Anda di halaman 1dari 3

Cara Kerja Enzim

Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi
dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim
menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya
reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat
bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur
kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim a-amilase hanya dapat digunakan
pada proses perombakan pati menjadi glukosa.

Enzim bekerja secara spesifik dalam mengkatalisis suatu reaksi. Hanya jenis reaksi
tertentu yang dapat dikatalisis oleh enzim tertentu dan hanya substrat tertentu yang dapat
dikatalisis. Enzim mempunyai sisi aktif, yaitu sisi yang ada pada enzim yang dapat
melakukan fungsi pengarahan, pengikatan, dan katalisis, yang tidak terdapat pada protein
pada umumnya. Sisi aktif enzim pada umunya berbentuk celah, yang tersusun atas sisa asam
amino bagian rantai polipeptida enzim. Substrat enzim sebelum diurai atau digandengkan
harus masuk dulu ke dalam celah. Dalam hal ini substrat yang masuk ke dalam celah harus
memenuhi beberapa syarat yaitu, komplementer dengan celah dan harus ada bagian yang
labil agar bisa digandengkan atau diurai (Martoharsono, 2006)

Cara kerja enzim dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori kunci gembok (lock and key)
dan teori Induksi Pas (Model Induced Fit).

 Model kunci gembok (lock and key).

Model ini diajukan oleh emil fisher pada tahun 1894, yang menyatakan bahwa
bentuk molekul substrat dengan sisi aktif enzim serupa dengan anak kunci dengan
kuncinya. Proses terikatnya substrat pada enzim:

Enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang
dapat berikatan dengan substrat, bagian itu disebut sisi aktif. Substrat dimisalkan
sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok).
Pada pemodelan lock and key sisi aktif enzim memiliki kesesuaian hanya
dengan satu macam substrat saja, sama seperti dengan kunci yang dapat masuk
dengan tepat ke dalam gembok.

 Induksi Pas (Model Induced Fit)

Cara kerja enzim ketepatan induksi diusulkan oleh Daniel E. Koshland, Jr.
pada tahun 1958, dia menyatakan bahwa substrat menyebakan perubahan kompirmasi
pada bagian sisi aktif enzim. Berdasarkan teori ketepatan induksi, sisi aktif enzin
merupakan bentuk yang fleksibel atau enzim juga dikatakan mudah menyesuikan
dengan bentuk substratnya. Sehingga enzim dan substratnta dapat berinteraksi atau
bergabung dan kemudian akan menyebabkan kesuasaian yang tepat. (McMurry and
Marry, 1994) Pada cara kerja enzim menurut ketepatan induksi itu bekerja secara
spesifik dan juga dapat mempercepat reaksi. Hal ini disebabkan reaksi enzim berkeja
dengan menurunkan energi aktifitasnya, dan enzim juga memiliki afinitas yang tinggi
terhadap substratnya.

Enzim dapat melakukan penyuasain bentuk untuk berikatan dengan substrat,


hal ini bertujuan untuk meningkatkan kecocokan dengan substrat dan untuk membuat
ikatan antara enzim dan substrat menjadi lebih reaktif. Dimana molekul enzim
mempunyai sisi aktif tempat menempelnya substrat sehingga akan terbentuk molekul
kompleks enzim substrat. Dan untuk peningkatan substrat ini menginduksi
penyesuaian pada enzim kemudian dapat meningkatkan kecocokan antara keduanya.

Pada saat substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim, bentuk aktif enzim akan
termodifikasi melingkupi dan membentuk kompleks, dan apabila saat produks telah
lepas dari kompleks, enzim akan berubah menjadi tidak aktif lagi dan menjadi bentuk
lepas, dan untuk substrat yang lainnya beraksi dengan enzim tersebut dan begitu
seterusnya. Proses terikatnya substrat pada enzim:

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Mekanisme Kerja Enzim. [online]. Tersedia pada http:// id scribd.com/dog.
[Diakses pada 1 Juni 2016].

Martoharsono, Soeharsono. 2006. Biokimia I. Yogyakarta: UGM Press.

McMurry J., Mary E. C., 1994, Fundamental of organic and biological Chemistry, Prentice
Hall, New Jerse

Rochmah, S. N., Sri Widayati, Mazrikhatul Miah. 2009. Biologi: SMA dan MA Kelas XII.
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.

Stryer, Lubert, Berg, Jeremy M., Tyomoczko, John L., 2002, Biochemistry, Fifth edition,
W.H. Freeman and Company, New York.

Anda mungkin juga menyukai