Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“DAMPAK PEMBAKARAN MINYAK BUMI”

DISUSUN OLEH:

1. FARAH REZKY NURKHAERANI


2. KELAS: XI MIA 3
3. TUGAS : KIMIA

MADRASAH ALIYAH NEGERI TOLITOLI


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa
karena hanya atas rahmatdan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas
Makalah ini yang berjudul “Dampak Pencemaran Bahan Bakar Minyak”.
Materi dalam makalah ini disajikan dengan Bahasa yang sederhana dan komunikatif
sehingga mudah dipahami.

DAFTAR ISI
Daftar isi .............................................................................................................................
BAB 1
Latar Belakang....................................................................................................................
Tujuan Penulisan.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Pembentukan Minyak Bumi...............................................................................................
Komposisi Minyak Minyak Bumi......................................................................................
Proses Pengolahan Minyak Bumi.......................................................................................
BAB III PENUTUP
DAMPAK PEMBAKARAN MINYAK BUMI.................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut
berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak
bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur
tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-
sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi
merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak
dan gas bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia
tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida,
detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:

 Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi.


 Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN
Pembentukan Minyak Bumi
Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:
Teori Anorganik
Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak
bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan
logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi
pada temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
Teori Organik
Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi
terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik
(mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
Komposisi Minyak Bumi
Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
Hidrokarbon Jenuh (alkana)

 Dikenal dengan alkana atau parafin


 Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai
bercabang lebih sedikit
 Senyawa penyusun diantaranya:

1. Metana CH4
2. etana CH3 CH3
3. propana CH3 CH2 CH3
4. butana CH3 (CH2)2 CH3
5. n-heptana CH3 (CH2)5 CH3
6. iso oktana CH3 – C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2

Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)

 Dikenal dengan alkena


 Keberadaannya hanya sedikit
 Senyawa penyusunnya:

1. Etena, CH2 CH2


2. Propena, CH2 CH CH3
3. Butena, CH2 CH CH2 CH3

Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)

 Dikenal dengan sikloalkana atau naftena


 Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
 Senyawa penyusunnya :

1. Siklopropana      3.     Siklopentana
2. Siklobutana        4.    Siklopheksana

Hidrokarbon aromatik

 Dikenal sebagai seri aromatik


 Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
 Senyawa penyusunannya:

1. Naftalena           3.    Benzena

2. Antrasena          4.     Toluena

Senyawa Lain

 Keberadaannya sangat sedikit sekali


 Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen
dan organo logam (kecil sekali)

Pengolahan Minyak Bumi


Minyak mentah (Crude oil) yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam kental yang
pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi di Indonesia,
terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau),
Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui
dua tahapan, diantaranya:
Pengolahan pertama,
Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi
berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa
cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik
ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut sangkup gelembung.
Pengolahan kedua,
Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan proses
sebagai berikut:

1. Perengkahan (cracking)
2. Ekstrasi
3. Kristalisasi
4. Pembersihan dari kontaminasi

Bensin
Komposisi bensin terdiri dari n – heptana dan iso oktana, yaitu:
Zat Aditif Bensin
Tetra Ethyl Leat (TEL)

 Rumus molekul Pb (C2H5)4


 Rumus struktur

Ethyl Tertier Butil Eter (ETBE)

 Rumus molekul CH3 O C(CH3)3Tersier Amil Metil Eter (TAME)

 Rumus molekul CH3 O C(CH3)2 C2H5Metir Tersier Buthil Eter (MTBE)

 Rumus molekul CH3 O C(CH3)3

BAB III
Dampak Pembakaran Bahan Bakar
Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan kebutuhan energipun
tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh
darikonversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang
menggunakanenergi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau tidak langsung hal ini
mengakibatkandampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa
pembakaran darienergi fosil ini akan menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya.Pencemaran udara
terutama dikota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga
mengganggu kenyamananlingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan. Menurunnya kualitas udaratersebut terutama disebabkan oleh penggunaan
bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidakefisien pada sarana transportasi dan industri yang
umumnya terpusat di kota-kota besar, disampingkegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan.
Hasil penelitian dibeberapa kota besar (Jakarta,Bandung, Semarang dan Surabaya)
menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumberutama pencemaran udara. Hasil
penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotormemberikan kontribusi pencemaran CO
sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC sebesar88,90% (Bapedal, 1992).
Asap buangan kendaraan bermotor yang merugikan akibat dari hasilpembakaran bahan
bakar antara lain :

a.   Gas Karbon dioksida (CO2)


Sebenarnya, gas karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida
tergolong gasrumah kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat
mengakibatkanpeningkatan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.
b. Gas Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak
diketahui. Gaskarbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata,
saluran pernapasan,dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan, gas karbon
monoksida bereaksidengan hemoglobin darah, membentuk karboksihemoglobin (COHb).CO+Hb 
COHbHemoglobin seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi oksihemoglobin (O2Hb) dan dibawake
sel-sel jaringan tubuh yang memerlukan.O2+Hb  O2HbNamun, afinitas gas karbon monoksida terhadap
hemoglobin sekitar 300 kali lebih besardaripada oksigen. Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen
dapat diserang oleh gaskarbon monoksida.CO+O2Hb  COHb+O2Jadi, gas karbon monoksida
menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa oksigen bagitubuh
cara mencegah peningkatan gas karbon monoksida di udara adalah dengan
mengurangipenggunaan kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah katalitik pada
knalpot.
c.       Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi dengan air di dalam saluran pernapasan,membentuk
asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3terhisap, yang terbentuk
adalah asam sulfat (lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larutdalam air hujan dan menyebabkan terjadi
hujan asam.

d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)


Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambangbatas
NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung) padamanusia, tetapi NOx ini
bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkanfenomena asbut (asap-kabut). Asbut
menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi padamata dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman
layu, dan menurunkan kualitas materi.
e. Partikel Timah Hitam
Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan
makananterkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan
timbel,seperti sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih
hebatmenyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati.
Sumber Bahan Pencemaran
a.      Pembakaran Tidak Sempurna
Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida (CO), partikel karbon (jelaga),dan sisa
bahan bakar (hidroksida).
b.. Pengotor dalam Bahan Bakar
Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan menghasilkan oksida belerang (SO2atau SO3).
c.     Bahan Aditif (Tambahan) dalam Bahan Bakar
Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus molekul Pb(C2H5)4 akanmenghasilkan
partikel timah hitam berupa PbBr2.Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari
alam untuk memenuhikebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan (misalnya udaradan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif
penggunaan energi fosilterhadap manusia dan lingkungan:

Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhikebutuhan
manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya
udaradan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi
fosilterhadap manusia dan lingkungan.

       DAMPAK TERHADAP CUACA DAN IKLIM


Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga
melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfurdioksida (SO2)
yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari
konsentrasiNOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit
listrikdan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme
yangmengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3)
yangdapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari
pembakaran bahanbakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari
konsentrasi SO2 jugaberasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk
asam sulfat(H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan
membentuk asam nitrat(HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan
tersebut turun hujan,air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pHhujan
normal),yang dikenal sebagai hujan asam. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan
(danau dansungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan
mempengaruhipertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan
menyebabkan terganggunyamakhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung
menyebabkan rusaknyabangunan (karat, lapuk).Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan
oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 diudara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan
bermotor, dan kegiatan industri.
Smog dapatmenimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam
memandang.Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi
CO2tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi
peningkatanefek rumah kaca dan pemanasan global. CO2tersebut menyerap sinar matahari
(radiasi inframerah)yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut
dapatmengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.Emisi CH4 (metana)
adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yangtidak dibakar, karena
unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satugas rumah
kaca yang menyebabkan pemasanan global.Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang
paling tinggi, juga menghasilkan karbondioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara
menghasilkan sekitar 2,5 tonkarbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama,
jumlah karbon dioksida yang dilepasoleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi
hanya 1,5 ton
       Dampak Terhadap Perairan
Eksploitasi minyakbumi, khususnya cara penampungan danpengangkutan minyak bumiyangtidaklayak,
misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan
tumpahnyaminyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran
perairan. Pada dasarnyapencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.
Selain itu , secara tidak langsung, kegiatan transportasi akan memberikan dampak
terhadaplingkungan airterutama melalui air buangandari jalan raya.Airyangterbuang darijalan raya,terutama
terbawa oleh air hujan, akan mengandung bocoran bahan bakar dan juga larutan
daripencemar udarayangtercampur denganair tersebut.
       Dampak Terhadap Tanah
Dampakpenggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batubara.Masalah yangberkaitan
denganlapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (OpenPit Mining). Pertambangan ini
memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisanbatu bara terdapat di tanahyang
subur,sehinggabila tanah tersebut digunakan untukpertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak
dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutanselama waktutertentu.
       Dampak Lainnya
1.        Global Warming2.

2.       Efek Rumah Kaca3.

3.       Hujan Asam

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC 2 (dari
reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang
dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.

Anda mungkin juga menyukai