Anda di halaman 1dari 42

MINYAK BUMI

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kimia industri yang
diampu oleh Tania Avianda Gusman Ph.D

Disusun Oleh :

1. VIKY ANUGRAH TRIANA 210411071


2. DIMAS RAMADHAN 210411046
3. TAKBIR ABID KHALUSHA 210411049
4. ARIEF FEBRIYANTO 210410001
5. ERWIN ANDST 210411073

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
industri minyak bumi ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Tania Avianda Gusman Ph.D selaku dosen pemgampu mata kuliah
kimia industri. Selain itu, makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu
alternatif panduan dan menambah wawasan dalam menulis karangan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Tania Avianda Gusman Ph.D
selaku dosen pengampu mata kuliah kimia industri yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan baik secara materiil maupun moril dalam
penulisan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 01 April 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1

A. Latar Belakang……………………………………………………………..1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………….2

C. Tujuan Masalah…………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASN……………………………………………………..……3

A. Teori,Pembentukan,,minyak,,bumi…………………………….….……...3
B. Definisi Minyak Bumi…………………………………………..………..4
C. Karakteristik Minyak Bumi………………………………………………5
D. Jenis-jenis Minyak Bumi Berdasarkan Pengolahan
dan sumber limbahnya …………………………………….……………7
E. Bahan-bahan Minyak Bumi……………………………………………..10
F. Teknik Pengolahan Minyak Bumi………………………………………11
G. Reaksi Kimia Pengolahan Minyak Bumi…………………….………….17
H. Aplikasi Minyak Bumi di Kehidupan………………………….……..…19
I. Aspek EkonomiMinyak Bumi…………………………………………..21
J. Faktor Positf Dan Negatif Penggunaan Minyak Bumi…………………26.

BAB III PENUTUP……………………………………………………………..36

A. Simpulan………………………………………………………………36

DAFTAR PUSTAKA...……………………………………………………….. 37

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor


dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan
bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan
bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan
hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur.
Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan
lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri
anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain
bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting.
Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut
petrokimia. Baru-baru ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen,
pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon
yang menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan
tentunya dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristik
dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak
bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk
yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.
Oleh karen itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan
bahan bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar
fosil ini, jika suatu saat nanti bahan bakar ini habis.

1
2

B. Rumusan masalah
1. Apa saja Teori pembentukan minyak bumi?
2. Apa Definisi Minyak Bumi ?
3. Apa Karakteristik Minyak Bumi?
4. Apa saja Jenis-jenis Minyak Bumi berdasarkan pengolahan dan sumber
limbahnya ?
5. Apa saja Bahan-bahan Minyak Bumi?
6. Bagimana Teknik Pengolahan Minyak Bumi?
7. Apa saja Reaksi Kimia Pengolahan Minyak Bumi?
8. Aplikasi Minyak Bumi di Kehidupan?
9. Aspek Ekonom iMinyak Bumi?
10. Sebutkan Faktor Positf Dan Negatif Penggunaan Minyak Bumi?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Teori pembentukan minyak bumi
2. Mengetahui Definisi Minyak Bumi
3. Dapat mengetahui Karakteristik Minyak Bumi
4. Dapat menyebutkan Jenis-jenis Minyak Bumi berdasarkan pengolahan dan
sumber limbahnya
5. Mengetahui Bahan-bahan Minyak Bumi
6. Mengetahui Teknik Pengolahan Minyak Bumi
7. Mengetahui Reaksi Kimia Pengolahan pada Minyak Bumi
8. Mengetahui Aplikasi Minyak Bumi di Kehidupan
9. Mengetahui Aspek Ekonomi Minyak Bumi
10. Mengetahui Faktor Positf Dan Negatif Penggunaan Minyak Bumi
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Pembentukan Minyak Bumi

Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori
pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu
minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan
minyak bumi lainnya. Berikut ini akan dibahas 2 teori pembentukan minyak bumi.
1. Teori Biogenesis (Organik)
Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama kali
mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal darri umbuh-tumbuhan.
Kemudian M.W Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama.
Pendapat di atas juga didukun oleh sarjana lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk,
bearl, Hofer. Meeka mengatakan bahwa ”minyak dan gas bumi berasal dari
organisme laut yan telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah
lapisan dalam perut bumi.”
2. Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali,
yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan dengan C02
membentuk asitilena. Kemudian Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa
minyak bumi tebentuk akibat adanya pengauh kerja uap pada kabida-karbida
logam di dalm bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli
yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman
prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan besamaan dengan proses
terbentuknya bumi.pernyataan itu berdasar fakta ditemukannya material
hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir bebeapa planet lain.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
4

B. Definisi Minyak Bumi

Minyak Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang


dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa cair atau padat,
termasuk aspal, lilin mineral, atau ozokerit, dan bitumin yang diperoleh dari
proses penambangan, tetapi tidak termasuk batu bara atau endapan
hidrokarbon lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari kegiatan yang
tidak berkaitan dengan kegiatan usaha dan minyak bumi (Kep MenLH
Nomor 128 Tahun 2003).
Minyak bumi merupakan campuran kompleks senyawa organik yang
terdiri atas senyawa hidrokarbon dan nonhidrokarbon yang berasal dari sisa-
sisa mikroorganisme, tumbuhan, dan binatang yang tertimbun selama
berjuta-juta tahun. Kandungan senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi
lebih dari 90% dan sisanya merupakan senyawa nonhidrokarbon seperti
sulfur, nitrogen, oksigen dalam kadar yang bervariasi, volatilitas, specific
gravity, dan viskositas yang beragam (Speight, 1991).
Crude oil dan produk petroleum merupakan campuran yang sangat
kompleks dan bervariasi dari ribuan komponen individual yang memiliki
beragam sifat fisik. Memahami komposisi ini penting untuk dapat
mengetahui kelakuan tumpahan minyak dan pilihan respon yang sesuai
(Zhu et al., 2001).
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa organik yang terdiri atas
karbon dan hidrogen. Hidrokarbon merupakan salah satu kontaminan yang
dapat berdampak buruk baik bagi manusia maupun lingkungan. Minyak
bumi dan turunannya merupakan salah satu contoh dari hirdokarbon yang
banyak digunakan oleh manusia dan berpotensi mencemari lingkungan
(Notodarmojo, 2005
5

Speight (1991) menyebutkan bahwa komposisi dari minyak bumi adalah sebagai
berikut:
Carbon, 83 – 87%

Hydrogen, 10 – 14%

Nitrogen, 0,1 – 2%

Oxygen, 0,05 – 1,5%

Sulfur, 0,005 – 6%

Speight (1991) juga membagi komponen hidrokarbon dalam minyak


bumi menjadi tiga kelas, yaitu:
1. Parrafins : saturated hydrocarbons dengan rantai lurus atau bercabang,
namun tanpa struktur cincin.
2. Naphthenes : saturated hydrocarbons yang memiliki satu atau lebih
cincin, dimana masing-masing cincin memiliki satu atau lebih gugus
rantai paraffinic (lebih dikenal sebagai alicyclic hydrocarbons).

3. Aromatics : hidrokarbon yang mengandung satu atau lebih inti


aromatic, seperti sistem cincin benzene, naphthalene, dan
phenantherene yang dihubungkan dengan disubstitusi cincin
naphthalene dan/atau gugus rantai paraffinic.

C. Karakteristik Minyak Bumi

PP No. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah B3


mendefinisikan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
6

mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun, yang karena sifat,


konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain.
a. Mudah terbakar

Untuk memperjelasnya dengan mudah, limbah dianggap ignitable


(dapat menyala) jika sampel yang representatif mampu – pada
temperatur dan tekanan standar – terbakar akibat gesekan,
penyerapan kelembaban atau perubahan bahan kimia secara
mendadak dan pada saat terbakar, pembakaran sangat besar dan
terus menerus sehingga menyebabkan bahaya.
b. Korosif

Limbah dikatakan dapat menunjukkan sifat korosif jika sampel yang


representatif berbentuk cair di alam dan memiliki pH kurang dari
atau sama dengan 2 atau lebih besar dari atau sama dengan 12,5 atau
jika dapat merusak baja dengan kecepatan melebihi 6,35 mm (0,25
inch) per tahun pada temperatur uji 55°C (130°F) yang ditentukan
dengan metode pengujian standar.
c. Reaktif

Karakteristk limbah reaktif dapat diperlihatkan jika sampel


representatif dari limbah umumnya tidak stabil dan siap mengalami
perubahan besar seperti bereaksi dengan kasar membentuk
campuran yang dapat meledak jika dicampur dengan air atau sianida
atau sulfida yang mendorong limbah terarah ke pH yang sangat
rendah (2,0) atau tinggi (12,5) sehingga menimbulkan gas-gas
beracun/asap dalam jumlah cukup untuk membahayakan kesehatan
manusia atau lingkungan. Limbah juga dapat dikatagorikan reaktif
jika sampel yang representatif mampu meledak atau mampu
mendekomposisi bahan peledak atau mampu bereaksi pada
7

temperatur dan tekanan standar.


d. Beracun

Limbah memperlihatkan karakteristik beracun jika sampel yang


representatif dari limbah mengandung kontaminan beracun
padakonsentrasi yang cukup untuk mengancam kesehatan manusia
atau lingkungan.

D. Jenis-jenis Limbah Minyak Bumi Berdasarkan pengolahan dan sumber


limbahnya

Seperti diketahui, bumi memiliki sumber daya alam yang bermanfaat untuk
kebutuhan manusia, seperti contoh minyak bumi yang tentunya mempunyai
banyak kegunaan dalam pemenuhan kebutuhan kita sehari-hari. Minyak bumi
ketika diambil dari tanah, tentunya tidak bisa langsung digunakan. Minyak bumi
harus diolah dan diproses dahulu menjadi berbagai jenis bahan bakar minyak,
setelah itu baru bisa digunakan untuk kendaraan maupun kebutuhan lainnya. 

1. Bensin
Bensin merupakan salah satu bahan bakar yang biasa digunakan pada
kendaraan roda dua maupun roda empat.Bensin mempunyai karakteristik
yang sangat mudah terbakar dan mudah menguap bahkan pada suhu
rendah sekalipun. Kandungan dalam bensin terdiri dari isooktana dan n-
heptana.Semakin tinggi kandungan isooktana (yang ditujukan melalui nilai
oktan) maka kualitas bensin menjadi lebih baik.Titik nyala bensin cukup
rendah yakni -15 sampai -40 derajat celcius. Sehingga sangat cocok
dipakai untuk mesin berkapasitas kecil.

2. Solar
Solar biasanya digunakan untuk kendaraan bermesin diesel. Solar
memiliki karakteristik tidak mudah menguap dan memiliki sedikit
ketukan. Solar digunakan oleh jenis mesin diesel sebab memiliki daya
pembakaran yang cukup tinggi.Solar memiliki titik nyala di kisaran 40-100
8

derajat celcius, sehingga dalam penggunaannya biasa digunakan pada


mesin-mesin bersilinder besar. Terkait proses destilasinya, solar diperoleh
pada suhu antara 250 – 300 derajat celcius.

3. Kerosin (Minyak Tanah) 


Kerosin adalah jenis bahan bahan bakar yang biasa dikenal sebagai
minyak tanah. Dibandingkan bensin, suhu penguapan minyak tanah biasa
lebih tinggi sehingga tidak mudah menguap pada suhu normal.Layaknya
bensin, sebelum diedarkan ke pasar kerosin terlebih dulu mengalami
pengolahan lanjutan. Tujuannya supaya bisa mengurangi kadar belerang
dan sifat korosinya serta menambahkan warna agar bisa membedakan
mana minyak tanah dan mana air. Kerosin biasanya didapat dari proses
destilasi dengan suhu di antara 150 – 200 derajat celcius.

4. Avgas
Avgas (aviation gasoline) adalah bahan bakar pesawat yang
menggunakan mesin pembakaran dalam seperti mesin piston. Avgas
dibuat dari bensin.Dengan kata lain, avgas termasuk jenis bensin yang
diolah dahulu supaya cocok untuk pembakaran mesin pesawat yang
memerlukan RPM mesin super tinggi. Selain untuk pesawat, avgas biasa
digunakan juga sebagai bahan bakar mobil balap (seperti F1).

5. Avtur
Avtur (aviation turbine) adalah bahan bakar pesawat yang
menggunakan mesin turbin. Avtur terbentuk dari kerosin (minyak tanah),
namun diolah kembali sehingga bisa digunakan untuk jenis pembakaran
mesin turbin.

6. Fuel oil
Fuel oil merupakan bahan bakar seperti oli yang digunakan untuk
pembakaran mesin kapal atau mesin dalam industri yang berskala
9

besar. Fuel oil khusus digunakan mesin skala besar dengan RPM atau


putaran mesin rendah.

7. LPG

Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI,


merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang
gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana
(C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang
dicairkan

8. Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna
hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut
bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang digunakan
sebagai bahan pelapis jalan raya.

9. Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara
dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai
lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan

Jenis limbah minyak bumi berdasarkan sumber limbahnya terurai menjadi


(PP No 101 Tahun 2014):
1. Sludge dari proses produksi fasilitas penyimpanan minyak bumi,
yang meliputi:
a. Sludge kilang minyak primer dari hasil pemisahan gravitasi
minyak, air dan padatan selama penyimpanan dan/atau
pengolahan. Sludge tersebut termasuk yang dihasilkan dalam
pemisahan minyak, air, dan padatan pada tangki dan
impoundments, saluran air dan alat angkut lainnya, genangan air,
dan unit stormwater menerima aliran air hujan atau air hasil
proses pengolahan, pemeliharaan dan/atau produksi.
b. Sludge kilang minyak sekunder (emulsi) hasil pemisahan fisik
dan/atau kimia minyak, air dan padatan.
10

2. Residu dasar tanki.

3. Slop padatan emulsi minyak dari industri penyulingan minyak bumi.

4. Katalis bekas.

5. Filter bekas termasuk lempung (clays) spent filter.

E. Bahan-bahan Minyak Bumi

Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau
crude oil. Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair,
dan padat. Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik
alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi
dapat mencapai 50%-85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur
hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%),
dan oksigen (0-3,5%).
1. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus
Senyawa hidokabon alifatik rantai luus biasa disebut alkana atau normal
parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang
memiliki antai karbon pendek. Contoh:
1.       Metana                        CH4
2.       Etana                           CH3 – CH3
3.       Propana                      CH3 – CH2 – CH3
4.       Butana                         CH3 – (CH2)2 – CH3
5.       n-heptana                    CH3 – (CH2)5 – CH3
6.       iso oktana                    CH3 – C(CH3)2 – CH2 – CH – (CH3)2

2. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik


Senyawa hidrokarbon siklik merupakan senyawa hidrokarbon golongan
sikloalkana atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul
11

sama dengan alkena., tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk
struktur cinicin. Dalam minyak bumi, antar molekul siklik tersebut kadang-
kadang bergabung membentuk suatu molekul yang terdii atas beberapa senyawa
siklik.
3. Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin.
Jumlah senyawa hidrokarbon initidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik
rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.

4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik


Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang
berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan
senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik
ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.
Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang
telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak
mentah dapat dibedakan menjadi:

1. Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan
belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).

2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan
belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar
meleleh.

F. Proses Pengolahan Minyak Bumi

Pada umumnya pengolahan minyak bumi di Indonesia dikelola oleh


kontraktor-kontraktor Asing. Hal ini disebabkan oleh kurangnya SDM
( sumber daya Manusia) yang kurang memadai. Dimana para kontraktor-
kontraktor asing melakukan kontrak kerja dengan perusahan-perusahan
Indonesia dengan cara bagi hasil menuruta waktu dan ketentuan yang telah
12

disepakati.
13

Agar suatu minyak bumi yang diolah dari minyak mentah dapat
dikonsumsi oleh masyarakat luas dilakukan beberapa proses baik secara
fisika maupun kimia. Proses tersebut diperlukan untuk memurnikan dan
mengubah struktur dari komponen-komponennya agar diperoleh produk
yang bermanfaat bagi konsumen. Dalam pengolaha minyak bumi dapat
dihasilkan berbagai produk-produk yang bermanfaat bagi kebutuhan
masyarakat, diantaranya gas LPG,avtur,avgas,bahan bakar kendara seperti
bensun dan solar, minyak tanah dan aspal yang berguna dalam pembuatan
jalan.Proses pengolahan minyak bumi biasanya dilakukan di kilang minyak
bumi. Pada proses kilang minyak bumi adapun bentuk kilang yang dibangun
harus disesuaikan dengan jenis pasokan atau jumlah minyak input, dimana
dapat memberikanhasil yang lebih bags dengan komposisi yang sesuai.
Kilang minyak bumi merupakan suatu pabrik yang digunakan untuk
mengolah minyak bumi. Pada umumnya, proses pengolahan minyak bumi
ada 6 yaitu:

1. Proses Destilasi
Destilasi adalah suatu teknik pemurnian dan pemisahan suatu zat cair
berasarkan tingkat volatilitass dan titik didih dari komponen-komponennya.
Pada pengolahan minyak bumi, destilasi yang digunakan adalah destilasi
14

bertingkat atau fraksionisasi ini prinsipnya didasarkan pemisahan fraksi-


fraksi dengan perrbedaan itik didihnya. Fraksi-fraksi tersebut dimurnikan
dan dirubah struktur molekulnya, setelah itu dibebaskan dari pengotornya
dan terakhir ditambah bahan aditif untuk menjadi produk yang dapat
dimanfaatkan. Minyak mentah mula-mula dipanaskan dalam sebuah tanur
tinggi pada tekanan 1 atm pada suhu ±3500 C. Tujuan dari pemanasan
dalam pengelolahan ini untuk terpisahnya fraksi-fraksi yang terkandung
didalam minyak bumi., Dapat diketahui bahwa semakin rendah titik didih
maka fraksitersebut akan terletakdibagian atas pada tanur, sedangkan

semakin tinggi titik didih maka fraksi tersebut akan terletak dibagian bawah
pada tanur. perbedaan titik didih yang akan menyebabkan fraksi akan
terpisah. Berikut gambar pemisahan fraksi minyak bumi berdasarkan titik
didih yang rendah sampai yang tinggi
Fraksi Minyak Bumi

Berdasarkan gambar diatas ada 8 fraksi yang dihasilkan dalam


15

pengolahan minyak mentah secara destilasi. Pada fraksi gas terjadi pada
suhu < 300C dengan jumlah atom karbon 1-4. Dimana fraksi gas berfungsi
dalam kehidupan sehari hari sebagai gas LPG dan produk petrokimia dalam
industri pertokimia. Pada fraksi petroleumeter terjadi pada suhu 30-60 0C
dengan atom karbon 5-6. Adapun kegunaan petroleum eter dalam
kehidupan sehari-hari ialah sebagai pelarut non polar dan pelarut
bersih.Pada fraksi naftan atau ligronin terjadi pada suhu 60- 1000C dengan
jumlah atom karbon 6-7 bisanya digunakan sebagai zat aditif dan pelarut
non polar.

Pada fraksi bensin yang mana terjadi pada suhu 40-2000C dengan
jumlah atom karbon 5-10 yang berfungsi sebagai bahan bakar kendaraan.
Pada fraksi kerosin atau minyak tanah yang mana terjadi pada suhu 175-
3250C dengan jumlah atom karbon 12-18 yang berfungsi sebagai minyak
tanah dan avtur (mesin jet). Pada fraksi solar yang terjadi pada titik didih
250-4000C dengan jumalah atom karbon >12 dan berfungsi sebagai
penghidup mesin diesel. Pada fraksi oli memiliki titik didih 350-5000C
dengan atom karbon >20 yang biasanya digunakan sebagai minyak
pelumas. Dan terakhir pada fraksi residu dengan titik didih >500 0C dengan
jumlah atom C >25 yang digunakan sebagai lilin, parafin dan aspal.

Tahapan pengolahan minyak mentah melaui unit proses menjadi


produk
No Jenis Proses Unit Proses Tujuan Proses Hasil Akhir
1 Pencampuran Tangki Membuat Minyak bumi
minyak bumi minyak bumi kualitas merata siap diolah
2 Persiapan Desalter Menurunkan air Minyak yang
dan menurunkan siap di proses
garam
3 Pemisahan CDU, HVU Pemisihan LPG,naphtha,
16

(Destilasi) primer kerosene, solar,


berdasarkan titik LVGo, HVGO,
didh long residu,
short residu
4 Konversi (Cracking FCC,RFCC, Perengkahan, LPG,napthan,
Reforming ) Dalayed pembentuk/ Premiunm,
coker, reforming avtur, solar,
Visbreaker, Bottoms,
Platfoming Propylene,
Green Coke
5 Perbaikan kualitas HDS Perbaikan Solar surfur
Kualitas Rendah
(kualitas
tinggi)
6 Pencampuran Blending Memaksimunkan LPG, premuin
produk merketable 88, pertamax
produk pertadex
, fuel oil

2. Cracking
Proses selanjutnya setelah destilasi ialah cracking. Cracking atau yang
disebut merengkah merupakan proses pembelahan atau penguraian partikel-
partikel hidrokabon yang berukuran besar menjadi partikel-partikel
hidrokarbon kecil dalam fraksi minyak bumi. Adapun tiga cara yang
digunakan dalam proses cracking ialahthermal cracking, catalyc cracking
dan hidrocracking. Contohnya ialah pengubahan solar menjadi minyak
tanah.
3. Reforming
Reforming merupakan perubahan struktur molekuldari karbon yang
rantainya lurus menjadi karbon yang rantainyabercabang dengan adanya
17

bantuan katalis dan pemanasan. Reforming biasanya terjadi pada perubahan


mutu bensin dari yang kurang baik menjadi lebih baik walaupun strukturnya
berbeda dalam molekul yang sama.

4. Alkilasi dan Polimerasi


Alkilasi merupakan proses dimana karbon yang rantainya bertambah
pada fraksi sehingga molekulnya lebih panjang dan bercabang.Proses
alkilasi dilakukan dengan bantuan penambahan katalis[122-125]seperti asam
kuat. Sedangkan polimerisasi merupakan proses dimana partikel-partikel
kecil bergabung menjadi partikel-partikel yang besar sehingga
menghasilkan produk yang bagus.

5. Treating
Treating merupakan proses setelah eliminasi dari pengotor-
pengotornya yang kemudian dilakukan pemurnian terhadap fraksi minyak
bumi. Pengotor- pengotor yang dieliminasi tersebut biasanya berbau [tidak
sedap dengan beberapa proses.

6. Blending
Blending merupakan proses akhir dari pengolahan minyak bumi pada
proses ini ditambah zat aditif untuk meningkatkan kualitas akhir dari
minyak bumi, contohnya Tetra Ethyl Lead atau TEL yang merupakan zat
aditif penambah bilangan oktan bensin.Jadi, blending adalah salah satu
teknik atau proses material dimana cara kerjanya dengan menggabungkan
atau mencampurkan bahan material dengan jumlah yang telah ditentukan.
Bensin merupakan salah satu hasil pengolahan minyak bumi, yang
mana berupa cairan yang mana terjadi pada suhu 40-2000C dengan jumlah
atom karbon 5-10 yang berfungsi sebagai bahan bakar. Bensin dapat
diperoleh tidak hanya dengan proses destilasi tetapi juga dengan proses
perengkahan, reformasi, polimerisasi, isomerisasi,dan alkilasi dengan
melalui pencampuran beberapa komponen serta penambahan zat aditif
untuk menaikan mutu bensin.
18

Pada proses pembuatan bensin dimana menghasilkan gasoline yang


belum dapat digunakan, akan tetapi masih perlu penambahan beberapa
bahan kimia untuk dicampurkan atau blending dengan gasoline lain.
Adanpun pencampuran berguna untuk memperbaiki mutu sehingga aman
dalam pemakainannya. Bensi sebagai bahn bakar pada mesian yang
menggunakan pembakaran busi yang bercapur dengan udara dalam
penggunaan sehingga pencampuran dinyalakan oleh api. Maka dari itu mutu
dari pembuatan bensin harus diperhatikan agar menghasilkan pembakaran
yang aman dan tidak berbahaya atau merusak lingkungan.

G. Reaksi Kimia Pengolahan Minyak Bumi


a. Hidrokarbon jenuh (saturated hydrocarbons), merupakan kelompok
minyak yang dicirikan dengan adanya rantai atom karbon (bercabang
atau tidak bercabang atau membentuk siklik) berikatan dengan atom
hidrogen, dan merupakan rantai atom jenuh (tidak memiliki ikatan
ganda).
b. Aromatik (Aromatics). Famili minyak ini adalah kelas
hidrokarbon dengan karakteritik cincin yang tersusun dari enam
atom karbon. Jumlah relative hidrokarbon aromatik didalam mnyak
mentah bervariasi dari 10-30
%.

c. Asphalten dan resin. Selain empat komponen utama penyusun


minyak tersebut di atas, minyak juga dikarakterisasikan oleh adanya
komponen- komponen lain seperti aspal (asphalt) dan resin (5-20 %)
yang merupakan komponen berat dengan struktur kimia yang
kompleks berupa siklik aromatik terkondensasi dengan lebih dari
lima ring aromatic dan napthenoaromatik dengan gugus-gugus
fungsional sehingga senyawa-senyawa tersebut memiliki polaritas
yang tinggi.
d. Komponen non-hidrokarbon. Kelompok senyawa non-hidrokarbon
19

terdapat dalam jumlah yang relatif kecil, kecuali untuk jenis petrol
berat (heavy crude).
e. Porphyrine. Senyawa ini berasal dari degradasi klorofil yang
berbentuk komplek Vanadium (V) dan Nikel (Ni).

Crude oil juga mengandung sejumlah senyawa non hidrokarbon,


terutama senyawa sulfur, senyawa organik metalik dalam jumlah
kecil/trace sebagai larutan dan garam-garam anorganik sebagai suspensi
koloidal, yaitu antara lain (Dhamar, 2005):

a. Senyawa sulfur

Crude oil yang densitasnya lebih tinggi mempunyai kandungan


sulfur yang lebih tinggi pula. Keberadaan sulfur dalam minyak
bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam
gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan
dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari
oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
b. Senyawa oksigen

Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari


2% dan menaik apabila produk itu lama berhubungan dengan
udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan
sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidria, senyawa
monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat
berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asm alifatik.
c. Senyawa nitrogen

Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat


rendah, yaitu 0,1-0,9%. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe
asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan
dapat membentuk gum/getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen
20

terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen kelas


dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat
diekstrak dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai
berat molekul yang tinggi dapat diekstrak dengan asam mineral
encer.
d. Konstituen metalik

Minyak mentah juga mengandung konstituen metalik seperti besi,


tembaga, terutama nikel dan vanadium.

H. Aplikasi Minyak Bumi di Kehidupan


1. Bahan Bakar Kendaraan
Pertama, manfaat minyak bumi adalah sebagai bahan bakar yang
digunakan untuk kendaraan transportasi. Bahan bakar yang berasal dari
minyak bumi seperti solar, bensin, bensol, dan minyak tanah telah
melewati proses penyulingan agar menjadi komponen yang lebih ringan.
2
2. Konstruksi
Selain bahan bakar, manfaat minyak bumi adalah berguna untuk
pembuatan produk konstruksi. Minyak bumi memiliki senyawa yang
dapat digunakan untuk memproduksi alat konstruksi seperti pembuatan
atap, cat, pipa, aspal, dan lain sebagainya. Baca juga: Daftar Negara
dengan Utang Luar Negeri Tertinggi 2020, China Paling Besar,
Bagaimana Indonesia?
3. Sumber gas cair
Minyak bumi dapat menghasilkan produk dalam bentuk gas cair seperti
tabung gas yang diperlukan untuk memasak. Gas alam yang berasal dari
minyak bumi telah mengalami pengolahan hingga menjadi bentuk gas
cair dalam tabung LPG.
4. Produksi bahan serat
21

Manfaat minyak bumi pada pembuatan bahan serat juga tidak kalah
penting. Produk seperti rayon, polyester, nilon, dan bahan tekstil sintetis
merupakan beberapa jenis bahan serat yang menggunakan komponen
minyak bumi. Produksi bahan serat ini dapat digunakan untuk pembuatan
pakaian.
5. Perlengkapan rumah tangga
Manfaat minyak bumi dalam pembuatan perlengkapan rumah tangga
jarang disadari. Minyak bumi kerap digunakan sebagai sumber panas
untuk mengolah aluminium, baja, maupun besi. Selain itu, alat memasak
sebagai perabotan rumah diketahui menggunakan minyak bumi sebagai
salah satu bahan pembuatnya. Baca juga: Vaksin Booster Gratis atau
Bayar? Simak Lagi Penjelasan Kemenkes Beberapa perlengkapan rumah
tangga, seperti kunci pintu, kunci jendela, panel pintu, kulkas, dan kursi
melibatkan minyak bumi dalam proses produksinya. Jadi, manfaat
minyak bumi hadir di dalam kehidupan sehari-hari.
6. Bahan campuran keperluan medis
Manfaat minyak bumi selanjutnya adalah untuk keperluan medis.
Minyak bumi kerap dipakai sebagai bahan pembuatan produk pembersih,
obat-obatan, alat pelindung, dan alat keamanan tenaga medis. Benda-
benda medis memanfaatkan minyak bumi pada proses produksinya.
Seperti alat suntik yang sesuai spesifikasi dan aspirin sebagai salah satu
produksi obat-obatan yang mengandung komponen hidrokarbon minyak
bumi. Lihat Foto Manfaat minyak bumi bagi kehidupan manusia yang
jarang disadari(Freepik)
7. Pembangkit listrik Manfaat minyak bumi berperan sebagai sumber
pembangkit listrik. Minyak bumi sebagai pembangkit listrik ini
dihasilkan oleh tenaga uap yang membantu proses penggerakan turbin.
Baca juga: BUMN Pengelola Kawasan Industri Ini Buka Lowongan
Kerja, Simak Syarat dan Posisinya Kumparan magnet menerima gerakan
turbin dan menghasilkan listrik. Pemanfaatan minyak bumi juga berguna
untuk menggerakkan perangkat elektronik bertenaga listrik.
22

8. Produk kecantikan
Minyak bumi ternyata bermanfaat untuk pembuatan beberapa produk
kecantikan, seperti parfum, cat kuku, make up, dan pewarna rambut.
Selain itu, minyak bumi juga digunakan sebagai bahan untuk membuat
beberapa produk, mulai dari sabun mandi, sikat gigi, dan sampo.
9. Membuat peralatan elektronik
Pemanfaatan minyak bumi di bidang elektronik juga tak kalah penting.
Beberapa peralatan elektronik seperti televisi, ponsel, komputer
memerlukan minyak bumi dalam proses pembuatannya. Baca juga:
Cadangan Devisa Emas Indonesia Naik

10. Pertanian
Manfaat minyak bumi di bidang pertanian di antaranya untuk pembuatan
pupuk, pestisida, dan insektisida. Semua produk tersebut dibuat
menggunakan campuran minyak bumi. Produk-produk ini berperan
penting untuk kegiatan pertanian agar produk makanan yang dihasilkan
berkualitas tinggi.

I. Aspek Ekonomi Minyak Bumi

Perkembangan Perekonomian Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita


dalam jangka panjang, yang meliputi aspek: (1) proses, (2) output per kapita, dan
(3) jangka waktu. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu
gambaran ekonomi pada suatu saat. Atau dapat juga diartiksan sebagai
“kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus
meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada
kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang
dibutuhkannya”.
Fluktuasi kenaikan dan penurunan petumbuhan ekonomi juga di
akibatkan oleh tekanan eksternal berupa ketidakpastian global terutama terkait
23

harga-harga komoditi seperti bahan pangan, tingginya harga minyak mentah


dunia, lambatnya pemulihan ekonomi AS, berlanjutnya krisis fiskal di Eropa
serta perubahan iklim sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Perkembangan Nilai Ekspor Minyak Bumi Indonesia

Perkembangan nilai ekspor minyak bumi Indonesia juga mengalami


fluktuasi, yang cenderung mengarah ke peningkatan nilai ekspor. Walaupun
Indonesia terpaksa keluar dari Negara OPEC akibat tidak mampu memenuhi
kuota ekspor yang ditetapkan OPEC namun nilai yang dihasilkan dari kegiatan
ekspor ini masih terus-menerus meningkat dari tahun ketahunnya. Peningkatan
tertinggi terjadi pada tahun 1998 dengan persentase perkembangan sebesar
160.31 persen sedangkan penurunan tetinggi terjadi pada tahun 1999 dengan
nilai 33.04 persen.

Penurunan ekspor minyak bumi merupakan akibat kurangnya perhatian


pemerintah di sektor minyak, namun peningkatan yang terjadi dari sisi harga
yang menyebabkan nilai ekspor minyak

Indonesia meningkat. Hal yang perlu di garis bawahi bahwa ekspor minyak bumi
yang dihasilkan Indonesia sejak tahun 2006 adalah ekspor yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan pemegang kontrak bagi hasil dengan pemerintah, bukan
ekspor yang sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah republik Indonesia.

Perkembangan Nilai Impor Minyak Bumi Indonesia

Seperti halnya dengan nilai ekspor, nilai impor minyak bumi Indonesia
dari tahun ketahun juga berfluktuasi, fluktuasi yang terjadi juga mengarah ke
peningkatan nilai impor akibat meningkatnya harga minyak dunia sehingga uang
yang dikeluarkan menjadi lebih besar akibat perubahan harga tersebut. Kondisi
ini berujung pada peningkatan nilai impor yang tidak bisa dihindari oleh
pemerintah. Peningkatan tertinggi pada nilai impor minyak bumi Indonesia dalam
24

kurun waktu penelitian tahun terjadi pada tahun 1998 yaitu sebesar 188.53
persen, sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar
34.39 persen.
Berdasarkan data yang pada tahun 1993 nilai impor minyak bumi
Indonesia adalah sebesar Rp.6.91 triliun yang kemudian mengalami peningkatan
di tahun 1994 sebesar 11.08 persen menjadi sebesar Rp.7.68 triliun. Ditahun 1995
nilai impor minyak bumi Indonesia adalah sebesar Rp.7.62 triliun yang kemudian
mengalami peningkatan di tahun berikutnya sebesar 11.98 persen menjadi sebesar
Rp.8.53 triliun.

Pada tahun 1998 nilai impor minyak bumi Indonesia meningkat sebesar 188.53
persen dengan nilai Rp.37.66 trilyun dibandingkan dengan tahun 1997 yang
mencapai Rp.13.05 triliun. Tahun 1999 nilai impor minyak bumi Indonesia
menurun sebesar 3.41 persen menjadi sebesar Rp. 36.38 triliun. Tahun
berikutnya di tahun 2000 nilai impor minyak bumi Indonesia sebesar 41.14
persen menjadi sebesar Rp.51.34 triliun. Pada tahun berikutnya nilai ekspor
minyak bumi Indonesia di tahun 2001 menunjukkan kembali meningkat sebesar
8.69 persen, atau mengalami peningkatan sebesar Rp. 4.46 triliun dari tahun
sebelumnya.

Tabel 1. Nilai Impor dan Nilai Ekspor Minyak bumi di Indonesia


Tahun 1993-2011

Tahu n Ekspor Pert. (%) Impor Pert. (%)


(Milyar (Milyar
Rp) Rp)
1993 10,007 - 6,916 -
1994 11,911 19.03 7,682 11.08
1995 14,215 19.34 7,619 -0.83
1996 15,324 7.8 8,531 11.98
1997 22,171 44.68 13,052 52.99
1998 57,714 160.31 37,659 188.53
25

1999 38,646 -33.04 36,377 -3.41


2000 53,615 38.73 51,341 41.14
2001 58,160 8.48 55,801 8.69
2002 61,200 5.23 60,503 8.43
2003 61,766 0.92 64,068 5.89
2004 70,899 14.79 104,222 62.67
2005 98,351 38.72 167,890 61.09
2006 101,450 3.15 172,680 2.85
2007 111,147 9.56 198,090 14.71
2008 155,314 39.74 291,748 47.28
2009 105,366 -32.16 191,403 -34.39
2010 131,199 24.52 239,983 25.38
2011 165,190 25.91 343,074 42.96
Rata- rata 70,718 21.98 108,350 30.39
Fluktuasi kenaikan dan penurunan nilai impor minyak Bumi sangat
dipengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel harga dan nilai tukar sangat
menentukan besarnya nilai impor yang harus dibiayai oleh Negara.
Pengaruh Nilai Ekspor dan Impor Minyak Bumi Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi.

Pengaruh Nilai Ekspor Minyak Bumi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi


Indonesia

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan model regresi,


maka diperoleh hasil secara Pertial test dan over all test pada tingkat signifikansi
(0.000), bahwa variabel ekspor minyak bumi berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi dengan nilai R2 sebesar 0.8474 yang artinya bahwa ekspor
minyak bumi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar
84.74 persen. Sedangkan sisanya sebesar 15.26 persen dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak termasuk di dalam penelitian ini (error terms), seperti yang
terlihat pada Tabel 2:
26

Tabel 2 Pengaruh Ekspor Minyak Bumi Terhadap Pertumbuhan


Ekonomi.

Variabel koefisien T -hit Sig F-hit R2


C 285311.7 37.28 0.000 411.0 0.84
Xm 0.007303 20.28 0.000 Sig (0.0)

Pengaruh Impor Minyak Bumi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan model regresi


diperoleh hasil bahwa secara partial test dan over all test pada tingkat signifikansi
(0.000). diperoleh hasil bahwa variabel impor minyak bumi berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai R2 sebesar 0.8474, yang
menunjukkan bahwa variabel impor minyak bumi berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 89.37 persen. Sedangkan sisanya
sebesar 10.63 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk di dalam
penelitian ini (error terms).
Tabel 3. hasil regresi pengaruh impor minyak bumi terhadap
pertumbuhan ekonomi.

T F
Variabel koefisien sig R2
hitung hitung
C 321377.3 62.47 0.000 622.40

Im 0.003435 24.94 0.000 Sig 0.89


(0.000)

Analisis Hasil

Berdasarkan hasil pengolahan diatas baik secara over all test dan partial
test baik nilai ekspor dan nilai impor minyak bumi berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditunjukkan dengan nilai t
hitungnya sebesar 20.275 dengan probabilita (0.000) begitu juga dengan
nilai F hitung sebesar 411.094 dan nilai R2 sebesar 0.8474. Hasil
27

perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai ekspor minyak bumi


terbukti memiliki pengaruh terhadap petumbuhan ekonomi. nilai koeefisien
regresinya menunjukkan bahwa apabila pertumbuhan ekonomi meningkat
sebesar satu persen maka nilai ekspor minyak juga akan meningkat sebesar
0.0073 persen.

Hasil yang sama juga ditunjukkan dari pengaruh nilai impor terhadap
pertumbuhan ekonomi dengan nilai t hitungnya sebesar 24.948 dengan
probabilita (0.000) begitu juga dengan nilai F hitung sebesar 622.402 dan nilai
R2 sebesar 0.8937. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai impor
minyak bumi terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap petumbuhan
ekonomi. nilai koeefisien regresinya menunjukkan bahwa apabila partum-
buhan ekonomi meningkat sebesar satu persen maka nilai ekspor minyak juga
akan meningkat sebesar 0.00343 persen.
Sementara berdasarkan hasil pengolahan dengan model koreksi
kesalahan. Dengan memasukkan variabel waktu terlihat bahwa secara bersama-
sama variabel nilai ekspor minyak bumi, nilai impor minyak bumi dan variabel
E (error correction terms) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia dalam jangka panjang. Hal ini di tunjukkan dengan nilai F
hitung sebesar 24.903 dan nilai R2 sebesar 0.5162 seta masing masing nilai t
hitung sebesar: Variabel XM = -8.5552 (0.000), Variabel IM = 8.0541 (0.000)

dan Variabel E = 11.7570 (0.083). Dengan derajat kepercayaan 90 persen alfa


10 persen diketahui bahwa seluruh variabel berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia

J. Faktor penggunaan minyak bumi  

Faktor positif penggunaan minyak bumi

Kegunaan fraksi-fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan


sifat fisisnya seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifatkimianya.

a.   Sandang
28

Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA
(purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya
adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk
menjadi senyawa aromat, yaitu para-xylene.
Bentuknya senyawa benzen (C6H6), tetapi ada dua gugus metil pada atom C1 dan
C3 dari molekul benzen tersebut.Para-xylene ini kemudian dioksidasi
menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta proses petrokimia diatas). Nah dari
PTA yang berbentuk seperti tepung detergen ini kemudian direaksikan dengan
metanol menjadi serat poliester. Serat poli ester inilah yang menjadi benang
sintetis yang bentuknya seperti benang. Hampir semua pakaian seragam yang
adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk memudahkan
pengenalannya bisa dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat dari benang
sintetis poliester biasanya relatif lebih murah dibandingkan pakaian yang terbuat
dari bahan dasar katun, sutra atau serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang
terbuat dari serat poliester dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam proses
pembuatan benang (saat mereaksikan PTA dengan metanol). Salah satu produsen
PTA di Indonesia adalah di Pertamina Unit Pengolahan III dengan jenis produk
dan peruntukannya disini. Sebetulnya ada polimer lain yang juga dibunakan untuk
pembuatan serat sintetis yang lebih halus atau lembut lagi. Misal serat untuk
bahan isi pembalut wanita. Polimer tersebut terbuat dari polietilen.
b.  Papan
Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa plastik.
Bahan dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari propilena, yaitu
senyawa olefin / alkena dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik inilah kemudian
jadi macam-macam mulai dari atap rumah (genteng plastik), furniture, peralatan
interior rumah, bemper mobil, meja, kursi, piring, dll.
c.   Seni
Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada
tinta / cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal thinner yang biasa
digunakan untuk mengencerkan cat. Sementar untuk urusan seni patung banyak
patung yang berbahan dasar dari plastik atau piala, dll…. Hidrokarbon yang
29

digunakan untuk pelarut cat terbuat dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS


mmerupakan pelarut yang dihasilkan dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan
rentang titik didih antara 145o C — 195o C. Senyawa hidrokarbonyang
membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin, sikloparafin, dan
hidrokarbon aromatik. Untuk daftar pelarut lebih lengkap dan kegunaannya bisa
dilihat disini.
d.  Estetika
Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebih luas lagi
dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang
juga digunakan untuk estetika kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing
(pencabutan bulu kaki menggunakan lilin) atau bahan pencampur kosmetik
lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya lilin untuk keperluan kosmetik
spesifikasinya ketat sekali.
e.   Pangan
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang
tersusun dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat
paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Kalau atom karbon
dinotasikan sebagai bola berwarna hitam, okeigen berwarna merah dan hidrogen
berwarna putih maka bentuk molekul tiga dimensi dari glukosa akan seperti
gambar disamping ini. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang
tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta
bercabangcabang. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber
tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu,
karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam
bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin. Karbohidrat
menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh.
Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan
bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah
sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Selsel tubuh tersebut menyerap glukosa.
Gula ini kemudian oleh sel dioksidasi (dibakar) dengan bantuan oksigen yang kita
hirup menjadi energi dan gas CO2 dalam bentuk respirasi / pernafasan. Energi
30

yang dihasilkan dan tidak digunakan akan disimpan dibawah jaringan kulit dalam
bentuk lemak. Reaksi pembakaran gula dalam tubuh :
C6H12O6 (gula) + 6O2 (udara yang dihirup) —- >
Energi + 6CO2 (udara yang dikeluarkan) + 6H2O (keringat atau air seni).

Faktor negatif penggunaan minyak bumi

1. Pencemaran udara
Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer
merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km.
Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.
Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer
merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km.
Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.
Sumber pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda.
Sumber pencemaran udara berasal dari kendaraan bermotor, kegiatan rumah
tangga, dan industri.
Dampak pencemaran udara dapat berskala mikro dan makro.
Pada skala mikro atau lokal, pencemaran udara berdampak pada kesehatan
manusia. Misalnya, udara yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika dihirup
seseorang akan menimbulkan keracunan, jika orang tersebut terlambat ditolong
dapat mengakibatkan kematian. Dampak pencemaran udara berskala makro,
misalnya fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan dalam skala
global adalah efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.
Karbon dioksida (CO2)
Pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas alam
telah lama dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan manusia terhadap energi.
Misalnya untuk berbagai keperluan rumah tangga, industri, dan pertanian. Ketika
bahan bakar minyak tersebut dibakar, karbon dioksida dilepaskan ke udara. Data
yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke
31

udara terus mengalami peningkatan. Apakah dampak peningkatan CO2 terhadap


lingkungan?
Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berbau, tidak
berasa, dan tidak stabil. Karbon monoksida yang berada di kota besar sebagian
besar berasal dari pembuangan gas kendaraan bermotor yang gas-gas
pembakarannya tidak sempurna. Selain itu, karbon monoksida dapat berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil serta proses industri.
Karbon monoksida dalam tubuh manusia lebih cepat berikatan dengan
hemoglobin daripada oksigen. Jika di udara terdapat karbon monoksida, oksigen
akan kalah cepat berikatan dengan hemoglobin.
Beberapa orang akan menderita defisiensi oksigen dalam jaringan
tubuhnya ketika haemoglobin darahnya berikatan dengan karbon monoksida
sebesar 5%. Seorang perokok haemoglobin darahnya sering ditemukan
mengandung karbon monoksida lebih dari 10%.
Defisiensi oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang menderita
sakit kepala dan pusing. Kandungan karbon monoksida yang mencapai 0.1.% di
udara dapat mengganggu metabolisme tubuh organisme. Oleh karena itu, ketika
memanaskan mesin kendaraan di dalam garasi sebaiknya pintu garasi dibuka agar
gas CO yang terbentuk tidak terakumulasi di dalam ruangan dan terhirup.
Sulfur dioksida
Sulfur dioksida dilepaskan ke udara ketika terjadi pembakaran bahan bakar
fosil dan pelelehan biji logam. Konsentrasi SO2 yang masih diijinkan ialah antara
0.3 sampai 1.0 mg m-3. Akan tetapi, di daerah yang dekat dengan industri berat,
konsentrasi senyawa tersebut menjadi lebih tinggi, yaitu 3.000 mg m-3 .
Peningkatan konsentrasi sulfur di atmosfer dapat menyebabkan gangguan
kesehatan pada manusia, terutama menyebabkan penyakit bronkitis, radang paru-
paru (pneumonia), dan gagal jantung. Partikel-partikel ini biasanya sulit
dibersihkan bila sudah mencapai alveoli sehingga menyebabkan iritasi dan
mengganggu pertukaran gas.
32

Pencemaran sulfur (sulfur oksida) di sekitar daerah pencairan tembaga


dapat menyebabkan kerusakan pada vegetasi hingga mencapai jarak beberapa
kilometer jauhnya. Tumbuhan mengabsorbsi sulfur dioksida dari udara melalui
stomata. Tingginya konsentrasi sulfur dioksida di udara seringkali menimbulkan
kerusakan pada tanaman pertanian dan perkebunan.
Nitrogen oksida
Nitrogen oksida memainkan peranan penting di dalam penyusunan jelaga
fotokimia. Nitrogen dioksida dihasilkan oleh gas buangan kendaraan bermotor.
Peroksiasil nitrat yang dibentuk di dalam jelaga sering menyebabkan iritasi pada
mata dan paru-paru. Selain itu, bahan polutan tersebut dapat merusak tumbuhan.
Hujan asam
Dua gas yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan serta
pembangkit listrik tenaga disel dan batubara yang utama adalah sulfur dioksida
(SO2) dan nitrogen dioksida (NO2). Gas yang dihasilkan tersebut bereaksi di
udara membentuk asam yang jatuh ke bumi bersama dengan hujan dan salju.
Misalnya, sulfur dioksida berreaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida.
2 SO2 + O2 2 SO3
Sulfur trioksida kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat.
SO3 + H2O H2SO4
Uap air yang telah mengandung asam ini menjadi bagian dari awan yang
akhirnya turun ke bumi sebagai hujan asam atau salju asam. Hujan asam dapat
mengakibatkan kerusakan hutan, tanaman pertanian, dan perkebunan. Hujan asam
juga akan mengakibatkan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam,
misalnya jembatan dan rel kereta api, serta rusaknya berbagai bangunan. Selain
itu, hujan asam akan menyebabkan penurunan pH tanah, sungai, dan danau,
sehingga mempengaruhi kehidupan organisme tanah, air, serta kesehatan manusia.

2, Efek rumah kaca (green house effect)


Efek rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu dipemukaan bumi
yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di
33

atmosfer. Gejala ini disebut efek rumah kaca karena diumpamakan dengan


fenomena yang terjadi di dalam rumah kaca.
Pada rumah kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk ke dalamnya.
Sebagian sinar matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi
dipantulkan kembali ke arah kaca.
Sinar yang dipantulkan ini tidak dapat keluar dari rumah kaca dan
mengalami pemantulan berulang-ulang. Energi yang dihasilkan meningkatkan
suhu rumah kaca sehingga rumah kaca menjadi panas.
Di bumi, radiasi panas yang berasal dari matahari ke bumi diumpamakan
seperti menembus dinding kaca rumah kaca. Radiasi panas tersebut tidak diserap
seluruhnya oleh bumi. Sebagian radiasi dipantulkan oleh benda-benda yang
berada di permukaan bumi ke ruang angkasa. Radiasi panas yang dipantulkan
kembali ke ruang angkasa merupakan radiasi infra merah. Sebagian radiasi infra
merah tersebut dapat diserap oleh gas penyerap panas (disebut: gas rumah kaca).
Gas penyerap panas yang paling penting di atmosfer adalah H2O dan CO2.
Seperti kaca dalam rumah kaca, H2O dan CO2 tidak dapat menyerap seluruh
radiasi infra merah sehingga sebagian radiasi tersebut dipantulkan kembali ke
bumi. Keadaan inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat
atau yang disebut dengan pemanasan global (global warning).
Kenaikan suhu menyebabkan mencairnya gunung es di kutub utara dan
selatan. Kondisi ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut, sehingga
menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut akan tenggelam, sedangkan
daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah kaca menimbulkan
perubahan iklim, misalnya suhu bumi meningkat rata-rata 3°C sampai 4°C pada
abad ke-21, kekeringan atau curah hujan yang tinggi di berbagai tempat dapat
mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan
kehidupan manusia.
Penipisan lapisan ozon
Lapisan ozon (O3) adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi pada
ketinggian ± 30 km diatas bumi. Lapisan ozon terdapat pada lapisan atmosfer
34

yang disebut stratosfer. Lapisan ozon ini berfungsi menahan 99% radiasi sinar
Ultra violet (UV) yang dipancarkan ke matahari.
Gas CFC (Chloro Fluoro Carbon) yang berasal dari produk aerosol (gas
penyemprot), mesin pendingin dan proses pembuatan plastik atau karet busa, jika
sampai ke lapisan stratosfer akan berikatan dengan ozon. CFC yang berikatan
dengan ozon menyebabkan terurainya molekul ozon sehingga terjadi kerusakan
lapisan ozon, berupa penipisan lapisan ozon.
Penipisan lapisan ozon di beberapa tempat telah membentuk lubang
seperti di atas Antartika dan kutub Utara. Lubang ini akan mengurangi fungsi
lapisan ozon sebagai penahan sinar UV. Sinar UV yang sampai ke bumi akan
menyebakan kerusakan pada kehidupan di bumi. Kerusakan tersebut antara lain
gangguan pada rantai makanan di laut, serta kerusakan tanaman budidaya
pertanian, perkebunan, serta mempengaruhi kesehatan manusia.
Radiasi
Makhluk hidup sudah lama menjadi objek dari bermacammacam bentuk
radiasi. Misalnya, radiasi matahari yang mengandung sinar ultraviolet dan
gelombang infra merah. Selain berasal dari matahari, radiasi dapat juga berasal
dari luar angkasa, berupa sinar kosmis dan mineral-mineral radioaktif dalam
batubatuan. Akan tetapi bentuk radiasi akibat aktivitas manusia akan
menimbulkan polusi.
Bentuk-bentuk radiasi berupa kegiatan uji coba bom nuklir dan
penggunaan bom nuklir oleh manusia dapat berupa gelombang elektromagnetik
dan partikel subatomik. Kedua macam bentuk radiasi tersebut dapat mengancam
kehidupan makhluk hidup.
Dampak radiasi dapat dilihat pada tingkat genetik dan sel tubuh. Dampak
genetik pada interfase menyebabkan terjadinya perubahan gen pada AND atau
dikenal sebagai mutasi gen. Dampak somatik (sel tubuh) adalah seseorang
memiliki otak yang lebih kecil daripada ukuran normal, cacat mental, dan
gangguan fisik lainnya serta leukemia.
35

3. Pencemaran air
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan
sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya pengerukan pasir,
limbah rumah tangga, industri, pertanian, pelebaran sungai, pertambangan minyak
lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.
Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah organik, dan anorganik
memberikan andil cukup besar dalam pencemaran air sungai, terutama di daerah
perkotaan. Sungai yang tercemar deterjen, sampah organik dan anorganik yang
mengandung miikroorganisme dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi
masyarakat yang mengunakan sungai sebagai sumber kehidupan sehari-hari.
Proses penguraian sampah dan deterjen memerlukan oksigen sehingga kadar
oksigen dalam air dapat berkurang. Jika kadar oskigen suatu perairaan turun
sampai kurang dari 5 mg per liter, maka kehidupan biota air seperti ikan terancam.
Limbah pertanian
Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena
penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran air oleh pupuk,
pestisida, dan herbisida dapat meracuni organisme air, seperti plankton, ikan,
hewan yang meminum air tersebut dan juga manusia yang menggunakan air
tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Residu pestisida seperti DDT yang
terakumulasi dalam tubuh ikan dan biota lainnya dapat terbawa dalam rantai
makanan ke tingkat trofil yang lebih tinggi, yaitu manusia.
Selain itu, masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan,
danau, serta laut dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan.
Peningkatan tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok
menjadi pesat (blooming).
Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian
mati membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Kondisi ini
mengakibatkan kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan
organisme anaerob. Fenomena ini disebut sebagai eutrofikasi.
Limbah pertambangan
36

Pencemaran minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah


pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut
minyak. Setiap tahun diperkirakan jumlah kebocoran dan tumpahan minyak dari
kapal tanker ke laut mencapai 3.9 juta ton sampai 6.6 juta ton. Tumpahan minyak
merusak kehidupan di laut, diantaranya burung dan ikan. Minyak yang menempel
pada bulu burung dan insang ikan mengakibatkan kematian hewan tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Minyak bumi (juga disebut minyak mentah atau petroleum),sering dijuluki


sebagai "emas hitam", adalah cairan kental berwarna coklat pekat/gelap atau
kehijauan yang mudah terbakar yang berada di lapisan atas dari beberapa area
di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari
berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam
penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak bumi diambil dari sumur
minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini
didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan
struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak bumi
akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya
berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar,
mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang
dibutuhkan

Minyak bumi terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun
jutaan tahun yang lalu. Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak.
Kemudian di fraksionisasikan sesuai titik didihnya. Minyak bumi memiliki
peranan penting bagu kehidupan, baik sebagai sumber energi maupun sebagai
bahan baku industri petrokimia. Minyak bumi yang umumnya tersusun atas
carbon 84-87% dan hidrogen 11-14% dan senyawa lainnya seperti sulfur, nitrogen
dan oksigen.Karena komponen-komponen yang terkandung dalam minyak bumi
sangat banyak, maja untuk memisahkan komponen-komponen tersebut digunakan
destilasi bertingkat. Pada proses destilasi bertingkat ini, komponen-komponen
minyak bumi dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih dari masing-masing
komponen, serta minyak bumi dapat mempengaruhi aspek ekonomi yang timbul
dimasyarakat.

37
DAFTAR PUSTAKA

 Nandin. 2006.MINYAK BUMI DAN GAS..


 Zainul, R., Oktavia, B., Dewata, I., & Efendi, J. 1. 2018.
Fabrication of hexagonal photoreactor indoor lights. IOP
Conference Series: Materials Science and Engineering,
Vol. 335.
 Halimatussadiah, Alin dan Resosodarma, Budy.
2004.TINGKAT EKSTRAKSI OPTIMAL MINYAK
BUMI INDONESIA: APLIKASI MODEL OPTIMASI
DINAMIKA., JURNAL EKONOMI DAN
PEMBANHGUNAN INDONESIA, Vol. 5. 1.

 Rustam Efendi. 2009. Faktor-faktor Penentu Impor Minyak Bumi di


Indonesia.
 Jurnal Ekonomi dan Bisnis.Vol. 8 No.3.

 Zuhra, Cut Fatimah. 2013.PENYULINGAN,


PEMROSESAN DAN PENGGUNAAN MINYAK
BUMI.
 Fadah, Isti, Kristianto, Dayu dan Puspitasari, Novi. 2017.HARGA
MINYAK BUMI DAN EMAS DUNIA SEBAGAI PENENTU
PERGERAKAN INDEKS SEKTORAL DI BEI PERIODE 2011-2015.,
Ekuitas: JurnalEkonomi dan Keuangan, Vol. 1(IV), hal. 472-490.

38

Anda mungkin juga menyukai