Penerapan Hidrokarbon
sebagai Bahan Baku Industri
Ban terdiri dari bahan karet atau polimer yang sangat kuat diperkuat dengan serat-
serat sintetik dan baja yang sangat kuat. Terdiri dari tiga komponen utama yaitu
karet, baja, dan serat. Sifat fisiknya yang memiliki daya lentur tinggi dan dapat
dibentuk dengan suhu panas yang rendah membuat karet dipakai untuk produksi
pabrik yang membutuhkan kekuatan tinggi dan panas yang rendah seperti ban
pesawat dan ban-ban kendaraan lainnya.
Karet merupakan bahan organik polimer yang terbentuk dari emulsi
kesusuan yang diperoleh dari getah tumbuhan (Hevea brasiliensis)
dengan cara melukai batang pohon tersebut, maupun dari proses
sintesis. Karet alam merupakan senyawa hidrokarbon dengan
isoprena sebagai monomernya. Apabila karet ini berwarna putih
hingga kekuningan, karet ban berwarna hitam karena karbon yang
berallotrop dengan karbon hitam ditambahkan untuk memperkuat
polimer.
Flow Process Produksi
Ban Karet
Bahan baku karet alam sangat diperlukan untuk proses pembuatan produk-produk industri hilir karena
tidak dapat tergantikan 100% oleh karet sintetis yang karakteristiknya banyak kelemahannya
dibandingkan dengan karakteristik karet alam. Begitu juga dalam pembuatan ban kendaraan tetap
memerlukan bahan baku karet alam dengan perbandingan bahan campuran karet alam dan karet
sintetis menurut jenis ban sebagai berikut : (1) ban motor membutuhkan 45% karet alam dan 55%
karet sintetis; (2) ban mobil penumpang membutuhkan 45% karet alam dan 55% karet sintetis; (3)
ban truk membutuhkan 50% karet alam dan 50% karet sintetis; (4) ban mobil balap membutuhkan
35% karet alam dan 65% karet sintetis, tetapi setelah FIA (Federation International
Automobile/federasi otomotif internasional) mewajibkan penggunaan ban dari karet alam sebagai
standar dalam balap mobil Formula 1, saat ini ban mobil balap lebih banyak diproduksi dari 100%
karet alam; (5) ban kendaraan off the road (giant/earthmover) membutuhkan 80% karet alam dan 20%
karet sintetis; dan (6) ban pesawat terbang dibuat dari 100% karet alam
Metanol
Etanol merupakan senyawa kimia berfasa cairan yang mudah terbakar, mudah menguap, serta
tidak berwarna (bening). Etanol termasuk ke dalam alkohol yang berikatan tunggal dengan rumus
kimia C2H5OH atau rumus empiris C2H6O. Etanol dapat diproduksi secara petrokimia melalui
hidrasi etilena.
Etanol juga dapat dibuat melalui proses biologis dengan fermentasi. Ragi tertentu (misalnya
Saccharomyses cerevisae) mampu mencerna gula dan menghasilkan etanol dan karbondioksida.
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang diproduksi oleh
industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, salah satunya plastik. Polipropilena memiliki
sifat yang sangat kaku, beratnya relatif rendah, tahan terhadap bahan kimia, asam, dan basa, tahan
terhadap suhu panas, serta tidak mudah retak.
Polipropilena sangat umum digunakan untuk percetakan barang-barang plastik, yaitu dengan
melelehkan polipropilena lalu memasukkannya ke dalam cetakan dengan bentuk yang kompleks serta
biaya produksi yang relatif rendah.
Polietilena (PE)
Polietilena (PE) adalah bahan termo-plastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang kaku
hingga yang lunak. Polietilen terbagi menjadi 2 jenis, yaitu polietilen densitas rendah (LDPE) dan
polietilen densitas tinggi (HDPE). LDPE relatif lemas dan kuat, digunakan sebagai kantong kemasan,
botol, dan lain-lain. Sedangkan HDPE sifatnya lebih keras, kurang transparan, dan tahan hingga suhu
100℃. Campuran LDPE dan HDPE dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan mainan anak-
anak.
Polistriena (PS)
Polistirena (PS) merupakan bahan termo-plastik yang paling murah, bersifat jernih, halus, keras,
mengkilap, serta dapat diperoleh dengan berbagai macam bentuk dan corak. Salah satu aplikasi dari
PS adalah plastik kemasan styrofoam.
Polivinil klorida (PVC)
Polivinilklorida (PVC), bahan termo-plastik yang sifatnya kokoh, keras, serta tahan dengan bahan
kimia. PVC dapat terbuat dari bahan yang keras hingga yang kaku. Aplikasi dari plastik jenis ini
seperti jas hujan, kantong kemasan, fiber, dan lain-lain.
Polimetil pentena(PMP)
Polimetil pentena (PMP) adalah bahan plastik yang ringan dan melebur pada suhu
240℃. Produk yang dibuat dari plastik jenis ini tidak akan meleleh atau berubah
bentuk hingga suhu 200℃ dan daya benturan lebih tinggi dibandingkan dengan
produk plastik jenis PS. Bahan ini tahan terhadap zat korosif dan pelarut organik.
PMP biasanya digunakan untuk pembuatan alat-alat labolatorium dan kedokteran
Industri Syngas
Gas sintetik adalah campuran bahan bakar gas yang terdiri dari hidrogen, karbon
monoksida, dan beberapa karbon dioksida. Syngas umumnya diproduksi dari hasil
gasifikasi batu bara yang umumnya dengan komposisi 30-60% karbon monoksida,
25-30% hidrogen, 5-15% karbon dioksida, dan 0-5% gas metana, serta sebagian
kecil gas lainnya.
CH4 + H2O → CO + 3 H2
CO + H2O → CO2 + H2
Syngas dapat digunakan untuk membuat air panas, uap dan listrik. Air panas dan gas buang dari mesin
dialirkan ke boiler. Uap yang dihasilkan dapat digunakan dalam proses industri lokal lainnya. Listrik
yang dihasilkan oleh mesin gas Jenbacher dapat digunakan di tempat atau dijual ke jaringan publik.
- Produksi daya di tempat yang ekonomis dan kehilangan transmisi yang berkurang