Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG.

Indonesia membutuhkan sumber daya dalam berbagai bidang terutama Sumber Daya
Manusia (SDM) yang memadai berguna sebagai pendukung utama dalam pembangunan
moral nasional, untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut, pendidikan mempunyai
posisi yang sangat penting. Atas dasar itu hal ini berkaitan dengan Nilai dan Norma
Konstitusional UUD NRI 1945.

Konstitusi secara umum memiliki fungsi yaitu sebagai alat yang membatasi kekuasaan
pemerintah agar tidak terjadi penyelewengan yang dapat dijalankan oleh pemerintah,
sehingga hak-hak bagi warga negara dapat terlindungi dan tersalurkan melalui aspirasi.
Perihal tersebut tujuan konstitusional sangat jelas dan wajib dilaksanakan secara
sistematis dalam proses Pendidikan untuk membangun moral dan karakter terhadap
mahasiswa.

1.2 RUMUSAN MASALAH.

Penulis sudah menyusun Sebagian permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini.
Antara lain yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
 Bagaimana menelusuri esensi dan urgensi ?
 Apa penafsiran Nilai dan norma konstitusional UUD 1945 ?
 Bagaimana mendeskripsikan esensi dan urgensi konstitusi ?
 Bagaimana proses konstitusional perundang-undangan ?

1.3 TUJUAN PENULISAN.

Makalah ini dibuat bertujuan untuk, sebagai berikut.


1. Untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah kewarganegaraan.
2. Berbagi wawasan kepada teman-teman mahasiswa sekalian.
3. Membagi informasi tentang nilai dan norma konstitusional NRI 1945.
4. Meningkatkan rasa kebangkitan moral mahasiswa agar cinta tanah air.

1.4 MANFAAT PENULISAN.


Agar dapat mengembangkan kemampuan penulis dalam menulis karya ilmiah yang baik
dan benar serta menambah wawasan kepada pembaca sehingga dapat memahami dengan
bai kapa itu konstitusi secara utuh dan tepat.
BAB II

PEMBAHASAN

II. BAGAIMANA NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NKRI


1945 DAN KONSTITUSIONALITAS KETENTUAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI BAWAH UUD ?

II. 2 MENDESKRIPSIKAN ESENSI DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM


KEHIDUPAN BERBANGSA-NEGARA.

Tujuan utama dari esensi dan urgensi konstitusi dalam berbangsa dan bernegara adalah untuk
menumbuhkan rasa sadar dan wawasan berbangsa akan negara, sikap dan perilaku yang
mencintai tanah air sepenuhnya dan membangun budaya lokal bangsa, serta pengetahuan
tentang negara kepulauan atau maritim, dan ketahanan nasional sebagai generasi penerus
bangsa masa depan yang sedang belajar dan yang akan menguasai pengetahuan ilmiah, ilmu
teknologi serta seni budaya asli tanah air. Selain itu urgensi konstitusional juga bertujuan
untuk meningkatkan kualitas bangsa Indonesia yang memeliki budi pekerti luhur,
kepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta
sehat jasmani dan rohani.

Ada dua istilah terkait dengan norma atau ketentuan dasar dalam kaitan dengan kehidupan
berbangsa dan negara. Konstitusi berasal dari kata prancis “constituer” yang berarti
membentuk dalam arti hal ini yaitu sebagai pembentuk atau tiang dari suatu negara yang
demokratis. Kontitusi mengandung permulaan dari segala peraturan mengenai suatu negara
atau dengan kata lain bahwa konstitusi mengandung permulaan dari segala peraturan
mengenai negara (Prodjodikoro, 1970), pembentukan suatu negara atau menyusun dan
menyatakan suatu negara (Lubis, 1976), dan sebagai peraturan dasar mengenai pembentukan
negara (Machfud MD, 2001).

Dari beberapa pengertian konstitusi dapat dirumuskan sebagai berikut :


1. Suatu kumpulan kaidah yang memberikan pembatasan kekuasaan kepada para
petinggi suatu negara.
2. Konstitusi merupakan dokumen tentang pembagian tugas.
3. Suatu deskripsi yang berkaitan dengan HAM.
4. Memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang dicitacitakan
tahap berikutnya.
5. sebagai landasan penyelenggaraan negara dengan suatu sistem ketatanegaraan tertentu
yang dijunjung tinggi oleh semua warga negaranya.

Apakah warga negara dan siapa sajakah warga negara Indonesia itu? Kata warga negara
berasal dari bahasa inggris, “citizen”, yang memiliki arti warga negara atau dapat diartikan
sesama penduduk dan orang setanah air. Secara umum, pengertian warga negara adalah
semua penduduk di suatu negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran,
dan sebagainya, serta memiliki hak dan kewajiban penuh sebagai seorang warga negara di
negara tersebut. Pada dasarnya seorang warga negara suatu negara tidak selalu menjadi
penduduk negara tersebut. Secara hukum menurut Undang-Undang Tahun 1945 Pasal 26
Ayat 1 tentang Kewarganegaraan, pengertian warga negara Indonesia dapat dibedakan
menjadi 2 golongan, yaitu : Warga negara asli (pribumi), yaitu penduduk asli suatu negara.
Misalnya di Indonesia, suku Jawa, Batak, Papua, Bugis, Minang, Dayak, dan etnis keturunan
yang sejak lahir merupakan warga negara Indonesia. 2. Warga negara Keturunan
(vreemdeling), yaitu suku bangsa keturunan yang bukan asli Indonesia, misalnya bangsa
Eropa, Arab, India, Tiongkok, dan lainnya yang disahkan secara undang-undang menjadi
warga negara Indonesia.

Apakah kewarganegaraan dan pemahaman akan esensi dan urgensi konstitusi itu penting ?
Kata kewarganegaraan dalam bahasa latin disebut “civicus”. Kata “civicus” diserap ke
dalam bahasa inggris menjadi kata “civic” yang artinya mengenai warga negara atau
kewarganegaraan. Dari kata “civic” menghasilkan dua kata “civics” yang memiliki arti ilmu
kewarganegaraan dan “civic education”, yaitu pendidikan kewarganegaraan. Pelajaran
kewarganegaraan telah dikenal di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda dengan nama
“Burgerkunde”. Sedangkan secara yuridis, istilah kewarganegaraan dan pendidikan
kewarganegaraan di Indonesia dapat ditelusuri dalam peraturan perundang berikut ini adalah
“Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
(Undang-Undang RI No.12 Tahun 2006 Pasal 1 Ayat 2) Pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air. (Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003, Penjelasan Pasal
37)”. Dalam hal ini pemahaman esensi dan urgensi konstitusi. Secara paradigma, dapat
dikatakan bahwa sistem pemahaman terhadap esensi dan urgensi konstitusi UUD NRI 1945
memiliki tiga komponen, yaitu (a) studi ilmiah tentang kewarganegaraan; (b) program
kurikuler PKN; dan (c) gerakan sosial-budaya kewarganegaraan, yang secara koheren
berangkat dari esensi dan mengarah pada upaya untuk mengembangkan pengetahuan
kewarganegaraan, nilai-nilai dan sikap kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegaraan.
Ketika dilihat secara filosofis, sosial-politik dan psikopedagogis, pendidikan
kewarganegaraan memegang misi suci (mission sacre) untuk pembentukan karakter dan
peradaban bangsa yang bermartabat untuk mendidik kehidupan bangsa, dan menjadikan
manusia sebagai warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (Winataputra) dan
Budimansyah, 2007: 156).

Pada masa perkembangannya mengalami tantangan di dalam tuntutan perubahan UUD NRI
1945 yang menjadi kebutuhan bersama bangsa Indonesia. Oleh karena itu, MPR selaku
Lembaga yang menaungi permasalahan melakukan perubahan secara bertahap dan sistematis
dalam empat kali perubahan. Dalam empat kali perubahan tersebut harus dipahami sebagai
satu rangkaian dan satu kesatuan yang utuh.

Pada dasarnya tujuan pemahaman akan esensi dan urgensi dalam konstitusi adalah untuk
membentuk warga negara yang baik dan menumbuhkan sikap proaktif terhadap bangsa
negara yang baik. Pengenalan akan urgensi konstitusi bertujuan untuk mewujudkan warga
negara yang sadar bela negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan yang baik dan
benar, kepekaan sikap proaktif mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam berbangsa
dan bernegara. Dalam konteks Indonesia, pendidikan karakter dalam cinta tanah itu berisi
antara lain mengenai prulalisme yaitu sifat menghargai keagamaan, pembelajaran kolaboratif,
dan kreatifitas. Pendidikan itu mengajarkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam kerangka
identitas nasional. Dengan ini, sesungguhnya pemahaman akan esensi dan urgensi UUD NRI
1945 sangatlah penting untuk diajarkan kepada anak didik bangsa kita sendiri. Melalui
pendidikan kewarganegaraan tidak hanya harus diajarkan tetapi juga harus dilaksanakan,
karenapendidikan kewarganegaraan juga membawa ajaran dari Pancasila yang juga harus kita
amalkan baik perbuatan atau segala macamnya.

Anda mungkin juga menyukai