Anda di halaman 1dari 8

Sebagai wujud partisipasi dalam proses perlindungan dan penegakan

hukum adalah dengan menampilkan perilaku yg mencerminkan ketaatan


atau kepatuhan terhadap hukum. Kepatuhan hukum mengandung arti
bahwa seseorang memiliki kesadaran untuk :
• memahami dan menggunakan peraturan perundangan yang berlaku
• mempertahankan tertib hukum yang ada
• menegakkan kepastian hukum.

Adapun ciri-ciri seseorang berprilaku sesuai dengan hukum yg berlaku


antara lain :
• Disenangi oleh masyarakat
• Menciptakan sikap sadar hukum
• Tidak menyinggung perasaan orang lain
• Mencerminkan kepatuhan terhadap hukum
• Menciptakan keselarasan
3. Macam-macam hukuman menurut pasal 10 KUHP

Macam-macam hukuman menurut pasal 10 KUHP :


Hukuman pokok, yg terdiri dari:
a. hukuman mati
hukuman penjara yg terdiri dari :
Ø hukuman seumur hidup
Ø hukuman sementara (1 tahun - 20 tahun )
Ø hukuman kurungan ( 1 hari – 1 tahun )
Ø hukuman denda ( sebagai pengganti hukuman kurungan )
b.Hukuman tambahan yg terdiri dari :
 pencabutan hak-hak tertentu
 perampasan ( penyitaan ) barang-barang tertentu
 pengumuman keputusan hakim.

Macam-macam sanksi :

a. Sanksi hukum yaitu sanksi yg diberikan bagi seseorang yg melanggar peraturan hukum,
bersumber dari negara melalui lembaga- lembaga peradilan.

b.Sanksi sosial yaitu sanksi yg diberikan bagi seseorang yg melanggar norma


kesopanan,bersumber dari masyarakat misalnya dengan cemoohan,dikucilkan maupun diusir
dari lingkungan masyarakat.

c.Sanksi Psikologis yaitu sanksi yg dirasakan dalam batin kita sendiri,jika seseorang melakukan
pelanggaran hukum selama hidupnya ia akan selalu dibayang-bayangi oleh perasaan bersalah.
1. Berbagai kasus Pelanggaran Hukum
Pelanggaran Hukum atau perbuatan yg melanggar hukum yaitu tindakan seseorang yg
tidak sesuai / bertentangan dengan aturan-aturan yg berlaku. Pelanggaran hukum merupakan
bentuk ketidak patuhan terhadap hukum yg disebabkan oleh 2 hal, yaitu:
 Pelanggaran hukum oleh si pelanggar sudah dianggap sebagai kebiasaan
 Hukum yg berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan.

2. Macam-macam sanksi atas pelanggaran hukum

a. Norma Agama yaitu petunjuk hidup yg berasal dari Tuhan yg disampaikan melalui Rasul
yg berupa perintah dan larangan. Contoh : beribadah,tidak berjudi,suka beramal Sanksi : tidak
langsung karena akan diperoleh setelah meninggal dunia ( pahala atau dosa )

b. Norma Kesusilaan yaitu pedoman pergaulan hidup yg bersumber dari hati nurani manusia
tentang baik buruknya suatu perbuatan. Contoh : berlaku jujur, menghargai orang lain Sanksi :
tidak tegas karena hanya perasaan menyesal atau bersalah, malu.

c. Norma kesopanan yaitu pedoman hidup yg timbul dari hasil pergaulan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat. Contoh : menghormati orang yg lebih tua, tidak berkata kotor,
menerima sesuatu dengan tangan kanan. Sanksi :tidak tegas berupa celaan,cemoohan, dikucilkan
dalam pergaulan masyarakat.

d. Norma Hukum yaitu pedoman hidup yg dibuat oleh badan yg berwenang berisi perintah
dan larangan bertujuan mengatur manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Contoh :
dilarang mencuri, membunuh,harus tertib. Sanksi : tegas,mengikat dan memaksa bagi setiap
orang tanpa terkecuali.
3. Peran Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman.

Hakim adalah pejabat peradilan negara yg diberi wewenang oleh


undang-undang untuk menerima,memeriksa dan memutuskan perkara hukum
berdasarkan asas bebas,jujur dan tidak memihak dalam sidang pengadilan.
Menurut ketentuan UU RI Nomer 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan Kehakiman,
Hakim berdasarkan jenis peradilannya dapat diklasifikasikan menjadi 3
kelompok Yaitu :
a. Hakim pada Mahkamah Agung yg disebut dengan Hakim Agung
b. Hakim pada badan peradilan yg berada dibawah Mahkamah Agung, yaitu :
Ø Peradilan umum,peradilan agama, peradilan militer, peradilan tata
usaha negara.
c. Hakim pada Mahkamah Konstitusi yg disebut dengan Hakim Konstitusi.

Perbedaan antara Peradilan dengan Pengadilan

v Kalau peradilan menunjuk pada proses mengadili perkara sesuai dengan


kategori perkara yg diselesaikan.
v Pengadilan menunjuk pada tempat untuk mengadili perkara atau tempat
untuk melaksanakan proses peradilan guna menegakkan hukum.
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Mejamin
Keadilan dan Kedamaian
Menurut Andi Hamzah, Perlindungan hukum adalah daya upaya
yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun lembaga Negara dan
swasta yang bertujuan untuk pengamanan penguasaan dan kesejahteraan
hidup sesuai dengan hak asasi yang ada.
Suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum
apabila mengandung unsur-unsur berikut ini yaitu :
a. Adanya perlindungan dari pemerintah kepada warganya
b. Jaminan kepastian hukumB
c. Berkaitan dengan hak warga Negara
d. Adanya sanksi hukuman bagi pihak-pihak yang melanggar nya
proses penegakan hukum merupakan salah satu upaya untuk
menjadikan hukum sebagai pedoman dalam setiap perilaku masyarakat
maupun aparat atau lembaga penegak hukum dengan kata lain penegakan
hukum merupakan upaya untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum
dalam berbagai macam bidang kehidupan
Aturan yang bertujuan mengatur pergaulan hidup dibuat oleh lembaga yang berwenang
bersifat mengikat dan memaksa dan dikenakan sanksi bagi yang melanggar.Sesuai dengan
pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 bahwa “Negara Indonesia adalah Negara
hukum” Yang dimaksud Negara hukum adalah segala kehidupan keNegaraan selalu
berlandaskan pada hukum dan Negara yang menegakkan super masih hukum untuk
menegakkan keadilan dan kebenaran.

3 Prinsip dasar Negara hukum :


1. Adanya supremasi hukum di mana hukum berada di atas segalanya semua harus
berlandaskan hukum-hukum berlaku untuk semua orang
2. Kesetaraan di depan hukum
3. Penegakan hukum

Ciri-ciri Negara hukum


1. adanya jaminan perlindungan hukum yaitu misalnya undang-undang nomor 39 tahun
1999,pasal 28A-J UUD 1945 seperti hak asasi pribadi, hak asasi ekonomi, hak asasi politik,
sosial budaya, pendidikan.
2. Hakim dalam membuat keputusan tidak berat sebelah Adanya jaminan Legalitas
3. dalam arti hukum yaitu pemerintah atau pun lembaga Negara maupun warga Negara
dalam bertindak harus berlandaskan pada hukum.
Disusun oleh:
Okta Puput Budiarti
171314004

Universitas Muslim Nusantara


Al Washliyah
MEDAN

Anda mungkin juga menyukai