Anda di halaman 1dari 2

Menurut Billmeyer (1971)

Polimer (poly=banyak, meros = bagian) merupakan molekul yang berukuran besar (makromolekul)
yang tersusun atas rangkaian berulang yang saling berkaitan membentuk ikatan kovalen.

Penggunaan polimer sebagai material, terus menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, plastik
merupakan salah satu contohnya. Plastik yang digunakan saat ini merupakan polimer sintetik,
terbuat dari bahan kimia yang tidak dapat terdegradasi oleh mikroorganisme di lingkungan.

Material plastik banyak digunakan karena memiliki sifat unggul seperti ringan, transparan, tahan
air, serta harganya yang relatif murah (ini cukup diucapkan saja)

Bahan dasar plastik yang utama adalah dari minyak mentah atau minyak bumi (crude oil) dan gas
alam yang telah mengalami proses lebih lanjut sehingga menjadi produk petrokimia. Secara umum
minyak bumi diproses pemurnian bersama dengan gas bumi sehingga menjadi produk petrokimia,

selanjutnya produk petrokimia tersebut diproses lebih lanjut sehingga menjadi pelet atau biji
plastik, akhirnya dari biji plastik tersebut dapat dibuat aneka jenis produk plastik sesuai
peruntukannya. Industri petrokimia secara umum dapat didefenisikansebagai industri yang
berbahan baku utama minyak dan gas bumi (ini cukup diucapkan saja)

Pada umumnya produk plastik dari fitokimia berupa barang-barang atau bahan-bahan yang dalam
kehidupan sehari-hari banyak dipakai dirumah tangga seperti sisir, botol plastik, kantong plastik,
sampul plastik, ember plastik, gigi palsu, pipa paralon, produk elektronik dan lainnya.

Karena plastik berbahan dasar dari minyak dan gas bumi, sementara diketahui bahwa minyak dan
gas bumi adalah kategori B3 (Berbahaya Beracun dan Berbahaya), maka plastik merupakan bahan
anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi kesehatan
manusia , makhluk hidup lainnya dan lingkungan (ini cukup diucapkan saja)

Industri petrokimia di Indonesia umumnya didominasi oleh perusahaan minyak nasional seperti PT.
Pertamina (Persero). Industri petrokimia Pertamina yang berbahan baku minyak dan gas bumi antara
lain

1. Kilang Metanol di Pulau Bunyu Kalimantan Timur


2. Kilang Purified Terephthalic Acid (PTA) dan Kilang Polypropylene ( Polytam) diPlaju,
Sumatera Selatan
3. Kilang Paraxylene dan Benzene di Cilacap, Jawa Tengah
Secara umum ada 3 bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia

a. Olefin
Olefin merupakan bahan dasar petrokimia yang paling utama. Olefin yang paling banyak
diproduksi adalah :
1. Ethylene
Produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar ethylene adalah :
a. Poliethylene
b. PVC atau polivinil klorida
c. Ethanol (alkohol)
d. Ethylene glikol
2. Propylene/Propilena
Produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar propylene adalah :
a. Polipropylene
b. Gliserol
c. Isopropyl alkohol
3. Butadiene / butadiena
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar butadiena adalah karet
sintesis dan nilon
b. Aromatik
Bahan aromatik memiliki rantai rangkap selang seling dalam ikatan senyawanya. Pada
petrokimia bahan aromatik terpenting adalah :
a. Benzena
b. Toulena
c. Xilena
c. Syn-Gas (Gas Sintesis)
Produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas sintesis adalah :
1. Amonia
2. Urea
3. Methanol
4. Formaldehida

Anda mungkin juga menyukai