Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MINYAK BUMI

Disusun Oleh :

Kelompok Ihkwan :

● MUH. DEWO SETYO BHAYANGKARA


● MUH.TAUFIKUR RAHMAN A
● MUH.DIMAS ANUGRAH

MAS AL-FATH KENDARI


TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya

tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Shalawat serta salam semoga telimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu

Nabi Muhammad SAW yamg kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-

Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk

menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “MINYAK BUMI”.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa penulisan makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan. Yang semua itu tidak terlepas dari kekurangan ilmu

pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun, guna kesempurnaan makalah yang selanjutnya.

Kendari, November 2022

Penulis
MAKALAH TENTANG PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI
PENDAHULUAN

Latar Belakang Penulisan

Sumber Hidrokarbon utama di alam adalah minyak bumi . Penggunaan minyak bumi sangat
luas , terutama bahan bakar dan juga bahan baku di industri petrokimia . Bagaimana
sebenarnya proses pembentukan minyak serta pengolahan sampai menjadi produk yang
berguna ?
Oleh Karena itu , Penyusun memilih minyak bumi untuk dijadikan bahan makalah ini. Di
latarbelakangi dengan keinginan penyusun untuk lebih mendalami, bukan saja hanya
mengetahui. Karena di sekeliling kita telah banyak minyak bumi akan tetapi kita tidak
mengetahui sejarah dari minyak bumi itu sendiri.
Makalah ini berisikan hal-hal mengenai minyak bumi, dari mulai pembentukannya.,
kegunaannya , perkembangannya dan lain – lain.

Perumusan Masalah

Dalam penyusunannya, makalah ini dibatasi dengan pertanyaan :


1. Penggunaan residu minyak bumi dalam industri petrokimia ?
2. Dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan ?
3. Kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari ?

Metode Penulisan

Metode penyusunan makalah ini dengan dilakukan pengumpulan-pengumpulan data


mengenai Minyak Bumi dari beberapa Buku Referensi, Internet, dan juga dari kunjungan ke
kawasan Museum Minyak Bumi di Taman Mini Indonesia Indah dimana disana kami
mendapatkan banyak info sekaligus foto – foto miniature mengenai Pemanfaatan Minyak

Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun bertujuan:


1. Untuk mengetahui penggunaan residu minyak bumi dalam industri petrokimia
2. Menganalisis apa saja dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan sekitar kita
3. Untuk mengetahui kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-
hari
PEMBAHASAN
Penggunaan Residu dalam Industri Petrokimia
Berbagai produk bahan yang dihasilkan dari produk petrokimia dewasa ini banyak
ditemukan. Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk yang dihasilkan dari minyak dan gas
bumi. Bahan-bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetis,
karet sintetis, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat maupun vitamin.
Bahan Dasar Petrokimia
Terdapat tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia, yaitu olefin, aromatika,
dan gas sintetis (syn-gas). Untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan tiga
tahapan, yaitu:
a. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia.
b. Mengubah bahan dasar menjadi produk antara.
c. Mengubah produk antara menjadi produk akhir.
Olefin (alkena-alkena)
Olefin merupakan bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi olefin di seluruh
dunia mencapai milyaran kg per tahun. Di antara olefin yang paling banyak diproduksi adalah
etilena (etena), propilena (propena), dan butadiena.
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar etilena adalah:
1) Polietilena, merupakan plastik yang paling banyak diproduksi, plastik ini banyak
digunakan sebagai kantong plastik dan plastic pembungkus (sampul). Di samping polietilena
sebagai bahan dasar, plastik dari polietilena ini juga mengandung beberapa bahan tambahan,
yaitu bahan pengisi, plasticer, dan pewarna.
2) PVC atau polivinilklorida, juga merupakan plastik yang digunakan pada pembuatan pipa
pralon dan pelapis lantai.
3) Etanol, merupakan bahan yang sehari-hari dikenal dengan nama alkohol. Digunakan
sebagai bahan bakar atau bahan antara untuk pembuatan produk lain, misalnya pembuatan
asam asetat.
4) Etilena glikol atau glikol, digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di
daerah beriklim dingin.
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar propilena adalah:
1) Polipropilena, digunakan sebagai karung plastik dan tali plastik. Bahan ini lebih kuat dari
polietilena.
2) Gliserol, digunakan sebagai bahan kosmetika (pelembab), industry makanan, dan bahan
untuk membuat peledak (nitrogliserin).
3) Isopropil alkohol, digunakan sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang lain, misalnya
membuat aseton.
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar butadiena adalah:
1) Karet sintetis
2) Nilon
Aromatika
Pada industri petrokimia, bahan aromatika yang terpenting adalah benzena, toluena, dan
xilena. Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar benzena adalah:
1) Stirena, digunakan untuk membuat karet sintetis.
2) Kumena, digunakan untuk membuat fenol.
3) Sikloheksana, digunakan untuk membuat nilon.
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar toluena dan xilena adalah:
1) Bahan peledak, yaitu trinitrotoluena (TNT)
2) Asam tereftalat, merupakan bahan dasar pembuatan serat.
Syn-Gas (Gas Sintetis)
Gas sintetis ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2).
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas sintetis adalah:
1) Amonia (NH3), yang dibuat dari gas nitrogen dan gas hidrogen. Pada industri petrokimia,
gas nitrogen diperoleh dari udara sedangkan gas hidrogen diperoleh dari gas sintetis.
2) Urea (CO(NH2)2), dibuat dari amonia dan gas karbon dioksida. Selain sebagai pupuk, urea
juga digunakan pada industri perekat, plastik, dan resin.
3) Metanol (CH3OH), dibuat dari gas sintetis melalui pemanasan pada suhu dan tekanan
tinggi dengan bantuan katalis. Sebagian methanol digunakan dalam pembuatan formaldehida,
dan sebagian lagi digunakan untuk membuat serat dan campuran bahan bakar.
4) Formaldehida (HCHO), dibuat dari metanol melalui oksidasi dengan bantuan katalis.
Formaldehida yang dilarutkan dalam air dikenal dengan nama formalin, yang berfungsi
sebagai pengawet specimen biologi. Sementara penggunaan lainnya adalah untuk membuat
resin urea-formaldehida dan lem.
Dampak Pembakaran Bahan Bakar Terhadap Lingkungan
Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan
kebutuhan energi pun tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi
manusia diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat
transportasi yang menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau
tidak langsung hal ini mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan
makhluk hidup karena sisa pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang
berbahaya.Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya
kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan
terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan
oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana
transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan
rumah tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar (Jakarta, Bandung,
Semarang dan Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama
pencemaran udara. Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotor
memberikan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC
sebesar 88,90% (Bapedal, 1992).

Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi
kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya
udara dan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan
energi fosil terhadap manusia dan lingkungan:

Dampak Terhadap Udara dan Iklim


Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu
bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida
(NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog
dan pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari
konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia
(misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk
pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya
berasal dari proses alami (misalnya kegiatan
mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara,
sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat
(HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan
asam.Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan
gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan
bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di
udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari
kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara
dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang
menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi
dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat
(HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun
hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH
“hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan
perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah
akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan
menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara
langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar
gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan
bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan
tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2)
ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di
atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan
pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi
inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi
naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan
permukaan air laut.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal,
antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas
bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan
pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan
karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar
2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon
dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5
ton
Dampak Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan
dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak,
misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain
akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai
atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan.
Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh
kesalahan manusia.

Dampak Terhadap Tanah


Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat
diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara.
Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul
terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan
lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur,
sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut
tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.

Pengaruh bagi kesehatan


Nitrogen dioksida merupakan polutan udara yang dihasilkan pada proses pembakaran. Ketika
nitrogen dioksida hadir, nitrogen oksida juga ditemukan ; gabungan dari NO dan NO 2 secara
kolektif mengacu kepada nitrogen oksida (NOx).

Pada sangat konsentrasi tinggi, dimana mungkin hanya dialami pada kecelakaan industri yang
fatal, paparan NO2 dapat mengakibatkan kerusakan paru-paru yang berat dan cepat. Pengaruh
kesehatan mungkin juga terjadi pada konsentrasi ambient yang jauh lebih rendah seperti pada
pengamatan selama peristiwa polusi di kota. Bukti yang didapatkan menyarankan bahwa
penyebaran ambient kemungkinan akibat dari pengaruh kronik dan akut, khususnya pada sub-
grup populasi orang yang terkena asma.

NO2 terutama berkelakuan sebagai agen pengoksidasi yang kemungkinan merusak membran


sel dan protein. Pada konsentrasi tinggi, saluran udara akan menyebabkan peradangan yang
akut. Ditambah lagi, penyebaran dalam waktu-singkat berpengaruh terhadap peningkatan
resiko infeksi saluran pernapasan. Meskipun banyak pengontrolan penyebaran yang
dilakukan, fakta secara jelas mendefinisikan hubungan antara konsentrasi atau dosis dan
umpan baliknya tidaklah cukup.

Untuk penyebaran yang akut, hanya konsentrasi yang sangat tinggi (>1880 Mg/m3, 1 ppm)
mempengaruhi kesehatan orang ; bilamana, orang dengan asma atau penyakit paru-paru yang
akut lebih rentan pada konsentrasi lebih rendah.
Kegunaan dan Komposisi Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-hari
A. Sumber Senyawa Alkana
1. Sumber Alkana
a. Metana dapat diperoleh dari pemanasan unsur-unsurnya pada temperatur
1200°C
C + 2H2 CH4
b. Metana dapat diperoleh secara tidak langsung, yaitu dari senyawa CS2, H2 S
dan logam Cu, ini dikenal sebagai metoda Berthelot.
CS2 + BCu + 2H2S 4Cu2S + CH4
c. Metana dapat diperoleh dari monoksida dan hidrogen akan menghasilkan
metana
AlCl3 + 12H2O 4Al(OH)3 + 3CH4
d. Reduksi katalis dihasilkan dari pemanasan sodium asetat dengan basa kuat
(KOH/NaOH) tanpa adanya air.
CO + 3H2 CH4 + H2O
e. Metana dapat dihasilkan dari pemanasan sodium asetat dengan basa kuat
(KOH/NaOH) tanpa adanya air. Pada reaksi ini biasanya ditambahkan soda
lime (campuran NaOH) dan CaO) untuk mencegah tejadinya keausan tabung
gelasnya.
CHCOOH + NaOH CH4 +Na2CO3
Cara Umum
a. Alkana dapat diperoleh dari reduksi alkil halida dan logam, misalnya logam Zn
(campuran Zn + Cu) atau logam Na dan alcohol.
b. Alkana dapat diperoleh dari alkil halida melalui terbentuknya senyawa grignard
kemudian dihidrolisis.
c. Alkana dapat diperoleh dari alkil halida oleh logan Na (reaksi Wurtz), dimana
alkana yang dihasilkan mempunyai atom karbon dua kali banyak dari atom
karbon alkil halida yang digunakan.
2. Sumber Alkena
Alkena dibuat dari alkena melalui pemanasan dengan katalis, yaitu dengan
proses yang disebut perengakahan atau (cracking).
Dalam industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan katalis,
yaitu dengan proses yang disebut perengkahan atau cracking. Alkena, khususnya
suku-suku rendah, adalah bahan baku industri yang sangat penting, misalnya untuk
membuat plastik, karet sintetis, dan alkohol.
Di alam, sumber alkena berada dalam jumlah yang kecil, sehingga alkena
harus disintesis dari gas alam dan minyak bumi melalui reaksi perekahan.

3. Sumber Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-
karbon rangkap tiga. Senyawa yang mempunyai 2 ikatan karbon-karbon rangkap
tiga disebut alkadiuna, sedangkan yang mempunyai 1 ikatan karbon-karbon
rangkap dan 1 ikatan karbon rangkap tiga disebut alkenuna. Tiga nama pertama
dari alkuna antara lain, etuna, propuna, butuna. Rumus umum alkuna : CnH2n-2. Tata
nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran
ana menjadi una. Tata nama alkuna bercabang, yaitu pemilihan rantai induk,
penomoran, dan cara penulisan, sama seperti pada alkena. Alkuna yang
mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (C2H2). Nama lain etuna adalah
asetilena. Dalam industri asetilena dibuat dari metana melalui pembakaran tak
sempurna. Dalam jumlah sedikit, asetilena dapat dibuat dari reaksi batu karbid
(kalsium karbida) dengan air. Pembuatan gas karbid dari batu karbid ini digunakan
oleh tukang las (las karbid). Jika diperhatikan, gas karbid berbau tidak sedap.
Namun sebenarnya gas asetilena murni tidaklah berbau busuk bahkan sedikit
harum. Bau busuk itu terjadi karena gas asetilena yang dibuat dari batu karbid tidak
murni, tetapi mengandung campuran. Perlu diketahui bahwa gas forfin juga
bersifat racun. Jadi ada untungnya gas ini berbau tidak sedap, sehingga orang akan
menghindarinya.
Alkuna dihasilkan dari gas alam namun juga bisa dihasilkan dari reaksi
kalsium karbida. Alkuna digunakan untuk pengelas dan pemotong logam serta
penerangan bawah tanah.
Alkuna: Rumus umum CnH2n-2. Memiliki ikatan karbon rangkap tiga. Bersifat
tidak jenuh. Paling reaktif. Alkuna secara alami ditemukan di gas alam dan di
tanaman. Alkuna juga bisa dihasilkan dari reaksi kimia, alkuna banyak digunakan
untuk pembuatan plastik melalui polimerisasi. Polimerisasi membuat adanya rantai
panjang alkena dan alkuna yang membuat bahan sintesis seperti plastik.
Alkuna dalam bentuk asetilena (C2H2) dapat dibuat dengan reaksi kalsium
karbida (CaCO3) dengan air.
Kalsium karbida direaksikan dengan air dengan menghasilkan asetilena dan
kalsium karbida dengan reaksi kimia sebagai berikut:
CaCO3 + 2 H2O -> C2H2 + Ca(OH)2
Asetilena paling sering digunakan untuk mengelas dan memotong logam
karena suhu pembakaranya paling panas dari senyawa lain. Asetilena juga banyak
digunakan untuk penerangan bawah tanah karena membutuhkan oksigen bakar
sedikit.

B. Kegunaan Hidrokarbon

1. Bidang Pangan
Hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang hanya tersusun atas unsur
karbon dan unsur hidrogen dan dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu
hidrokarbon alifatik yang mencakup alkana, alkena, dan alkuna dan hidrokarbon
aromatik yang mencakup benzena dan senyawa turunannya (Carey, F., 2001: 53).
Semua bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi, dan gas) merupakan sumber
utama hidrokarbon (Olah, George A and ´Arp´ad Moln´ar,2003:3).
Hidrokarbon (minyak dan gas) mayoritas digunakan sebagai bahan bakar
untuk menghasilkan energi dan untuk memanaskan ruangan. Penyulingan minyak
bumi menghasilkan bensin, bahan bakar diesel, minyak pemanasan, minyak
pelumas, lilin, dan aspal. Relatif kecil (4%) penggunaan minyak bumi untuk bahan
baku industri kimia yang menghasilkan bahan-bahan penting untuk kehidupan
seharihari, seperti plastik, tekstil, dan farmasi (Olah and ´Arp´ad Moln´ar, 2003 :
23). Penjelasan lebih lengkap tentang minyak bumi dan senyawa-senyawa yang
dihasilkannya lewat distilasi fraksinasi akan dibahas pada bab Minyak bumi dan
gas alam. Hidrokarbon rantai tak jenuh mempunyai kegunaan penting sebagai
bahan dasar industri kimia dan polimer (Olah, George A and ´Arp´ad Moln´ar,
2003 : 43). Hidrokarbon mempunyai turunan senyawa yang sangat banyak sekali,
dan boleh dikatakan semua senyawa karbon atau senyawa organik merupakan
senyawa turunan hidrokarbon karena unsur utama penyusunnya adalah hidrogen
dan karbon. Senyawa turunan hidrokarbon mempunyai kegunaan yang sangat
banyak dan mencakup semua bidang kehidupan.
Bahan makanan merupakan keperluan hidup manusia di bidang pangan.
Senyawa-senyawa yang terkandung di dalam bahan makanan masing-masing
mempunyai fungsi bagi tubuh manusia, misalnya karbohidrat untuk memenuhi
kebutuhan energi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Karbohidrat bukan
termasuk senyawa hidrokarbon karena selain mengandung unsur C dan H juga
mengandung unsur oksigen, misalnya glukosa dengan rumus C6H12O6. Senyawa ini
merupakan bahan alami, dapat diambil langsung dari tanaman. Senyawa karbon
lainnya yang terdapat dalam makanan yaitu protein dan lemak.
Senyawa hidrokarbon dibidang pangan berperan dalam penyediaan makanan,
untuk memasak bahan makanan digunakan bahan dasar minyak tanah atau LPG.
Sekarang banyak makanan dan minuman yang dikemas dengan citarasa dan aroma
yang beraneka ragam serta dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Pada
makanan ini telah ditambahkan berbagai zat aditif makanan. Bahan dasar zat aditif
ada yang berasal dari hidrokarbon yaitu benzena yang mempunyai rumus C 6H6. Zat
aditif yang berasal dari senyawa hidrokarbon misalnya pemanis sakarin dan
sodium siklamat, keduanya mengandung bahan dasar benzena C 6H6. Bahan
pengawet lainnya yang mengandung bahan dasar senyawa turunan benzene yaitu
natrium benzoat yang biasa digunakan untuk pengawet manisan buah dan
minuman. Senyawa ini merupakan senyawa hidrokarbon aromatik yang bentuknya
siklik, tak jenuh, dan berbahaya. Tipe-tipe karbohidrat yaitu:
a) Monosakarida
Monosakarida adalah suatu karbohidrat yang tersederhana yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil lagi.
1. Glukosa / gula anggur banyak terdapat dalam buah , jagung, dan madu.
2. Fruktosa terdapat bersama dengan glukosa dan sukrosa dalam buah-buahan
dan madu.
3. Galaktosa, sumber dapat diperoleh dari laktosa yang dihidrolisis melalui
pencernaan makanan kita

b) Disakarida
Disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari dua monosakarida.
- Maltosa (glukosa + glukosa), tidak dapat difermentasi bakteri kolon dengan
mudah, maka digunakan dalam makanan bayi, susu bubuk beragi (malted
milk)
- Laktosa (glukosa + galaktosa), terdapat dalam susu sapi dan 5-8% dalam
susu ibu.
- Sukrosa (glukosa + fruktosa), ialah gula pasir biasa. Bila dipanaskan akan
membentuk gula invert berwarna coklat yang disebut karamel. Digunakan
untuk pembuatan es krim, minuman ringan, dan permen.

c) Polisakarida
Polisakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari banyak
monosakarida. Kegunaan hidrokarbon pada polisakarida dalam bidang pangan
seperti beras, pati,jagung,dll. Beberapa bahan kimia hanya terdiri dari karbon
dan hidrogen (hidrokarbon). Hidrokarbon digunakan dalam industri,
khususnya pada industri petroleum dan aspal cair. Energi kimia tersimpan
dalam hidrokarbon, unsur-unsur penyusunnya adalah karbon dan hidrogen.
Hidrokarbon memperoleh energi dari matahari saat tumbuh-tumbuhan
menggunakan sinar matahari selama proses fotosintesis untuk menghasilkan
glukosa (makanan)Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir
dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh
tersebut menyerap glukosa. Gula ini kemudian oleh sel dioksidasi (dibakar)
dengan bantuan oksigen yang kita hirup menjadi energi dan gas CO2 dalam
bentuk respirasi (pernapasan). Energi yang dihasilkan dan tidak digunakan
akan disimpan di bawah jaringan kulit dalam bentuk lemak. Reaksi
pembakaran gula dalam tubuh

2. Bidang Sandang
a. Poliviniklorida (PVC), terbentuk dari viniklorida yang mempunyai ikatan C
rangkap 2. Banyak digunakan untuk pembuatan pipa dan karet.
b. Polipropilen/polipropena, yang terbentuk dari propena. Untuk serat, tali plastik,
bahan perahu, dan botol plastik.
c. Polistirena. Kegunaanya untuk pembungkus, insulator listrik, sol sepatu, dan
berbagai peralatan lainya.
d. Polisoprena, merupakan karet alam. Berguna antara lain sebagai ban kendaraan,
sepatu, dan sarung tangan.
e. Etuna, sebagai sintetis serat buatan.
f. Nilon, merupakan senyawa polimer yang banyak digunakan untuk serat pakaian.
g. Dakron, merupakan seratt pliester untuk pengganti kapas dalam keperluan
rumah tangga. Contoh kasur dan bantal.
3. Bidang Papan
Coba perhatikan bahan-bahan untuk membangun rumahmu atau sekolah!.
Terbuat dari apa bahan bangunan tersebut?, Apakah menurutmu ada yang berasal
dari senyawa hidrokarbon?, Umumnya bahan bangunan seperti semen bata, dan
kayu bukan dari senyawa hidrokarbon Semen dibuat dan campuran batu kapur
tanah liat, pasir dan senyawa lainnya Bahan bangunan yang dbuat dan senyawa
hidrokarbon antara lain cat dan kaca plastik atau fibergias Cat ada yang bahan
dasarnya metana, etena, dan butena Beberapa contoh cat sesuai bahan dasar tertera
pada tabel berikut :
Hidrokarbo
Jenis Cat Rumus Kegunaan
n
Matana Cat Vinil (C4H6O2)n Cat tembok
Cat Lateks
Etena Stirena – (C28H30)n Cat tembok
Butadiena
Cat Kayu atau
Propena Cat Damar Alkid (C11H10O5)n
Besi

Selain cat, bahan bangunan lain ada yang dibuat dari macam-macam polimer
hidrokarbon. Misalnya daun pintu, atap plastik, bak mandi dan pipa-pipa air .
Contohnya senyawa Hidrokarbon untuk bahan-bahan bangunan ini tertera pada
table berikut :
Senyawa Hidrokarbon Jenis Plastik Jenis Bahan Bangunan
Kloro Etana PVC Pipa air
2-metilpropanoat Prespek Kaca Plastik

4. Bidang Perdagangan
Berbagai produk industri banyak diperdagangkan untuk berbagai keperluan
seharl-hari misalnya barang-barang dari plastik, pupuk, pestisida, detergen, karet
sintetis, dan obat-obatan Semua bahan ini dibuat darl zat-zat kimia yang diolah di
pabrik secara besar- besaran Senyawa apa yang digunak an untuk membuat produk
ters ebut? Pada artikel ini kita akan membahas Kegunaan Hidrokarbon dalam
Bidang Perdagangan Coba perhatikan bagan proses pembuatan berbagai jenis
plastik berikut :

Pada bagan tersebut dapat dilihat bahwa plastik temy ata ada yang bahan
dasamya gas metana, etena, dan propena Plastik yang paling banyak produknya
adalah politena atau poletilena Pembuatannya melalui proses polimerisasi adisi
yaitu penggabungan monomermonomer etena yang berikatan rangkap dan
berwujud gas sehingga terbentuk polimer yang ikatan antara C dan C nya tunggal
dan berwujud padat Contoh pembentukan polimernya :

Sebenamya ada lagi jenis plastik lain yang bahan dasarmy a metana, etena,
propena, dan benzena, contohnya tertera pada Tabel berikut :

Sebetulnya obat sudah ditermukan sejak dulu Dahulu obat dibuat dari bahan
alami, misalryas akar tanaman dan daun Sekitar tahun 1800 obat-obatan dari
senyawa kimia mulai diproduksi, misalnya ahli kimia Perancis Charles Frederie
Gerhard tahun 1853 membuat aspirin sebagal penahan sakit dengan struktur kimia
seperti gambar berikut ini

Bahan dasar aspirin dapat berupa etena dan benzena Tahun 1950 dproduksi
lagi obat penahan sakit yaitu paracetanol Sampai saat ini paracetamol banyak
digunakan.
5. Bidang Seni dan Estetika
Di bidang seni, senyawa hidrokarbon yang sering dipakai antara lain lilin
( wax ) untuk melapisi suatu karya pahat agar tampak lebih mengkilat. Bahkan ada
seniman yang membuat patung dari lilin dalam ukuran besar kemudian dipahat
atau diukir sesuai keinginan seniman. Untuk urusan seni, terutama seni lukis,
peranan utama hidrokarbon ada pada tinta/cat minyak dan pelarutnya. Mungkin
kalian mengenal thinner yang biasa digunakan untuk mengencerkan cat.
Hidrokarbon yang digunakan untuk pelarut cat terbuat dari Low Aromatic White
Spirit atau LAWS, senyawa hidrokarbon yang membentuk LAWS merupakan
campuran dari paraffin, sikloparafin, dan hidrokarbon aromatic. Dalam bidang
estetika bisa disebut contoh yaitu kosmetik, jadi bahan hidrokarbon yang juga
digunakan untuk estetika kosmetik adalah lilin. Missal lipstick, waxing ( pencabut
bulu kaki menggunakan lilin ) atau bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi
atau semir sepatu.
Ada juga hidrokarbon polivinil asetat, yang banyak digunakan sebagai
perekat dan cat lateks. Hidrokarbon poliestilena, merupakan polimer dari etana
yang mempunyai ikatan C rangkap 2, melalui reaksi polierisasi. Kegunaan
poliestilena merupakan sebagai kantong plastic, ember, panci, pembungkus
makanan, dan lain-lain. Lalu ada juga hidrokarbon antrasena, digunakan untuk zat
warna atau untuk pewarna.
Table beberapa benda seni dari hidrokarbon.
Benda seni Bahan Hidrokarbon
Kerajinan tangan patung Busa poliuretan Benzene
Bunga dan buah plastik Polietilena Etena
Hiasan dinding Pleksiglas Propilena
Hiasan aquarium Polietilena Etena

Anda mungkin juga menyukai