Anda di halaman 1dari 13

DISUSUN

OLEH

MONICA Br. BANGUN

KELAS:10
(7)
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada TYME karena berkatnya saya
dapan menyusun makalah ini dengan baik. Semoga makalah ini
dapat mampu memberikan pengalaman belajar untuk kita semua.
G. MINYAK BUMI DAN GAS
ALAM
1. Pembentukan Minyak Bumi Dan Gas Alam

Minyak bumi adalah minyak mentah yang terbentuk secara alami dalam batuan
endapan dan sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Sementara itu , gas alam adalah
campuran gas-gas yang mudah terbakar dan sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Gas
alam biasanya ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi di dalam kerak bumi. Hal ini
karena minyak bumi dan gas alam terbentuk melalui proses alamiah yang hamper sama.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian jasad renik lautan, hewan, dan tumbuhan yang
tertimbun selama berjuta-juta tahun di dalam permukaan tanah , sedangkan gas alam
terbentuk dari plankton (jasad renik air) yang di dalamnya termasuk alga dan protozoa.
Ketika mikroorganisme tersebut mati dan terakumulasi di lantai lautan (samudera), maka
mikroorganisme tersebut tertimbun secara perlahan dan sisa-sisa nya mengalami tekanan
di bawah lapisan endapan. Selama lebih dari jutaan tahun, tekanan dan panas yang di
alami oleh lapisan tersebut secara kimia mengubah zat organik dari mikroorganisme
menjadi minyak bumi dan gas alam atau zat-zat lainnya.
Setelah pembentukan secara berangsur-angsur terjadi di dalam kerak bumi, minyak
bumi dan gas alam secara perlahan mengalir ke dalam lubang-lubang kecil yang terdapat
dalam batuan berpori yang bertindak sebagai tempat penyimpanan (reservoir). Batuan
berpori ini seringkali terisi air, minyak bumi, maupun gas alam. Karena minyak bumi dan
gas alam lebih ringan dari pada air serta lebih rapat (dalam hal ini keduanya mempunyai
massa jenis yang lebih besar) dari pada batuan di sekelilingnya, maka minyak bumi dan gas
alam bergerak naik melalui batuan. Akhirnya, sebagian dari hidrokarbon yang bergerak
naik terperangkap oleh suatu lapisan batuan kedap atau batuan lapisan batuan tak berpori.
Karena gas alam lebih ringan daripada minyak bumi maka gas alam membentuk suatu
lapisan di batas minyak bumi. Lapisan ini di sebut sungkup gas.

1. Eksplorasi Minyak Bumi Dan Gas Alam

a. Eksplorasi Minyak Bumi

Minyak bumi yang terakumulasi pada lapisan tertentu dalam kerak bumi yang
kemudian dieksplorasi menggunakan beberapa alat melalui proses pengeboran yang di
peroleh dalam bentuk minyak mentah (crude oil). Minyak mentah ini kemudian di olah
lebih lanjut menjadi fraksi-fraksi minyak bumi yang bermanfaat bagi manusia.
Para ahli geologi dan geofisika mempunyai banyak peralatan dan teknik untuk
membantu dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi untuk pengeboran.
Ketika suatu daerah diidentifikasi mengandung minyak bumi, maka di lakukan proses
pengeboran. Salah satu proses pengeboran minyak bumi yang sering di lakukan adalah
pengeboran lepas pantai.

b. Eksplorasi Gas Alam

Untuk menentukan tempat penumpukan gas alam, para ahli geologi mencari daerah-
daerah yang memungkinkan mengandung bahan-bahan yang penting untuk pembentukan
gas alam, seperti batuan yang kaya dengan bahan-bahan organic atau batuan yang dapat
menangkap hidrokarbon. Ketika suatu tempat yang mengandung gas alam diketahui, pada
umumnya dalam suatu daerah pengendapan (sedimentary basin), maka tempat tersebut
dibor dengan menggunakan cara tertentu. Jika pengobaran di lakukan sampai ke batuan
berpori yang mengandung bagian penting dari gas alam, maka tekanan dalam batuan
berpori tersebut dapat mendorong gas alam naik ke permukaan. Segera sesudah gas alam
diekstraksi dari bumi, maka gas alam tersebut biasanya dialirkan ,melalui pipa ke suatu
kilang, dimana gas alam tersebut di olah.

2. Komposisi Minyak Bumi Dan Gas Alam

a. Komposisi Minyak Bumi

Minyak bumi dalam bentuk minyak mentah (crude oil) yang baru diambil dari sumur
eksplorasi mengandung banyak zat kimia berbeda yang berbentuk padat, cair, dan gas.
Sebagian besar zat yang terkandung dalam minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon.
Selain itu, senyawa-senyawa nitrogen, belerang, dan oksigen juga terdapat dalam minyak
bumi.
Senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam minyak bumi dapat berupa hidrokarbon
alifatik maupun hidrokarbon alisiklik. Jumlah hidrokarbon alkana rantai lurus menempati
bagian terbesar pada minyak bumi dan hidrokarbon sikloalkana menempati bagian kedua
terbesar. Sementara itu, golongan isoalkana, senyawa-senyawa nitrogen, belerang, dan
oksigen, serta hidrokarbon aromatic terkandung dalam minyak bumi dengan jumlah yang
relative sedikit.
Pada dasarnya, komposisi minyak bumi sangat bervariasi dari satu sumur eksplorasi
ke sumur eksplorasi lainnya dan dari satu daerah ke daerah lain.

b. Komposisi Gas Alam


Komponen utama gas alam adalah hidrokarbon. Diantara nya 80 persen metana, 10
persen etana, sedikit propana, butana, pentana, dan alkana-alkana lainnya. Dan juga
mengandung karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan sebagian kecil helium.
3. Pengolahan Minyak Bumi Dan Gas Alam

a. Pengolahan Minyak Bumi

Dalam hal ini pengolaha minyak bumi dilakukan dengan cara destilasi bertingkat.
Pada komponen-komponen ini minyak bumi dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih
dari masing-masing komponen.
Dengan mencapai suhu 400 derajat celcius. Komponen uap yang titik didihnya lebih
tinggi akan mengembun. Pada menara fraksionasi, komponen uap dengan titik didih
rendah mempunyai jumlah atom C yang relatif sedikit dan pada akhir distilasi di peroleh
dalam bentuk gas petroleum. Sementara komponen minyak bumi yang mempunyai jumlah
atom C sangat banyak akan membentuk residu. Fraksi-fraksi minyak bumi dapat dilihat
pada tabel berikut ini.

Tabel 7.6 Fraksi-fraksi minyak bumi

Fraksi Jumlah atom C Titik didih derajat celcius Kegunaan


e
Gas 1-5 <30 Bahan bakar (LPG)
Sumber hidrogen

Petroleum 5-7 30-90 Pelarut organic


eter Binatu kimia

Bensin 5-12 40-180 Bahan bakar


Minyak tanah 2-16 180-250 Bahan bakar
Bahan bensin
Solar 15-18 250-350 Bahan bakar diesel
Minyak 16-24 >350 Pelumas
pelumas
Parafin 21-50 - Bahan pembuat lilin
Aspal >50 - Pelapis jalan raya
b. Pengolahan Gas Alam

Gas alam diolah dalam dalam suatu proses ekstraksi untuk menghilangkan senyawa-
senyawa nonhidrokarbon, khususnya hidrogen sulfida dan karbon dioksida. Terdapat dua
proses yaitu absorpsi dan adsorpsi.
Proses absorpsi digunakan suatu cairan yang menyerap gas alam dan zat pengotor,
serta mencampurkannya. Zat pengotor breaksi dengan cairan penyerap, sehingga gas alam
kemudian bisa di lepaskan dari penyerap, sedangkan zat pengotor tetap berada dalam
penyerap tersebut. Cairan umum yang digunakan adalah air, larutan amina cair, dan
natrium karbonat.
Sementara adsorpsi adalah suatu proses yang mengumpulkan gas alam dalam suatu
permukaan zat padat. Zat umum yang digunakan adalah karbon. Propana dipisahkan dan
dicairkan yang digunakan sebagai bahan bakar, yang dikenal dengan liquefied petroleum
gas (LPG).

c. Bensin Dan Bilangan Oktan

Bensin merupakan salah satu fraksi minyak bumi yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-sehari, terutama pada digunakan sebagai bahan bakar pada mesin pembakaran
dalam, misalnya pada mobil dan sepeda motor. Bensin merupakan campuran senyawa-
senyawa hidrokarbon yang terdiri atas isomer-isomer heptana dan oktana.
Kualitas bensin dapat ditentukan berdasarkan jumlah ketukan yang ditimbulkannya,
dan dinyatakan dengan bilangan oktan. Jika bensin mempunyai bilangan oktan yang tinggi,
maka bensin tersebut berkualitas baik dan sebaliknya. Bilangan oktan pada bensin
dinyatakan dengan angka 0 sampai 100. Untuk menentukan bilangan oktan, digunakan dua
jenis senyawa sebagai perbandingan, yaitu n-heptana dan isooktana yang keduanya
merupakan senyawa yang terdapat pada bensin. Berdasarkan bilangan oktannya bensin
dibedakan menjadi premium, pertamax, dan pertamax plus. Premium adalah bensin yang
mempunyai bilangan oktan 88, pertamax adalah bensin yang mempunyai bilangan oktan
92, dan pertamax plus adalah bensin yang mempunyai bilangan oktan 95.

Latihan 7.7

1. Proses pembantukan minyak bumi adalah minyak mentah yang terbentuksecara alami
dalam batuan endapan dan sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Sedangkan gas alam
adalah campuran-campuran gas-gas yang mudah terbakar dan sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon. Gas alam biasanya ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi didalam
kerak bumi. Hal ini karena minyak bumi dan gas alam terbentuk melalui proses alamiah
yang hamper sama, minyak bumi terbentuk dari penguraian jasad renik lautan, hewan, dan
tumbuhan yang tertimbun selama berjuta-juta tahun di dalam permukaan tanah.
Sedangkan gas alam terbentuk dari plankton yang didalamnya termasuk alga dan protozoa.
2. Karena gas alam lebh ringan dari pada minyak bumi, maka gas alam membentuk suatu
lapisan di atas minyak bumi yang disebut lapisan sungkup gas.

3. Dari tempat penyimpanan, minyak mentah dialirkan menuju dapur pemanasan dan
dipanaskan hingga mencapai suhu sekitar 400 derajat celcius. Kemudian komponen-
komponen minyak bumi dialirkan menuju menara fraksionasi dalam bentuk uap minyak.
Uap minyak akan mengalir malalui sungkup gelembung. Komponen uap yang titik didihnya
lebih tinggi akan mengembun dan dialirkan melalui pelat, sehingga terpisah dari kamponen
lain, sedangkan komponen yang titik diihnya lebih rendah akan mencair pada pelat
diatasnya dan seterusnya sampai diperoleh beberapa fraksi minyak bumi.
4. Absorpsi digunakan suatu cairan yang menyerap gas alam dan zat pengotor, serta
mencampurkannya. Sedangkan adsorpsi adalahsuatuprosesyangmengumpulkan gas alam
dalam suatu permukaan zat padat atau zat cair dalam rangka menghilangkan zat pengotor.
5. a. Dapur pemanasan: Tempat dipanaskannya minyak mentah.
b. LPG: Sejenis bahan bakar.
c. Menara fraksionasi: Tempat dialirkannya minyak bumi dalam bentuk uap minyak.
d. Ketukan: Bunyi bahwa bensin tidak terbakar dengan senpurna.
e. Bilangan oktan: Kualitas bensin yang dapat ditentukan berdasarkan jumlah
ketukan yg ditimbulkannya.
f. TEL: Suatu cairan seperti minyak tak berwana dan sangat beracun yang digunakan untuk
ditambahkan pada bensin sebagai zat antiketukan.
6. Bilangan oktan = ( % isooktana x 100 ) + ( % n-heptana x 0 )
= ( 75 % x 100 ) + ( 25 % x 0 )
= 75
7. Tambahkan suatu zat aditif yaitu TEL.
8. Karena gas buang yang dihasilkan mengandung senyawa timbal yang sangat beracun.
9. Untuk mengurangi risiko pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran udara.
10. Premium: Bensin yang mempunyai bilangan oktan 88.
Pertamax: Bensin yang mempunyai bilangan oktan 92.
Pertamax plus: Bensin yang mempunyai bilangan oktan 95.
H. INDUSTRI
PETROKIMIA
Dalam proses perengkahan katalitik, minyak mentah dipecah dengan bantuan katalis.
Hal ini menyebabkan peningkatan produksi beberapa jenis hidrokarbon yang kemudian
dapat di kombinasikan kembali melalui alkilasi, isomerisasi, dan pembentukan ulang katalik
untuk menghasilkan bahan bakar bensin antiketukan dan senyawa-senyawa kimia lainnya.
Yang telah melahirkan industry petrokimia besar. Yang menghasilkan alcohol, detergen,
karet sintetis, gliserin, pupuk, belerang, bahan pelarut, dan bahan baku pembuatan obat-
obatan, nilon, plastic, cat, poliester, makanan aditif, dan suplemen, bahan peledak,
celupan, dan bahan isolator. Bahan dasar petrokimia terdiri atas 3 jenis yaitu olefin,
aromatic, dan gas sintetis.

1. OLEFIN
Adalah suatu senyawa hidrokarbon rantai terbuka yang mengandung ikatan karbon
rangkap dua. Olefin merupakan senyawa alkena. Senyawa ini digunakan secara luas dalam
beberapa industri petrokimia. Diantara olefin yang penting dalam industri petrokimia
adalah etana, propena, butena, dan butadiena.
Beberapa produk petrokimia yang terbuat dari olefin adalah sebagai berikut:
a. Polietilena
Merupakan suatu polimer plastic yang banyak digunakan untuk membuat bejana
( wadah ), pembungkus, dan isolator listrik. Dihasilkan dari etilena melalui reaksi
polimerisasi.
b. Polivinil Klorida ( PVC )
Merupakan suatu jenis plastic sintetis yang dibuat dari senyawa organic vinil klorida.
PVC mempunyai sifat ringan, tahan lama, keras, tahan api, dan tahan air. Plastik PVC dibuat
dari bahan etilena melalui tahapan reaksi adisi, pirolisis, dan polimerisasi yang dapat
dinyatakan dengan persamaan kimia.

c. Etanol
Merupakan suatu cairan dengan aroma harum yang dihasilkan secara alamiah dari
fermentasi menggunakan ragi atau mikroorganisme lain. Etanol biasanya digunakan dalam
miuman beralkohol, sebagai pelarut, dan dalam pembuatan bahan-bahan kimia lain.
Etanol dapat dioksidasi untuk membentuk asetaldehid, kemudian asam cuka. Produk-
produk lain yang dibuat dari etanol meliputi butadiena yang digunakan dalam pembuatan
karet sintetis, etil klorida yang digunakan sebagai zat anestetik local, dan banyak bahan
kimia organic lain. Etanol dapat juga dicampur dengan bensin untuk membentuk bahan
bakar mobil yang disebut gasohol.

d. Etilena Glikol
Merupakan cairan kental tak berwarna dengan rasa manis yang biasanya digunakan
sebagai zat antibeku dan dalam pembuatan poliester. Zat ini dibuat dalam suatu industry
petrokimia melalui reaksi antara etilena oksida dengan air. Dalam hal ini etilena oksida
merupakan senyawa yang dibentuk oleh etilena dengan oksigen.
e. Polipropilena
Merupakan bahan termoplastik yaitu suatu polimer sintetis dari propilena, yang
biasanya digunakan dalam pembuatan pipa, industri serat, dan benda-benda cetakan.
f. Karet Stirena-Butadiena (SBR)
Merupakan karet sintetis yang dibentuk dari dua buah senyawa, yaitu stirena dan 1,3-
butadiena. Zat ini biasanya digunakan dalam pembuatan beberapa jenis ban. Hal ini karena
SBR kuat dan tahan lama.
g. MTBE ( Metil Tersier-Butil Eter )
Merupakan suatu produk industri petrokimia yang dibuat dari bahan baku isobutilena
dan methanol. Zat ini digunakan sebagai zat aditif bebas timbal dan antiketukan pada
bensin.

2. AROMATIK
Digunakan untuk menggambarkan suatu kelas senyawa kimia organic yang terdiri atas
satu atau lebih cincin atom-atom karbon. Contoh senyawa aromatic adalah:
*Benzena merupakan suatu cairan tak berwarna, beracun, dan mudah menguap dengan
aroma yang khas.
*Toluena merupakan suatu cairan hidrokarbon aromatic tak berwarna yang menyerupai
benzena, tetapi kurang mudah terbakar.
*Xilena merupakan suatu senyawa hidrokarbon dalam bentuk cairan yang mudah terbakar,
mudah menguap, dan tidak berwarna yang diperoleh dari minyak bumi atau gas alam.

3. Gas Sintetis ( Syn-Gas )


Adalah suatu campuran karbon monoksida dan hidrogen, yang diperoleh dari penguraian
zat-zat yang mengandung karbon dan hidrogen melalui reaksi tertentu, seperti steam
reforming dan oksidasi parsial.

Latihan 7.8
1. *Olefin: Senyawa hidrokarbon rantai terbuka yang mengandung ikatan karbon
rangkap dua.
*Aromatik: Digunakan untuk menggambarkan suatu kelas senyawa kimia organic yang terdiri
atas satu atau lebih cincin atom karbon.
*Gas Sintetis (Syn-Gas): Suatu campuran karbon monoksida dan hidrogen yang diperoleh
dari penguraian zat-zat yang mengandung karbon dan hidrogen melalui reaksi tertentu
seperti steam reforming dan oksidasi parsial.
2. Dibuat dari bahan baku etilena melalui tahapan reaksi adisi, pirolisis, dan polimerisasi
yang dapat dinyatakan dengan persamaan kimia.
3. Ia, karena xilena dan toluene terdiri atas satu atau lebih cincin atom-atom karbon.
4. Ciri-ciri nya adalah tak berwarna, beracun, mudah menguap dengan aroma yang khas.
Digunakan dalam pembuatan celupan, polimer, dan bahan-bahan kimia indutri seperti
fenol, stirena, kumena, dan sikloheksana.
5. Digunakan sebagai sumber hydrogen dalam pembuatan amonia dan methanol, juga
digunakan dalam pembuatan urea, formaldehida, formalin, dan produk-produk lainnya.

I. PENCEMARAN
UDARA
Tabel 7.7 Komposisi udara dalam dalam troposfer pada keadaan normal

Gas % Volume Kadar (ppm)


Nitrogen 78,1 781.000
Oksigen 20.9 209.000
Argon 0.934 9.340
Karbon dioksida 0.033 330
Neon 0.002 20
Helium 0.0005 5
Metana 0.0002 2
Kripton 0.0001 1
Hidrogen 0.00005 0.5
Karbon monoksida 0.00001 0.1
Gas lain <0.00001 <0.1

Komposisi udara normal dalam lapisan troposfer pada saat tertentu dapat berubah,akibat
aktivitas kehidupan manusia. Jika perubahan tersebut telah mencapai tahap tertentu
hingga menyebabkan perubahan sifat udara dan menimbulkan efek samping, maka
keadaan tersebut udara dikatakan tercemar. Pencemaran udara disebabkan oleh
meningkatnya salah satu atau lebih komponen udara yang melebihi nilai ambang batas
atau disebabkan adanya partikel-partikel yang terdispersi pada udara tersebut.

1. Pencemaran Udara yang disebabkan oleh Peningkatan Kadar Komponen Udara Tertentu
a. Karbon Monoksida
Merupakan gas beracun yang tidak berwarna, tidak berbau, dan berasal dari
pembakaran tidak sempurna senyawa-senyawa yang mengandung karbon, khususnya batu
bara, minyak bumi, dan gas alam. Karbon monoksida merupakan racun yang sangat
berbahaya. Zat ini dapat menimbulkan gejala-gejala sakit kepala, mual-mual, atau
kelelahan, yang dapat diikuti dengan hilangnya kesadaran. Hal ini karena karbon
monoksida dapat mengganggu system peredaran oksigen di dalam tubuh. Daerah dengan
kadar gas CO yang tinggi biasanya berada di perkotaan, karena jumlah kendaraan bermotor
di perkotaan sangat banyak.

b. Karbon dioksida
Adalah salah satu komponen udara yang tidak berwarna, tidak berbau, dan mudah
larut dalam air. Pada kondisi normal, kadar gas karbon dioksida di udara sekitar 330 ppm.
Karbon dioksida diperoleh dari pembakaran senyawa-senyawa organic, fermentasi,
respirasi makhluk hidup, dan letusan gunung berapi. Karbon dioksida dimanfaatkan oleh
tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis yang hasilnya juga dimanfaatkan oleh manusia
dan makhluk hidup lainnya khususnya pada hewan.
Peningkatan kadar gas karbon dioksida disebabkah oleh beberapa kegiatan manusia.
Masalah utama yang ditimbulkan adalah pemanasan global dan efek rumah kaca. Gas-gas
rumah kaca menyebabkan gelombang inframerah dipantulkan lagi ke bumi seolah-olah
panas dari matahari terperangkap pada daerah diantara bumi dan molekul-molekul gas
rumah kaca didalam atmosfer. Untuk mengatasi pemanasan global dapat dilakukan dengan
menjaga kelestarian hutan.

c. Oksida Nitrogen
Adalah senyawa-senyawa yang mengandung unsur nitrogen dan oksigen. Contohnya
adalah nitrogen monoksida dan nitrogen dioksida. Nitrogen dioksida merupakan gas
berwarna cokelat yang sangat beracun. Jika gas nitrogen dioksida dihirup melalui
pernapasan dapat menimbulkan kanker atau bahkan kematian. Keberadaan ozon diudara
dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti memengaruhi pertumbuhan, radang
paru-paru, dan iritasi mata, juga dapat menimbulkan kerusakan pada alat-alat yang terbuat
dari karet. Misalnyha ban. Selain itu juga dapat mengganggu proses fotosintesis pada
tumbuhan dan menimbulkan korosi pada benda-benda logam.

d. Oksida Belerang
Adalah senyawa-senyawa yang mengandung belerang dan oksigen seperti belerang
dioksida dan belerang trioksida. Keberadaan gas oksida belerang dengan kadar tinggi di
udara, apabila dihirup dapat menimbulkan penyakit pada organ-organ pernapasan, seperti
pada tenggorokan dan paru-paru.
Asam sulfat dapat larut dalam air hujan, sehingga keberadaan oksida-oksida belerang
di udara dapat menimbulkan hujan asam. Hujan asam dapat mencamari air yang pada
akhirnya dapat menimbulkan keracunan pada manusia, hewan, dan tumbuhan, juga dapat
menimbulkan kerusakan pada logam dan benda-benda lain.
e. Senyawa hidrokarbon
Dalam bentuk gas, seperti gas metana dan asetilena dapat menimbulkan dapak
pencemaran yang cukup serius bagi manusia. Gas metana dapat menyebabkan penyakit
kekurangan oksigen. Sementara itu gas asetilena bersifat racun bagi tumbuh-tumbuhan.

2. Pencemaran Udara oleh Partikulat

a. Timbal (Pb)
Pembakaran bahan bakar bermotor yang mengandung TEL dapat menghasilkan partikel
timbal. Jika partikel timbal dihirup melalui pernapasan dapat menimbulkan gangguan
kesehatan, seperti gangguan pada fungsi kerja enzim sebagai biokatalisator dan dapat
menghambat pembentukan hemoglobin.
b. Nikel (Ni)
Pembakaran bahan bakar mesin diesel, batu bara, dan rokok dapat menghasilkan
partikulat nikel. Apabila udara yang dihirup melalui proses pernapasan mengandung
partikulat nikel, maka dapat menimbulkan penyakit pada organ pernapasan, misalnya
kanker paru-paru.
c. Raksa (Hg)
Pembakaran batu bara dalam beberapa proses industry dapat menghasilkan partikulat
raksa yang membentuk senyawa metil merkuri yang sangat berbahaya. Keberadaan
partikulat di udara dapat menimbulkan gangguan mental, mata, persendian tubuh, dan
pada tahap tertentu dapat menimbulkan kematian pada setiap orang yang menghirupnya
melalui pernapasan.
d. Kadmium (Cd)
Beberapa indutri tekstil, keramik, metalurgi, dan industri-industri kimia lainya dapat
menghasilkan partikulat kadmium, yang dapat memicu kerusakan kelenjar gondok, tulang,
dan hati.
e. Partikel Asbestos
Merupakan partikulat-partikulat non logam yang berupa serat-serat mineral. Partikel-
partikel asbestos dapat menimbulkan gangguan pada organ-organ pernapasan, seperti
tenggorokan dan paru-paru. Partikel asbestos dihasilkan dari bahan-bahan bangunan.

Latihan 7.9

1. Meningkatnya salah satu atau lebih komponen udara yang melibihi nilai ambang batas atau
disebabkan oleh adanya partikel-partikel yang terdispersi pada udara tersebut.
2. Nitrogen dioksida: Jika dihirup dapat menimbulkan kanker atau bahkan kematian. Juga
dapat menimbulkan penyakit radang paru-paru dan iritasi mata dan menimbulkan
kerusakan pada alat-alat yang terbuat dari karet. Cara mengatasinya adalah mengurangi
polusi udara dan menjaga melestarikan hutan.
Karbon dioksida: Dapat menimbulkan pemanasan global dan efek rumah kaca. Cara
mengatasinya adalah menjaga kelestarian hutan.
3. Smog: Campuran gas nitrogen dioksida dan beberapa gas lain di udara dapat menimbulkan
asap kabut. Proses pembentukannya adalah pada siang hari gas nitrogen dioksida akan
terurai menjadi gas nitrogen monoksida dan satu atom oksigen, Kemudian atom oksigen
tersebut breaksi dengan molekul-molekul oksigen membentuk ozon.
4. Karena berasal dari pembakaran tidak sempurna senyawa-senyawa yang mengandung
karbon, khususnya batu bara, minyak bumi, dan gas alam yang menimbulkan sakit kepala,
mual-mual, kelelahan, hilangnya kesadaran yang dapat mengganggu system peredaran
oksigen didalam tubuh.
5. *Timbal: Pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor yang mengandung TEL.
*Nikel: Pembakaran bahan bakar diesel,batu bara, dan rokok.
*Raksa: Pembakaran batu bara dalam beberapa proses industry.
*Kadmium: Beberapa industry seperti tekstil, keramik, metalurgi, dan industry- industri
kimia lainnya.
*Partikel asbestos: Partikulat non logam berupa serat-serat mineral.

Anda mungkin juga menyukai