Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KRITERIA WARGA NEGARA YANG BAIK

NAMA : MEI BUNGA FIRDAYANI

NIM : 20052060

MATA KULIAH : KONSEP DASAR PKN

TOPIK : CIRI/KRITERIA WARGA NEGARA YANG BAIK

PERTEMUAN :1

TUGAS : Tugas untuk materi Kriteria warga negara yang baik (ini adalah tugas
untuk minggu selanjutnya)

a. Mengidentifikasi ciri warga yang baik, dari berbagai sumber:


 UUD 1945, UU sidiknas, Artikel ilmiah (3 buah)
b. Mengelompokan kriteria warga negara yang baik (pengetahuan, sikap dan
keterampilan) dalam bentuk table (table 1)
c. Mengembangkan indicator (contoh nyata) warga negara yang baik dari segi
pengetahuahn, sikap dan keterampilan; disusun dalam bentuk table (table 2)

REFERENSI:

1. Arief Rahman, J. E. (2021). Analisis Teori Etika Tentang Sosok Warga Negara Yang
Baik. Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial Dan Budaya, 72-79.
2. Erna Octavia, M. A. (2017). Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila Untuk
Membentuk Mahasiswa Prodi Ppkn Menjadi Warga Negara Yang Baik Dan Cerdas.
Jurnal Pendidikan Sosial, 111-124.
3. Hanifah, S. (2013). Penerapan Model Cooperative Script Dalam Meningkatkan
Kesadaran Siswa Sebagai Masyarakat Global Pada Pembelajaran Pkn.
Respostory.Upi.Edu, 1-27.
4. Mahardhani, A. J. (2020). Menjadi Warga Negara Yang Baik Pada Masa Pandemi
Covid-19: Persprektif Kenormalan Baru. Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 65-
76.
5. Rahardjo, A. A. (2017). Penguatan Civic Literacy Dalam Pembentukan Warga Negara
Yang Baik (Good Citizen) Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi Warga
Negara Muda (Studi Tentang Peran Pemuda Hmp Ppkn Demokratia Pada Dusun Binaan
Mutiara Ilmu Di Jebres, Surakarta,Jawa Tengah. Jurnal Ketahanan Nasional, 175-198.
6. Suyato, M. M. (2016). Upaya Pembentukan Warga Negara Yang Baik Dan Tantangan
Yang Dihadapi Oleh Para Guru Pkn Peserta Sm3t 2015. Jurnal Civics, 137-150.
HASIL PENGERJAAN :
a. Ciri Warga Negara yang baik menurut UUD 1945, UU Sisdiknas, dan Artikel Ilmiah
Artikel Ilmiah :
Setiap sumber memiki persepsi tentang Karakteristik Utama Warga Negara yang Baik
yang berbeda-beda. Berdasarkan referensi yang telah saya baca, ada banyak kriteria dan
ciri dari warga negara yang baik. Secara umum, warga negara terbagi ke dalam good citizen
dan bad citizen. Good citizen juga berbeda dengan istilah good man. Good citizen amat
ditentukan dari konstitusi, yaitu warga negara yang benar-benar menjalankan amanat
konstitusi suatu negara (Winarno, 2009: 48). Sikap seorang warga negara yang baik yakni
berupa sikap bela negara, nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air, melalui perbuatan-
perbuatan yang dilakukan sehari-hari. (artikel 5).
Pendapat lain menyatakan bahwa ciri-ciri warga negara yang baik itu meliputi peduli
sesama, bertanggung jawab, mandiri, demokratis, dan kritis. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan secara deskriptif eksploratif, 90% para guru peserta SM3T yang mengikuti PPG
di UNY tahun 2016 menyatakan bahwa kepedulian terhadap sesama merupakan prioritas
utama yang menjadi ciri warga negara yang baik. Sedangkan sikap dan sifat kritis
menduduki uritan terakhir di dalam prioritas pengembangannya. Dilihat dari perspektif lain,
menjadi warga negara yang baik ialah mereka yang mampu memahami hak dan
kewajibannya. Warga negara yang mampu memahami ideologi negara secara utuh dan
benar. Warga negara yang baik ialah warga negara yang berkarakter sesuai Pancasila dan
UUD 1945. Warga negara yang baik dan cerdas adalah yang memiliki karakter yang sesuai
dan ditunjukkan sikap yang berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Nilai-nilai dalam Pancasila yaitu nilai karakter yang religius, peduli sosial, kemandirian,
patriotisme, kebersamaan, demokratis, dan adil. (artikel 1).
Kemudian, tidak hanya haruslah memahami dengan baik nilai Pancasila namun harus
juga mengaplikasikannya dalam berbagai aspek kehidupan. Seperti bersikap toleransi
terhadap teman yang berbeda agama, membaca do’a sebelum dan sesudah selesai
perkuliahan, mahasiswa yang saling menjaga kekompakan serta kebersamaan dalam kelas
dan juga saling memberikan informasi penting terkait pekembangan dan informasi kampus.
Agar kita dapat menjadi warga negara yang baik dan cerdas, terdapat beberapa hal yang
dapat dilakukan. Seperti pendidikan karakter yang bisa dilakukan melalui proses
intenalisasi nilai karakter pancasila dalam proses pembelajaran dan bisa dilakukan dengan
membuat program pengembangan karakter. (artikel 2).
Pada artikel lain dikatakan bahwa warga negara yang baik terikat pada nilai-nilai
budaya inti suatu negara dan bagaimana nilai-nilai tersebut dipraktikkan dalam hukumnya.
Hal tersebut pernah disampaikan oleh para ahli politik. Aristoteles mengemukakan kriteria
warga negara yang baik secara konstitusional. Secara implisit, menurut Aristoteles setiap
konstitusi mensyaratkan kriteria warga negara yang baik karena setiap konstitusi memiliki
ketentuan tentang warga negara. Artinya, konstitusi yang berbeda akan menentukan profil
warga negara yang berbeda. Sosok warga negara yang baik, dalam pandangan etika
deontologi adalah warga negara yang bisa memenuhi kewajibannya sebagai warga negara.
Sosok warga negara yang baik ialah warga negara yang dengan kesadaran diri dapat
memenuhi kewajibannya sebagai warga negara sebagaimana ditegaskan dalam peraturan
perundang-undangan. Dan sebaliknya, warga negara dianggap tidak baik jika tidak
melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara. Etika deontologi adalah pendekatan
etika berbasis aturan, berfokus pada kewajiban dan tugas. Sedangkan jika menurut etika
keutamaan, warga negara yang baik ialah warga negara yang berkarakter dan
membiasakannya serta memiliki sikap dan perilaku moderat. (artikel 3).
Karakteristik warga negara yang baik, juga berkembang seiring perkembangan zaman
dan keadaan. Pada masa pandemi covid-19 seperti saat ini, muncul juga pernyataan-
pernyataan baru terkait kriteria warga negara yang baik dalam masa pandemi. Warga
negara yang baik (good citizen) memiliki kriteria yang patuh terhadap aturan, dapat
mengikuti semua standar protokol kesehatan yang telah diterapkan oleh pemerintah. Taat
pada seluruh protokol yang telah dibuat pemerintah pada kondisi kenormalan baru
merupakan bentuk komitmen dari masyarakat untuk menjadi warga negara yang baik.
Seorang warga negara yang baik adalah yang dapat berfikir kritis dan kreatif dalam
menanggapi berbagai isu kewarganegaraan yang muncul, berpartisipasi aktif dan selalu
bertanggungjawab dalam bertindak secara cerdas pada tata laku kehidupan di masyarakat.
(artikel 4).
UU SISDIKNAS:
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas merupakan landasan operasional dan
pesan yang terkait dengan pendidikan kewarganegaraan. PKn memiliki kedudukan
strategis dalam mencapai tujuan pendidikan nasioanal di negara Indonesia. PKn dapat
difokuskan pada pembentukan peserta didik menjadi manusia Indonesia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air. Setiap warga negara diharapkan mengetahui hak dan
kewajiban pokoknya sebagai warga negara serta memiliki kemampuan untuk dapat
memenuhi kebutuhan diri sendiri, ikut serta dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat,
dan memperkuat persatuan dan kesatuan serta upaya pembelaan negara. Pengetahuan dan
kemampuan ini harus dapat diperoleh dari sistem pendidikan nasional. Hal ini dimaksudkan
untuk memberi makna pada amanat Undang-Undang Dasar 1945, BAB XIII, Pasal 31 ayat
(1) yang menyatakan, bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran".
Dari pernyataan yang ada dalam UU Sisdiknas tersebut, secara tidak langsung kita
mendapat simpulan bahwa warga negara yang baik adalah yang mengetahui hak dan
kewajibannya sebagai warga negara dan mampu untuk memenuhi hak dan kewajibannya
itu. Dan untuk mewujudkannya dibutuhkan sistem pendidikan nasional, berarti seorang
good citizen juga merupakan orang yang cerdas dan terpelajar, mendapat pengajaran dan
berkarakter sesuai dengan yang diamanatkan dalam Pancasila dan UUD 1945. Masih
berkaitan dengan UU Sisdiknas, Budimansyah (2010: 2), menyatakan bahwa, penumbuhan
terhadap generasi muda menjadi warga negara yang baik menjadi perhatian utama, tidak
ada tugas yang lebih penting dari pengembangan warga negara yang bertanggungjawab,
efektif dan terdidik. Kaitannya dengan pendidikan, Maftuh dan Sapriya (2005, hlm. 320),
berpendapat bahwa warga negara yang baik (to be good citizens), yakni warga yang
memiliki kecerdasan (Civic Intelligence) baik intelektual, emosional, sosial, maupun
spiritual; memiliki rasa bangga dan tanggung jawab (Civic Responsibility); dan mampu
berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (Participation skill ) agar
tumbuh rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
UUD 1945 :
Tidak dijelaskan secara jelas dan mendetail dalam UUD 1945 tentang ciri-ciri warga
negara yang baik. Tetapi apabila kita berpikir lebih dalam, pada uraian sebelumnya telah
disampaikan bahwa Aristoteles mengemukakan kriteria warga negara yang baik secara
konstitusional. Secara implisit, menurut Aristoteles setiap konstitusi mensyaratkan kriteria
warga negara yang baik karena setiap konstitusi memiliki ketentuan tentang warga negara.
Artinya, konstitusi yang berbeda akan menentukan profil warga negara yang berbeda.
Konstitusi negara Indonesia adalah UUD 1945. Artinya, karakteristik warga negara yang
baik menurut UUD 1945 ialah warga negara yang bertindak sesuai dengan peraturan dalam
UUD 1945, tidak melanggar aturan yang tertera di dalamnya, serta menjalankan hak dan
kewajibannya sesuai yang tertera dalam konstitusi. Warga negara yang baik adalah warga
negara yang dapat memahami dan menjalankan kewajibannya sebagai warga negara sesuai
dengan Pancasila dan UUD 1945.
Dengan demikian, warga negara yang baik tentu harus belajar memahami hak dan
kewajibannya dan menghargai hak orang lain yang telah dijelaskan dalam UUD 1945.
Contohnya seperti hak warga negara pada pasal 28 A: “setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”, atau seperti pasal 28B ayat 1
tentang Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah. Warga negara yang baik selain dapat meminta haknya, tetapi juga harus
menghormati hak warga negara yang lainnya. Sebab hak-hak dalam UUD 1945 tersebut
berlaku bagi seluruh warga negara Indonesia. Begitu pula dengan kewajiban yang harus
dipenuhi. Contohnya Wajib menaati hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat (1) UUD
1945), atau Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (Pasal 27 ayat (3) UUD 1945),
dan lain sebagainya.
b. Mengelompokan kriteria warga negara yang baik (pengetahuan, sikap dan
keterampilan) dalam bentuk table (table 1)

Kriteria Warga Negara yang Baik berdasarkan


No.
Pengetahuan Sikap Keterampilan

Memiliki sikap bela Warga yang memiliki


negara, nasionalisme, keterampilan untuk
Warga negara yang
patriotisme, cinta tanah mempraktekan nilai-nilai
benar-benar memahami
1. air, melalui perbuatan- budaya inti suatu negara
dan menjalankan amanat
perbuatan yang dilakukan sebab warga negara yang baik
konstitusi suatu negara.
sehari-hari. terikat pada nilai-nilai budaya
inti suatu negara.
Warga negara yang mampu
Warga negara yang peduli
Warga negara yang berpikir kreatif (Thinking
sesama, bertanggung
mampu memahami hak Skills) dalam menanggapi isu
2. jawab, mandiri,
dan kewajibannya. kewarganegaraan yang
demokratis, dan kritis.
muncul, dan berpartisipasi
aktif di masyarakat.
Warga negara yang memiliki
Warga negara yang Warga negara yang baik kemampuan untuk dapat
mampu memahami ialah warga negara yang memenuhi kebutuhan diri
3.
ideologi negara secara berkarakter sesuai sendiri, ikut serta dalam
utuh dan benar. Pancasila dan UUD 1945. upaya memenuhi kebutuhan
masyarakat
keterampilan warga negara
Warga negara yang dapat Warga negara yang baik
4. yang baik (civic skill) dalam
memahami peraturan itu (good citizen) memiliki
bentuk keterampilan
ada atau dibuat untuk kriteria yang patuh partisipasi dalam proses
dipatuhi. terhadap aturan. pengambilan keputusan
(partisipation skill).

Warga negara yang dapat


berfikir kritis dan kreatif
dalam menanggapi Bersikap spiritual, seperti Warga negara yang memiliki
5. berbagai isu toleransi terhadap teman keterampilan secara
kewarganegaraan yang yang berbeda agama. intelektual
muncul.

Warga yang memiliki


Warga negara yang memiliki
kecerdasan (Civic
Memiliki sikap dan keterampilan untuk
Intelligence) baik
6. perilaku moderat. partisipatif dalam kehidupan
intelektual, emosional,
bermasyarakat, berbangsa dan
sosial, maupun spiritual;
bernegara (Civic Skills)

Dapat mengikuti semua


Mampu berpartisipasi dalam
peraturan pemerintah,
Good citizen juga kehidupan bermasyarakat dan
mematuhi standar
merupakan orang yang bernegara (Participation
7. protokol kesehatan yang
cerdas dan terpelajar, skills) agar tumbuh rasa
telah diterapkan oleh
kebangsaan dan cinta tanah
pemerintah.
air.

Warga negara yang baik


terikat pada nilai-nilai Berpartisipasi aktif dan
budaya inti suatu negara, selalu bertanggungjawab
8. dan tahu bagaimana nilai- dalam bertindak secara
nilai budaya tersebut cerdas pada tata laku
dipraktikkan dalam kehidupan di masyarakat.
hukumnya.

Memiliki rasa bangga dan


9. tanggung jawab (Civic
Responsibility);

c. Mengembangkan indicator (contoh nyata) warga negara yang baik dari segi
pengetahuahn, sikap dan keterampilan; disusun dalam bentuk table (table 2)

Contoh Warga Negara yang Baik Dari Segi


No.
Pengetahuan Sikap Keterampilan
Memiliki pengetahuan Berpartisipasi dalam kehidupan Membuat keputusan secara
1. tentang peristiwa di sekolah seperti mencalonkan bijak sebagai hasil rapat.
kenegaraan terkini. Atau diri menjadi anggota BEM Bisa digolongkan ke dalam
selalu update tentang Mahasiswa, di masyarakat contoh keterampilan, karena
situasi negara, baik seperti ikut gotong royong. keputusan yang bijak
melalui media elektronik membutuhkan kemampuan
maupun non-elektronik. si pembuat kebijakan.
Berpikir kritis, dan berani Menjalankan tugas yang Terampil dalam bekerja,
menyampaikan pendapat diberikan. Baik tugas sekolah, menguasai pekerjaannya.
atau gagasan ke publik dari guru (PR), dari orang tua, Misal menjadi seorang
dengan sopan, caranya pak RT, dan lain sebagainya. Guru, maka harus terampil
dapat dengan dalam mengajar dan
2.
berkomentar dalam menyalurkan ilmu yang
postingan instagram dipahami kepada siswanya.
Kementerian/ DPR, Sehingga mampu memenuhi
Presiden dan sebagainya. tanggung jawab di dalam
keluarga.
Mempelajari nilai-nilai Membaca doa sebelum dan Ikut dalam Kegiatan
budaya, nilai-nilai sesudah selesai perkuliahan kemahasiswaan seperti
Pancasila agar menambah (Sikap religius). dalam bentuk kegiatan
wawasan dan ilmu. pengenalan kemampuan
3.
wawasan ilmiah mahasiswa,
pertemuan antarmahasiswa
dan dosen, kegiatan kuliah
kerja lapangan.
Membaca berita-berita Bersikap etis dan bermoral, Ikut mencalonkan diri dalam
terkini, membaca buku tidak berbuat zina, tidak pengkaderan kepemimpinan
pngetahuan tentang merusak tanaman di tempat mahasiswa. (Keterampilan
4.
pemerintahan, memantau umum. Menjaga kebersihan memimpin)
aktivitas pemerintah lingkungan.
melalui sosial media.
Sadar terhadap kewajiban Bersikap peduli terhadap Terampil menggunakan
dan hak, dengan tetangga, seperti menjenguk media sosial, agar dapat
menggunakan hak suara ketika sakit, memberi pinjaman melihat berita terbaru tidak
pada saat pemilihan. uang, membagi makanan hanya dari TV saja. Ada
5.
dengan tetangga, youtube, twitter, web,
aplikasi berita, dan lainnya.
Terampil memanfaatkan
layanan online.
Patriotisme/cinta tanah air,
dengan menggunakan baju ber-
merk buatan Indonesia, Ikut
6.
upacara bendera setiap hari
Senin, merayakan Hari
Kemerdekaan dengan sukacita
dan mengadakan kegiatan
perlombaan untuk perayaan.
Toleransi terhadap teman yang
7. berbeda agama dengan
tidak memilih-milih teman.
Menjaga kebersamaan dan
kekompakan dalam kelas serta
8. saling memberikan informasi
penting terkait pekembangan
dan informasi kampus.
Di Masa Pandemi mengikuti
protokol kesehatan dengan
9. Mengenakan masker dalam
segala aktivitas, Rajin mencuci
tangan, tidak berkerumun.

REFLEKSI :
Assalamu’alaiakum wr.wb.. Pada pertemuan pertama MK Konsep Dasar PKn, bapak
dan ibu dosen memerintahkan mahasiswa untuk mereview 5 artikel ilmiah ke dalam jurnal
harian. Kelima artikel yang saya temukan memiliki pandangan dan definisi yang berbeda dalam
menjabarkan ciri atau sikap atau karakter warga negara yang baik. Setelah mereview cepat,
atau hanya pada bagian intinya saja saya jadi mengetahui bahwa sebenarnya ciri warga negara
yang baik sangatlah banyak. Dapat dilihat dari sikapnya, pengetahuan dan keterampilannya.
Tidak hanya itu, ciri warga negara yang baik juga dapat diidentifikasi dari bagaimana ia
memahami hak dan kewajiban. Jadi tidak hanya yang memiliki sikap sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila ataupun UUD 1945. Saya juga jadi mengetahui bahwa ciri warga negara yang baik
(good citizen) tiap negara bisa saja berbeda, sebab dipengaruhi oleh konstitusi masing-masing
negara. Saya juga jadi tau, sikap-sikap apa yang seharusnya saya boleh lakukan dan tidak agar
saya bisa memenuhi kriteria warga negara yang baik. Saya jadi memahami, ternyata sangat
penting untuk belajar mengenai pemerintahan, membaca berita ter-update tentang negara,
belajar tentang kebudayaan Indonesia dan lain sebagainya. Karena tidak hanya akan menambah
wawasan, tapi juga menunjukkan bentuk peduli terhadap negara saya sendiri.
Saya berharap, setelah mereview artikel-artikel terkait topik saya dapat menerapkan isi
dari artikel tersebut. Saya ingin menjadi good citizen, sehingga saya akan berusaha memiliki
pengetahuan yang memadai, memperbaiki sikap, dan melatih keterampilan untuk mewujudkan
tujuan saya. Menerapkan contoh nyata dari karakteristik warga negara yang baik, sehingga
kelak saya juga bisa menjadi contoh bagi orang lain. Saya juga berharap bahwa diri saya
mampu untuk mengajak orang lain agar lebih peduli terhadap negara, dan bersama-sama
berusaha agar menjadi warga negara yang baik. Sekian refleksi dari saya, Wassalamu’alaikum
wr.wb..
CATATAN: Refleksi minimal 2 Paragraf.

Anda mungkin juga menyukai