(PPKn), secara sosio politik dan kultural pendidikan kewarganegaraan memiliki visi
didik secara progresif dan berkelanjutan, 2) Misi psikososial yang bertujuan untuk
Secara Idiil dan Instrumental konsep, visi, dan misi serta muatan Pendidikan
nilai, dan moral Pancasila dengan keseluruhan tuntutan psikopedagogis dan sosio-
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan
sangat koheren (runtut dan terpadu) dengan komitmen pengembangan watak dan
peradaban bangsa yang bermartabat dan perwujudan warga negara yang demokratis
(PPKn) diatas pada hakikatnya untuk membentuk warga negara menjadi insan manusia
pada setiap tindakan dan perilaku dalam bermasyarakat, bangsa dan bernegara yang
PKn untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air. Kemudian Pusat Kurikulum (2007:14) dalam Naskah Akademik
untuk kewarganegaraan Indonesia yang demokratis yang menjadi misi PKn, tidak
negara Indonesia yang baik, cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab sekaligus
agar siswa memiliki kemampuan yang salah satunya yaitu “berpikir secara kritis,
lebih baik (a good citizen) warga negara yang baik, mampu berfikir kritis, peka terhadap
isu-isu sosial dan tolerasi dalam berkehidupan bernegara demokratis untuk masa
depan negara.
Latin.
Pendidikan Nasional.
Cakupan materi PPKn Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, yaitu (1)
Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara harus menjadi jiwa yang menginspirasi
seluruh pengaturan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (2) Undang
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 adalah konstitusi Negara sebagai
landasan konstitusional bangsa Indonesia yang menjadi hukum dasar bagi setiap
merupakan bentuk Negara yang dipilih sebagai komitmen bersama. (4) Bhinneka
Tunggal Ika adalah semboyan Negara sebagai modal bersatu (Pimpinan MPR dan Tim
Kerja Sosialisasi MPR. 2012 :7-8; Kompetensi Dasar SMP/MTs, SMA/MA/SMK, 2013).
telah disajikan di muka, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa materi, pokok PKn selalu
masyarakat yang diinginkan (great ought). Great ought itu misalnya, ideologi, hak-hak
asasi manusia, dan hak kewajiban warga negara, proses pemerintahan sendiri, nilai-
nilai masa lampau yang dianggap luhur (common good), dan nilai-nilai yang dibutuhkan
untuk mempersiapkan warga negara untuk masa depan. Dan nilai great ought itu
internasional.
berpikir kritis siswa, artinya bahwa siswa mampu berpikir secara kritis dalam
pembelajaran dan dapat menalar serta memecahkan masalah dalam suatu konsep
pembelajaran.
Menurut Hakim (2016:38) menegaskan bahwa salah satu indikator warga negara
yang baik adalah sebagai seorang pemikir. Dengan demikian PPKn harus diposisikan
Sejalan dengan pendapat di atas menurut Hakim (2016:2) bahan ajar PPKn
berpikir kritis artinya karakteristik berpikir kritis diupayakan dalam pembelajaran PPKn.
karakter siswa.
Selanjutnya (Winarno, 2013:26) terdapat tiga komponen utama yang perlu untuk
Pada Pengembangan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran PPKn dalam bingkai
pengembangan, penguatan nilai dan moral Pancasila, nilai dan norma UndangUndang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal
Ika serta Wawasan dan Komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Peraturan
pertahanan keamanan sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD NRI 1945 dan
yang secara dominan mendasarkan karakter Ilmu politik dalam memprogram dan
diandalkan oleh bangsa dan negara dengan penguatan 4 pilar kebangsaan, Pancasila,
Undang-Undang Dasar NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
kandungan atau apa yang seharusnya diketahui oleh warga negara. Aspek ini
teori politik, hukum, dan moral. Dengan demikian mata pelajaran pendidikan
jawab warga negara, hak asasi manusia, prinsip-prinsip, dan proses demokrasi,
berdasar hukum (rule of law), dan peradilan yang bebas dan tidak memihak,
misalnya segera melapor kepada polisi atas terjadinya kejahatan yang diketahui.
berwawaskan kebangsaan yang bermoral, paham akan hak dan kewajiban dengan