*Email : azizahdhiafakhri02@gmail.com
Abstrak. Petrokimia yaitu produk-produk atau bahan-bahan yang di produksi dari gas
bumi dan minyak. Industri Petrokimia terdiridari 2 bagia yaitu Industri Petrokimia hilir
dan Industri Petrokimia hulu. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui
perusahaan industry petrokimia di Indonesia, bagaimana proses produksi produk
petrokimia dan bagaimana penanganan limbah yang dihasilkan dari industry ini. Bahan
dasar yang digunakan yaitu oelofin, Aromatik, dan Gas Sintesis. Manfaat dari produk
Industry Petrokimia diantaranya adalah dalam pembuatan peptisida, solvent, methanol,
petroleum cokes, pilytam PP, dan lilin. Adapun dampak dari industry petrokimia adalah
dapat mengurangi daya dukung alam dan dampak yang berhubungan dengan masalah
social masyarakat.
1. Pendahuluan
Industry petrokimia merupakan industry yang bergerak dibidang pengolahan minyak [1]
bumi dan gas alam dengan mempertimbangkan kebutuhan manusia akan bahan-bahan
kimia yang dihasilakn dan pemanfaatannya dalm menunjang kegiatan manusia [2].
Na2SO4 merupakan salah satu zat yang digunakan dalam pembuatan pupuk kalium sulfat
yang kemudian direaksikan dengan kalium klorida yang nantinya berguna dalam
pembuatan pupuk kalium sulfat[3]. Di Indonesia perusahaan Petrokimia yang paling besar
adalah Pertamina. Petrokimia Pertamina mempunyai bahan baku gas bumi dan minyak
seperti Kilang Methanol yang terletak di Kalimantan Timur, tepatnya di Pulau Banyu[4].
Selain Na2SO4, Pb juga merupakan salah satu bahan dealam pembuatan pupuk, tapi
banyak membuat limbah dalam lingkungan saat di olah di pabrik[6]. Oleh sebab itu, Pb
jarang digunakan dalam pembuatan pupuk, tapi masih digunakan[7]. Dari bahan kimia
pembuatan pupuk diatas ini, selain itu juga ada bahan alam yang digunakan dalam
pembuatan pupuk yaitu seperti tanaman jagung, dimana dari tanaman ini digunakan
batang dan daun yang telah tua yang akan diolah menjadi pupuk[200]. Bahan alam lain
yang digunakan selain tanaman jagung yaitu biji papaya, biji ini diolah menjadi pupuk
organic cair yang digunakan sebagai pupuk agar menghasilkan buah yang manis[204].
Disini kulit limau dapat membantu dalam proses pembuatan pupuk organic karena ia
memiliki kandungan asam sitrat sebanyak 6 sampai 7%[207]. Selain itu, air kelapa juga
dapat digunakan dalam pembuatan pupuk cair alami, karena air kelapa ini mengandung
hormon auksin dan sitokinin[208]. Disini juga digunakan limbah kelapa sawit dengan
penambahan dosis sebanyak 20 ton/ha dimana dapat meningkatkan pertumbuhan dan
hasil tanaman[209], salah satu tanaman yang paling diuntungkan dalam hal ini adalah
cengkeh yang akan menghasilkan minyak atsiri[300]. Dalam hal ini bangkai ikan juga
dapat dijadikan sebagai pupuk organic cair[206]. Selain dari tanaman pupuk juga dapat
dibuat bangkai tikus dimana dilakukan dengan cara fermentasi selama 6 hingga 8
bulan[201]. Lain halnya pupuk organik ini juga dihasilkan atau diproduksi dari kotoran
ayam, dimana waktu pembuatannya lebih lama, ini disebabkan oleh tingginya protein
pada bahan yang digunakan [203]. Dalam industry petrokimia ini, juga digunakan
Cesium Klorida, dimana digunakan untuk transport ion pada larutan[8]. Selain itu, salah
satu produk dasar yang dihasilkan dari proses pembentukan produk petrokimia itu sendiri
adalah H2 sintentik[9]. Intinya semua bahan alam yang digunakan dalam pembuatan
pupuk ini harus mengandung pektin[205]. Pupuk yang telah dihasilkan dari industry ini
baik dari bahan alam maupun zat-zat kimia salah satunya berfungsi untuk memperbesar
umbi singkong dan dahlia [202]. Industry petrokimia terdiri atas beberapa bagian yaitu
diantaranya adalah:
1.1 Industry Petrokimia Hulu
Industry petrokimia hulu akan mengolah bahan dasar yang digunakan
menjadi produk setengah jadi (produk antara) contohnya Methanol, Ethylena,
Benzena, Butadiena dan Propilena[10]. Pada industry petrokimia hulu bahan
setengah jadi tersebut akan dikirim ke industry petrokimia hilir untuk diolah
menjadi produk siap pakai[11].
1.2 Industry Petrokimia Hilir
Industry Petrokimia hilir adalah pengolahan produk setengah jadi
dijadikan produk siap untuk dipakai dan digunakan[12]. Contoh seperti nilon,
plastik, dimana palstik dibuat dengan bahan dasar HCN, yang yang mengandung
gugus –CN[13]. Dimana HCN dibantu oleh MgSO4[14]. karet sintesis dan zat
peledak. Pada industry petrokimia hilir bahan yang siap pakai siap untuk di
distribusikan ke distributor untuk memenuhi kebutuhan konsumen[15].
2. Jalur Pembuatan
2.1 Jalur Gas Sintetik
Untuk menghasilkan ammonia[16], metanol dan karbon[17], dalam
pembentukkan gas hidrogen dan karbon dapat dihasilkan dengan melalui 3
cara[18], yaitu dengan reaksi steam reforming pada pembentukkan amonia
menggunakan bantuan katalis dengan tekanan psi[19]. Dalam pembentukan
reforming digunakan tekanan rendah dan tekanan tinggi dalam pembentukan
methanol.dalam pembentukan gas sintesik ini dapat dilakukan melalui reaksi
oksidasi parsial dan di lanjutkan dengan reaksi pirolisis[20]. Dalam indutri
petrokimia ini biasanya digunakan reformer dimana reformer ini berfungsi dalam
pemecahan gas alam seperti pada metana dengan steam sehingga dapat
menghasilkan ammonia, hidrogen dan yang zat kimia lainnya[21]. Pada industry
petrokimia ini juga dilakukan dalam reactor gasifikasi pada proses oksidasi
dimana panas sebagai[22].
3. Penggunaan
3.1 Aspal
Aspal merupakan salah satu produk petrokimia. Dalam kehidupan sehari- hari
digunakan untuk membuat tanggul, bahan pembuatan jalan, pelapis tahan sebagai
bahan isolasi kepada air[26], serta pada bahan pengurang korosi yang digunakan
sebagai pelapis serta sebagai bahan briket aspal. Aspal merupakan salah satu
produk dari industry petrokimia yang banyak digunakan pada bidang sipil dan
lain- lainnya[27]. Salah satu unsur yang digunakan dalam pembuatan asapal
adalah Al[28], Si[29], V[30] dan K[31].
3.2 Lilin
Lilin sanagan bermamfaat dalam kehidupan manusia diantaranya dapat
digunakan untuk mengkilapkan lantai, bahan baku semir, dan masih banyak
mamfaat lainnya. Lilin merupakan produk industry petrokimia yang umum
digunakan oleh masyarakat. Lilin kedelai merupakan salah satu lilin ramah
lingkungan yang ramai digunakan dan mudah dibersihkan setelah digunakan[32] .
3.3 Polytam PP
Polytam PP merupakan bahan yang menghasilkan kantong plastic, karung
plastic, dan tali raffia. Polytam PP merupakan produk dari industry petrokimia
yang banyak dihasilkan banyak digunakan dalam bidang pertanian, perdagangan
dan dalam kehidupan sehari- hari.
3.4 Metanol
Zat ini banyak dimanfaatkan untuk bahan bahan-bahan yang digunakan dalam
industri dalam pembuatan metil klorida, metil amina dan dimethyl-tereplate.
Selain itu methanol juga bayak digunakan dalam laboratorium kimia, Bahan bakar
kendaraan, dan juga digunakan sebagai bahan bakar pesawat dan sebagai bahan
baku untuk industry protein sintesis[29]. Selain itu metanol juga dimanfaatkan
sebagai bahan kimia yang banyak digunakan dalam proses analisa kualitatif dan
kuantitatif[30]. Salah satu cara dari pembuatan methanol ini dalah dari gas alam,
dimana cara dari gas alam ini yang paling banyak digunakan baik dalam industry
petrokimia maupun industry lain [31]. Dalam pembuatan methanol, dihasilkan
racun H2S, dimana gasnya diserap dengan menggunakan katalis ZnO[32], dimana
ZnO itu mengkatalis oksida logam kompleks[32].
3. Pengolahan Limbah
Di industri petrokimia gresik contohnya, limbah memerlukan penanganan serius
dan khusus adalah limbah cair yang penyebabnya berupa bocoran dari suatu peralatan
industry, bocoran dari tumpahan saat pengisian, serta pencucian atau perbaikan dari
suatu peralatan[36]. Sebagai industry yang bergerak dibidang lingkungan PT
Petrokimia Gresik terus berupaya dalam meminimumkan efek dan dampak dari
limbah industry petrokimia merupakan akibat dari produksi bahan atau alat-alat yang
dihasilkan, sehingga tidak membahayakan bagi kawasan sekitar industry dan
lingkungan sekitarnya. Industry petrokimia pada umumnya melakukan pengelolaan
limbah dengan digunakan system recycle[36],resovery dan reuse (3R) melalui
dukungan fasilitas pengendali emisi gas seperti cyclonic separator, dust scrubber, EP,
dll [37].
Dalam pengolahan limbah yang dihasilkan dari industry ini yaitu dengan cara
melakukan berbagai upaya dalam penanggulangan limbah dalam “sumber-sumber
pencemar” yang ada di sekitar indusrti tersebut yaitu :
3.1 Melakukan upaya penyempurnaan dalam proses pengerjaan, produksi dan
juga peralatan yang digunakan.
3.2 Selalu menjaga kebersihan dalam industri baik itu dari tumpahan zat–zat
kimia maupun dari zat-zat lainnya serta meminimalisir dampak tercemarnya
lingkungan akibat penggunaan bahan kimia tersebut.
3.3 Menambah pemanfaatan dari sisa-sisa industry yang dihasilkan.
3.4 Menggunakan kembali sisa-sisa air buangan dari proses industry dan juga
meakukan usaha yang tidak mengganggu baik terhadap peralatan maupun
karyawan dan juga lingkungan sekitar industry tersebut
3.5 Menganalisis limbah sebelum dibuang ke perairan sekitar pabrik diantaranya
menganalisa berapa kadungan zat kimia berbahaya seperti merkuri, raksa dan
timbal agar tidak mengganggu keseimbangan ekosistem[38].
Selanjutnya pada penanggulangan pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah gas
dapat diatasi dengan salah satu cara yaitu absorbsi dimana dengan menggunakan
garam sitrat yang berfungsi sebagai penyerap atau absorbennya[39]. Selanjutnya cara
yang dapat dilakukan dalam menangani pencemaran limbah zat cair dilakukan
beberapa cara sebagai berikut:
a. Secara Fisika, yaitu dilakukan dengan cara sedimentasi, dimana cara ini
berupa pemisahan secara gravimetri, flotasi, penguraian (stripping), absorpsi,
ekstrasi, dan lain sebagainya.
b. Secara Kimia, dimana cara ini yang umum digunakan dalam pengolahan air
dari hasil buangan industry. Cara yang dapat diterapkan adalah dengan
oksidasi, resipitasi,koagulasi dan netralisasi[39].
c. Secara Biologis, dimana cara ini umumnya dilakukan dengan bantuan bakteri
pengurai pada pengolahan air hasil industri [40].
Pada penanggulangan pencemaran yang diperoleh dari limbah zat padat yaitu
dengan dilakukan melalui proses penanggulangan/pengendalian zat padat melalui:
1. Proses reclyin, dimana proses ini dapat dilakukan pada botol-botol yang
berbahan plastik diantaranya PET dan PVC dimana dalam proses ini,
dilakukan pemammfaatan kembali bahan bekas seperti botol bekas menjadi
botol yang dapat digunakan lagi, yang dapat dilakukan dengan menambahkan
bahan-bahan kimia yang menghasilkan produk petrokimia dan juga dapat
mengatasi pencemaran yang merusak lingkungan.
2. Proses pirolisa dimana proses ini dilakukan pada limbah polimer bekas
dimana dengan mengolahnya menjadi fueloil dan juga dapat menanggulangi
pencemaran yang merusak lingkingan sekitar yang disebabkan oleh limbah
buangan ini[41].
6. Penutup
6.1 Kesimpulan
Industri petrokimia merupakan suatu industi yang bergerak dibidang
pengolahan minyak bumi dan gas alam. Dimana jalur pembuatannya dalam
perusahaan terdri atas jalur gas sintetik, jalur olefin, dan jalun aromatik. Industri
petrokimia ini memiliki banyak manfaatnya dan produk yang dihasilkan seperti aspal,
lilin, polytam PP, metano dan lain sebagainya. Dan juga produk yang dikenal dari
industri petrokimia ini seperti plastik dan bahan bakar pesawat terbang.
6.2 Saran
Sebagaimana diketahui bahwa penulis masih memiliki kekurangan, selanjutnya
penulis akan lebih berhati hati lagi dalam menjelaskan materi dengan lebih berpatokan
pada sumber – sumber yang terpercaya. Diharapkan kepada pembaca memberikan kriti
dan saran terhadap jurnal yang telah kami buat. Karena kritik dan saran dari pembaca
dapat menunjang jurnal – jurnal kami selanjutnya.
Tinjauan pustaka:
[1] Chatri, M., Mansyurdin, M., Bakhtiar, A. and Adnadi, P. (2017) “PERBANDINGAN
KOMPONEN MINYAK ATSIRI ANTARA DAUN MUDA DAN DAUN DEWASA PADA
HYPTIS SUAVEOLENS (L.)POIT”, EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(02), pp. 1-
12. doi: 10.24036/eksakta/vol18-iss02/41.
[2] File://stroge/emulated/0/documents/ROMBONGAN%20MAKALAH%20MAKALAH%20-
%20INDUSTRI%20PETROKIMIA.htm
[3] Zainul,R.2015. Modifikasi Dan Karakteristik I-V Sel Fotovoltaik Cu 2 O/Cu - Gel Na2so4
Melalui Iluminasi Lampu Neon.
[4] Syarifudin, Asep. Penentuan Kandungan Hidrokarbon Polisiklik Aromatik (Pah) Dalam
Produk Petroleum
[5] Nur, H. I., & Hadi, F. 2013. Model Optimasi Tata Letak Pelabuhan Curah Kering Dengan
Pendekatan Simulasi Diskrit: Studi Kasus Pelabuhan Khusus PT Petrokimia Gresik. Jurnal
Teknik ITS. 2(1), E11-E16.
[6] Kurniawati, D., Lestari, I., Harmiwati, S. S., Chaidir, Z., Munaf, E., Zein, R., ... & Zainul, R.
(2015). Biosorption of Pb (II) from aqueous solutions using column method by lengkeng
(Euphoria logan lour) seed and shell. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 7(12),
872-877.
[7] Desy Kurniawati, I., Harmiwati, S. S., Chaidir, Z., & Munaf, E. Rahmiana Zein, Hermansyah
Aziz, Rahadian Zainul. 2015. Biosorption of Pb (II) from Aqueous Solutions Using Column
Method by Lengkeng (Euphoria logan lour) Seed and Shell. Journal of Chemical and
Pharmaceutical Research, 7, 872-7.
[8] Lubis, A. P., & Zainul, R. (2018). Interaksi Molekuler Amonium Hidroksida.
[9] Zainul, R., Alif, A., Aziz, H., & Arief, S. (2015). Photoelectrosplitting Water Mechanism at
Carbon Electrode Surface using Indoor lights.
[10] Putri, D. F., Ritonga, H. M., Murdiati, V., & Zainul, R. (2018). A REVIEW WHAT IS
HYDROTHERMAL?.
[11] Firdaus, A., & Zainul, R. (2018). SESIUM KLORIDA (CsCl): TRANSPORT ION DALAM
LARUTAN.
[12] Yasthopi, A. (2015). Photoelectrosplitting water for hydrogen production using illumination
of indoor lights. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 7(11), 57-67.
[13] Sari, M., & Zainul, R. (2018). Kalium Dikromat (K2Cr2O7) Spektroskopi dan Transpor
K2Cr2O7.
[14] Murbuni,S.2001. Pemberdayaan Potensi Daerah Dalam Kegiatan Operasi Industry Hulu
Migas Nasional. Proceeding Simpossium Nasional Atmi. Yogyakarta: 3-5
[15] Husna, A. D., & Zainul, R. (2019). Analisis Molekular dan Karakteristik Hidrogen Sianida
(HCN).
[16] Yuliani, F., & Zainul, R. (2018). Analisis Termodinamika Molekul Magnesium Sulphate
(MgSO4).
[17] Delvi, I. P., & Zainul, R. (2019). Mercury (II) Nitrate (Hg (NO3) 2): Interaksi Molekul dan
Adsorpsi Hg dengan Karbon Aktif.
[18] Fadjria, N., & Zainul, R. ISOLATION AND MOLECULAR IDENTIFICATION OF
FRESHWATER MICROALGAE IN MANINJAU LAKE WEST SUMATERA.
[19] Nugroho, H.2004. Pengembangan Industry Gas Bumi Indonesia: Tantangan Dan Gagasan
.Perencanan Pembangunan No IX/September
[20] Lolong, N., Latif, N.,Noerochim, L. N., & Kurniawan, B. A. 2016. Studi Mekanisme
Kerusakan Tube Reformer Pada Industri Petrokimia. Jurnal Teknik ITS, 5(2), B365-B373
[21] Zainul, R., Oktavia, B., Dewata, I., & Efendi, J. (2017). Studi Dinamika Molekular dan
Kinetika Reaksi pada Pembelahan Molekul Air untuk Produksi Gas Hidrogen.
[22] Harahap, M.E &Tjahyoni, E.W .2016. Kajian Teknologi Proses Pembuatan Gas Sintetik
Dari Batubara Dan Prospek Pemanfaatan Pada Industry Hilirnya Technology Review Process Of
Synthetic Gas From Coal Utilization And Prospect In Downstream Industries. Majalah Ilmiah
Pengkajian Industry.10(1): 61-70
[23] Hermawan, A., Ekawati, R., & Ferdinant, P.F. 2017. Usulan Inplementasi Pilar Focus
Improvement Untuk Mengurangi Loss Potential Value Pygas Product Dengan Penerapan Siklus
Pdca. Jurnal Teknik Industri Untirta
[24] Zainul, R. (2015). Disain dan Modifikasi Kolektor dan Reflektor Cahaya pada Panel Sel
Surya Al/Cu2O-Gel Na2SO4.
[25] Kristy, D. P., & Zainul, R. (2019). Analisis Molekular dan Transpor Ion Natrium Silikat.
[26] Shafitri, M., & Zainul, R. (2019). Vanadium Pentaoksida (V2O5): Termodinamika
Molecular dan Interaksi Ion dalam Larutan.
[27] Sari, M., & Zainul, R. (2018). Kalium Dikromat (K2Cr2O7) Spektroskopi dan Transpor
K2Cr2O7.
[28] Zainul, R., & Dewata, I. (2015). Determination of pH-BOD-COD and degradation in batang
arau watersheds at Padang city.
[29] Febriani, S. S., Yolanda, T., Arianti, V. A., & Zainul, R. (2018). A Review Solid Stated:
Principles and Methode.
[30] Nurfadilah, K. K., & Zainul, R. (2019). Kalium Nitrat (KNO3): Karakteristik Senyawa dan
Transpor Ion.
[31] Alkadri, A. 2013. Kebijakan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (Kek) Di Provinsi
Banten. Jurnal Sains Dan Teknologi Indonesia, 13 (1)
[32] Sumirat, A. 2010. Prarancangan Pabrik Nitrobenzen Dari Benzen Dana Sam Campuran
Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 100.000 Ton/Tahun . Doctoral Dissertation Universitas
Muhammadiyah. Surakarta
[33] Hendarsin,S.L.2000. Perencanaan Teknik Jalan Raya. Bandung: Politeknik Negeri
Bandung
[34] Zainul,R.2018. Effect Of Temperature And Particle Motion Against The Ability Of Zno
Semiconductor Photocatalyst In Humic Acid .https://doi.org/10.31227/osf.ion/wnygb
[35] Hadian Kusumo. 2019. Teknik Pengolahan Limbah Di Industri Petrokimia Tugas
Pengolahan Limbah Dan Sampah. [internet]. Tersedia di: https://adoc.tips/teknik-pengolahan-
limbah-di-industri-petrokimia.html
[36] Dinata, A. A., Rosyadi, A. M., Hamid, S., & Zainul, R. (2018). A Review Chemical Vapor
Deposition: Process And Application.
[37] Nugroho. 2012. Fasilitas Infrastruktur PT Petrokimia Gresik. [Internet]. Tersedia di:
http://www.petrokimia-gresik.com/Pupuk/Fasilitas.Infrastruktur
[38] Marbuni, S. 2001. Pemberdayaan Potensi Daerah dalam Kegiatan Operasi Industri Hulu
Migas Nasional. Proceeding Simposium Nasional IATMI, 2001, 3-5.
[39] Nugroho, H. 2004. Pengembangan Industri Hilir Gas Bumi Indonesia: tantangan dan
gagasan. Perencanaan Pembangunan No. IX/September, 2004.
[40] Rahmi H.G, I. (2017) “TELAAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STATUS GIZI BALITA DI KOTA PADANG BERDASARKAN BERAT BADAN PER
TINGGI BADAN MENGGUNAKAN METODE CART”, EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang
MIPA, 18(02), pp. 86-99. doi: 10.24036/eksakta/vol18-iss02/59.
[41] Zainul, R., Oktavia, B., Dewata, I., & Efendi, J. (2017). Studi Dinamika Molekular dan
Kinetika Reaksi pada Pembelahan Molekul Air untuk Produksi Gas Hidrogen.
[42] Zainul, R. (2016). Effect of Temperature and Particle Motion against the ability of ZnO
Semiconductor Photocatalyst in Humic Acid.
[43] Zainul, R. (2016). Determination of the half-life and the quantum yield of ZnO
semiconductor photocatalyst in humic acid.
[44] Nurfadilah, K. K., & Zainul, R. (2019). Kalium Nitrat (KNO3): Karakteristik Senyawa dan
Transpor Ion.
[45] Liza, Y. M., Yasin, R. C., Maidani, S. S., & Zainul, R. (2018). Sol Gel: Principle And
Technique (A Review).
[46] Syafari, S. 2018. Pembangunan Cluster Industri dalam Rangka Meningkatkan Pertumbuhan
Investasi di Aceh. Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi, 16(1).
[47] Iswadi, I. (2009). Keragaman Plankton di Lagun Pembuangan Limbah Cair PT. Pupuk
Iskandar Muda dan PT. Asean Aceh Fertilizer. Jurnal Biologi Edukasi, 1(1), 43-46.
[48] Likdanawati, L. 2012. Effect Ofcompotence and Organizational Commitment to Customer
Orientation of the Employess PT Fertilizer Iskandar Muda Aceh. MIICEMA 2012.
[49] Kosjoko, K., Sonief, A. A. A., & Sutikno, D. (2012). Pengaruh Waktu Perlakuan Kalium
Permanganate (KMnO4) Terhadap Sifat Mekanik Komposit Serat Purun Tikus (Eleocharis
Dulcis). Rekayasa Mesin, 2(3), 193-198.
[50] Hestiawan, H., & Jamasri, K. (2017). PENGARUH PENAMBAHAN KATALIS
TERHADAP SIFAT MEKANIS RESIN POLIESTER TAK JENUH. Teknosia, 3(1), 1-7.
[51] Zainul, R. (2018). Model Reaktor Deksagonal.
[52] Hestiawan, Hendri, et al. 2017. Pengaruh Penambahan Katalis Terhadap Sifat Mekanis
Resin Poliester Tak Jenuh. Teknosia, 3(1), 1-7.
[53] Heryati, A. 2016. Pengaruh Kompensasi dan Beban Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan di
Departemen Operasi Pt. Pupuk Sriwijaya Palembang. Jurnal Ecoment Global: Kajian Bisnis dan
Manajemen, 1(2).
[54] Setiawan, K. C. (2015). Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan level pelaksana
di divisi operasi PT. Pusri Palembang. Psikis: Jurnal Psikologi Islami, 1(2), 43-53.
[55] Zainul, R., Oktavia, B., Dewata, I., & Efendi, J. (2017). Studi Dinamika Molekular dan
Kinetika Reaksi pada Pembelahan Molekul Air untuk Produksi Gas Hidrogen.
[56] Harsono, P.,& Suflani, S. 2018. Identifikasi Potensi dan Manajemen Pencegahan Bencana
Industri di Kota Cilegon Provinsi Banten. Jurnal Administrasi Publik, 9(2).
[57] Lubis, A. P., & Zainul, R. (2018). Interaksi Molekuler Amonium Hidroksida.
[58] Muhammad, Fauzi. 2016. Ekologi dan Biologi Ikan Lelan di Sungai Kampar dan Waduk
PLTA Koto Panjang (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
[59] Yanti, C. F., & Zainul, R. (2018). A Review Ba (OH) 2: Transpor Ionik pada Barium
Hidroksida di dalam Air dengan Konsep Termodinamika.
[60] Warlinda, Y. A., & Zainul, R. (2019). Asam Posfat (H3Po4): Ionic Transformation of
Phosphoric Acid in Aqueous Solution.
[61] Alfionita, T., & Zainul, R. (2019). Calcium Chloride (CaCl2): Characteristics and Molecular
Interaction in Solution.
[62] Nasir, S. 2011. Pengolahan Air Limbah Hasil Proses Laundry Menggunakan Filter Keramik
Berbahan Campuran Tanah Liat Alam dan Zeolit (Treatment of Laundry Process Wastewater
Using Ceramic Filter from Natural Clay and Zeolite).
[63] Kusumasari, W. H. 2014. Penilaian Risiko Pekerjaan dengan Job Safety Analysis Terhadap
Angka Kecelakaan Kerja pada Karyawan PT. Indo Acidamata, Universitas Muhammadiyah.
[64] http://jurnal.batan.go.id/index.php/bl/article/view/811
[65] https://www.intanwijaya.com/index.php?act=pages&do=about
[66]https://m2indonesia.com/informasi/perusahaan/profil-perusahaan-korindo-ariabima-sari-pt-
kotawaringin-barat-provinsi-kalimantan-tengah.htm
[67] Handayani, D. (2017) “KARAKTERISTIK CENDAWAN DARK SEPTATE ENDOPHYTE (DSE) PADA AKAR
TANAMAN JAGUNG DAN PADI”, EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(01), pp. 61-68. doi:
10.24036/eksakta/vol18-iss01/20.
[68] Iryani, I., Iswendi, I. and Katrina, I. T. (2017) “UJI AKTIVITAS ANTI DIABETES MELLITUS SENYAWA
METABOLIT SEKUNDER FRAKSI AIR DARI BERAS KETAN HITAM ( Oryza satival. Var glutinosa) PADA
MENCIT PUTIH”, EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(01), pp. 54-60. doi: 10.24036/eksakta/vol18-
iss01/17.
[69] Horiza, H., Azhar, M. and Efendi, J. (2017) “EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI INULIN DARI UMBI
DAHLIA (Dahlia sp.L) SEGAR DAN DISIMPAN”, EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(01), pp. 31-39.
doi: 10.24036/eksakta/vol18-iss01/14.
[70] Sumarmin, R., Yuniarti, E. and Razak, A. (2017) “KUALITAS SPERMA EJAKULAT PEJANTAN AYAM
KUKUAK BALENGGEK PADA PENGANDANGAN TUNGGAL TERISOLASI (Ejaculated Sperm Quality of
Isolated Single Caging of Balenggek Chickens)”, EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(01), pp. 40-45.
doi: 10.24036/eksakta/vol18-iss01/15.
[71] Iskandar, I., Horiza, H. and Fauzi, N. (2017) “EFEKTIVITAS BUBUK BIJI PEPAYA (Carica Papaya
Linnaeaus) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI TERHADAP KEMATIAN LARVA AEDES AEGYPTY TAHUN 2015”,
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(01), pp. 12-18. doi: 10.24036/eksakta/vol18-iss01/12.
[72] Tutuarima, T. (2017) “SIFAT FISIK DAN KIMIA MARMALADE JERUK KALAMANSI (Citrus microcarpa) :
KAJIAN KONSENTRASI PEKTIN DAN SUKROSA Physical and Chemical Properties of Marmalade Citrus of
Calamondin (Citrus microcarpa) : Study of Pectin and Sucrose Concentrations”, EKSAKTA: Berkala Ilmiah
Bidang MIPA, 18(02), pp. 164-172. doi: 10.24036/eksakta/vol18-iss02/73.
[73] Sudrajat, R. (2017) “TINJAUAN TENTANG KETERKAITAN PARAMETER DENGAN MODEL REGRESI
MULTIVARIAT PADA KOLAM IKAN TERTUTUP”, EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(02), pp. 158-
163. doi: 10.24036/eksakta/vol18-iss02/72.
[74] Mulia, M. (2017) “ISOLASI KUMARIN DARI KULIT BUAH LIMAU SUNDAI (Citrus nobilis Lour)”,
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(02), pp. 137-145. doi: 10.24036/eksakta/vol18-iss02/70.
[75] Prihatini, R. (2017) “PEMANFAATAN AIR KELAPA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN AKAR
STEK TUNAS AKSILAR Andrographis paniculata Nees”, EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(02), pp.
62-68. doi: 10.24036/eksakta/vol18-iss02/54.
[76] Samah, S. (2017) “KARAKTERISASI PLASTIK BIODEGRADABEL DARI LDPE-g-MA DAN PATI TANDAN
KOSONG SAWIT”, EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(02), pp. 30-38. doi:
10.24036/eksakta/vol18-iss02/48.
[77] Chatri, M., Mansyurdin, M., Bakhtiar, A. and Adnadi, P. (2017) “PERBANDINGAN KOMPONEN
MINYAK ATSIRI ANTARA DAUN MUDA DAN DAUN DEWASA PADA HYPTIS SUAVEOLENS (L.)POIT”,
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(02), pp. 1-12. doi: 10.24036/eksakta/vol18-iss02/41.
[78] Sanjaya, H. (2017) “DEGRADASI METHYLENE BLUE MENGGUNAKAN KATALIS ZnO-PEG DENGAN
METODE FOTOSONOLISIS”, EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(02), pp. 21-29. doi:
10.24036/eksakta/vol18-iss02/45.
[79] Azhar, M., Ahda, Y., Ihsanawati, I., Puspasari, F., Mawarni, S., Risa, B. and Natalia, D. (2017)
“SKRINING BAKTERI PENDEGRADASI INULIN DARI RIZOSFER UMBI DAHLIA MENGGUNAKAN INULIN UMBI
DAHLIA”, EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(02), pp. 13-20. doi: 10.24036/eksakta/vol18-
iss02/44.