Anda di halaman 1dari 13

Minyak Bumi

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Nama anggota:
Aksan Nurfuad
Azipa Lutfiatul Gizna
Dhea Amanda Putri
Enjel Febrilia Lestari
Jenisah

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 TEBO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Minyak Bumi”.
Penulisan makalah tentang minyak bumi ini adalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Kimia tentang minyak bumi
kelas 11 Semester I di Konoha Gakure.

Dalam penulisan makalah kimia tentang minyak bumi ini, kami merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam makalah kimia tentang minyak bumi singkat ini, kami akan membahas
bagaimana terjadinya minyak bumi, komposisi minyak bumi, proses pengolahan minyak
bumi, dan bahan alternatif yang dapat menggantikan minyak bumi, yaitu bahan yang
lebih ramah lingkungan. Dalam makalah ini kami juga akan membahas mengenai alat
dan bahan serta cara ataupun proses pembuatan briket sebagai bahan bakar alternatif.

Akhirnya kami berharap semoga makalah kimia tentang minyak bumi ini membantu
teman-teman mengetahui secara garis besar tentang Minyak Bumi. Terimakasih kami
ucapkan atas waktunya untuk membaca makalah kami.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………..………………………….…... 1

Daftar Isi …………………………..……...….…...………. 2

BAB I PENDAHULUAN ……....….……...…………….... 3

BAB II PEMBAHASAN…………........…........................ 4

BAB III PENUTUP …………………….…….……............11

DAFTAR PUSTAKA …………………...…………….... 11


BAB I
PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang

Minyak Bumi adalah salah satu sumber energi yang paling berperan dalam kehidupan
manusia Minyak Bumi merupakan salah satu sumber energi yang paling sering
digunakan oleh manusia. Berdasarkan model OWEM (OPEC World Energy Model),
permintaan minyak dunia pada periode jangka menengah (2002-2010) diperkirakan
meningkat sebesar 12 juta barel per hari (bph) menjadi 89 juta bph atau tumbuh rata-
rata 1.8% per tahun. Sedangkan pada periode berikutnya (2010-2020), permintaan naik
menjadi 106 juta bph dengan pertumbuhan sebesar 17 juta bph.

Tak hanya untuk bahan bakar mesin, namun minyak bumi juga digunakan untuk
sumber energi dalam memasak, bahkan lilin pun terbuat dari minyak bumi. Minyak bumi
berasal dari sisa sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati kemudian diuraikan oleh
tanah, sehingga Sumber Daya Alam ini tergolong lambat dalam pembaharuan,
sehingga dapat dikategorikan sumber daya alam tak terbaharui. Minyak bumi yang
telah diolah dan dimanfaatkan oleh manusia contohnya seperti pelumas, plastik, karet,
bahan bakar minyak, bitumen, lilin, pestisida, cat).

Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan karakteristik dasar minyak
bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya untuk mengolah  minyak bumi itu
Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak
tersebut.Maka dari itu pengetahuan tentang minyak bumi sangat penting, mengingat
SDA yang paling banyak digunakan ini tidak dapat diperbahrui  sehingga kita harus
berusaha mencari alternatif dan berusaha menghemat minyak bumi ini.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah kimia tentang minyak bumi ini
adalah sebagai berikut: 

1. Apa yang dimaksud bahan bakar fosil?


2. Apa saja komposisi minyak bumi?
3. Bagaimana proses pengolahan minyak bumi ?
4. Apa itu reaksi minyak bumi?
5. Apa saja dampak pembakaran bahan bakar?
6. Apa saja kegunaan bahan bakar fosil dan minyak bumi?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah minyak bumi kelas xi ini adalah sebagai berikut: 

1. Untuk mengetahui pengertian bahan bakar fosil


2. Untuk mengetahui komposisi minyak bumi
3. Untuk mengetahui proses pengolahan minyak bumi
4. Untuk mengetahui reaksi minyak bumi
5. Untuk mengetahui dampak pembakaran bahan bakar
6. Untuk mengetahui kegunaan bahan bakar fosil dan minyak bumi

BAB II
Pembahasan
2.1.Pengertian bahan bakar fosil
Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral, adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon
seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Bahan bakar fosil terbentuk karena adanya proses
alamiah berupa pembusukan dari organisme yang mati ratusan juta tahun lalu. Bahan bakar fosil seperti
minyak bumi dan batu bara merupakan sumber energi utama di Indonesia. Meski bernilai penting,
bahan bakar ini termasuk energi yang tidak bisa diperbaharui (renewable).

2.2 Komposisi minyak bumi


Komposisi Minyak Bumi Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau
crude oil. Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Apa saja
yang terkandung dalam minyak bumi? Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon,
baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 50%-
85%, dan oksigen (0-3,5%).

Minyak bumi hasil pengeboran masih berupa minyak mentah (crude oil) yang kental dan hitam. Crude
oil ini terdiri dari campuran hidrokarbon yaitu: Alkana merupakan merupakan fraksi yang terbesar di
dalam minyak mentah. Senyawa alkana yang paling banyak ditemukan adalah n-oktana dan isooktana
(2,2,4-trimetil pentana) Hidrokarbon aromatis CnH2n-6 diantaranya adalah etil benzene yang memiliki
cincin 6 (enam). Dalam minyak bumi terdapat juga kandungan selain senyawa hidrokarbon dalam jumlah
sedikit, diantaranya : belerang (0,01-0,7%); nitrogen (0,01-0,9%); oksigen (0,06-0,4%); karbondioksida;
dan hidrogen sulfide

Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

a. Komposisi Minyak Bumi Hidrokarbon Jenuh (Alkana)

 Dikenal dengan alkana atau parafin

 Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak)

 Sedangkan rantai bercabang lebih sedikit

 Senyawa penyusun diantaranya:

1. Metana                        CH4

2. Etana                           CH3 – CH3

3. Propana                      CH3 – CH2 – CH3

4. Butana                         CH3 – (CH2)2 – CH3

5. n-heptana                    CH3 – (CH2)5 – CH3

6. iso oktana                    CH3 – C(CH3)2 – CH2 – CH – (CH3)2

b. Komposisi Minyak Bumi Hidrokarbon Tak Jenuh (Alkena)

 Dikenal dengan alkena

 Keberadaannya hanya sedikit

 Senyawa penyusunnya:

1. Etena            CH2 = CH2

2. Propena        CH2 = CH – CH3

3. Butena          CH2 = CH – CH2 – CH3

c. Komposisi Minyak Bumi Hidrokarbon Jenuh Berantai Siklik (Sikloalkana)

1. Dikenal dengan sikloalkana atau naftena

2. Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana

3. Senyawa penyusunnya: 

d. Komposisi Minyak Bumi Hidrokarbon aromatik

1. Dikenal sebagai seri aromatic

2. Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit

3. Senyawa penyusunannya:
2.3 Pengolahan minyak Bumi
Untuk memperoleh minyak bumi, perlu dilakukan proses pengeboran. Minyak bumi yang ditemukan
biasanya akan bercampur dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam berbentuk
cairan kental hitam dan berbau disebut minyak mentah (crude oil). Minyak mentah ini masih belum bisa
dimanfaatkan secara langsung, oleh karena itu perlu dilakukan pemurnian (refining) dengan distilasi
bertingkat. Prinsip distilasi ini adalah pemisahan komponen-komponen campuran berdasarkan
perbedaan titik didih sehingga diperoleh kelompok-kelompok komponen dalam rentang titik didih
tertentu yang disebut fraksi-fraksi.

Fraksi Minyak Bumi dan Manfaat Minyak Bumi.Berikut ini fraksi hidrokarbon dari minyak bumi dan
manfaat minyak bumi untuk setiap fraksinya.

2.4 Fraksi MInyak Bumi


Adapun beberapa jenis fraksi minyak bumi dan kegunaannya secara umum, antara

lain sebagai berikut;

a. Fraksi Ringan Gas


Fraksi pertama pada minyak bumi yaitu berwujud gas dimana fraksi ini berupa

senyawa dengan berat molekul yang ringan sehingga volatil atau mudah

menguap dan pada saat proses pemanasan akan menguap terlebih dahulu

dibandingkan fraksi lain. Pada keadaan minyak mentah hasil tambang, gas ini

terlarut dalam minyak bumi karena faktor tekanan tinggi sehingga

menyebabkan gas dapat terlarut.

b. Petroleum Eter (PE)

Petroleum eter merupakan fraksi hasil pengolahan minyak bumi yang banyak

digunakan sebagai pelarut yang bersifat non-polar dalam reaksi kimia.

Pada umumnya, pelarut ini digunakan dalam proses ekstraksi senyawa organik

tertentu ataupun sebagai media reaksi menggunakan reagen tertentu. Sebagai

fraksi minyak bumi, petroleum eter memiliki titik didih yang juga cukup rendah

yaitu sekitar 30-40 sehingga zat ini juga akan menguap terlebih dahulu pada

prose pengolahan. Petroleum eter ini memiliki struktur berupa hidrokarbon

alkana dengan panjang rantai karbon 5-6.

c. Bensin (Gasoline)

Fraksi selanjutnya yaitu bensin dimana fraksi ini menjadi hasil olahan minyak

bumi yang paling besar dan paling banyak dijumpai dalam kehidupan seharihari.

Bensin merupakan senyawa olahan minyak bumi dengan struktur

senyawa hidrokarbon alkana dengan jumlah rantai karbon sebanyak 6-9

karbon. Bensin memiliki titik didih yang lebih tinggi dari fraksi sebelumnya

yaitu 90-175 sehingga memerlukan pemanasan pada suhu tersebut untuk

memisahkan fraksi ini.

d. Nafta

Hasil olahan minyak bumi yang lain yaitu nafta yang merupakan senyawa

dengan titik didih 175-200 sehingga senyawa ini bisa didapatkan setelah memisahkan kandungan bensin
atau gasoline dalam minyak mentah. Secara

struktur, nafta merupakan hidrokarbon alkana dengan panjang rantai karbon

9-12 yang berupa campuran.


e. Minyak Tanah (Kerosin)

Setelah nafta, fraksi olahan minyak bumi diatasnya lagi yaitu kerosin atau yang

kita kenal dengan minyak tanah. Minyak tanah memiliki titik didih 175-

275 sehingga suhunya relatif cukup dekat dengan titik didih dari nafta sehingga

kedua fraksi ini memang membutuhkan proses yang lebih kompleks untuk

memisahkannya.

Dalam pengolahannya, minyak tanah bisa didapatkan secara murni melalui

distilasi fraksinasi untuk memisahkannya dengan komponen lainnya. Minyak

tanah memiliki struktur kimia yaitu hidrokarbon alkana dengan panjang rantai

karbon 12-15 atom.

f. Solar

Solar menjadi fraksi lain dari minyak bumi yang juga digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Fraksi
solar ini memiliki titik didih 250-375 sehingga fraksi

ini hanya bisa didapatkan dan dipisahkan dari minyak mentah melalui

pemanasan pada suhu tersebut.

Dalam solar merupakan fraksi dengan struktur kimia campuran antara

hidrokarbon alkana dengan rantai karbon 15-17 atom.

g. Pelumas (Oli)

Jika kita sering menggunakan pelumas pada kendaraan, ternyata pelumas

tersebut juga merupakan salah satu hasil fraksi pengolahan minyak bumi.

Pelumas menjadi fraksi minyak bumi dengan komponen berupa hidrokarbon

alkana dengan panjang rantai karbon 18-20 atom.

2.5 Dampak Pembakaran Bahan bakar


Bahan bakar fosil adalah jenis bahan bakar yang paling banyak digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Namun, penggunan bahan bakar fosil menimbulkan banyak dampak
negatif bagi kehidupan di bumi.
Dilansir dari Understanding Global Change, pembakaran bahan bakar fosil melepaskan gas
rumah kaca yang tetap berada di atmosfer selama ratusan tahun.
Gas rumah kaca hasil pembakaran bahan bakar fosil adalah karbon dioksida (CO2), nitrogen
oksida (NO2), metana (CH4), karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2). Gas rumah kaca
akan memerangkap panas matahari, membuat bumi mengalami pemanasan global yang
berbahaya bagi kehidupan di bumi.
Pencemaran udara
Dampak pembakaran bahan bakar fosil adalah polusi udara. Sejak manusia menggunakan
bahan bakar fosil secara besar-besaran, polusi udara di bumi meningkat tajam.
Pembakaran bahan bakar fosil melepaskan berbagai polutan udara seperti gas beracun dan
molekul partikulat. Polusi udara dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti
penyakit pernapasan, iritasi mata, stroke, dan juga penyakit jantung.
Dilansir dari Harvard School of Public Health, lebih dari delapan juta orang meninggal pada
tahun 2018 akibat polusi bahan bakar fosil. Artinya, polusi bahan bakar fosil adalah satu dari
lima penyebab kematian di seluruh dunia.
Pencemaran tanah
Proses ekstraksi, pengolahan, dan pembakaran bahan bakar fosil menggunakan bahan banyak
bahan kimia yang menyebabkan pencemaran tanah. Belum lagi tumpahan bahan bakar fosil
dan ledakan yang kerap terjadi di sekitar lokasi pengolahannya.
2.6 Kegunaan bahan bakar fosil dan minyak bumi
Manfaat Minyak Bumi
Minyak bumi adalah minyak mentah yang berwujud cairan kental berwarna hitam, yang belum
bisa dimanfaatkan. Kemudian, agar bisa dimanfaatkan, minyak bumi harus mengalami proses
pengolahan dahulu.
Manfaat minyak bumi adalah sebagai berikut:
 Sebagai bahan pembangkit listrik
 Minyak bumi juga banyak dimanfaatkan sebagai gas cair, seperti gas LPG.
 Manfaat minyak bumi juga bisa mendukung industri petrokimia. Seperti pupuk urea,
serat pakaian, kosmetik, cat, lilin, hingga karet nilon.
Manfaat minyak bumi juga menjadi bahan pembuatan bahan-bahan serat, seperti rayon,
polyester, nilon, dan tekstil sintetis.Oleh karena bahan fosil memiliki tiga bentuk yang berbeda,
kegunaan dari ketiganya pun juga beragam. Berikut merupakan fungsi dari fosil berupa minyak,
batubara, dan gas alami.
1. Kegunaan Minyak Hasil Fosil
Minyak hasil fosil atau petroleum dapat berguna dalam berbagai bidang. Dua bidangnya antara
lain bidang pembangkitan listrik dan bahan bakar alat transportasi. Selain itu, produk
sampingannya juga berguna untuk melakukan produksi terhadap bahan kimia, plastik, pelumas,
tas, lilin, pupuk, pestisida, maupun yang lainnya.
2. Kegunaan Batubara
Sebagai bahan bakar hasil fosil yang berbentuk padat, batubara terdiri dari lima elemen utama.
Elemen-elemen tersebut adalah belerang, nitrogen, hidrogen, karbon, dan oksigen. Batubara
terbagi menjadi tiga jenis utama, antrasit, bituminous, dan lignit. Antrasit merupakan jenis
batubara dengan konsentrasi karbon lebih tinggi dari dua jenis lainnya.
Batubara ternyata dapat bertahan kurang lebih selama 200 tahun, yang mana mereka sebagian
besar melalui proses ekstraksi dari tambang. Batubara juga dapat berguna sebagai energi untuk
pembangkit listrik. Selain itu, batubara juga biasa digunakan dalam industri baja, farmasi,
semen, kertas, dan lain sebagainya.
3. Kegunaan Gas Alami
Gas hasil fosil memiliki kandungan utama metana. Daripada dua jenis hasil fosil lainnya, gas
alami adalah hasil fosil yang jauh lebih bersih. Oleh sebab itu, gas tersebut kerap diaplikasikan
dalam alat elektronik tertentu seperti AC, kompor dengan bahan bakar gas, pemanas air, dan
lain-lain. Juga dapat berguna untuk memasok energi dalam pembangkitan listrik,Seiain itu, gas
alami juga dapat bermanfaat dalam industri-industri tertentu seperti dalam proses pengecoran
baja, kaca, peleburan aluminium, produksi cat, pupuk, dan sebagainya. Gas alami juga kerap
kali berguna sebagai bahan bakar dalam transportasi.
Keuntungan
1. Sumber energi dengan harga murah
Fakta akan kemurahan harga dari hasil fosil sudah bukan merupakan hal yang asing. Selain itu,
dalam proses perolehan dan produksinya, hasil fosil tergolong ke dalam kategori relatif mudah.
Tidak hanya itu saja, terdapat sebuah infrastruktur yang berfungsi dalam langkah
pendistribusian hasil fosil bisa didapatkan dengan murah.
2. Dapat diandalkan
Setidaknya sampai saat ini, bahan bakar berbasis fosil masih menjadi bahan bakar yang dapat
diandalkan. Beberapa ladang batubara maupun minyak serta gas masih dapat ditemukan
dengan mudah saat ini.
3. Manfaat produk sampingan
Produk sampingan dari fosil seperti plastik menjadi suatu hal yang mungkin saat ini masih
belum dapat pisah dari kehidupan kita. Sangat jelas bahwa plastik menjadi masalah utama pada
saat ini sebab kelambatannya dalam proses penguraian. Namun, tanpa bahan bakar fosil,
plastik yang kini digunakan hampir di seluruh dunia tidak akan ada.
BAB III
Penutup
3.1.   KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini yakni membahas mengenai sedikit sejarah minyak bumi, dari mana
dan seperti apa pengolahan minyak bumi, apa saja fraksi minyak bumi. Membahas bensin,
bilangan oktan, dampak penggunan, serta lain-lain. Yang semoga makalah ini dapat berguna
dengan baik dan menambah wawasan siswa mengenai materi kimia minyak bumi dan segala
pembahasannya. Kami yakini masih ada kekurangan dalam makalah ini, dilihat dari kemampuan
dan waktu kami yang terbatas. Oleh karena itu kami mohon maklum kepada Bapak/Ibu guru
atas segala kekurangan yang masih ada dalam makalah ini.

3.2. SARAN
Seharusnya pemerintah mengadakan pembatasan terhadap penggunaan minyak bumi dan
dengan giat menaikkan pamor bahan bakar alternatif yang sangat berguna dalam mengganti
energi yang dibutuhkan sehari-hari. Sangat disayangkan pemerintah masih kurang dalam
mengedukasi warga mengenai betapa banyak pengganti yang dapat digunakkan selain minyak
bumi, dimana bahan-bahan tersebut ramah lingkungan dan tidak memperparah pemanasan
global.

Daftar Pustaka
https://makalahkusma.blogspot.com/2019/11/makalah-minyak-bumi-kelas-11-sma-ipa.html

Anda mungkin juga menyukai