluskan 0.03 0.03 0.03 0.04 0.05 0.04
Steeldeck(150mm) 0.58 0.64 0.71 0.63 0.47 0.4

Tabel2.1Koefisienpenyerapanbunyiberdasarkanbeberapamaterial

Sumber:Doell, LeslieL,1993

Adabeberapafaktoryangmempengaruhinilaiserap.Faktor–

faktoryangmempengaruhipenyerapan bunyi padamaterialadalah :

1. Ukuranserat

Koizumi et al. (2002) melaporkan bahwa meningkatnya koefisien serapbunyi

diikutu dengan menurunnya diameter serat. Ini disebabkan ukuranserat yang kecil

akan lebih mudah berpropagasi dibandingkan dengan seratyanglebih

besarpadagelombangsuara.

2. Resistansialiranudara

Salahsatukualitasyangsangatpentingyangdapatmempengaruhikarakteristik dari

material berserat adalah spesifik resistensi aliran

udaraperunittebalmaterial.Karakteristikimpedansidanpropagasikonstanyangmeng

gambarkan sifat akustik material berpori.

3. Porositas

Jumlah, ukuran, dan tipe rongga pori adalah faktor yang penting

ketikamempelajarimekanismepenyerapansuarapadamaterialberpori.Untuk

1
memungkinkandisipasiudaradengangesekan,gelombangsuaraharusdimasukkan ke

material dengan rongga (berpori). Ini berarti harus ada poriyang cukup pada

permukaan material untuk dilewati oleh gelombang suaradan diredam. Porositas

pada material berporos didefenisikan sebagai rasiovolumeberpori

didalammaterial kepadajumlah total volume.

4. Ketebalan

Beberapa studi yang berhubungan dengan penyerapan bunyi pada materialberpori

menghasilkan kesimpulan bahwa absorb suara frekuensi rendahmemiliki

hubungan langsung dengan ketebalan. Sebuah studi oleh Ibrahimet al. (1978)

menunjukkan meningkatkan ketebalan material. Namun,

padafrekuensitinggiketebalanmaterialtidakterlaluberpengaruhpadapenyerapanbun

yi.

5. Densitas material sering dianggap menjadi faktor yang penting yang

yangmengaturperilakuabsorbsuarapadamaterial.

6. PermukaanImpedansi

Nilaipermukaanimpedansiyangsemakintinggiakanmenyebabkanmeningkatnyaju

mlahrefleksibunyipadapermukaansehinggakemampuanserap berkurang.

2.6.2 SoundTransmission Loss

SoundTransmissionLossadalahkemampuansuatubahanuntukmereduksi suara.

Nilainya biasa disebut dengan decibel (dB). Semakin tinggi nilaisound transmission loss

(TL), semakin bagus bahan tersebut dalam mereduksisuara (Bpanelcom 2009). Sound

transmission loss (STC) adalah kemampuan rata-

ratatransmissionlosssuatubahandalammereduksisuaradariberbagaifrekuensi.

1
Semakin tinggi nilai STC, semakin bagus bahan tersebut dalam mereduksi

suara(Bpnelcomn 2009). Nilai STC ditetapkan berdasarkan baku mutu ASTM E

413tentangClassificationforRatingSoundInsulationyangdikeluarkanolehAmericanSocietyf

or Testing and Materials(ASTM)

2.7 MaterialAkustik

Material akustik adalah material teknik yang fungsi utamanya adalah

untukmenyerap suara/bising. Material akustik adalah suatu bahan yang dapat

menyerapenergi suara yang datang dari sumber suara. Pada dasarnya semua bahan

dapatmenyerap energi suara, namun besarnya energi yang diserap berbeda-beda

untuktiapbahan.Energisuaratersebutdikonversimenjadienergipanas,Yangmerupakan hasil

dari friksi dan resistansi dari berbagai material untuk bergerakdan berdeformasi. Sama

halnya dengan besar energi suara yang sangat kecil

biladilihatdalamsatuanWatt,energipanasyangdihasilkanjugasangatkecilsehingga

makrokopis tidak akan terlalu terasa perubahan temperatur pada bahantersebut.

Peredam suara merupakan suatu hal penting didalam desain akustik

dandapatdiklasifikasikan menjadi 4 bagian :

1. Material berpori (Porous Material) seperti bahan akustik yang

umumdigunakan yaitu mineral wool, plester akustik, sama seperti karpet

danbahan gorden, yang dikarakteristikkan dengan cara membuat

rajutanyangsalingmengaitsehinggamembentukporiyangberpola.Padasaluranda

nronggayangsempitdansalingmerekatinilahterjadiperubahanenergi,darienergis

uaramenjadivibrasi,kaloratauperubahanmomentum.Dayapenyerapanataupered

amandarisuatu

1
jenis material adalah fungsi dari frekuensi. Penyerapan relatif

rendahpadafrekuensirendahdanmeningkatterhadapketebalanmaterial.Absorpsi

vitasfrekuensirendahdapatditingkatkandengancaramelapisi material sehingga

menambah ketebalannya. Mengecat

plasterdantile,secaravarialakanmenghasilkanefektifitasreduksiyangcukupbesa

r.

2. MembranPenyerapan(panelabsorber)lembarbahansolid(tidakporus) yang

dipasang dengan lapisan udara dibagian belakangnya (airspace backing).

Bergetarnya panil ketika menerima energi suara

sertatransferenergigetarantersebutkelapisanudaramenyebabkanterjadinyaefek

penyerapansuara.Samahalnyasepertimaterialberpori, yang berfungsi sebagai

peredam suara, yaitu merubah energisuara menjadi energi vibrasi dan kalor.

Penambahan porous absorverpada bagian ruang kosong antara ruang panil

dan dinding akan lebihjauhmeningkatkanefisiensi daripenyerapanfrekuensi

rendah.

3. RonggaPenyerap(cavityfesonator)ronggaudaradenganvolumetertentu dapat

dirancang berdasarkan efek resonator Helmholzt. Efekosilasi udara pada

bagian leher (neck) yang terhubung dengan volumeudara dalam rongga ketika

menerima energi suara menghasilkan

efekpenyerapansuara,menyerapenergisuarapalingefisienpadapitafrekuensi

yang sempit di dekat sumber gaungnya. Peredam jenis

inibiasanyadalambentukelementunggal,sepertiblokbetonstandartdengan

rongga yang ditempatkan didalamnya: bentuk lain terdiri

daripanelyangberlubang-lubangdankisi-kisikayudenganselimut

2
absorbsidiantaranya.Selainmemberikannilaiestetikaarsitektursistem yang baru

saja dijelaskan (bentuk kedua) memberikan

absobsiyangbergunauntukrentangfrekuensiyanglebihlebardaripadakemungkin

an yang diberikan oleh elemen tunggal berongga (struktursandwich)

4. Penyerapan suara tiap benda diberikan oleh manusia, meja, kursi

danfurniture. Furnitur kayu termasuk di dalamnya adalah kursi dan

meja.Untuk kondisi dimana terdapat banyak orang dengan meja dan

kursi(seperti dapat kita temukan dalam ruang kelas dan ruang kuliah),

akanlebihcocokjikadigunakanperedamanolehmanusiasaja.Denganmenentukan

jumlahdandistribusiperedamjenisini,dapatdimungkinkanuntukmerancangkela

kuanwaktugaungterhadapfrekuensi untuk memperoleh hampir semua

lingkungan akustik yangdiinginkan. Hal ini juga dapat memungkinkan untuk

merancang

sebuahruangandimanakarakteristikgaungnyadapatdiubahdengancaramengges

erataumerubahposisipanildimanaposisipermukaaanberpengaruh terhadap sifat

peredaman yang berbeda. Selama waktugaung optimum bergantung terhadap

fungsi ruangan, dengan cara inidapatdimungkinkanuntukmerancang

sebuahruanganserbaguna(multipurpose rooms). Bagaimanapun cara seperti

ini akan lebih

efektifuntukmenekanbiayadanmemberikansolusiyangfleksibel,khususnyadida

lam ruanganyangbesar

2
Bahan yang mampu menyerap suara pada umumnya mempunyai

strukturberporiatauberserat.Bahan-bahanakustikyangtergolongsebagaibahanpenyerap

suara antara lain adalah glass wool, rock wool, soft board, carpet,

kainbusa,acoustictilesdan lain-lain.

2
BAB

IIIMETODEPENELITIAN

3.1 TempatdanWaktu

3.1.1 Tempat

PelaksanaanpenelitianinidilakukandilaboratoriumNoiseandVibrationResearch Center.

Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas SumateraUtara. Penelitian ini

dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur kebisingan denganmenguji knalpot standart

satria FU 150 dan knalpot komposit serat batang

kelapasawituntukmengetahuiperbandingankarakteristikkebisingandarikeduajenismaterialterse

but.

3.1.2 WaktuPenelitian

Kegiatan penelitian yang diusulkan ini telah dilaksanakan dalam waktu

limabulanatauselamaduapuluhminggu,sepertidiperlihatkandalamtabeldibawahini.

23
Tabel3.1Waktupenelitian

NO KEGIATANPENELITIAN
BULANKE

1 2 3 4 5

1 Membuatdanmengadakanseminar
proposalpenelitian
2 Mengadakandanpemasangan
perangkatkeraspenelitian
3 Melakukaneksperimen

4 Penyusunandraftlaporan

5 Mengadakanseminarhasil
penelitian
6 Pembuatanlaporandan
penggandaanhasilpenelitian

3.2 PembuatanKnalpotKomposit

3.2.1 AlatdanBahanPembuatan KnalpotKomposit

Dalampembuatanknalpotkomposit inidibutuhkanbahansebagaiberikut:

1. Seratbatangkelapasawit

Padapenelitianpembuatanknalpotkompositinidigunakanseratbatangkelapasawityangs

udahberusia±22tahun.Dapatdilihatpadagambar3.1.

24
Gambar3.1Seratbatangkelapasawit

2. Resin

Resin merupakan material poliner kondesat yang dibentuk berdasarkan reaksiantara

kelompok polyol, yang merupakan organic gabungan dengan alcoholmultiple atau

gugusan fungsi hidroksi, dan polycarboxylic yang

mengandungikatanganda.Resinadalahjenispolimerthermosetyangmemilikirantaikarbo

n yangpanjang. Matriks jenis ini memiliki sifat dapat mengeras

padasuhukamardenganpenambahankatalistanpapemberiantekananprosespembentukan

.Dapat dilihat pada gambar3.2.

Gambar3.2Resin

25
3. Katalis

Katalis merupakan materi kimia yang digunakan untuk mempercepat

reaksipolimerisasi struktur komposit pada kondisi suhu kamar dan tekanan

atmosfir.Pemberian katalis dapat berfungsi untuk mengatur pembentukan

pengerasanmaterial sehingga material yang sedang dicetak tidak terlalu lama

mengeras.Dapatdilihat padagambar3.3.

Gambar3.3Katalis

Adapuntambahan alatyangdibutuhkanuntukpembuatanknalpotkomposityaitu:

a. WaxMirrorGlaze

Waxinidigunakanuntukmempermudahpelepasanmaterialdaricetakan.Dapatdilihat

padagambar3.4

26
Gambar3.4WAXMirrorGlaze

b. CetakanKnalpotKomposit

Cetakan knalpot komposit ini terbuat dari besi coran yang telah mengalamiproses

pembubutan dan pengelasan. Cetakan ini digunakan untuk

mencetakknalpotkompositseratbatangkelapasawit.Dapatdilihatpadagambar3.5.

Gambar3.5Cetakan knalpotkomposit

27
c. Jangkasorong

Jangkasoronginidigunakanuntukmengukurknalpothasilcetakan.Dapat

dilihatpadagambar3.6

Gambar3.6Jangkasorong

d. Timbangan

Timbanganinidigunakanuntukmengukurberatdaribahanyangakan

digunakanuntukmembuatknalpotkomposit.Dapatdilihatpadagambar3.7.

Gambar3.7Timbangan digital

28
e. Ceretplastik

Digunakanuntuktempatpengadukandanpencampuranresindanseratbatang

kelapasawitsebelumdicetak.Dapatdilihatpada gambar3.8.

Gambar3.8Ceretplastik

f. MesinBor

MesinBordenganmermatamixerdigunakanuntukmengadukbahan-bahan

hinggamerata.Dapatdilihatpadagambar3.9.

Gambar3.9MesinBor

29
3.2.2 ProsedurProsesPembuatanKnalpotKomposit

MenurutAzom,compositcastingresinadalahprosespengecoranplasticdimanaresinsintet

ikcairdiisidalamcetakandandibiarkanmengeras.Secaratradisional proses ini digunakan untuk

produksi skala kecil seperti prototype

industrydanprodukkedokterangigi.Halinijugadapatdigunakanolehpenggemardanprodusen

untuk membuat mainan, model skala, model objek, patung-patung,

danprodukperhiasanskalakecil.Castingresinrelativesangatmudahdigunakan.

Pengembangan berbagai jenis komposit telah meningkatkan permintaan

untukpengecoran resin. Komposit ringan yang banyak digunakan antara lain pada

angkatanlaut,otomotif,dll.

Proses sederhana untuk pengecoran resin adalah pengecoran gravitasi. Dalamproses

ini, resin dituangkan kedalam cetakan dan dibiarkan mengalir oleh gravitasi.Bila resin

dicampur, gelembung udara dapat terjadi dalam cairan, ini dapat

dihapusdalamruangvakum.Pengecoraninijugadapatdilakukandalamruangvakumterutamaketik

amenggunakancetakanterbuka,untukmengekstrakgelembung.Halini juga dapat dilakukan

dalam panic tekanan untuk mengurangi ukuran gelembungudara ke titik dimana mereka tidak

terlihat. Akhirnya, tekanan dan gaya

sentrifugaldapatdigunakanuntukmendorongcairanresinsesuaidengancetakan.

30
Dalam pembuatan knalpot komposit ini diperlukan cetakan agar dapat di cor,proses

prosedur pencetakan knalpot komposit terbagi atas beberapa tahapan sebagaiberikut:

1. Langkah awal dalam proses pencetakan knalpot komposit ialah menyiapkanbahan-

bahanyangdiperlukandalam pencetakanknalpot

2. Langkah kedua ialah oleskan cetakan knalpot bagian dies dan

molddenganmenggunakanWAXmirror Glaze

(a) (b)

Gambar 3.10 (a) pengolesan bagian dies cetakan (b) pengolesan bagian

moldcetakan

31
3. Langkahketiga ialahtuangkanseratbatangkelapasawitdan resindengan

menggunakankomposisi85%resindan15%serat,dengantakaran1530gr

resindan870grserat.

(a) (b)

Gambar3.11(a)Prosespengukuranserat(b)Prosespengukuran resin

4. Langkahkeempatialahadukresindanseratdenganmenggunakanbor

bermatamixerhinggameratalalucampuradukannyadenganmenggunakan

katalis.

(a) (b)

Gambar3.12 (a)Pengadukan resindenganserat(b)Pencampurankatalis

32
5. Langkah kelima ialah penuangan adonan kedalam dies hingga merata

lalututupsegeradiesnyadenganmenggunakanmoldagaradonantidakmengembangkarena

panas.

(a) (b)

Gambar3.13Penuanganadonanpadadies(b)Penutupandiespadamold

3.3 PengujianKebisinganKnalpotStandartdanKnalpotKomposit

3.3.1 Alat

BahanyangdigunakandalampengujiankebisinganiniadalahknalpotstandartsatriaFU150

danknalpotkompositseratbatangkelapasawitdengankomposisi85%resindan15%serat

Adapun alat yang digunakan untuk pengujian kebisingan ini adalah sebagaiberikut:

33
1. SoundLevel Meter

Alatinimerupakanalatyangdigunakanuntukmengukurseberapabesar

suarabisingmempengaruhipekerjadalammelaksanakantugasnya.Fungsi

alatiniuntukmengukurintensitaskebisinganantara30-130dBdandari

frekuensi20-20.000Hz.

Gambar3.14SoundLevelMeter

2. Speedometer

Alatinimerupakanalatyangdigunakanuntukmengukurkecepatan

khususnyakendaraandaratdalam satuanjarakdanwaktu,yangmerupakan

perlengkapanstandartsetiapkendaraan yangberoperasidijalan.

Gambar3.15Speedometer
34
3. Alatukurlinier

Alat ukur linier digunakan untuk mengukur jarak sound level meter ke

alatyangakankitauji.

Gambar3.16Alatukurlinier

4. Tripot

Tripot ini berfungsi untuk membantu saat pengambilan data kebisingan,dengan

adanya alat ini saat pengambilan data kebisingan dapat

dilakukandenganlebihbaikdanlebihakurat.

Gambar3.17Tripot

35
5. KunciPas

Kuncipasinidigunakanuntukmenutupdanmembukabautpadacetakanknalpotkompo

sit.

Gambar3.18KunciPas

3.3.2 Bahan

1. KnalpotStandarSatriaFU 150

Knalpotinidigunakanuntukmenjadisumberperbandingankebisingan.

Knalpotberbentuksilinderdengandimensisebagaiberikut:Panjang(l

): 370 mm

Diameter luar (d1) : 84

mmDiameterdalam(d2):80 mm

Gambar3.19KnalpotstandartsatriaFU150

36
2. KnalpotKompositSeratBatangKelapaSawit

Knalpotkompositdigunakanuntukmencaritahutingkatkebisinganyangterjadipadakomposisi 85%

resin dan 15% serat. Knalpot ini berbentuk silinder dengan dimensisebagaiberikut :

Panjang (l) : 390 mmDiameter

luar (d1) : 100

mmDiameterdalam(d2):80 mm

Gambar3.20Knalpotkomposit

3.3.3 ProsedurPengukuranKebisinganPadaKnalpot

Langkah-langkahdalampengukurankebisinganpadaknalpotstandarmaupunknalpot

komposit sebagaiberikut.

1. SiapkanknalpotstandartsatriaFU150.

2. Pasangsoundlevelmeterketripoddanoperasikansoundlevelmeterdenganaturanbatas

kebisingan60-120dB.

3. Ukurjarakantarasoundlevelmeterkeujungsilencermenggunakanalatukurlinier(meteran)

denganjarak1meter

4. Arahkanmicrophoneyangadapadasoundlevelmeter kearahujungsilencer.

37
5. Hidupkanmotor.

6. PadasumbuXlakukanpengambilandatadengan:

 kecepatan10km/jamdengantransmisigigi1

 kecepatan30km/jamdengantransmisigigi2

 kecepatan50km/jamdengantransmisigigi3

 kecepatan70km/jamdengantransmisigigi4

 kecepatan90km/

jamdengantransmisigigi5Lakukanhalyangsamapadasumb

uYdanZ.

7. Ulangilangkah3sampailangkah6untukpengambilandatadenganmenggunakanknalpot

komposit.

8. Lihathasilkebisinganyangterterapadasoundlevelmeter

danolahdatakeduanyadenganmenggunakanMicrosoftexcel.

3.4 VariabelYangDiamati

Sesuai dengan maksud eksperimen, variabel ini menjadi fokus

perhatianyangperludikondisikanuntukpengolahandatagunamendapatkanhasilyangmendeka

ti sempurna. Adapun variabel yang diamati dalam studi eksperimental iniadalahsebagai

berikut :

1. JaraksoundlevelmeterBruel&Kjaertype2238 fulfilske silencer.

2. Frekuensidariinverter

3. NoisepadasilencerdengansumbuX,YdanZ.

38
3.5 PelaksanaanPenelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai dari studi literature, persiapan pengumpulandata,

analisis data dan kesimpulan, secara garis besar dapat dilihat pada gambar

3.22.Diagramalirproses pelaksanaan sebagaiberikut:

Mulai

PengolahanData

AnalisisData

Kesimpulan

Selesai

Gambar3.22Diagramalir.

39

Anda mungkin juga menyukai