Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PENGOLAHAN MINYAK DAN GAS BUMI

Disusun Oleh:
Aprilia Prabowo Andrias Putri NIM I0520007
Dea Espina Banowati NIM I0520018
Gita Winda Pratiwi NIM I0520043
Mahira Noor Syevarani A. NIM I0520060
Novan Aldian Rahmadan Putra NIM I0520083
Sesanti Maharani NIM I0520102

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan “Makalah Pengolahan Minyak
dan Gas Bumi” dengan baik.
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai salah satu pemenuhan tanggung
jawab penugasan mata kuliah Pengolahan Minyak dan Gas Bumi. Selain itu, makalah
ini juga dibuat sebagai media untuk menambah wawasan baik bagi penulis maupun
pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih Bapak Anatta Wahyu Budiman, S.T., PhD.
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengolahan Minyak dan Gas Bumi. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pengerjaan makalah ini hingga dapat selesai tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran membangun agar dapat menjadi perbaikan
di masa depan.
Surakarta, 30 Agustus 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................2
A. Perbedaan Minyak dan Gas Bumi .............................................................2
B. Alasan Minyak dan Gas Bumi Dibutuhkan untuk Kehidupan ..................6
C. Asal Usul Minyak dan Gas Bumi ..............................................................7
D. Sejarah Penemuan Minyak dan Gas Bumi ................................................8
E. Potensi Sumur Minyak dan Gas Bumi Baru di Benua Asia ......................9
F. Berbagai Metode Eksplorasi Sumur Minyak dan Gas Bumi .....................13
BAB III PENUTUP ...................................................................................................24
A. Kesimpulan ...............................................................................................24
B. Saran ..........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Industri Minyak dan Gas Bumi merupakan sektor penting dalam pembangunan
nasional baik dalam pemenuhan kebutuhan energi dan bahan baku industri
dalam negeri maupun sebagai penghasil devisa negara. Eksplorasi dan
konsumsi yang dilakukan setiap harinya lambat laun akan menyebabkan
minyak dan gas bumi habis, sedangkan proses terbentuknya memakan waktu
jutaan tahun. Oleh sebab itu, diperlukan pengelolaan yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan minyak dan gas bumi?
2. Mengapa minyak dan gas bumi dibutuhkan untuk kehidupan?
3. Bagaimana asal usul minyak dan gas bumi?
4. Bagaimana sejarah penemuan minyak dan gas bumi?
5. Bagaimana potensi sumur minyak dan gas bumi di kawasan Benua Asia?
6. Apa saja metode yang digunakan untuk eksplorasi minyak dan gas bumi?

C. Tujuan
1. Mengetahui perbedaan minyak dan gas bumi
2. Mengetahui manfaat minyak dan gas bumi bagi kehidupan
3. Mengetahui asal usul minyak dan gas bumi
4. Mengetahui sejarah penemuan minyak dan gas bumi
5. Mengetahui potensi sumur minyak dan gas bumi di kawasan Asia
6. Mengetahui berbagai metode yang digunakan dalam eksplorasi minyak
dan gas bumi

1
BAB II
Pembahasan

A. Perbedaan Minyak dan Gas Bumi


1. Minyak Bumi
1.1 Pengertian
Minyak bumi adalah suatu campuran cairan yang terdiri dari
berjuta-juta senyawa kimia. Paling banyak adalah senyawa
hidrokarbon. Senyawa ini terbentuk dari dekomposisi yang dihasilkan
oleh fosil tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Minyak bumi merupakan komoditas hasil tambang dengan
peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama sebagai
sumber energi. Bahan bakar mulai dari elpiji, bensin, solar, hingga
kerosin; serta material seperti lilin parafin dan aspal; serta berbagai
reagen kimia yang dibutuhkan untuk pembuatan plastik, karet sintetis,
deterjen, obat-obatan, dan lainnya dihasilkan dari minyak bumi.
1.2 Proses Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai macam sisa-
sisa organisme, seperti tumbuhan, hewan, dan jasad-jasad renik yang
sudah tertimbun dalam dasar lautan bersama lumpur selama jutaan
tahun lamanya. Lumpur tersebut akan berubah menjadi berbagai batuan
sedimen yang berpori, sedangkan sisa-sisa organisme akan bergerak ke
tempat yang tekanannya rendah dan terkumpul pada sebuah daerah
perangkap, yaitu batuan kedap. Gas alam, minyak, dan air akan
terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Pada rongga bagian atas ada
gas alam, sedangkan cairan minyak mengambang di atas deposit air.
Karena asal minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa organisme,
minyak bumi dan gas alam sering juga disebut sebagai bahan bakar

2
fosil. Bahan bakar fosil tergolong sumber daya alam yang tak
terbarukan. Proses terbentuknya minyak bumi yang sangat lama
menjadi alasan dari hal ini.
1.3 Komposisi Minyak Bumi
Minyak bumi adalah campuran kompleks yang sebagian besar
(sekitar 90% hingga 97%) terdiri dari senyawa hidrokarbon.
Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah
alkana, sedangkan sisanya adalah sikloalkana, alkena, alkuna, dan
senyawa aromatik. Komponen kecil lainnya selain hidrokarbon adalah
senyawa-senyawa karbon yang mengandung oksigen, belerang,
ataupun nitrogen.
1.4 Proses Pengolahan Minyak Bumi
Untuk memperoleh minyak bumi, perlu dilakukan proses
pengeboran. Minyak bumi yang ditemukan biasanya akan bercampur
dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam
berbentuk cairan kental hitam dan berbau disebut minyak mentah
(crude oil). Minyak mentah ini masih belum bisa dimanfaatkan secara
langsung, oleh karena itu perlu dilakukan pemurnian (refining) dengan
distilasi bertingkat. Prinsip distilasi ini adalah pemisahan komponen-
komponen campuran berdasarkan perbedaan titik didih sehingga
diperoleh kelompok-kelompok komponen dalam rentang titik didih
tertentu yang disebut fraksi-fraksi.
1.5 Fraksi Minyak Bumi dan Manfaatnya

Fraksi Jumlah Titik Manfaat


minyak atom C didih
bumi

Gas C1-C4 <20 Bahan bakar gas (LPG) dan

3
bahan baku sintetis senyawa
organik

Eter C5-C7 30-90 Pelarut dan cairan pembersih


petrolium

Bensin C5-C10 40-180 Bahan bakar kendaraan


bermotor

Nafta C6-C10 70-180 Bahan baku sintetis senyawa


organik

Kerosin C11-C14 180-250 Bahan bakar jet dan bahan


bakar kompor praffin

Minyak C15-C17 250-300 Bahan bakar kendaraan


solar dan bermesin diesel dan bahan
diesel bakar tungku di industri

Minyak C18-C20 300-350 Oli dan pelumas


pelumas

Lilin C20+ >350 Petrolium jelly dan lilin


praaffin untuk membuat lilin,
kertas berlapis lilin, lilin batik,
dan pengkilat seperti semir

Minyak C20+ >350 Bahan bakar kapal dan


bakar pemanas industri (boiler
plant), dan pembangkit listrik

Bitumen C40+ >350 Material aspal jalan dan atap

4
(residu) bangunan

2. Gas Bumi
2.1 Pengertian
Gas alam merupakan bahan bakar fosil berbentuk gas. Gas alam
merupakan campuran hidrokarbon yang mempunyai daya kembang
besar, daya tekan tinggi, berat jenis spesifik yang rendah dan dengan
secara alamiah terdapat dalam bentuk gas.
2.2 Proses Pembentukan Gas Bumi
Gas bumi biasanya terbentuk bersama minyak bumi. Keduanya
berasal dari tumbuhan dan hewan yang mati jutaan tahun lalu. Bangkai
atau fosilnya terendap di bawah tanah dan membentuk lapisan-lapisan.
Tekanan dan panas di bawah tanah mengubah bangkai itu menjadi gas
dan minyak.
2.3 Komposisi Gas Bumi
Komposisi utama gas bumi ialah metana (80%), sisanya itu ialah
etana (7%), propana (6%), dan butana (4%), isobotana, dan sisanya
pentana. Selain dari komposis-komposisi tersebut, gas bumi ini dapat
juga mengandung helium, nitrogen, karbon dioksida, serta juga
karbon-karbon lainnya. Gas bumi tersenit tidak berbau, namun untuk
mengetahui adanya kebocoran itu ditambahkan zat yang berbau tidak
sedap sehingga kebocoran itu dalam langsung terdeteksi. Untuk
memudahkan pengangkutan (transportasi), gas bumi tersebut dicairkan
sehingga disebut dengans sebutan gas bumi cair atau juga LNG
(Liquified Natural Gas)
2.4 Manfaat Gas Bumi
Adapun Manfaat dari gas alam ini diantaranya sebagai berikut:
1. Gas Alam sebagai Bahan Bakar untuk Kendaraan

5
2. Gas Alam sebagai Sumber Pembangkit Listrik
3. Gas Alam untuk Kesehatan Lingkungan
4. Gas Alam untuk Kontribusi Ekonomi Dunia
5. Gas Alam Menciptakan Jutaan Lapangan Kerja
6. Gas Alam untuk Industri
7. Gas Alam Meningkatkan Potensi Ekonomi Negara
8. Gas Alam sebagai Bahan Pemanas dan Pendingin
9. Gas Alam sebagai Sumber Energi Rumah Tangga
10. Gas Alam Penghasil Sumber Tenaga Uap
11. Gas Alam untuk Rekayasa Cuaca
12. Gas Alam untuk Pengolahan Hasil Hutan
13. Gas Alam Meningkatkan Pendapatan
14. Gas Alam sebagai Energi Pengganti
15. Gas Alam juga Mendukung Kemajuan Proses Ilmu
Pengetahuan serta Teknologi
Secara garis besar perbedaan antara minyak bumi dan gas bumi adalah:

Minyak Gas Bumi

Terbentuk dari campuran hidrokarbon Terbentuk dari campuran gas yang


cair pada suhu ruang berasal dari fosil dan terkubur jauh
di dalam bumi

Memiliki kepadatan yang tinggi dan Memiliki kerapatan yang sangat


difusi dengan tingkat rendah rendah dan viskositas

Bersifat mudah terbakar dan tidak Fluida bersifat gas


larut dalam air

6
B. Alasan Minyak dan Gas Bumi Dibutuhkan dalam Kehidupan
Minyak dan gas bumi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
karena produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak dan gas bumi sangat
bermanfaat seperti, untuk bahan bakar industri, kendaraan dan kebutuhan
rumah tangga yaitu minyak tanah dan gas LPG. Selain untuk bahan bakar,
minyak dan gas bumi merupakan bahan baku untuk produk kimia, obat-obatan,
pelarut, pupuk, pestisida dan plastik.

C. Asal Usul Minyak dan Gas Bumi


Sebagian besar pendapat menyebutkan bahwa migas berasal dari
senyawa organik hewan atau tumbuhan yang mengendap selama jutaan tahun.
Namun di luar itu, ada beberapa teori lain terkait asal muasal migas.
1. Teori Biogenetik atau Organik
Minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka jasad organik seperti
hewan dan tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan pasir dan lumpur.
Kemudian endapan tersebut menghanyutkan senyawa pembentuk minyak
bumi ini dari sungai menuju ke laut dan mengendap di dasar lautan selama
jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu, temperatur dan tekanan lapisan
batuan di atasnya menyebabkan organisme itu menjadi bintik-bintik minyak
atau pun gas.
2. Teori Anorganik
Minyak bumi terbentuk karena aktivitas bakteri. Unsur seperti oksigen,
belerang, dan nitrogen dari zat yang terkubur akibat aktivitas bakteri
berubah menjadi minyak yang berisi hidrokarbon.
3. Teori Duplex
Menggabungkan Teori Biogenetik dan Anorganik. Migas terbentuk dari
berbagai jenis organisme laut baik hewan maupun tumbuhan. Akibat
pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan lumpur berubah
menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari lumpur yang

7
mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source
Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang
bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang
disebut dengan perangkap (Trap).

D. Sejarah Penemuan Minyak dan Gas Bumi


Migas pertama kali ditemukan oleh bangsa Cina pada tahun 347 setelah
masehi. Hanya bermodalkan bambu, mereka mampu mengebor hingga
kedalaman lebih dari 800 kaki dan mendapatkan migas untuk pertama kali.
Pada tahun 1594, Bangsa Persia berhasil menemukan migas pada kedalaman
lebih dari 35 meter hanya dengan menggali mengunakan kekuatan otot tangan
manusia saja. Hal serupa juga dilakukan di California pada tahun 1850. Migas
yang didapat disuling lalu digunakan untuk menjadi bahan bakar penerangan.
Pada rentang tahun 1809 hingga 1859, Eropa dan Amerika Utara
mengembangkan pengeboran dengan menggunakan teknik percussion, di mana
terdapat aksi penumbukan pada batuan. Akibatnya, banyak bermunculan sumur
– sumur migas yang pertama didunia. Pada tahun 1854, sumur migas di
Polandia berhasil berproduksi, hal tersebut tercatat sebagai sumur pertama di
Benua Eropa. Sedangkan Benua Amerika berhasil membangun sumur migas
pertama di Ontario, Kanada pada tahun 1858.
Penemuan minyak di Rusia terjadi tahun 1872 di Baku. Pada tahun 1885
Aeilko Gans Zijlker menemukan jejak minyak yang kaya parafin dan
menemukan minyak dan Sumur Telaga Tunggal I di Sumatera. Minyak di
Timur tengah, pertama kali ditemukan di Persia (Iran) tahun 1908 oleh William.
Di Meksiko, minyak pertama kali ditemukan tahun 1901 dan tahun 1906 terjadi
penemuan besar di lapangan Dos Bocas. Pada tahun 1938, industri minyak
dinasionalisasi dan Permex (Petroleos Mexicanos) dibentuk. Tetapi produksi
terus turun dan baru kembali meningkat tahun 1970-an yang membuat Meksiko
menjadi salah satu negara pengekspor minyak utama di dunia.

8
Minyak pertama kali ditemukan di Venezuela tahun 1914 di Mene
Grande. Tahun 1920, Venezuela menjadi produsen minyak kedua di Amerika
Latin dan kemudian menjadi nomor dua di dunia sampai 1961. Sesudah Perang
Dunia II, konsumsi minyak meningkat karena makin banyak orang
mengendarai mobil. Penemuan minyak besar-besaran tidak hanya terjadi di
Timur Tengah, tetapi juga di Afrika (Aljazair, Libya dan Nigeria) serta
Venezuela. Pada tahun 1949, The National Iranian Oil Company (NIOC)
dibentuk dengan saham Anglo-Iranian (40%) dan Socony, Mobil, Socal, Gulf
dan Texaco (masing-masing 7%), Shell (17%), CFP (6%), kelompok
perusahaan Amerika Independen (5%) yang meningkatkan produksi minyak
sampai revolusi Iran tahun 1973.

E. Potensi Sumur Minyak dan Gas Bumi Baru di Benua Asia


Benua Asia merupakan benua yang memiliki wilayah terluas di dunia
dengan luas sebesar 44,58 juta km2 atau mencakup 8,6% luas permukaan Bumi.
Benua Asia mempunyai banyak lembah sungai besar yang subur dan terletak
pada pertemuan jalur sirkum pasifik dan mediteranian. Sebagai akibatnya,
Benua Asia mempunyai potensi alam yang menonjol di bidang pertanian dan
pertambangan. Hasil yang paling menonjol dari pertambangan di Benua Asia
yaitu minyak bumi. Negara-negara penghasil minyak bumi di Benua Asia
seperti Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Asia Timur. Urutan negara dengan
cadangan minyak bumi dari yang terbesar hingga terkecil di Asia adalah :
1. China
China merupakan negara yang memiliki cadangan minyak mentah
terbesar di Asia. Pada tahun 2014, cadangan minyak mentah di China
mencapai 18,5 millar barel. Akibat eksplorasi tambang minyak lepas
pantai, jumlah cadangan minyak mentah ini meningkat 19,3 persen
dibandingkan cadangan minyak 10 tahun sebelumnya yang hanya
mencapai 15,5 miliar barel.

9
2. India
Pada tahun 2014, cadangan minyak mentah di India mencapai 5,7 miliar
barel. Sama halnya dengan China, jumlah cadangan minyak mentah di
India mengalami peningkatan, yaitu sbesar 100 juta barel dibandingkan
cadangan minyak mentah pada tahun 2004 sebesar 5,6 miliar barel.
3. Vietnam
Vietnam menjadi negara dengan cadangan minyak mentah terbesar di
Asia Tenggara. Pada tahun 2014, cadangan minyak mentah d Vietnam
mencapai 4,4 miliar barel. Total cadangan minyak ini jauh meningkat
dibandingkan cadangan minyak pada tahun 2004 yang hanya mencapai
3,08 miliar barel. Artinya, dalam kurun waktu satu dekade jumlah
cadangan minyak mentah di Vietnam meningkat sebesar 42,8 persen
akibat berhasilnya eksplorasi minyak mentah.
4. Australia
Pada tahun 2004, jumlah cadangan minyak mentah di Australia hanya
sebesar 3,89 miliar barel. Cadangan minyak mentah ini meningkat pada
tahun 2014 sebesar 2,3 persen hingga mencapai 3,98 miliar barel.
5. Malaysia
Berbeda dengan empat negara sebelumnya yang mengalami kenaikan
cadangan minyak mentah, Malaysia justru mengalami penurunan
cadangan minyak mentah dalam satu dekade terakhir. Pada tahun 2004
jumlah cadangan minyak Malaysia mencapai 5,16 miliar barel.
Malaysia pun pada saat itu menduduki peringkat tiga negara dengan
jumlah cadangan minyak terbesar di Asia. Namun, pada tahun 2014
jumlah cadangan minyak di Malaysia turun sebesar 37,6 persen menjadi
3,75 miliar barel.
6. Indonesia
Sama halnya dengan Malaysia, Indonesia juga mengalami penurunan
jumlah cadangan minyak mentah selama 10 tahun terakhir. Pada tahun

10
2004, Indonesia menduduki peringkat empat jumlah cadangan minyak
mentah terbesar di Asia dengan jumlah cadangan minyak mentah
sebesar 4,3 miliar barel. Namun, pada tahun 2014 jumlah cadangan
minyak di Indonesia turun sebesar 14,1 persen atau hanya mencapai
3,69 miliar barel.
7. Brunei
Brunei juga mengalami penurunan jumlah cadangan minyak mentah
selama 10 tahun terakhir. Pada tahun 2004, jumlah cadangan minyak di
Brunei mencapai 1,12 miliar barel. Namun, pada tahun 2014 cadangan
minyak mentah di Brunei turun sebesar 20 juta barel menjadi 1,10 miliar
barel.
8. Thailand
Negara terakhir yang memiliki cadangan minyak dalam jumlah besar di
Asia adalah Thailand. Pada tahun 2014, jumlah cadangan minyak
mentah di Thailand mencapai 0,46 miliar barel. Jumlah cadangan ini
mengalami penurunan sebesar 13 persen dibanding produksi minyak
mentah pada tahun 2004 yang mencapai 0,53 persen.
Selain delapan negara tersebut, negara-negara lain di kawasan Asia
Pasifik juga memiliki cadangan minyak mentah dunia dalam jumlah
terbatas. Apabila ditotal secara keseluruhan, jumlah cadangan minyak
di negara-negara Asia lainnya mencapai 1,08 miliar barel. Dengan
demikian, secara total jumlah cadangan minyak mentah di Asia hingga
akhir tahun 2014 mencapai 42,68 miliar barel atau hanya sebesar 5,3
persen dibanding total cadangan minyak mentah di Timur Tengah yang
mencapai 810, 7 miliar barel.

11
Gambar 1 Negara penghasil minyak mentah (Sumber : wikipedia.org)
Akan tetapi, Sekretaris Jenderal OPEC, Mr. Abdalla El-Badri,
menyatakan bahwa benua Asia diperkirakan akan mengalami
pertumbuhan kebutuhan energi paling tinggi di dunia. Berdasarkan
proyeksi tentang kebutuhan minyak dunia mengalami peningkatan dari
84,6 juta barel per hari pada tahun 2006 menjadi 118 juta barel per hari
di tahun 2030 yang mana terjadi di negara berkembang dimana dua
pertiganya merupakan negara-negara di Asia. Tingginya kebutuhan
minyak ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Asia yang cukup
pesat, khususnya China (11%), India (9%), dan negara lainnya seperti
Indonesia dan Malaysia (+-5%) (Kementerian ESDM RI, 2007).
Sedangkan untuk produksi gas alam, Iran menempati urutan
pertama sebagai negara dengan cadangan gas alam terbesar di dunia,
dengan jumlah 34,02 triliun kubik meter atau sekitar 17,8% dari
keseluruhan cadangan gas dunia. Kemudian disusul oleh Negara Rusia
dengan total cadangan gas alam sebanyak 32,6 triliun meter kubik atau
sekitar 17% dari keseluruhan cadangan gas alam di dunia. Lalu pada
urutan ketiga adalah Negara Qatar dengan jumlah gas alamnya sebesar
25,07 triliun meter kubik.

12
F. Berbagai Metode Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi
Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi melewati tahap-tahap sebagai berikut:
1. Perencanaan Eksplorasi
Agar eksplorasi dapat dilaksanakan secara efisien, ekonomis, dan tepat
sasaran, maka diperlukan perencanaan berdasarkan prinsip dan konsep -
konsep dasar eksplorasi sebelum program tersebut dilaksanakan.
Perencanaan eksplorasi mencakup:
a) Pemilihan daerah eksplorasi
Hal yang menjadi dasar pemilihan daerah eksplorasi adalah :
1) Keadaan geologi
Keadaan geologi mempunyai peran sangat penting di dalam
menentukan pemilihan daerah eksplorasi. Keadaan geologi ini
misalnya:
- Jenis dan ketebalan batuan sedimen
- Penyebaran batuan sedimen baik lateral maupun vertikal
- Bentuk / pola dasar cekungan
- Geologi sejarah
- Struktur geologi
- Tektonik regional
2) Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi ini menyangkut misalnya:
- kesampaian daerah
- keadaan infrastruktur (kondisi jalan, pelabuhan, landasan
udara)
- keadaan buruh setempat, apakah mudah mencari buruh atau
tidak.
- fasilitas produksi, misalnya adanya halangan dalam pembuatan
jaringan pipa, kemungkinan penyaluran minyak.
- perpajakan, syarat kontrak dengan pemerintah

13
- pembagian keuntungan, dll.
3) Sosial politik dan budaya
Keadaan sosial politik dan budaya suatu daerah seringkali juga
menentukan apakah daerah itu dipilih untuk eksplorasi atau tidak.
Misalnya :
- Sikap pemerintah setempat dan penduduk setempat, apakah
penduduk setempat itu tradisinya terlalu kuat dalam keagamaan
dan kebudayaannya. Karena kegiatan eksplorasi ini akan
mendatangkan tenaga-tenaga dari berbagai bangsa yang
tentunya memiliki latar belakang agama dan kebudayaan yang
berbeda dengan penduduk setempat.
- Kestabilan politik
- Kepastian hukum
b) Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan untuk mencari daerah prospek minyak dan
gas bumi dengan cara membandingkan geologi daerah lainnya yang telah
terbukti produktif. Studi geologi regional meliputi ketebalan dan
penyebaran sedimen stratigrafi regional, tektonik, dan sejarah geologi.
- Ketebalan dan penyebaran batuan sedimen
Ketebalan dan penyebaran batuan sedimen mempengaruhi prospek
keberadaan minyak dan gas bumi. Batuan sedimen yang mempunyai
lapisan lebih tebal tentunya kemungkinan ditemukannya minyak
bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya
lebih tebal lapisan sedimen, tentu lebih banyak lagi variasi jenis
batuan sedimen yang dapat bertindak sebagai batuan reservoir
maupun sebagai batuan induk. Batuan reservoir merupakan wadah
tempat penyimpanan minyak di dalam rongga-rongga pori batuan.
Sedangkan batuan induk merupakan batuan dimana minyak dan gas
bumi terbentuk.

14
- Stratigrafi regional
Stratigrafi regional adalah studi mengenai perlapisan batuan sedimen
baik secara lateral maupun vertikal. Dari stratigrafi ini dapat
menginterpretasikan lingkungan pengendapan, umur batuan, urutan
perlapisan batuan, penyebaran, komposisi batuan, ketebalan,
keragaman, korelasi lapisan, dll.
- Tektonik dan sejarah geologi
Tektonik adalah tenaga dari dalam bumi (gaya endogen) yang
mengakibatkan terjadinya perubahan dan pergeseran letak batuan,
baik secara vertikal maupun horizontal. Tektonik orogenesa adalah
pergerakan lempeng tektonik yang sangat cepat pada wilayah yang
sempit sehingga menyebabkan terjadinya pelengkungan (warping),
lipatan (folding), retakan (jointing), dan patahan (faulting).
Semua data tersebut dikumpulkan dan dianalisa serta disaring
kemudian dibuat menjadi laporan yang dilampiri peta, penampang,
dan kesimpulan yang menyangkut studi cekungan.
2. Operasi Eksplorasi
Pelaksanaan operasi survei lapangan tergantung kepada kebutuhan data
yang diperlukan. Ada beberapa metode eksplorasi minyak dan gas bumi
yang utama diantaranya adalah:
1) Metode geologi
Metode ini dilakukan untuk melakukan peninjauan terhadap keadaan
dan data geologi suatu daerah guna mengetahui gambaran keadaan
geologi yang luas sehingga dapat dipilih beberapa daerah prospek untuk
dilakukan penelitian lebih mendetail.
a. Pemetaan geologi dengan citra satelit/foto udara
Foto udara merupakan salah satu jenis citra penginderaan jauh
dengan wahana berupa pesawat terbang tinggi dengan ketinggian
terbang 1000 meter hingga 18000 meter dari permukaan bumi.

15
Sehingga data-data yang terekam dalam citra foto udara memiliki
tingkat keakuratan yang lebih tinggi. Foto udara memiliki skala
yang lebih besar, sehingga jumlah informasi geometri maupun
ketelitiannya juga jauh lebih tinggi. Pengambilan foto udara sangat
tergantung pada cuaca dan hanya bisa beroperasi selama ada sinar
matahari yang cukup. Secara umum tingkat akurasi geometri foto
udara mempunyai akurasi yang tinggi, sehingga untuk peta berskala
besar masih digunakan foto udara.
Interpretasi foto udara merupakan kegiatan menganalisis citra foto
udara dengan maksud untuk mengidentifikasi dan menilai objek
pada citra tersebut. Interpretasi foto udara secara umum dapat
digunakan sebagai bahan pembuatan peta topografi serta pemetaan
sumber daya alam baik hayati maupun nonhayati.
Pemanfaatan dan aplikasi foto udara dapat digunakan dalam
pembuatan peta dasar seluruh daerah operasi survei, terutama jika
belum ada peta untuk daerah operasi tersebut. Meskipun terdapat
peta dasar, foto udara dapat digunakan untuk memperoleh data
struktur geologi berupa lipatan atau patahan yang kemungkinan
dapat menjadi jebakan minyak bumi pada daerah onshore.
b. Pemetaan Geologi Permukaan
Pemetaan geologi adalah suatu upaya untuk memetakan kondisi
geologi suatu daerah sehingga menghasilkan peta geologi yang
bertujuan menyingkap proses geologi yang melibatkan: batuan,
tektonik, peremajaan morfologi serta mengetahui sejarah suatu
daerah. Pemetaan geologi sering dilakukan untuk mendapatkan
gambaran umum mengenai keadaan geologi seluruh cekungan atau
seluruh daerah yang sedang diselidiki. Dalam tahap ini, terdapat
bagian penting yaitu pengukuran penampang stratigrafi dan
pemetaan struktur.

16
● Pengukuran penampang stratigrafi
Pengukuran penampang stratigrafi merupakan salah satu
pekerjaan yang biasa dilakukan dalam pemetaan geologi
lapangan. Adapun pekerjaan pengukuran stratigrafi
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang terperinci dari
hubungan stratigrafi antara setiap lapisan batuan, ketebalan
satuan stratigrafi, sejarah sedimentasi secara vertikal dan
lingkungan pengendapan.
Survei ini banyak dilakukan terutama di pinggiran cekungan
dengan harapan ada formasi dari lapisan batuan yang mungkin
mengandung minyak tersingkap atau muncul ke permukaan.
Tujuan pengukuran penampang stratigrafi ini adalah
mempelajari ketebalan formasi, fasies serta litologi berbagai
macam satuan stratigrafi, perubahan fasies yang terjadi secara
regional dan kemungkinan adanya batuan reservoir sehingga
dapat dipelajari sifat-sifatnya.
● Pemetaan struktur
Pemetaan geologi struktur bertujuan untuk mendapatkan
gambaran struktur/tektonik di suatu daerah sehingga
penyebaran, jenis serta genetik pembentukannya dapat
diketahui.
Gejala struktur di lapangan dapat berupa struktur bidang
maupun garis (bidang sesar, bidang kekar, gores-garis, bidang
lapisan, dsb). Di Samping adanya bentuk geometri, juga dikenal
adanya bentuk morfologis topografi misalnya kelurusan
topografi, kelurusan dan kelokan sungai, bergesernya
punggungan bukit, dsb.
c. Pemetaan Bawah Permukaan

17
Pemetaan pada bawah permukaan dilakukan apabila eksplorasi
permukaan tidak dapat memberikan informasi yang baik, karena
pada eksplorasi permukaan, kedalaman maksimum yang dicapai
kurang lebih 30 meter. Eksplorasi ini juga dilakukan apabila
keadaan memungkinkan untuk eksplorasi bawah permukaan,
misalnya permukaan itu tergenang air atau tertutup bongkahan batu,
maka akan beresiko untuk dilakukan.
Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat
Tunnel, Shaft, Drift, Winse, dll.
● Tunnel adalah suatu lubang bukaan mendatar atau hampir
mendatar yang menembus kedua kaki bukit
● Shaft adalah suatu lubang bukaan yang menghubungkan
tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan berfungsi
sebagai jalan pengangkutan karyawan serta alat-alat kebutuhan
tambang, ventilasi, dan penirisan.
● Drift adalah suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau
endapan bijih yang arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi
terpanjang dari endapan bijihnya (dalam pengeboran).
● Winze adalah lubang bukaan vertikal atau arah miring yang dari
level ke arah level di bawahnya.
Eksplorasi bawah tanah juga dapat dilakukan dengan pengeboran
inti. Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary
drilling) dengan menara bor yang berpindah-pindah. Pada teknologi
sekarang, apabila saat pengeboran kita menemukan batuan yang
keras dan susah ditembus, maka pipa tersebut dapat dibelokkan
untuk menghindari batuan tersebut.
Dari data pengeboran dan sampling kita dapat membuat peta
stratigrafi daerah pengeboran. Dari peta ini kita dapat mengetahui

18
susunan batuan dan ketebalan cadangan dan akhirnya kita dapat
memperkirakan besar cadangan secara keseluruhan.
2) Metode geokimia
Metode geokimia merupakan pengukuran sistematika terhadap satu
atau lebih unsur jejak (trace elements) pada batuan, tanah, stream, air,
atau gas. Tujuannya untuk mencari anomali geokimia berupa
konsentrasi unsur-unsur yang kontras terhadap lingkungannya atau
background geokimia.
Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispersi unsur-unsur yang
terkonsentrasi pada zona mineralisasi. Anomali merupakan perbedaan-
perbedaan yang mencolok antara satu titik atau batuan dengan titik
lainnya. Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk
menentukan perbedaan mendasar (anomali) unsur-unsur yang terdapat
pada tanah atau sampel yang kita cari. Proses untuk membedakan unsur
ini dilakukan dengan beberapa reaksi kimia.
Metode geokimia dibagi menjadi:
● Analisis batuan induk
● Pemodelan kematangan
3) Metode geofisika
Geofisika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari ilmu atau metode
untuk memperkirakan lokasi akumulasi bahan/tambang dengan cara
pengukuran besar-besaran fisik batuan bawah permukaan bumi.
Penyelidikan geofisika dilakukan untuk mengetahui kondisi di bawah
permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran di atas permukaan
bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di
dalam bumi. Metode yang dapat dilakukan eksplorasi geofisika
diantaranya:
● Magnetik (sudah jarang digunakan)
● Gravitasi (sudah jarang digunakan)

19
● Seismik yang terdiri dari cara refraksi dan refleksi
● Geolistik (resistivity)

a. Metode magnetik
Medan magnet bumi secara normal memiliki intensitas 35000 -
70000 gamma jika diukur pada permukaan bumi. Bijih yang
mengandung mineral magnetik akan menimbulkan efek langsung
pada peralatan, sehingga dengan segera dapat diketahui. Sejarah
metode ini dimulai dari kompas magnetik yang pertama ditemukan
di Cina kurang lebih 3000 tahun yang lalu. Kemudian pada tahun
1600, William Gilbert mempublikasikan esai “de magnete” yang
menyatakan bahwa bumi adalah sebuah magnet. Alat magnetometer
pertama kali diciptakan dan digunakan pada Perang Dunia II untuk
mendeteksi kapal selam.
Saat ini metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika
yang digunakan saat eksplorasi minyak dan gas bumi. Metode ini
dapat dipakai melokalisir anomali secara akurat. Kelemahan dari
survei ini adalah lembab dalam pelaksanaannya, banyak noise dan
hanya dapat dilaksanakan pada daerah yang dapat diakses oleh
manusia. Namun, seiring berjalannya waktu, metode ini sudah
jarang digunakan, beralih kepada survey aeromagnetik yang
dilakukan dengan pesawat udara, kecuali untuk mempelajari hal-hal
detail.
b. Metode gravitasi
Metode ini dilakukan dengan memanfaatkan perubahan gaya
gravitasi dari suatu tempat ke tempat lainnya.Biasanya perubahan
yang terjadi relatif kecil sehingga dalam pengukuran gravitasi
diperlukan suatu alat ukur dengan kepekaan yang cukup tinggi.
Secara umum, tempat yang memiliki kandungan batuan bawah

20
permukaan dengan densitas tinggi akan menyebabkan harga
gravitasi terukur besar pula dan berlaku pula hal sebaliknya.
Informasi yang diharapkan dari survei gravitasi adalah mengetahui
efek dari sumber yang tidak diketahui terhadap perubahan harga
gravitasi atau variasi harga gravitasi. Untuk mengetahui besarnya
efek dari sumber tersebut terhadap harga gravitasi diperlukan suatu
proses reduksi terhadap faktor-faktor lainnya yang juga
mempengaruhi harga gravitasi, diantaranya : efek lintang, efek
ketinggian (elevasi), efek pasang surut, efek topografi, dan lain-lain.
Besarnya harga gravitasi yang benar-benar ditimbulkan oleh sumber
yang diketahui tersebut dikenal sebagai anomali gravitasi atau
anomali Bouguer.
Di lapangan besarnya, gravitasi ini diukur dengan alat yang disebut
gravimeter, yaitu suatu alat yang sangat sensitif dan presisi.
Gravimeter bekerja atas dasar “torsion balance” maupun bentuk dan
pendulum, dan dapat mengukur perbedaan kecil dalam gravitasi
bumi di berbagai lokasi pada suatu daerah penyelidikan. Metode
gravitasi ini belum dapat dilakukan dengan menggunakan pesawat
terbang sehingga masih selalu dilakukan di daratan.
c. Metode Seismik
Metode seismik adalah suatu metode dalam ilmu geofisika yang
dipergunakan untuk mendeteksi struktur bawah permukaan. Metode
ini merupakan metode yang paling canggih untuk dapat merekam
data geologi di bawah permukaan yang kemampuannya dapat
melampaui geologi permukaan. Untuk memperoleh data geologi
bawah permukaan, dibutuhkan sumber getar. Dari sumber getar
tersebut, akan dikirimkan gelombang datar ke dalam kulit bumi lalu
dipantulkan oleh lapisan-lapisan batuan dan dikembalikan ke atas

21
permukaan tanah. Gelombang getar tersebut ditangkap oleh sensor
dan kemudian dikirimkan ke alat perekam.
Untuk mengetahui kecepatan rambatan getaran tersebut pada
lapisan-lapisan batuan, di sekitar titik ledakan dipasang alat
penerima getaran (seismometer). Geofon yang dipasang secara
teratur di sekitar lubang ledakan akan terbias atau refraksi. Dengan
mengetahui waktu ledakan dan waktu kedatangan gelombang-
gelombang itu, maka dapat diketahui kecepatan rambat waktu
getaran melalui lapisan-lapisan batuan. Dengan demikian,
konfigurasi struktur bawah permukaan dapat diketahui. Gelombang
akan merambat dengan kecepatan yang berbeda-beda pada batuan
yang berbeda pula. Geophone merupakan alat penerima gelombang
yang dipantulkan ke permukaan, sedangkan hydrophone untuk
gelombang yang di dasar laut.
Metode seismik dibagi menjadi dua yaitu Seismik Refraksi (Bias)
dan Seismik Refleksi (Pantul). Seismik Refraksi dipergunakan
untuk mendeteksi batuan atau lapisan yang letaknya cukup dangkal
dan untuk mengetahui lapisan tanah penutup (overburden).
Sedangkan Seismik Refleksi dipergunakan untuk penyelidikan
minyak dan gas bumi.
Hasil rekaman yang diperoleh dari survei ini disebut dengan
penampang seismik. Penampang seismik adalah rekaman data
seismik (seismogram) yang digambarkan sepanjang lintasan
tertentu. Dari penampang seismik ini dibuat peta berstruktur untuk
penentuan tutupan. Peta struktur itu harus dilakukan pada refleksi
yang paling mendekati objektif sehingga tidak terjadi pergeseran
tutupan.

22
d. Metode Geolistrik
Dalam metode ini, yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari
batuan. Yang dimaksud dengan tahanan jenis batuan adalah tahanan
yang diberikan oleh massa batuan sepanjang satu meter dengan luas
penampang satu meter persegi kalau dialiri listrik dari ujung ke
ujung, satuannya adalah Ohm-meter.
Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi
biasanya dipakai sistem empat elektroda yang dikontakkan dengan
baik pada bumi. Dua elektrode yang dipakai untuk memasukkan
arus listrik ke dalam bumi disebut elektroda arus (current elektrode)
disingkat C, sedangkan dua elektroda lainnya yang dipakai untuk
mengukur voltage yang timbul karena arus tadi disebut elektroda
potensial atau disingkat P. Terdapat banyak cara dalam pemasangan
keempat elektroda tersebut, dua diantaranya yang banyak digunakan
adalah cara Werner dan cara Schlumberger.

23
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemahaman di atas, kami dapat menyimpulkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai macam sisa-sisa
organisme, seperti tumbuhan, hewan, dan jasad-jasad renik yang sudah
tertimbun dalam dasar lautan bersama lumpur selama jutaan tahun
lamanya. Gas bumi biasanya terbentuk bersama minyak bumi. Minyak
bumi yang telah dipisahkan dari gas alam berbentuk cairan kental hitam
dan berbau disebut minyak mentah (crude oil).
2. Perbedaan minyak dan gas bumi secara garis besar terletak kerapatan
dan viskositas dimana minyak memiliki kepadatan yang tinggi dan
difusi rendah, sedangkan gas bumi memiliki kerapatan yang sangat
rendah. Minyak bumi bersifat mudah terbakar dan tidak larut dalam air
sedangkan gas bumi merupakan fluida berbentuk gas.
3. Minyak dan gas bumi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari karena
digunakan sebagai bahan bakar industri, kendaraan, kebutuhan rumah
tangga dan gas LPG. Selain itu, minyak dan gas bumi juga dibutuhkan
dalam produk kimia, pelarut, pupuk, dsb.
4. Terdapat beberapa teori terkait asal usul minyak dan gas bumi yaitu
teori biogenetik atau organik, teori anorganik, dan teori Duplex.
5. Sejarah penemuan minyak dan gas bumi diawali oleh penemuan bangsa
Cina pada tahun 347 setelah masehi yang dapat melakukan pengeboran
hingga kedalaman 800 kaki dengan bermodalkan bambu.
6. Benua Asia merupakan wilayah terluas di dunia dimana termasuk
wilayah yang menonjol dalam bidang pertambangan khususnya minyak
bumi. Negara penghasil cadangan minyak bumi terbesar hingga terkecil

24
di Asia ialah China, India, Vietnam, Australia, Malaysia, Indonesia,
Brunei, Thailand.
7. Metode eksplorasi minyak dan gas bumi secara garis besar dapat dibagi
menjadi metode geologi, metode geofisika dan metode geokimia.
Sebelum pelaksanaan operasi eksplorasi, perlu dilaksanakan peninjauan
sekilas atau studi pendahuluan terkait daerah yang dijadikan lokasi
eksplorasi.

B. Saran
Pengelolaan minyak dan gas bumi yang baik serta pengalihan penggunaan
minyak dan gas bumi terhadap energi alternatif lainnya dapat menjadi solusi
terhadap resiko menipisnya cadangan minyak dan gas bumi di dunia.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Kami mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

25
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, Dedy. Daftar Negara dengan Cadangan Minyak Terbesar di Asia.
https://economy.okezone.com/amp/2016/01/06/320/1282074/ri-masuk-daftar-
negara-dengan-cadangan-minyak-terbesar-di-asia . Diakses pada 30 Agustus
2021.
Direktur Pembinaan SMK. 2013. Teknik Dasar Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi
Semester I. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Fahmi, Muhammad. Minyak Bumi-Pembentukan, Komposisi, Pengolahan, dan Fraksi.
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/minyak-bumi-pembentukan-komposisi-
pengolahan-dan-fraksi-fraksinya. Diakses pada 1 September 2021.
Ibeng, Parta. Pengertian Gas Alam, Komposisi, Jenis, Manfaat, dan Sifatnya.
https://pendidikan.co.id/%E2%88%9A-pengertian-gas-alam-komposisi-je nis-
manfaat-dan-sifatnya/ . Diakses pada 1 September 2021.
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2007. Pertemuan OPEC-IEA Bahas
Peningkatan Kebutuhan Minyak Asia. https://www.esdm.go.id/id/media-
center/arsip-berita/pertemuan-opec-iea-bahas-peningkatan-kebutuhan-
minyak-asia. Diakses pada 30 Agustus 2021.
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral. 2014. Sejarah Penemuan Minyak di
Dunia. https://migas.esdm.go.id/post/read/Sejarah-Penemuan-Minyak-diDunia
. Diakses pada 30 Agustus 2021.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Teknik
Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi 2. https://sumberbelajar.seamolec.org
/Media/Dokumen/597425f33f6dc50f3561554e/44e0c71269618fac6b527a2b6
a636e4c.pdf. Diakses pada 31 Agustus 2021.
Kurniawan, Aris. Eksplorasi Minyak Bumi – Komponen, Waktu, Penggolongan,
Geologi and , Geofisika, Proses, Jenis, Persumuran dan Rig. https://www.
gurupendidikan.co.id/eksplorasi-minyak-bumi/. Diakses pada 31 Agustus
2021.

26
Sinergy Solusi. 2020. Ini Asal Muasal Migas dan Proses Mendapatkannya. https
://synergysolusi.com/indonesia/berita-terbaru/ini-asal-muasal-migas-dan-pro
ses-mendapatkannya. Diakses pada 30 Agustus 2021.

27

Anda mungkin juga menyukai