Anda di halaman 1dari 12

MINYAK BUMI DAN GAS ALAM

Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh ibu Natalia de Sirat, S.Pd

Disusun Oleh :
Yulius Yordan Dalu Kumanireng (7101)

SMA YPPK TERUNA BAKTI JAYAPURA


TAHUN AJARAN 2022/2023
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas telah selesainya makalah kami yang berjudul “MINYAK BUMI DAN
GAS ALAM”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi nilai kimia kelas 11 semester 1.
Makalah ini berisi tentang komponen, proses pembentukan, pengolahan dan fraksi
dari minyak bumi dan gas alam.
Tidak lupa ucapan terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang
membantu mengorbankan waktu, pikiran, dan material. Tak lupa ucapan terima
kasih kepada ibu guru yang telah mengajar kami dalam semester ini.
Dalam penulisan makalah ini tentu belumlah sempurna, maka dari itu, kritik
dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan makalah kami
ini.
Dan akhirnya, banyak-banyak terima kasih kami ucapkan karena mau
membaca makalah ini.

Jayapura, 22 September 2022


Hormat Penulis,

Yordan Kumanireng

1
Yordan (XI IPA 1)
Daftar Isi

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
BAB II PEMBAHASAN 4
2.1 Minyak Bumi dan Gas Alam
2.1.1 Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam
2.1.2 Komposisi Minyak Bumi
2.1.3 Pengolahan Minyak Bumi
2.1.4 Fraksi-Fraksi Minyak Bumi

2.2 Bensin dan Dampak Pembakaran Bahan Bakar


2.2.1 Bensin (Gasolin)
2.2.2 Kualitas Bensin
2.2.3 Dampak Pembakaran Bahan Bakar
BAB III PENUTUP 10
Daftar Pustaka 11

2
Yordan (XI IPA 1)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal
dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas
alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur
tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa
jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan
bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi
ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk,
dan berbagai jenis obat.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan
hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan
mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri
pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-
senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk
membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi
termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan
dalam eksplorasi dan pemakaiannya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang kami temukan adalah sebagai berikut.
1) Apa yang menjadi komponen penyusun minyak bumi dan gas alam?
2) Bagaimana proses pembentukan minyak bumi dan gas alam?
3) Bagaimana pengolahan minyak bumi dan gas alam?
4) Bagaimana cara menentukan kualitas bensin?
5) Bagaimana cara mengurangi dampak bahan bakar fosil?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1) Komponen penyusun minyak bumi dan gas alam.
2) Proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
3) Pengolahan minyak bumi dan gas alam.
4) Cara menentukan kualitas bensin.
5) Cara mengurangi dampak bahan bakar fosil.

3
Yordan (XI IPA 1)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Minyak Bumi dan Gas Alam


Minyak bumi dan gas alam memiliki ketersediaan yang terbatas di alam, sehingga
penggunaanya perlu dihemat. Pembentukan minyak bumi membutuhkan waktu jutaan tahun
lamanya melalui proses-proses yang terjadi secara alami. Minyak bumi juga perlu diolah
terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan lain-lain. Contoh produk
atau fraksi yang dihasilkan melalui pengolahan minyak bumi adalah bensin, solar, dan minyak
tanah.

2.1.1 Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam


Minyak bumi di kenal dengan sebutan bahan bakar fosil. Minyak bumi merupakan
bahan bakar yang berasal dari fosil. Jasad renik organisme yang hidup di lautan. Ketika
organisme tersebut mati, sisa-sisa tubuhnya akan akan mengendap di dasar lautan &
tertutupi lumpur. Pengaruh tekanan dan temperature tinggi mengubah lumpur menjadi
lapisan bebatuan. Setelah jutaan tahun, bakteri anaerob akan menguraikan sisa-sisa
organisme tersebut dan mengubahnya menjadi minyak bumi. Seiring dengan terjadinya
reaksi penguraian, gas alam pun terbentuk. Gas alam terletak si atas lapisan minyak bumi.
Minyak bumi tersebut terperangkap diantara lapisan batuan di dasar lautan. Minyak bumi
dapat berpindah dari suatu daerah ke daerah lain dan terdeposit di suatu tempat jika
terhalang oleh lapisan yang kedap zat cair dan gas (impervious layer). Jadi kesimpulannya
minyak bumi terbentuk selama jutaan tahun ketika pada masa purba, tanaman dan hewan
laut kecil (mikroorganisme) mati lalu terkubur di lapisan pasir dan batuan. Minyak bumi
akan bergerak melalui batuan berpori dan akan terakumulasi ketika mencapai lapisan
batuan keras, menghasilkan minyak bumi.

2.1.2 Komposisi Minyak Bumi


Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau crude oil.
Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat.
Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik,
maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 50%-85%,
sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya,
nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).
a) Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus Senyawa hidokabon alifatik rantai lurus
biasa disebut alkana atau normal parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas
alam dan minyak bumi yang memiliki antai karbon pendek. Contoh: Etana Propana.

4
Yordan (XI IPA 1)
b) Senyawa hidrokarbon bentuk siklik Senyawa hidrokarbon siklik merupakan
senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. Senyawa
hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena., tetapi tidak memiliki
ikatan rangkap dua dan membentuk struktur cinicin. Dalam minyak bumi,
antarmolekul siklik tersebut kadang-kadang bergabung membentuk suatu molekul
yang terdiri atas beberapa senyawa siklik.
c) Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang Senyawa golongan isoalkana atau
isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon
alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.
d) Senyawa Hidrokarbon Aromatik Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan
senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua
selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya,
senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki
jumlah atom C besar.
Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi hasil pengeboran
masih berupa minyak mentah (crude oil) yang kental dan hitam. Crude oil ini terdiri dari
campuran hidrokarbon yaitu: Alkana merupakan merupakan fraksi yang terbesar di dalam
minyak mentah. Senyawa alkana yang paling banyak ditemukan adalah n-oktana dan
isooktana (2,2,4-trimetil pentana) Hidrokarbon aromatis CnH2n-6 diantaranya adalah etil
benzene yang memiliki cincin 6 (enam). Dalam minyak bumi terdapat juga kandungan
selain senyawa hidrokarbon dalam jumlah sedikit, diantaranya: belerang (0,01-0,7%);
nitrogen (0,01-0,9%); oksigen (0,06-0,4%); karbondioksida; dan hidrogen sulfida.

2.1.3 Pengolahan Minyak Bumi


Minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur eksplorasi masih berupa bumi campuran
yang disebut minyak mentah atau crude oil. Untuk memanfaatkannya, minyak mentah
tersebut perlu diolah terlebih dahulu. Berikut adalah proses pengolahan minyak bumi agar
dapat digunakan sebagai bahan bakar.

a) Proses Destilasi
Proses pengolahan minyak bumi yang pertama adalah proses destilasi. Destilasi
merupakan proses pemisahan fraksi-fraksi yang terdapat di minyak bumi, di mana
pemisahan fraksi tersebut berdasarkan pada perbedaan titik didih. Proses ini biasanya
dilakukan pada sebuah wadah tabung tinggi yang kedap terhadap udara.
Hasil dari proses destilasi ini antara lain adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel,
oli, lilin dan aspal. Akan tetapi, semua hasil tersebut belum menjadi bahan siap pakai
karena belum melewati tahapan selanjutnya.

5
Yordan (XI IPA 1)
b) Proses Cracking
Proses pengolahan minyak bumi yang selanjutnya adalah tahap cracking. Cracking
merupakan proses pengolahan minyak bumi yang memiliki tujuan untuk menguraikan
molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul hidrokarbon yang
memiliki ukuran lebih kecil. Proses cracking ini sering biasa disebut juga dengan proses
refinery.

c) Proses Reforming
Proses pengolahan minyak bumi yang selanjutnya adalah proses reforming. Reforming
merupakan proses mengubah struktur pada molekul fraksi yang mutunya buruk menjadi
molekul fraksi yang mutunya akan lebih baik.
Proses reforming ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode katalis atau proses
pemanasan. Karena proses reforming ini bertujuan untuk mengubah struktur pada
molekul fraksi maka proses ini dapat disebut juga dengan proses isomerasi.

d) Proses Polimerisasi dan Alkilasi


Proses pengolahan minyak bumi tahap selanjutnya adalah proses polimerasi dan
alkilasi. Setelah adanya perbaikan/perubahan struktur molekul fraksi dilanjutkan dengan
proses alkilasi yaitu proses penambahan jumlah atom pada suatu fraksi sehingga
molekul fraksi tersebut menjadi lebih panjang dan bercabang. Pada proses alkilasi ini
biasanya menggunakan bahan tambahan katalis asam yang kuat seperti H2SO4, HCL,
atau AlCl3 (asam Lewis).
Sedangkan proses polimerasi yaitu proses penggabungan antara molekul-molekul
kecil menjadi molekul yang lebih besar dalam sebuah fraksi sehingga mutu dari produk
akhir menjadi meningkat.

e) Proses Treating
Proses pengolahan minyak bumi yang kelima adalah proses treating. Treating
merupakan proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap eliminasi bahan-bahan
pengotor yang terlibat dalam proses pengolahan.
Inti dari proses ini adalah mengeliminasi bahan-bahan yang tidak memberikan
mutu dalam proses pengolahan minyak mentah ini sehingga hasil akhirnya nanti
mutunya akan bertambah.

f) Proses Blending
Proses pengolahan minyak bumi pada tahapan terakhir adalah proses blending.
Blending merupakan proses yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk siap
pakai dengan cara menambahkan bahan-bahan aktif ke dalam fraksi minyak bumi.

6
Yordan (XI IPA 1)
Salah satu bahan aktif yang digunakan adalah TEL (tetra ethyl lead). TEL ini
merupakan bahan aditif yang digunakan untuk menaikkan bilangan oktan bensin.
Setelah melalui proses ini maka hasil dari pengolahan minyak bumi mutunya menjadi
lebih baik dan menjadi bahan yang siap pakai.

2.1.4 Fraksi-Fraksi Minyak Bumi

Berikut adalah tabel dari fraksi hidrokarbon yang didapatkan dari distilasi bertingkat.

Jumlah atom Titik didih


Fraksi Kegunaan
C (C)
Gas 1–4 < 30 Bahan bakar kompor gas.

Petroleum eter 5–6 30 – 90 Pelarut dan dry cleaning.

Bensin 5 – 12 35 – 100 Bahan bakar kendaraan bermotor.

Nafta (bensin berat) 6 – 14 70 – 150 Zat aditif bensin.

Kerosin (minyak tanah dan avtur) 12 – 16 170 – 250 Bahan bakar rumah tangga dan mesin jet.

Solar dan minyak diesel 14 – 25 200 – 250 Bahan bakar mesin diesel dan industri.

Pelumas (oli) 18 – 30 250 – 300 Pelumas.

Parafin  20 ≥ 350 Lilin.

Residu (aspal/bitumen)  35 > 500 Pengeras jalan raya dan bahan pelapis anti bocor.

2.2 Bensin dan Dampak Pembakaran Bahan Bakar


2.2.1 Bensin (Gasolin)
Komponen utama bensin adalah campuran isomer-isomer heptana (C7H16) dan
oktana (C8H18). Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang jumlahnya relatif sedikit.
Oleh karena itu, selain melalui proses destilasi bertingkat minyak mentah, bensin juga
diperoleh melalui proses kertakan (cracking) yang merupakan pemutusan rantai
hidrokarbon panjang menjadi berantai pendek.
2.2.2 Kualitas Bensin
a) Cara menentukan bilangan oktan pada bensin
Makin tinggi bilangan oktan, makin bagus kualitas bensinnya. Terdapat tiga metode
pengukuran bilangan oktan, yaitu pengukuran pada kecepatan dan suhu tinggi,
pengukuran pada kecepatan sedang, serta pengukuran hidrokarbon murni.

7
Yordan (XI IPA 1)
b) Cara meningkatkan bilangan oktan
1) Memperbanyak kadar isooktana.
2) Menambahkan zat aditif kedalam bensin, seperti etanol.
3) Perengkahan termal yang menghasilkan heksena.
4) Mengubah bentuk struktur senyawa hidrokarbon dari rantai lurus menjadi
bercabang (reforming).
5) Menggabungkan hidrokarbon rantai pendek menjadi hidrokarbon berantai lebih
panjang (polimerisasi).
c) Bilangan oktan pada beberapa jenis bensin
Berikut adalah bilangan oktan pada beberapa jenis bensin yang dijual di pertamina.
Jenis Bensin Bilangan Oktan
Premium 88
Pertalite 90
Pertamax 92
Pertamax plus 95
Pertamax turbo 98
Pertamax racing 100

2.2.3 Dampak Pembakaran Bahan Bakar


Meskipun memiliki manfaat yang sangat besar dalam keberlangsungan kehidupan
sehari-hari manusia, bahan bakar minyak juga memiliki dampak negatif. Dampak yang
ditimbulkan adalah menghasilkan zat-zat polutan berbahaya. Berikut adalah tabel zat
dan dampaknya bagi kesehatan.

No. Zat Pencemar Sumber Dampak Negatif Terhadap Kesehatan


1. CO Pembakaran bahan bakar tidak Mengurangi jumlah oksigen dalam darah, jantung
sempurna. bekerja lebih berat, dan dapat mengakibatkan pingsan
hingga kematian.

2. NOX(NO1NO2) Emisi kendaraan berbahan bakar Menimbulkan gangguan jaringan paru-paru sehingga
bensin dan solar akibat proses melemahkan sistem pertahanan paru-paru.
pembakaran yang kurang sempurna.

3. HC Pembakaran tidak sempurna dari Menggangu pembentukan sel darah merah,


mesin yang kurang baik. menyebabkan hipertensi, dan menggangu reproduksi
pada pria.
4. Pb Emisi kendaraan berbahan bakar Mengakibatkan iritasi mata, batuk, rasa kantuk, bercak
bensin bertimbal. kulit, leukemia, kanker paru-paru dan perubahan kode
genetik.

8
Yordan (XI IPA 1)
Dampak dari penggunaan bahan bakar fosil perlu diminimalisir dampaknya agar
lingkungan tempat kita tinggal juga tetap aman dari zat-zat polusi yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil. Berikut adalah upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk
meminimalisir dampaknya.

1) Memproduksi bensin ramah lingkungan, seperti bensin tanpa aditif Pb.


2) Menggunakan EFI (Electronic Fuel Injection) pada sistem bahan bakar kendaraan.
3) Mengubah sistem katalitik pada sistem buangan kendaraan.
4) Melakukan penghijauan atau pembuatan taman dalam kota.
5) Menggunakan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui dan lebih ramah
lingkungan, seperti tenaga surya dan biogas.

9
Yordan (XI IPA 1)
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, dan
sumber energi ini terbentuk selama jutaan tahun lamanya. Komponen utama penyusun minyak
bumi adalah senyawa hidrokarbon. Hasil pengeboran minyak bumi adalah minyak mentah yang
harus diolah lagi menjadi beberapa jenis fraksi agar dapat digunakan. Contoh fraksi yang
dihasilkan adalah bensin, gas LPG, oli, dan aspal.
Komponen penyusun bensin adalah campuran isomer-isomer heptana (C7H16) dan oktana
(C8H18). Kualitas suatu bensin dapat diukur dengan tingginya bilangan oktan (semakin tinggi,
semakin bagus). Bahan bakar fosil memang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia,
yaitu sebagai bahan bakar moda transportasi manusia, namun bahan bakar ini memiliki dampak
negatif juga yang berbahaya bagi kesehatan. Maka dari itu harus ada upaya-upaya untuk
mengurangi dampak dari bahan bakar fosil tersebut.

Saran
Bahan bakar fosil memang memudahkan manusia dalam beraktivitas, apa lagi dalam hal
transportasi, namun dampak dari pembakaran bahan bakar fosil ini juga berbahaya. Maka dari itu,
marilah kita mulai mengurangi penggunaan kendaraan bermotor untuk mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil dengan berjalan kaki dan naik moda transportasi umum saja.

10
Yordan (XI IPA 1)
Daftar Pustaka

Erna, Risha, Narum, 2021, Buku Interaktif Kimia Kelas XI Semester 1, Klaten : Macanan Jaya Cemerlang.

Sumber Internet :
https://repositori.kemdikbud.go.id/22159/1/XI_Kimia_KD-3.2_Final.pdf
https://www.merdeka.com/jatim/6-proses-pengolahan-minyak-bumi-agar-dapat-digunakan-sebagai-
bahan-bakar-kln.html
https://www.intanonline.com/PR21/SM1/KIM/XI/PENDAMPR21_02.html

Terima Kasihhh
:D

11
Yordan (XI IPA 1)

Anda mungkin juga menyukai