BELAJAR SISWA
NIS: 19112436
NO.URUT: 32
Saya juga ingin mengucapkan rasa terima kasih saya kepada kedua orang tua
saya yang selalu memberikan dukungan secara moral dan moril dalam pembuatan
makalah ini. Kemudian teman-teman dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu, saya haturkan terima kasih.
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.3Tujuan Penulisan...................................................................................................2
1.4Manfaat Penulisan.................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................4
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................11
DARTAR PUSTAKA................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju.
Internet adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan
komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan
jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis
komputer itu sendiri.
Data tahun 1999, jumlah komputer yang telah dihubungkan dengan internet di seluruh
dunia mencapai lebih dari 40 juta dan jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat ini jumlah
situs web mencapai milyaran, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat bermacam-macam
topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif.
Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat untuk user dan lingkungannya. Dibawah ini
akan dijelaskan dampak positif maupun negatif dari penggunaan intenet.
Saat ini penggunaan Internet untuk membuka sosial media yang berlebihan banyak
menimbulkan kecanduan pada penggunanya. Kasus kecanduan sosial media ini banyak
terjadi pada kalangan remaja dan anak-anak. Hal ini tentunya dapat berdampak pada
kehidupan anak-anak dan remaja terutama dari segi prestasi di sekolah.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagi pendidikan sebagai bahan bacaan dan wawasan bagi tenaga pendidik dan
pelajar dalam hal pemahaman mengenai aktivitas penggunaan internet pada remaja
yang berlebihan dan menjadi langkah awal dari survey yang telah dilakukan.
PEMBAHASAN
3. Bagi siswa dan maha siswa bisa mengerjalan tugas di sekolah dengan mudah dan
pasti.
4. Berbagai hasil penelitian bisa bertukar informasi hasil penelitian lewat internet.
Selain dampak positif dari penggunaan internet tenyata ada juga dampak negatif
yang merupakan salah satu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh beberapa orang.
Berikut adalah dampak negatif dari penggunaan internet :
1.) CYBERCRIME
2.) HACKING,
3.) CRACKING,
Usaha memasuki secara ilegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah
atau menghancurkan file yang di simpan pada jaringan tersebut.
4.) PORNOGRAFI,
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak
salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun
merajalela. Untuk mengantisipasi hal in, para produsen browser melengkapi program
mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di akses. Di
internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan
dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal. Apalagi para remaja yang masih
awan yang keingin tahuannya yang sangat tinggi hal ini yang sangat di butuhkan adalah
bimbingan dari orang dewasa agar mengontor setiap kegiatan yang di lakukan oleh anak-
anak khususnya kepada orang tua.
5.) VIOLENCE AND GORE
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada
dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara
agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang
bersifat tabu.
6.) PENIPUAN
Hal ini memang merajalela dibidang manapun. Internet oun tidak luput dari serangan
penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi
informasi yang anda dapatkan pada penyedia informasu tersebut.
7.) CARDING
Karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan menggunakan kartu
kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat
internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang
terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan kartu
kredit) on-line dan mencatat kode kartu kredit yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka
menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
“perjudian on-line” dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang
tersedia, para pejudi tidak pejudi tidak perlu lagi pergi ke tempat khusus untuk memenuhi
keinginannya. Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka membangun
lewat internet dari pada bertemu secara langsung (face to face). Dari sifat sosial yang
berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi. Kejahatan
seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet ( kejahatan juga ikut
berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut
pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan
tersebut.
2.3 PENGERTIAN SOSIAL MEDIA
Media sosial diartikan sebagai media yang dapat dimanfaatkan oleh para pengguna
untuk menciptakan sebuah konten, berbagi konten atau file dan berpartisipasi. Fitur sosial
media tidak hanya dapat berkirim pesan berupa audio atau visual saja. Sosial media
memudahkan masyarakat berkomunikasi dengan gabungan visual dan audio yang
dinamakan video call.
3. Menghamburkan Uang
Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh terhadap
kondisi keuangan siswa (terlebih kalau akses dari warnet ). Tidak jarang siswa
menggunakan uang SPP mereka untuk pergi ke warnet sekedar untuk membuka situs
jejaring sosial saja. Ini dapat dikategorikan sebagai pemborosan, karena menggunakan
uang secara tidak produktif.
4. Berkurangnya Waktu Belajar Siswa
Hal ini sudah jelas, karena dengan mengakses intenet dan membuka situs jejaring
sosial siswa akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya hanyalah itu-itu saja.
Menurut pengamat sosial media dan teknologi informasi Nukman Luthfie, selain
harus waspada, orang tua juga harus mempelajari secara mendalam media sosial ini demi
masa depan anak-anak. Berdasarkan penelusurannya, ditemukan fakta bahwa dari 17,6
juta memiliki akun jejaring sosial facebook berasal dari Indonesia, dan 360.000 orang
diantaranya berumur 13-15 tahun. Bagi orang tua, kami sarankan untuk segera
menghindarkan anak-anaknya yang belum berumur 13 tahun dari facebook atau jejaring
sosial sejenisnya. Memang banyak games menarik di facebook yang bisa menggoda
anak-anak. Namun tetap saja harus dihindari. Masih banyak games lain yang menarik dan
bisa dimainkan tanpa harus jadi anggota facebook.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai langkah untuk
menjaga anak-anak mereka dari dampak negatif situs jejaring sosial, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Berupaya belajar tentang internet serta situs jejaring sosial yang ada di internet
tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar setidaknya para orang tua mengetahui
seperti apa teknologi sekarang ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat
berselancar di internet.
2. Beritahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs jejaring
sosial. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih berhati-hati dalam
menggunakan jejaring sosial tersebut, dan mengerti batas-batasannya.
3. Sebisanya dampingi anak saat berselancar di dunia maya, terlebih pada saat anak
tersebut membuka situs jejaring sosial.
4. Tidak memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak
yang belum cukup umur.
2.5 ALTERNATIF SOLUSI/ PENYELESAIAN MASALAH
Berikut Beberapa Solusi Yang Dapat Mencegah Dampak Negatif Internet Dan Jejaring
Sosial :
Langkah ini perlu dilakukan agar para siswa tahu bahaya dari penggunaan situs
jejaring sosial, dan dapat menggunakan secara lebih bijak. Selain itu langkah ini juga
dapat menimbulkan rasa waspada kepada siswa sehingga dalam menggunakan situ
jejaring sosial mereka lebih berhati-hati.
Pengawasan terhadap pergaulan siswa dalam jejaring sosial di dunia maya sangat
diperlukan,karena jika siswa tidak diawasi mereka akan dengan mudah mengakses situs
jejaring sosial tersebut dan menggunakan kearah yang tidak baik. Pergaulan mereka akan
mudah melawan perkataan orang tua, dan usaha kita menyelamatkan anak-anak untuk
tidak menggunakan akses internet secara berlebihan akan sia-sia dan tidak mendapatkan
hasil yang maksimal. Pergaulan anak yang bebas dan pengaruh dari teman-teman juga
dapat memudahkan anak untuk mengakses situs jejaring sosial dengan mudah. Maka dari
itu mereka perlu diawasi untuk tidak mengakses internet dengan bebas.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Internet memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap siswa. Pernyataan ini
sejalan dengan beberapa penelitian yang menyatakan jika internet berhubungan dengan
prestasi akademik siswa terutama dalam masa pandemi seperti sekarang ini.
Pengaruh sosial media dapat berdampak positif maupun negatif tergantung dari
informasi apa yang diakses siswa. Informasi yang berfaedah seperti tentang pelajaran
tentunya dapat berpengaruh positif terhadap prestasi. Begitupun sebaliknya jika akses
yang buruk di sosial media dapat berdampak buruk terhadap prestasi siswa.
Selain dari segi informasi, waktu penggunaan sosial media juga berpengaruh terhadap
prestasi siswa. Penggunaan sosial media yang berlebihan tentunya akan berpengaruh
terhadap prestasi karena mengganggu waktu untuk belajar.
3.2 SARAN
Nurhalimah, Sitti. 2019. Media Sosial dan Masyarakat Pesisir: Refleksi Pemikiran
Mahasiswa Bidikmisi. Yogyakarta: Depublish
Fatah, Abdul Hadjranul dan Sumarnie, 2015. Perkembangan Peserta Didik. Universitas
Palangka Raya: Palangka Raya.