Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KIMIA

MINYAK BUMI DAN DAMPAK

PEMBAKARAN SENYAWA HIDROKARBON

O
L
E
H

NAMA : ARIS CHRISTIAN EDO PITA


KELAS : XI MIPA 6

SMA NEGERI 4 KUPANG


2022
Daftar Isi

Daftar Isi................................................................................................................................................................................ i
BAB I.................................................................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................................................... 2
Bab II..................................................................................................................................................................................... 3
2.1 Komposisi minyak bumi.................................................................................................................................... 3
2.2 Proses terbentuknya minyak bumi.................................................................................................................... 3
2.3 Pengolahan minyak bumi berdasarkan farksi-fraksinya............................................................................7
2.4 Teknik pemisahan minyak bumi....................................................................................................................... 9
2.5 Kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan............................................................................................... 10
2.6 Reaksi Pembakaran senyawa hidrokarbon sempurna dan tak sempurna...........................................12
2.7 Dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan.........................................................................12
2.8 Bahan bakar alternatif........................................................................................................................................ 14
Bab III................................................................................................................................................................................. 16
3.1 Keseimpulan......................................................................................................................................................... 16
3.2 Saran....................................................................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka.................................................................................................................................................................. 17

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan bakar minyak merupakan sumber energi yang sangat penting dalam
kehidupan manusia dan dapat digunakan dengan mudah untuk berbagai keperluan
misalnya untuk kendaraan atau mesin industri, akan tetapi bahan bakar ini tidak dapat
diperbaharui. Sehingga suatu saat nanti tentu akan habis. Meningkatnya populasi
kendaraan dan industri belakangan ini menyebabkan kebutuhan akan bahan bakar
semakin besar sementara cadangan bahan bakar di perut bumi semakin menipis. Selain
itu pembakaran bahan bakar fosil ini telah memberikan damapk negatif terhadap
lingkungan. Kualitas udara semakin menurun akibat asap pembakaran bahan bakar
minyak bumi yang mengandung gas-gas berbahaya seperti CO, Nox, dan UHC ( unburn
hydrocarbon ), juga unsur seperti timbal (Pb). Kemudian efek gas rumah kaca yang
ditimbulkan oleh gas CO2 hasil pembakaran minyak bumi yang menyebabkan terjadinya
pemanasan global (global warning).

Di Indonesia kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi


kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahya yang dapat
menimbulkan dampak negatif, terhadap kesehatan manisia maupun terhadap lingkungan,
seperti timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate matter (SPM), oksida nitrogen
(NOx), hidrokarbon (HC), karbonmonoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox).
Kendaraan bermotor menyumbang hamper 100% timbal, 13-14% suspended particulate
matter (SPM) atau debu, 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx dan karbon monoksida
(CO) hamper seluruhnya.

Menemukan sumber energy alternative yang bersih dan dapat terbarukan adalah
salah satu solusi dari permasalahan diatas. Penggunaan energy non fosil dalam dunia
otomotif saat ini dianggap mampu untuk mengatasi masalah lingkungan dan krisis
energy. Senyawa alkohol menjadi salah satu bahan bakar pengganti yang telah lama
digunakan. Ethanol merupakan senyawa hasil fermentasi dari tumbuh tumbuhan yang
sangat mudah terbakar. Ethanol memiliki karakteristik yang sama dengan bensin dan
secara teoritik kadar oktan ethanol diatas bahan bakar bensin sehingga sering digunakan
sebagai bahan subtitusi atau bahan bakar pengganti dari mesin bensin. Dan ternyata

1
penggunaan ethanol memberikan efek positif terhadap kinerja mesin bensin, selain itu
emisi gas buang yang dihasilkan lebih rendah dibanding bahan bakar minyak lainnya.

Bahan bakar bensin dan etanol memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan itu
meliputi komposisi, dan nilai kalornya. Bensin merupakan bahan bakar hasil penyulingan
minyak bumi yang secara umum terdiri dari heptana dan oktana dan diproses melalui
teknologi yang mutakhir sehingga kemurniannya terjamin. Sementara itu, etanol ialah
merupakan senyawa hasil fermentasi dari tumbuh tumbuhan yang sangat mudah
terbakar.. Nilai kalor bensin sekitar (±10.500 kcal/kg), sedangkan nilai kalor etanol
sekitar ( ±6.100 kcal/kg ) Perbedaan nilai kalor ini akan berakibat pada perbedaan rasio
campuran udara - bahan bakar yang tepat antara bensin dan etanol. Stoikiometri
udara/bahan bakar antara bahan bakar bensin dengan etanol memliki perbedaan yaitu
(Bensin14,5:1 ) dan (Etanol 9,0:1 ).

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa saja komposisi minyak bumi?
2) Bagaimana proses terbentuknya minyak bumi?
3) Bagaimana pengolahan pengolahan minyak bumi berdasarkan fraksi-
fraksinya?
4) Bagaimana teknik pemisahan minyak bumi?
5) Kualitas bensin berdasarkan oktaf
6) Reaksi pembakaran senyawa hidrokarbon sempurna dan tak sempurna
7) Dampak pembakaran
8) Bahan bakar alternative selain minyak bumi dan gas alam

1.3 Tujuan Penulisan


1) Untuk mengetahui struktur dan sifat senyawa hidrokarbon
berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan
senyawanya.

2) Untuk mengetahui proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-


fraksiminyak bumi serta kegunaannya.

3) Untuk mengetahui dampak pembakaran senyawa hidrokarbon


terhadaplingkungan dan kesehatan.

2
Bab II
PEMBAHASAN

2.1 Komposisi minyak bumi


Tabel Komposisi minyak bumi :

Badan Minyak bumi adalah campuran kompleks yang sebagian besar (sekitar
90% hingga 97%) terdiri dari senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon yang terkandung dalam
minyak bumi terutama adalah alkana, sedangkan sisanya adalah sikloalkana, alkena,
alkuna, dan senyawa aromatik. Komponen kecil lainnya selain hidrokarbon adalah
senyawa-senyawa karbon yang mengandung oksigen, belerang, ataupun nitrogen.

Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana suku rendah (C1 – C4) dengan
metana sebagai komponen utamanya. Selain alkana, juga terdapat gas lain seperti CO2,
O2, N2, H2S, ataupun gas mulia seperti helium dalam jumlah yang sangat sedikit.

2.2 Proses terbentuknya minyak bumi


Proses pembentukan minyak bumi terdiri dari beberapa tahapan dimulai dari
fotosintesa ganggang, pembentukan batuan induk, pengendapan batuan induk dan proses
akhir. Minyak bumi adalah komoditas hasil tambang yang sangat penting dalam
kehidupan manusia terutama sebagai sumber energi dari mulai elpiji, bensin, solar,
kerosin dan lain-lain dihasilkan dari minyak bumi. seluruh kegiatan manusia tidak bisa
lepas dari adanya minyak bumi. Oleh karena itu, sumber utama energi di dunia 65,5%
memanfaatkan minyak bumi dan gas alam, 23,5% dari gas alam, 6% energi air dan
sisanya sumber energi lainnya. Minyak bumi memiliki karakteristik yaitu cairan kental,
berwarna hitam atau kehijauan, mudah terbakar dan berada diatas beberapa lapisan kerak
bumi. Berdasarkan teori, ada 3 teori yang menjelaskan tentang proses pembentukan
minyak bumi. Berikut adalah teori-teori yang menjelaskan proses pembentukan minyak
bumi :

3
1) Teori Biogenetik (organic)
Berdasarkan teori ini, minyak bumi dan gas alam terbentuk dari jasad
organik hewan dan tumbuhan yang mati dan tertimbun dalam endapan
lumpur. Endapan lumpur ini mengantarkan senyawa pembentuk minyak
bumi dari sungai menuju laut dan mengendap dalam dasar laut selama
jutaan tahun. Karena adanya pengaruh temperature, waktu dan tekanan
dari lapisan batuan diatasnya sehingga menjadi bintik-bintik minyak dan
gas bumi.
2) Teori Anorganik
Teori organik menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari aktivitas
bakteri dimana unsur-unsur seperti oksigen, nitrogen dan belerang yang
terkandung dalam lapisan batuan terbentuk akibat aktivitas bakteri yang
kemudian berubah menjadi hidrokarbon yang merupakan zat penyusun
minyak bumi.
3) Teori Duplex
Teori duplex banyak digunakan secara luas sebagai dasar teori proses
terbentuknya minyak bumi. Teori ini menggabungkan antara teori
biogenetik dan anorganik yang menjelaskan proses terbentuknya minyak
bumi dan gas yang berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewan
maupun tumbuhan.
Suhu, waktu dan tekanan menyebabkan endapan lumpur didalam
permukaan berubah menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen lunak ini
mengandung bintik-bintik minyak yang disebut sebagai batuan induk
(Source Rock).
Lalu minyak dan gas ini akan berpindah dari tempat yang bertekanan
tinggi menuju tekanan yang lebih rendah dan kemudian terkumpul disuatu
titik tertentu yang disebut perangkap atau trap.
Didalam trap bisa mengandung  minyak, gas, dan air, bisa juga
mengandung minyak dan air ataupun mengandung gas dan air. Gas yang
ditemukan bersama minyak bumi disebut Associated Gas, sedangkan gas
yang ditemukan sendiri dalam perangkap disebut Non Associated Gas.
Minyak bumi tergolong sebagai sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui (unrenewable) karena memerlukan proses pembentukan yang
sangat lama.

4
Selain teori-teori pembentukan minyak bumi, berikut adalah proses terbentuknya
minyak bumi :

 Fotonitesa Ganggang

Ganggang adalah biota laut yang penting untuk memproduksi minyak


bumi karena secara alami minyak bumi dihasilkan dari proses
fotosintesa ganggang.
 Pembentukan batuan induk

Ganggang yang sudah mati mengendap dan bercampur dengan batuan


lempung membentuk batuan induk. Batuan induk ini mengandung unsur
karbon yang tinggi  atau disebut High Total Organik Carbon. Akan tetapi,
tidak semua cekungan bisa menjadi batuan induk, oleh karena itu
dibutuhkan proses yang sangat spesifik.

5
 Pengendapan batuan induk

Batuan induk ini kemudian tertimbun selama jutaan tahun bersama batuan
lainnya. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk yaitu batuan
sarang, dimana batuan ini terbentuk dari batu gamping, pasir dan batuan
vulkanik yang tertimbun bersamaan menyebabkan timbulnya ruang
berpori. Batuan semakin lama akan bertumpuk sehingga bagian dasar
semakin tertekan menyebabkan suhunya semakin meningkat. Minyak
bumi terbentuk pada suhu 50-180 derajat celcius. Puncak terbagus
terbentuknya minyak bumi apabila suhunya mencapai 100 derajat celcius.
Saat suhu meningkat karena penambahan batuan penimbunan, maka
terjadi juga pemanasa karbon yang akan mengubahnya menjadi gas.
 Tahapan akhir

Unsur karbon yang terkena panas bereaksi dengan hydrogen membentuk


senyawa hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan dari batuan induk disebut
minyak mentah yang secara fisik memiliki berat jenis dan kekentalan
yang spesifik. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dibanding air,

6
namun berat jenisnya lebih kecil. Karena minyak bumi memiliki berat
jenis yang lebih kecil dari air, maka cenderung berada diatas.
Saat minyak ini terperangkap oleh batuan yang berbentuk sepertik
mangkok terbalik, minyak ini siap untuk ditambang.

2.3 Pengolahan minyak bumi berdasarkan farksi-fraksinya


minyak bumi adalah minyak mentah (crude oil) berwujud cairan kental berwarna
hitam yang belum dapat dimanfaatkan. Kemudian agar dapat dimanfaatkan, minyak
bumi harus mengalami proses pengolahan dahulu. Pengolahan minyak bumi dilakukan
dengan kilang minyak yang melalui dua tahap. Pengolahan tahap pertama (primary
processing) dilakukan dengan cara distilasi bertingkat dan pengolahan tahap
kedua (secondary processing) dilakukan dengan berbagai cara.

1. Pengolahan minyak bumi tahap pertama

Pengolahan minyak bumi tahap pertama dilakukan dengan distilasi


bertingkat, yaitu proses distilasi berulang-ulang, sehingga didapatkan
berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hasil pada
proses distilasi bertingkat ini meliputi:
 Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan
kembali dan dikenal dengan nama elpiji atau LPG (Liquefied
Petroleum Gas). LPG digunakan untuk bahan bakar kompor gas
dan mobil BBG, atau diolah lebih lanjut menjadi bahan kimia
lainnya.
 Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat
langsung digunakan, tetapi diolah lebih lanjut pada tahap kedua

7
menjadi bensin (premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta
sering disebut juga sebagai bensin berat.
 Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat
menjadi kerosin (minyak tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat
jet).
 Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai
bahan bakar mesin diesel.
 Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon
rantai panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua
menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai
aspal dan lilin.
2. Pengolahan minyak bumi tahap kedua
Pada pengolahan minyak bumi tahap kedua, dilakukan berbagai proses
lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses tersebut
meliputi:
 Perengkahan (cracking): Pada proses perengkahan, dilakukan
perubahan struktur kimia senyawa-senyawa hidrokarbon yang
meliputi: pemecahan rantai, alkilasi (pembentukan alkil),
polimerisasi (penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan
struktur), dan isomerisasi (perubahan isomer).
 Proses ekstraksi: Pembersihan produk dengan menggunakan
pelarut sehingga didapatkan hasil lebih banyak dengan mutu lebih
baik.
 Proses kristalasasi: Proses pemisahan produk-produk melalui
perbedaan titik cairnya. Misalnya, dari pemurnian solar melalui
proses pendinginan, penekanan, dan penyaringan akan diperoleh
produk sampingan lilin.
 Pembersihan dari kontaminasi (treating): Pada proses
pengolahan tahap pertama dan tahap kedua sering terjadi
kontaminasi (pengotoran). Kotoran-kotoran ini harus dibersihkan
dengan cara menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat atau
hidrogenasi.

8
Hasil proses tahap kedua ini dapat dikelompokan berdasarkan titik didih
dan jumlah atom karbon pembentuk rantai karbonnya. Tabel beberapa
fraksi hasil pengolahan minyak bumi dan kegunaannya.

2.4 Teknik pemisahan minyak bumi


Minyak Bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi
diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam
kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak. Pada
proses penyulingan minyak mentah, terdapat 5 fraksi produk yang dihasilkan, yaitu:
refinery gas (banyak mengandung metana, etana, dan hidrogen), light distillates (LPG,
gasoline, naptha), middle distillates (kerosene, diesel oil), heavy distillates (fuel oil), dan
residuum (lubricating oils, wax, tar). Unit operasi yang digunakan dalam penyulingan
minyak biasanya sederhana tetapi yang kompleks adalah interkoneksi dan interaksinya.
Proses pemisahan tersebut adalah :

a) Destilasi
Penyulingan atau Destilasi adalah teknik pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih larutan. Penyulingan terfraksi digunakan untuk
solusi memiliki perbedaan titik didih tidak terlalu jauh dari sekitar 30oC
atau lebih. Dasar pemisahan suatu campuran dengan penyulingan adalah
perbedaan titik didih dari dua atau lebih cairan jika campuran dipanaskan,
komponen titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Dengan
mengatur suhu dengan hati-hati,kita dapat menguapkan dan kemudian
mengembunkan komponen secara bertahap. Ada 5 jenis distilasi yang
akan dibahas disini, yaitu distilasi bertingkat, distilasi sederhana, distilasi
fraksionasi, distilasi uap, dan distilasi vakum. Selain itu ada pula distilasi

9
ekstraktif dan distilasi azeotropic homogenous, distilasi dengan
menggunakan garam berion, distilasi pressure-swing, serta distilasi
reaktif.
b) Absorpsi
Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi
dengan gas. Minyak gas digunakan untuk menyerap gasolin alami dari
gas-gas basah. Gas-gas dikeluarkan dari tank penyimpanan gas sebagai
hasil dari pemanasan matahari yang kemudian diserap ulang oleh
tanaman. Steam stripping pada umumnya digunakan untuk mengabsorpsi
hidrokarbon fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas absorpsi minyak
gas.
c) Adsorpsi
Adsorpsi atau penyerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu
fluida, cairan maupun gas , terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat
penjerap, adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film
(zat terjerap, adsorbat) pada permukaannya. Proses adsorpsi digunakan
untuk memperoleh material berat dari gas.
d) Filtrasi
Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang mengandung
destilat. Filtrasi dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi.
e) Kristalisasi
Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran
kristal dengan cooling dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan
dipindahkan dan menjadi lilin mikrokristalin yang diperdagangkan.
Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan
larutan, melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung
dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara
bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari
suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat.

2.5 Kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan


Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan
penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang
memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan

10
kualitas yang diinginkan. bensin dengan kualitas yang baik harus mengandung lebih
banyak alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dibandingkan alkana rantai lurus.
Kualitas bensin ini dinyatakan oleh bilangan oktan .

Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar


untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Semakin tinggi nilai oktan,
berartisemakin sedikit ketukannya, dan semakin baik juga mutunya. Angka oktan suatu
bensin adalah salah satu karakter yang menunjukkan mutu bakar bensin tersebut, yang
dalam prakteknya menunjukkan ketahanan terhadap ketukan (knocking). Suatu bensin
harus mempunyai mutu bakar yang baik agar mesin dapat beroperasi dengan mulus,
efisien dan bebas dari pembakaran tidak normal selama pemakaianya. Semakin tinggi
nilai oktannya, kualitas bensin semakin baik.
Bensin yang digunakan oleh suatu kendaraan harus mempunyai angka oktana
yang sesuai dengan kebutuhan angka oktana mesin kendaraan. Angka oktana yang lebih
rendaha dari kebutuhan angka oktana mesin kendaraan akan menyebabkan terjadinya
ketukan atau detonasi pada mesin. Ketukan yang terjadi pada mesin menimbulkan bunyi
yang tidak enak dan membuang energi bahan bakar sehingga terjadi pemborosan.
Terjadinya ketukan dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan piston, katup-
katup dan busi terlalu panas (overhead) Hal ini dapat memperpendek umur mesin.
Kualitas bensin ditentukan berdasarkan bilangan oktan, yaitu angka yang menunjukkan
persentase isooktana (2,2,4–trimetilpentana) dalam bensin. Bilangan oktan 100 berarti
bensin tersebut setara dengan isooktana murni dalam hal sifat pembakaran. Sedangkan
bilangan oktan 0 berarti bensin tersebut setara dengan heptana murni. Bilangan oktan 75
berarti bensin tersebut terdiri dari 75% isooktana dan 25% heptana. Semakin tinggi
bilangan oktan, semakin baik kualitas bensin tersebut.

11
2.6 Reaksi Pembakaran senyawa hidrokarbon sempurna dan tak sempurna
Pembakaran dapat didefinisikan sebagai proses/reaksi oksidasi yang sangat
cepat antara bahan bakar (fuel) dan oksidator dengan menimbulkan nyala dan panas.
Oleh karena itu seringkari reaksi pembkaran melibatkan oksigen dalam
reaksinya. Hidrokarbon adalah senyawa organik yang rantainya tersusun dari
komponen utama yang berupa hidrogen dan karbon. Pembakaran hidrokarbon pada
reaksinya adalah ketika suatu senyawa organik bereaksi dengan oksigen (sebagai bentuk
pembakaran). Terdapat 2 macam pembakaran hidrokarbon yaitu pembakaran secara
sempurna dan pembakaran tidak sempurna. Pembakaran sempurna adalah reaksi
pembakaran senyawa hidrokarbon yang menghasilkan gas karbondioksida(CO₂) dan uap
air (H₂O). Sedangkan pembakaran tidak sempurna adalah proses pembakaran senyawa
hidrokarbon yang menghasilkan gas karbon monoksida (CO) dan uap air (H₂O), hal ini
terjadi karena kurangnya oksigen.Reaksi pembakaran hidrokarbon yang tidak sempurna
akan menyebabkan terjadinya polusi udara. Jenis-jenis pembakaran hidrokarbon:
 Reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon menghasilkan gas
karbondioksida (CO₂) dan uap air (H₂O).
Contohnya pembakaran sempurna propana (gas dalam LPG)
reaksi : C3H8 (g) + 5 O2 (g) → 3 CO2 (g) +4 H2O (g).
 Reaksi pembakaran tidak sempurna
Proses pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas karbon monoksida
(CO)
dan uap air (H₂O), hal ini terjadi karena kurangnya oksigen.
Contohnya pembakaran tidak sempurna propana (gas dalam LPG)
reaksi : 2 C3H8 (g) + 7 O2 (g) → 2 C (s) + 2 CO (g) + 2 CO2 (g) + 8
H2O (g)

2.7 Dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan


 Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa, dan tidak merangsang. Oleh karena itu,
keberadaannya diudara sukar diketahui. Keracunan gas CO merupakan
keracunan akut. Jika kadar CO2 dalam tubuh lebih dari 50 ppm maka akan
menimbulkan pengaruh buruk terhadap susunan saraf pusat. Oleh karena

12
itu, CO sangat berbahaya. Nilai ambang batas (NAB) gas CO adalah 100
ppm untuk waktu kontak 8 jam sehari.
Gejala keracunan gas CO, yaitu sesak napas, pucat, dan dapat pingsan,
bahkan apabila sudah gawat dapat menimbulkan kematian. Gas CO
merupakan racun bagi manusia dan hewan karena gas tersebut
membentuk persenyawaan dengan hemoglobin (HbCO) dalam darah.
Adapun reaksinya sebaiknya berikut.
CO(g) + Hb(aq) ↔ HbCO(aq)
Reaksi itu merupakan reaksi kesetimbangan artinya CO(g) masih dapat
terlepas lagi sehingga kemungkinan Hb masih dapat mengikat oksigen
yang diperlukan. Akan tetapi gas CO memiliki daya ikat lebih besar pada
Hb dibandingkan dengan gas O2 karena afinitas Hb-CO lebih besar 250 ×
disbanding afinitas Hb-O. Sumber gas CO adalah pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan bakar minyak bumi. Contohnya adalah pembakaran
oktana. Oktana adalah salah satu dari komponen bensin, yang
pembakarannya terjadi dimesin motor.
 Karbon Dioksida (CO2)
Gas CO2 merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak
merangsang. Sumber gas CO2 terutama berasal dari proses pembakaran
minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Gas CO2 berguna untuk
fotosintesis dengan bantuan sinar ultraviolet dari sinar matahari. Zat yang
dihasilkan adalah zat tepung dan gas O2 yang sangat berguna bagi
kehidupan makhluk hidup yaitu manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan
untuk pernapasan.
 Belerang Oksida (SO2 dan SO3)
Gas SO2 merupakan gas yang tidak berwarna dan berbau sangat
menyengat serta menyesakkan napas biarpun dalam kadar rendah. Gas itu
dibentuk oleh oksidasi atau pembakarn belerang yang terlarut dalam
bahan bakar minyak bumi serta belerang yang terkandung dalam bijih
logam yang diproses dalam industry pertambangan. Bahan bakar minyak
bumi yang mengandung belerang apabila dioksidasi atau dibakar akan
menghasilkan gas oksida belerang. Jika gas SO2 dan SO3 bereaksi dengan
uap air diudara lembap, akan terbentuk asam yang sifatnya sangat korosif
terhadap logam-logam dan berbahaya bagi kesehatan.

13
2.8 Bahan bakar alternatif
Saat ini jumlah kendaraan yang semakin banyak bahkan membludak. Hal itu
membuat kebutuhan bensin terus meningkat. Bahkan bisa habis jika digunakan secara
terus menerus. Seperti yang diketahui bahwa bensin dan solar merupakan SDA yang
tidak bisa diperbarui. Oleh sebab itu, diperlukan bahan bakar kendaraan alternatif yang
bisa menggantikan bensin dengan baik. 
 Etanol
Alternatif bahan bakar kendaraan pengganti bensin pertama adalah
Etanol. Jika dilihat dari namanya etanol merupakan campuran dalam
minuman alkohol. Yang membedakannya adalah etanol yang satu ini telah
dicampurkan dengan bensin. Umumnya cairan yang satu ini digunakan
untuk mobil penumpang. Kebanyakan cairan ini digunakan untuk truk,
motor, mesin pertanian dan moped. Etanol berasal dari proses fermentasi
gula secara alami, berasal dari tanaman menggunakan ragi yang distilasi
dan dikeringkan. Bensin yang dicampur dengan etanol mampu
mengoksidasi bahan bakar sehingga membuat bekerja lebih efektif dan
mengurangi emisi. Hal tersebut membuat etanol menjadi salah satu energi
alternatif yang baik digunakan untuk mengurangi pencemaran udara.
 Biomassa Methane
Alternatif bahan bakar kendaraan pengganti bensin yang satu ini bisa
Anda jumpai di sekitar sumber minyak bumi. Kebanyakan biomassa
metana diperoleh dari fermentasi biomassa seperti pengolahan limbah
makanan, sampah, lumpur limbah dan bubuk kopi atau teh. Sayangnya
kuantitas metana dihasilkan tidak terlalu besar sehingga penggunaan
hanya sebatas bahan bakar heater rumahan. 
 Hidrogen
Saat ini hidrogen bisa dijadikan sebagai bahan bakar kendaraan. Bahkan
hasil pembakaran menjadi lebih baik dan bisa meningkatkan efisiensi
mesin. Sayangnya masih dibutuhkan pengujian lebih lanjut. Para ahli
sementara mengemukakan bahwa kualitas hidrogen superior lebih baik
dibandingkan bensin. Proses pembakaran, hidrogen hanya membutuhkan
suhu pengapian rendah. Hal ini akan berdampak besar pada pengeluaran
jumlah polutan dengan kadar yang jauh lebih sedikit.

14
 Bensin sintetis
Yang menjadikan bahan bakar alternatif bensin sintetis istimewa karena
zatnya terbuat dari suhu gas karbondioksida yang kemudian dikonversi
menjadi bahan bakar cair melalui proses elektrifikasi. Pembuatannya
menggunakan listrik dan sumber terbaru dan prospeknya begitu
menjanjikan. Sayangnya, bensin sintetis yang satu ini hanya dihasilkan
dalam jumlah sedikit. Tentunya hal tersebut tidak sepadan dengan
prosesnya yang panjang dan biayanya besar.
 Compressed Natural Gas
CNG juga bisa digunakan untuk membantu meningkatkan masa pakai oli
pelumas mesin kendaraan, hal itu karena mudah bercampur dengan udara.
Yang lebih hebatnya adalah CNG bisa menghasilkan karbon dioksida,
nitrogen oksida, sulfur oksida, karbon monoksida dan partikulat yang
rendah. Sayangnya, gas yang satu ini membutuhkan ruang lebih besar
dibandingkan tangki biasa.
 Power paste
Wujud dari PowerPaste mirip dengan cat akrilik bahkan sangat mirip
dengan pasta gigi. Siapa sangka jika manfaat yang besar didapatkan
temuan tersebut. Pasta yang satu ini dibuat dengan beberapa bahan kimia
termasuk magnesium bubuk yang dicampurkan dengan hidrogen untuk
membentuk magnesium hidrida. Setelah itu PowerPaste bercampur
dengan air yang disimpan dalam tangki yang terpisah menghasilkan gas
hidrogen. PowerPaste bisa disimpan dengan cukup aman di suhu kamar
dan tetap bagus meski disimpan dalam suhu tinggi.  PowerPaste bisa tetap
stabil meski suhunya 250 derajat celcius membuat pengguna kendaraan
bisa parkir di cuaca cerah bahkan terik tanpa menimbulkan masalah untuk
keamanan kendaraan.

15
Bab III
Penutup

3.1 Keseimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida,
CaC2. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting
dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia. Produk hasil
pengolahan minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak
solar, minyak pelumas dan residu. Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan
bakar yang tidak sempurna Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan
menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara
dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup tebal,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Pencemaran lain adalah gas
karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia karena lebih mudah terikat
pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat oksigen menjadi
menurun.

3.2 Saran
Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus
berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan
penggunaan bensin / bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap
lingkungan alam sekitarnya

16
Daftar Pustaka

Sudarmo, Unggul dan Nanik Mitayani. 2014. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta.:
Erlangga
Sofyatiningrum,Etty,dkk.2007.SainsKimia1.Jakarta:BumiAksara

Suparno, Paul. 2005. MiskonsepsidanPerubahanKonsepdalamPendidikanFisika. Jakarta :


Grasindo.

Sutresna, Nana. 2007.Kimia untuk SMA.JakartandoMedia Pratama

Wiwi Siswaningsih, dkk. 2014. Profil miskonsepsi siswa sma pada materi Hidrokarbon
menggunakan tes diagnostik pilihan Ganda dua tingkat. Jurnal Program Studi
Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya.

17

Anda mungkin juga menyukai